KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Bapepam-LK No. IX.E.1 Tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Direksi dan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Perseroan”) baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri bertanggung jawab penuh atas kebenaran informasi yang tercantum dalam keterbukaan informasi ini dan setelah melakukan pemeriksaan yang wajar, menegaskan, bahwa sepanjang pengetahuan dan menurut keyakinan terbaik mereka, tidak terdapat fakta-fakta material, yang jika tidak diungkapkan atau dihilangkan dalam keterbukaan informasi ini, akan menyebabkan informasi dalam keterbukaan informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Berkedudukan di Bandung Indonesia Bidang Usaha : Bergerak dalam bidang Telekomunikasi Alamat Kantor Pusat Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 Telepon +62 (022) 452 1108, 452 7252 Fax +62 (022) 720 3247 Kantor Investor Relations Grha Citra Caraka lantai 5 Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710 Telepon +62 (021) 521 5109 Fax +62 (021) 522 0500 Keterbukaan Infomasi ini memuat informasi mengenai Rencana Pelaksanaan Program EMSOP (Employee & Management Stock Option Plan) atas saham yang telah di beli kembali (Share Buyback) berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Desember 2005. Keterbukaan Informasi ini menggantikan Keterbukaan Informasi yang diterbitkan oleh Perseroan dalam harian Bisnis Indonesia, Investor Daily dan The Jakarta Post pada tanggal 28 Desember 2006 sebagaimana diubah dengan pengumuman di harian Bisnis Indonesia dan harian Investor Daily tanggal 29 Desember 2006. Transaksi tersebut memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 84/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 sebagaimana terakhir diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (”RUPSLB”) akan diselenggarakan pada tanggal 28 Pebruari 2007 pada Pukul 14.00 WIB s/d selesai di Grha Citra Caraka Jl Gatot Subroto Jakarta. Pemberitahuan mengenai RUPSLB telah diumumkan melalui iklan pada Harian Bisnis Indonesia dan Harian Investor Daily dan The Jakarta Post pada tanggal 28 Desember 2006 sebagaimana telah diubah dengan Pengumuman Penundaan RUPSLB yang telah diumumkan di harian sama pada tanggal 10 Januari 2007 dan Panggilan RUPSLB akan diumumkan melalui iklan di harian yang sama pada tanggal 13 Pebruari 2007. Apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami keterbukaan informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi atau penasihat profesional lainnya. Definisi dan Singkatan ADR American Depository Receipt Afiliasi (a) (b) (c) (d) (e) (f) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama; hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Anak Perusahaan Suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham lebih dari 50% dari seluruh modal atau saham perusahaan tersebut. Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Benturan Kepentingan Perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perseroan atau pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau pemegang saham utama. BEJ Bursa Efek Jakarta BES Bursa Efek Surabaya EMSOP Employee & Management Stock Option Plan Hak Opsi Adalah hak yang diberikan kepada Peserta Yang Berhak sebagai bagian dari program EMSOP untuk membeli saham Perseroan pada suatu waktu tertentu dan pada tingkat harga tertentu. Pesert a Yang Berhak Adalah anggota Direksi Perseroan, karyawan Perseroan yang diangkat sebagai karyawan tetap yang telah mempunyai masa kerja minimal 1 (satu) tahun sebelum tanggal pemberian Hak Opsi, baik yang ditempatkan atau bekerja di badan hukum lain atau instansi pemerintah, serta Direksi Anak Perusahaan dan Direksi Perusahaan Afiliasi, yang pencalonannya diajukan oleh Perseroan dan menjabat pada saat program EMSOP dilaksanakan. NYSE New York Stock Exchange Pemegang Saham Pemegang Saham Perseroan 2 Pemegang Saham Independen Pemegang Saham Perseroan yang tidak mempunyai Benturan Kepentingan sehubungan dengan rencana Transaksi Perseroan dan atau bukan merupakan pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau pemegang saham utama Perseroan yang mempunyai Benturan Kepentingan atas transaksi tertentu. Peraturan IX.E.1 Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep. 84/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 sebagaimana terakhir diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep. 32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000. Peraturan XI.B.2 Peraturan Nomor XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-45/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Perseroan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Perusahaan Afiliasi Adalah suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham sebesar 50% atau kurang dari 50% dari seluruh modal yang ditempatkan dalam perusahaan tersebut. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham RUPSLB Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Pebruari 2007 atau tanggal lain yang merupakan penundaannya. Saham EMSOP Saham Perseroan dalam jumlah maksimum 51.150.750 saham, yang merupakan sebagian saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) oleh Perseroan sampai dengan tanggal 25 Januari 2007. I. PENDAHULUAN Keterbukaan informasi ini dibuat sehubungan dengan rencana Direksi Perseroan untuk melakukan Program EMSOP kepada Peserta Yang Berhak (”Program EMSOP”). Saham yang akan digunakan untuk melaksanakan Program EMSOP ini adalah saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan/treasury stock. Direksi menyampaikan Keterbukaan Informasi ini dengan maksud untuk memberikan informasi kepada para pemegang saham dalam rangka melaksanakan RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Pebruari 2007. Program EMSOP tersebut memerlukan persetujuan dari Pemegang Saham dan Pemegang Saham Independen melalui RUPSLB Perseroan. Program EMSOP merupakan transaksi yang memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1. KETERANGAN UMUM MENGENAI PERSEROAN Perseroan didirikan sebagai perseroan terbatas berdasarkan Akta No. 128 tanggal 24 September 1991 dibuat di hadapan Imas Fatimah SH, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No. 210. Pada saat Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana, Anggaran Dasar Perseroan telah dirubah seluruhnya. Perubahan mana telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1998, Tambahan No.556. 3 Selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan yang terakhir telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 27 Juni 2006 Tambahan No. 666. Saham-saham Perseroan dicatatkan di BEJ, BES dan dalam bentuk ADR di NYSE dan London Stock Exchange pada tanggal 14 Nopember 1995. Struktur Permodalan Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang diterbitkan oleh Kantor Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom pada tanggal 25 Januari 2007 susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut : Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) 80.000.000.000 20.000.000.000.000 1 10.320.470.711 1.711.917.381 250 2.580.117.677.750 427.979.345.250 0,00 51,19 8,49 1.373.666.756 343.416.689.000 6,81 19.980 16.524 4 1.000 4.995.000 4.131.000 1.000 250.000 0,00 0,00 0,00 0,00 6.632.880.423 20.038.972.780 121.026.500 1.658.220.105.750 5.009.743.195.000 30.256.625.000 32,96 99,40 0,58 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 20.159.999.280 5.039.999.820.000 100,00 Saham Dalam Portepel 59.840.000.720 14.960.000.180.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Negara Republik Indonesia Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B JPMCB US Resident (Norbax Inc.) The Bank of New York Direksi Guntur Siregar Garuda Sugardo John Welly Abdul Haris Masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5 % Sub Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Pengawasan dan Pengurusan Susunan Komisaris Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut : Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris : Tanri Abeng : Arief Arryman : P. Sartono : Anggito Abimanyu : Gatot Trihargo 4 (%) Susunan Direksi Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut : Direksi Direktur Utama : Arwin Rasyid Direktur (dengan sebutan Chief Operating Officer atau Wakil Direktur Utama) : Garuda Sugardo Direktur Keuangan : Rinaldi Firmansyah Direktur Network & Solution : Abdul Haris Direktur Enterprise & Wholesale : Arief Yahya Direktur Sumber Daya Manusia : John Welly Direktur Konsumer : Guntur Siregar Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan (dalam Milyar Rp) 31 Desember (Audited) 2004 NERACA KONSOLIDASIAN 2003 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Penyertaan sementara Piutang usaha – bersih Piutang Lain-lain – bersih Persediaan Aktiva lancar lainnya JUMLAH AKTIVA LANCAR 2005 30 September (Unaudited) 2006 5.094 4 2.833 170 154 687 8.942 4.856 20 3.319 56 203 750 9.204 5.375 22 3.578 153 220 957 10.305 8.309 46 3.732 149 188 1.823 14.247 AKTIVA TIDAK LANCAR Penyertaan jangka panjang Aktiva Tetap – bersih Aktiva tidak lancar lainnya JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 65 35.080 6.196 41.341 83 40.071 6.821 46.975 101 46.193 5.572 51.866 101 49.020 4.983 54.104 JUMLAH AKTIVA 50.283 56.179 62.171 68.351 3.767 1.513 1.185 763 4.254 1.593 1.051 1.030 5.295 2.470 1.521 1.593 4.657 2.496 2.061 1.982 3.481 461 11.170 3.403 346 11.677 2.401 233 13.513 5.531 266 16.993 3.547 2.568 2.928 4.914 2.392 4.904 2.163 4.682 6.859 2.102 5.363 2.332 4.760 1.457 4.177 - KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban lancar lainnya JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan manfaat masa kerja dan pasca kerja Pinjaman penerusan – pihak yang mempunyai hubungan istimewa Wesel bayar dan hutang obligasi 5 2003 2.116 747 153 18.092 31 Desember (Audited) 2004 1.776 3.743 380 21.436 2005 1.752 3.128 667 19.060 30 September (Unaudited) 2006 2.670 2.389 573 16.654 3.708 4.938 6.305 7.195 17.313 50.283 18.128 56.179 23.293 62.171 27.509 68.351 NERACA KONSOLIDASIAN Hutang bank Hutang akuisisi bisnis Kewajiban tidak lancar lainnya JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (dalam Milyar Rp.) PERHITUNGAN LABA RUGI PENDAPATAN USAHA Telepon Tetap Selular Interkoneksi Kerjasama Operasi Data dan Internet Jaringan Pola Bagi Hasil Jasa Telekomunikasi Terkait Lainnya JUMLAH PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA Karyawan Penyusutan Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi Umum dan Administrasi Pemasaran JUMLAH BEBAN USAHA LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAINLAIN Pendapatan Bunga Beban Bung Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Lain-lain Bersih Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih LABA SEBELUM PAJAK 2003 (Audited) 2004 (Audited) 2005 (Audited) 2006 (9 bln) (Unaudited) 8.897 8.459 4.162 1.486 3.109 518 258 227 27.116 10.645 10.421 6.188 657 4.809 654 281 293 33.948 10.781 14.571 7.742 589 6.934 587 302 301 41.807 8.073 14.899 6.367 485 6.369 462 306 239 37.200 4.440 4.780 3.339 4.910 6.438 4.530 6.563 8.188 5.916 4.961 6.633 5.351 2.079 503 15.141 11.975 2.600 882 19.360 14.588 2.844 1.126 24.637 17.170 2.217 855 20.017 17.183 366 (1.383) 126 3 318 (1.270) (1.221) 3 345 (1.177) (517) 11 448 (862) 677 - 364 (524) 331 (1.839) 409 (929) 118 381 12.749 16.241 17.564 11.451 6 PERHITUNGAN LABA RUGI BEBAN PAJAK LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS LABA BERSIH Laba Bersih per Saham Rp. Laba Bersih per ADS (40 Saham Seri B per ADS)-Rp. II. 2003 (Audited) (3.861) 7.590 (1.503) 6.087 301,95 12.077,83 2004 (Audited) (4.178) 8.571 (1.956) 6.615 328,10 13.124,14 2005 (Audited) (5.184) 11.057 (3.064) 7.993 396,51 15.860,25 2006 (9 bln) (Unaudited) (5.387) 12.177 (2.955) 9.222 458,12 18.324,80 KETERANGAN TRANSAKSI Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk melaksanakan pembelian kembali saham Perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEJ, BES atau tercatat dalam bentuk ADR di NYSE. Pembelian kembali saham tersebut dilakukan secara bertahap dalam waktu 18 (delapan belas) bulan atau pada periode 22 Desember 2005 sampai dengan tanggal 21 Juni 2007. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan berdasarkan pertimbangan dari manajemen Perseroan baik melalui BEJ, BES, termasuk pembelian dalam bentuk ADR di NYSE. Pembelian kembali saham termaksud dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut : - Jumlah maksimum saham Seri B yang dapat dibeli, termasuk dalam bentuk ADR adalah 5% dari saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan atau sebanyak-banyaknya 1.007.999.964 saham Seri B. Namun demikian sehubungan dengan pertimbangan dan rencana pertumbuhan, Perseroan dapat dan berniat untuk melakukan pembelian kembali atas jumlah saham yang lebih kecil. - Periode pelaksanaan pembelian kembali sejak tanggal 22 Desember 2005 dan akan berakhir pada tanggal 21 Juni 2007. - Dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali adalah sebesar Rp. 5,250 Milyar yang berasal dari saldo laba yang belum ditetapkan penggunaannya per tanggal 30 September 2005. - Perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas selaku anggota dari BEJ dan BES sebagai Perantara Pedagang Efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali saham tersebut melalui BEJ dan BES sesuai dengan Peraturan XI.B.2 termasuk : a) Pembelian tersebut tidak akan dilakukan lebih cepat dari 30 (tiga puluh) menit sesudah pembukaan atau lebih lambat dari 30 (tiga puluh) menit sebelum penutupan perdagangan di BEJ dan BES. b) Pembelian tersebut akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. c) Maksimal pembelian