EVALUASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

advertisement
Prosiding Seminar Nasional
ISSN 2443-1109
Volume 02, Nomor 1
EVALUASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI
158 WATALLIPU KECAMATAN DONRI-DONRI KABUPATEN SOPPENG
Erni1
Universitas Cokroaminoto Palopo1
[email protected]
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program pembelajaran tematik dari segi
konteks, input, proses, dan produk di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kabupaten
Soppeng.Penelitian ini merupakan penelitian jenis evaluasi dengan menggunakan model evaluasi
CIPP (Context, Input, Process, Product) yang terfokus pada evaluasi konteks, evaluasi input, evaluasi
proses, dan evaluasi produk. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu
Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng dengan menggunakan metode analisis secara kuantitatif
bersifat deskriptif. Data yang dikaji dalam penelitian ini bersumber dari kepala sekolah, guru kelas I,
II, III yang melaksanakan pembelajaran tematik, serta peserta didik di kelas I, II, dan III. Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, observasi, dan kuesioner. Kriteria penilaian sebagai
tolok ukur evaluasi dalam penelitian ini merujuk pada acuan yang telah dibuat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) komponen konteks pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Negeri 158
Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah dan guru masuk dalam kategori baik. Tujuan pembelajaran yang sesuai dengan analisis
kebutuhan namun cenderung tidak dilaksanakan dengan konsekuen di dalam proses pembelajaran
tematik karena guru belum memahami betul latarbelakang dan arti penting dilaksanakannya program
pembelajaran tematik bagi peserta didik di kelas awal; (2) komponen input aspek silabus dan RPP,
fasilitas belajar, dan motivasi belajar secara umum berada pada kategori sangat baik; (3) komponen
proses dari aspek kinerja guru dalam kelas secara umum masuk dalam kategori kurang karena selama
ini guru belum maksimal dalam mengajarkan tematik dan lebih cenderung mengajarkan mata pelajaran
saja. Pada aspek iklim kelas berada pada kategori sangat baik;(4) komponen produk dengan hasil
belajar peserta didik masuk pada kategori baik. Disarankan kepada para guru dan penentu kebijakan
agar dapat melakukan evaluasi dan kegiatan-kegiatan yang inovatif agar program pembelajaran tematik
dapat berjalan semaksimal mungkin.
Kata Kunci: pembelajaran tematik, evaluasi, CIPP
1. Pendahuluan
Pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa , dianggap lebih menarik dan
bermakna bagi siswa karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema
pembelajaran yang lebih aktual dan konstektual dalam kehidupan sehari-hari
(Depdiknas, 2006: 5).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 158
Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng pada program pembelajaran
tematik di kelas I, II, dan III, guru belum memahami betul apa sebenarnya tujuan
diadakannya pembelajaran tematik di kelas awal, mereka hanya menjalankan
pembelajaran tematik karena sudah jadi tuntutan dari kurikulum. Kebutuhan
pembelajaran tematik misalnya buku paket yang belum memadai. Selain ketersediaan
Halaman 257 dari 896
Erni
sumber belajar dan media pembelajaran yang masih sangat kurang, misalnya saja
ketersediaan laptop dan LCD. Tidak semua guru menguasai laptop dan LCD, selain
itu jumlahnya yang masih sangat terbatas yaitu hanya satu LCD untuk semua kelas.
Tahap perencanaan seperti silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh guru, baru diperbaiki ketika akan ada kegiatan tertentu. Fenomena
proses pembelajaran tematik guru yang mengajar tidak sesuai dengan perencanaan
yang dibuat, hanya melaksanakan pembelajaran tematik pada awal pelajaran saja.
Bahkan ada guru yang sama sekali tidak melaksanakan pembelajaran tematik. Guru
cenderung mengabaikan penggunaan alat peraga, sumber belajar dan
pembelajaran baik di dalam kelas ataupun lingkungan sekitar
media
kelas sehingga
berdampak pula pada iklim kelas yang tercipta serta masih ada nilai peserta didik yang
tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan adanya peserta didik yang
masih tinggal kelas pada setiap kelas awal.
