pengaruh kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja

advertisement
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.
SAMPHARINDO PERDANA SEMARANG
Fanny Putriningrum
Dr. Kusni Ingsih, MM
ABSTRAK Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, akan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang harus diperhatikan bersama
yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas di dalam perusahaan dalam mencapai tujuannya,
bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana
ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan
lingkungan kerja memilki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Sampharindo Perdana Semarang.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, sampel yang diambil
sebanyak 83 karyawan dari total karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang berjumlah 472
karyawan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data
kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, 2) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan, 3) Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 4)
Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel
kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variabel kinerja
karyawan sebesar 87,5% (Adjusted R Square) dan sisanya 12,5% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Kompensasi, Motivasi, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN
pengelolaan secara khusus terhadap sumber
Latar Belakang Masalah
daya
Suatu
perusahaan
manusia.
Dengan
pengaturan
dalam
manajemen sumber daya manusia secara
melaksanakan kegiatannya, akan berusaha
profesional, diharapkan pegawai bekerja
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara produktif. “Manajemen sumberdaya
sebelumnya.
Satu
manusia
diperhatikan
bersama
hal
yang
yaitu
harus
bahwa
adalah
pengembangan,
penarikan,
seleksi,
pemeliharaan,
dan
keberhasilan berbagai aktivitas di dalam
penggunaan sumberdaya manusia untuk
perusahaan
tujuannya,
mencapai baik tujuan – tujuan individu
bukan hanya tergantung pada keunggulan
maupun organisasi” (T. Hani Handoko,
teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana
2008).
dalam
mencapai
ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan
Agar aktivitas perusahaan berjalan
juga tergantung pada aspek sumber daya
dengan baik, perusahaan harus memiliki
manusia. Faktor sumber daya manusia ini
karyawan
merupakan elemen yang harus diperhatikan,
berketrampilan tinggi serta usaha untuk
guna mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
mengelola perusahaan seoptimal mungkin
perusahaan tersebut. Seperti yang dikatakan
sehingga
oleh Jimmy Joses Sembiring, SH, M.Hum
Peningkatan
(2010) bahwa sumber daya manusia mutlak
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk
diperlukan sebagai instrument penting dalam
dapat bertahan dalam suatu persaingan
menjalankan
lingkungan bisnis yang tidak stabil. Menurut
roda
perusahaan
untuk
mencapai tujuannya.
yang
berpengetahuan
kinerja
karyawan
kinerja
dan
meningkat.
karyawan
akan
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2007)
Keberadaan sumber daya manusia di
mengemukakan
kinerja
(prestasi
kerja)
dalam suatu perusahaan memegang peranan
adalah suatu hasil kerja yang dicapai
sangat penting. Tenaga kerja memiliki
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
potensi yang besar untuk menjalankan
yang
aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
daya manusia yang ada dalam perusahaan
kesungguhan serta waktu. Upaya-upaya
harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
untuk
baiknya
merupakan
sehingga
mampu
memberikan
output yang optimal. Oleh karena itu, perlu
dibebankan
meningkatkan
tantangan
kepadanya
kinerja
yang
karyawan
manajemen
yang
paling serius karena keberhasilan untuk
mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun
perusahaan tergantung pada kualitas kinerja
bentuk kompensasi financial adalah gaji,
sumber daya manusia yang ada didalamnya.
tunjangan, bonus, dan komisi. Sedangkan
satu
upaya
meningkatkan
untuk kompensasi non financial diantaranya
karyawan
guna
meningkatkan
pelatihan, wewenang dan tanggung jawab,
produktivitas perusahaan adalah dengan
penghargaan atas kinerja serta lingkungan
jalan pemberian kompensasi kepada para
kerja yang mendukung.
Salah
kinerja
karyawan.
Hal
ini
diharapkan
dapat
Penelitian
yang
Widyatmini
para
Para
menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh
karyawan akan berpikir bahwa perusahaan
positif dan signifikan terhadap kinerja
tempat
bisa
karyawan. Pernyataan tersebut didukung
memahami serta mengetahui kebutuhan
juga oleh peneliti Nurul Astuty Yensi (2010)
hidup
mengapa
dan Wayan Niko Susanta, Mayun Nadiasa,
mereka bekerja. “Kompensasi adalah semua
Ida Bagus Rai Adnyana (2013). Namun
pendapatan yang berbentuk uang, barang
penelitian yang dilakukan Windy Aprilia
langsung
yang
Murty, Gunasti Hudiwinarsih (2012) dan
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
Slamet Riyadi (2011) menyatakan bahwa
yang diberikan kepada perusahaan” (Drs. H.
kompensasi tidak berpengaruh positif dan
Malayu S.P. Hasibuan, 2007). Sedangkan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
dan
dimana
mereka
yang menjadi
maupun
perusahaan.
