Teori Portofolio. 3. Pasar Modal Indonesia dan indeks

advertisement
asar
odal
ndonesia
[email protected]
Sejarah
Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum
Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah
hadir sejak jaman kolonial Belanda, tepatnya pada tahun
1912 di Batavia.
Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia secara singkat
14 Des 1912
Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda
1914 – 1918
Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
1925 – 1942
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek
di Semarang dan Surabaya
Awal tahun 1939
Karena isu politik ( Perang Dunia II ) Bursa Efek di Semarang dan
Surabaya ditutup
1942 – 1952
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1956
Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin
1956 – 1977
tidak aktif
Perdagangan di Bursa Efek vakum
10 Agustus 1977
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
dijalankan dibawah BAPEPAM ( Badan Pelaksana Pasar Modal ).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public
PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama
1977 – 1987
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
1987
dibandingkan instrumen Pasar Modal
Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 ( PAKDES 87 ) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran
1988 – 1990
Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan.
2 Juni 1988
Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
Bursa Paralel Indonesia ( BPI ) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Persatuan Perdagangan Uang dan Efek ( PPUE ), sedangkan
Desember 1988
organisasinya terdiri dari broker dan dealer
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang
memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa
16 Juni 1989
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal
Bursa Efek Surabaya ( BES ) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
13 Juli 1992
Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
22 Mei 1995
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem
computer JATS ( Jakarta Automated Trading Systems )
10 Nov 1995
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
1995
Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
2000
Sistem Perdagangan Tanpa Warkat ( scripless trading ) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia
2002
BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh ( remote
trading )
2007
Penggabungan Bursa Efek Surabaya ( BES ) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) pada 8 September dan berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia ( BEI )
02 Maret 2009
Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek
Indonesia: JATS-NextG
1 Jan 2013
OJK mulai bertugas
Paket-paket kebijaksanaan
•
Paket Kebijaksanaan Desember 1987 ( Pakdes 1987 ), berisi
kebijakan yang menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka
kesempatan yang lebih luas bagi investor asing, memperkenalkan adanya
saham atas tunjuk serta memberi kesempatan bagi perusahan baru yang
belum mempunyai laba untuk mencari modal di Bursa Paralel Indonesia
( BPI ).
•
Paket Oktober 1988 ( Pakto 88 ), berisi tentang penetapan pajak yang
sama bagi bunga deposito dan deviden saham sebesar 15%. Kebijakan
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di pasar
modal.
•
Paket September 1997 ( Paksep 97 ), berisi tentang kebijakan
pemerintah untuk menghapus batas maksimum pembelian saham oleh
investor asing kecuali bagi saham-saham perbankan, guna mendorong
investor asing melakukan perdagangan di PMI.
Proses pelaksanaan perdagangan di bursa
Proses pelaksanaan perdagangan secara remote
Proses Jual Beli Saham di BEI
Investor Beli
Investor Jual
Proses Matching
Melalui JATS
Perusahaan Efek
( AB )
Perusahaan Efek
( AB )
Proses Perdagangan
Proses Settlement
Rp
Saham
Saham
Emiten
/BAE
Perusahaan Efek
( AB )
Investor Jual
Proses Netting
Investor Beli
Rp
Pemindahbukuan
Antara rekening efek
Penyelesaian Transaksi
Perusahaan Efek
( AB )
Pelaksanaan Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS.
Perdagangan Efek di Bursa Efek hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang
juga menjadi Anggota Kliring KPEI.
Anggota Bursa Efek bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa
baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas
nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:
• kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka
Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa; dan
atau
• kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan
beli ke JATS; dan atau
• kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan
Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
• Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau aplikasi
Anggota Bursa Efek.
Pembagian Pasar
PASAR REGULER
Perdagangan berdasarkan
tawar-menawar secara lelang
yang berkesinambungan
( continuous auction )
Penyelesaian transaksi dilakukan
pada hari ketiga setelah transaksi
dilakukan ( T+3 )
Perdagangan dilakukan melalui
JATS- NextG secara remote
( remote trading )
Perdagangan dalam satuan
Round Lot = 500 lembar
PASAR NEGOSIASI
Perdagangan berdasarkan
tawar-menawar secara langsung
secara individual
Penyelesaian transaksi dilakukan
berdasarkan transaksi
kesepakatan kedua pihak
Perdagangan odd lot untuk
< 500 lembar
Perdagangan tertutup sendiri
( married deal) yaitu perdagangan
oleh satu AB yang sama bertindak
sebagai penjual dan pembeli
PASAR TUNAI
Mekanismenya
sama dengan
Pasar Reguler, tapi
penyelesaiannya
T+0
Hanya dilakukan
pada 1 sesi saja
Pelaksanaan Perdagangan Pasar Reguler
o Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan.
o Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan
ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto
rejection.
o Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan permintaan
beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu pada periode Prapembukaan.
o Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra-pembukaan,
akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan atau
permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.
o Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses
oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga.
o Prioritas harga (price priority)
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli
pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah
memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
o Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan
prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
o Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada permintaan beli
untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi
Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual
dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.
