ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA

advertisement
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR
GEDUNG TAK BERATURAN AKIBAT BEBAN GEMPA
SNI 03-1726-2002 DAN RSNI3 03-1726-201X
(Studi Kasus Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri)
Mario Asneindra1, Zulfikar Djauhari2, Alex Kurniawandy2
1
Jurusan Teknik Sipil, Program S-1, Fakultas Teknik Universitas Riau
2
Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru
Email: [email protected]
ABSTRACT
In an effort to reduce the loss of life and damages caused by the earthquake, the
Ministry of Public Works has released the latest Indonesia Earthquake Hazard
Maps in 2010. This map illustrates the peak acceleration and response spectra at
bedrock probabilistic analysis for the various periods of the earthquake. With the
issuance of the 2010 Indonesian Earthquake Map has a different concept to the
Indonesia Earthquake Maps contained in SNI 03-1726-2002, it is currently being
drafted RSNI3 03-1726-201X refers to ASCE 7 in 2010.
Dang Merdu Tower of Bank Riau Kepri is one of the new irregular buildings built
in the city of Pekanbaru that calculations still refer to SNI 03-1726-2002. For that
conducted research on the differences in the performance of the structure when
earthquake loads imposed SNI 03-1726-2002 and RSNI3 03-1726-201X.The
results showed that the seismic force-resisting system that may be used by SNI 031726-2002 is dual system Intermediate Moment Resisting Frame with reinforced
concrete shear wall. While the structure of the system that may be used by RSNI3
03-1726-201X is a dual system Special Momen Resisting Frame with special
reinforced concrete shear wall.
Under each of these systems base shear force result of earthquake loads of RSNI3
03-1726-201X increased by 27.85% compared to SNI 03-1726-2002. Total drift
by the earthquake load of RSNI3 03-1726-201X increased by 34.94% in the X
direction and 32.85% in the Y direction of the total drift of SNI 03-1726-2002.
Overall structure can resist load combination of SNI 03-1726-2002 however, the
structure could not resist load combination of RSNI3 03-1726-201X it looks a
structural component experiencing overstress.
Keywords: SNI 03-1726-2002, RSNI3 03-1726-201X, response spectra, Dang
Merdu Tower
PENDAHULUAN
Dalam upaya mengurangi korban jiwa dan kerugian akibat gempa, Kementrian
Pekerjaan Umum telah mengeluarkan Peta Hazard Gempa Indonesia terbaru pada
tahun 2010. Peta ini menggambarkan percepatan puncak dan respons spektra di
batuan dasar hasil analisis probabilistik untuk berbagai periode gempa. Dengan
dikeluarkannya Peta Gempa Indonesia 2010 yang memiliki konsep berbeda
dengan Peta Gempa Indonesia yang terdapat pada SNI 03-1726-2002, maka saat
ini sedang disusun RSNI3 03-1726-201X yang mengacu pada ASCE 7 tahun
2010. SNI 03-1726-2002 mengacu pada UBC 1997 yang menggunakan gempa
500 tahun (10% terlampaui dalam 50 tahun umur bangunan), sedangkan
peraturan-peraturan gempa modern sudah menggunakan gempa 2500 tahun (2%
terlampaui dalam 50 tahun umur bangunan) seperti pada NEHRP 1997 dst,
ASCE 7-98 dst dan IBC 2000 dst, sedangkan RSNI3-1726-201X merupakan
standar baru yang mengacu pada ASCE 7-10.
Pekanbaru merupakan kota yang sedang berkembang menjadi kota metropolitan.
Saat ini telah banyak dibangun gedung-gedung bertingkat sebagai tempat aktifitas
masyarakat Kota Pekanbaru. Meskipun Kota Pekanbaru termasuk daerah rawan
gempa yang intensitasnya rendah, namun melihat meningkatnya intensitas gempa
diberbagai kota di Indonesia saat ini, struktur gedung tahan gempa menjadi hal
yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan dampak yang besar. Menara
Dang Merdu Bank Riau Kepri merupakan salah satu gedung tidak beraturan yang
baru dibangun di Kota Pekanbaru yang perhitungannya masih mengacu pada SNI
03-1726-2002. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap perbedaan kinerja struktur
apabila dikenakan beban gempa SNI 03-1726-2002 dan RSNI3 03-1726-201X.
Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri terletak di jalan Sudirman Kota Pekanbaru.
