BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat dan mendorong perusahaan mengejar keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Adanya ketidak seimbangan antara perusahaan, karyawan, lingkungan, dan ekosistem yang merupakan suatu kesatuan pendukung eksistensi perusahaan dapat merusak keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan adanya tanggung jawab sosial oleh perusahaan untuk menjaga kesatuan tersebut. Perusahaan tidak hanya mengacu pada tanggung jawab yang berorientasi pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus melihat pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya 1 2 Para pemilik modal, yang hanya berorientasi pada laba material, telah merusak keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi potensi ekonomi yang dimilki manusia secara berlebihan yang tidak memberi kontribusi bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadikan mereka mengalami penurunan kondisi sosial Galtung & Kada, 1995 dan Rich (dalam Anggraini, 2006). Orientasi dari sebuah usaha adalah mencari keuntungan semata (profitoriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima secara luas dalam dunia usaha adalah busines is business. Dengan berpegang pada prinsip ini, sebuah perusahaan dapat menghalalkan segala macam cara untuk dapat meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Sehingga seringkali terjadi gesekangesekan kepentingan baik didalam internal perusahaan ataupun perusahaan dengan pihak eksternal. Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha akibat liberalisasi kalangan usaha swasta berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial dalam hubungannya dengan masyarakat dan lingkungan. Kesadaran perusahaan bahwa nasib dirinya juga tergantung dengan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar memang meningkat akhir-akhir ini. Oleh karena itu kita juga bisa lebih sering membaca berita tentang meningkatnya upaya-upaya perusahaan yang termasuk sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Didalam negeri ini kita dapat melihat banyak perusahaan-perusahaan yang saling berlomba-lomba untuk melakukan nya. 3 Semakin bekembangnya perusahaan, kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, dalam operasinya perusahaan harus memperhatikan pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Oleh sebab itu, muncul kesadaran untuk mengurangi dampak negatif dari operasi bisnis dengan pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR). Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, melainkan investasi perusahaan Erni, 2007 (dalam Sutopoyudo, 2009). Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang Kiroyan, 2006 (dalam Yosefa Sayekti et al., 2007). Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang melaksanakan CSR akan mendapatkan respon positif dari para pelaku pasar. Penelitian Suratno (2006) menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif terhadap economic performance. Walaupun penelitian ini tidak meneliti secara langsung korelasi pengungkapan environmental terhadap kinerja ekonomi, akan tetpai hasil penelitian ini menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif terhadap environmental disclosure. Pada era masyarakat yang mulai peduli terhadap lingkungan, CSR merupakan hal yang wajib dilakukan dan bukan sekedar pilihan sukarela bagi perusahaan. Kewajiban perusahaan dalam menerapkan CSR diatur dalam Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007. Pasal 74 Undang – Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (a) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang 4 dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Pasal 74:1). (b) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran (Pasal 74 : 2). (c) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai denan ketentuan peraturan perundang – undangan (Pasal 74 : 3). Dengan peraturan ini, perusahaan khususnya perseroan terbatas yang bergerak di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Ambadar, 2008 (dalam Tri Wijayanti, Sutaryo & Prabowo, 2011) mengemukakan beberapa motivasi dan manfaat yang diharapkan perusahaan dengan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan meliputi: 1) perusahaan terhindar dari reputasi negatif perusak lingkungan yang hanya mengejar keuntungan jangka pendek tanpa mempedulikan akibat dari perilaku buruk perusahaan, 2) kerangka kerja etis yang kokoh dapat membantu para manajer dan karyawan menghadapi masalah seperti permintaan lapangan kerja di lingkungan dimana perusahaan bekerja, 3) perusahaan mendapat rasa hormat dari kelompok inti masyarakat yang membutuhkan keberadaan perushaan khususnya dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, 4) perilaku etis perusahaan aman dari gangguan lingkungan sekitar sehingga dapat beroperasi secara lancar. Hasil penelitian terdahulu mengenai hubungan CSR dan nilai perusahaan beberapa menunjukkan ketidaksamaan