BAB 4 PEMBAHASAN

advertisement
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT
Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi
harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data dari
tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 31 Desember 2013. Data yang digunakan
dibuat dalam bentuk chart. Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan
data
harian
untuk
memudahkan
proses
analisa
dan
memperjelas
sinyal
pergerakan.
4.1.1 Trend Pergerakan Harga Saham BHIT
Sebelum melakukan analisis melalui metode yang telah disebutkan,
penulis akan melakukan analisa terhadap trend akan pergerakan harga saham
BHIT pada periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember 2013, penulis
menggunakan garis UpTrend/Bullish, DownTrend/Bearish dan Sideways Trend
untuk menentukan garis positive dan negatif, hal ini perlu dilakukan sebagai
informasi mengenai pergerakan trend yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Berikut data historis pada saham BHIT dengan disertakannya Trend
Line yang terlihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
47
48
DownTrend
/ Bearish
Sideways Trend
Uptrend /
Bullish
Gambar 4.1 Trend Line Saham BHIT
Penarikan Trend Line tersebut pada garis DownTrend mengalami
penurunan pada harga saham BHIT. Pada garis tanggal 26 Agustus sampai
dengan 14 September bahwa pergerakan harga saham BHIT berada pada garis
UpTrend
yang berarti harga saham BHIT mengalami kenaikan hal tersebut
dapat sedikit memberikan keuntungan bagi investor. Sedangkan dilihat dari
garis Sideways Trend saham BHIT mengalami pergerakan harga saham yang
flat,
sehingga
pada
kondisi
tersebut
dapat
memperlambat
pertumbuhan
perusahaan.
Dan dari hasil ke tiga Trend Line tersebut dapat disimpulkan bahwa
kondisi saat itu pergerakan harga saham BHIT tidak cukup baik dalam meraih
keuntungan maupun para investor yang ingin bergabung pada perusahaan ini.
Penarikan pada saham BHIT berada dalam batas support yang tidak normal
dan dapat disimpulkan bahwa trend saham BHIT masih dalam trend yang
mengkhawatirkan.
49
4.1.2 Analisa Teknikal Saham BHIT dengan Stochastic Oscillator
Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisa teknikal terhadap
saham BHIT dengan menggunakan Stochastic Oscillator. Penulis menggunakan
Full Stochastic Oscillator untuk menghindari terdapatnya False signal yang
sering terjadi jika menggunakan slow dan fast stochastic.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan chart harian
ditujukan oleh para analis dengan melihat pada trading chart, sehingga mereka
bisa memprediksi harga besok, minggu depan dan bulan depan. Grafik harga
saham adalah sebuah informasi yang berisikan harga saham harian, yang terdiri
dari harga open, high, low dan close. Analisa dengan chart harian ditujukan
untuk memprediksi pergerakan harga dalam beberapa hari kedepan, sehingga
mendapatkan keputusan yang harus diambil apakah buy atau sell, hasil data
harian dari saham BHIT adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2 Saham BHIT Menggunakan Stochastic Oscillator
50
Berdasarkan data historis diatas bahwa saham BHIT menngalami
penurunan, jika dilihat pada tanggal 20 Agustus bahwa garis pada saham
BHIT menunjukkan kondisi oversold atau jenuh jual yang diindikasikan
dengan garis %K bergerak dibawah level 20% yang berarti garis tersebut
sebagai sinyal beli. Pada saat itu investor dapat membeli saham perusahaan
BHIT, karena kondisi tersebut dapat menguntungkan para investor untuk dapat
menanamkan modalnya pada perusahaan ini dengan harga dibawah rata - rata.
Sama seperti halnya pada tanggal 3 Oktober dan 12 November 2013
garis saat itu memiliki sinyal beli, sebab kondisi tersebut mengartikan bahwa
saham BHIT mengalami penururnan, sehingga dapat diartikan bahwa pada saat
itu para investor dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk membeli saham
BHIT. Mengacu pada pendapat Reza yang menyatakan bahwa penurunan harga
saham terjadi, karena faktor utama yang menggerus harga saham sektor
komoditas dan keuangan adalah instabilitas harga komoditas global dan tingkat
suku bunga acuan yang tinggi di dalam negeri. Ditambah dengan sentimen
internal,
yang
membawa
persepsi
investor
akan
mempengaruhi
kinera
fundamental enam bulan kemudian.
