lembar pengesahan - Repository UIN Jakarta

advertisement
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS VARIABEL LEVERAGE, PROFITABILITAS
DAN VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PORTOFOLIO
OPTIMAL SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK
INDONESIA
(Studi Kasus Saham-Saham Perbankan di BEI Tahun 2005-2008)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi
Oleh
Dede Yana Rosyana
NIM: 206081004147
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
M. Arief Mufraeni., LC, M. Si
NIP: 19770122 2003121 001
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
NIP: 19690203 2001121 003
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
ii
ANALISIS VARIABEL LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN
VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PORTOFOLIO
OPTIMAL SAHAM-SAHAM PERBANKAN
DI BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Dede Yana Rosyana
NIM. 206081004147
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM
NIP. 19690203 200112 1 003
Penguji Ahli I
Herni Ali HT., SE., MM
Pembimbing II
M. Arief Mufraeni., LC, M. Si
NIP. 19770122 2003121 001
Penguji Ahli II
Suhendra., S. Ag., MM
NIP. 1911206 200312 1 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431 H
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah jenis saham perbankan
yang masuk dalam portofolio optimal dengan menggunkan Single Indeks Model,
dan untuk menganalisis pengaruh leverage, profitabilitas dan variable makro
ekonomi terhadap jumlah jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal. serta
untuk menganalisis perbedaan portofolio optimal dan perbedaan kinerja saham
porofolio optimal yang tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variable leverage,
profitabilitas dan variable makro ekonomi bila dilihat dari Indeks Sharpe, Indeks
Treynor dan Indeks Jensen melalui uji t.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam penentuan portofolio
optimal dengan menggunkan Single Indeks Model tanpa adanya leverage,
profitabilitas dan variable makro ekonomi terdapat 5 saham yang masuk dalam
portofolio optimal yaitu MAYA, MEGA, BBRI, BSWD, dan BVIC. Sedangkan
dengan adanya pengaruh leverage, profitabilitas dan variable makro ekonomi
hanya terdapat 3 saham yaitu: BNII, MAYA, dan BBNI.
Berdasarkan hasil uji beda ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara saham-saham portofolio optimal tanpa dipengaruhi variable
leverage, profitabilitas dan makro ekonomi dengan saham-saham portofolio
optimal yang dipengaruhi variable leverage, profitabilitas dan makro ekonomi.
Hasil penelitian juga ditemukan tidak ada perbedaan antara kinerja saham
(Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen) yang dipengaruhi dan tanpa
depengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas, dan variable makro ekonomi
terhadap kinerja saham portofolio optimal.
Kata Kunci : Leverage, Profitabilits, Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga Deposito,
Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen, Single Indeks
Model, dan Return saham
vii
Abstract
This study aimed to analyze the number of banking stocks in optimal portfolio by
using Single Index Model, and to analyze the effect of leverage, profitability and
macroeconomic variables to the number of different stocks in optimal portfolio. and to
analyze differences and differences in the optimal portfolio shares porofolio optimal
performance with and without affected by variable leverage, profitability and
macroeconomic variables when viewed from the Index Sharpe, Index Treynor and Index
Jensen through test t.
The results of this study show that in determining the optimal portfolio by using
Single index model without leverage, profitability and macroeconomic variables are five
stocks in optimal portfolio is MAYA, MEGA, BBRI, BSWD, and BVIC. Meanwhile, with
the effect of leverage, profitability and macroeconomic variables have only three stocks
namely: BNII, MAYA, and BBNI.
The present study also found no difference between the stock performance (Index
Sharpe, Index Treynor, Index Jensen) are affected by variable influences and without
leverage, profitability, and macroeconomic variables on the performance of optimal
portfolio shares.
Keywords: Leverage, Profitabilits, Inflation, Exchange Rates, Interest Rates Deposit,
Index Sharpe, Index Treynor, Index Jensen, Single Index Models, and stock
Return.
vi
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrahmanirrahiim”
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
dan segala puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Pemberi Petunjuk , tempat kita
memasrahkan segalanya, Yang Maha Memelihara, Yang Maha mendatangkan
bahaya dan manfaat. Sholawat dan salam kami sampaikan Kepada junjungan kita,
manusia teladan kita, Rosulullah Muhammmad saw, beserta para sahabat, dan
para pengikut beliau sampai akhir zaman, amin.
Alhamdulillahi Robbil’aalamiin, tiada kata yang dapat penulis sampaikan
kecuali rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, atas pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS
VARIABEL LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN VARABEL MAKRO
EKONOMI
TERHADAP
PORTOFOLIO
OPTIMAL
SAHAM-SAHAM
PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA”. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi persyaratan akademis untuk mencapai gelar kesarjanaan (S-1)
pada Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan, bimbingan, dukungan maupun motivasi sehingga
skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Maka dalam kesempatan ini
penulis dengan penuh kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni,. MM selaku Dosen Pembimbing I dengan
segala kesabarannya telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan,arahan, kritik, dan saran yang sangat berharga dalam penyelesaian
skripsi ini. Kepada beliau penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga.
