press release

advertisement
KETERBUKAAN
INFORMASI
Dalam rangka memenuhi ketentuan Bapepam-LK
No. IX.E.1 Tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
Direksi dan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk. (“Perseroan”) baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri bertanggung jawab
penuh atas kebenaran informasi yang tercantum dalam keterbukaan informasi ini dan
setelah melakukan pemeriksaan yang wajar, menegaskan, bahwa sepanjang pengetahuan
dan menurut keyakinan terbaik mereka, tidak terdapat fakta-fakta material, yang jika tidak
diungkapkan atau dihilangkan dalam keterbukaan informasi ini, akan menyebabkan
informasi dalam keterbukaan informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
Berkedudukan di Bandung Indonesia
Bidang Usaha :
Bergerak dalam bidang Telekomunikasi
Alamat Kantor Pusat
Jl. Japati No. 1 Bandung 40133
Telepon +62 (022) 452 1108, 452 7252
Fax +62 (022) 720 3247
Kantor Investor Relations
Grha Citra Caraka lantai 5
Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710
Telepon +62 (021) 521 5109
Fax +62 (021) 522 0500
Keterbukaan Infomasi ini memuat informasi mengenai Rencana Pelaksanaan Program EMSOP (Employee &
Management Stock Option Plan) atas saham yang telah di beli kembali (Share Buyback) berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Desember 2005. Keterbukaan Informasi ini menggantikan
Keterbukaan Informasi yang diterbitkan oleh Perseroan dalam harian Bisnis Indonesia, Investor Daily dan The Jakarta
Post pada tanggal 28 Desember 2006 sebagaimana diubah dengan pengumuman di harian Bisnis Indonesia dan
harian Investor Daily tanggal 29 Desember 2006.
Transaksi tersebut memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 84/PM/1996 tanggal 24
Januari 1996 sebagaimana terakhir diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 32/PM/2000 tanggal 22
Agustus 2000.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (”RUPSLB”) akan diselenggarakan pada tanggal 28 Pebruari
2007 pada Pukul 14.00 WIB s/d selesai di Grha Citra Caraka Jl Gatot Subroto Jakarta. Pemberitahuan mengenai
RUPSLB telah diumumkan melalui iklan pada Harian Bisnis Indonesia dan Harian Investor Daily dan The Jakarta Post
pada tanggal 28 Desember 2006 sebagaimana telah diubah dengan Pengumuman Penundaan RUPSLB yang telah
diumumkan di harian sama pada tanggal 10 Januari 2007 dan Panggilan RUPSLB akan diumumkan melalui iklan di
harian yang sama pada tanggal 13 Pebruari 2007.
Apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami keterbukaan informasi ini atau ragu-ragu dalam
mengambil keputusan sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi atau penasihat
profesional lainnya.
Definisi dan Singkatan
ADR
American Depository Receipt
Afiliasi
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan
sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal;
hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau
komisaris dari Pihak tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu
atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;
hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan
oleh perusahaan tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang
sama; atau
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Anak Perusahaan
Suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham
lebih dari 50% dari seluruh modal atau saham perusahaan tersebut.
Bapepam-LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Benturan Kepentingan
Perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan
kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham
utama Perseroan atau pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau
pemegang saham utama.
BEJ
Bursa Efek Jakarta
BES
Bursa Efek Surabaya
EMSOP
Employee & Management Stock Option Plan
Hak Opsi
Adalah hak yang diberikan kepada Peserta Yang Berhak sebagai
bagian dari program EMSOP untuk membeli saham Perseroan pada
suatu waktu tertentu dan pada tingkat harga tertentu.
Pesert a Yang Berhak
Adalah anggota Direksi Perseroan, karyawan Perseroan yang
diangkat sebagai karyawan tetap yang telah mempunyai masa kerja
minimal 1 (satu) tahun sebelum tanggal pemberian Hak Opsi, baik
yang ditempatkan atau bekerja di badan hukum lain atau instansi
pemerintah, serta Direksi Anak Perusahaan dan Direksi Perusahaan
Afiliasi, yang pencalonannya diajukan oleh Perseroan dan menjabat
pada saat program EMSOP dilaksanakan.
NYSE
New York Stock Exchange
Pemegang Saham
Pemegang Saham Perseroan
2
Pemegang Saham Independen
Pemegang Saham Perseroan yang tidak mempunyai Benturan
Kepentingan sehubungan dengan rencana Transaksi Perseroan dan
atau bukan merupakan pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau
pemegang saham utama Perseroan yang mempunyai Benturan
Kepentingan atas transaksi tertentu.
Peraturan IX.E.1
Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep.
84/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 sebagaimana terakhir diubah
dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep. 32/PM/2000
tanggal 22 Agustus 2000.
Peraturan XI.B.2
Peraturan Nomor XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham Yang
Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-45/PM/1998 tanggal 14
Agustus 1998.
Perseroan
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Perusahaan Afiliasi
Adalah suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan
saham sebesar 50% atau kurang dari 50% dari seluruh modal yang
ditempatkan dalam perusahaan tersebut.
RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham
RUPSLB
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang akan
dilaksanakan pada tanggal 28 Pebruari 2007 atau tanggal lain yang
merupakan penundaannya.