Permasalahan yang muncul pada program pembelajaran tematik di Sekolah
Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng tersebut
jika dikaitkan dengan salah satu model evaluasi, maka untuk memperoleh hasil serta
informasi yang tepat dalam menilai program pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng dipilihlah model
CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam, dkk (1967) di Ohio State
University.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran tematik dari segi konteks di
Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng?
2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran tematik dari segi input di Sekolah
Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng?
3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran tematik dari segi proses di
Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng?
4. Bagaimanakah implementasi pembelajaran tematik dari segi produk di
Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng?
Halaman 258 dari 896
Evaluasi Pembelajaran Tematik
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan, maka
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik dari segi
konteks di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri
Kabupaten Soppeng.
2. Untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik dari segi input
di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng.
3. Untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik dari segi proses
di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng.
4. Untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik dari segi produk
di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng.
Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat secara teoretis dan praktis sebagai berikut.
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan pengembangan evaluasi
program, khususnya pada program pembelajaran tematik di Sekolah Dasar dalam
upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pengukuran, penilaian dan evaluasi
sehingga memperoleh hasil yang akurat. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan sumbangsih teoretis serta bahan pembanding pada penelitian yang
lain atau sebagai bahan kajian bagi para akademisi dan peneliti untuk mengadakan
penelitian lanjutan.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengomunikasikan pelaksanaan
program kepada publik yaitu pembelajaran tematik di SDN 158 Watallipu Kecamatan
Donri-Donri Kabupaten Soppeng dan diharapkan dapat menyediakan informasi bagi
pengambil keputusan dalam mengambil kebijakan dalam hal ini
pihak-pihak yang berkompoten dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas
awal. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan landasan dalam
penyempurnaan program pembelajaran tematik pada sekolah-sekolah.
Halaman 259 dari 896
Erni
2. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian evaluatif dengan menggunakan model
evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). dilaksanakan pada Program
Pembelajaran Tematik yang diselenggarakan pada Sekolah Dasar Negeri 158
Watallipu di Solie Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng dan
dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian
terdiri dari 1 kepala sekolah, 3 orang guru kelas I, II, III, dan peserta didik kelas I 25
orang, kelas II 19 orang, dan kelas III 14 orang yang keseluruhannya berjumlah 62
pada tahun pelajaran 2014/2015. Fokus evaluasi program pembelajaran tematik
meliputi: (1) Aspek konteks adalah tujuan pembelajaran tematik, lingkungan sekolah,
dan kebutuhan pada pembelajaran tematik, (2) Aspek input adalah silabus dan RPP,
fasilitas belajar, dan motivasi belajar peserta didik, (3) Aspek proses adalah kinerja
guru dalam kelas, dan iklim kelas. (4) Aspek produk berupa hasil belajar peserta didik.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, kuesioner,
dan dokumen.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Tematik dari Segi Konteks di Sekolah
Dasar Negeri 158 Watallipu
Hasil Wawancara
Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas I, II, III terhadap
evaluasi konteks dengan indikator tujuan pembelajaran tematik, lingkungan sekolah,
dan kebutuhan pada pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu
Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng bahwa hasil
tujuan pembelajaran
tematik mendapat rata-rata skor sebesar 23,67 dan masuk dalam kategori ” Baik”.
Indikator lingkungan sekolah pada pembelajaran tematik mendapat rata-rata skor
sebesar 38,67 dan masuk dalam kategori ” Sangat Baik”. Ditinjau dari indikator
kebutuhan pada pembelajaran tematik mendapat rata-rata skor sebesar 34 dan
masuk dalam
kategori ” Baik”.
b. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Tematik dari Segi Input di Sekolah
Dasar Negeri 158 Watallipu
Berdasarkan hasil evaluasi input mendapat rata-rata skor sebesar 27,33 dan
masuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Fasilitas belajar pada pembelajaran tematik
mendapat rata-rata skor sebesar 63,67dan masuk dalam kategori ” Baik”.