2. Bapak M. Arief Mufraeni., LC, M. Si selaku dosen pembimn II Terimakasih
atas bantuan, bimbingan, pengarahan dan dorongannya dengn penuh
viii
kesabaran serta memberikan ilmu yang berharga yang tak terlupakan di hati
penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid., MS. Selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta
seluruh staff pengajar, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama masa kuliah.
4. Bapak dan mamah Quu Tercinta yang selalu mendukung baik moril maupun
materil, selalu memberikan do’a dan kasih sayang, semangat, dorongan serta
nasehat hingga Quu bisa menyeselesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT
membalas semua kasih sayang mamah dan bapak,,,quuu sangat kagum atas
ketulusan cinta, kesabaran, dan pengertian mamah, bapak berikan .
5. Ke’3 kaka Quu Teh Sri (Yang selalu manggil aku putri siput karena selama
penulisan skripsi aku selalu didalam kamar), A Ajat (de kagum dengan
semangat kerjamu dan sikap tegasmu A), Teh Indah (teteh ipar yang paling
sabar dan penuh kelembutan) yang telah mencurahkan kasih sayang dengan
setulus hati dan tak henti-hentinya memberikan semangat kepada penulis serta
telah sekuat tenaga memenuhi segala kebutuhan penulis semoga Allah
membalas semua kebaikan kalian,,
6. Ke’2 ponakanku ci kembar “Kheviya dan Kheisya” karena kalian ateu bisa
selalu tersenyum, eemmuuuacch Ateu cayank kalian…Cepet Gede dn jangan
Nakal y…
7. Keluarga besarku di rumah, khususnya Emak, Eyang, dan seluruhnya yang
telah mendoakan Quuuu…
8. All My Best Friend Lina Herlina (c diam-diam menghanyutkan hee,,,na mf y
sll direpotin, dn berkat KTP mu aku bisa masuk ke BI tuk ngmbil data karena
KTP ku expayert hahah,,,kenangan terindah), Fajriyah (yang baik hati,
karenamu aku bisa bangkit dr keterpurukan hati hoho…maksih y say…),
chandra Devi (c cerdas, maksh y udah di ajarin hipotesis’y dan pinjeman
buku’y). makaciiiih banyak atas do’a, suport’y, dan bantuannya semoga kita
dimudahkan dalam segala urusan dan sukses selalu menyertai kita
semua..Aamiin Ya Robb..
ix
9. Shohib-sohib ku Sri Sundawati (ayo de selesai’n skripsinya), Sri Mayanti,
Didin Rosyidin, K’ Agus, Mg Ot, Dadan, Ene, T’Anis…yang selalu
memberikan support dan do’a yang tulus untuk Quuu,,,,semoga Allah
membalas-Nya…
10. Teman-teman di dunia maya Hzt, Fya,Yeni, K’riyad, K Rz, K’ Irsyan, MN
doa dan support kalian sangat berarti untuk ku,,semoga suatu saat nanti kita
dipertemukan..Aamiin Ya Allah,,,,
11. Teman-Teman difakultas ekonomi yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang tak terlupakan dihati penulis semoga kita selalu dimudahkan dan
dilancarkan dalam urusan kita semua,,,
12. All My Spesial One in My Heart yang telah memberikan doa dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. *-*
13. Ela Komala, hatur nuhun atas do’anya dan bantuannya…
14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini..
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan
dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam
penulisan ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca skripsi ini demi menuju kesempurnaan.
Akhirnya, penulis tetap berharap bahwa hasil yang ada dalam skripsi ini
akan bermanfaat bagi penulis maupun bagi mereka yang membutuhkan AMIN
YA RABBAL ‘ALAMIN.