Saham EMSOP
Saham Perseroan dalam jumlah maksimum 51.150.750 saham, yang
merupakan sebagian saham yang telah dibeli kembali (treasury
stock) oleh Perseroan sampai dengan tanggal 25 Januari 2007.
I.
PENDAHULUAN
Keterbukaan informasi ini dibuat sehubungan dengan rencana Direksi Perseroan untuk
melakukan Program EMSOP kepada Peserta Yang Berhak (”Program EMSOP”). Saham yang
akan digunakan untuk melaksanakan Program EMSOP ini adalah saham yang telah dibeli
kembali oleh Perseroan/treasury stock. Direksi menyampaikan Keterbukaan Informasi ini dengan
maksud untuk memberikan informasi kepada para pemegang saham dalam rangka
melaksanakan RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Pebruari 2007. Program
EMSOP tersebut memerlukan persetujuan dari Pemegang Saham dan Pemegang Saham
Independen melalui RUPSLB Perseroan.
Program EMSOP merupakan transaksi yang memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana
didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1.
KETERANGAN UMUM MENGENAI PERSEROAN
Perseroan didirikan sebagai perseroan terbatas berdasarkan Akta No. 128 tanggal 24 September
1991 dibuat di hadapan Imas Fatimah SH, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No. 210. Pada saat
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana, Anggaran Dasar Perseroan telah dirubah
seluruhnya. Perubahan mana telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7
tanggal 23 Januari 1998, Tambahan No.556.
3
Selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan
perubahan yang terakhir telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51
tanggal 27 Juni 2006 Tambahan No. 666.
Saham-saham Perseroan dicatatkan di BEJ, BES dan dalam bentuk ADR di NYSE dan London
Stock Exchange pada tanggal 14 Nopember 1995.
Struktur Permodalan
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang diterbitkan oleh Kantor Biro
Administrasi Efek PT Datindo Entrycom pada tanggal 25 Januari 2007 susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Keterangan
Jumlah
Saham
Jumlah Nominal
(Rp)
80.000.000.000
20.000.000.000.000
1
10.320.470.711
1.711.917.381
250
2.580.117.677.750
427.979.345.250
0,00
51,19
8,49
1.373.666.756
343.416.689.000
6,81
19.980
16.524
4
1.000
4.995.000
4.131.000
1.000
250.000
0,00
0,00
0,00
0,00
6.632.880.423
20.038.972.780
121.026.500
1.658.220.105.750
5.009.743.195.000
30.256.625.000
32,96
99,40
0,58
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
20.159.999.280
5.039.999.820.000
100,00
Saham Dalam Portepel
59.840.000.720
14.960.000.180.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
Negara Republik Indonesia
Saham Seri A Dwiwarna
Saham Seri B
JPMCB US Resident (Norbax
Inc.)
The Bank of New York
Direksi
Guntur Siregar
Garuda Sugardo
John Welly
Abdul Haris
Masyarakat dengan
kepemilikan kurang dari 5 %
Sub Jumlah
Modal saham yang diperoleh
kembali
Pengawasan dan Pengurusan
Susunan Komisaris Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
: Tanri Abeng
: Arief Arryman
: P. Sartono
: Anggito Abimanyu
: Gatot Trihargo
4
(%)
Susunan Direksi Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut :
Direksi
Direktur Utama
: Arwin Rasyid
Direktur (dengan sebutan Chief Operating Officer
atau Wakil Direktur Utama)
: Garuda Sugardo
Direktur Keuangan
: Rinaldi Firmansyah
Direktur Network & Solution
: Abdul Haris
Direktur Enterprise & Wholesale
: Arief Yahya
Direktur Sumber Daya Manusia
: John Welly
Direktur Konsumer
: Guntur Siregar
Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan
(dalam Milyar Rp)
31 Desember
(Audited)
2004
NERACA KONSOLIDASIAN
2003
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Penyertaan sementara
Piutang usaha – bersih
Piutang Lain-lain – bersih
Persediaan
Aktiva lancar lainnya
JUMLAH AKTIVA LANCAR
2005
30 September
(Unaudited)
2006
5.094
4
2.833
170
154
687
8.942
4.856
20
3.319
56
203
750
9.204
5.375
22
3.578
153
220
957
10.305
8.309
46
3.732
149
188
1.823
14.247
AKTIVA TIDAK LANCAR
Penyertaan jangka panjang
Aktiva Tetap – bersih
Aktiva tidak lancar lainnya
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR
65
35.080
6.196
41.341
83
40.071
6.821
46.975
101
46.193
5.572
51.866
101
49.020
4.983
54.104
JUMLAH AKTIVA
50.283
56.179
62.171
68.351
3.767
1.513
1.185
763
4.254
1.593
1.051
1.030
5.295
2.470
1.521
1.593
4.657
2.496
2.061
1.982
3.481
461
11.170
3.403
346
11.677
2.401
233
13.513
5.531
266
16.993
3.547
2.568
2.928
4.914
2.392
4.904
2.163
4.682
6.859
2.102
5.363
2.332
4.760
1.457
4.177
-
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Hutang pajak
Beban yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Hutang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Kewajiban lancar lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban imbalan manfaat masa
kerja dan pasca kerja
Pinjaman penerusan – pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Wesel bayar dan hutang obligasi
5
2003
2.116
747
153
18.092
31 Desember
(Audited)
2004
1.776
3.743
380
21.436
2005
1.752
3.128
667
19.060
30 September
(Unaudited)
2006
2.670
2.389
573
16.654
3.708
4.938
6.305
7.195
17.313
50.283
18.128
56.179
23.293
62.171
27.509
68.351
NERACA KONSOLIDASIAN
Hutang bank
Hutang akuisisi bisnis
Kewajiban tidak lancar lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK
LANCAR
Hak minoritas atas aktiva bersih
anak perusahaan
Ekuitas
JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN
EKUITAS
(dalam Milyar Rp.)