Lokasi Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
Jalan Jendral Sudirman
Gedung Kearsipan DPRD
Badan Kearsipan Negara
Jalan Cut Nyak Dien
Gambar 1. Lokasi Dang Merdu Bank Riau Kepri
Gambar 2. Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri
Struktur Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri terdiri atas tower dan podium.
Tower terdiri dari 16 lantai sedangkan podium terdiri dari 5 lantai. Tower dan
podium merupakan struktur beton bertulang yang menyatu dan memiliki
basement yang sama. Total tinggi keseluruhan Menara Dang Merdu Bank Riau
Kepri adalah 83 m yang terdiri dari 2 edge, 1 atap, 15 lantai, 1 lantai basement
dan 1 lantai semi basement. Tinggi struktur atas adalah 64,9 m.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat tiga data yang digunakan yaitu, data tanah, data
struktur dan data beban (beban mati, beban hidup dan beban gempa). Data tanah
didapat dari hasil penyelidikan tanah untuk mengetahui jenis tanah pada lokasi
penelitian. Penyelidikan tanah yang dilakukan adalah test penetrasi standar yang
menghasilkan nilai N-SPT. Dari data N-SPT dicari nilai N-SPT rata-rata untuk
mengetahui jenis tanah dan klasifikasi situs. Data struktur yang digunakan adalah
gambar dasar dari Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri yang akan dimodelkan
dalam 3 dimensi. Pemodelan dilakukan tanpa menggunakan shearwall dan
menggunakan shearwall. Beban mati dan beban hidup ditetapkan berdasarkan
PPURG 1987 sedangkan beban gempa yang akan dibandingkan ditetapkan
berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan RSNI3 03-1726-201X.
Pada SNI 03-1726-2002 peta zonasi gempa hanya berdasarkan percepatan
maksimum di batuan dasar yang terbagi dalam 6 wilayah gempa. Sedangkan pada
RSNI3 03-1726-201X peta zonasi gempa yang digunakan merupakan peta
mikrozonasi gempa berdasarkan respon spektra 0,2 detik dan 1 detik di batuan
dasar.
Gambar 3. Percepatan Puncak Batuan Dasar berdasarkan SNI 03-1726-2002
Gambar 4. Rsepon Spektra 0,2 Detik dan 1 Detik di Batuan Dasar berdasarkan
Peta Hazard Gempa Indonesia 2010
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode pembuatan grafik respon spektra yang terdapat pada SNI 03-1726-2002
berbeda dengan RSNI3 03-1726-201X. hal ini dikarenakan perbedaan jenis peta
yang digunakan pada kedua peraturan tersebut.
Berdasarkan peta wilayah gempa Indonesia di dalam SNI 03-1726-2002, Kota
Pekanbaru termasuk dalam wilayah gempa 2. Berdasarkan Tabel 5 SNI 03-17262002, dengan memasukkan wilayah gempa 2 dan jenis tanah sedang, maka
didapat nilai A0 = 0,15. Untuk wilayah gempa 2 memiliki waktu getar alami sudut
(Tc) = 0,6 maka nilai Am = A0 x Tc = 0,15 x 0,6 = 0,38 dan nilai Ar = 0,23.
Gambar 5.
Grafik Respon Spektra SNI 03-1726-2002
Untuk membuat grafik respons spektra gempa rencana RSNI3 03-1726-201x
diperlukan dua peta zonasi gempa yaitu periode 0,2 detik dan 1 detik. Berdasarkan
gambar nilai respons spektra pada T = 0,2 detik (Ss) dan T = 1 detik (S1) sebesar
0,5 dan 0,25.
Koefisien situs Fa ditentukan berdasarkan nilai parameter Ss dan kelas situs.
Ss = 0,4
Kelas situs = SD (tahan sedang)
Berdasarkan data di atas, didapat nilai Fa sebesar 1,48.
Koefisien situs Fv ditentukan berdasarkan nilai parameter S1 dan kelas situs.
S1 = 0,25
Kelas situs = SD (tahan sedang)
Berdasarkan data di atas, didapat nilai Fv sebesar 1,9.
Penentuan nilai SMS dan SM1
SMS = Fa SS
SMS = 1,48 x 0,5
SMS = 0,592
Penentuan nilai SDS dan SD1
SDS = 2/3 SMS
SDS = 2/3 x 0,592
SDS = 0,395
SM1 = Fv S1
SM1 = 1,9 x 0,25
SM1 = 0,475
SD1 = 2/3 SM1
SD1 = 2/3 x 0,475
SD1 = 0,317
Penentuan nilai T0 dan TS
Gambar 6.