Selanjutnya, jika dilihat pada tanggal 16 September, 21 Oktober dan 2
Desember 2013 saham BHIT ini mengalami kenaikan, hal ini terlihat dari
indikator stochastic oscillator dengan posisi garis %K yang melonjak naik
menembus angka 80% terjadi pada saat keadaan overbought yang artinya pada
kondisi tersebut para pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya
dengan penawaran harga yang cukup tinggi. Sehingga keadaan tersebut dapat
digunakan oleh para investor untuk
mendapatkan keuntungannya dari saham
perusahaan BHIT dengan menghasilkan laba yang lebih tinggi.
Selain itu pada akhir dari garis Stochastic Oscillator %K terlihat
adanya arah yang mengarah keatas atau agak landai, hal ini menunjukkan
bahwa indikator tersebut memberikan hasil ynag positif dengan kemungkinan
penurunan tidak akan terjadi terlalu dalam atau kemungkinan sudah terjadi
keadaan oversold.
51
4.1.3 Analisa Teknikal Saham BHIT dengan Relative Strength Index
Pada penilitian ini penulis juga menggunakan indikator lain, yaitu
seperti indikator Relative Strength Index . Relative Strength Index adalah salah
satu momentum yang terbaik, karena mudah digunakan untuk menentukan saat
tepat (momentum) pasar yang telah jenuh pada daerah overbought atau
oversold.
Dengan indikator Relative Strength Index penulis juga menggunakan
chart harian yang dimana ditujukan untuk memprediksi pergerakan harga
saham
dalam
beberapa
hari
kedepan,
sehingga
dapat
dijadikan
dalam
pengambilan keputusan, yaitu dengan membeli yang berarti buy, menjual yang
berarti sell atau tetap bertahan berarti hold. Berikut data historis digunakan
dalam menganalisis sahan BHIT dengan data harian :
Gambar 4.3 Saham BHIT Menggunakan Relative Strength Index
52
Dari data historis diatas Relative Strength Index pada saham BHIT
mengalami kondisi pergerakan harga saham yang melemah. Dikatakan melemah
karena jika kita lihat pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember, saham
BHIT
hanya
mengalami
sekali
pergerakan
harga
saham
pada
daerah
overbought yang berarti saham BHIT memiliki harga tinggi sebesar Rp 395
per lembar saham, yang ditunjukkan pada tanggal 16 September 2013.
Overbought pada indikator Relative Strength Index berada diatas garis 70%.
Pada kondisi overbought, investor dapat memanfaatkan peluang yang
ada dengan cara menjual sebagian atau seluruh sahamnya kepada pemodal
lainnya,
sehingga
investor
mendapatkan
keuntungan
yang
baik.
Daerah
overbought yang ditandai paada garis yang menembus angka 70% sangatlah
dinanti oleh para investor, sebab hal tersebut dapat menambah pendapatan dari
hasil kepemilikan saham yang akan dijual ketika harga saham meningkat.
Akan tetapi pada pergerakan harga saham tidak hanya menunjukkan
garis jenuh beli saja, adapun garis yang menunjukkan sebuah jenuh jual
(oversold) yang berarti membeli. Dapat diindikasikan dengan garis yang sudah
menembus angka 30%. Garis yang menembus angka 30% berarti saat itu
kondisi saham BHIT mengalami penurunan yang diakibatkan karena tingginya
tingkat suku bunga. Hal tersebut ditunjukkan pada grafik saham BHIT dengan
menggunkan indikator Relative Strength Index yang diperjelas pada tanggal 28
Agustus 2013 yang memiliki presentase 11.1%.
Pada tanggal 28 Agustus 2013 saham BHIT memiliki harga yang
rendah jika dibandingkan dengan hari berikutnya tanggal tersebut yang paling
memiliki titik jenuh jual. Titik jenuh jual ditandai pada daerah oversold yang
berarti buy artinya saat kondisi tersebut bagi seluruh masyarakat yang ingin
mejadi investor agar memiliki kepemilikan suatu saham BHIT, kondisi tersebut
dapat dijadikan peluang bagi pemula yang ingin menanamkan modalnya pada
saham BHIT.