hasil. Hasil penelitian Harjoto dan Jo 5 (2007) menemukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian Nurlela dan Islahuddin (2008) yang tidak menemukan adanya pengaruh CSR dengan nilai perusahaan dan hasil penelitian Sayekti dan Wondabio (2007) yang menyatakan CSR berpengaruh negative terhadap ERC. Penelitian yang dilakukan Rimba Kusumadilaga (2010) menyimpulkan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Ni Wayan Rustriani (2010) menunjukkan bahwa corporate social responsibility (CSR) berpengaruh pada nilai perusahaan. Penelitian ini mengacu pada penelitian, Ni Wayan. Rustriani (2010) yang meneliti tentang pengaruh Corporate Governance pada hubungan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menganalisa yang lebih mendalaam mengenai 7 isu pokok pengungkapan Corporate Social Responsibility yang lebih spesifik. Dan sampel dalam penelitian ini mengambil objek Perusahaan Pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Perusahaan pertambangan dipilih karena kegiatan bisnisnya yang bersentuhan langung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana berdampak langsung pada lingkungan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah bahan tambang. Tidak dapat dipungkiri lagi, industri pertambangan di Indonesia tetap menjadi primadona utama bagi para investor untuk berinvestasi di dalamnya. Sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, memenuhi kebutuhan energi, 6 menghasilkan devisa bagi pembangunan, menyediakan lapangan kerja dan menciptakan kesempatan – kesempatan berusaha bagi lingkungan sekitarnya. Itulah mengapa pertambangan menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional. Perusahaan pertambangan termasuk dalam industri yang high profile Hackstone & Milne, 1996 (dalam Anggraini, 2006). Perusahaan yang termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006). Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang terkadang dilakukan sampai puluhan tahun sering berdampak tidak baik bagi lingkungan sekitar. Bahkan pemanfaatan lahan yang tidak berkelanjutan dan pengeksploitasian sumber daya alam yang berlebihan tanpa mengindahkan keseimbangan ekosistem merupakan salah satu pemicu kerusakan lingkungan diwilayah Bangka Belitung. Keadaan ini merupakan imbas dari krisis ekonomi berkepanjangan yang berakibat pada krisis sosial. Selain itu pelaksanaan otonomi daerah yang kurang siap mengakibatkan eksploitasi sumberdaya yang tidak berkelanjutan. Pada akhirnya, aktifitas yang tidak lepas dari urusan ekosistem alam inipun membuat imbas berupa kerusakan lingkungan tatanan ekosistem pulau Bangka khususnya daerah yang mengalami degradasi kualitas dan kuantitas lahan yang telah mencakup luas ke beberapa aspek ekosistem Bangka pada umumnya, yakni khususnya wilayah hutan di Bumi Serumpun Sebalai ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan tambang inkonvensional di Pulau Bangka telah memacu pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun, bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan tambang 7 inkonvensional. Aktivitas pertambangan yang dilakukan secara sporadis dan massal itu juga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang dahsyat. Sebagian besar penambang menggunakan peralatan besar sehingga dengan mudah mencabik-cabik permukaan tanah. Sisa pembuangan tanah dari tambang inkonvensional menyebabkan pendangkalan sungai. Periode penelitian ini selama 4 tahun yaitu 2012-2015. Perusahaan besar cenderung akan memberikan informasi laba sekarang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar cenderung akan mengelurakan biaya untuk pengungkapan informasi sosial yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil (Anggraini, 2006). Oleh sebab itu demi menjaga hubungan baik dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan akan lebih memperhatikan dampak usahanya terhadap sosial dan lingkungan. Prinsip CSR mengedepankan pertumbuhan, khususnya bagi masyarakat miskin dalam mengelola lingkungannya dan kemampuan institusinya dalam mengelola pembangunan, serta strateginya adalah kemampuan untuk mengintegrasikan dimensi ekonomi, ekologi, dan sosial yang menghargai kemajemukan ekologi dan sosial budaya. Kemudian dalam proses pengembangannya tiga stakeholder inti diharapkan mendukung penuh, di antaranya adalah: perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Salah satu indikator untuk menilai nilai perusahaan memiliki prospek baik atau tidak di masa mendatang, adalah dengan melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator sutau perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, juga merupakan 8 elemen dalam penciptaan nilai perusahaan (Rahayu, 2010:1). Dikarenakan tuntutan persaingan dunia usaha tersebut, maka, perusahaan semakin luas pula dalam memanfaatkan sumber - sumber alam dan masyarakat sosial. Pemanfaatan sumber – sumber tersebut bertujuan untuk tetap menjaga eksistensi perusahaan serta