tak
bekerja
pemicu
langsung
pengertian kompensasi menurut T. Hani
Selain
Hakim
oleh
membentuk suatu pola hubungan baik antara
karyawan
Luqman
dilakukan
pemberian
(2008)
kompensasi
Handoko (2008) adalah segala sesuatu yang
kepada para karyawan, peranan pimpinan
diterima para karyawan sebagai balas jasa
untuk memberikan motivasi kerja kepada
untuk kerja mereka. Kompensasi juga
karyawan menjadi kewajiban yang harus
merupakan penghargaan yang diberikan
dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Selain
karyawan baik langsung maupun tidak
itu perusahaan juga harus dapat membuat
langsung, financial maupun non financial
pekerja
yang adil kepada karyawan atas sumbangan
dorongan yang diberikan oleh perusahaan
mereka dalam mencapai tujuan organisasi,
sehingga dapat memacu motivasi kerjanya
sehingga pemberian kompensasi sangat
disamping itu juga dapat meningkatkan
dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna
kemampuan
mampu
menangkap
kerjanya.
Menurut
berbagai
Rivai
(2004), motivasi adalah serangkaian sikap
lingkungan
dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu
karyawan melakukan pekerjaannya sehari-
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai
hari. Sehingga kenyamanan tempat dimana
dengan tujuan individu. Selanjutnya Kolonel
karyawan
Kal. Susilo Martoyo, SE (2007) berpendapat
terhadap kualitas kerja para karyawan.
motivasi adalah proses untuk mencoba
Sedangkan pengertian lingkungan kerja
mempengaruhi seseorang agar melakukan
menurut Rivai (2004) adalah elemen-elemen
sesuatu yang diinginkan.
organisasi
Upaya lain yang dapat dilakukan
perusahaan
guna
meningkatkan
kinerja
kerja
bekerja
sebagai
merupakan
sangat
tempat
berpengaruh
sistem
sosial
yang
mempunyai pengaruh yang kuat didalam
pembentukan
perilaku
individu
pada
karyawan adalah dengan memperhatikan
organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi
tingkat
dalam
organisasi.
bekerja. Menurut Prof. DR. H. Abdurrahmat
PT.
kedisiplinan
karyawan
Sampharindo
Perdana
yang
Fathoni, M.Si (2006), kedisiplinan adalah
beralamat di Jl. Tambak Aji Timur I/ 1
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
Semarang merupakan salah satu perusahaan
semua peraturan perusahaan dan norma-
farmasi di Indonesia yang terus mengemban
norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan
visi dan misi untuk menjadi perusahaan
diartikan jika karyawan selalu datang dan
yang profesional dan handal dengan terus
pulang tepat pada waktunya, mengerjakan
meningkatkan pelayanan kepada distributor
semua pekerjaan dengan baik, mematuhi
dan pelanggan. Guna mencapai tujuan yang
semua peraturan perusahaan dan norma-
diharapkan perusahaan, PT. Sampharindo
norma sosial yang berlaku (Drs. H. Malayu
Perdana terus berusaha mengembangkan dan
S.P. Hasibuan, 2007).
meningkatan kinerja PT. Sampharindo yang
Selain itu, lingkungan kerja didalam
tidak lepas dari dukungan SDM yang
suatu perusahaan juga tidak kalah penting
berkualitas yang mampu menggerakan roda
untuk diperhatikan oleh perusahaan guna
usaha melalui distributor yang tersebar di
meningkatkan
seluruh wilayah Indonesia yang didukung
kinerja
karyawan.
Lingkungan kerja yang cukup memuaskan
para
karyawan
akan
mendorong
para
oleh sarana dan prasarana.
Hal
inilah
yang
menjadi
karyawan untuk bekerja dengan sebaik-
belakang
untuk
melakukan
baiknya.
terhadap
kinerja
karyawan
Menurut
Mardiana
(2005),
latar
penelitian
pada
PT.
Sampharindo
Perdana
Semarang.
manusia dan sumber dayanya, tujuan dari
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
suatu organisasi ataupun perusahaan tidak
diajukan sebuah penelitian dengan judul
akan tercapai. Oleh karena itu, diperlukan
“Pengaruh
suatu manajemen yang baik dan tepat untuk
Kompensasi,
Motivasi,
Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan
mengelola sumber daya manusia tersebut.
Manajemen sumber daya manusia
PT.
Sampharindo Perdana Semarang”.
merupakan bagian dari manajemen yang
menitikberatkan dalam pengelolaan manusia
sebagai sumber daya perusahaan. Menurut
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
T.
Hani
Handoko
(2008)
Manajemen
diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan
Sumber Daya Manusia adalah penarikan,
penelitian sebagai berikut :
seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan
1. Bagaimana
kompensasi
penggunaan sumberdaya manusia untuk
terhadap kinerja karyawan di PT.
mencapai baik tujuan – tujuan individu
Sampharindo Perdana Semarang?
maupun organisasi
2. Bagaimana
pengaruh
pengaruh
motivasi
Kinerja Karyawan
terhadap kinerja karyawan di PT.
Sampharindo Perdana Semarang?