Dan apabila garis Relative Strength Index berada diantara 70% dan
30%, maka yang perlu dilakukan oleh para investor atau pemegang saham
yaitu
dengan
cara
menahan
(hold) seluruh
sahamnya
agar kepemilikan
sahamnya tetap terjaga, aman dan tetap memberikan keuntungan pada hari –
53
hari berikutnya serta tidak memberikan kerugian yang dapat membuat para
investor menjadi stress.
4.1.4 Analisa Teknikal Saham BHIT dengan Moving Average Convergence
Divergence
Pada penelitian ini selain kedua indikator yang telah dibahas, penulis
juga menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan indikator
Moving Average Convergence Divergence (MACD). Dengan indikator ini
penulis dapat menganalisis pada saat apa investor mengambil sebuah keputusan
untuk menjual sebagian maupun seluruh atau membeli saham pada BHIT.
MACD standar teridiri dari dua garis. Garis pertama atau dikenal
dengan MACD line, yang berarti hasil selisih dari dua buah XMA yaitu XMA
12 dan XMA 26. Garis ini biasanya disajikan dengan garis yang lebih tebal.
Garis pendampingnya adalah pemicu atau Signal Line.
Garis Signal Line adalah XMA 9 periode dari nilai MACD dan
biasanya disajikan dengan garis yang lebih tipis atau putus – putus. Selisih
nilai MACD dengan Signal Line akan terdapat dua kemungkinan hasil yaitu
positif dan negatif. Positif berarti indikasi terjadinya peningkatan harga
(bullish), negatif indikasi terjadinya penurunan harga (bearish). Seperti halnya
dengan Moving Average, MACD dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi
sinyal jual atau sinyal beli pada perubahan harga saham.
Pada analisa pergerakan harga saham BHIT dengan menggunakan
indikator Moving Average Convergence Divergence dibatasi dengan pergerakan
harga saham harian yang dapat dilihat pada trading chart. Menggunakan
trading chart dapat mengetahui harga open, high, low dan close. Daerah
overbought dan oversold pada indikator MACD ini, bahwa overbought atau
jenuh beli terjadi maka diramalkan akan terjadi penurunan harga dalam
beberapa saat kemudian. Sedangkan untuk daerah oversold atau jenuh jual
maka diramalkan akan terjadi penguatan harga menuju titik resistance. Berikut
hasil data harian saham BHIT yang diperoleh dari grafik chartnexus.
54
MACD Line dan
Signal Line Uptrend
crossover terjadi
Gambar 4.4 Saham BHIT Moving Average Convergence Divergence Divergence
Pada posisi tersebut apabila MACD line memotong signal line dari
bawah ke atas maka akan terjadi perubahan trend menuju Bullish trend. Dan
berlaku juga sebaliknya apabila MACD line memotong signal line dari atas ke
bawah, maka akan terjadi perubahan trend menuju Bearish line.
Dan berdasarkan data diatas dengan menggunakan indikator MACD
terlihat jelas bahwa saat itu tidak adanya kenaikan pada harga saham BHIT.
Hal itu dapat dilihat pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2013,
karena MACD line tidak menembus histogram line yang artinya apabila
MACD line menembus garis Histogram maka pada saat itu harga saham
BHIT mengalami kenaikan harga.
Tanggal 9 September 2013 saham BHIT MACD line mulai memotong
signal line dari bawah ke atas yang menunjukkan adanya perubahan trend
bullish line. Akan tetapi pergerakan saham pada garis tersebut belum cukup
untuk menembus garis histogram yang menandakan saat itu saham memiliki
55
harga yang tinggi, yang terjadi pada daerah overbought atau jenuh beli. Dalam
artian kondisi tersebut dapat digunakan oleh para investor (pemegang saham)
utmuk menjual sebagian atau seluruh sahamnya agar mendapatkan keuntungan
yang memuaskan.
4.2 Penggabungan Analisis Teknikal Saham BHIT dengan Stochastic
Oscillator,
Relative
Strength
Index
dan
Moving
Average
Convergence
Divergence
Pergerakan
harga
saham
BHIT
dalam
penganalisisannnya
dapat
menggunakan lebih dari satu indikator yang dapat dilakukan oleh para
pengguna, seperti emiten, investor dan lembaga penunjang salah satunya ada
underwriter (penjamin emisi), broker (perantara perdagangan efek), trustee
(wali amanat).
