PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SAMPHARINDO PERDANA SEMARANG Fanny Putriningrum Dr. Kusni Ingsih, MM ABSTRAK Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang harus diperhatikan bersama yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas di dalam perusahaan dalam mencapai tujuannya, bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja memilki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, sampel yang diambil sebanyak 83 karyawan dari total karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang berjumlah 472 karyawan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 2) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 3) Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 4) Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variabel kinerja karyawan sebesar 87,5% (Adjusted R Square) dan sisanya 12,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Kata Kunci : Kompensasi, Motivasi, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan PENDAHULUAN pengelolaan secara khusus terhadap sumber Latar Belakang Masalah daya Suatu perusahaan manusia. Dengan pengaturan dalam manajemen sumber daya manusia secara melaksanakan kegiatannya, akan berusaha profesional, diharapkan pegawai bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif. “Manajemen sumberdaya sebelumnya. Satu manusia diperhatikan bersama hal yang yaitu harus bahwa adalah pengembangan, penarikan, seleksi, pemeliharaan, dan keberhasilan berbagai aktivitas di dalam penggunaan sumberdaya manusia untuk perusahaan tujuannya, mencapai baik tujuan – tujuan individu bukan hanya tergantung pada keunggulan maupun organisasi” (T. Hani Handoko, teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana 2008). dalam mencapai ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan Agar aktivitas perusahaan berjalan juga tergantung pada aspek sumber daya dengan baik, perusahaan harus memiliki manusia. Faktor sumber daya manusia ini karyawan merupakan elemen yang harus diperhatikan, berketrampilan tinggi serta usaha untuk guna mencapai tujuan yang ditetapkan oleh mengelola perusahaan seoptimal mungkin perusahaan tersebut. Seperti yang dikatakan sehingga oleh Jimmy Joses Sembiring, SH, M.Hum Peningkatan (2010) bahwa sumber daya manusia mutlak membawa kemajuan bagi perusahaan untuk diperlukan sebagai instrument penting dalam dapat bertahan dalam suatu persaingan menjalankan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Menurut roda perusahaan untuk mencapai tujuannya. yang berpengetahuan kinerja karyawan kinerja dan meningkat. karyawan akan Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2007) Keberadaan sumber daya manusia di mengemukakan kinerja (prestasi kerja) dalam suatu perusahaan memegang peranan adalah suatu hasil kerja yang dicapai sangat penting. Tenaga kerja memiliki seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas potensi yang besar untuk menjalankan yang aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan daya manusia yang ada dalam perusahaan kesungguhan serta waktu. Upaya-upaya harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik- untuk baiknya merupakan sehingga mampu memberikan output yang optimal. Oleh karena itu, perlu dibebankan meningkatkan tantangan kepadanya kinerja yang karyawan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun perusahaan tergantung pada kualitas kinerja bentuk kompensasi financial adalah gaji, sumber daya manusia yang ada didalamnya. tunjangan, bonus, dan komisi. Sedangkan satu upaya meningkatkan untuk kompensasi non financial diantaranya karyawan guna meningkatkan pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, produktivitas perusahaan adalah dengan penghargaan atas kinerja serta lingkungan jalan pemberian kompensasi kepada para kerja yang mendukung. Salah kinerja karyawan. Hal ini diharapkan dapat Penelitian yang Widyatmini para Para menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh karyawan akan berpikir bahwa perusahaan positif dan signifikan terhadap kinerja tempat bisa karyawan. Pernyataan tersebut didukung memahami serta mengetahui kebutuhan juga oleh peneliti Nurul Astuty Yensi (2010) hidup mengapa dan Wayan Niko Susanta, Mayun Nadiasa, mereka bekerja. “Kompensasi adalah semua Ida Bagus Rai Adnyana (2013). Namun pendapatan yang