kembali saham di BEJ dan BES per satu hari adalah 25 % (dua puluh lima persen) dari volume perdagangan harian kecuali volume tersebut hanya mengijinkan pembelian yang kurang dari 1 lot/satuan perdagangan (yang jumlah hingga 1 lot/satuan perdagangan yang dapat dibeli). d) Orang Dalam Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dilarang untuk membeli atau menjual saham Perseroan pada hari yang sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan oleh Perseroan. Yang termasuk Orang Dalam adalah anggota Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan, pemegang saham utama Perseroan, perorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya dengan Perseroan, memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi Orang Dalam Perseroan, dan pihak-pihak yang tidak lagi menjadi pihak sebagaimana yang dimaksud di atas dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir. - Pembelian saham dalam bentuk ADR di NYSE harus dilakukan berdasarkan hukum pasar modal Amerika Serikat. 7 - Setiap pembelian saham yang dilakukan selain di BEJ, BES dan NYSE harus dilaksanakan berdasarkan dengan hukum pada yurisdiksi yang bersangkutan. Pembelian kembali hanya akan dilakukan apabila hal tersebut memberikan keuntungan pada Perseroan dan para pemegang saham pada setiap saat, berdasarkan kondisi pasar. Perseroan tidak akan melakukan pembelian kembali yang dapat mengakibatkan dampak negatif secara material pada likuiditas dan permodalan Perseroan dan/atau terhadap status Perseroan sebagai perusahaan terbuka. Sampai dengan tanggal 25 Januari 2007, Perseroan telah membeli kembali saham Perseroan sebanyak 121.026.500 (seratus dua puluh satu juta dua puluh enam ribu lima ratus) saham yang merupakan 12,01% dari total seluruh saham yang rencananya akan dibeli kembali oleh Perseroan. Dengan mengingat perubahan penggunaan rencana Perseroan atas saham yang telah dibeli kembali sebagaimana telah diumumkan bersamaan dengan pengumuman keterbukaan ini, dan akan dimintakan persetujuannya dalam RUPSLB, apabila RUPSLB Perseroan menyetujui perubahan penggunaan saham yang telah dibeli kembali maka dalam rangka Program EMSOP Perseroan merencanakan untuk menggunakan Saham EMSOP, yang merupakan sebagian dari saham yang telah dibeli kembali tersebut. Tujuan Program EMSOP Tujuan dari pelaksanaan Program EMSOP adalah sebagai berikut: 1. Mendorong dan memberikan motivasi kepada karyawan dan direksi untuk mencapai target perusahaan. 2. Menarik karyawan/manajemen yang berprestasi dalam Perseroan. Persyaratan EMSOP: Perseroan akan memberikan Hak Opsi kepada Peserta Yang Berhak, dengan jumlah Hak Opsi yang akan diterbitkan maksimum sebanyak 51.150.750. Yang berhak untuk mengikuti Program EMSOP adalah Peserta Yang Berhak. Pelaksanaan Program EMSOP akan dilakukan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Program EMSOP tersebut akan dilakukan dengan menerbitkan Hak Opsi, yang akan didistribusikan kepada Peserta Yang Berhak; Setiap satu Hak Opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu Saham EMSOP setelah melewati masa tunggu; Pelaksanaan Hak Opsi dapat dilakukan pada Periode Pelaksanaan EMSOP; dan Pengelolaan Program EMSOP diawasi oleh Komisaris Peseroan untuk dilaporkan pada RUPS Tahunan Perseroan. Rencana pelaksanaan Program EMSOP memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1. Keterangan lebih lanjut mengenai Program EMSOP dapat dilihat pada Bab IV tentang Program EMSOP. 8 III. ALASAN DAN LATAR BELAKANG PROGRAM EMSOP Perseroan menyadari bahwa Karyawan merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan terwujudnya visi dan misi Perseroan, yaitu “To Become a Leading Infocom Company in The Region” dengan misi : mengelola usaha dengan cara yang terbaik, dengan sumber daya manusia yang unggul, teknologi yang kompetitif, dan business partner yang sinergi, dan setiap pihak baik manajemen maupun seluruh jenjang karyawan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu Perseroan mengusulkan untuk melaksanakan Program EMSOP, dimana Program ini akan memberikan kesempatan bagi manajemen dan karyawan Perseroan untuk memiliki saham Perseroan. Program ini juga merupakan bagian dari program pengembangan Karyawan dan merupakan insentif yang diberikan Perseroan kepada seluruh jenjang Karyawannya. Dengan Program ini diharapkan akan dicapai keselarasan tujuan yang ingin dicapai Perseroan dengan tujuan yang ingin dicapai Karyawan. Dengan demikian langkah ini diharapkan akan berdampak dengan meningkatnya shareholder value. Adapun alasan Program EMSOP adalah : Program EMSOP merupakan