Kemajuan
perusahaan
suatu
organisasi
tergantung
kepada
atau
kualitas
3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja
kinerja sumber daya manusianya. Apabila
terhadap kinerja karyawan di PT.
sumber daya manusia yang digunakan
Sampharindo Perdana Semarang?
berkualitas maka organisasi atau perusahaan
4. Bagaimana
pengaruh
lingkungan
dapat dengan mudah mencapai tujuan yang
kerja terhadap kinerja karyawan di
diharapkan. Menurut Malayu S. P. Hasibuan
PT.
(2007)
Sampharindo
Perdana
Semarang?
menjelaskan
merupakan
hasil
bahwa
kerja
yang
“Kinerja
dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
TINJAUAN PUSTAKA
yang dibebankan kepadanya didasarkan atas
Manajemen Sumber Daya Manusia
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta
Manusia memegang peranan yang
waktu”.
Selanjutnya
Suyadi
sangat penting didalam keberhasilan suatu
Prawirosentono
organisasi
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
ataupun
perusahaan.
Tanpa
(2010)
menurut
mengungkapkan
oleh seseorang atau sekelompok orang
pembayaran
dalam organisasi, sesuai dengan wewenang
bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan
dan tanggung jawab masing-masing dalam
bonus, dan ada pembayaran yang tidak
rangka upaya mencapai tujuan organisasi
langsung dalam bentuk tunjangan keuangan
bersangkutan secara legal, tidak melanggar
seperti uang asuransi dan uang liburan yang
hukum dan sesuai dengan moral maupun
dibayarkan oleh majikan atau atasan.
etika.
keuangan
langsung
dalam
Kompensasi yang diterima karyawan
akan
Kompensasi
dipergunakan
untuk
memenuhi
Kompensasi merupakan pengeluaran
kebutuhannya, dan besarnya kompensasi
dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan
yang diterima berdasarkan status jabatan,
mengharapkan
pengakuan
kompensasi
prestasi
pengeluaran
ini
kerja
dan
memperoleh
pemenuhan
kebutuhan. Jika kompensasi yang diterima
tersebut
semakin tinggi, statusnya semakin baik dan
mendapatkan laba yang terjamin. Ada
pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya
beberapa pendapat ahli tentang pengertian
akan semakin banyak pula. Disinilah letak
kompensasi yang dapat diberikan. Menurut
pentingnya
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2007)
sebagai
Kompensasi adalah semua pendapatan yang
maupun pikiran). Dari uraian diatas dapat
berbentuk uang, barang langsung maupun
dijelaskan bahwa kompensasi adalah sesuatu
tak
diterima karyawan
yang diberikan perusahaan kepada karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
sebagai balas jasa mereka dan kompensasi
kepada perusahaan. Sedangkan pengertian
tersebut dapat dinilai dengan uang atau
kompensasi menurut T. Hani Handoko
tanpa uang dan mempunyai kecenderungan
(2008) adalah segala sesuatu yang diterima
yang tetap.
para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
Motivasi
langsung
yang
besar
tingkat
karyawan semakin besar maka jabatannya
supaya
lebih
imbalan
dan
dari
karyawan
yang
biaya
perusahaan
kompensasi
seorang
penjual
bagi
karyawan
tenaga
(fisik
mereka. Selanjutnya menurut Dessler (2007)
Motivasi berasal dari kata latin
kompensasi adalah semua bentuk upah atau
movere yang berarti dorongan, keinginan,
imbalan yang berlaku bagi karyawan dan
sebab, atau alasan. Menurut Rivai (2004),
muncul
dan
motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-
Ada
nilai yang mempengaruhi individu untuk
dari
mempunyai
pekerjaan
dua
mereka,
komponen.
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
pada
tujuan individu. Selanjutnya Martoyo (2007)
pekerjaan dengan baik, mematuhi semua
berpendapat motivasi adalah proses untuk
peraturan perusahaan dan norma-norma
mencoba mempengaruhi seseorang agar
sosial yang berlaku (Drs. H. Malayu S.P.
melakukan
Hasibuan, 2007).
sesuatu
yang
diinginkan.
Menurut Luthans (2006) motivasi adalah
tindakan
semua
Lingkungan kerja adalah tempat
kekurangan
dimana pegawai melakukan aktivitas setiap
secara fisik dan psikis atau dengan kata lain
harinya. Lingkungan kerja yang kondusif
adalah suatu dorongan yang ditunjukan
memberikan rasa aman dan memungkinkan
untuk memenuhi tujuan tertentu. Sedangkan
karyawan
untuk
menurut
optimal.
Lingkungan
Robert
akibat
mengerjakan
Lingkungan Kerja
proses sebagai langkah awal seseorang
melakukan
waktunya,
L.Mathis
dan
John
dapat
bekerja
secara
kerja
dapat
H.Jackson (2011) motivasi adalah keinginan
mempengaruhi emosional karyawan. Jika
dalam diri seseorang yang menyebabkan
karyawan menyenangi lingkungan kerja
orang tersebut bertindak.
dimana mereka bekerja, maka karyawan
Disiplin Kerja
tersebut akan betah di tempat kerjanya,
Disiplin kerja adalah suatu alat yang
digunakan
para
berkomunikasi
dengan
manajer
untuk
karyawan
agar
mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
sehingga waktu kerja dipergunakan secara
efektif,
produktivitas
akan
tinggi
dan
otomatis prestasi kerja karyawan juga akan
tinggi.
