PEMANFAATAN MUSIK KLASIK DALAM TERAPI PADA PENDERITA AUTIS DI SLB NEGERI SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Arif Indriawan 2501404058 Pendidikan Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010 SARI Indriawan, Arif, 2010. Terapi Musik Klasik Untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Pada Anak Autis Di SLB Negeri Semarang Skripsi. Jurusan Seni Drama tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1 Drs. Bagus Susetyo, M.Hum dan Pembimbing 2 Drs. Moh. Muttaqin, M.Hum. Autisme adalah suatu keadaan dimana seorang anak melihat dunia ini berbeda dengan dunia anak lain. Mereka sulit berkomunikasi dengan orang lain, atau mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya dengan kata-kata dan tidak mampu berinteraksi dengan orang lain. Dalam upaya terapi, ada berbagai terapi lain yang disinergikan dengan musik klasik. Terapi lain itu misalnya terapi okupasi, terapi wicara, dan fisioterapi. Permasalahan yang diajukan dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah proses terapi musik pada anak autis. (2) Bagaimanakah perubahan keterampilan perilaku pada anak autis setelah dilakukan terapi musik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses terapi musik klasik pada anak autis dan mendeskripsikan perubahan keterampilan perilaku anak autis setelah dilakukan terapi musik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kerena bertujuan untuk menggambarkan atau menguraikan proses terapi musik klasik dan perubahan keterampilan perilaku anak autis setelah dilakukan terapi musik klasik di SLB Negeri Semarang. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data adalah wakasek, guru, dan siswa kemudian data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi yang dilakukan seara bersamaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi musik klasik merupakan salah satu proses terapi musik yang dilakukan pada saat awal terapi yang bertujuan untuk menenangkan kondisi emosional anak autis agar siap mengikuti proses terapi selanjutnya. Pemutaran musik klasik dalam proses terapi ini mampu memberikan rasa rileks yang berpengaruh terhadap emosi anak autis yang memberikan rasa tenang, sehingga membantu pengajar atau guru untuk melakukan kegiatan terapi selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan saran sebagai berikut (1) sebaiknya waktu untuk proses terapi musik klasik di SLB Negeri Semarang ditambah, tiga hari tiap siswa selama satu jam tiap siswa. (2) sebaiknya terapis menambah koleksi kaset musik klasik karya komponis yang lain dan mencoba memperdengarkan musik klasik yang baru itu saat terapi. ii