Halaman 260 dari 896
Evaluasi Pembelajaran Tematik
c. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Tematik dari Segi Proses di Sekolah
Dasar Negeri 158 Watallipu
Berdasarkan hasil evaluasi proses mendapat rata-rata skor perolehan
sebesar 56 dan masuk dalam kategori “Kurang”. Indikator iklim kelas pada
pembelajaran tematik mendapat rata-rata skor perolehan sebesar 15,33 dan masuk
dalam kategori “Sangat Baik”.
d. Deskripsi
Implementasi Pembelajaran Tematik dari Segi Produk Di
Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu
Hasil pengukuran terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
tematik di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng dalam penelitian ini, mengacu pada dokumentasi guru kelas
berupa nilai subsumatif II (mid semester II) untuk semua mata pelajaran dari tiga
kelas mendapat rata-rata skor sebesar 71,50 dan masuk dalam kategori “Baik”.
4. Pembahasan
a. Komponen Evaluasi Konteks
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas I, II, dan
III secara umum sudah baik. Secara umum hasil evaluasi konteks pembelajaran
tematik menunjukkan hasil yang baik. Artinya ditinjau dari tujuan pembelajaran
tematik, lingkungan sekolah maupun ditinjau dari kebutuhan yang ada pada
pembelajaran tematik setiap kelas I, II, III di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu
Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng kesemuanya masuk dalam kategori
baik. Namun, kenyataan yang ditemukan dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa
tujuan program pembelajaran tematik yang baik tidak diaplikasikan dengan benar
pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran sehingga tujuan tersebut belum tercapai
maksimal.
b. Komponen Evaluasi Input
Hasil penilaian terhadap aspek penyusunan silabus dan RPP pembelajaran
tematik di Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten
Soppeng dalam penelitian ini, masuk dalam kategori sangat baik. Namun masih
ada silabus yang digunakan tidak sesuai dengan tahun berjalan dan tidak
mencantumkan tahun pelajaran. Ini berarti silabus dan RPP kemungkinan besar tidak
direvisi oleh guru sebelum digunakan. Hal ini harus menjadi perhatian bagi guru
karena silabus dan RPP adalah pedoman dan petunjuk bagi guru ke arah mana
pembelajaran akan dibawa sesuai tujuan yang akan dicapai.
Halaman 261 dari 896
Erni
Aspek fasilitas belajar masuk pada kategori baik. Namun masih ada fasilitas
belajar yang harus mendapatkan perhatian yaitu, ketersediaan buku-buku paket, alat
peraga, dan media pembelajaran yang seharusnya mendukung pembelajaran tematik
belum terpenuhi. Hal penting yang juga harus diperhatikan pula oleh guru penataan
kelas sesuai dengan tema yang dilaksanakan dan dapat membangkitkan motivasi
belajar peserta didik terhadap pelajaran yang akan diterima. Aspek motivasi belajar
peserta didik masuk dalam kategori sangat baik.
c. Komponen Evaluasi Proses
Evaluasi pada aspek kinerja guru dalam kelas secara umum untuk kinerja guru
dalam kelas memiliki skor penilaian yang paling rendah dibandingkan dengan aspek
evaluasi yang lain dan hanya masuk dalam kategori kurang. Pembelajaran yang
seharusnya terlaksana secara tematik tidak terjadi. Guru lebih condong melakukan
kegiatan pembelajaran berdasarkan mata pelajaran bukan dengan pembelajaran
tematik.
Indikator kemampuan mengelola pembelajaran yang harus mendapatkan
perhatian oleh guru adalah pada pelaksanaan pembelajaran sesuai silabus dan
RPP. Penyusunan silabus dan RPP sudah sangat baik namun dalam penerapannya
guru justru melenceng dari RPP yang telah dibuat. Selain itu penggunaan sumber
belajar/media pembelajaran serta keterlibatan peserta didik dalam penggunaan
sumber belajar/media pembelajaran tematik juga perlu mendapatkan perhatian karena
dengan terlibat langsung peserta didik banyak melakukan kegiatan belajar seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, kerjasama dan sebagainya sehingga
peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan
sendiri pengetahuan yang dipelajarinya. Aspek iklim kelas masuk dalam kategori
sangat baik.
d. Komponen Evaluasi Produk
Aspek hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng untuk kelas I , II,
III masuk dalam kategori baik. Hal tersebut seharusnya mendapat
perhatian, terutama melalui pembenahan kualitas atau komponen proses, seperti pada
penelitian yang telah dilakukan. Untuk itu para guru harus senantiasa mau
belajar dan melakukan evaluasi diri untuk tetap berinovasi dalam kegiatan belajar
mengajar tematik peserta didik dapat mencapai sasaran-sasaran pembelajaran tematik
baik dalam aspek akademik, spritual maupun budi pekerti dan moral peserta didik.