Menurut
Mardiana
meningkatkan kesadaran dan kesediaan
lingkungan
seseorang
peraturan
karyawan melakukan pekerjaannya sehari-
perusahaan dan norma-norma sosial yang
hari. Sehingga kenyamanan tempat dimana
berlaku (Rivai, 2004). Sedangkan menurut
karyawan
Prof. DR. H. Abdurrahmat Fathoni, M.Si
terhadap kualitas kerja para karyawan.
(2006), kedisiplinan adalah kesadaran dan
Sedangkan pengertian lingkungan kerja
kesediaan
menurut Rivai (2004) adalah elemen-elemen
menaati
seseorang
semua
menaati
semua
kerja
(2005),
bekerja
sebagai
merupakan
sangat
sistem
tempat
berpengaruh
peraturan perusahaan dan norma-norma
organisasi
sosial yang berlaku. Kedisiplinan diartikan
mempunyai pengaruh yang kuat didalam
jika karyawan selalu datang dan pulang tepat
pembentukan
perilaku
sosial
individu
yang
pada
organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi
H3
:
Terdapat
pengaruh
signifikan
Kerangka Pikir
terhadap kinerja karyawan pada PT.
penelitian terdahulu, maka dapat disusun
disiplin
dan
organisasi.
Berdasarkan telaah pustaka teori dan
antara
positif
kerja
Sampharindo Perdana Semarang.
H4
:
Terdapat
pengaruh
positif
dan
suatu kerangka pemikiran dalam penelitan
signifikan antara lingkungan kerja
ini, seperti yang disajikan dalam gambar
terhadap kinerja karyawan pada PT.
berikut ini:
Sampharindo Perdana Semarang.
METODE PENELITIAN
Populasi dan sampel
1. Populasi
Adapun
yang
dijadikan
sebagai
populasi adalah seluruh karyawan
PT. Sampharindo Perdana Semarang
yang berjumlah 472 karyawan.
2. Sampel
Untuk menentukan jumlah sampel
yang
akan
digunakan,
penulis
Hipotesis
menggunakan rumus Slovin (Umar,
Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam
2004) yaitu :
penelitian ini adalah :
H1
:
Terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara kompensasi terhadap
Atas dasar perhitungan di atas, maka
kinerja
sampel
karyawan
pada
PT.
:
Terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara motivasi terhadap
kinerja
karyawan
pada
Sampharindo Perdana Semarang.
diambil
adalah
berjumlah 82,52 orang, dibulatkan
Sampharindo Perdana Semarang.
H2
yang
PT.
menjadi 83 responden agar hasil dari
penelitian ini dapat lebih fit.
3. Teknik pengambilan sampel
hampir semua yang dibutuhkan untuk
Teknik pengambilan sampel yang
memprediksi
digunakan
(Imam Ghozali,2006).
dalam
penelitian
ini
adalah analisis regresi berganda.
variasi
HASIL
variabel
dependen
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk
Persamaan
mengetahui
bebas
kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan
terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
perubahan dari setiap peningkatan atau
sebagai berikut :
penurunan
pengaruh
variabel
variabel
bebas
yang
akan
regresi
berganda
antara
Y = 0,552 + 0,161 X1 + 0,550 X2 +
mempengaruhi variabel terikat.
0,174 X3 + 0,283 X4
Rumus :
Persamaan
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing
regresi
tersebut
mempunyai
makna sebagai berikut:
1.
Konstanta
(α)
0,552,
sebesar
variabel bebas pada variabel terikat perlu
menunjukkan
dilakukan
dari
kompensasi, motivasi, disiplin kerja,
yaitu
dan lingkungan kerja dianggap konstan
pengujian
masing-masing
signifikansi
koefisien
regresi
bahwa
bila
variabel
atau tetap, maka Kinerja karyawan akan
dengan menggunakan Uji “t” dan Uji “F”.
meningkat.
2.
Koefisien Determinasi
Kompensasi
mempunyai
koefisien
Koefisien determinasi (R2) pada
regresi dengan arah positif sebesar
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
0,161. Hal ini berarti setiap kenaikan
model dalam menerangkan variasi variabel
kompensasi sebesar 1% maka kinerja
dependen (tidak bebas). Nilai koefisien
karyawan akan mengalami peningkatan
determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2
sebesar 0,161%.
yang kecil berarti kemampuan variabel-
3.
Motivasi mempunyai koefisien regresi
dalam
dengan arah positif sebesar 0,550. Hal
menjelaskan variasi variabel dependen amat
ini berarti setiap peningkatan motivasi
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
sebesar 1% maka kinerja karyawan
variabel-variabel independen memberikan
akan meningkat sebesar 0,550%.
variabel
independen
(bebas)
4.