Jakarta, 8 Juni 2010
Penulis
(Dede Yana Rosyana)
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………..ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI………………………………………….iii
LEMBAR PENGESAHAN KOMPRE………………………………………...iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………..v
ABSTRACT………………………………………………………………….…...vi
ABSTRAK………………………………………………………...…………….vii
KATA PENGANTAR………………………………………………..….…......viii
DAFTAR ISI………………………………………….…………………………xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….…..…xvi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..…xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1
B. Perumusan Masalah...............................................................................8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................9
1. Tujuan Penelitian.............................................................................9
2. Manfaat Penelitian.........................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Investasi..................................................................................11
B. Leverage...............................................................................................12
C. Profitabilitas.........................................................................................14
D. Inflasi....................................................................................................15
xi
E. Kurs......................................................................................................16
F. Suku Bunga Deposito...........................................................................18
G. Portofolio..............................................................................................19
1. Definisi Portofolio..........................................................................19
2. Analisis Portofolio.........................................................................20
a. Pengertian Return.....................................................................21
b. Pengertian Risiko.....................................................................23
3. Penentuan portofolio dengan Single Indeks Model........................26
H. Penilaian Kinerja Saham......................................................................29
1. Indeks Sharpe.................................................................................30
2. Indeks Treynor...............................................................................31
3. Indeks Jensen.................................................................................32
I. Penelitian Terdahulu............................................................................33
J. Kerangka Pemikiran.............................................................................41
K. Hipotesis..............................................................................................44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………46
B. Metode Penentuan Sampel…………………………………………...46
1. Populasi…………………………………………………………..46
2. Sampel……………………………………………………………47
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………………..48
1. Field Research…………………………………………………...49
2. Library Research…..……………………………………………..49
xii
D. Metode Analisis Data………………………………………………...49
E. Definisi Operasional Variabel ……………………………………….61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian………………………………………..65
B. Analisis dan Pembahasan…………………………………………..73
1. Analisis portofolio dengan Single Indeks Model………………73
2. Analisis Pengaruh DER, ROA, Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga
Deposito Terhadap return saham………………………………75
3. Analisis Portofolio Optimal Atas Pengaruh Variabel DER, ROA,
Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga Deposito………………...80
4. Analisis Uji Perbedaan Saham Yang Masuk Dalam Portofolio
Optimal…………………………………………………………84
5. Analisis Uji Perbedaan Kinerja Saham Yang Masuk Dalam
Portofolio Optimal……………………………………………..85
a. Indeks Sharpe………………………………………………85
b. Indeks Treynor…………………………………….……….87
c. Indeks Jensen………………………………………………88
C. Interpretasi………………………………………………………….89
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. KESIMPULAN…………………………………………………………..94
xiii
B. IMPLIKASI……………………………………………………………....95
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..99
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Gambar rincian Penelitian Terdahulu
38
2.2
Gambar kerangka Pemikiran
43
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Jumlah Sampel Saham –Saham Perbankan
4.1
Nilai Beta Sebelum Dipengaruhi Oleh Leverage
Profitabilitas dan Variabel Makro Ekonomi
4.2
73
Nilai ERB dan CI Sebelum Dipengaruhi Oleh
Leverage Profitabilitas dan Variabel Makro Ekonomi
4.3
48
75
Return saham perbankan Dengan
Kolmogorov-Smirnov Tahun 2005 – 2008
76
4.4
Pengujian Durbin Watson (D-W)
77
4.5
Nilai Beta dipengaruhi DER, ROA, dan Makro Ekonomi
81
4.6
ERB dan Ci yang dipengaruhi DER, ROA
dan Makro Ekonomi
82
4.7
Variabel Bebas Dan Koefisien Determinasi
83
4.8
Indeks Sharpe
86
4.9
Indeks Treynor
87
5.0
Indeks Jensen
88
xv
DAFTR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
1
Data Inflasi, Nilai Tukar, Bunga Deposito dan IHSG
100
2
Data DER
101
3
Data ROA
105
4
Return Saham Perbankan
109
5
Hasil Regresi Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan Variabel
Makro Ekonomi
6
115
Hasil Regresi Dengan Adanya Leverage, Profitabilitas dan
Variabel Makro Ekonomi
119
7
Uji Perbedaan Saham Melaui Uji Beda T paired
142
8
Uji Perbedaan Kinerja Saham Berdasarkan Indeks Sharpe,
Indeks Treynor dan Indeks Jensen Melaui Uji Beda T Paired 143
9
Indeks Sharpe Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan
Variabel Makro Ekonomi
10
IndeksTrynor Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan Variabel
Makro Ekonomi
11
144
Indeks Jensen Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan Variabel
Makro Ekonomi
12
145
Indeks Sharpe Dengan Leverage, Profitabilitas dan Variabel
Makro Ekonomi
13
144
145
Indeks Treynor Dengan Leverage, Profitabilitas dan Variabel
xvii
Makro Ekonomi
14
146
Indeks Jensen Dengan Leverage, Profitabilitas dan Variabel
Makro Ekonomi
146
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari
sektor perbankan khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan
industri dalam negeri. Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut
berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri
manufaktur, pertanian, pertambangan, properti dan lain- lain. Bank merupakan
suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediation) antara pihak- pihak kelebihan dana atau unit surplus (ultimate
lenders) dan pihak kekurangan dana atau unit defisist (ultimate borrowers),
(Miskhin, F. 2005 dalam buku Ahmad Rodoni: 2008:1) .
Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah
kepercayaan dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam
operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan
modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola
bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk menjaga keseimbangan antara
pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar
serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis
penanamannya. Hal tersebut diperlukan karena dalam operasinya bank selain
melakukan penanaman dalam bentuk aktiva produktif, seperti kredit dan surat-
1
2
surat berharga, juga memberikan komitmen dan jasa- jasa lain sebagai “fee
based operation” atau “off balance sheet activities”.
Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten
yang ada di Bursa Efek Jakarta meningkat. Meningkatnya jumlah emiten akan
membawa kearah yang lebih baik pihak- pihak yang berkepentingan, antara
lain bagi perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh modal, dan bagi
investor
akan
mendapatkan
return.
Para
pemodal
tertarik
untuk
menginvestasikan dananya karena investasi dalam bentuk saham menjanjikan
tingkat keuntungan yang lebih tinggi, baik dari deviden maupun dari capital
gain. Akan tetapi investasi dalam bentuk saham juga mempunyai resiko yang
tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return high risk high
return.
Investasi menurut Sugiharti Binastuti
(2004:4) adalah bagian dari
suatu usaha dan setiap investor memilki tujuan tertentu yang ingin dicapainya
melalui keputusan yang diambil. Secara umum dapat diartikan bahwa motif
dari investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang seluas-luasnya. Atau
dengan kata lain investasi dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan
saat ini dengan tujuan memperoleh suatu nilai yang lebih tinggi dimasa yang
akan datang. Investasi dapat dilakukan pada asset financial seperti saham,
obligasi dan asset rill.
Sedangkan menurut koetin, 1993:16 dalam Sugeng Wahyudi, 2005: 84
bahwa investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan
3
uang. Uang diinvestasikan dalam objek yang memberikan hasil. Investasi
dapat bertambah dan dapat pula merosot nilainya.
Dalam keadaan semacam itu, dapat dikatakan bahwa investor tersebut
menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Investor tidak tahu
dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya, yang
bisa mereka lakukan adalah
memperkirakan berapa keuntungan yang
diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang
sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapakan ( Husnan,
1998: 47 dalam Sugeng Wahyudi, 2005 : 83).
Ketidak pastian ini berkaitan dengan adanya risiko (risk) yang harus
diperhitungkan oleh investor sebelum mengambil keputusan memilih
instrument investasinya untuk menghindari kerugian.
Risiko adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian atau kekalahan atau
suatu keadaan yang tidak pasti, jadi risiko bisa diukur dengan besarnya
kerugian atau kekalahan atau ketidak pastian (Suprapto, 1992:257 dalam
Sugeng wahyudi, 2005:85)
Konsep Single Index Model menjelaskan bahwa risiko investasi saham
terdiri 2 jenis risiko yaitu risiko sistematis (Systematic Risk) dan risiko yang
tidak sistematis ( Unsystematis Risk). Risiko tidak sistematis disebut juga
risiko unik adalah risiko yang ditimbulkan oleh karakteristik dan siklus dari
setiap industri, sehingga risiko ini dapat dikurangi atau ditiadakan melalui
devirsifikasi saham. Risiko ini juga disebut sebagai risiko yang dapat dibagi
(Diversifiedi Risk) maka tidak relevan dalam penentuan tingkat keuntungan
4
yang diharapkan. Sedangkan risiko sistematis merupakan risiko yang tidak
dapat dibagi (Undiversified Risk) yang merupakan risiko pasar yang relevan
(sabar warsini, 2008: 72).
Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro
yang dapat dipengaruhi pasar secara keseluruhan. Faktor-faktor ekonomi
tersebut adalah perubahan tingkat suku bunga, kurs valas, kebijakan
pemerintah, dan sebaginya. Sehingga sifatnya umum dan berlaku bagi semua
saham dalam bursa saham yang besangkutan (Sugeng Wahyudi, 2005:86).
Untuk dapat mengurangi risiko saham dapat dilakukan dengan cara
diversifikasi saham. Melalui diversifikasi saham tersebut diharapkan akan
dapat memperkecil tingkat risiko. Diversifikasi dilakukan dengan cara
membentuk portofolio saham (Ni Putu Santi Suryantini, 2007:300).
Seorang investor yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya
mendatangkan tingkat keuntungan yang melebihi biaya modalnya. Tingkat
keuntungan tersebut merupakan tolak ukur pertumbuhan investasi yang
dilakukan, karena itu investor akan sangat memperhatikan nilai dari tingkat
keuntungan. Dalam hal ini investor akan memegang asset yang memberikan
tingkat perolehan yang tinggi (Sugiharti Binastuti, 2002: 2).
Tujuan dari pembentukan suatu portofolio saham adalah bagaimana
dengan risiko yang minimal mendapatkan keutungan tertentu. Atau dengan
risiko tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal
(Sugiharti Binastuti 2004:2).