PERHITUNGAN LABA RUGI
PENDAPATAN USAHA
Telepon Tetap
Selular
Interkoneksi
Kerjasama Operasi
Data dan Internet
Jaringan
Pola Bagi Hasil
Jasa Telekomunikasi Terkait Lainnya
JUMLAH PENDAPATAN USAHA
BEBAN USAHA
Karyawan
Penyusutan
Operasi, Pemeliharaan dan Jasa
Telekomunikasi
Umum dan Administrasi
Pemasaran
JUMLAH BEBAN USAHA
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAINLAIN
Pendapatan Bunga
Beban Bung
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs
Bagian Laba Bersih Perusahaan
Asosiasi
Lain-lain Bersih
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain
Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
2003
(Audited)
2004
(Audited)
2005
(Audited)
2006 (9 bln)
(Unaudited)
8.897
8.459
4.162
1.486
3.109
518
258
227
27.116
10.645
10.421
6.188
657
4.809
654
281
293
33.948
10.781
14.571
7.742
589
6.934
587
302
301
41.807
8.073
14.899
6.367
485
6.369
462
306
239
37.200
4.440
4.780
3.339
4.910
6.438
4.530
6.563
8.188
5.916
4.961
6.633
5.351
2.079
503
15.141
11.975
2.600
882
19.360
14.588
2.844
1.126
24.637
17.170
2.217
855
20.017
17.183
366
(1.383)
126
3
318
(1.270)
(1.221)
3
345
(1.177)
(517)
11
448
(862)
677
-
364
(524)
331
(1.839)
409
(929)
118
381
12.749
16.241
17.564
11.451
6
PERHITUNGAN LABA RUGI
BEBAN PAJAK
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
HAK MINORITAS
LABA BERSIH
Laba Bersih per Saham Rp.
Laba Bersih per ADS (40 Saham Seri
B per ADS)-Rp.
II.
2003
(Audited)
(3.861)
7.590
(1.503)
6.087
301,95
12.077,83
2004
(Audited)
(4.178)
8.571
(1.956)
6.615
328,10
13.124,14
2005
(Audited)
(5.184)
11.057
(3.064)
7.993
396,51
15.860,25
2006 (9 bln)
(Unaudited)
(5.387)
12.177
(2.955)
9.222
458,12
18.324,80
KETERANGAN TRANSAKSI
Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk melaksanakan pembelian kembali saham
Perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEJ, BES atau tercatat dalam bentuk
ADR di NYSE. Pembelian kembali saham tersebut dilakukan secara bertahap dalam waktu 18
(delapan belas) bulan atau pada periode 22 Desember 2005 sampai dengan tanggal 21 Juni
2007. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan berdasarkan pertimbangan dari
manajemen Perseroan baik melalui BEJ, BES, termasuk pembelian dalam bentuk ADR di NYSE.
Pembelian kembali saham termaksud dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut :
- Jumlah maksimum saham Seri B yang dapat dibeli, termasuk dalam bentuk ADR adalah 5%
dari saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan atau sebanyak-banyaknya 1.007.999.964
saham Seri B. Namun demikian sehubungan dengan pertimbangan dan rencana
pertumbuhan, Perseroan dapat dan berniat untuk melakukan pembelian kembali atas jumlah
saham yang lebih kecil.
- Periode pelaksanaan pembelian kembali sejak tanggal 22 Desember 2005 dan akan berakhir
pada tanggal 21 Juni 2007.
- Dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali adalah sebesar Rp. 5,250 Milyar yang
berasal dari saldo laba yang belum ditetapkan penggunaannya per tanggal 30 September
2005.
- Perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas selaku anggota dari BEJ dan BES
sebagai Perantara Pedagang Efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali
saham tersebut melalui BEJ dan BES sesuai dengan Peraturan XI.B.2 termasuk :
a) Pembelian tersebut tidak akan dilakukan lebih cepat dari 30 (tiga puluh) menit sesudah
pembukaan atau lebih lambat dari 30 (tiga puluh) menit sebelum penutupan
perdagangan di BEJ dan BES.
b) Pembelian tersebut akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan
harga penutupan perdagangan sebelumnya.
c) Maksimal pembelian kembali saham di BEJ dan BES per satu hari adalah 25 % (dua
puluh lima persen) dari volume perdagangan harian kecuali volume tersebut hanya
mengijinkan pembelian yang kurang dari 1 lot/satuan perdagangan (yang jumlah hingga
1 lot/satuan perdagangan yang dapat dibeli).
d) Orang Dalam Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, dilarang untuk membeli atau menjual saham Perseroan pada
hari yang sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan oleh Perseroan.
