BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Asuransi ASPAN adalah perusahaan jasa asuransi kerugian umum yang didirikan pada tanggal 10 Juni 1991. Izin usaha Asuransi ASPAN dikeluarkan oleh Departemen Keuangan R.I. melalui surat keputusan No. 155/KM.13/1992 tanggal 23 Mei 1992 dengan kegiatan usaha di bidang Asuransi Kerugian. Berdirinya Asuransi ASPAN dilatarbelakangi oleh keinginan dari Yayasan Kesehatan Pensiunan PT. PELNI dan Dana Pensiun PT. PELNI untuk dapat meningkatkan kesejahteraan para anggota dan lingkungannya. Keinginan tersebut disambut baik oleh manajemen PT. PELNI maka berdirilah Asuransi ASPAN pada tahun 1991. Akan tetapi, Asuransi ASPAN baru mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1992 setelah mendapatkan izin resmi dari Departemen Keuangan pada tahun yang sama.Komposisi kepemilikan saham ASPAN dimiliki oleh Yayasan Kesehatan Pensiunan PT. PELNI sebesar 56,66% dan Dana Pensiuna PT. PELNI sebesar 43,34%. Pada awalnya, kegiatan usaha Asuransi 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ASPAN hanya menangani marine hull dan personal accident penumpang kapal PT. PELNI saja. Namun, seiring berjalannnya waktu Asuransi ASPAN mulai berkembang sesuai dengan portofolio usaha seperti saat ini yaitu asuransi kebakaran, asuransi cargo dan sebagainya. Dalam perkembangannya, Asuransi ASPAN berusaha untuk dapat memperkuat struktur modal perusahaan dengan meningkatkan modal disetor perusahaan. Hal ini direalisasikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 16 Desember 1997 dan diputuskan bahwa modal setor perusahaan ditingkatkan dari Rp 3 milyar menjadi Rp 15 milyar. Dalam rapat tersebut juga diputuskan mengenai perubahan seluruh anggaran dasar perseroan sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pada awal tahun 2004 modal disetor perusahaan ditingkatkan menjadi Rp. 25 milyar. Peningkatan modal disetor ini dilakukan secara berangsur-angsur untuk menyesuaikan dengan landscape arsitektur perasuransian nasional mengenai modal disetor sebesar Rp 100 milyar pada tahun 2010, bagi perusahaan asuransi kerugian yang ditetapkan oleh pemerintah. Asuransi ASPAN selama ini telah dipercaya menangani risiko-risiko yang ada dari beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PT. PELNI, PT. PAL, PT. Bank Mandiri, PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI). Asuransi ASPAN juga bekerja 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sama dengan beberapa perusahaan besar reasuransi di Indonesia seperti PT. Rasuransi Internasional Indonesia (Reindo), PT. Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional-Re). Hal tersebut menjadikan Asuransi ASPAN salah satu perusahaan asuransi terbaik dan terpercaya. Dapat dibuktikan pula dengan adanya pemberian penghargaan kepada Asuransi ASPAN melalui Info Bank yang mendapatkan 5 Golden Trophy Award 1999-2008, sebagai satu-satunya perusahaan asuransi umum berpredikat sangat bagus 10 tahun berturut-turut (1999 sampai dengan 2008). Lalu mendapatkan pula Indonesia Insurance Award 2012 sebagai perusahaan asuransi umum terunggul tahun 2012 dalam Marine Insurance dan Personal Accident dan pada kesempatan di tahun 2015 Asuransi ASPAN kembali meraih penghargaan berpredikat sebagai asuransi Sangat Bagus yang pada peringkat ke 10 versi majalah Info Bank. 4.1.1 Deskripsi Informan Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan wawancara mendalam (dengan pedoman) kepada informan yang dipilih. Adapun informan yang peneliti wawancarai adalah bernama Irma Dewi Ratih, SE, ACII, Dip. DM dengan panggilan sehari-hari nya di kantor Ibu Irma. 