5
Menurut Jogiyanto (2003:179) Para investor akan dihadapkan dengan
banyak kombinasi saham dalam portofolio. Dan pada akhirnya investor harus
mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih. Dan seorang
investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal .
Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan
portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio yang efisien adalah
portofolio yang menghsilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko
terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi (Husnan,
1998: 123). Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih
seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001:74 dalam Sugeng Wahyudi,
2005:82). Salah satu cara untuk menentukan portofolio yang optimal
diantaranya adalah menggunakan Single Indeks Model .
Single Indeks model
digunakan untuk menyederhanakan kriteria
peringkat (rangking) dalam pemilihan portofolio optimal. Seperti yang telah
dilakukan oleh Ghazi F. Momani : 2008 di Amman Stock Market-Jordan.
Ghazi F. Momani menganalisis atas saham-saham perbankan komersial yang
ada di yordania dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Dalam
menentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan Single Index
Model dibutuhkan beberapa variable, yaitu: return saham, Excess return to
beta ratio ( ERB) dan Cut Off Point (Ci ). Jenis saham yang masuk dalam
portofolio optimal adalah saham yang memilki nilai ERB lebih besar dari Ci
6
(ERB>Ci). Sedangkan
saham yang memilki ERB lebih kecil dari Ci
(ERB<Ci), maka tidak termasuk portofolio optimal.
Namun untuk memperoleh imbal hasil (return) pada tingkat yang
dikehendaki dengan risiko yang paling minimum bukan hal yang mudah untuk
didapatkan oleh seorang investor, karena ada banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat pengembalian yang diharapkan (return saham) dan
tingkat risiko saham, yaitu yang terbagi dalam faktor fundamental dan faktor
ekonomi. Faktor fundamental yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam
perusahaan, misalnya adanya pemogokan, tuntunan pihak lain, penelitian yang
tidak berhasil, kinerja perusahaan (tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas,
leverage, deviden, asset growth, ukuran perusahaan, dan lain-lain). Sedangkan
faktor ekonomi yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, misalnya
tingkat suku bunga, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, perubahan GDP, dan
lain-lain (Iqbal, 2003 dalam Siti Zubaidah).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Murti lestari
(2005) yang meneliti tentang analisis variable makro ekonomi ( tingkat bunga,
Inflasi dan kurs) terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, hasil
penelitiannya
menunjukan
bahwa
varibel
makro
ekonomi
tersebut
mempengaruhi return saham.
Dengan demikian dari hasil penenelitian Murti Lestasri dapat
disumpullkan bahwa kondisi pasar modal tidak terlepas dari pengaruh makro
tersebut. Salah satu kondisi makro tersebut adalah Inflasi, nilai tukar dan suku
bunga).
7
Dengan adanya pengaruh antara variabel makro ekonomi dengan
return saham, maka akan berimbas juga terhadap pembentukan portofolio
optimal. Karena dalam menentukan portofolio yang optimal adalah salah satu
variabel yang dibutuhkan adalah return saham. Maka dengan demikian
variabel makro ekonomi juga dapat mempengaruhi pembentukan portofolio.
Seperti yang telah dilakukan oleh Zulfi Skendra (2005), Zulfi Skendra
meneliti tentang Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan bunga
deposito terhadap portofolio optimal saham-saham blue chip di Bursa Efek
Jakarta. Sampel yang digunakan adalah saham-saham unggulan (blue Chip)
dari LQ 45 yang terdaftar di BEJ pada periode 2002 dan 2004 dengan
menggunakan metode analisis Single Indeks Model. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa dengan adanya inflasi, nilai tukar dan bunga deposito
mengakibatkan jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal berubah.
Apabila makro ekonomi seperti inflasi, nilai tukar dan tingkat suku
bunga dapat mempengaruhi kinerja saham (return saham) dan portofolio.
Bagaimana dengan faktor fundamental seperti likuiditas, profitabilitas,
solvabilitas dan lain sebagainya, apakah factor tersebut berpengaruh juga
terhadap pembentukan portofolio yang optimal?
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas,maka penulis
berminat untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis
Variabel Leverage, Profitabilitas & Variabel Makro Ekononomi Terhadap
Portofolio Optimal Saham-Saham
Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”.
dengan tahun penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.
8
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah data
yang digunakan sebagai sampel dan penggunaan tahun Dalam hal ini penulis
mengambil sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 sedangkan dalam penelitian
sebelumnya adalah saham blue chip dari tahun 2002 dan 2004. kmudian
varibel yang digunakan dalan penelitian ini adalah variable leverage yang
diproksikan dengan DER,
profitabilitas yang diproksikan dengan ROA,
infllasi, nilai tukar dan bunga deposito sedangkan dalam penelitian
sebelumnya hanya menggunakan variable makro saja (inflasi, nilai tukar serta
bunga deposito).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka
permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Berapakah jumlah saham Bank yang memenuhi portofolio optimal dengan
menggunakan Single Indeks Model?