berbentuk uang, barang penelitian yang dilakukan Windy Aprilia langsung yang Murty, Gunasti Hudiwinarsih (2012) dan diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa Slamet Riyadi (2011) menyatakan bahwa yang diberikan kepada perusahaan” (Drs. H. kompensasi tidak berpengaruh positif dan Malayu S.P. Hasibuan, 2007). Sedangkan signifikan terhadap kinerja karyawan. dan dimana mereka yang menjadi maupun perusahaan. tak bekerja pemicu langsung pengertian kompensasi menurut T. Hani Selain Hakim oleh membentuk suatu pola hubungan baik antara karyawan Luqman dilakukan pemberian (2008) kompensasi Handoko (2008) adalah segala sesuatu yang kepada para karyawan, peranan pimpinan diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk memberikan motivasi kerja kepada untuk kerja mereka. Kompensasi juga karyawan menjadi kewajiban yang harus merupakan penghargaan yang diberikan dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Selain karyawan baik langsung maupun tidak itu perusahaan juga harus dapat membuat langsung, financial maupun non financial pekerja yang adil kepada karyawan atas sumbangan dorongan yang diberikan oleh perusahaan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga dapat memacu motivasi kerjanya sehingga pemberian kompensasi sangat disamping itu juga dapat meningkatkan dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna kemampuan mampu menangkap kerjanya. Menurut berbagai Rivai (2004), motivasi adalah serangkaian sikap lingkungan dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu karyawan melakukan pekerjaannya sehari- untuk mencapai hal yang spesifik sesuai hari. Sehingga kenyamanan tempat dimana dengan tujuan individu. Selanjutnya Kolonel karyawan Kal. Susilo Martoyo, SE (2007) berpendapat terhadap kualitas kerja para karyawan. motivasi adalah proses untuk mencoba Sedangkan pengertian lingkungan kerja mempengaruhi seseorang agar melakukan menurut Rivai (2004) adalah elemen-elemen sesuatu yang diinginkan. organisasi Upaya lain yang dapat dilakukan perusahaan guna meningkatkan kinerja kerja bekerja sebagai merupakan sangat tempat berpengaruh sistem sosial yang mempunyai pengaruh yang kuat didalam pembentukan perilaku individu pada karyawan adalah dengan memperhatikan organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi tingkat dalam organisasi. bekerja. Menurut Prof. DR. H. Abdurrahmat PT. kedisiplinan karyawan Sampharindo Perdana yang Fathoni, M.Si (2006), kedisiplinan adalah beralamat di Jl. Tambak Aji Timur I/ 1 kesadaran dan kesediaan seseorang menaati Semarang merupakan salah satu perusahaan semua peraturan perusahaan dan norma- farmasi di Indonesia yang terus mengemban norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan visi dan misi untuk menjadi perusahaan diartikan jika karyawan selalu datang dan yang profesional dan handal dengan terus pulang tepat pada waktunya, mengerjakan meningkatkan pelayanan kepada distributor semua pekerjaan dengan baik, mematuhi dan pelanggan. Guna mencapai tujuan yang semua peraturan perusahaan dan norma- diharapkan perusahaan, PT. Sampharindo norma sosial yang berlaku (Drs. H. Malayu Perdana terus berusaha mengembangkan dan S.P. Hasibuan, 2007). meningkatan kinerja PT. Sampharindo yang Selain itu, lingkungan kerja didalam tidak lepas dari dukungan SDM yang suatu perusahaan juga tidak kalah penting berkualitas yang mampu menggerakan roda untuk diperhatikan oleh perusahaan guna usaha melalui distributor yang tersebar di meningkatkan seluruh wilayah Indonesia yang didukung kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang cukup memuaskan para karyawan akan mendorong para oleh sarana dan prasarana. Hal inilah yang menjadi karyawan untuk bekerja dengan sebaik- belakang untuk melakukan baiknya. terhadap kinerja karyawan Menurut Mardiana (2005), latar penelitian pada PT. Sampharindo Perdana Semarang. manusia dan sumber dayanya, tujuan dari Berdasarkan uraian diatas maka dapat suatu organisasi ataupun perusahaan tidak diajukan sebuah penelitian dengan judul akan tercapai. Oleh karena itu, diperlukan “Pengaruh suatu manajemen yang baik dan tepat untuk Kompensasi, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan mengelola sumber daya manusia tersebut. Manajemen sumber daya manusia PT. Sampharindo Perdana Semarang”. merupakan bagian dari manajemen