Grafik Respon Spektra RSNI3 03-1726-201X
Gambar 7.
Perbandingan Respons Spektra Gempa Rencana SNI 03-1726-2002 dan
RSNI3 03-1726-201X
Berdasarkan peta wilayah gempa Indonesia di dalam SNI 03-1726-2002, Kota
Pekanbaru termasuk dalam wilayah gempa 2 (wilayah gempa menengah).
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23 untuk wilayah gempa menengah bisa
menggunakan Sistem Ganda (dual system) yaitu Dinding Geser dengan Sistem
Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM).
Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri difungsikan sebagai gedung
perkantoran sehingga berdasarkan Tabel 2 RSNI3 03-1726-201X, Gedung
Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri termasuk dalam kategori resiko II.
Berdasarkan Tabel 6 RSNI3 03-1726-201X untuk nilai SDS = 0,467 dan kategori
resiko II termasuk dalam Kategori Desain Seismik (KDS) C, sedangkan
berdasarkan Tabel 7 RSNI3 03-1726-201X untuk nilai SD1 = 0,317 dan kategori
resiko II termasuk dalam Kategori Desain Seismik (KDS) D. Kategori Desain
Seismik (KDS) yang digunakan adalah Kategori Desain Seismik (KDS) yang
terbesar. Oleh karena itu untuk beban gempa RSNI3 03-1726-201X, Kota
Pekanbaru termasuk dalam Kategori Desain Seismik (KDS) D.
Berdasarkan RSNI3 03-1726-201X, untuk Kategori Desain Seismik (KDS) D
minimum frame type adalah special (khusus). Oleh karena itu, sistem struktur
yang digunakan untuk beban gempa RSNI3 03-1726-201X adalah Sistem Ganda
(dual system) yaitu Dinding Geser Khusus dengan Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK).
Gambar 8. Pemodelan Struktur Atas Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri
Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dinamik dari struktur atas Menara Dang
Merdu Bank Riau Kepri, dilakukan analisis vibrasi bebas secara 3 dimensi dengan
menentukan terlebih dahulu sumbu koordinatnya (sumbu-x, sumbu-y dan sumbuz). Karakterisitik dinamik struktur atas Menara Dang Merdu untuk 15 ragam dapat
dilihat dari modal participating mass ratios Ux, Uy dan Rz yang ditunjukkan
dalam Tabel 1.
Tabel 1.
Nomor
Ragam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Karakteristik Dinamik Struktur Atas dengan Shearwall
Waktu Getar Alami
(detik)
1,92
1,45
1,33
0,60
0,55
0,42
0,35
0,31
0,28
0,19
0,19
0,18
0,17
0,17
0,16
Modal Participating Mass
Ratio (% massa)
UX
60,005
0,105
0,002
1,164
18,042
0,027
0,054
0,424
10,003
0,152
0,684
0,247
3,102
0,000
0,006
UY
0,000
0,520
57,873
6,959
0,540
0,535
20,503
0,971
0,031
0,560
1,302
0,077
0,579
2,710
0,241
RZ
0,010
43,166
1,241
34,798
2,323
3,833
0,072
6,527
0,504
0,183
1,267
0,076
0,366
2,360
0,273
Pola Gerak
Dominan
Translasi-X
Rotasi-Z
Translasi-Y
Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 7.1.1 untuk mencegah terjadinya respons
struktur gedung terhadap pembebanan gempa yang dominan dalam arah rotasi,
dari hasil analisis vibrasi bebas 3 dimensi, paling tidak gerak ragam pertama
(fundamental) harus dominan dalam translasi. Berdasarkan Tabel 1 hasil dari
analisis vibrasi bebas 3 dimensi yang dilakukan didapat pola gerak dominan pada
ragam pertama adalah translasi pada arah X, hal ini telah memenuhi persyaratan.
Untuk mencegah struktur yang terlalu fleksibel, nilai waktu getar alami yang pertama
(fundamental), yaitu T1 = 1,92 detik tidak boleh melebihi batas yang diizinkan menurut
SNI 03-1726-2002 Pasal 5.6 dan RSNI3 03-1726-201X Pasal 7.8.2.
