T7 KEDOKTERAN REGENERATIF: PENGENALAN DAN KONSEP DASAR Ketut Suastika Selama lebih dari 1.40 tahun penelitian sel punca (sfem PENDAHUTUAN cell) yang menjadi bagian dari biologi per-kembangan dan Kedokteran rcgetatil (regerative medlcine) merupakan bidang keilmuan yang relatif baru; dikembangkan oleh terhadap hal ini dari komunitas kedokteran.Dengan peneliti dari berbagai keilmuan, dengan tujuan sama yaitu memperbaiki kehidupan manusia dengan penyembuhan makin berkembangnya ketertarikan dalam terapi selular untuk penyakit degeneratif dan kedokteran regeneratif, penyakit. Tubuh, kenyataannya ada bagian yang mati atau rusak dan perlu diperbaiki atau diganti. Perhatian utama kedokteran regeneratif ini adalah bahwa pada manusia suatu sel tunggal mempunyai potensi menjadi penelitian tentang biologi sel punca berkembang dengan pesat.Perkembangan selanjutnya ditandai oleh reprodu ktif telah dilakukan, namun masih sedikit perhatian kejadian yang bermakna pada tahun 2007. Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 2007 diberikan kepada Mario Capecchi, Martin Evans, suatu badan dewasa. Masing-masing sel kita mempunyai potensi luarbiasa dalam bentuk laten. Para peneliti telah berusaha untuk mempelajari bagaimana mengidentifikasi molekul yang digunakan tubuh untuk terus tumbuh ber- dan Oliver Smithies atas temuannya '?asar pengenalan modifikasi gen spesifik pada tikus dengan menggunakan sel punca embrionik'. Hadiah tersebut menjadi tanda kesinambungan. Dan kini telah dapat disolasi, dipelajari, dan dihasilkan bahan-bahan tersebut dalam jumlah tidak terbatas dan digunakannya untuk meregene rasi jaringan atau organ tubuh manusia. penting yang menandai pengembangan sel punca sebagai bahan penelitian dalam kedokteran modern.Arah baru utama biologi sel punca kiniterbuka dan memungkinkan pengembangan sel "seperti-punca (stem-like)" pluripoten Kedokteran regeneratif merupakan cara baru dalam dan multipoten yang berasal dari sel bukan embryonik untuk berbagai aplikasi.Pentingnya sel punca di bidang kedokteran juga ditangkap oleh perkembangan yang pengobatan penyakit dengan menggunakan jaringan atau sel yang tumbuh secara khusus (termasuk sel punca), bahan yang dibuat di laboratorium, dan organ artifisial. Bidang ini merupakan keilmuan baru yang cepat dalam bidang kedokteran regeneratif dan rekayasa jaringan fungsional. melibatkan berbagai keahlian seperti biologi, kimia, ilmu komputer, rekayasa, genetik, kedokteran, robotik, dan bidang lainnya untuk menemukan solusi dari masalah kedokteran yanq dihadapi oleh manusia. Jadi, kedokteran regeneratif dapat didefinisikan sebagai berikut: "bidang interdisipliner baru dalam hal penelitian dan penerapan klinik yang terfokus pada perbaikan (repoil), penggantian (replocement) atau regenerasi sel, jaringan atau organ untuk mengembalikan fungsinya yang terganggu akibat berbagai penyebab, termasuk kelainan kongenital, trauma dan penuaan". t20 SEt PUNCA Fokus kedokteran regeneratif adalah sel manusia.Sel punca mempunyai potensi untuk berkembang menjadl tipe sel yang berbeda pada tubuh sepanjang kehidupan dan pertumbuhan dini.lika sel punca membelah, masingmasing sel baru mempunyai potensi untuk tetap sebagai sel punca dan menjadi seltipe lain yang mempunyaifungsl khusus, seperti sel otot, sel darah merah atau sel otak €C(TERAN :':- =.' -- . Para peneliti kinl banyak bekerja dengan dua -:=-:: p!nca, yaitu sel pu nca embryonik dan sel punca .+ -:-= .