yang menitikberatkan dalam pengelolaan manusia sebagai sumber daya perusahaan. Menurut Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah T. Hani Handoko (2008) Manajemen diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan Sumber Daya Manusia adalah penarikan, penelitian sebagai berikut : seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan 1. Bagaimana kompensasi penggunaan sumberdaya manusia untuk terhadap kinerja karyawan di PT. mencapai baik tujuan – tujuan individu Sampharindo Perdana Semarang? maupun organisasi 2. Bagaimana pengaruh pengaruh motivasi Kinerja Karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Sampharindo Perdana Semarang? Kemajuan perusahaan suatu organisasi tergantung kepada atau kualitas 3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja kinerja sumber daya manusianya. Apabila terhadap kinerja karyawan di PT. sumber daya manusia yang digunakan Sampharindo Perdana Semarang? berkualitas maka organisasi atau perusahaan 4. Bagaimana pengaruh lingkungan dapat dengan mudah mencapai tujuan yang kerja terhadap kinerja karyawan di diharapkan. Menurut Malayu S. P. Hasibuan PT. (2007) Sampharindo Perdana Semarang? menjelaskan merupakan hasil bahwa kerja yang “Kinerja dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas TINJAUAN PUSTAKA yang dibebankan kepadanya didasarkan atas Manajemen Sumber Daya Manusia kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta Manusia memegang peranan yang waktu”. Selanjutnya Suyadi sangat penting didalam keberhasilan suatu Prawirosentono organisasi kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai ataupun perusahaan. Tanpa (2010) menurut mengungkapkan oleh seseorang atau sekelompok orang pembayaran dalam organisasi, sesuai dengan wewenang bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan dan tanggung jawab masing-masing dalam bonus, dan ada pembayaran yang tidak rangka upaya mencapai tujuan organisasi langsung dalam bentuk tunjangan keuangan bersangkutan secara legal, tidak melanggar seperti uang asuransi dan uang liburan yang hukum dan sesuai dengan moral maupun dibayarkan oleh majikan atau atasan. etika. keuangan langsung dalam Kompensasi yang diterima karyawan akan Kompensasi dipergunakan untuk memenuhi Kompensasi merupakan pengeluaran kebutuhannya, dan besarnya kompensasi dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan yang diterima berdasarkan status jabatan, mengharapkan pengakuan kompensasi prestasi pengeluaran ini kerja dan memperoleh pemenuhan kebutuhan. Jika kompensasi yang diterima tersebut semakin tinggi, statusnya semakin baik dan mendapatkan laba yang terjamin. Ada pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya beberapa pendapat ahli tentang pengertian akan semakin banyak pula. Disinilah letak kompensasi yang dapat diberikan. Menurut pentingnya Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2007) sebagai Kompensasi adalah semua pendapatan yang maupun pikiran). Dari uraian diatas dapat berbentuk uang, barang langsung maupun dijelaskan bahwa kompensasi adalah sesuatu tak diterima karyawan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan sebagai balas jasa mereka dan kompensasi kepada perusahaan. Sedangkan pengertian tersebut dapat dinilai dengan uang atau kompensasi menurut T. Hani Handoko tanpa uang dan mempunyai kecenderungan (2008) adalah segala sesuatu yang diterima yang tetap. para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja Motivasi langsung yang besar tingkat karyawan semakin besar maka jabatannya supaya lebih imbalan dan dari karyawan yang biaya perusahaan kompensasi seorang penjual bagi karyawan tenaga (fisik mereka. Selanjutnya menurut Dessler (2007) Motivasi berasal dari kata latin kompensasi adalah semua bentuk upah atau movere yang berarti dorongan, keinginan, imbalan yang berlaku bagi karyawan dan sebab, atau alasan. Menurut Rivai (2004), muncul dan motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai- Ada nilai yang mempengaruhi individu untuk dari mempunyai pekerjaan dua mereka, komponen. mencapai hal yang spesifik sesuai dengan pada tujuan individu. Selanjutnya Martoyo (2007) pekerjaan dengan baik, mematuhi semua berpendapat motivasi adalah proses untuk peraturan perusahaan dan norma-norma mencoba mempengaruhi seseorang agar sosial yang berlaku (Drs. H. Malayu