program long term incentive (LTI) bagi karyawan dan manajemen melalui peningkatan kinerja yang akan dicapai Perseroan di masa yang akan datang. IV. INFORMASI PROGRAM EMSOP Program EMSOP adalah pemberian Hak Opsi kepada Peserta Yang Berhak untuk membeli Saham EMSOP dalam jangka waktu tertentu maksimum sebanyak 51.150.750 saham. a. Hak Opsi Perseroan akan menerbitkan sejumlah maksimum 45.991.500 Hak Opsi secara sekaligus, dimana untuk setiap Hak Opsi akan memberikan kepada pemegangnya hak untuk membeli 1 (satu) Saham EMSOP, dengan membayar Harga Pelaksanaan. Komisaris Perseroan dengan mempertimbangkan masukan dari Direksi Perseroan, akan memutuskan tanggal pemberian Hak Opsi, setelah RUPSLB menyetujui Program EMSOP. Sisanya sebanyak 5.159.250 Hak Opsi akan dicadangkan dan diterbitkan di kemudian hari untuk karyawan baru/new hire, dan top performer Perseroan yang berhak atas Hak Opsi. Direksi Perseroan memiliki kewenangan untuk menentukan siapa saja karyawan baru/new hire dan top performer yang akan menerima Hak Opsi dan alokasi Hak Opsi. Jumlah Hak Opsi yang diterbitkan Perseroan dapat disesuaikan bilamana Perseroan melakukan corporate action seperti, namun tidak terbatas kepada tindakan yang dapat mengakibatkan perubahan nilai nominal saham, penggabungan usaha maupun bentukbentuk reorganisasi atau restrukturissasi Perseroan yang lain yang dapat mempengaruhi permodalan Perseroan. b. Ketentuan Program EMSOP Hak Opsi diberikan Kepada Peserta Yang Berhak dan tidak dapat dialihkan atau diperjualbelikan. 9 Hak Opsi akan dapat dilaksanakan oleh pemegangnya, tanpa menunggu berakhirnya masa tunggu dalam hal: • • • • • • Peserta Yang Berhak memasuki masa pensiun, sesuai dengan Peraturan Perseroan; Peserta Yang Berhak, yang dengan persetujuan Direksi memasuki masa pensiun dini; Peserta Yang Berhak yang diberhentikan atas kehendak Perseroan, termasuk namun tidak terbatas dengan adanya pengurangan tenaga kerja dan tidak termasuk diberhentikan karena melanggar suatu peraturan atau karena suatu tindakan disipliner dengan kategori hukuman disiplin kategori berat; Peserta Yang Berhak meninggal dunia; Peserta Yang Berhak mengalami cacat yang menyeluruh dan permanen, atau mengalami sakit yang berkepanjangan; dan Terjadinya perubahan pengendalian pada/dalam Perseroan dimana Negara Republik Indonesia tidak lagi menjadi pengendali dalam Perseroan. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana tersebut di atas, maka Hak Opsi tetap dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal Hak Opsi diberikan. Hak Opsi yang diberikan baik yang masih dalam masa tunggu maupun yang telah melewati masa tunggu akan berakhir atau gugur dengan sendirinya, karenanya tidak dapat dilaksanakan dalam hal: • • • c. Peserta Yang Berhak, mengundurkan diri; Peserta Yang Berhak, dikeluarkan karena melanggar suatu peraturan atau terkena suatu tindakan disipliner dari Perseroan dengan kategori hukuman disiplin kategori berat; dan Peserta Yang Berhak, dinyatakan pailit. Alokasi Hak Opsi Persentase perkiraan alokasi Hak Opsi dalam Program EMSOP dapat diilustrasikan sebagai berikut: Level Manajemen Band I – III Band IV – VII Jumlah personil 36 2.466 25.158 Persentase alokasi Hak Opsi dari seluruh jumlah Hak Opsi 16% 52% 32% Tabel alokasi Hak Opsi di atas hanya merupakan perkiraan dimana kepastian jumlah Hak Opsi yang akan dibagikan kepada masing-masing level akan ditentukan kemudian oleh Komisaris Perseroan berdasarkan masukan dari Direksi Perseroan. d. Periode Pelaksanaan Hak Opsi baru dapat dilaksanakan setelah melalui masa tunggu terhitung sejak tanggal pendistribusian Hak Opsi. 10 Masa tunggu dan pelaksanaannya: • • Untuk Peserta Yang Berhak yang termasuk dalam Level Manajemen, Band I, II dan III: - Setelah masa tunggu 1 (satu) tahun sejak Hak Opsi diberikan Æ dapat melaksanakan 30% dari Hak Opsinya (dengan minimum pelaksanaan sebanyak 2.500 Opsi); - Setelah masa tunggu 2 (dua) tahun sejak Hak Opsi diberikan Æ dapat melaksanakan 30% dari Hak Opsinya; - Setelah masa tunggu 3 (tiga) tahun sejak Hak Opsi diberikan Æ dapat melaksanakan 40% dari Hak Opsinya Untuk Peserta Yang Berhak yang termasuk dalam Level Band IV, V, VI dan VII, Peserta Yang Berhak dapat melaksanakan seluruh Hak Opsinya setelah masa tunggu 1 (satu) tahun sejak Hak Opsi diberikan. e. Masa Berlakunya Hak Opsi Hak Opsi akan berakhir setelah 5 (lima) tahun sejak Hak Opsi diberikan. f. Harga Pelaksanaan Harga Pelaksanaan Program EMSOP berbeda dan dikaitkan dengan level Peserta Yang Berhak: • Untuk Level Manajemen: Rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum tanggal laporan ke BEJ mengenai rencana pelaksanaan Program EMSOP. • Untuk Level Band I sampai dengan Band III: Harga Pelaksanaan yang sama dengan Harga Pelaksanaan untuk Manajemen dengan diskon 5%. • Untuk Band IV sampai dengan Band VII: Harga Pelaksanaan yang sama dengan Harga Pelaksanaan untuk Manajemen dengan diskon 10%. Perseroan wajib melaporkan rencana pelaksanaan Program EMSOP kepada BEJ dengan tembusan kepada Bapepam-LK dan BES selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal pelaksanaan EMSOP, dan Periode Pelaksanaan EMSOP dilakukan sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dalam waktu satu tahun sesuai dengan peraturan BEJ. Peserta Yang Berhak tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham Perseroan sampai dengan dilaksanakannya Hak Opsi dan didaftarkannya Peserta Yang Berhak tersebut sebagai pemegang saham Perseroan dalam daftar pemegang saham. Untuk melaksanakan Hak Opsi, Peserta Yang Berhak harus memberitahukan kepada Perseroan akan maksudnya tersebut dengan menyebutkan jumlah saham yang akan 11 dibeli sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Direksi Perseroan. Pembayaran atas pelaksanaan dari Hak Opsi harus dilaksanakan dengan penuh dan tunai pada periode pelaksanaan. Komisaris Perseroan dengan mempertimbangkan usulan Direksi akan menetapkan keputusan-keputusan mengenai pelaksanaan Program EMSOP dari waktu ke waktu yang dianggap diperlukan demi kelancaran administrasi dan proses Program EMSOP. Pelaksanaan Program EMSOP akan diawasi oleh Komisaris untuk dilaporkan kepada RUPS Tahunan Perseroan. V. PIHAK YANG MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN Pelaksanaan Program EMSOP termasuk transaksi yang memiliki unsur Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1, karena: a. Saham yang akan dipakai untuk Program EMSOP adalah saham yang telah dibeli kembali Perseroan (treasury stock), dimana Direksi Perseroan merupakan pihak yang melaksanakan pembelian kembali saham Perseroan (buyback), karena menetapkan harga, jumlah dan waktu pelaksanaan pembelian saham. b. Direksi Perseroan merupakan pihak yang akan menerima Hak Opsi. c. Karyawan Perseroan adalah pihak terafiliasi dengan Perseroan yang akan menerima Hak Opsi. d. Direksi dan Karyawan Perseroan yang memiliki saham Perseroan adalah pihak yang juga akan menerima Hak Opsi. VI. PENDAPAT PIHAK INDEPENDEN Sehubungan dengan Program EMSOP dan pelaksanaannya, Perseroan telah menunjuk pihak independen di bawah ini, yaitu: Hadiputranto, Hadinoto & Partners, selaku konsultan hukum independen yang memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) atas rencana pelaksanaan Program EMSOP berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Pihak independen tersebut di atas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, Direksi Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Pendapat Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners dengan surat No. 31650-v3 tertanggal 29 Januari 2007 menyatakan bahwa: 1. Saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan dapat dijual kembali kepada direktur atau karyawan melalui EMSOP berdasarkan Angka 6 Peraturan XI.B.2. Untuk dapat melaksanakan Program EMSOP dengan menggunakan saham yang telah dibeli kembali, maka Perseroan harus melakukan perubahan pengumuman informasi kepada pemegang saham sehubungan dengan penggunaan saham yang telah dibeli kembali, perubahan mana harus memperoleh persetujuan RUPS Perseroan. 12 2. Rencana pelaksanaan Program EMSOP dengan memakai sahan yang telah dibeli kembali merupakan transaksi yang memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 dan Angka 6 Peraturan XI.B.2 mengingat bahwa pihak yang akan memperoleh Hak Opsi berdasarkan Program EMSOP diantaranya adalah Peserta Yang Berhak, karenanya Program EMSOP baru dapat dijalankan oleh Perseroan setelah Perseroan membuat keterbukaan informasi kepada pemegang saham dan memperoleh persetujuan pemegang saham independen dalam RUPS yang khusus diadakan untuk itu. VII. DAMPAK PROGRAM EMSOP TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN Sehubungan dengan rencana penerbitan Hak Opsi sebanyak maksimal 51.150.750 yang dapat digunakan untuk membeli saham sebanyak 51.150.750 saham akan berdampak terhadap beban karyawan pada saat pemberian Hak Opsi (grant date). Tambahan beban karyawan tersebut akan dihitung sebesar nilai wajar Hak Opsi yang dihitung dengan menggunakan metode Black Scholes. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, asumsi yang dipakai adalah sebagai berikut: Suku bunga bebas resiko Masa tunggu untuk Direksi dan Band I sampai dengan Band III adalah 1 s/d 3 tahun, sedangkan masa tunggu untuk peserta yang lain adalah 1 tahun. Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham Ekspektasi dividen yang diterima per lembar saham 9,75% 6,2% Rp276,08 Berdasarkan metode Black Scholes dengan asumsi tersebut di atas maka pemberian kompensasi berupa EMSOP, akan menyebabkan tambahan beban karyawan sebesar Rp86 miliar. VIII. PERNYATAAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan bahwa semua informasi penting dan material yang berkaitan dengan Program EMSOP telah diungkapkan dan setelah melakukan pemeriksaan yang wajar, menegaskan, bahwa sepanjang pengetahuan dan menurut keyakinan terbaik mereka, tidak terdapat fakta-fakta material, yang jika tidak diungkapkan atau dihilangkan dalam keterbukaan informasi ini, akan menyebabkan informasi dalam keterbukaan informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. IX. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Agenda RUPSLB yang berkaitan dengan Program EMSOP adalah: “Persetujuan atas Pelaksanaan Program EMSOP”. Hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPSLB Perseroan untuk menyetujui agenda tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persyaratan Pelaksanaan RUPSLB Sehubungan Dengan Program EMSOP Dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Anggaran Dasar Perseroan, maka RUPSLB yang akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Pebruari 2007 dimana salah satunya adalah agenda tersebut di atas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Sesuai dengan Peraturan IX.E.1 dan Anggaran Dasar Perseroan, Program EMSOP hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan RUPSLB yang 13 dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang memiliki lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan Program EMSOP disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen. 2. b. Apabila korum Pemegang Saham Independen pada RUPSLB pertama tidak terpenuhi, maka dapat diadakan RUPSLB kedua dengan syarat harus dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusannya harus disetujui oleh Pemegang Saham yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir. c. Apabila korum Pemegang Saham Independen pada RUPSLB kedua tidak terpenuhi, maka dapat diadakan RUPSLB ketiga, setelah memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK mengenai korum, dan keputusan mengenai rencana transaksi tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir dalam RUPSLB. d. Bila Pemegang Saham Independen tidak menyetujui Program EMSOP yang diusulkan oleh Direksi Perseroan, maka Program EMSOP tersebut tidak dapat diajukan kembali dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal RUPSLB yang menolak hal tersebut. Pernyataan Pemegang Saham Independen Sesuai dengan Peraturan IX.E.1, sebelum RUPSLB, Perseroan akan menyediakan formulir pernyataan bermeterai cukup untuk ditandatangani Pemegang Saham Independen atau kuasanya yang memuat pernyataan bahwa: 3. a. yang bersangkutan benar-benar merupakan Pemegang Saham Independen; dan b. apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan tersebut tidak benar, maka yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi sesuai yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanggal-tanggal Penting Tanggal-tanggal penting yang perlu diperhatikan dalam kaitannya penyelenggaraan RUPSLB adalah sebagaimana tertera pada jadwal berikut ini: Peristiwa Tanggal Pengumuman Keterbukaan Informasi ringkas mengenai rencana Program EMSOP melalui surat kabar 30 Januari 2007 dengan Tanggal DPS 12 Pebruari 2007 Panggilan RUPSLB melalui surat kabar 13 Pebruari 2007 Pengiriman Informasi kepada Pemegang Saham Perseroan 13 Pebruari 2007 RUPSLB 28 Pebruari 2007 Laporan kepada Bapepam-LK mengenai hasil RUPSLB 2 Maret 2007 Pengumuman hasil RUPSLB melalui surat kabar 2 Maret 2007 14 4. Tempat dan Kehadiran Dalam RUPSLB RUPSLB akan diselenggarakan mulai pukul 14.00 WIB sampai selesai di Grha Citra Caraka, Jl Gatot Subroto No. 52 Jakarta. Bagi pemegang saham yang tidak dapat menghadiri RUPSLB dapat memberikan kuasa kepada pihak lain dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: a. mengisi formulir Surat Kuasa sebagaimana terlampir pada Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham yang juga dapat diperoleh dari Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan yaitu PT Datindo Entrycom, dengan alamat di Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 telepon 021-5709009, faksimili 