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Ibu Irma yang berusia 45 tahun ini memiliki latar belakang pendidikan yang beragam, diantaranya pernah menuntut ilmu di Universitas Trisakti di Jakarta bidang Ekonomi hingga mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1993, tidak hanya itu Ibu Irma juga menuntut ilmu di Chartered Caledonian Glasglow University, United Kingdom pada tahun 1995 dengan gelar ACII yang berarti Ajun Ahli Asuransi, dan terakhir pada tahun 1999 Ibu Irma menuntut ilmu kembali di Institute Of Direct Marketing di United Kingdom dengan meraih gelar gelar Dip. DM. Dengan kemampuan, ilmu dan pengalaman yang dimilikinya Ibu Irma pun sukses dengan karir yang dijalaninya selama kurang lebih 20 tahun dari mulai staf hingga kini menjadi seorang Kepala Divisi. Di Asuransi ASPAN Ibu Irma memiliki tanggung jawab dengan tugasnya yang selama ini Ia jalankan sebagai Kepala Divisi Pemasaran Korporasi, terkait untuk pengembangan produk asuransi dan maintainence klien atau relasi maupun Tertanggung. Salah satu dari tugasnya-nya adalah dengan membuat program perencanaan sebuah strategi dalam meningkatkan loyalitas Tertanggung yang dijalankan bersama dengan Divisi yang Ia pimpin. 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4.2 Hasil Penelitian Bagian ini merupakan deskripsi dan penjabaran terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh saya sebagai peneliti. Analisis utama dalam penelitian ini adalah berdasarkan Narasumber yaitu Ibu Irma Dewi Ratih, SE, ACII, Dip. DM. Wawancara dilakukan di PT Asuransi ASPAN, ruang kerja Ibu Irma pada hari Selasa 12 Januari 2016. Berdasarkan wawancara dengan informan, dalam membangun serta memelihara hubungan dengan Tertanggung maupun dengan relasi (brokers dan agent), kegiatan strategi CRM di Asuransi ASPAN masih kurang maksimal sehingga terjadi penurunan jumlah Tertanggung-nya. “Pandangan saya dalam hal ini berarti Asuransi ASPAN kurang me-maintenance terhadap existing client, dan juga tidak adanya program reward untuk loyal customers, kurangnya kunjungan rutin ke customers dan tidak adanya program member get member. Sehingga ini menjadi sangat wajar apabila mengalami penurunan yang tentunya akan berpengaruh pada target pendapatan premi di Asuransi ASPAN.” Dalam pengembangan usaha dan meningkatkan jaringan bisnis, Asuransi ASPAN sudah berupaya melakukan kegiatan program CRM. Dalam kegiatan 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tersebut tentunya bertujuan sebuah untuk membangun perusahaan dan meningkatkan loyalitas Tertanggung-nya. “Upaya yang sudah kami lakukan selama ini adalah mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk potential customers seperti brokers, agent dan direct customers lalu memberikan marketing gimmick untuk customers yang lama, mempermudah penanganan klaim dan memberikan kecepatan pelayanan kepada customers.” Setiap perusahaan memiliki program kegiatan yang berbeda-beda guna meningkatkan kepuasaan dan loyalitas customers-nya. Seperti yang dilakukan Asuransi ASPAN berupaya menerapkan sikap dan komunikasi yang baik dengan didasarkan oleh pengetahuan produk asuransi guna mempermudah dalam penyampaian informasi kepada Tertanggung maupun brokers dan agent-nya, “Strategi dari kami untuk klien atau relasi adalah dengan memberikan reward kepada brokers dan agent, lalu ada juga untuk calon Tertanggung misalnya dengan memberikan discount, tambahan fee untuk brokers maupun agent, pemberian hadiah dan lain-lain. Selain itu juga kami akan membuat program member get member, pemberian surprise seperti cake disaat customers, broker dan agent berulang tahun, membantu dalam proses penanganan klaim dan pemberian ucapan terima kasih disaat polis berkahir.” 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Keberhasilan strategi CRM akan tercapai dengan maksimal apabila didukung segenap karyawan di seluruh departemen yang ada di Kantor Pusat maupun Cabang untuk melakukan tugasnya secara profesional. Beberapa faktor terpenting adalah dari seorang Account Executive yang harus mengetahui pentingnya customers dalam kepentingan bisnis jangka panjang. “Dari upaya yang dilakkan menurut saya cukup berpengaruh dan berhasil, karena Tertanggung lama (diatas 3 tahun) meningkat, renewal ratio meningkat dan Tertanggung yang baru pun meningkat. Dan salah satu upaya yang sangat penting adalah adanya usaha dari Account Executive-nya sendiri yang mau bekerja sama untuk menjalankan program CRM ini, seperti misalnya mereka mengetahui tugas-tugasnya dan dijalankan dengan profesional, karena salah satu keberhasilan adalah dimulai dari tim yang solid.” Program-program strategi CRM yang dibuat setiap tahunnya memang tidak selalu lancar. Terkadang strategi CRM yang dijalankan terdapat beberapa hambatan atau kendala. Hambatan tersebut terjadi di dalam internal maupun eksternal di setiap perusahaan termasuk di Asuransi ASPAN. Segala hambatan yang ditemukan akan teratasi apabila adanya koordinasi dan komunikasi di dalam sebuah tim. 