-.J somatik.Dan belakangan dikembangkan sel :-=: -- sotent terindu ksi.pengembangan sel pluripotent - -:'za menarik karena: adanya keterbatasan dalam ::'::-:afgan sel somatjk dan penggunaan sel punca :: :-:-.o manusia bukan sumber idealdarisegiteknik, ::- -:-,, sakan masalah etika dan moral. -: :.irca dapat digolongkan berdasarkan plastisitas ::- :--:ernya. Berdasarkan sumber atau tipenya sel :- t2l REGENERATTF: PENGENALAN DAN KoNsEP DASAR - = :.3et digolongkan menjadi: (1) sel punca embryonik bagian dalam blastosis); (2) sel punca :+ =:= :zri endodermal seperti sel punca epitel paru, .:'::: lari -.i: ::* al seperti sel punca hemato-poetik, ectodermal -::- :: !unca saraf); (3) sel punca kanker (contohnya = .--:: eukemiamyeloidakut,selpuncatumorotakdan :-' :' ::_, .rdara); dan (4) sel punca pluripotent terjnduksi. =:- -: hat potensinya, sel punca digolongkan atas: + ::::::en (zigot, spora, morula; mempunyai potensi :* :-:an9 menjadi semua sel manusia, seperti sel :-= -:: Carah atau jantung; dan dapat berkembang -=-:: :'ga n isme fungsio nal keselu ru ha n); sel pluripoten -- :--:: embryonik, kalus; sel ini dapat berkembang -:' :- !e.nua jaringan, tetapi tidak bisa berkembang -:- :: ::ganisme keseluruhan); sel multipoten (sel :--::- ::. sepertisel punca hematopoetik dan sel punca -=.:-: -: sel inidapat berkembang menjadi rentang sel :-: ::-::ias di dalam satu tjpejaringan); sel unipoten - :':r_-50r). rc-x=_ tang dimaksud dengan sel punca? i' Belakangan juga diterapkan untuk sel yang telah difertilisasi karena sel ini merupakan langkah pertama dalam menggenerasi sel totipotent dan pluripotent dan selanjutnya berkembang menjadi seluruh jaringan orga n isme. 5el punca mem pu nyai ke mam pua n untuk memperbaharui diri dengan membelah diri asimetrik dan simetrik secara berulang, dan menjadi sel khusus yang berbeda yang akan membentuk aneka jaringan. Kemampuan diferensiasi menjadi berbagai jalur sel ini disebut sebagai pluripotensi dalam sel punca embryonik yang berasal dari blastosjs. Sel jni dapat berdiferensjasi menjadi berbagaiseldi dalam tubuh, sehingga mempunyai kemampuan untuk meregenerasi berbagai jaringan tubuh. Para ahli sekarang bisa mengisolasi masa sel bagian dalam dari blastosit dan menumbuhkannya pada media khusus dan mereplikasi seltersebut dalam suatu keadaan tidak berdeferensiasi.Dengan penambahan faktor pertumbuhan khusus, sel ini dapat dirangsang untuk berdeferensiasi menjadi berbagai tipe sel.Dari pertama kali dilakukan pada sel punca tikus dan kemudian pada manusia oleh Thompson dkk pada tahun 1998, telah menjadi daya tarik penggunaan sel punca embryonik manusia untuk terapi seJular dalam regenerasi organ dan perbaikan jaringan dengan menyuntikkan sel secara langsung ke dalam organ ataujarjngan yang rusak. Usaha ini mendapat tantangan dalam membuat sediaan sel punca yan9 aman secara klinik. Efikasi klinik transplantasi sel punca juga belum terwujud karena pemahaman yang belum baik tentang perilaku sel punca dalam mengendalikan regenerasi organ, kecuali pada keganasan ,a,'' lviereplikasi J merujuk suatu asal uniseluler dari organisme multlseluler hematologik. tdirinya sendiri, atau SEL PUNCA DEWASA menjadiberbaqai ...3 .cj r': terdiferensiasi pada suatujaringan atau organ yang dapat memperbaharui diri sendiri dan dapat berdiferensiasi menjadi beberapa atau keseluruhan tipe sel khusus dari jaringan atau organ. Peran utama sel punca dewasa pada organisme hidup adalah untuk mempertahankan atau mem pe rbaikija ringan. Sel punca dewasajuga disebut sel punca somatik atau nonembryonik, hal jni mengacu pada sei dari tubuh bukan sel germ, sperma atau telur PUNCA EMBRYONIK -+ :,-:a pertama kali djsebutkan di dalam literatur : . ::: Sel punca dewasa adalah sel tidak terdiferensiasj iffere ntiqted ceLL) yang ditemukan diantara sel (u n d oleh jerrnan Ernst