Dalam SNI 03-1726-2002 Pasal 5.6 disebutkan bahwa waktu getar alami fundamental
dibatasi agar struktur tidak terlalu fleksibel berdasarkan persamaan berikut ini:
T1 < ζ n
T1
= 1,92 detik (output Etabs)
ζ
= 0,19 (Tabel 8 SNI 03-1726-2002)
n
= 15 (data struktur)
1,92 < 0,19 x 15
1,92 < 2,85
....... OK
Dalam RSNI3 03-1726-201X Pasal 7.8.2 disebutkan bahwa waktu getar alami
fundamental tidak boleh melebihi hasil koefisien atas pada periode yang dihitung (Cu)
seperti yang diperlihatkan dalam persamaan berikut ini:
T < Cu Ta
Ta
= periode fundamental pendekatan = Ct (hn) x
T < Cu Ct (hn) x
T
= 1,92 detik (output Etabs)
Cu
= 1,4 (Tabel 14 RSNI3 03-1726-201X)
Ct
= 0,0488 (Tabel 15 RSNI3 03-1726-201X)
hn
= 64,9 m (data struktur)
x
= 0,75 (Tabel 15 RSNI3 03-1726-201X)
1,92 < 1,4 x 0,0488 (64,9)0,75
1,92 < 1,56
....... Tidak OK
Dari analisis pembatasan waktu getar alami fundamental apabila struktur
dikenakan beban gempa SNI 03-1726-2002 telah memenuhi persyaratan namun,
apabila struktur dikenakan beban gempa RSNI3 03-1726-201X maka struktur
belum memenuhi persyaratan. Dengan kata lain, struktur masih dianggap fleksibel
oleh RSNI3 03-1726-201X.
Berdasarkan SNI 03-1726-2002 Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri ditetapkan
sebagai struktur gedung tidak beraturan karena beberapa hal berikut ini:
1. Tinggi struktur gedung melebihi 10 tingkat dan melebihi 40 m.
2. Adanya loncatan bidang muka yang kurang dari 75% dari ukuran denah
struktur yang dibawahnya yaitu, pada lantai 5 sebesar 49% dari luasan lantai
4.
Oleh karena itu analisis pengaruh gempa rencana harus ditinjau sebagai pengaruh
pembebanan gempa dinamik, sehingga analisisnya harus dilakukan berdasarkan
respons dinamik.
Berdasarkan Tabel RSNI3 03-1726-201x, prosedur analisis yang boleh digunakan
untuk Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri adalah analisis spektrum respon
ragam atau prosedur riwayat respon seismik. Hal ini ditentukan dari kategori
desain seismik dan karakteristik struktur berikut ini:
1. Kategori desain seismik D.
2. Memiliki ketidakberaturan vertikal tipe 2 yaitu adanya perbedaan berat antar
lantai yang melebihi 150% sebesar 165%.
3. Memiliki ketidakberaturan vertikal tipe 3 yaitu adanya perbedaan dimensi
antar lantai yang melebihi 130% sebesar 196%.
Gaya geser dasar statik ekivalen dihitung berdasarkan masing-masing arah gempa
dan menggunakan periode alami sesuai arah gempa. Adapun periode alami pada
masing-masing arah yang digunakan adalah sebagai berikut:
TX uncrack = 1,55
TY uncrack = 1,14
Berdasarkan nilai periode alami tersebut dapat dihitung nilai C1 berdasarkan
Gambar 2 yang terdapat dalam SNI 03-1726-2002 dengan menggunakan
persamaan untuk tanah sedang. Nilai C1 pada masing-masing arah dapat dilihat
pada perhitungan di bawah ini.
C1X
=
0,23
T X uncrack
0,23
=
1,55
= 0,15
C1Y
=
0,23
TY uncrack
0,23
=
1,14
= 0,20
Berdasarkan nilai C1 tersebut dilakukan perhitungan gaya geser dasar statik
ekivalen untuk masing-masing arah. Nilai R diambil sebesar 6,5 pada kedua arah
karena memiliki sistem struktur yang sama Sistem Ganda yaitu Sistem Rangka
Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dengan Dinding Geser.