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/ “Kendala yang kami hadapi seperti kurangnya kemampuan SDM dalam menangani pentingnya customers untuk perusahaan dan sistem informasi di perusahaan juga masih kurang baik sehingga mengalami keterbatasan, dan kurang maksimal dalam menggunakan database perusahaan. Tapi saya sudah minta ke Bag. SDM untuk membantu mencari SDM yang memiliki kualitas bagus, lalu saya juga minta sistem informasi khususnya IT juga lebih ditingkatkan lagi dalam penggunaan software atau hardware yang canggih. Kalau kendala di eksternal bisa dikatakan kami hanya merasa semakin banyak pesaing sejenis yang bermunculan sehingga kami pun harus bisa menciptakan atau membuat inovasi-inovasi baru untuk memelihara relasi agar tidak pindah ke pesaing” Pada umumnya tiap perusahaan juga mengalami naik turun dalam keberhasilan. Namun dengan begitu perusahaan harus melakukan evaluasi seperti yanmg dilakukan Asuransi ASPAN. Dengan memahami apa yang menjadi masalah, kendala dan hal-hal yang harus dibenahi menjadi dasar untuk melakukan perubahan. Salah satu contoh yang terjadi, Asuransi ASPAN mengalami penurunan jumlah Tertanggungnya, dan sudah teratasi dengan baik sehingga jumlah angka berubah menjadi lebih baik. 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ “Berdasarkan hasil evaluasi kami pada tahun sebelumnya di 2014 persentase untuk renewal ratio memang kurang dari 70% sedangkan di tahun 2015 renewal ratio menjadi 85%. Buat saya ini perubahan yang cukup signifikan.” Target adalah bagian dari rencana yang sudah disusun secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Dalam realisasinya Asuransi ASPAN menerima atas suatu target yang telah diperhitungkan. Dalam hal tersebut Divisi Pemasaran Korporasi Asuransi ASPAN mempunyai target harus bisa menambah jaringan bisnis dari brokers dan agent maupun direct Tertanggung. Pada setiap tahunnya pun Divisi Pemasaran Korporasi diberikan target untuk meningkatkan premi di tiap tahunnya. “Target kami di dalam perusahaan pasti ada, yaitu renewal business ratio tidak boleh kurang dari 85%, dan kami juga harus menambah target bisnis dari brokers dan agent. Misalnya, Broker A Rp. 5 Milyar, Broker B 10 Milyar. Agent A 1 Milyar, Agent B 2 Milyar. Dan kami sedang berupaya untuk mencapai target yang sudah disepakati” Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada. Perusahaan yang memiliki inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan suatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada. Maka keuntungan dan kesuksesan akan lebih mudah didapat. Dalam mempertahankan 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dan meningkatkan sebuah loyalitas Tertanggung, relasi dari brokers maupun agent, perlunya diciptakan inovasi-onovasi yang berbeda agar customers tidak berpindah ke pesaing sejenis. “Untuk inovasi baru mungkin dalam waktu dekat ini akan kami realisasikan seperti mengadakan program gathering agen dan brokers untuk memperkuat ikatan kerja sama pada asuransi ASPAN, program pemberian reward juga akan kami perkuat lagi sehingga bisa menumbuhkan rasa semangat dari brokers dan agent yang selama ini sangat membantu untuk mendapatkan bisnis.” Hasil penelitian diatas menyatakan bahwa Asuransi ASPAN melakukan strategi CRM dengan pemilihan program yang tepat dan mengacu pada teori yang sudah ada. Dalam menajalankan strategi, Asuransi ASPAN juga membuat program melalui serangkaian kegiatan yang mempengaruhi Tertanggung, brokers dan agent yaitu muncul adanya kepuasan, ikatan emosi, kepercayaan, kemudahan dalam penanganan klaim dan juga adanya peningkatan persentase premi. 