2. Bagaimanakah pengaruh leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan
nilai kurs dan bunga deposito terhadap return saham?
3. Apakah terdapat perubahan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio
optimal dengan leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai
kurs, dan bunga deposito.
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara saham-saham
perbankan yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan
9
dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi,
perubahan nilai kurs, dan bunga deposito?
5. Apakah terdapat perbedaan kinerja saham perbankan antara Indeks Sharpe,
Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang masuk dalam portofolio optimal
tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat
inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Menganalisis saham yang memenuhi portofolio optimal saham-saham
perbankan yang go publik di Bursa Efek Indonesia dengan Single
Indeks Model.
b. Menganalisis pengaruh leverage, profitabilitas,
tingkat
inflasi,
perubahan nilai kurs, dan bunga deposito terhadap return saham.
c. Menganalisis perubahan jumlah jenis saham yang memenuhi
portofolio optimal dengan adanya variabel leverarge, profitabilitas,
tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito.
d. Menganalisis perbedaan antara saham-saham portofolio optimal tanpa
dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat
inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito.
e. Menganalisis
perbedaan
kinerja
saham
perbankan
dengan
menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang
10
masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan dipengatuhi oleh
variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs,
dan bunga deposito
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan publik sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan keuangannya, terutama dalam
menetapkan portofolio optimal.
b. Bagi Investor
Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi di masa yang
akan datang dan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pemilihan
jenis dan jumlah saham agar diperoleh return yang optimal, pada
tingkat risiko tertentu.
c. Bagi akademik untuk menambah khazanah dunia ilmu pengetahuan
dan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Investasi
Menurut Abdul Halim (2005:2) investasi adalah penempatan sejumlah
dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa
mendatang. Sedangkan menurut Moeljadi (2006:121) investasi merupakan
suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat
menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari
dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial anvestment). Dari
beberapa pengertian investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa investasi
merupakan penempatan sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan
yang lebih besar dari dana pada saat investasi awal.
Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu: Investasi pada asetaset finansial (financial assets) dan Investasi pada aset- aset riil (real assets).
Investasi pada aset-aset finansial dilakukan dipasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga, pasar uang dan lainnya.
Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal, misalnya, berupa saham,
obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil
dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya (Abdul Halim 2005:4).
Menurut Sugiharti Binastuti (2004:2) dalam merencanakan dan
melaksanakan investasi perlu suatu pertimbangan dan perhitungan matang
11
12
karena unsur ketidakpastian. Sehingga dalam kegiatan investasi harus
memutuskan berapa jumlah investasi yang ditanamkan dan dalam aset apa
investasi tersebut dilakukan.
Seorang investor yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya
mendatangkan tingkat keuntungan yang melebihi biaya modalnya.
Adapun tujuan invesatasi menurut Irham dn Yovi (2009:6) adalah
sebagai berikut:
a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut.
b. Terciptabya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan
(profit aktual).
c. Terciptanya kemakmuran bari pemrgang saham.
d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.
B. Leverage
Menurut Abdul Halim (2010;159) rasio leverage digunakan untuk
mengukur sampai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Sedangkan
menurut Kasmir dan Jakfar (2007: 126) leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki
bebeapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari
sumber pinjaman atau modal sendiri.
Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal
pinjaman haruslah digunakan beberapa perhitungan dengan rasio-rasio adalah:
13
Keuntungan dengan mengetahui leverage ratio adalah:
•
Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan tehadap kewajiban kepada
pihak lainnya.
•
Menilai kemampuan prusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
•
Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya akiva tetap
dengan modal.
Untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang
salah satunya adalah dengan menggunakan DER (Debt to Equity Ratio) .
DER
menurut
Sabar
Warsini
menunjukan
struktur
permodalan
(2009;64)
emiten,
jika
adalah
kemampuan
dibandingkn
dengan
kewajibannya.
Dan menurut Kasmir dan Jakfar (2007: 128) DER adalah rasio yang
digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dengan modal
sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan
dibiyai dengan utang.
Bagi
bank,
semakin
besar
rasio
ini
akan
semakin
tidak
menguntungkan, karena semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan
yang mungkin terjadi diperusahaan, tapi bagi perusahaan justru semakin besar
rasio akan semakin baik.