Halaman 262 dari 896
Evaluasi Pembelajaran Tematik
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan evaluasi yang meliputi
komponen konteks, input, proses, produk pada program pembelajaran tematik di
Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi konteks pembelajaran tematik di
Sekolah Dasar Negeri 158 Watallipu Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng
masuk dalam kategori baik karena guru tidak menyadari betul latarbelakang dan arti
penting pembelajaran tematik bagi peserta didik di kelas awal.
Hasil evaluasi input pembelajaran tematik masuk dalam kategori baik. Perlu
adanya ketersediaan fasilitas belajar yang lebih memadai karena
program
pembelajaran tematik harus didukung oleh buku-buku paket yang baru, alat peraga
yang kreatif dan menarik serta media pembelajaran yang didukung oleh teknologi
informasi dan komunikasi. Secara umum hasil evaluasi proses pembelajaran tematik
masuk dalam kategori cukup baik karena guru tidak melakukan pembelajaran tematik
namun lebih cenderung ke pembelajaran mata pelajaran saja.
Hasil evaluasi produk berupa hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
tematik masuk dalam kategori baik. Perlu adanya pembenahan terutama melalui
pembenahan kualitas atau proses sehingga peserta didik dapat mencapai sasaransasaran pembelajaran tematik baik dalam aspek akademik, spritual maupun budi
pekerti dan moral peserta didik.
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 2009. Management For Educational Management. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, S. & Jabar, C. 2010. Evaluasi Program Pendidikan (Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan). Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP, 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Model Silabus
Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya.
Darling, L. & Hammond. 2000. Teacher Quality and Student Achievement: A
Reviiew of State Policy Evedence. Education Policy Analysis Archies. Volume
8 Number 1. Diambil pada tanggal 17 Pebruari2006 dari
http://.epas.asu.edu/epas/v8ni
Degeng, Nyoman Sudana, dan Miarso, Yusuf Hadi. 1993. Terapan Teori
Kognitif dalam Desain Pembelajaran. Jakarta: Depertamen pendidikan dan
Kebudayaan, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama
Antar Universitas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas
Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Puskur Balitbang.
Halaman 263 dari 896
Erni
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Permendiknas No.22 dan 23 tentang
Standar Isi dan Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Gusti Ayu Artatik, Ni Ketut Suarni, I Wayan Lasmawan. 2014. Studi Evaluatif
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik pada Siswa Kelas Permulaan di SD se
Kecamatan Ubud. Jurnal, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 2014
(4).
Hadiyanto dan Subiyanto. 2003. Pengembalian Kebebasan Guru untuk
Mengkreasikan Iklim Kelas dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan No.040 Januari 2003. Jakarta: Depdiknas.
Mardapi, D. 2012. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Rohyani, 2014. Evaluasi Program Pembelajaran Tematik pada Sekolah Dasar
Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.Tesis.
Tidak diterbitkan. Lampung: Program Pascasarjana Universitas Lampung.
Ruslan, 2009. “Validitas Isi”. Pa’biritta No. 10. Tahun VI September 2009.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Stufflebeam, Daniel. L. 1981. Standar for Evaluations of Educational Program,
Project and Material. New York: Mc Grow-Hill Book Company.
Sudjana, H. D. 2006, Evaluasi Program PLS, Untuk Pendidikan Nonformal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. 2005. Tematik: Pembelajaran Efektif dalam
Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.
Trianto, 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
Trianto, 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia
Dini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Prenada Media Group
Widoyoko, E. P. 2012. Evaluasi Program Pembelajaran (Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Halaman 264 dari 896
Download