Disiplin kerja mempunyai koefisien
menjelaskan besarnya variabel dependen
regresi dengan arah positif sebesar
kinerja karyawan.
0,174. Hal ini berarti setiap peningkatan
Pengujian hipotesis secara parsial (uji t)
disiplin kerja sebesar 1% maka kinerja
karyawan
5.
akan
meningkat
sebesar
Uji t dilakukan untuk mengetahui
apakah secara individu (parsial) variabel
0,174%.
independen
Lingkungan kerja mempunyai koefisien
dependen secara signifikan atau tidak.
regresi dengan arah positif sebesar
mempengaruhi
variabel
Hasil pengujian statistik dengan
0,283. Hal ini berarti setiap perubahan
SPSS
lingkungan kerja sebesar 1% maka
diperoleh nilai thitung = 1,422 dan sig = 0,048
kinerja
< 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel
karyawan
akan
mengalami
peningkatan sebesar 0,283%.
pada variabel
X1
(Kompensasi)
Kompensasi secara statistik berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja.
Pengujian hipotesis secara simultan (uji
diperoleh nilai thitung = 4,592 dan sig = 0,000
F)
< 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel
independen
variabel
motivasi
X2
dependen
PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji F dilakukan untuk melihat
Pada
variabel
(Motivasi)
secara
statistik
keberartian pengaruh variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel
secara simultan atau bersama-sama terhadap
dependen kinerja. Pada variabel X3 (Disiplin
variabel dependen atau sering disebut uji
Kerja) diperoleh nilai thitung = 1,804 dan sig
kelinieran persamaan regresi.
= 0,037 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti
Diperoleh nilai F = 144,212 dan nilai
variabel independen disiplin kerja secara
signifikansi = 0,000 < 5% ini berarti
statistik berpengaruh signifikan terhadap
variabel independen kompensasi, motivasi,
variabel dependen kinerja. Pada variabel X4
disiplin kerja dan lingkungan kerja secara
(Lingkungan Kerja) diperoleh nilai thitung =
simultan benar-benar berpengaruh signifikan
2,226 dan sig = 0,029 < 5% jadi Ho ditolak.
terhadap
variabel
kinerja
Ini berarti variabel independen lingkungan
karyawan.
Dengan
variabel-
kerja secara statistik berpengaruh signifikan
dependen
kata
lain
variabel independen kompensasi, motivasi,
disiplin kerja dan lingkungan kerja mampu
terhadap variabel dependen kinerja.
Koefisien Determinasi (R2)
berdasarkan rentang skala termasuk kategori
Untuk melihat besarnya kontribusi /
cukup
atau
sedang.
Pada
indikator
kemampuan variabel independen dalam
pernyataan gaji yang diberikan perusahaan
menjelaskan variabel dependen.
telah
Besarnya
koefesien
sesuai
dengan
pekerjaan
yang
determinasi
dilakukan, dengan nilai rata-rata sebesar
dapat dilihat pada adjusted r squre sebesar
3,42. Hal ini dibuktikan PT. Sampharindo
0,875. Angka ini menunjukkan kemampuan
Perdana Semarang telah memberikan gaji
variabel kompensasi, motivasi, disiplin kerja
kepada karyawan sesuai dengan jabatan dan
dan lingkungan kerja dalam menjelaskan
pekerjaan yang dilakukan karyawan. Pada
kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana
indikator
Semarang adalah sebesar 87,5%, sementara
memberikan
sisanya sebesar 12,5% (100% - 87,5%),
karyawan dengan rata-rata 3,47. Hal ini
kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana
membuktikan
Semarang dijelaskan oleh variabel lain.
memikirkan masa depan bagi karyawannya,
PEMBAHASAN
bagi karyawan yang sudah tidak dapat
1. Pengaruh Kompensasi terhadap
Kinerja
Karyawan
di
PT.
pernyataan
jaminan
bahwa
perusahaan
hari
tua
kepada
perusahaan
juga
bekerja pada perusahaan dikarenakan factor
usia, perusahaan memberikan tunjangan hari
Sampharindo Perdana Semarang
tua. Kemudian pada indikator pernyataan
Hasil pengujian hipotesis pertama,
tunjangan yang diberikan kepada karyawan
menunjukkan
bahwa
kompensasi
telah sesuai dan adil dengan nilai rata-rata
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sebesar 3,40. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja karyawan, artinya semakin sesuai
upah dan gaji yang diberikan oleh PT.
kompensasi yang diberikan karyawan maka
Sampharindo Perdana Semarang kepada
semakin tinggi kinerja karyawan.
karyawan
sudah
sesuai
dengan
yang
Pada penelitian di PT. Sampharindo
diinginkan karyawan, hal ini pula yang
Perdana Semarang menunjukkan adanya
membuat karyawan merasa cukup betah
penilaian berbeda dari indikator kompensasi.
bekerja
Para responden memberikan persepsi yang
Semarang karena upah dan gajinya sesuai
cukup baik terhadap kompensasi yang
dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
diterimanya. Hal ini dapat dilihat dari nilai
Sedangkan
rerata kompensasi sebesar 3,40, yang berarti
perusahaan telah memiliki sarana dan
di
PT.
pada
Sampharindo
indikator
Perdana
pernyataan
prasarana yang memadai dengan nilai rata-
berdasarkan rentang skala termasuk kategori
rata 3,30. Fasilitas tersebut berupa ruangan
cukup
kantor
pernyataan
masing-masing
karyawan
yang
atau
sedang.