Yang termasuk Orang Dalam adalah anggota Komisaris, Direksi dan karyawan
Perseroan, pemegang saham utama Perseroan, perorangan yang karena kedudukan
atau profesinya atau karena hubungan usahanya dengan Perseroan, memungkinkan
orang tersebut memperoleh informasi Orang Dalam Perseroan, dan pihak-pihak yang
tidak lagi menjadi pihak sebagaimana yang dimaksud di atas dalam kurun waktu 6
(enam) bulan terakhir.
- Pembelian saham dalam bentuk ADR di NYSE harus dilakukan berdasarkan hukum pasar
modal Amerika Serikat.
7
-
Setiap pembelian saham yang dilakukan selain di BEJ, BES dan NYSE harus dilaksanakan
berdasarkan dengan hukum pada yurisdiksi yang bersangkutan.
Pembelian kembali hanya akan dilakukan apabila hal tersebut memberikan keuntungan pada
Perseroan dan para pemegang saham pada setiap saat, berdasarkan kondisi pasar.
Perseroan tidak akan melakukan pembelian kembali yang dapat mengakibatkan dampak
negatif secara material pada likuiditas dan permodalan Perseroan dan/atau terhadap status
Perseroan sebagai perusahaan terbuka.
Sampai dengan tanggal 25 Januari 2007, Perseroan telah membeli kembali saham Perseroan
sebanyak 121.026.500 (seratus dua puluh satu juta dua puluh enam ribu lima ratus) saham yang
merupakan 12,01% dari total seluruh saham yang rencananya akan dibeli kembali oleh
Perseroan.
Dengan mengingat perubahan penggunaan rencana Perseroan atas saham yang telah dibeli
kembali sebagaimana telah diumumkan bersamaan dengan pengumuman keterbukaan ini, dan
akan dimintakan persetujuannya dalam RUPSLB, apabila RUPSLB Perseroan menyetujui
perubahan penggunaan saham yang telah dibeli kembali maka dalam rangka Program EMSOP
Perseroan merencanakan untuk menggunakan Saham EMSOP, yang merupakan sebagian dari
saham yang telah dibeli kembali tersebut.
Tujuan Program EMSOP
Tujuan dari pelaksanaan Program EMSOP adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan memberikan motivasi kepada karyawan dan direksi untuk mencapai target
perusahaan.
2. Menarik karyawan/manajemen yang berprestasi dalam Perseroan.
Persyaratan EMSOP:
Perseroan akan memberikan Hak Opsi kepada Peserta Yang Berhak, dengan jumlah Hak Opsi
yang akan diterbitkan maksimum sebanyak 51.150.750.
Yang berhak untuk mengikuti Program EMSOP adalah Peserta Yang Berhak.
Pelaksanaan Program EMSOP akan dilakukan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Program EMSOP tersebut akan dilakukan dengan menerbitkan Hak Opsi, yang akan
didistribusikan kepada Peserta Yang Berhak;
Setiap satu Hak Opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu
Saham EMSOP setelah melewati masa tunggu;
Pelaksanaan Hak Opsi dapat dilakukan pada Periode Pelaksanaan EMSOP; dan
Pengelolaan Program EMSOP diawasi oleh Komisaris Peseroan untuk dilaporkan pada
RUPS Tahunan Perseroan.
Rencana pelaksanaan Program EMSOP memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan IX.E.1.
Keterangan lebih lanjut mengenai Program EMSOP dapat dilihat pada Bab IV tentang Program
EMSOP.
8
III. ALASAN DAN LATAR BELAKANG PROGRAM EMSOP
Perseroan menyadari bahwa Karyawan merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan
terwujudnya visi dan misi Perseroan, yaitu “To Become a Leading Infocom Company in The
Region” dengan misi : mengelola usaha dengan cara yang terbaik, dengan sumber daya manusia
yang unggul, teknologi yang kompetitif, dan business partner yang sinergi, dan setiap pihak baik
manajemen maupun seluruh jenjang karyawan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.
Oleh karena itu Perseroan mengusulkan untuk melaksanakan Program EMSOP, dimana
Program ini akan memberikan kesempatan bagi manajemen dan karyawan Perseroan untuk
memiliki saham Perseroan. Program ini juga merupakan bagian dari program pengembangan
Karyawan dan merupakan insentif yang diberikan Perseroan kepada seluruh jenjang
Karyawannya. Dengan Program ini diharapkan akan dicapai keselarasan tujuan yang ingin
dicapai Perseroan dengan tujuan yang ingin dicapai Karyawan. Dengan demikian langkah ini
diharapkan akan berdampak dengan meningkatnya shareholder value.
Adapun alasan Program EMSOP adalah :
Program EMSOP merupakan program long term incentive (LTI) bagi karyawan dan manajemen
melalui peningkatan kinerja yang akan dicapai Perseroan di masa yang akan datang.
