9 a . b . access memories (NVRAM) dan ferroelectric random access memories (FRAM). Film BST dapat dibuat dengan berbagai teknik antara lain chemical solution deposition sputtering, laser ablasi, MOCVD dan proses sol gel.6 Persamaan reaksi untuk membentuk BST yaitu : 0,5Ba(CH3COO)2 + 0,5Sr(CH3COO)2 + Ti(C12H28O4) + 22O2 →Ba0,5Sr0,5TiO3 + 17H2O + 16CO2 2.3.Penguat operasional (Op-Amp) Gambar 2.1. a. Ketika bahan yang bersifat piroelektrik belum diberikan perubahan suhu. b. Ketika bahan yang bersifat piroelektrik diberikan perubahan suhu.3 Berdasarkan Gambar 2.1 menunjukan bahwa jika kristal piroelektrik dengan momen dipol intrinsik (gambar paling atas) adalah gaya ke sirkuit dengan elektroda yang menempel pada setiap permukaan (gambar yang tengah), maka peningkatan suhu T polarisasi spontan membuat Ps mengurangi besarnya momen dipol sehingga terjadi perubahan muatan yang terikat terakumulasi di tepi kristal akibat kompensasi oleh arus yang mengalir.3 Muatan piroelektrik dalam berbagai mineral berlangsung di permukaan kristalkristal asimetris yang berseberangan. Muatan biasanya merambat dengan konstan di sepanjang sebuah bahan piroelektrik. Tetapi di dalam beberapa bahan, arah ini bisa diubah oleh medan listrik terdekat. Perubahan suhu yang sangat kecil sekalipun pada sebuah bahan yang bersifat piroelektrik mampu menghasilkan potensial listrik. 2.2. Barium Stronsium Titanat (Bax Sr1-x TiO3) BST merupakan bahan ferroelektrik yang memilliki konstanta dielektrik yang tinggi dengan kestabilan termal yang baik, serta kapasitas penyimpanan muatan yang tinggi, piezoelektrik dan sensor piroelektrik dan dapat digunakan sebagai dynamic access random memories (DRAM).4 Kekasaran permukaan dan sifat listrik dari dielektrik dan ferroelektrik film mempengaruhi pada tingkat kebocoran arus pada film.5 Material BST ini memiliki tingkat kebocoran arus yang rendah (low leakage current) dan memiliki kekuatan breakdown yang tinggi pada temperatur curie yang dapat diaplikasikan sebagai non-volatile random Op-amp merupakan suatu rangkaian penguat operasional (operational amplifier) linier tergandeng langsung yang ciri tanggapannya secara eksternal diatur oleh umpan balik dari keluaran ke masukan. Opamp mempunyai dua masukan, yaitu masukan Inverting dan Non-Inverting. Seperti pada Gambar 2.2, masukan dengan tanda minus ( - ) merupakan masukan Inverting, isyarat yang masuk pada terminal ini akan mengalami pergeseran fasa 1800 pada isyarat keluaran dan masukan dengan tanda plus ( + ) merupakan masukan Non-Inverting, yang dimana isyarat yang masuk pada terminal ini fasa keluarannya sama dengan fasa masukan.7 Secara umum op-amp memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Memiliki dua masukan dan satu keluaran. Impedansi masukan tinggi. Impedansi keluaran rendah. Penguat (gain) open loop yang tinggi. Bandwdith (lebar pita frekuensi) yang besar. Dapat dikonfigurasikan dengan umpan balik. Tegangan keluaran bernilai nol jika tegangan masukan sama besar. Gambar 2.2. Simbol op-amp 10 2.4. Mikrokontroler Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Kontroler dibangun dari komponen-komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam printed circuit board (PCB) yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang dikendalikan oleh mikroprosesor biasa. Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat mikroprosesor, I/O, memori bahkan ADC, berbeda dengan mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data .8 Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 3 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya.8 Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. ATMega8535 merupakan keluarga AVR sehingga arsitekturnya menggunakan reduced instruction set computing (RISC) 8 bit. Berbeda dengan Mikrokontroler keluarga 8051 yang mempunyai arsitektur complex instruction set computing (CISC), AVR menjalankan sebuah instruksi tunggal dalam satu siklus dan memiliki struktur I/O yang cukup lengkap sehingga penggunaan komponen eksternal dapat dikurangi. Mikrokontroler AVR didesain menggunakan arsitektur Harvard, di mana ruang dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori data. Memori program diakses dengan single-level pipelining, di mana ketika sebuah instruksi dijalankan, instruksi lain berikutnya akan diprefetch dari memori program.9 Gambar 2.3. Konfigurasi pin ATMega8535. Pada Gambar 2.3 diperlihatkan deskripsi pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535, yaitu: XTAL 1 : XTAL 2 : AVCC : AREF : Port A (PA0PA7) Port A (PA0PA7) : Port A (PA0PA7) : Port A (PA0PA7) : Vcc : Ground : RESET : Pin yang untuk mereset mikrokontroler. : Pin masukan clock internal dan masukan Inverting oscillator amplifier internal. Pin keluaran inverting Oscillator amplifier. Pin masukan tegangan untuk ADC. Pin masukan tegangan referensi ADC Pin I/O dua arah dan pin masukan ADC. Pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu timer / counter, komparator analog, dan SPI. Pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog dan time oscillator. Pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog,interupsi eksternal, dan komunikasi serial. Pin masukan sumber tegangan. Pin masukan ground. 11 ATMega 8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATMega8535 dapat dikonfigurasi baik sebagai single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATMega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.10 Tabel 2.1. Tabel fungsi LMB162AFC Pin no 1 pin-pin Gambar 2.4. Modul dari liquid crystal display (LCD). LCD Sinyal I/O Fungsi Vss Power 2 Vcc Power 3 VEE Power 4 RS Input 5 R/W Input 6 E Input 7– 10 DB3DB0 Input/Output 11 14 DB7DB4 Input/Output Ground 2,7 V sampai 5,5 V Penggerak LCD 0: Instruction register (write) dan address counter (read) 1: Data register (write dan read) Memilih operasi write (0) / read (1) Memilih operasi write / read data Empat high data bus three state bidirectional Empat high data bus three state bidirectional 2.5. LCD LMB162AFC 16 x 2 Liquid crystal display (LCD) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya.11 Banyak sekali kegunaan LCD dalam perancangan suatu system yang menggunakan mikrokontroler. LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LCD LMB162AFC. Jenis LCD ini merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.12 LCD LMB162AFC dapat dilihat pada Gambar 2.4, dengan 2 baris dan masingmasing baris 16 karakter (biasanya disebut LCD 16×2). Tiap karakter berukuran 5×7 dot matrix. LCD ini bekerja pada suhu 0 – 50 derajat Celcius. Didalamnya sudah built in oscillator.11 Setiap pin pada LCD tersebut masing-masing memiliki fungsinya, hal ini dapat dijelaskan pada Tabel 2.1. pada Keterangan pada Tabel 2.1 dijelaskan setiap pin pada LCD LMB162AFC: Pin 1 dihubungkan ke ground. Pin 2 dihubungkan ke Vcc +5V. Pin 3 dihubungkan ke bagian tengah potensiometer 10 KΩ sebagai pengatur kontras. Pin 4 untuk memberitahu LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data, jika pin 4 ini diset ke logika 1 (high, +5V), atau memberitahu bahwa sinyal yang dikirim adalah perintah jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). Pin 5 digunakan untuk mengatur fungsi LCD. Jika di set ke logika 1 (high, +5V) maka LCD berfungsi untuk menerima data (membaca data) dan berfungsi untuk mengeluarkan data, jika pin ini di set ke