Haeckel pada tahun 1g6g untuk Pemanfaatan sel punca dewasa ini menarik perhatian peneliti, karena ternyata sel ini banyak ditemukan pada jaringan dewasa, seperti otak, sumsum tulang, darah tepi, pembuluh darah, otot skeletal, kulit, gigi, jantung, usus, hati, epitelium ovarium, dan testis. Suatu fakta. sel r22 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM hematopoetik dewasa atau sel punca pembentuk darah kesempatan yang baik untuk mengetahui pembentukan (btood-forming stem cell\ dari sumsum tulang telah jaringan baik pada orang nr:rmal maupun patologik, yang selanjutnya bisa mendiagosis penyakitnya dan digunakan untuk transplantasi selama 40 tahun. Hanya sejumlah kecil sel punca dewasa ditemukan pada masing- masing j aringan, dan sekalidikeluarkan dari tubuh kapasitasnya untuk membelah adalah terbatas; hal ini menyulitkan dalam pengembangannya dalam jumlah besar. Para peneliti berusaha menemukan cara yang lebih baik untuk menumbuhkan sel punca dewasa dalamjumlah yang lebih banyak pada biakan sel dan memanipulasinya mengembangkan pengobatannya. Bagaimana sel punca pluripotent terinduksi dikembangkan dari sel fibroblast kulit, secara skematik dapat dilihat pada gambar 2. t\ menjadi tipe sel khusus, sehingga dapat digunakan untuk mengobati injuri dan penyakit. Beberapa contoh penggunaannya adalah untuk meregenerasi tulang dari sel yang berasaldari stroma sumsum tulang, pengembangan sel penghasil insulin untuk penderita diabetes melitus tipe -'.'; .'j ;.' + 1, dan perbaikan ototjantung yang rusak akibat serangan jantung dengan sel ototjantung. --l , (p€mocBnan/ Psancaneai) SEL PUNCA PTURIPOTEN TERINDUKSI oeniilcn.et p. Adanya implikasi etik, sosial dan politis penggunaan sel punca embrionik, maka dikembangkan alternatif sel punca 5e PL (a i:;l',",'-"; 5el yane terd ferensias , sepert fibrob ast pada k! it, terisolasi d.n lain yang berasal darisel somatik. Takahashi dan Yamanaka pada tahun 2006 telah berhasil membuat sel seperti-punca (diprogram/dibnc.ng) u aig menjadi ipscs meia ui introduG dar bebecpa se., sepertlpousfldarnano€.Seanjutnya, pscsbisa dlter ma dan terdifierens asiulane menjadi seldan jaringai reeener.tif yangberlfatterapeutika. embrionik dari fibroblast tikus, dengan menransfeksi 4 Gambar 2. Sel punca pluripotent terinduksl dari fibroblast kuiit (Dikutip dari Tsao, 2008). gen kritis retrovirus ke dalam sel fibroblast, yaitu Oct3/4, Klf4, Sox2, dan c [,4yc. Sel tersebut kini disebut sel punca plu ripotent terindu kst (induced pluripotenf ste/, iiPSlcells), secara sistematik didentifikasi dari satu set 24 gen yang telah diketahui untuk mengatur siklus sel pada sel punca dan garis seluler lainnya. Dengan cara yang sama dalam waktu singkat sel iPS dapat dibuat darifibroblast manusia. Temuan ini menjadi terobosan penting, mengingat sel iPS identik dengan sel punca embrionik yang kini dapat dibuat dari sel somatik tanpa menggunakan jaringan embryo atau fetal. Tantangan berikutnya adaiah bagimana membuat sel iPS dari sel matur yang berasal dari individu yang sakit untuk memahami lebih besar biologi dan jalur signaling yang berkontribusi terhadap patologi penyaklt.cenerasi sel iPS spesifik penyakit telah menjadi kenyataan dan telah dilaporkan oleh kelompok dari Harvard.Di dalam publikasinya, Park dkk. Menemukan generasi sel iPS dari penderita dengan berbagai penyakit genetik dengan penurunan l\4endelian atau kompleks; penyakit ini letmasuk adenasine deaminqse deficiency relqted severe combined immunodeflciency, sindrom S hwach ma n Bodian-Diamond, penyakit Gaucher tipe III, distrofi muskulorum Duchenne dan Becket penyakit Parkinson, penyakit Huntington, diabetes