IV. INFORMASI PROGRAM EMSOP
Program EMSOP adalah pemberian Hak Opsi kepada Peserta Yang Berhak untuk membeli
Saham EMSOP dalam jangka waktu tertentu maksimum sebanyak 51.150.750 saham.
a.
Hak Opsi
Perseroan akan menerbitkan sejumlah maksimum 45.991.500 Hak Opsi secara
sekaligus, dimana untuk setiap Hak Opsi akan memberikan kepada pemegangnya hak
untuk membeli 1 (satu) Saham EMSOP, dengan membayar Harga Pelaksanaan.
Komisaris Perseroan dengan mempertimbangkan masukan dari Direksi Perseroan, akan
memutuskan tanggal pemberian Hak Opsi, setelah RUPSLB menyetujui Program
EMSOP.
Sisanya sebanyak 5.159.250 Hak Opsi akan dicadangkan dan diterbitkan di kemudian
hari untuk karyawan baru/new hire, dan top performer Perseroan yang berhak atas Hak
Opsi. Direksi Perseroan memiliki kewenangan untuk menentukan siapa saja karyawan
baru/new hire dan top performer yang akan menerima Hak Opsi dan alokasi Hak Opsi.
Jumlah Hak Opsi yang diterbitkan Perseroan dapat disesuaikan bilamana Perseroan
melakukan corporate action seperti, namun tidak terbatas kepada tindakan yang dapat
mengakibatkan perubahan nilai nominal saham, penggabungan usaha maupun bentukbentuk reorganisasi atau restrukturissasi Perseroan yang lain yang dapat mempengaruhi
permodalan Perseroan.
b.
Ketentuan Program EMSOP
Hak Opsi diberikan Kepada Peserta Yang Berhak dan tidak dapat dialihkan atau
diperjualbelikan.
9
Hak Opsi akan dapat dilaksanakan oleh pemegangnya, tanpa menunggu berakhirnya
masa tunggu dalam hal:
•
•
•
•
•
•
Peserta Yang Berhak memasuki masa pensiun, sesuai dengan Peraturan
Perseroan;
Peserta Yang Berhak, yang dengan persetujuan Direksi memasuki masa
pensiun dini;
Peserta Yang Berhak yang diberhentikan atas kehendak Perseroan, termasuk
namun tidak terbatas dengan adanya pengurangan tenaga kerja dan tidak
termasuk diberhentikan karena melanggar suatu peraturan atau karena suatu
tindakan disipliner dengan kategori hukuman disiplin kategori berat;
Peserta Yang Berhak meninggal dunia;
Peserta Yang Berhak mengalami cacat yang menyeluruh dan permanen, atau
mengalami sakit yang berkepanjangan; dan
Terjadinya perubahan pengendalian pada/dalam Perseroan dimana Negara
Republik Indonesia tidak lagi menjadi pengendali dalam Perseroan.
Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana tersebut di atas, maka Hak Opsi tetap dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal Hak Opsi diberikan.
Hak Opsi yang diberikan baik yang masih dalam masa tunggu maupun yang telah
melewati masa tunggu akan berakhir atau gugur dengan sendirinya, karenanya tidak
dapat dilaksanakan dalam hal:
•
•
•
c.
Peserta Yang Berhak, mengundurkan diri;
Peserta Yang Berhak, dikeluarkan karena melanggar suatu peraturan atau
terkena suatu tindakan disipliner dari Perseroan dengan kategori hukuman
disiplin kategori berat; dan
Peserta Yang Berhak, dinyatakan pailit.
Alokasi Hak Opsi
Persentase perkiraan alokasi Hak Opsi dalam Program EMSOP dapat diilustrasikan
sebagai berikut:
Level
Manajemen
Band I – III
Band IV – VII
Jumlah personil
36
2.466
25.158
Persentase alokasi Hak
Opsi dari seluruh jumlah
Hak Opsi
16%
52%
32%
Tabel alokasi Hak Opsi di atas hanya merupakan perkiraan dimana kepastian jumlah
Hak Opsi yang akan dibagikan kepada masing-masing level akan ditentukan kemudian
oleh Komisaris Perseroan berdasarkan masukan dari Direksi Perseroan.
d.
Periode Pelaksanaan
Hak Opsi baru dapat dilaksanakan setelah melalui masa tunggu terhitung sejak tanggal
pendistribusian Hak Opsi.
10
Masa tunggu dan pelaksanaannya:
•
•
Untuk Peserta Yang Berhak yang termasuk dalam Level Manajemen, Band I, II
dan III:
-
Setelah masa tunggu 1
(satu) tahun sejak Hak Opsi
diberikan
Æ
dapat melaksanakan 30% dari Hak
Opsinya
(dengan
minimum
pelaksanaan
sebanyak
2.500
Opsi);
-
Setelah masa tunggu 2
(dua) tahun sejak Hak Opsi
diberikan
Æ
dapat melaksanakan 30% dari Hak
Opsinya;
-
Setelah masa tunggu 3
(tiga) tahun sejak Hak Opsi
diberikan
Æ
dapat melaksanakan 40% dari Hak
Opsinya
Untuk Peserta Yang Berhak yang termasuk dalam Level Band IV, V, VI dan VII,
Peserta Yang Berhak dapat melaksanakan seluruh Hak Opsinya setelah masa
tunggu 1 (satu) tahun sejak Hak Opsi diberikan.
e. Masa Berlakunya Hak Opsi
Hak Opsi akan berakhir setelah 5 (lima) tahun sejak Hak Opsi diberikan.
f.