S.P. melakukan Hasibuan, 2007). sesuatu yang diinginkan. Menurut Luthans (2006) motivasi adalah tindakan semua Lingkungan kerja adalah tempat kekurangan dimana pegawai melakukan aktivitas setiap secara fisik dan psikis atau dengan kata lain harinya. Lingkungan kerja yang kondusif adalah suatu dorongan yang ditunjukan memberikan rasa aman dan memungkinkan untuk memenuhi tujuan tertentu. Sedangkan karyawan untuk menurut optimal. Lingkungan Robert akibat mengerjakan Lingkungan Kerja proses sebagai langkah awal seseorang melakukan waktunya, L.Mathis dan John dapat bekerja secara kerja dapat H.Jackson (2011) motivasi adalah keinginan mempengaruhi emosional karyawan. Jika dalam diri seseorang yang menyebabkan karyawan menyenangi lingkungan kerja orang tersebut bertindak. dimana mereka bekerja, maka karyawan Disiplin Kerja tersebut akan betah di tempat kerjanya, Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para berkomunikasi dengan manajer untuk karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif, produktivitas akan tinggi dan otomatis prestasi kerja karyawan juga akan tinggi. Menurut Mardiana meningkatkan kesadaran dan kesediaan lingkungan seseorang peraturan karyawan melakukan pekerjaannya sehari- perusahaan dan norma-norma sosial yang hari. Sehingga kenyamanan tempat dimana berlaku (Rivai, 2004). Sedangkan menurut karyawan Prof. DR. H. Abdurrahmat Fathoni, M.Si terhadap kualitas kerja para karyawan. (2006), kedisiplinan adalah kesadaran dan Sedangkan pengertian lingkungan kerja kesediaan menurut Rivai (2004) adalah elemen-elemen menaati seseorang semua menaati semua kerja (2005), bekerja sebagai merupakan sangat sistem tempat berpengaruh peraturan perusahaan dan norma-norma organisasi sosial yang berlaku. Kedisiplinan diartikan mempunyai pengaruh yang kuat didalam jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pembentukan perilaku sosial individu yang pada organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi H3 : Terdapat pengaruh signifikan Kerangka Pikir terhadap kinerja karyawan pada PT. penelitian terdahulu, maka dapat disusun disiplin dan organisasi. Berdasarkan telaah pustaka teori dan antara positif kerja Sampharindo Perdana Semarang. H4 : Terdapat pengaruh positif dan suatu kerangka pemikiran dalam penelitan signifikan antara lingkungan kerja ini, seperti yang disajikan dalam gambar terhadap kinerja karyawan pada PT. berikut ini: Sampharindo Perdana Semarang. METODE PENELITIAN Populasi dan sampel 1. Populasi Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang yang berjumlah 472 karyawan. 2. Sampel Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, penulis Hipotesis menggunakan rumus Slovin (Umar, Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam 2004) yaitu : penelitian ini adalah : H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi terhadap Atas dasar perhitungan di atas, maka kinerja sampel karyawan pada PT. : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada Sampharindo Perdana Semarang. diambil adalah berjumlah 82,52 orang, dibulatkan Sampharindo Perdana Semarang. H2 yang PT. menjadi 83 responden agar hasil dari penelitian ini dapat lebih fit. 3. Teknik pengambilan sampel hampir semua yang dibutuhkan untuk Teknik pengambilan sampel yang memprediksi digunakan (Imam Ghozali,2006). dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. variasi HASIL variabel dependen PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk Persamaan mengetahui bebas kompensasi, motivasi, disiplin kerja, dan terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan perubahan dari setiap peningkatan atau sebagai berikut : penurunan pengaruh variabel variabel bebas yang akan regresi berganda antara Y = 0,552 + 0,161 X1 + 0,550 X2 + mempengaruhi variabel terikat. 0,174 X3 + 0,283 X4 Rumus : Persamaan Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Untuk mengetahui pengaruh masing-masing regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Konstanta (α) 0,552, sebesar variabel bebas pada variabel terikat perlu menunjukkan dilakukan dari kompensasi, motivasi, disiplin kerja, yaitu dan lingkungan kerja dianggap konstan pengujian masing-masing signifikansi koefisien regresi bahwa bila variabel atau tetap, maka Kinerja karyawan akan dengan menggunakan Uji “t” dan Uji “F”. meningkat. 