Adapun rumus untuk mencari DER dapat digunakan perbandingan
antara total utang dengan total modal sendiri sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang Assets)
Equity
14
C. Profitabilitas
Profitabilitas menurut Dewi Astuti (2004:36) adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba. Sedangkan menurut Sabar Warsini
(2009) profitabilitas adalah kemampuan emiten untuk menghasilkan
keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efesiensi dalam
menggunakan harta yang dimilikinya. Dan menurut A Ross Stephen (2003;70)
profitabillitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan
menggunakan aktiva dan seberapa efisien perusahaan mengelola operasinya.
Profitabilitas satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting
adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam
mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di
masa mendatang.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profitabilitas), salah satunya adalah dengan menggunakan
Return On Asset (ROA).
Return On Asset (ROA) menunjukan hubungan antara tingkat
keuntungan (earning) yang dihasilkan manajemen atas dana yang ditanam baik
oleh pemegang saham maupun kreditor.
Return On Asset (ROA) ini mengukur pengembalian atas total aktiva
setelah bunga dan pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi
menunjukan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan mengharapkan adanya hasil
pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Hasil
15
pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari dana
tersebut. Sebagai salah satu ukuran ke efektifan, maka semakin tinggi hasil
pengembalian, semakin efektiflah perusahaan. Rasio ini sangat penting,
mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan
sumber-sumber modal perusahaan.
Persamaan Return On Assets adalah sebagai berkut:
ROA = Net Income X 100 %
Total Asset
D. Inflasi
Menurut Sadono Sukirno (2006;14) inflasi dapat didefinisikan sebagai
suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian.
Sedangkan menurut Ahmad Rodoni (2008: 17) inflasi adalah keadaan dimana
terjadi peningkatan harga umum secara terus-menerus .
Inflasi juga bisa menunjukan kerentanan perekonomian suatu negara
sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan penanaman modal,
terutama modal asing akan prospek pendapatan yang akan diperolehnya
dinegara tersebut. Inflasi bisa terjadi karena adanya kelebihan jumlah uang
yang beredar.
Berdasarkan besarnya laju inflasi, kategori inflasi dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu :
16
1) Inflasi Merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat
jalannya. yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga
yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.
2) Inflasi Sederhana
Inflasi sederhana adalah proses kenaikan harga-harga yang lebih
cepat sedikit dari inflasi merayap. Yang digolongkan kepada inflasi ini
adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya berada di sekitar lima atau
delapan persen.
3) Inflasi hiper
Inflasi hiper adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat,
yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat
dalam masa yang singkat.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung inflasi adalah
sebagai berikut:
Laju inflasi =
IHKt − IHKt −1
IHKt −1
E. Kurs
Kurs atau nilai tukar mata uang (exchange rate) merupakan harga suatu
mata uang terhadap mata uang yang lain. Sedangkan menurut .
Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing akan sangat
mempengaruhi iklim investasi dalam negeri, terutama pasar modal. Ketika
17
terjadi apresiasi kurs rupiah misalnya, akan berdampak pada perkembangan
pemasaran produk Indonesia di luar negeri, terutama dalam persaingan harga.
Sebaliknya, bila terjadi depresiasi rupiah terhadap dollar US$ misalnya, akan
berdampak pada perusahaan- perusahaan go public, terutama yang
menggantungkan faktor produksi terhadap bahan-bahan impor, sehingga biaya
produksi meningkat, laba yang diperoleh menurun dan berakibat jatuhnya
harga saham perusahaan tersebut.
Pergerakan kurs mata uang akan berdampak pada nilai perusahan
multinsional (MNC) karena kurs dapat mempengaruhi jumlah arus masuk kas
yang diterima melalui ekspornya, dan akan mempengaruhi jumlah arus keluar
kas yang digunakan untuk membayar impor.
Kurs nilai tukar mengukur nilai satu satuan mata uang terhadap mata
uang lain (Thomson; 2006: 123). Jika kondisi ekonomi berubah, kurs mata
uang juga dapat berubah cukup besar.
Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran
perubahan nilai kurs menggunakan nilai spot adalah sebagai berikut:
Nilai Kurs = Nilai kurs t- Nilai Kurs t-1
Nilai kurs t-1
Dimana:
Kurs t
: Kurs spot tanggal terkini
Kurs t-1
: Kurs spot pada tanggal terdahulu
18
F. Suku Bunga Deposito
Sertifikat Deposito Merupakan simpanan yang diterbitkan dengan
jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan, diterbitkan atas unjuk dalam bentuk
Sertifikat, tanpa mencantumkan nama pemilik deposito. Sertifikat deposito
dapat diperjual belikan kepada pihak lain. Pembayaran bunga Sertifikat
Deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau pada saat jatuh tempo, baik
tunai maupun non tunai (www.bi.go.id).
Sertifikat Deposito sering disingkat CD. Pada prinsipnya adalah
instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah. Jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan ( Ahmad Rodoni, 2004: 129).