Harga Pelaksanaan
Harga Pelaksanaan Program EMSOP berbeda dan dikaitkan dengan level Peserta Yang
Berhak:
•
Untuk Level Manajemen:
Rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh
lima) Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum tanggal laporan ke BEJ
mengenai rencana pelaksanaan Program EMSOP.
•
Untuk Level Band I sampai dengan Band III:
Harga Pelaksanaan yang sama dengan Harga Pelaksanaan untuk Manajemen
dengan diskon 5%.
•
Untuk Band IV sampai dengan Band VII:
Harga Pelaksanaan yang sama dengan Harga Pelaksanaan untuk Manajemen
dengan diskon 10%.
Perseroan wajib melaporkan rencana pelaksanaan Program EMSOP kepada BEJ
dengan tembusan kepada Bapepam-LK dan BES selambat-lambatnya 5 (lima) Hari
Bursa sebelum tanggal pelaksanaan EMSOP, dan Periode Pelaksanaan EMSOP
dilakukan sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dalam waktu satu tahun sesuai dengan
peraturan BEJ.
Peserta Yang Berhak tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham Perseroan
sampai dengan dilaksanakannya Hak Opsi dan didaftarkannya Peserta Yang Berhak
tersebut sebagai pemegang saham Perseroan dalam daftar pemegang saham.
Untuk melaksanakan Hak Opsi, Peserta Yang Berhak harus memberitahukan kepada
Perseroan akan maksudnya tersebut dengan menyebutkan jumlah saham yang akan
11
dibeli sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Direksi Perseroan. Pembayaran atas
pelaksanaan dari Hak Opsi harus dilaksanakan dengan penuh dan tunai pada periode
pelaksanaan.
Komisaris Perseroan dengan mempertimbangkan usulan Direksi akan menetapkan
keputusan-keputusan mengenai pelaksanaan Program EMSOP dari waktu ke waktu
yang dianggap diperlukan demi kelancaran administrasi dan proses Program EMSOP.
Pelaksanaan Program EMSOP akan diawasi oleh Komisaris untuk dilaporkan kepada
RUPS Tahunan Perseroan.
V. PIHAK YANG MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN
Pelaksanaan Program EMSOP termasuk transaksi yang memiliki unsur Benturan Kepentingan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1, karena:
a.
Saham yang akan dipakai untuk Program EMSOP adalah saham yang telah dibeli
kembali Perseroan (treasury stock), dimana Direksi Perseroan merupakan pihak yang
melaksanakan pembelian kembali saham Perseroan (buyback), karena menetapkan
harga, jumlah dan waktu pelaksanaan pembelian saham.
b.
Direksi Perseroan merupakan pihak yang akan menerima Hak Opsi.
c.
Karyawan Perseroan adalah pihak terafiliasi dengan Perseroan yang akan menerima
Hak Opsi.
d.
Direksi dan Karyawan Perseroan yang memiliki saham Perseroan adalah pihak yang
juga akan menerima Hak Opsi.
VI. PENDAPAT PIHAK INDEPENDEN
Sehubungan dengan Program EMSOP dan pelaksanaannya, Perseroan telah menunjuk pihak
independen di bawah ini, yaitu:
Hadiputranto, Hadinoto & Partners, selaku konsultan hukum independen yang memberikan
pendapat dari segi hukum (legal opinion) atas rencana pelaksanaan Program EMSOP
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.
Pihak independen tersebut di atas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, Direksi Perseroan sebagaimana
didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Pendapat Konsultan Hukum
Hadiputranto, Hadinoto & Partners dengan surat No. 31650-v3 tertanggal 29 Januari 2007
menyatakan bahwa:
1.
Saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan dapat dijual kembali kepada direktur
atau karyawan melalui EMSOP berdasarkan Angka 6 Peraturan XI.B.2. Untuk dapat
melaksanakan Program EMSOP dengan menggunakan saham yang telah dibeli kembali,
maka Perseroan harus melakukan perubahan pengumuman informasi kepada pemegang
saham sehubungan dengan penggunaan saham yang telah dibeli kembali, perubahan
mana harus memperoleh persetujuan RUPS Perseroan.
12
2.
Rencana pelaksanaan Program EMSOP dengan memakai sahan yang telah dibeli
kembali merupakan transaksi yang memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 dan Angka 6 Peraturan XI.B.2 mengingat bahwa pihak
yang akan memperoleh Hak Opsi berdasarkan Program EMSOP diantaranya adalah
Peserta Yang Berhak, karenanya Program EMSOP baru dapat dijalankan oleh
Perseroan setelah Perseroan membuat keterbukaan informasi kepada pemegang saham
dan memperoleh persetujuan pemegang saham independen dalam RUPS yang khusus
diadakan untuk itu.