Para pengguna dapat menggabungkan beberapa indikator dalam sebuah
grafik saham BHIT. Ada kalanya satu indikator yang lain tidak memberikan
sinyal beli tetapi imdikator yang lain tidak memberikan sinyal apa – apa dan
indikator yang berikutnya memberikan sinyal jual. Ketika menghadapi hal itu
maka kita lebih baik mengambil sikap wait and see. Tidak ada satupun
indikator yang memiliki kekurangan 100%, karena hal itulah maka kita perlu
menggabungkan beberapa indikator, sehingga kita dapat melakukan suatu
tindakan transaksi ketika keputusan tersebut di dukung oleh beberapa indikator
tersebut.
Penggabungan beberapa indikator ini berfungsi untuk melihat bagaimana
indikator
tersebut
bekerja
dalam
memberikan
sinyal
perdagangan
agar
penggabungan indikator tersebut berjalan dengan baik. Menurut Bayu mengenai
penggabungan ini banyak para trader yang menggabungkan berbagai macam
indikator secara bersamaan sehingga mereka dapat “mengisi” antara satu
dengan yang lainnya. Mereka mungkin memiliki 3 indikator yang berbeda dan
mereka tidak akan memasuki pasar kecuali 3 indikator tersebut memberikan
sinyal yang sama dimata trader tersebut. Gambar ini merupakan tampilan
grafik candlestick pada saham BHIT yang dkombinasikan dengan indikator
stochastic oscillator, rellative strength index dan moving average convergence
divergenve.
56
Buy
Sell
Sell
Buy
Buy
Gambar 4.5 Kombinasi Ketiga Indikator Pada Saham BHIT
Berdasarkan data historis saham BHIT diatas dapat dijelaskan kondisi
untuk jenuh beli atau jenuh jual dengan menggunakan ke-3 indikator pada
penelitian ini. Jika dilihat dari garis indikator relative strength index dan
stochastic oscillator terjadinya sinyal jenuh beli yang berada pada daerah
overbought dengan garis yang telah menembus garis diatas 70% untuk RSI
dan garis diatas 80% untuk stochastic oscillator.
Daerah overbought atau jenuh beli tersebut tepatnya berada pada
tanggal 16 September 2013 dengan harga open Rp 365, high Rp 395 dan
close Rp 395. Maka dalam kondisi tersebut sangatlah tepat untuk melakukan
transaksi Sell. Akan tetapi jika dilihat dari indikator MACD, garis MACD
57
tidak berada pada daerah overbought. Garis MACD tidak menunjukkan adanya
transaksi untuk melakukan sell pada saham BHIT ini, maka hal yang tepat
dilakukan pada kondisi tersebut yaitu dengan menggunakan indikator lainnya
untuk memastikan keputusan yang akan dilakukan oleh para broker kepada
para investor, agar memberikan masukkan yang dapat dipertimbangkan dalam
mengambil sebuah keputusan untuk menanamkan modalnya.
Apabila dilihat dari daerah oversold indikator RSI, stochastic oscillator
dan Moving Average Convergence Divergence sama – sama memberikan sinyal
jenuh jual yang berarti Buy. Hal tersebut terjadi ketika garis RSI sudah
berada dibawah angka 30%, stochastic oscillator berada dibawa angka 20%,
sedangkan untuk MACD membuat crossover keatas, yang juga merupakan
sinyal beli.
Saat yang tepat dilakukan oleh para investor pada kondisi tersebut
sebaiknya investor membeli saham BHIT, jika penggabungan ketiga indikator
tersebut telah memberikan hasil yang baik, maka dapat dijadikan sebagai
gambaran dalam menganalisis suatu pergerakan harga saham. Kemudian
penggabungan suatu indikator dalam analisa harga saham tentunya dapat
menguntungkan. Karena kita perlu mengetahui kondisi pergerakan harga saham
tidak
hanya
menggunakan
mengkombinasikan
ketiga
satu
indikator
indikator
tersebut
saja,
jauh
akan
lebih
tetapi
baik
dengan
agar
kita
mengetahui peregerakan harga saham secara terperinci dengan masing – masing
indikator. Sebab setiap indikator memiliki perbedaan dalam menentukan sinyal
Buy maupun Sell.
Penggabungan ketiga indikator tersebut dapat memberikan hasil kapan
investor membeli dan menjual yang telah dijelaskan diatas. Penggabungan ini
juga dapat digabungkan dengan metode indikator lainnya. Dalam penggabungan
ini dapat dijelaskan bahwa keaktualan sebuah indikator dapat dilihat dari
bersamaannya ketiga indikator tersebut dalam memberikan sinyal.