meningkatkan keunggulan daya saing dalam bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang sejenis khususnya. Usaha dalam meningkatkan nilai perusahaan terkadang dengan pemanfaatan sumber daya yang ada tidak dibarengi dengan menjaga keberlangsungan sumber – sumber yang ada. Suatu informasi akan diungkapkan oleh perusahaan apabila informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan dan citra persusahaan. Informasi tanggung jawab sosial dapat digunakan perusahaan sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kontribusi lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham dan perusahaan yg memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang buruk membuat investor ragu dan mempertimbangkan keputusan nya untuk berinvestasi diperusahaan tersebut sehingga direspon negatif melalui penurunan harga saham. Maka dari itu untuk menjaga eksistensi perusahaan agar diterima dengan baik dalam rantai bisnisnya perusahaan harus lebih peduli terhadap kepentingan stakeholder. Karena pengembangan hubungan yg harmonis dengan stakeholder dapat menentukan keberhasilan perusahaan jangka panjang. Sehubungan dengan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan.” 9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Lingkungan terhadap nilai perusahaan? 1.2.2 Bagaimana pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Energi terhadap nilai perusahaan? 1.2.3 Bagaimana pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Kesehatan dan Keselamatan Tenaga kerja terhadap nilai perusahaan? 1.2.4 Bagaimana pengaruh pengungakapan tanggung jawab sosial Lain-lain tentang Tenaga Kerja terhadap nilai perusahaan? 1.2.5 Bagaimana pengaruh pengungkapaan tanggung jawab sosial Produk terhadap nilai perusahaan? 1.2.6 Bagaimana pengaruh pengungkapaan tanggung jawab sosial Keterlibatan Masyarakat terhadap nilai perusahaan? 1.2.7 Bagaimana pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Umum terhadap nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penilitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Lingkungan terhadap nilai perusahaan 1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Energi terhadap nilai perusahaan 10 1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja terhadap nilai perusahaan 1.3.4 Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh pengungakapan tanggung jawab sosial Lain-lain Tenaga Kerja terhadap nilai perusahaan 1.3.5 Untuk mengetahui pengaruh pengungkapaan tanggung jawab sosial Produk terhadap nilai perusahaan 1.3.6 Untuk mengetahui pengaruh pengungkapaan tanggung jawab sosial Keterlibatan Masyarakat terhadap nilai perusahaan 1.3.7 Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial Umum terhadap nilai perusahaan Manfaat Penelitian 1.4 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti: 1.4.1 Kontribusi Praktis Bagi penulis memperluas pengetahuan mengenai seberapa signifikan pengaruh CSR dan nilai perusahaan khususnya perusahaan pertambangan. Bagi perusahaan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai pentingnya CSR yang diungkapkan dalam laporan yang disebut sustainability reporting dan sebagai pertimbangan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya agar tetap memperhatikan lingkungan. Selain memberikan sumbangan pemikiran penerapan good corporate governance untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah bagi stakeholder dan mempengaruhi harga saham. 11 Bagi investor, menmberikan informasi baru mengenai aspek – aspek apa saja yang dipertimbangkan dalam melakukan investasi. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara pro aktif sebagai pengontrol atas kegiatan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak – hak yang harus diperoleh. Bagi lembaga – lembaga pembuat peraturan / standar, seperti Bapepam, IAI dan sebagainya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan standar akuntansi lingkungan dan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas standar dan peraturan yang sudah ada. 1.4.2 Kontribusi Teoretis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam mendukung ilmu pengetahuan di bidang akuntansi terutama mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) dalam suatu perusahaan dan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang akuntansi khususnya mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Adanya ruang lingkup atau pembatasan dimaksudkan agar arah pembahasan skripsi tidak keluar dari maksud penulisan skripsi dan diharapkan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka dari itu topik penelitian ini memberikan batasan permasalahan sebagai berikut: 12 1.5.1 Topik penelitian ini meninjau mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.5.2 Objek Penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.5.3 Rentang waktupenelitian ini memfokuskan pada 2 tahun terakhir dari 2014 sampai 2015 pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.