Pelaksanaan Perdagangan Pasar Negosiasi
 Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui
proses tawar menawar secara individual (negosiasi
secara langsung) antara: Anggota Bursa atau nasabah
melalui satu Anggota Bursa atau nasabah dengan
Anggota Bursa
 Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar
tersebut diproses melalui JATS.
 Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan
atau permintaan beli melalui papan tampilan informasi
(advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum
kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai
mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara
penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
Auto Rejection*
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS adalah harga
penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga
diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection).
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima puluh rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima perseratus)
di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp 50,- (lima puluh rupiah)
sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus)
di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp 200,- (dua ratus rupiah)
sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh perseratus)
di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu
rupiah).
Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum
yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali
dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam butir di atas.Acuan Harga
yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas saham yang
dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai
berikut:Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-Pembukaan;
atau
Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa sebelumnya (Previous
Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi maka selama 3 (tiga) Hari Bursa
berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periode cum) di Pasar
Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan Previous Price dari masing-masing Pasar (Reguler atau
Tunai).
*sesuai dengan Peraturan Perdagangan II-A Kep-00399/BEI/11-2012.
Pesanan Nasabah
• Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa
adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang
dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga
yang ditetapkan oleh nasabahnya.
• Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek
selain HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di
Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau
menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau
permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar
Negosiasi.
Penyelesaian Transaksi
( settlement )
Segmen Pasar
Pasar Reguler
Waktu Penyelesaian Transaksi
Hari Bursa ke-3 setelah
terjadinya Transaksi Bursa (T+3)
Pasar Tunai
Hari Bursa yang sama dengan
terjadinya Transaksi Bursa (T+0)
Pasar Negosiasi Berdasarkan kesepakatan antara
Anggota Bursa jual dengan
Anggota Bursa Beli
Jam perdagangan pasar reguler
Hari
Sesi I
Sesi II
Senin – Kamis
Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00
Pukul 13:30:00 s/d 15:49:59
Jumat
Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00
Pukul 14:00:00 s/d 15:49:59
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai,
dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam
perdagangan setiap Hari Bursa dengan
berpedoman pada waktu JATS.
Untuk Pasar Reguler menggunakan
sesi Pra-pembukaan, Pra-penutupan, dan
Pasca Penutupan yang dilakukan
setiap hari Bursa
Jam perdagangan pasar tunai
Hari
Waktu
Senin – Kamis
Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00
Jumat
Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
hanya dapat diperdagangkan di Pasar Tunai
dan Pasar Negosiasi pada sesi I.
Jam perdagangan pasar negosiasi
Hari
Sesi I
Sesi II
Senin – Kamis
Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00
Pukul 13:30:00 s/d 16:15:00
Jumat
Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00
Pukul 14:00:00 s/d 16:15:00
Sesi Pra- Pembukaan, Pra- Penutupan, dan Pasca Penutupan
Sesi
Waktu
PraPembukaan
08:45:00 - 08:55:00 WIB
Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau
permintaan beli
08:55:01 - 08:59:59 WIB
JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukaan dan
memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli
pada Harga Pembukaan berdasarkan price dan time priority
15:50:00 s.d. 16:00:00
Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau
permintaan beli
PraPenutupan
16:00:01 s.d. 16:04:59
Aktivitas
JATS melakukan proses pembentukan Harga Penutupan
dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan
beli pada Harga Penutupan berdasarkan pricedan time
priority
Pasca
Penutupan
16:05:00 s.d. 16:15:00
Anggota Bursa Efek untuk memasukkan penawaran jual dan
atau permintaan beli pada Harga Penutupan, dan JATS
memperjumpakan secara berkelanjutan (continuous auction)
atas penawaran jual dengan permintaan beli untuk Efek
yang sama secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga
Penutupan berdasarkan time priority
Satuan Perdagangan
Harga
Maximum Price Step *
Step Value
< Rp 200
Rp 1
Rp 10
Rp 200 to < Rp 500
Rp 5
Rp 50
Rp 500 to < Rp 2,000
Rp 10
Rp 100
Rp 2,000 to < Rp 5,000
Rp 25
Rp 250
> Rp 5,000
Rp 50
Rp 500
JATS mempertemukan Harga Terbaik:
Harga Terendah Offer bertemu Harga
Tertinggi Bid
Biaya Transaksi
Jenis Transaksi
Biaya Transaksi
Pasar Reguler dan Pasar 0,03%
Tunai
Pasar Negosiasi
0,03% atau kebijakan
Bursa
Obligasi
0,005%
Dana Jaminan
0.01%
Pajak *
PPn dan kewajiban
perpajakan lainnya
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI, dan KSEI yang dihitung
berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa sebagai berikut :
* Dibayarkan ke Bursa sebagai Wajib Pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) per bulan
termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPAB-nya dibekukan;
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-lambatnya pada hari
kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) di atas jatuh pada hari
Sabtu atau hari Minggu atau hari libur, kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya.
Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus) setiap hari kalender
keterlambatan.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari Bursa setelah
lampaunya batas waktu pembayaran maka Anggota Bursa tersebut disamping dikenakan denda
juga dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran biaya
transaksi dan dendanya.
Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa dilihat dalam Peraturan BEI Nomor II-A
Tentang Perdagangan Efek.
AKSes . KSEI
Acuan Kepemilikan Sekuritas
Kustodian Sentral Efek Indonesia
Fasilitas yang diberikan kepada Investor untuk
dapat langsung melihat portofolio yang dimilikinya
ke dalam sistem KSEI
Pendaftaran Fasilitas Kartu Akses Bagi Nasabah
Struktur Pasar Modal Indonesia
OJK
OJ K adalah lembaga pengawas di sektor jasa keuangan
P
E
N
G
A
T
U
R
A
N
PERBANKAN
PASAR MODAL
PERASURANSIAN,
DANA PENSIUN,
LEMBAGA
PEMBIYAAN, &
LEMBAGA JASA
KEUANGAN
LAINNYA
P
E
N
G
A
W
A
S
A
N
Gambar. Tugas OJK ( Psl 6 UU No.21 tahun 2011 )
OJK
Tujuan OJK ( Psl 4 UU No.21 Tahun 2011 ):
OJK
 Pengalihan fungsi, tugas, dan wewenang Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) beralih
ke OJK di awal 2013 dari yang sebelumnya di bawah
Kementerian Keuangan.
 Ada tiga strategi yang akan diterapkan OJK untuk
mendorong pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
Pertama, pendalaman pasar (market deepening) dengan
menambah likuditas di pasar serta jumlah emiten.
Kedua, “market integrity” yang disiapkan untuk membuat
pelaku pasar lebih kompetitif dengan infrastruktur
memadai.
Ketiga, OJK akan berupaya menegakan hukum (law
enforcement) untuk meningkat kualitas dan kuantitas
pasar. (EVA)
Wewenang OJK
Wewenang Pengaturan
Wewenang Pengawasan
• Menetapkan peraturan pelaksanaan UU OJK;
• Menetapkan peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan;
• Menetapkan peraturan mengenai
pengawasan;
• Menetapkan peraturan mengenai tata cara
penetapan perintah tertulis
• Menetapkan peraturan mengenai tata cara
penetapan pengelolaan statuter pada
Lembaga Jasa Keuangan
• Menetapkan peraturan mengenai sanksi
• Melakukan
pengawasan,
pemeriksaan,
penyidikan, perlindungan Konsumen, dan
tindakan lain terhadap lembaga jasa
keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan.
• Memberikan perintah tertulis kepada
Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak
tertentu.
• Melakukan penunjukan dan penggunaan
pengelola statuter
• Menetapkan Sanksi Administratif
• Memberikan dan/atau mencabut izin usaha,
izin perseorangan, efektifnya pernyataan
pendaftaran,
surat
tanda
terdaftar,
persetujuan melakukan keigatan usaha,
pengesahan, persetujuan atau penetapan
pembubaran, dan penetapan lain
BURSA EFEK
1.
Pengertian: Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihakpihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.
2.
Pemegang Saham: Terdiri dari Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin
usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.