VX
C1X I
Wt
R
0,15 x 1
=
161320,3569 kN
6,5
= 3687,5700 kN
=
VY
C1Y I
Wt
R
0,20 x 1
=
161320,3569 kN
6,5
= 4849,5244 kN
=
Berdasarkan RSNI3 03-1726-201X periode alami (T) yang digunakan memiliki
nilai batas minimum dan maksimum, yaitu:
Ta minimum
= Ct hnx
Ta maksimum
= Cu Ta
Karena sistem struktur pada kedua arah gempa adalah sama Sistem Ganda yaitu
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan Dinding Struktural
Khusus maka, koefisien yang digunakan pada kedua arah pembebanan gempa
adalah sama yaitu:
Cu
= 1,4 (Tabel 14 RSNI3 03-1726-201X)
Ct
= 0,0488 (Tabel 15 RSNI3 03-1726-201X)
hn
= 64,9 m (data struktur)
x
= 0,75 (Tabel 15 RSNI3 03-1726-201X)
Pengecekan T pada arah X:
Ta minimum < TX uncrack < Ta maksimum
1,12 < 1,55 < 1,56
...OK
Pengecekan T pada arah Y:
Ta minimum < TY uncrack < Ta maksimum
1,12 < 1,18 < 1,56
...OK
Nilai Cs mempunyai batas minimum dan maksimum, oleh karena itu nilai Cs yang
akan digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. Nilai R diambil sebesar 7 pada
kedua arah karena memiliki sistem struktur yang sama Sistem Ganda yaitu Sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan Dinding Geser Khusus.
Cs minimum
Cs hitungan
Cs maksimum
= 0,004 SDS Ie ≥ 0,01
S
= D1
R
T
Ie
S
= D1
R
Ie
Pengecekan Cs pada arah X:
Cs minimum < Cs hitungan (x) < Cs maksimum
0,0174 < 0,0292 < 0,0564
... OK
Pengecekan Cs pada arah Y:
Cs minimum < Cs hitungan (y) < Cs maksimum
0,0174 < 0,0384 < 0,0564
... OK
VX = Cs hitungan (x) Wt = 0,0292 x 161320,3569 kN = 4714,440 kN
VY = Cs hitungan (y) Wt = 0,0397 x 161320,3569 kN = 6199,961 kN
80
Gaya Geser
ELF RSNI
201X V-X
70
Ketinggian (m)
60
Gaya geser
ELF RSNI
201x V-Y
50
40
Gaya Geser
ELF SNI 2002
V-X
30
20
Gaya Geser
ELF SNI 2002
V-Y
10
0
0
1000
2000
3000 4000 5000
Gaya Geser (KN)
6000
7000
8000
Gambar 9.
Perbandingan Diagram Gaya Tingkat Nominal Berdasarkan
Gaya Geser Statik Ekivalen SNI 03-1726-2002 dan RSNI3 03-1726-201X
Berdasarkan Gambar 9 dapat disimpulkan bahwa gaya geser yang diakibatkan
oleh beban gempa RSNI3 03-1726-201X lebih besar daripada gaya geser yang
diakibatkan oleh beban gempa SNI 03-1726-2002. Untuk lebih jelas perbandingan
diantara kedua beban gempa tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.
No
Perbandingan parameter SNI 03-1726-2002 dan RSNI3 03-1726201X
Parameter
SNI 03-1726-2002
RSNI3 03-1726-201X
Arah-X
Arah-Y
Arah-X
Arah-Y
Sistem
Struktur
(Sistem
Ganda)
SRPMM
dengan
Dinding
Struktural
SRPMM
dengan
Dinding
Struktural
SRPMK
dengan
Dinding
Struktural
Khusus
SRPMK
dengan
Dinding
Struktural
Khusus
2
R (faktor
reduksi
gempa)
6,5
6,5
7
3
Gaya Geser
Dasar
Seismik (V)
3687,5700
4849,5244
4714,4399
1
Peningkatan (%)
Arah-X
Arah-Y
7
7,69
7,69
6199,9612
27,85
27,85
Gambar 10. Perbandingan Drift Arah X dan Y
SNI 03-1726-2002 dan RSNI3 03-1726-201X
Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat bahwa total simpangan yang dihasilkan oleh
beban gempa RSNI3 03-1726-201X meningkat sebesar 34,94% pada arah X dan
32,85% pada arah Y dari total simpangan yang dihasilkan oleh SNI 03-17262002.
Akibat kombinasi pembebanan dari beban gempa RSNI 03-1726-201X, beberapa
komponen struktur yaitu balok B249 pada lantai 5,6,7 dan 8 mengalami
overstress, hal ini ditandai dengan balok yang berwarna merah. Sedangkan
berdasarkan kombinasi pembebanan dari beban gempa SNI 03-1726-2002 balok
B249 pada lantai 5,6,7 dan 8 tidak mengalami overstress.