VII. DAMPAK PROGRAM EMSOP TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
Sehubungan dengan rencana penerbitan Hak Opsi sebanyak maksimal 51.150.750 yang dapat
digunakan untuk membeli saham sebanyak 51.150.750 saham akan berdampak terhadap beban
karyawan pada saat pemberian Hak Opsi (grant date). Tambahan beban karyawan tersebut akan
dihitung sebesar nilai wajar Hak Opsi yang dihitung dengan menggunakan metode Black
Scholes. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, asumsi yang dipakai adalah
sebagai berikut:
Suku bunga bebas resiko
Masa tunggu untuk Direksi dan Band I sampai
dengan Band III adalah 1 s/d 3 tahun, sedangkan
masa tunggu untuk peserta yang lain adalah 1
tahun.
Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham
Ekspektasi dividen yang diterima per lembar
saham
9,75%
6,2%
Rp276,08
Berdasarkan metode Black Scholes dengan asumsi tersebut di atas maka pemberian
kompensasi berupa EMSOP, akan menyebabkan tambahan beban karyawan sebesar Rp86
miliar.
VIII. PERNYATAAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN
Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan bahwa semua informasi penting dan material yang
berkaitan dengan Program EMSOP telah diungkapkan dan setelah melakukan pemeriksaan yang
wajar, menegaskan, bahwa sepanjang pengetahuan dan menurut keyakinan terbaik mereka,
tidak terdapat fakta-fakta material, yang jika tidak diungkapkan atau dihilangkan dalam
keterbukaan informasi ini, akan menyebabkan informasi dalam keterbukaan informasi ini menjadi
tidak benar dan/atau menyesatkan.
IX. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Agenda RUPSLB yang berkaitan dengan Program EMSOP adalah: “Persetujuan atas
Pelaksanaan Program EMSOP”. Hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPSLB
Perseroan untuk menyetujui agenda tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Persyaratan Pelaksanaan RUPSLB Sehubungan Dengan Program EMSOP
Dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Anggaran
Dasar Perseroan, maka RUPSLB yang akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28
Pebruari 2007 dimana salah satunya adalah agenda tersebut di atas harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a.
Sesuai dengan Peraturan IX.E.1 dan Anggaran Dasar Perseroan, Program
EMSOP hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan RUPSLB yang
13
dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang memiliki lebih dari 50% saham
yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan Program EMSOP disetujui
oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% saham yang
dimiliki oleh Pemegang Saham Independen.
2.
b.
Apabila korum Pemegang Saham Independen pada RUPSLB pertama tidak
terpenuhi, maka dapat diadakan RUPSLB kedua dengan syarat harus dihadiri
oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% saham yang
dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusannya harus disetujui
oleh Pemegang Saham yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh
Pemegang Saham Independen yang hadir.
c.
Apabila korum Pemegang Saham Independen pada RUPSLB kedua tidak
terpenuhi, maka dapat diadakan RUPSLB ketiga, setelah memperoleh
persetujuan dari Bapepam-LK mengenai korum, dan keputusan mengenai
rencana transaksi tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham Independen
yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham
Independen yang hadir dalam RUPSLB.
d.
Bila Pemegang Saham Independen tidak menyetujui Program EMSOP yang
diusulkan oleh Direksi Perseroan, maka Program EMSOP tersebut tidak dapat
diajukan kembali dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
RUPSLB yang menolak hal tersebut.
Pernyataan Pemegang Saham Independen
Sesuai dengan Peraturan IX.E.1, sebelum RUPSLB, Perseroan akan menyediakan
formulir pernyataan bermeterai cukup untuk ditandatangani Pemegang Saham
Independen atau kuasanya yang memuat pernyataan bahwa:
3.
a.
yang bersangkutan benar-benar merupakan Pemegang Saham Independen; dan
b.
apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan tersebut tidak benar, maka
yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi sesuai yang diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tanggal-tanggal Penting
Tanggal-tanggal penting yang perlu diperhatikan dalam kaitannya
penyelenggaraan RUPSLB adalah sebagaimana tertera pada jadwal berikut ini:
Peristiwa
Tanggal
Pengumuman Keterbukaan Informasi ringkas mengenai rencana
Program EMSOP melalui surat kabar
30 Januari 2007
dengan
Tanggal DPS
12 Pebruari 2007
Panggilan RUPSLB melalui surat kabar
13 Pebruari 2007
Pengiriman Informasi kepada Pemegang Saham Perseroan
13 Pebruari 2007
RUPSLB
28 Pebruari 2007
Laporan kepada Bapepam-LK mengenai hasil RUPSLB
2 Maret 2007
Pengumuman hasil RUPSLB melalui surat kabar
2 Maret 2007
14
4.
Tempat dan Kehadiran Dalam RUPSLB
RUPSLB akan diselenggarakan mulai pukul 14.00 WIB sampai selesai di Grha Citra
Caraka, Jl Gatot Subroto No. 52 Jakarta. Bagi pemegang saham yang tidak dapat
menghadiri RUPSLB dapat memberikan kuasa kepada pihak lain dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a.
mengisi formulir Surat Kuasa sebagaimana terlampir pada Keterbukaan
Informasi Kepada Pemegang Saham yang juga dapat diperoleh dari Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan yaitu PT Datindo Entrycom, dengan
alamat di Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 Jakarta
10220 telepon 021-5709009, faksimili 021-5709026.
b.