2. Koefisien Determinasi Kompensasi mempunyai koefisien Koefisien determinasi (R2) pada regresi dengan arah positif sebesar intinya mengukur seberapa jauh kemampuan 0,161. Hal ini berarti setiap kenaikan model dalam menerangkan variasi variabel kompensasi sebesar 1% maka kinerja dependen (tidak bebas). Nilai koefisien karyawan akan mengalami peningkatan determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 sebesar 0,161%. yang kecil berarti kemampuan variabel- 3. Motivasi mempunyai koefisien regresi dalam dengan arah positif sebesar 0,550. Hal menjelaskan variasi variabel dependen amat ini berarti setiap peningkatan motivasi terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti sebesar 1% maka kinerja karyawan variabel-variabel independen memberikan akan meningkat sebesar 0,550%. variabel independen (bebas) 4. Disiplin kerja mempunyai koefisien menjelaskan besarnya variabel dependen regresi dengan arah positif sebesar kinerja karyawan. 0,174. Hal ini berarti setiap peningkatan Pengujian hipotesis secara parsial (uji t) disiplin kerja sebesar 1% maka kinerja karyawan 5. akan meningkat sebesar Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel 0,174%. independen Lingkungan kerja mempunyai koefisien dependen secara signifikan atau tidak. regresi dengan arah positif sebesar mempengaruhi variabel Hasil pengujian statistik dengan 0,283. Hal ini berarti setiap perubahan SPSS lingkungan kerja sebesar 1% maka diperoleh nilai thitung = 1,422 dan sig = 0,048 kinerja < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,283%. pada variabel X1 (Kompensasi) Kompensasi secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pengujian hipotesis secara simultan (uji diperoleh nilai thitung = 4,592 dan sig = 0,000 F) < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen variabel motivasi X2 dependen PENGUJIAN HIPOTESIS Uji F dilakukan untuk melihat Pada variabel (Motivasi) secara statistik keberartian pengaruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel secara simultan atau bersama-sama terhadap dependen kinerja. Pada variabel X3 (Disiplin variabel dependen atau sering disebut uji Kerja) diperoleh nilai thitung = 1,804 dan sig kelinieran persamaan regresi. = 0,037 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti Diperoleh nilai F = 144,212 dan nilai variabel independen disiplin kerja secara signifikansi = 0,000 < 5% ini berarti statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel independen kompensasi, motivasi, variabel dependen kinerja. Pada variabel X4 disiplin kerja dan lingkungan kerja secara (Lingkungan Kerja) diperoleh nilai thitung = simultan benar-benar berpengaruh signifikan 2,226 dan sig = 0,029 < 5% jadi Ho ditolak. terhadap variabel kinerja Ini berarti variabel independen lingkungan karyawan. Dengan variabel- kerja secara statistik berpengaruh signifikan dependen kata lain variabel independen kompensasi, motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja mampu terhadap variabel dependen kinerja. Koefisien Determinasi (R2) berdasarkan rentang skala termasuk kategori Untuk melihat besarnya kontribusi / cukup atau sedang. Pada indikator kemampuan variabel independen dalam pernyataan gaji yang diberikan perusahaan menjelaskan variabel dependen. telah Besarnya koefesien sesuai dengan pekerjaan yang determinasi dilakukan, dengan nilai rata-rata sebesar dapat dilihat pada adjusted r squre sebesar 3,42. Hal ini dibuktikan PT. Sampharindo 0,875. Angka ini menunjukkan kemampuan Perdana Semarang telah memberikan gaji variabel kompensasi, motivasi, disiplin kerja kepada karyawan sesuai dengan jabatan dan dan lingkungan kerja dalam menjelaskan pekerjaan yang dilakukan karyawan. Pada kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana indikator Semarang adalah sebesar 87,5%, sementara memberikan sisanya sebesar 12,5% (100% - 87,5%), karyawan dengan rata-rata 3,47. Hal ini kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana membuktikan Semarang dijelaskan oleh variabel lain. memikirkan masa depan bagi karyawannya, PEMBAHASAN bagi karyawan yang sudah tidak dapat 1. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. pernyataan jaminan bahwa perusahaan hari tua kepada perusahaan juga bekerja pada perusahaan dikarenakan factor usia, perusahaan memberikan tunjangan hari Sampharindo Perdana Semarang tua. Kemudian pada indikator pernyataan Hasil pengujian hipotesis pertama, tunjangan yang diberikan kepada karyawan menunjukkan bahwa kompensasi telah sesuai dan adil dengan nilai rata-rata berpengaruh positif dan signifikan terhadap sebesar 3,40. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan, artinya semakin sesuai upah dan gaji yang diberikan oleh PT. kompensasi yang diberikan karyawan maka Sampharindo Perdana Semarang kepada semakin tinggi kinerja karyawan. karyawan sudah sesuai dengan yang Pada penelitian di PT. Sampharindo diinginkan karyawan, hal ini pula yang Perdana Semarang menunjukkan adanya membuat karyawan merasa cukup betah penilaian berbeda dari indikator kompensasi. bekerja Para responden memberikan persepsi yang Semarang karena upah dan gajinya sesuai cukup baik terhadap kompensasi yang dengan pekerjaan yang mereka lakukan. diterimanya. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sedangkan rerata kompensasi sebesar 3,40, yang berarti perusahaan telah memiliki sarana dan di PT. pada Sampharindo indikator Perdana pernyataan prasarana yang memadai dengan nilai rata- berdasarkan rentang skala termasuk kategori rata 3,30. Fasilitas tersebut berupa ruangan cukup kantor pernyataan masing-masing karyawan yang atau sedang. Pada karyawan indikator mendapatkan dilengkapi dengan perangkat komputer, kebutuhan yang layak dengan nilai rata-rata printer, pendingin ruangan, kelengkapan sebesar 3,04. Hal ini membuktikan fasilitas peralatan komunikasi, rak buku dan lain- yang dimiliki PT. Sampharindo Perdana lain. Semarang telah sangat memadai. Pada Penelitian ini sejalan dengan indikator pernyataan karyawan merasa penelitian yang dilakukan oleh Vebriana Tri aman saat bekerja dengan rata-rata 2,82, Rahayu, Vivi Ariyani, Soni Kuriawan membuktikan (2013), bahwa Perdana Semarang selalu menjaga keamanan signifikan perusahaan agar karyawan dapat bekerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN dengan baik. Pada indikator pernyataan Cabang Mediun. karyawan memiliki hubungan yang erat yang menyimpulkan Kompensasi berpengaruh 2. Pengaruh Kinerja Motivasi Karyawan di rata sebesar 3,08 yang membuktikan bahwa PT. menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sampharindo Perdana Semarang, artinya semakin tinggi motivasi yang diberikan maka semakin tinggi pula kinerja karyawan. Pada penelitian di PT. Sampharindo Perdana Semarang menunjukkan adanya penilaian berbeda dari indikator motivasi. Para responden memberikan persepsi yang cukup baik terhadap Sampharindo dengan semua karyawan dengan nilai rata- Hasil pengujian hipotesis kedua, PT. PT. terhadap Sampharindo Perdana Semarang karyawan bahwa motivasi yang diterimanya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata motivasi sebesar 3,02, yang berarti hubungan antar karyawan dan juga pimpinan terjalin dengan baik, dimana pimpinan tidak bertindak semena-mena terhadap bawahannya, namun apabila karyawan melakukan kesalahan, pimpinan wajar apabila memberikan teguran dan saran kepada karyawan tersebut. Pada indikator pernyataan perusahaan penghargaan kepada memberikan karyawan yang berprestasi dengan nilai rata-rata 2,87, hal ini terjadi karena PT. Sampharindo berusaha memberikan penghargaan kepada karyawannya yang berprestasi walau belum sepenuhnya dilaksanakan. Sedangkan pada indikator pernyataan perusahaan memberi kesempatan karyawan untuk meningkatkan dilakukannya. Hal ini dapat dilihat dari nilai pengetahuan 3,28, rerata disiplin kerja sebesar 3,08, yang dibuktikan dari sebagian besar karyawan PT. berarti berdasarkan rentang skala termasuk Sampharindo berpendidikan tinggi. kategori cukup atau sedang. Pada indikator dengan rata-rata Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan karyawan selalu hadir tepat penelitian tentang Pengaruh Kepemiminan, waktu dengan nilai rata-rata sebesar 3,10, Disiplin, Dan dimana PT. Sampharindo Perdana Semarang Kinerja memiliki sangsi bagi karyawan-karyawan Motivasi, Lingkungan Karyawan Pengawasan Kerja pada Terhadap Badan Perencanaan yang sering datang terlambat yaitu Pembangunan Daerah Kabupaten Wonogiri memberikan Surat Peringatan (SP). Pada (Nur Susilaningsih : 2008) dengan hasil indikator penelitian memberikan menunjukkan Variabel pernyataan karyawan kontribusi ikut dalam setiap Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Motivasi kegiatan dengan rata-rata 2,94. Dalam setiap Kerja kegiatan dan Lingkungan Kerja secara yang individual berpengaruh signifikan terhadap perusahaan, Kinerja Pegawai. mengikutsertakan 3. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. berhubungan PT. dengan Sampharindo karyawannya akan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Kemudian pada indikator pernyataan karyawan rutin Sampharindo Perdana Semarang mendapatkan Hasil pengujian hipotesis ketiga, pemimpin dengan nilai rata-rata sebesar menunjukkan bahwa disiplin saran dan arahan dari kerja 3,01. Pimpinan PT. Sampharindo Perdana berpengaruh positif dan signifikan terhadap Semarang berusaha membina hubungan baik kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana dengan karyawan dan memberikan saran Semarang, artinya semakin tinggi tingkat serta arahan kepada karyawannya dengan kesadaran disiplin kerja karyawan maka cara yang menyenangkan, hal ini yang semakin tinggi pula kinerja karyawan. membuat karyawan lebih mengerti dan Pada penelitian di PT. Sampharindo mengikuti saran serta arahan dari pimpinan. Perdana Semarang menunjukkan adanya Pada indikator pernyataan jarak tempat penilaian berbeda dari indikator disiplin tinggal yang jauh dari perusahaan tidak kerja. Para responden memberikan persepsi mempengaruhi ketepatan waktu karyawan yang cukup baik terhadap disiplin kerja yang dengan nilai rata-rata 3,10. Seperti yang telah diungkapkan Sampharindo sebelumnya, akan memberikan PT. Surat kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang, artinya semakin nyaman Peringatan (SP) kepada karyawan yang lingkungan kerja karyawan maka semakin sering tinggi kinerja karyawan. datang terlambat, ini yang menyebabkan karyawan akan tetap datang Pada penelitian di PT. Sampharindo tepat waktu walau jarak rumah mereka jauh Perdana Semarang menunjukkan adanya dari perusahaan. Sedangkan pada indikator penilaian berbeda dari indicator lingkungan pernyataan menaati kerja. Para responden memberikan persepsi peraturan yang ada di perusahaan dengan yang cukup baik terhadap lingkungan kerja rata-rata 3,27. Setiap peraturan yang dibuat yang dilakukannya. Hal ini dapat dilihat dari PT. Sampharindo pasti memiliki sangsi nilai rerata lingkungan kerja sebesar 3,07, apabila dilanggar, yang berarti berdasarkan rentang skala sehingga karyawan selalu menaati peratura termasuk kategori cukup atau sedang. Pada yang ada pata perusahaan. indikator karyawan peraturan selalu tersebut Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan ruangan tempat karyawan bekerja sudah cukup terang penelitian tentang Pengaruh Disiplin Kerja, dengan Motivasi Karier Pencahayaan pada ruangan kerja karyawan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada PT. Sampharindo sudah cukup terang, Pemerintah Kabupaten Tabalong Di Tanjung sehingga membuat karyawan bekerja dengan Kalimantan Selatan (M.Harlie : 2010) nyaman. Pada indikator pernyataan ruangan dengan tempat karyawan bekerja sudah cukup sejuk Dan Pengembangan hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata dengan karier berpengaruh nyata secara parsial karyawan PT. Sampharindo memang sudah terhadap kinerja pegawai. cukup sejuk, namun masih ada beberapa Lingkungan Kerja 2,82. Ruangan 3,02. Disiplin kerja, Motivasi, Pengembangan 4. Pengaruh rata-rata sebesar bagian yang belum menggunakan banyak terhadap Kinerja Karyawan di pendingin ruangan. Sedangkan PT. indikator pernyataan suasana Sampharindo Perdana kerja pada tempat Semarang karyawan bekerja sudah cukup tenang Hasil pengujian hipotesis keempat, dengan nilai rata-rata sebesar 3,08. Setiap menunjukkan bahwa lingkungan kerja karyawan memiliki rasa toleransi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap tinggi sehingga walau terkadang terdapat beberapa karyawan bercanda dengan PENUTUP karyawan lain tetapi tidak mengganggu Kesimpulan karyawan lain yang sedang bekerja. Dan Kesimpulan penelitian mengenai analisis pada indikator pernyataan tata ruang tempat Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Disiplin karyawan bekerja sesuai dengan harapan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap karyawan dengan nilai Kinerja Ruangan bekerja karyawan rata-rata 3,01. pada PT. Sampharindo penataannya sudah rapi dan Karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang adalah sebagai berikut : 1. Kompensasi berpengaruh positif dan tidak terlalu sempit, sehingga memberikan signifikan kenyamanan Karyawan PT. Sampharindo Perdana bekerja. kepada karyawan dalam Kemudian indikator pernyataan karyawan memiliki menyenangkan Hubungan rekan dengan antar kerja yang rata-rata 3,43. signifikan juga Karyawan PT. Sampharindo Perdana karyawan dan pimpinan tidak bertindak semena-mena bawahannya, Kinerja Semarang. 