Pada
karyawan
indikator
mendapatkan
dilengkapi dengan perangkat komputer,
kebutuhan yang layak dengan nilai rata-rata
printer, pendingin ruangan, kelengkapan
sebesar 3,04. Hal ini membuktikan fasilitas
peralatan komunikasi, rak buku dan lain-
yang dimiliki PT. Sampharindo Perdana
lain.
Semarang telah sangat memadai. Pada
Penelitian
ini
sejalan
dengan
indikator pernyataan
karyawan merasa
penelitian yang dilakukan oleh Vebriana Tri
aman saat bekerja dengan rata-rata 2,82,
Rahayu, Vivi Ariyani, Soni Kuriawan
membuktikan
(2013),
bahwa
Perdana Semarang selalu menjaga keamanan
signifikan
perusahaan agar karyawan dapat bekerja
terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN
dengan baik. Pada indikator pernyataan
Cabang Mediun.
karyawan memiliki hubungan yang erat
yang
menyimpulkan
Kompensasi
berpengaruh
2. Pengaruh
Kinerja
Motivasi
Karyawan
di
rata sebesar 3,08 yang membuktikan bahwa
PT.
menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
Sampharindo
Perdana
Semarang, artinya semakin tinggi motivasi
yang diberikan maka semakin tinggi pula
kinerja karyawan.
Pada penelitian di PT. Sampharindo
Perdana Semarang menunjukkan adanya
penilaian berbeda dari indikator motivasi.
Para responden memberikan persepsi yang
cukup
baik
terhadap
Sampharindo
dengan semua karyawan dengan nilai rata-
Hasil pengujian hipotesis kedua,
PT.
PT.
terhadap
Sampharindo Perdana Semarang
karyawan
bahwa
motivasi
yang
diterimanya. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rerata motivasi sebesar 3,02, yang berarti
hubungan
antar
karyawan
dan
juga
pimpinan terjalin dengan baik, dimana
pimpinan tidak bertindak semena-mena
terhadap
bawahannya,
namun
apabila
karyawan melakukan kesalahan, pimpinan
wajar apabila memberikan teguran dan saran
kepada karyawan tersebut. Pada indikator
pernyataan
perusahaan
penghargaan
kepada
memberikan
karyawan
yang
berprestasi dengan nilai rata-rata 2,87, hal
ini terjadi karena PT. Sampharindo berusaha
memberikan
penghargaan
kepada
karyawannya yang berprestasi walau belum
sepenuhnya dilaksanakan. Sedangkan pada
indikator pernyataan perusahaan memberi
kesempatan karyawan untuk meningkatkan
dilakukannya. Hal ini dapat dilihat dari nilai
pengetahuan
3,28,
rerata disiplin kerja sebesar 3,08, yang
dibuktikan dari sebagian besar karyawan PT.
berarti berdasarkan rentang skala termasuk
Sampharindo berpendidikan tinggi.
kategori cukup atau sedang. Pada indikator
dengan
rata-rata
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pernyataan karyawan selalu hadir tepat
penelitian tentang Pengaruh Kepemiminan,
waktu dengan nilai rata-rata sebesar 3,10,
Disiplin,
Dan
dimana PT. Sampharindo Perdana Semarang
Kinerja
memiliki sangsi bagi karyawan-karyawan
Motivasi,
Lingkungan
Karyawan
Pengawasan
Kerja
pada
Terhadap
Badan
Perencanaan
yang
sering
datang
terlambat
yaitu
Pembangunan Daerah Kabupaten Wonogiri
memberikan Surat Peringatan (SP). Pada
(Nur Susilaningsih : 2008) dengan hasil
indikator
penelitian
memberikan
menunjukkan
Variabel
pernyataan
karyawan
kontribusi
ikut
dalam
setiap
Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Motivasi
kegiatan dengan rata-rata 2,94. Dalam setiap
Kerja
kegiatan
dan
Lingkungan
Kerja
secara
yang
individual berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan,
Kinerja Pegawai.
mengikutsertakan
3. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap
Kinerja
Karyawan
di
PT.
berhubungan
PT.
dengan
Sampharindo
karyawannya
akan
dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Kemudian
pada indikator pernyataan karyawan rutin
Sampharindo Perdana Semarang
mendapatkan
Hasil pengujian hipotesis ketiga,
pemimpin dengan nilai rata-rata sebesar
menunjukkan
bahwa
disiplin
saran
dan
arahan
dari
kerja
3,01. Pimpinan PT. Sampharindo Perdana
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Semarang berusaha membina hubungan baik
kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana
dengan karyawan dan memberikan saran
Semarang, artinya semakin tinggi tingkat
serta arahan kepada karyawannya dengan
kesadaran disiplin kerja karyawan maka
cara yang menyenangkan, hal ini yang
semakin tinggi pula kinerja karyawan.
membuat karyawan lebih mengerti dan
Pada penelitian di PT. Sampharindo
mengikuti saran serta arahan dari pimpinan.
