- Mawaddah, S.Psi, M.Psi

advertisement
MATERI KULIAH
PSIKOLOGI KLINIS
OLEH :
MAWADDAH NASUTION. M.PSI, psikolog
INTERVENSI KLINIS PADA LANSIA
Siapa yang disebut
lansia?????
A. Ciri-ciri Lansia
1. Merupakan ciri kemunduran baik fisik maupun psikisnya
2. Perbedaan individual pada pada efek menua
3. Usia lanjut dinilai dengan kriteria yg berbeda
4. Sikap sosial terhadap lansia
Lansia sering disebut sebagai
1. Jompo  lemah fisik n tdk mampu cari nafkah
2. Pikun  lebih kpd perilakunya
3. Senil/senium (tua renta) kemunduran kondisi fisik
B. Faktor-faktor yg mempengaruhi
Lansia
Perubahan biologis, ex: menopause
2. Kejadian penting dalam hidup, ex: ditinggal pasangan
3. Tuntutan dan batasan lingkungan , ex: norma pantas or tdk
1.
Pada lansia juga terjadi perubahan mental, antara lain:
1. Belajar
2. Berfikir dalam memberikan argumen
3. Kreativitas
4. Ingatan
5. Mengingat kembali
6. Mengenang
7. Rasa humor
8. Perbendaharaan kata
9. Kekuatan mental (lbh idealis pd masa dulu)
C. PSIKOPATOLOGI PADA LANSIA
 Angka psikopatologi dalam populasi lansia yg hidup di
masyarakat maupun berbagai institusi sekitar 22% (Gatz dan
Smyer, 1992).
 Tetapi ada perbedaan besar diantara berbagai kelompok lansia
demikian juga permasalahan yg terjadi pada lansia.
 Ada beberapa gangguan yg terjadi pada lansia, antara lain:
a. Depresi
b. Gangguan kecemasan
c. Demensia
a. Depresi
Diagnosis Major Depressive Diserder (gangguan depresi berat)
dalam DSM-IV, mensyaratkan keberadaan suasana perasaan
berupa depresi atau kehilangan minat pada berbagai
kegiatan, ditambah 3 atau 4 gejala tambahan (misalnya,
letih, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur dan perasaan
tidak berharga).
Dysthimia  sebuah gangguan perasaan yg sering muncul
sebelum episode depresif berat, dmn menunjukkan lebih
sedikit gejala tetapi durasi “feeling blue” yg lebih panjang
(APA, 2000)
 Ada beberapa hal yg menyebabkan lansia menjadi depresi,
antara lain:
1. Sakit fisik, yg secara statistik merupakan faktor resiko utama
depresi. Prevalensi depresi pada lansia di setting medis
diperkirakan mencapai 15 % (Reifler, 1994).
• Ada beberapa kelompok
lanasia yg menimbulkan
keprihatinan . Laki-laki kulit putih, terutama yg memiliki
penyakit medis atau tinggal seorang diri, memiliki resiko yg
lebih tinggi utk bunuh diri pada usia 69 sampai 85 tahun
(Conwell, 1994).
• Selain itu sakit fisik juga dapat bertindak sebagai stressor dan
merupakan reaksi terhadap keadaan sakit atau disabel.
2. Kehilangan fungsi fisik, seperti tidak mampu lagi mengurusi
keperluan dasarnya sendiri (mandi, berpakaian, buang air)
atau menjadi tidak mampu lagi melakukan kegiatan-kegiatan
yg dianggap penting juga merupakan hal yg signifikan
menimbulkan resiko menjadi depresi.
b. Kecemasan
Gangguan panik, fobia, dan gangguan kecemasan menyeluruh
pada lansia, menerima perhatian terbesar dibanding dengan
gangguan2 kecemasan lainnya (Beck dan Stanley, 1997), dan
gangguan Stres Pasca Trauma .
 Kriteria Diagnostik utk gangguan kecemasan yg menjadi fokus
perhatian pada lansia didefenisikan sbb:
1. Gangguan panik yg meliputi nyeri dada dan nafas pendek yg
mendadak yg muncul berulang kali
2. Fobia, ditandai oleh ketakutan dan penghindaran yg
melampaui besarnya bahaya riilnya
3. Generallized Anxiety Disorder (GAD) (gangguan kecemasan
menyeluruh) mencakup kecemasan dan kekhawatiran yg tdk
terkontrol
4. PTSD (post traumatic stress disorder), mengacu pd
pengalaman emosional yg dirasakan kembali seperti saat
mengalami kejadian yg lalu, yg disertai dnegan penghindaran
rangsangan fisiologis dari hal2 yg berhubungan dengan
trauma itu.
c. Demensia
 Perubahan dlm fungsi kognitif dan perilaku menjadi semakin
banyak dialami seiring proses penuaan.
 Demensia dpt diartikan sbg masalah dlm kemampuan
intelektual yg biasanya memburuk scr bertahap dan sulit utk
diperbaiki.
 Demensia ditandai oleh hilangnya fungsi dalam kegiatan
sehari2. sebagian demensia disebabkan oleh perubahan dlm
otak yg tdk dpt dipulihkan sbg akibat dr perkembangan
perubahan struktural atau kematian jaringan akibat stroke.
Demensia yg sering dijumpai adalah Alzheimer (yg
disebabkan perubahan bsr dlm otak , sebagian otak
membentuk area yg mengeras/plak).
D.MASALAH2 LAIN YG DPT MENJADI FOKUS
PENANGANAN PD LANSIA
 Kesehatan
 Penganiayaan lansia
 Insomnia
 Masalah2 seksual
E. Intervensi Psikologis
 Seperti halnya orang dewasa, teknik yg digunakan dlm
assesmen psikologisnya termasuk wawancara klinis, catatan
riwayat kehidupannya, evaluasi kognitif dan neuropsikologis,
assesmen perilaku dan observasi situasional. Tetapi untuk
LANSIA......psikolog perlu menggunakan norma2 yg
berbeda utk berbagai tes dan lebih sering memasukkan tes
kognitif dan assesmen
 Pd lansia, informasi ttg riwayat hidup sgt diperlukan. Cth:
pengalaman problematika kehidupannya, seberapa efektifkah
dia menangani masalahnya, dll...
 Kebanyakan penelitian ttg psikoterapi pd lansia menggunakan
pendekatan kognitif-behavioral, dan ini banyak terbukti
efektif utk berbagai macam masalah. Meskipun ada
pendekatan2 lainnya seperti terapi individual, terapi
psikodinamik, dsb....
 CBT (cognitive behavioral therapy) didasarkan pd pendekatan
teorotis yg menekankan pd belajar seumur hidup dan
keyakinan yg optimistik bahwa orang mampu menciptakan
perubahan penting dalam pikiran, perasaan dan tindakan .
WHY..??
 KARENA menurut prinsip CBT - belajar adalah proses
seumur hidup , dan diharapkan terapi ini akan dapat
membantu sampai batas2 tertentu utk berbagai jenis usia.
 Selain itu “PSIKOEDUKASI” adalah komponen utama CBT,
dan terapi sering dikemas lebih sbg “penanganan belajar”
daripada “penanganan psikologis”
TERIMA KASIH....
Download