Komponen dari biaya pembelian saham adalah Nilai pembelian saham
ditambah komisi pialang saham dan ditambah dengan PPN 10%, kalau untuk
komponen dari biaya penjualan saham adalah Nilai penjualan saham ditambah
58
komisi pialang ditambah PPN 10% dan ditambah dengan pajak penghasilan
sebesar 0,1%.
Berikut ilustrasi dalam pembelian atas saham BHIT. Misalnya seorang
pemodal melakukan transaksi pembelian saham BHIT sebanyak 5 (lima) lot
dimana harga saham BHIT terjadi pada posisi Rp 3.000 per saham pada tanggal
28 Agustus 2013. Berikut perhitungannya : 1 lot = 100 lembar saham
Keterangan
Perhitungan
Nilai Uang (Rp)
Transaksi Beli
5 x 100 saham x Rp 3000 1.500.000
Komisi untuk Broker
0,3% x Rp 1.500.000
4.500
10% x Rp 4.500
450
(0,3% dari nilai transaksi)
PPN 10% dari komisi
Biaya Pembelian Saham
4.950
Total biaya yang dikeluarkan
1.504.950
Dan pada transaksi penjualan atas saham BHIT sebanyak 5 (lima) lot dimana
harga saham BHIT terjadi pada posisi Rp 4.000 per saham pada tanggal 16
September 2013. Berikut perhitungannya :
Keterangan
Perhitungan
Transaksi Beli
5 x 100 saham x Rp 3.000
Nilai Uang (Rp)
1.500.000
Komisi untuk Broker (0,3% dari nilai 0,3% x Rp 1.500.000
4.500
transaksi) PPN 10% dari komisi
450
10% x Rp 4.500
PPH atas Transaksi Jual (0,1% dari Nilai 0,1% x Rp 2.000.000
2.000
Transaksi) Biaya Pembelian Saham
6.950
Total Biaya yang dikeluarkan
1.493.050
4.3 Trend Pergerakan Harga Saham BHIT Tahun 2014
Pergerakan harga saham juga terdapat garis trend yang terdiri dari
downtrend, uptrend dan sideways, yang dimana penulis sudah menjelaskan di
bab sebelumnya. Garis trend dapat berpengaruh pada analisis pergerakan harga
saham,
akan
tetapi
penulis
hanya
sedikit
menggambarkan
pembahasan
mengenai garis trend ini. Berikut data yang dapat ditampilkan oleh penulis.
59
Sideways
Trend
Downtrend /
Bearish
Uptrend /
Bullish
Gambar 4.6 Garis trend pada saham BHIT tahun 2014
Dari gambar yang telah ditampilkan penulis mengenai garis trend pada
pergerakan harga saham BHIT. Saham BHIT mengalami downtrend pada
tanggal 28 Januari sampai dengan 5 Februari 2014, yang menandakan bahwa
pada saat itu saham BHIT sedang turun, karena bersamaan dengan pemilihan
presiden yang dimana salah satu calon presiden RI, yaitu Prabowo - Hatta
memborong
saham
dipengaruhi
oleh
BHIT,
harga
sehingga
yang
murah
saham
dan
BHIT
harga
menjadi
pasar
turun
saat
itu
yang
juga
mempengaruhi sebab, sedang mengalami penurunan menurut Reza Priambada di
salah satu akun sosialnya.
Setelah itu pergerakan harga saham BHIT juga mengalami uptrend
yang artinya saat itu saham BHIT mulai mengalami sinyal yang positif atau
kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya pembagian dividen kepada
pemegang saham Rp 3 per saham. Dengan total dividen yang dibagikan adalah
Rp 107 miliar. Saat ini perseroan masih mengalami rugi karena selisih kurs,
anak – anak usaha Grup MNC. Seperti diketahui, sepanjang 2013 mengalami
rugi bersih sebesar Rp 343,7 miliar. Dimana pendapatan bersih BHIT pada
60
2013 sebesar Rp11,53 triliun atau naik 17,77 bersih dari pendapatan bersih
pada 2012 sebesar Rp 9,79 triliun.