mellitus tipe 1, sindrom Down /trisomi 21, dan pembawa keadaan sindrom LeschNyhan. Sel iPS spesifik penyakit seperti ini memberikan SEL PUNCA KANKER Kanker terjadi karena pembelahan sel yang cepat, abnormal dan tidak terkendali pada berbagai organ di dalam tubuh yang menyebabkan keganasan dan metastasis. Kelompok John Dick dari Universitas Toronto pertama kali mengusulkan keberadaan sel "seperti punca" (stem-Like) pada leukemia myeloid akut. Sel punca kanker adalah sel punca yang ada pada masa turnor, yang bisa berkembang menjadi berbagaitipe sel kanker. Berdasarkan se punca kanker yang berkembang dengan proliferasi dan diferensiasi menjadi hipotesis, asal tumor adalah berbagai tipe sel. Jumlah sel punca kanker hanya bagian kecil dari masa tumor (sekitar 0.i 1%dari masatotal)dan dapat dibedakan dari sel lain di dalam masa tumor dengan antigen permukaan khusus seperti CD34.. Keunikan dari sel punca kanker dibandingkan dengan sel punca normal adalah bertumbuh diluar kendali. Denqan kemoterapi kanker konvensional atau terapi radiasi, sel yarrg mengalami diferensiasi akan terbunuh, namun sel punca kanker karena kepuncaannya dan tidak aktif, tidak tersentuh dan bisa menqhindar atau resltensi. Dan dipercaya bahwa sel punca kanker ini menjadi sumber benih kanker yanq menyebabkan I=:<TERAN REGENERATIF: PENGENALAN DAN KoNsEP DASAR t23 : :-:-ian dan metastasis kanker. Berdasarkan konsep - :-<si sel punca kanker agar berdiferensiasi akan -- '--:rngkan dalam pengobatan kemoterapi; dengan ::-, '- diharapkan adanya perbaikan angka harapan - : -: ::nderita kanker P.odusilnsulin 5€nsor Glukosa -!CINGAN BTOARTIFISIAT i -::- b oartifisial atau rekayasa jaringan meliputi .- ::-:.n, modifikasi, pertumbuhan, dan pemeliharaan . -:=- ridup yang ditanam di dalam perancah (scaffold) ::-:- atau sintetik untuk mampu melaksanakan , :: : okimia kompleks, termasuk kendali adaptif dan :: - ::. riian jaringan hidup normal. Keilmuan ini awalnya i .-: adanya usaha untuk mencari terapi alternatiJ ::-= renderita dengan gagal organ terminal yang -: -: -:u hkan donor organ untuk pembedahan cangkok - -.- Seberapa keadaan yang mendorong mengapa : :,::a jaringan ini menjadi tantangan dan penting: ,::erbatasan fungsi biologis jar;ngan atau orqan .-', : yang dibuat dari material buatan manusia saja; ,,:<ijranganjaringan atau organ donoruntukcangkok : ::- 3) perkembangan yang pesat dalam mekanisme ::. -:rasi yang dibuat oleh ahli bjologi molekuler; dan (4) ::- ,:caian dalam bioteknologi modern untuk pembiakan = -::n dan produksi faktor pertumbuhan skala besar. :':h ke depan area ini adalah bagaimana meng_ :- -alkan inplan dan menghas'lkan alat nanobiologis :-: .kurat. Hal ini akan dicapai bila dibantu oleh 3 -- I rnenggunakan material biomimetik nanostruktur : : : rnanipulasi secara molekuler; (2) penerapan - ,--= ektronik dan nanoelektronikuntuk penginderaan .: Gambar 3- Gambar skematik pankreas bioartifisial (pBA) (Dikutip dari Sumi pada matriks dan keseluruhannya mengawali jaringan bioartifisial autologus; (3) akhirnya, setelah tercapainya tingkat kematangan tertentu di laboratorium, jaringan bioartifisial ini ditanam sebagai jaringan pengganti ke tubuh penderita.Kini teknolog i dasar untuk meningkatkan mutu dan ketersedian jaringan bioartifisial sudah sangat berkembang.Secara rinci dapat dibaca pada artikel yang ditulis oleh Kagami dan kawan2 pada buku Regenerotive Med[cine and Tissue Engineeting-Cells ond Biomateriols (2011). REFERENSI 1. 2. ::-::n sel hidup dan untuk mempercepat regenerasi .