1. Tugas:
a) Menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar dan Efisien
b) Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa
Efek
c) Menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Efek,
dan melaporkannya kepada OJK
Lembaga Kliring dan Penjaminan
1.
Pengertian: Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa.
2. Tugas:
a) Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur,
wajar , dan efisien, didukung sistem e CLEAR ( elektronik Clearing and
Guaranty System )
b) Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
c) Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh
BAPEPAM adalah PT. KPEI ( PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia ).
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
1.
Pengertian : LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan
Kustodian sentral bagi bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain
2. Tugas :
a) Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang
teratur, wajar, dan efisien, didukung sistem CBEST (Custodian and Book
Entry Settlement Systems )
b) Mengamankan pemindahtanganan Efek
c) Menyelesaikan ( settlement )
3.
Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM
adalah PT. KSEI ( PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia ).
Perusahaan Efek
Penjamin Emisi Efek ( Underwriter )
Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban
untuk membeli sisa efek yang tidak terjual
Perantara Pedagang Efek ( Broker )
Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek
untuk kepentingan sendiri atau pihak lain
Manajer Investasi ( Fund Manager )
Pihak yang mengelola portofolio efek untuk nasabah atau portofolio
Investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi,
dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan undang-undang yang berlaku
Penjamin Emisi Efek
Kewajiban:
a) Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan Emisi.
b) Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau hubungan lain
yang bersifat material antara Perusahaan Efek dan Emiten
Penjamin Pelaksana Emisi Efek Bertugas
a) Mejamin penjual Efek dan pembayaran keseluruhan nilai Efek yang diemisikan
kepada Emiten
b) Mewakili para Penjamin Emisi Efek dalam hubungannya dengan Emiten dan pihak
ketiga
c) Menetapkan bagian kewajiban masing-masing Penjamin Emisi Efek sesuai dengan
ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian antar Pemjamin Emisi Efek
d) Mengumpulkan semua hasil penjualan Efek dilakukan oleh para Penjamin Peserta
Emisi dan para Agen Penjual
e) Menyerahkan hasil penjualan Efek kepada Emiten serta membeyar Efek yang tidak
terjual tepat pada tanggal yang disepakati.
f) Mengatur pengelolaan serta penyelenggaraan Emisi Efek
g) Mengkoordinasikan seluruh Penjamin Emisi Efek dalam hal pelaksanaan
penjaminan Efek, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban para
Penjamin Emisi Efek
h) Menjamin penjualan Efek dan pembayaran nilai Efek kepada Penjamin Pelaksana
Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan yang diambil (disepakati dalam
perjanjian)
Perjanjian Penjaminan
1.
Penjaminan Emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment underwriting)
Penjamin Emisi disamping menyanggupi untuk menawarkan Efek tersebut kepada
masyarakat, juga menyanggupi untuk membeli sendiri Efek yang tidak habis
terjual.
2.
Penjaminan Emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment underwriting)
Penjamin Emisi disamping menyanggupi untuk menawarkan Efek tersebut kepada
masyarakat juga menyanggupi untuk membeli sisa Efek yang tidak habis terjual
pada suatu tingkat harga tertentu sesuai dengan syarat yang diperjanjikan
3.
Penjaminan Emisi dengan Kesanggupan terbaik (best efforts underwriting)
Penjamin Emisi hanya mempunyai kewajiban untuk menawarkan Efek tersebut
sebaik-baiknya dan apabila tidajk habis terjual maka Efek tersebut akan
dikembalikan ke Emiten.
4.
All-or-none offering (kesanggupan semua atau tidak sama sekali)
Penawaran akan dibatalkan apabila tidak terjual semua
5.
Minimum – maksimum (paling sedikit – paling banyak)
Penawaran Efek akan dibatalkan apabila tidak tercapai batas minimum
Perantara Pedagang Efek
Pengertian : Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain.
Kewajiban:
a) Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi
untuk kepentingan sendiri
b) Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau
menjual Efek wajib memperhatikan keadaan keuangan dan maksud
serta tujuan investasi dari nasabah
c) Membubuhi jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada
formulir pemesanan. Memeberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum
berakhirnya hari bursa setelah dilakukan transaksi.
d) Menerbitkan tanda terima setelah menerima Efek atau uang dari
nasabah
e) Menyelesaikan amanat jual/beli dari pemberi amanat
f) Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para pemodal
g) Membantu mengelola dana bagi kepentingan para pemodal
h) Memberikan saran kepada para pemodal
Manajer Investasi
Pengertian
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek
untuk nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku.