Dan perseroan juga menargetkan peningkatan pada pendaptannya atau
meningkat dari perolehan tahun sebelumnya. Adapun peningkatan pendapatan
diperoleh karena tahun ini perseroan akan lebih memfokuskan diri di sektor
media, financial dan properti.
Selain downtrend dan uptrend, pergerakan harga saham BHIT juga
mengalami pergerakan secara mendatar. Hal dikarenakan perdagangan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diperkirakan melemah
terbatas. Hal ini lantaran bursa saham global dan Asia, masih bergerak dengan
tidak menentu sehingga tidak menjadi sentimen positif pergerakan IHSG.
David menyatakan kondisi global yang masih tidak menentu menyebabkan
indeks hari ini diprediksikan akan melemah terbatas. Dikarenakan aksi profit
taking. Investor disarankan untuk tetap disiplin dan menajalankan skema
trading.
4.4
Analisa
Teknikal
Saham
BHIT
Tahun
2014
dengan
Indikator
Stochastic Oscillator
PT MNC Investama (BHIT) mulai Februari 2014 keluar dari daftar
saham
unggulan
LQ45,
karena
sahamnya
yang
semakin
lama
semakin
melemah. Yang dikarenakan adanya pengaruh dari pertumbuhan ekonomi yang
melambat. Berikut gambar pergerakan harga saham BHIT pada bulan Januari
sampai dengan bulan Juni 2014.
61
Gambar 4.7 Saham BHIT 2014 dengan Stochastic Oscillator
Data diatas merupakan pergerakan harga saham BHIT secara proyeksi
yang dapat digunakan untuk menganalisis keadaan harga saham BHIT saat ini.
Berdasarkan gambar diatas penulis menggunakan indikator Stochastic Oscillator
untuk memprediksi harga saham BHIT apakah mengalami kenaikan atau
penurunan pada tanggal 9 Juni 2014.
Dilihat dari data yang ada, pergerakan saham BHIT pada tanggal 9
Januari tidak memberikan sinyal jual karena saat itu harga saham BHIT masih
sideways. Dari garis stochastic oscillator tepatnya berada pada tanggal 30
Januari saham BHIT memberikan sinyal beli karena garis %K telah memasuki
dibawah angka 20% yang artinya oversold. Maka saat itu investor harap
segera
membeli saham BHIT dengan harga penutupan Rp 300, sebab
dikhawatirkan harga akan naik kembali.
Saham BHIT mulai mengalami kenaikan harga pada tanggal 17
Februari
sampai
19
Februari
2014
yang
dilihat
dari
grafik
stochastic
Oscillator. Diikuti dengan pergerakan garis stochastic oscillator tanggal 11
Juni 2014 yang telah memasuki garis %K dengan wilayah angka diatas 80%
tepatnya 90% yang menandakan saat itu garis stochastic oscillator berada di
62
daerah overbought. Ketika saat itu para pemodal dapat mejual sahamnya
dengan kisaran harga penutupan sebesar Rp 328.
Setelah garis stochastic oscillator berada pada daerah overbought yang
menandakan jenuh beli yang bearti memberikan kondisi untuk menjual saham
para investor, hari selanjutnya berkisar 2 hari setelah berada pada daerah
tersebut, saham BHIT mulai mengalami penurunan karena berada ditengah –
tengah garis 80% - 20%.
Saat itu saham BHIT melemah karena mengalami Bearish yang berarti
saham BHIT akan kembali mengalami penurunan, karena sebelumnya telah
berada pada wilayah overbought yang dimana investor telah menjual sahamnya
sehingga berdampak pada kondisi harga saham BHIT yang menurun karena
bisa saja para investor bermain hanya dengan waktu yang sebentar atau jangka
pendek dalam memainkan sahamnya agar mendapatkan keuntungan yang yang
mereka inginkan. Hal tersebut memang tidak dibenarkan karena semua dari
keputusan
investor
adalah
hak
mereka,
karena
setiap
investor
mengeluarkan keputusan untuk memilih suatu keadaan saat
berhak
harga turun
ataupun naik.
Walaupun
pada
tanggal
19
Juni
2014
garis
indikator
stochastic
oscillator berada di posisi tengah, para investor tetap dapat masuk ke pasar
namun dengan memperhatikan support yang ada, karena dengan memperhatikan
garis support investor dapat mengetahui batas bawah dan dapat menegtahui
bayangan resiko yang akan diterima.