- -;:n. Kini telah banyak diteliti dan dimanfaatkan 3. -:- ^va; dan potensi tumbuh dari implanjika ditanamkan :::: anak-anak.Salah satu model skematik dari organ :::.tifisial adalah pankreas bjoartifisial seperti -.pada gambar 3. 4 5. 6. 3 langkah: (1) sel penderita (autologus) dengan prosedur biopsy, kemudian sel diisolasi :=- ditingkatkanjumlahnya di dalam laboratorium; (2) sel - :-:nsfer ke dalam suatu struktur pembawa (matriks) yang hrlm DrrL.e. prtld L.rndg.rl Croatia. 2011. Pp. 3-20. Kagami tt Agata H, kato R. Matsuoka F, fbio A. Fundamental hnologicdiJevelopment, rpquired lor m, red*eJ avdrbrlir) of tissue engineering. In Regenrative medicine and tissue engineering-cells and biomaterials. Eberli D (Editor). publish by ln lech. Riieh. CrodtiJ.20t t. fp I 20. K.rlil- l]lD. hltp,//nwia.kdr'ephJ.com/rprrl-on some stem-cells-and-grow your-own-skin/.Diakses pida tanggal 23 November 2011. Manson C and Dunhill p. A brief definition of regenerative medicine.Regen Med 2008;3: 1,5. National Institute of Health.stem cell basic.http://stemcells. nih.gov/injo ba\lcs /bd5ic\lO.,lsp. A(ces.ed on Novpmber 23 201r 7. Nimalanandhan VS and Sittampalam cS. Stem cells in drugs discovery, tissue engeneering, and regenerative medicin-e: Emerging opportuniiies and challenges. J Biomol Screen 8. Park lH, Arora N, Huo H, Maherali N, AMeldt T, Shimamura A. ct rl: Dise,r.e+pei ific LnduLed pluripotenL.iem cell.. Celt 2o,08: I34i8n 8b. :- -sipnya melalui ::-rbil 5 November 201:1. Hui H, Tang I IJu M, Zhao X. Stem cells: general features and charateristics. In Stem cells in clinic and rcsearch. Gho lamrezanezhad A (Editor). published by InTech, Rijeka, 2E te, yang "at rengembangan jaringan bioartifisial ini secara Haseltine WA. The emergence o{ regenerative medicine: a nell ftplLl dnd J ncw.oriei). h p://w.x w {ien.eboard nel/(ommunit\ /per"pp.h\ c\ -;. -_:) dan kendali; (3) penerapan pengantaran obat dan :---^ean jaringan bioartifisial ini untuk menggantikan :.'::gai kelainan menetap organ organ tubuh.Beberapa :--:un9an dari jaringan bioartifisial ini adalah: tidak . ::TUkan penolakan, karena berasal dari jaringan :,:: cgous; potensi regenerasi darijaringan hidup yang : -^am pada kasus injuri, operasjatau infeksidikemudian hepatobjtiary pancreat Sci 2011; 18r 6 12). berasal darijaringan binatang dengan teknik khusus atau dari komponen buatan. Di dalam laboratorium, seltumbuh -:-:i siem medis untuk menginduksi, memelihara, dan -:-:ganti fungsi yang hilang yang tidak dapat diganti S. J 2009; 1.4: 755-768. t24 Prokop A. Bioartficial organs in the twenty-first century: nanobiological devices. Ann N Y Acad Sci 20O! 944: 472-90. 10. Sumi S. Regenerative medicine for insulin deficiency: creation 9. of panueahc isleis and bioat{icial pancreas. J Hepatobiliary Pancreat Sci 2011;18(1): 612-. Takahashi K Yamanaka S: Induction of Pluripotent stem cells from mouse embryonic and adult fibroblast cultures by d e{ined f acto$. Cell2006i126t 663 -7 6. Takahashi K, Tanabe K Ohnuki N4 Narita I\4 Ichisaka T, Tomoda K et al: Induction of pluriPotent stem cells frorn adult human fibroblasts by defined factors. Cell 2007;737:861'-872. Thomson JA, Itskovitz-Eldor J, Shapiro SS, Waknitz MA, Swiergiel JJ, Marshall VS, et al: Embryonic stem cell lines derived from human blastocysts. Science 1998 ;282:7145-7 . http://www bioartficial-organs.net/ en/home/tissue-enginee ng.htlrn. Diakses padatanggal 28 Tissue Engineeing. November 2011. Tsao H. J Wach Dermatol June 13,2008. httP://dermatol-L ogy.jwatch.o!g/cgi/conterrrt I l'ullI 2008 / 613 / Accessed on November 23,2011. 16. Ueda M. Pre{ace. In Applied tissue engineering Ueda M (Editor). Published by Intech. Rijek, Croatia. 2011. PP VII-X 15. DASAR-DASAR TI.MU PENYAKIT DALAM