Tugas:
a) Mengadakan riset
b) Menganalisis Kelayakan investasi
c) Mengelola dana portofolio
Biro Administrasi Efek
( BAE )
Pengertian
Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan
pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan
dengan Efek
Tugas :
Untuk mendaftarkan dan mengadministrasikan saham yang
pemodal beli menjadi atas nama pemodal tersebut, untuk hal
tersebut diperlukan biaya sesuai yang ditetapkan oleh BAE
KUSTODIAN
Pengertian: Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain
berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga,
dan hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya.
Jasa yang diberikan Kustodian:
a)
b)
c)
d)
e)
Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-surat
berharga (Efek)
Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat.
(jasa administrasi)
Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk kepentingan
pihak yang diwakilinya
Mengamnkan pemindahtanganan Efek
Menagih dividen saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan
dengan surat berharga yang dititipkan
Pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian:
a) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP),
b) Perusahaan Efek
c) Bank umum
WALI AMANAT
1.
Pengertian: pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat
hutang
2. Bank Umum yang akan bertindak sebagai wali amanat wajib terlebih dahulu
terdaftar di Bapepam-LK.
3. Tugas
a) Mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat utang baik di dalam maupun
di luar pengadilan.
b) Memberikan ganti rugi kepada pemegang Efek bersifat utang atas kerugian
karena kelalaiannya dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur
dalam Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya serta
kontrak perwaliamanatan
Pemeringkat Efek
( Rating Agencies )
Pengertian
Pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi surat utang
( debt securities )
Berfungsi untuk memberikan opini yang independen objektif dan jujur tentang
risiko suatu efek hutang. Pemeringkat efek di di Indonesia adalah
PT.PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia), didirikan di Jakarta 21
Desember 1993 dan sebagai pemegang sahamnya: BEJ, BES, Perusahaan
Sekuritas, Bank-Bank Pemerintah, Yayasan dana pensiun, Perusahaan
Asuransi
Manfaat Rating Bagi Emiten
1.
2.
3.
4.
5.
Mengetahui posisi perusahaan
Menentukan struktur hutang
Menurunkan biaya perolehan dana
Menggantikan adanya jaminan
Sebagai alat promosi
Manfaat Rating Bagi Investor
1.
2.
Memperoleh informasi atas risiko investasi
Penghematan biaya & waktu untuk menganalisis
sendiri dengan informasi secara langsung
3. Sebagai referensi untuk menentukan tingkat
kembalian ( Rate of Return ) suatu investasi
4. Memberikan perspektif pilihan investasi yang
lebih beragam sesuai risiko
5. Meningkatkan likuiditas portofolio investasi
Jenis-Jenis Pemeringkat
• Corporate Rating
Adalah pemeringkat yang dilakukan untuk menilai
suatu perusahaan secara menyeluruh
• Product Rating
Adalah pemeringkat yang dilakukan terhadap suatu
produk efek yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan
( issuer ) yang pada umumnya berbentuk efek hutang
AKUNTAN
Pengertian :
Pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha serta
aliran kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
Dokumen : Laporan Keuangan dan Audit Opinion
NOTARIS
Pengertian :
Pejabat umum yang berwenang membuat Akta Anggaran
Dasar dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk
pembuatan Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Antar
Penjamin Emisi Efek, dan Perjanjian Agen Penjual
Dokumen :
Perubahan-perubahan Anggaran Dasar dan
Pengesahan-pengesahan Perjanjian
PENILAI
Pengertian :
Pihak yang melakukan penilaian terhadap aset tetap
perusahaan.
Dokumen : Hasil Penilaian
Konsultan Hukum
Pengertian :
Pihak yang membantu emiten dalam hal-hal yang berkaitan
dengan aspek hukum ( legal ) baik internal maupun eksternal.
Dokumen Legal Audit & Legal Opinion
Pemodal
Pihak yang mempunyai dana yang siap diinvestasikan pada
pasar modal
Perorangan
Domestik/asing
Institusi
Domestik/asing
Emiten
Pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada
masyarakat luas melalui pasar modal terdiri dari perusahaan
publik dan reksadana
Reksadana
Pengertian :
Institusi jasa keuangan yang menerima uang dari para
pemodal yang kemudian menginvestasikan dana tersebut
dalam portofolio yang terdiversifikasi pada efek/ sekuritas
(UU No: 8 / 1995).
Download