(a)
(b)
Gambar 11. (a) Balok 249 Lantai 5,6,7 dan 8 Mengalami Overstress Akibat
Kombinasi Pembebanan RSNI 03-1726-201X, (b) Balok 249 Lantai 5,6,7 dan 8
Tidak Mengalami Overstress Akibat Kombinasi Pembebanan SNI 03-1726-2002
KESIMPULAN
1.
Berdasarkan SNI 03-1726-2002 peta gempa yang digunakan adalah periode
ulang 500 tahun, sedangkan berdasarkan RSNI3 03-1726-201X peta gempa
yang digunakan adalah periode ulang 2500 tahun.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berdasarkan perhitungan respons spektra terlihat bahwa ada peningkatan
beban gempa rencana dari SNI 03-1726-2002 ke RSNI3 03-1726-201X.
Berdasarkan SNI 03-1726-2002 Kota Pekanbaru termasuk dalam kategori
risiko level gempa menengah, sedangkan berdasarkan RSNI3 03-1726-201X
menggunakan peta zonasi gempa 2010 Kota Pekanbaru termasuk dalam
kategori risiko level gempa tinggi.
Berdasarkan analisis waktu getar alami fundamental untuk struktur Menara
Dang Merdu Bank Riau Kepri dengan shearwall apabila struktur dikenakan
beban gempa SNI 03-1726-2002 telah memenuhi persyaratan namun, apabila
struktur dikenakan beban gempa RSNI3 03-1726-201X maka struktur belum
memenuhi persyaratan.
Berdasarkan beban gempa SNI 03-1726-2002 sistem struktur yang digunakan
adalah Sistem Ganda (dual system) yaitu Dinding Geser dengan Sistem
Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), sedangkan berdasarkan
beban gempa RSNI3 03-1726-201X sistem struktur yang digunakan adalah
Sistem Ganda (dual system) yaitu Dinding Geser Khusus dengan Sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Berdasarkan beban gempa RSNI3 03-1726-201X gaya geser dasar seismik
yang dihasilkan meningkat sebesar 27,85% dari gaya geser dasar seismik
yang dihasilkan akibat beban gempa SNI 03-1726-2002.
Total simpangan yang dihasilkan oleh beban gempa RSNI3 03-1726-201X
meningkat sebesar 34,94% pada arah X dan 32,85% pada arah Y dari total
simpangan yang dihasilkan oleh SNI 03-1726-2002.
Balok B249 pada lantai 5,6,7 dan 8 mampu menahan kombinasi pembebanan
SNI 03-1726-2002 namun tidak mampu menahan kombinasi pembebanan
RSNI3 03-1726-201X.
SARAN
1.
2.
3.
4.
Sebaiknya dilakukan penambahan lagi elemen pengkaku berupa shearwall
agar struktur Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri tidak dianggap fleksibel
oleh RSNI3 03-1726-201X sehingga gaya yang diterima portal akan
berkurang.
Sebaiknya dilakukan pengurangan beban pada lantai yang komponen
strukturnya mengalami overstress akibat kombinasi pembebanan RSNI3 031726-201X.
Perlu dilakukan analisis lebih lanjut berapa perubahan gaya yang diterima
portal akibat penambahan elemen pengkaku sehingga dapat diketahui berapa
beban yang harus dikurangi agar komponen struktur tidak mengalami
overstress.
Perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan pushover analysis
untuk mengetahui letak sendi plastis sehingga pola keruntuhan bisa diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, P., & Erni, H. (2009). Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa.
Surabaya: ITS Press.
ASCE 7-10. (2010). Building design loads for buildings and other structures,
Virginia: American Society of Civil Engineering.
Badan Standarisasi Nasional. (2002). Standar perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung. SNI 03-1726-2002. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2002). Tata cara perhitungan struktur
beton untuk bangunan gedung. SNI 03-2847-2002. Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. 201X. Standar perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. RSNI3 03-1726-201X.
Jakarta.
Bambang, B. (2011). Konsep SNI Gempa 1726-201x. Makalah dalam Seminar
HAKI. 2011.
Bambang, B., Lucky, S. (2011). Studi komparasi desain bangunan tahan gempa
dengan menggunakan SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201X.
Bandung: Penerbit ITB.