Penulis berpendapat bahwa dengan menggunakan chart harian ini
diharapkan investor dapat dengan baik membaca harga saham ini dan yakin
dalam mengambil keputusan terutama untuk keputusan jangka panjang. Penulis
juga menyarankan pada tanggal 19 Juni 2014 tersebut sebaiknya para investor
melakukan hold atau wait and see. Sebab, saat itu saham BHIT menurun
begitu cepat yang saat ini berada pada garis angka 50% yang kemungkinan
saham BHIT akan mengalami penurunan kembali.
63
4.5
Analisa Teknikal
Saham BHIT Tahun 2014 dengan Indikator
Relative Strength Index
Dalam melakukan analisa pada saham BHIT penulis juga menggunakan
indikator lain selain stochastic oscillator , yaitu RSI. Pergerakan harga saham
BHIT masih menggunakan data grafik harian pada candlestick, akan tetapi
pada pembahasan kali ini penulis menggunakan data grafik harga saham tahun
2014 saat ini.
Pada bulan Juni 2014 ini PT MNC Investama dihebohkan dengan
berita adanya transaksi yang dilakukan menurut data perdagangan Bursa Efek
Indonesia. Transaksi ini ramai dibahas di kalangan analis pasar modal, karena
mengingat jumlahnya yang besar, diatasnamakan salah satu pasangan calon
presiden, dan dilakukan menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2014.
Ditanya mengenai kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
meneliti transaksi ini, Nuhaida (salah satu Komisioner OJK) menjawab
pertanyaan tersebut bahwa soal itu bukan kewenangan lembaganya, karena itu
bidang tugas PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).
Kemudian menanyakan kembali kepada Agus Santoso selaku Wakil Kepala
PPATK mengatakan bahwa beliau juga belum mengetahui berita tersebut.
Belum jelas, apa sebelumnya motif dari transaksi ini. Dalam transaksi
pembelian saham, pihak pemilik dana tidak perlu menjelaskan asal – usul dana
yang dia punyai, berbeda dengan transaksi transfer dana melalui bank. UU
No. 3 tahun 2011 tentang transfer dana menjelaskan bahwa penyedia jasa
transfer wajib untuk memiliki informasi yang detail mengenai pengirim dan
penerima dana serta sumber dana.
Namun, UU Pasar Modal menyatakan proses transaksi saham tidak
harus memberitahukan dari mana dana berasal, karena proses know your cilent
(KYC) sudah dilakukan oleh bank. KYC yang dilakukan oleh perusahaan
sekuritas di pasar modal hanya pada saat pembukaan rekening seperti dalam
peraturan pasar modal. (sumber data : Bareksa.com)
Berdasarkan berita tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor
eksternal sangat mempengaruhi pergerakan harga saham. Salah satu faktor
64
eksternal pada berita tersebut berada pada gejolak politik dalam negeri.
Terlepas dari berita tersebut, penulis memprediksi harga saham BHIT dengan
menggunakan indikator RSI. Berikut data yang dapat dihasilkan dengan
menggunakan grafik candlestick pada saham BHIT 2014.
overbought
oversold
Gambar 4.8 Saham BHIT 2014 dengan Relative Strength Index
Sama seperti pembahasan sebelumnya dengan menggunakan indikator
stochastic oscillator, bahwa pada tanggal 19 Juni 2014 saham BHIT grafik
candlestick menunjukkan Bearish yang artinya pada saat itu harga mengalami
penurunan. RSI adalah indikator kekuatam pasar yang bergerak dalam batasan
0 hingga 100. Ditujukan untuk mengenali peluang berbaliknya harga dalam
interval waktu yang relatif pendek. Gunakan RSI untuk level oversold ketika
trend naik, untuk mencari peluag lebih murah.
RSI memberikan indikasi harga tertinggi dan terendah yang terjadi pada
grafik pergerakan harga saham. Ketika harga mencapai level dasar, RSI telah
memasuki area oversold dibawah level 30, kemudian harga bergerak naik
65
membentuk puncak (top) yang diikuti oleh RSI di atas 70 (overbought) dan
turun kembali membentuk dasar yang ditandai dengan penurunan RSI kembali
ke bawah level 30.
Dan menurut data yang telah dihasilkan, garis RSI berada pada daerah
oversold atau jenuh jual ketika garis RSI menunjukkan level 10.9% yang
tepatnya ditujukkan pada tanggal 14 April 2014. Pada saat itu investor dapat
membeli saham BHIT dengan harga rendah.