Anggota Direksi dan Komisaris serta karyawan Perseroan diperkenankan untuk
bertindak sebagai kuasa Pemegang Saham dalam RUPSLB namun suara yang
mereka keluarkan selaku kuasa tidak diperhitungkan dalam pemungutan suara.
c.
Formulir surat kuasa asli yang telah diisi lengkap harus diserahkan Pemegang
Saham kepada Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan tersebut di atas
sebelum tanggal RUPSLB. Dalam hal tidak disampaikan kepada Biro
Administrasi Efek Perseroan, maka surat kuasa asli harus diperlihatkan kepada
petugas dari PT Datindo Entrycom sebelum RUPSLB dimulai.
X. INFORMASI TAMBAHAN
Untuk Informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut di atas dapat menghubungi Perseroan pada
jam-jam kerja dengan alamat:
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Investor Relations/ Corporate Secretary,
Grha Citra Caraka Lt, 5,
Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710
Telepon: (021) 521 5109, Faksimili : (021) 522 0500
e-mail: [email protected]
www.telkom-indonesia.com
15
PERUBAHAN ATAS
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM
Sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
(“Perseroan’)
Menunjuk pada iklan Informasi Kepada Pemegang sehubungan dengan rencana pembelian
kembali saham Perseroan yang telah diiklankan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan
The Jakarta Post pada tanggal 22 Nopember 2005 dan telah memperoleh persetujuan
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21
Desember 2005, dengan ini Perseroan berencana mengubah rencana Perseroan atas Saham
Yang Akan Dibeli Kembali dari sebelumnya:
“Perseroan berencana akan menyimpan saham yang telah dibeli kembali dalam Transaksi
(“Saham Yang Telah Dibeli Kembali”). Meskipun demikian, Perseroan dapat menjual kembali
Saham Yang Telah Dibeli Kembali jika harga saham telah meningkat, Perseroan akan
mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali tersebut. Penjualan kembali dilaksanakan
melaui atau di luar Bursa dengan memperhatikan Peraturan Bapepam No. XI.B.2”.
menjadi:
RENCANA PERSEROAN ATAS SAHAM YANG TELAH DIBELI KEMBALI
Perseroan berencana untuk menggunakan sebagian dari saham yang telah dibeli kembali dalam
Transaksi (“Saham Yang Telah Dibeli Kembali”) atau sebanyak-banyaknya sebesar 51.150.750
saham untuk dijual kembali kepada direktur dan karyawan Perseroan melalui program Employee
and Management Stock Option Plan (EMSOP). EMSOP akan dilaksanakan dengan
memperhatikan syarat dan kondisi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
terutama di bidang Pasar Modal termasuk Peraturan Baepapam-LK Nomor IX.E.1 mengenai
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Sedangkan terhadap sisanya Perseroan dapat
menjual Saham Yang Telah Dibeli Kembali jika harga saham telah meningkat. Penjualan kembali
dilaksanakan melalui atau di luar Bursa dengan memperhatikan Peraturan Bapepam-LK No.
XI.B.2. Perseroan dapat pula, di masa yang akan datang, mempergunakan sisa Saham Yang
Telah Dibeli Kembali untuk program EMSOP dengan sebelumnya memperoleh persetujuan dari
rapat umum pemegang saham Perseroan.
Keterangan lebih lanjut mengenai program EMSOP dapat dilihat pada keterbukaan informasi
yang diumumkan bersamaan dengan iklan pengumuman ini.
16
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Perubahan rencana penggunaan Saham Yang Telah Dibeli Kembali akan dimintakan
persetujuannya pada rapat umum pemegang saham. Berdasarkan hal tersebut, Perseroan akan
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang akan
diselenggarakan pada tanggal 28 Pebruari 2007. Persetujuan daru RUPSLB mengenai
perubahan penggunaan Saham Yang Telah Dibeli Kembali merupakan syarat dapat
diberlakukannya program EMSOP. RUPSLB dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh
pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah
suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.
Tanggal-tanggal penting berkaitan dengan RUPSLB dapat dilihat pada keterbukaan informasi
kepada pemegang saham yang diiklankan bersamaan dengan pengumuman perubahan
informasi ini.
Keterbukaan informasi ini menggantikan Perubahan Atas Informasi Kepada Pemegang Saham
yang diiklankan oleh Perseroan dalam harian Bisnis Indonesia, Investor Daily dan The Jakarta
Post pada tanggal 28 Desember 2006.
Para Pemegang Saham yang memerlukan informasi tambahan yang terkait dengan perubahan
informasi kepada pemegang saham ini dapat menghubungi:
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Investor Relations/ Corporate Secretary,
Grha Citra Caraka Lt, 5,
Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710
Telepon: (021) 521 5109, Faksimili : (021) 522 0500
e-mail: [email protected]
www.telkom-indonesia.com
Demikian informasi ini disampaikan untuk diketahui umum.
Bandung, 30 Januari 2007
Direksi Perseroan
17
Download