021-5709026. b. Anggota Direksi dan Komisaris serta karyawan Perseroan diperkenankan untuk bertindak sebagai kuasa Pemegang Saham dalam RUPSLB namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa tidak diperhitungkan dalam pemungutan suara. c. Formulir surat kuasa asli yang telah diisi lengkap harus diserahkan Pemegang Saham kepada Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan tersebut di atas sebelum tanggal RUPSLB. Dalam hal tidak disampaikan kepada Biro Administrasi Efek Perseroan, maka surat kuasa asli harus diperlihatkan kepada petugas dari PT Datindo Entrycom sebelum RUPSLB dimulai. X. INFORMASI TAMBAHAN Untuk Informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut di atas dapat menghubungi Perseroan pada jam-jam kerja dengan alamat: Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Investor Relations/ Corporate Secretary, Grha Citra Caraka Lt, 5, Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710 Telepon: (021) 521 5109, Faksimili : (021) 522 0500 e-mail: [email protected] www.telkom-indonesia.com 15 PERUBAHAN ATAS INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. (“Perseroan’) Menunjuk pada iklan Informasi Kepada Pemegang sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham Perseroan yang telah diiklankan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post pada tanggal 22 Nopember 2005 dan telah memperoleh persetujuan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Desember 2005, dengan ini Perseroan berencana mengubah rencana Perseroan atas Saham Yang Akan Dibeli Kembali dari sebelumnya: “Perseroan berencana akan menyimpan saham yang telah dibeli kembali dalam Transaksi (“Saham Yang Telah Dibeli Kembali”). Meskipun demikian, Perseroan dapat menjual kembali Saham Yang Telah Dibeli Kembali jika harga saham telah meningkat, Perseroan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali tersebut. Penjualan kembali dilaksanakan melaui atau di luar Bursa dengan memperhatikan Peraturan Bapepam No. XI.B.2”. menjadi: RENCANA PERSEROAN ATAS SAHAM YANG TELAH DIBELI KEMBALI Perseroan berencana untuk menggunakan sebagian dari saham yang telah dibeli kembali dalam Transaksi (“Saham Yang Telah Dibeli Kembali”) atau sebanyak-banyaknya sebesar 51.150.750 saham untuk dijual kembali kepada direktur dan karyawan Perseroan melalui program Employee and Management Stock Option Plan (EMSOP). EMSOP akan dilaksanakan dengan memperhatikan syarat dan kondisi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama di bidang Pasar Modal termasuk Peraturan Baepapam-LK Nomor IX.E.1 mengenai Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Sedangkan terhadap sisanya Perseroan dapat menjual Saham Yang Telah Dibeli Kembali jika harga saham telah meningkat. Penjualan kembali dilaksanakan melalui atau di luar Bursa dengan memperhatikan Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.2. Perseroan dapat pula, di masa yang akan datang, mempergunakan sisa Saham Yang Telah Dibeli Kembali untuk program EMSOP dengan sebelumnya memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai program EMSOP dapat dilihat pada keterbukaan informasi yang diumumkan bersamaan dengan iklan pengumuman ini. 16 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Perubahan rencana penggunaan Saham Yang Telah Dibeli Kembali akan dimintakan persetujuannya pada rapat umum pemegang saham. Berdasarkan hal tersebut, Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Pebruari 2007. Persetujuan daru RUPSLB mengenai perubahan penggunaan Saham Yang Telah Dibeli Kembali merupakan syarat dapat diberlakukannya program EMSOP. RUPSLB dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat. Tanggal-tanggal penting berkaitan dengan RUPSLB dapat dilihat pada keterbukaan informasi kepada pemegang saham yang diiklankan bersamaan dengan pengumuman perubahan informasi ini. Keterbukaan informasi ini menggantikan Perubahan Atas Informasi Kepada Pemegang Saham yang diiklankan oleh Perseroan dalam harian Bisnis Indonesia, Investor Daily dan The Jakarta Post pada tanggal 28 Desember 2006. Para Pemegang Saham yang memerlukan informasi tambahan yang terkait dengan perubahan informasi kepada pemegang saham ini dapat menghubungi: Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Investor Relations/ Corporate Secretary, Grha Citra Caraka Lt, 5, Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710 Telepon: (021) 521 5109, Faksimili : (021) 522 0500 e-mail: [email protected] www.telkom-indonesia.com Demikian informasi ini disampaikan untuk diketahui umum. Bandung, 30 Januari 2007 Direksi Perseroan 17