Perdana Semarang menunjukkan adanya
Pada indikator pernyataan jarak tempat
penilaian berbeda dari indikator disiplin
tinggal yang jauh dari perusahaan tidak
kerja. Para responden memberikan persepsi
mempengaruhi ketepatan waktu karyawan
yang cukup baik terhadap disiplin kerja yang
dengan nilai rata-rata 3,10. Seperti yang
telah
diungkapkan
Sampharindo
sebelumnya,
akan
memberikan
PT.
Surat
kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana
Semarang,
artinya
semakin
nyaman
Peringatan (SP) kepada karyawan yang
lingkungan kerja karyawan maka semakin
sering
tinggi kinerja karyawan.
datang
terlambat,
ini
yang
menyebabkan karyawan akan tetap datang
Pada penelitian di PT. Sampharindo
tepat waktu walau jarak rumah mereka jauh
Perdana Semarang menunjukkan adanya
dari perusahaan. Sedangkan pada indikator
penilaian berbeda dari indicator lingkungan
pernyataan
menaati
kerja. Para responden memberikan persepsi
peraturan yang ada di perusahaan dengan
yang cukup baik terhadap lingkungan kerja
rata-rata 3,27. Setiap peraturan yang dibuat
yang dilakukannya. Hal ini dapat dilihat dari
PT. Sampharindo pasti memiliki sangsi
nilai rerata lingkungan kerja sebesar 3,07,
apabila
dilanggar,
yang berarti berdasarkan rentang skala
sehingga karyawan selalu menaati peratura
termasuk kategori cukup atau sedang. Pada
yang ada pata perusahaan.
indikator
karyawan
peraturan
selalu
tersebut
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pernyataan
ruangan
tempat
karyawan bekerja sudah cukup terang
penelitian tentang Pengaruh Disiplin Kerja,
dengan
Motivasi
Karier
Pencahayaan pada ruangan kerja karyawan
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
PT. Sampharindo sudah cukup terang,
Pemerintah Kabupaten Tabalong Di Tanjung
sehingga membuat karyawan bekerja dengan
Kalimantan Selatan (M.Harlie : 2010)
nyaman. Pada indikator pernyataan ruangan
dengan
tempat karyawan bekerja sudah cukup sejuk
Dan
Pengembangan
hasil
penelitian
menunjukkan
nilai
rata-rata
dengan
karier berpengaruh nyata secara parsial
karyawan PT. Sampharindo memang sudah
terhadap kinerja pegawai.
cukup sejuk, namun masih ada beberapa
Lingkungan
Kerja
2,82.
Ruangan
3,02.
Disiplin kerja, Motivasi, Pengembangan
4. Pengaruh
rata-rata
sebesar
bagian yang belum menggunakan banyak
terhadap Kinerja Karyawan di
pendingin
ruangan.
Sedangkan
PT.
indikator
pernyataan
suasana
Sampharindo
Perdana
kerja
pada
tempat
Semarang
karyawan bekerja sudah cukup tenang
Hasil pengujian hipotesis keempat,
dengan nilai rata-rata sebesar 3,08. Setiap
menunjukkan
bahwa
lingkungan
kerja
karyawan memiliki rasa toleransi yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tinggi sehingga walau terkadang terdapat
beberapa
karyawan
bercanda
dengan
PENUTUP
karyawan lain tetapi tidak mengganggu
Kesimpulan
karyawan lain yang sedang bekerja. Dan
Kesimpulan penelitian mengenai analisis
pada indikator pernyataan tata ruang tempat
Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Disiplin
karyawan bekerja sesuai dengan harapan
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
karyawan
dengan
nilai
Kinerja
Ruangan
bekerja
karyawan
rata-rata
3,01.
pada
PT.
Sampharindo penataannya sudah rapi dan
Karyawan
PT.
Sampharindo
Perdana Semarang adalah sebagai berikut :
1.
Kompensasi berpengaruh positif dan
tidak terlalu sempit, sehingga memberikan
signifikan
kenyamanan
Karyawan PT. Sampharindo Perdana
bekerja.
kepada
karyawan
dalam
Kemudian indikator pernyataan
karyawan
memiliki
menyenangkan
Hubungan
rekan
dengan
antar
kerja
yang
rata-rata
3,43.
signifikan
juga
Karyawan PT. Sampharindo Perdana
karyawan
dan
pimpinan tidak bertindak semena-mena
bawahannya,
Kinerja
Semarang.