2. pimpinan terjalin dengan baik, dimana terhadap terhadap namun Motivasi berpengaruh positif dan terhadap Kinerja Semarang. 3. apabila Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan melakukan kesalahan, pimpinan Karyawan PT. Sampharindo Perdana wajar apabila memberikan teguran dan saran Semarang. kepada karyawan tersebut. 4. Hasil penelitian ini sesuai dengan Lingkungan Kerja positif signifikan dan berpengaruh terhadap penelitian tentang Pengaruh Kepemiminan, Kinerja Karyawan PT. Sampharindo Disiplin, Perdana Semarang. Motivasi, Lingkungan Karyawan Pengawasan Kerja pada Terhadap Badan Dan Kinerja Perencanaan Saran Saran yang bisa disampaikan berdasarkan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonogiri dari hasil penelitian yang didapat, yaitu : (Nur Susilaningsih : 2008) yang menyatakan 1. variabel Lingkungan Faktor terbesar yang mempengaruhi Kerja mempunyai kinerja karyawan PT. Sampharindo pengaruh paling dominan terhadap Kinerja Perdana Semarang adalah motivasi Pegawai. dengan koefesien regresi sebesar 0,550. Saran yang dapat diberikan pada variabel motivasi adalah pada pekerjaannya, tentu hal ini akan dengan melakukan program test best sangat merugikan perusahaan karena employee yang dilakukan bergiliran karyawan tidak dapat menyelesaikan pada departemen pekerjaan dengan baik. Sedangkan atau bagian, bagi karyawan yang suhu ruangan yang terlalu dingin terpilih menjadi karyawan terbaik akan membuat karyawan menjadi (best employee) akan mendapatkan mudah sakit, akibatnya karyawan penghargaan akan sering ijin tidak dapat masuk masing-masing yang tidak hanya berupa uang, namun dapat berupa liburan atau diharapkan 2. benda dapat lain lebih yang menarik bekerja karena sakit. 3. Faktor ketiga yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Sampharindo perhatian karyawan. Perdana Semarang adalah disiplin Faktor kedua yang mempengaruhi kerja kinerja karyawan PT. Sampharindo sebesar Perdana adalah disiplin kerja adalah akan lebih baik lingkungan kerja dengan koefesien apabila tidak hanya memberikan regresi sebesar 0,283. Lingkungan sangsi kepada karyawan yang sering kerja datang Semarang PT. Sampharindo Perdana dengan 0,174. koefisien Saran terlambat, regresi mengenai tetapi Semarang yang perlu diperbaiki memberikan adalah mengenai suhu udara yang karyawan yang tidak pernah datang ada pada tempat karyawan bekerja. terlambat. Kemudian sebagian besar Ruangan yang terlalu dingin atau karyawan terlalu sistim panas akan membuat penghargaan juga masih amano kepada menggunakan saat absensi, karyawan menjadi tidak nyaman sedangkan sistim absensi dengan dalam bekerja, akibatnya kinerja sidik jari hanya digunakan karyawan karyawan akan menurun. Suhu yang berada dikantor depan. Tentu ruangan yang terlalu panas hal ini belum sepenuhnya efektif, karyawan karena bisa saja karyawan berbuat menjadi lebih cepat emosi, akibatnya curang dengan meminta bantuan karyawan akan lebih cepat berputus rekan kerjanya saat absen masuk asa apabila terjadi permasalahan kerja. cenderung membuat Diharapkan sistim absen menggunakan sidik jari diberlakukan kepada dapat seluruh karyawan. 4. Faktor terakhir yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Sampharindo Perdana Semarang adalah kompensasi dengan koefisien regresi sebesar 0,161. Faktor pemberian kompensasi mendapatkan manajemen tampaknya perlu perhatian dari PT. Sampharindo Perdana Semarang, mengingat unsurunsur yang mendukung faktor ini masih perlu ditingkatkan. faktor kompensasi masih Pada perlu meningkatkan jumlah kompensasi yang diberikan karyawan, khususnya pemberian bonus yang lebih menarik sesuai dengan jam lembur karyawan khususnya karyawan dibagian produksi, sehingga karyawan akan merasa lebih puas dalam bekerja dan dapat termotivasi serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.