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas, strategi CRM yang dilaksanakan oleh Asuransi ASPAN adalah dengan melakukan kunjungan rutin dalam 60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ memaintenence Tertanggung, brokers dan agent-nya. Hal ini dikarenakan bahwa untuk menciptakan suatu kepuasaan terhadap Tertanggung-nya, Asuransi ASPAN harus memberikan pelayanan secara baik (good service) dengan kemampuan komunikasi yang dapat menyampaikan informasi dengan jelas sesuai dengan harapan dan keinginan Tertanggung, brokers dan agent-nya. Menurut Alo Liliweri31 yang mengutip pendapat A. Devito ciri komunikasi yang efektif yaitu : 1. Keterbukaan (openness) Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi. 2. Empati (empathy) Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. 3. Dukungan (supportiveness) situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. 4. Rasa Positif (positiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif 5. Kesetaraan (equality) Komunikasi antar pribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua 31 Liliweri, Alo. Komunikasi Antar Pribadi. (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1991). 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/ belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Namun dari kelima ciri komunikasi yang efektif yang dijelaskan diatas, ditemukan kelemahan dari faktor internal Asuransi ASPAN seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengkomunikasikan informasi, dan memberikan kecepatan pelayanan. Hal ini sangat berpengaruh pada kepuasan dan kepercayaan Tertanggung yang harus diperbaiki demi mempertahankan dan meningkatkan loyalitas Tertanggung-nya. Keberhasilan strategi CRM Asuransi ASPAN dapat dicapai apabila didukung dengan para AE yang berkualitas yang memahami pentingnya customers dan teknologi sistem informasi yang canggih untuk mengolah database yang dimiliki Asuransi ASPAN. Untuk mengolah database tersebut dapat dilakukan berdasarkan beberapa landasan CRM sesuai yang dikemukakan oleh Kotler32 sebagai kerangka kerja yang terdiri dari empat langkah, yaitu : 1. Identifikasilah calon dan pelanggan anda 2. Bedakan pelanggan berdasarkan kebutuhan dan nilai mereka bagi perusahaan 32 Kotler, P. and Keller, K.L Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2. (Jakarta: PT Indeks, 2007). 62 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Berinteraksilah dengan masing-masing pelanggan untuk memperbaiki pengetahuan kita tentang kebutuhan mereka masing-masing dan untuk membangun relasi yang lebih kuat 4. Sesuaikan produk, layanan, dan pesan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Berdasarkan langkah-langkah kerja tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa CRM membutuhkan database customers-nya. Asuransi ASPAN dalam hal ini sudah memiliki database brokers dan agent yang dapat memenuhi target sasaran bisnis. Strategi CRM dalam meningkatkan loyalitas Tertanggung di Asuransi ASPAN, terbagi menjadi 2 (dua) tahap perencanaan pembuatan program serta menentukan sasaran potensial yang dituju dengan menggunakan teori manajemen relasi dari John Ledingham dan Steven Burning33. Teori ini menyoroti bentuk hubungan yang dilakukan organisasi terhadap Market, Audience, Public (MAP). Program MAP tersebut ditujukan seperti penerapan program CRM yang melakukan pemberian discount harga, member get member, pemberian reward dan pembinaan hubungan baik dengan melakukan kegiatan-kegiatan interaktif lainnya seperti gathering dengan brokers dan agent. 33 Heath, L Robert. W Timothy Coombs. Today’s Public Relations An Introduction. SAGE Publications, United States Of Amaerica. (2006). 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kegiatan pemasaran business to business pada perusahaan Asuransi ASPAN menyelaraskan pada kebutuhan dan keinginan Tertanggung maupun relasinya, munculnya pesaing-pesaing baru, dan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, hal tersebut menjadi pekerjaan berat untuk memenangkan persaingan guna meningkatkan premi asuransi. Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian tujuan diadakannya program CRM di Asuransi ASPAN adalah untuk menjaga dan meningkatkan hubungan yang positif antara perusahaan dengan Tertanggung, stakeholders yang selama ini mendukung dan bekerja sama dengan perusahaan. Sasaran dari program CRM disini adalah calon Tertanggung, relasi seperti brokers dan agent. Oleh karena itu, kepuasan yang menimbulkan loyalitas tercipta jika dilandasi oleh hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/