Selanjutnya ditahun 2014 garis RSI juga menunjukkan area overbought,
ketika garis RSI berada di level 80% yang di indikasikan pada tanggal 24
Februari 2014, akan tetapi saat itu grafik candlestick menunjukkan Bullish
Harami Cross, yang artinya pada level seperti itu investor dapat menjual
sebagian atau seluruh sahamnya, disaat harga sedang mengalami kenaikan
sebelum kembali terjadinya penurunan.
Akan tetapi, pada tanggal 19 Juni 2014 garis RSI tidak menunjukkan
sinyal beli ataupun sinyal jual yang berarti berada di area oversold maupun
overbought. Karena saat itu garis RSI hanya berada di tengah – tengah level
70% - 30%, yaitu level 53.1%. Dalam kondisi tersebut sebaiknya para pemodal
yang ingin membeli saham BHIT lebih baik menunda keputusannya sampai
saham BHIT benar – benar berada pada level dibawah 30% dan untuk investor
yang sudah berada kepemilikan saham di perusahaan ini, sebaiknya mengambil
keputusan dengan menahan sahamnya agar tidak mengalami kerugian yang
dapat membuat investor menjadi stress, karena tidak mendapatkan keuntungan
yang diharapkan.
4.6 Analisa Teknikal Saham BHIT Tahun 2014 dengan Indikator Moving
Average Convergence Divergence
Indikator MACD juga digunakan penulis untuk menganalisis pergerakan
harga saham pada saham BHIT. Saham BHIT saat ini mengalami pergerakan
yang tidak stabil, karena harga saham BHIT terus mengalami penurunan dan
kenaikan yang tidak cukup melambung tinggi. Berikut data yang dapat
ditampilkan
oleh
penulis
dalam
grafik
candlestick dengan
menggunakan
66
indikator MACD. Dalam data tersebut masih menggunakan data pergerakan
saham harian.
Gambar 4.9 Saham BHIT 2014 dengan Moving Average Convergence Divergence
Indikator MACD ditampilkan terpisah dari grafik candlestick sama
seperti indikator lainnya. Dari tampilan tersebut kita dapat melihat bahwa
terdapat dua buah garis MA dalam indikator MACD. Dua buah garis tersebut
yang akan kita analisa untuk menentukan kondisi Overbought dan Oversold.
Jika garis MA berada di bawah dan mulai berbelok ke atas, maka saat itulah
terjadi kondisi oversold yang berarti saat yang tepat untuk melakukan transaksi
BUY. Demikian sebaliknya jika garis MA berada diatas dan mencapai puncak
kemudian
mulai
berbelok
menuju
kebawah,
maka
saat
itulah
kondisi
overbought sehingga saat itu tepat untuk melakukan transaksi SELL.
Menurut data yang dihasilkan dalam gambar 4.8 bahwa garis MACD
telah memasuki area oversold atau jenuh jual tepat berada pada tanggal 14
Februari 2014 yang dimana pada saat itu garis MACD dan signal line lepas
67
dari histogram di bawah zero line. Saat itu garis MACD menunjukkan sinyal
beli, sehingga investor dapat melakukan transaksi beli saham saat itu.
Selanjutnya, jika dilihat dari area overbought atau jenuh beli, garis
MACD diindikasikan pada tanggal 24 Maret 2014. Karena pada saat itu garis
MACD terlepas dari histogram di atas zero line. Dan diikuti dengan garis
MACD yang memuncak dan mulai mengarah ke bawah dalam kondisi tersebut
dapat diartikam bahwa incestor dapat menjual kepemilikan sahamnya di
perusahaan PT MNC Investama Tbk.
Akan tetapi pada tanggal 19 Juni 2014 garis MACD tidak memberikan
sinyal yang pasti karena saat itu garis MACD tidak memotong signal line dari
bawah ke atas, begitupun sebaliknya garis MACD tidak memotong signal line
dari atas ke bawah. Oleh karena itu, penulis memberikan keputusan untuk
tidak melakukan transaksi apapun. Dan sebaiknya pada saat itu investor atau
pemodal yang sudah mempunyai kepemilikan saham di perusahaan ini menahan
sahamnya sementara untuk tidak menjual maupun membeli saham BHIT.
68
Download