2.
pimpinan terjalin dengan baik, dimana
terhadap
terhadap
namun
Motivasi berpengaruh positif dan
terhadap
Kinerja
Semarang.
3.
apabila
Disiplin Kerja berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
Kinerja
karyawan melakukan kesalahan, pimpinan
Karyawan PT. Sampharindo Perdana
wajar apabila memberikan teguran dan saran
Semarang.
kepada karyawan tersebut.
4.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Lingkungan
Kerja
positif
signifikan
dan
berpengaruh
terhadap
penelitian tentang Pengaruh Kepemiminan,
Kinerja Karyawan PT. Sampharindo
Disiplin,
Perdana Semarang.
Motivasi,
Lingkungan
Karyawan
Pengawasan
Kerja
pada
Terhadap
Badan
Dan
Kinerja
Perencanaan
Saran
Saran yang bisa disampaikan berdasarkan
Pembangunan Daerah Kabupaten Wonogiri
dari hasil penelitian yang didapat, yaitu :
(Nur Susilaningsih : 2008) yang menyatakan
1.
variabel
Lingkungan
Faktor terbesar yang mempengaruhi
Kerja mempunyai
kinerja karyawan PT. Sampharindo
pengaruh paling dominan terhadap Kinerja
Perdana Semarang adalah motivasi
Pegawai.
dengan koefesien regresi sebesar
0,550. Saran yang dapat diberikan
pada
variabel
motivasi
adalah
pada pekerjaannya, tentu hal ini akan
dengan melakukan program test best
sangat merugikan perusahaan karena
employee yang dilakukan bergiliran
karyawan tidak dapat menyelesaikan
pada
departemen
pekerjaan dengan baik. Sedangkan
atau bagian, bagi karyawan yang
suhu ruangan yang terlalu dingin
terpilih menjadi karyawan terbaik
akan membuat karyawan menjadi
(best employee) akan mendapatkan
mudah sakit, akibatnya karyawan
penghargaan
akan sering ijin tidak dapat masuk
masing-masing
yang
tidak
hanya
berupa uang, namun dapat berupa
liburan
atau
diharapkan
2.
benda
dapat
lain
lebih
yang
menarik
bekerja karena sakit.
3.
Faktor ketiga yang mempengaruhi
kinerja karyawan PT. Sampharindo
perhatian karyawan.
Perdana Semarang adalah disiplin
Faktor kedua yang mempengaruhi
kerja
kinerja karyawan PT. Sampharindo
sebesar
Perdana
adalah
disiplin kerja adalah akan lebih baik
lingkungan kerja dengan koefesien
apabila tidak hanya memberikan
regresi sebesar 0,283. Lingkungan
sangsi kepada karyawan yang sering
kerja
datang
Semarang
PT.
Sampharindo
Perdana
dengan
0,174.
koefisien
Saran
terlambat,
regresi
mengenai
tetapi
Semarang yang perlu diperbaiki
memberikan
adalah mengenai suhu udara yang
karyawan yang tidak pernah datang
ada pada tempat karyawan bekerja.
terlambat. Kemudian sebagian besar
Ruangan yang terlalu dingin atau
karyawan
terlalu
sistim
panas
akan
membuat
penghargaan
juga
masih
amano
kepada
menggunakan
saat
absensi,
karyawan menjadi tidak nyaman
sedangkan sistim absensi dengan
dalam bekerja, akibatnya kinerja
sidik jari hanya digunakan karyawan
karyawan
akan
menurun.
Suhu
yang berada dikantor depan. Tentu
ruangan
yang
terlalu
panas
hal ini belum sepenuhnya efektif,
karyawan
karena bisa saja karyawan berbuat
menjadi lebih cepat emosi, akibatnya
curang dengan meminta bantuan
karyawan akan lebih cepat berputus
rekan kerjanya saat absen masuk
asa apabila terjadi permasalahan
kerja.
cenderung
membuat
Diharapkan
sistim
absen
menggunakan
sidik
jari
diberlakukan
kepada
dapat
seluruh
karyawan.
4.
Faktor terakhir yang mempengaruhi
kinerja karyawan PT. Sampharindo
Perdana
Semarang
adalah
kompensasi dengan koefisien regresi
sebesar 0,161. Faktor pemberian
kompensasi
mendapatkan
manajemen
tampaknya
perlu
perhatian
dari
PT.
Sampharindo
Perdana Semarang, mengingat unsurunsur yang mendukung faktor ini
masih
perlu
ditingkatkan.
faktor
kompensasi
masih
Pada
perlu
meningkatkan jumlah kompensasi
yang diberikan karyawan, khususnya
pemberian bonus yang lebih menarik
sesuai dengan jam lembur karyawan
khususnya
karyawan
dibagian
produksi, sehingga karyawan akan
merasa lebih puas dalam bekerja dan
dapat
termotivasi
serta
dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Download