Brady, RC., (2010). Design acceleration response spectra for port-au-prince.
Geotechnical Earthquake Engineering for Seismic Design Workshop Nov
18-19 2010: University of Arkansas.
Bungale, S.T. (2005). Wind and earthquake resistant buildings. New York:
Marcel Dekker.
Bungale, S.T. (2010). Reinforced concrete design of tall buildings. United States
of America: Taylor and Francis Group.
David, H., Kevin, S,. Scott, H. (2007). Seismic design manual volume III. Buehler
& Buehler Structural Engineers, Inc.
Davy, S. (2007). Perancangan tahan gempa gedung 48 lantai – plaza Indonesia.
Makalah dalam Seminar dan Pameran HAKI 2007: Konstruksi Tahan
Gempa Di Indonesia.
Dominic, K. (2006, Desember). Seismic Site Classification for Structural
Engineers. Structure Magazine, 21-24.
Ediansjah, Z. (2011). Pemodelan struktur gedung menggunakan etabs. Bandung:
Institute Teknologi Bandung.
Fema 451b. (2007). NHERP recommended provisions for new buildings and other
structures: training and instructional materials. building seismic safety
council of the national institute of building sciences. Washington, D.C.
Finley A. Charney, Ph. D., P.E. (2012). Seismic Loads Guide to the Seismic
Provisions of ASCE 7-05. Virginia: ASCE Press.
John, H. Seismic design using the 2006 IBC and ASCE 7-05. Magnusson
Klemenic Associates.
Koh, C., & Choo, JS., (2008). Using etabs for building analysis and design. Otte
International Pte Ltd.
Manual For Analysis & Design Using Etabs. (2004). Dubai: Structural
Department, Atkins: Author.
Makar, N (2007). How to model and design high rise building using etabs
program. Cairo: Scientific Book House.
Martin, J., Todd, E. (2007). IBC 2006 and ASCE 7-05 structural provisions. ABS
Consulting.
Nikolaou, S. (2008, Februari). Site-spesific studies for optimal structural design
part I – general. Structure Magazine, 15-19.
Rahmat, P., & Takim, A. (2010). Implikasi konsep seismic design category (SDC)
– ASCE 7-05 terhadap perencanaan struktur tahan gempa sesuai SNI
1726-02 dan 2847-02. Makalah dalam Seminar dan Pameran HAKI 2010:
Perkembangan dan Kemajuan konstruksi Indonesia.
Rezki, M. (2011). Menentukan Tipe Tanah Untuk Perencanaan Gempa.
http://rezkymulia.wordpress.com/2011/03/19/menentukan-tipe-tanahuntuk-perencanaan-gempa, diakses pada 29 Februari 2012.
Rezki, M. (2011). Perencanaan Beban Gempa Sesuai ASCE 7-10.
http://rezkymulia.wordpress.com/2011/07/22/perencanaan-beban-gempasesuai-asce-7-10, diakses pada 29 Februari 2012.
Rezki, M. (2011). Perencanaan Respons Spektrum Sesuai ASCE 7-10.
http://rezkymulia.wordpress.com/2011/07/22/perencanaan-responsspektrum-sesuai-asce-7-10, diakases pada 29 Februari 2012.
Sangga,
P.
(2011).
Peta
Zonasi
Gempa
Baru
Juli
2010.
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/12/peta-zonasi-gempa-barujuli-2010, diakses pada 29 Februari 2012.
Schierle. (2011). Lateral design graph – tutorial based on IBC and ASCE 7.
Presentation.
Standar Konstruksi Bangunan Indonesia. (1987). Pedoman perencanaan
pembebanan untuk rumah dan gedung. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit
Pekerjaan Umum.
Steffie, T. (2011). Prosedur analisis struktur beton akibat gempa menurut SNI 031726-2010. Jakarta: Shortcourse Himpunan Ahli konstruksi indonesia.
Tavio; dan Benny, K. (2009). Desain sistem rangka pemikul momen dan dinding
struktur beton bertulang tahan gempa. Surabaya: ITS Press.
Wiratman, W., Irawan, W., Busi, S., Donald, E. (2004). Perencanaan Ketahanan
Gempa Struktur gedung apartemen Senayan Residence Jakarta. Makalah
dalam Seminar Nasional Desain dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
Berbentang Panjang dan Bangunan Tinggi, Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Sipil UNPAR, Bandung, 12 Juni 2004.
Download