Dan
menurut Undang-undang No.2 tahun 1998, deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan di bank.
penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu maksudnya
adalah jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga
bulan, maka uang tersebut dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut
berakhir, dan sering disebut tanggal jatuh tempo.
Domian (1996) dalam Bahtiar Usman (2007: 101) menjelaskan bahwa
terdapat hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan pendapatan
saham. Hal ini berarti bahwa ketiak ada kenaikan tingkat suku bunga maka
pendapatan saham akan cenderung menurun.
19
Tingkat suku bunga juga merupakan salah satu variabel yang sering
dianggap sebagai indikator kebijakan moneter yang baik, sebab tingkat suku
bunga biasanya sensitivf terhadap suplai surat-surat berharga (Patelis: 1997
dalam Bahtiar Usman 2007: 101)
Adapun keuntuangan yang didapat dari deposito adalah sebagai berikut
(www.bi.go.id) :
1. Dapat dijadikan jaminan kredit.
2. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk
simpanan lainnya.
3.
Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan
kebutuhan dan jangka waktu deposito.
G. Portofolio
1. Definisi Portofolio
Menurut Moeljadi (2006:187), Portofolio adalah Sekumpulan
aktiva, baik aktiva nyata (real asset) mupun aktiva keungan (financial
asset). Dan menurut Abdul Halim (2005:54), portofolio merupakan
kombinasi atas gabungan atau sekuritas asset rill maupun asset financial
yang dimilki oleh investor, sedangkan menurut Sugiharti Binastuti
(2005:4) portofolio dapat diartikan sebagai rangkaian kombinasi beberapa
aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan
maupun lembaga. Kombinasi aktiva tersebut bias berupa aktiva riil,
maupun aktiva financial. Dan menurut Agus Sartono (2010;143)
20
portofolio adalah sekumpulan investasi baik asset riil atau real assets
maupun asset keuangan atau financial assets. Yang dimaksud dengan
portofolio dalam financial asset adalah investasi pada asset keuangan
seperti saham biasa, saham prefern, obligasi perusahaan dan surat berharga
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Harry Markowitz, William Sharpe, John Lintner, Jan Mossin dan
lain-lain adalah ilmuwan yang banyak memberikan kontribusi dalam
pengembangan teori portofolio modern. Teori ini berkembang sejak
diketemukan cara berinvestasi yang efisien dan optimal sebagaimana di
kemukakan Harry Markowittz pada tahun 1952.
2. Analisis Portofolio
Secara
umum
portofolio
investasi
adalah
merupakan
penganekaragaman ( diversifikasi ) pada beberapa peluang investasi yang
dilakukan oleh investor perorangan maupun lembaga.
Tujuan investor membentuk portofolio dengan cara menanamkan
dananya pada berbagai sarana investasi, tidak lain adalah untuk
mengurangi risiko (Sabar Warsini;2009:117).
Diversifikasi sangat perlu dilakukan mengingat sebagian besar
investor masih bersikap menghindari risiko. Semakin banyak jenis sarana
investasi yang dipilih maka risiko dapat diminimalkan, karena risiko
kerugian pada salah satu jenis investasi akan ditutupi oleh keuntungan
yang didapat dari jenis sarana investasi yang lainnya.
21
Menurut (Abdul Halim 2005:54) Hakikat pembentukan portofolio
adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu
mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternative investasi yang
berkorelasi negatif.
Investor yang rasional akan menginvestasikan dananya dengan
memilih saham yang efisien. suatu portofolio dikatakan efisien apabila
portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi
kondisis sebagai berikut:
a. Memberikan ER ( tingkat pengembalian yang diharapkan) terbesar
dengan risisko yang sama, atau
b. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.
Sedangkan menurut Menurut Tandelilin (2010:157) portofolio
efisien adalah portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau
portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu
Maka dengan demikian dalam pembentukan portofolio dibutuhkan
adanya perhitungan return dan risiko portofolio.
a. Pengertian Return
Tingkat
keuntungan
(return)
merupakan
rasio
antara
pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana
yang
diinvestasikan.
Pada
umumnya
investor
mengharapkan
keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil mungkin,
sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan
22
investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang
memadai.
Dan pada dasarnya tujuan investasi dalam saham adalah untuk
memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang berupa dividen dan
capital gain. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang
dibayarkan kepada pemegang saham dalam suatu periode tertentu.
Sedangkan Capital gain
adalah selisih antara harga saham awal
periode dengan harga akhir periode. Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi maka dikatakan investor memperoleh capital gain,
namun apabila terjdi sebaliknya maka investor dikatakan menderita
capital loss.
Dengan demikian tingkat keuntungan suatu saham dapat di
hitung dengan rumus sebagai berikut (Sabar Warsini :2009;79)
Rt =
( Pt − P t −1 )
Pt −1
Dimana :
Rit : return saham I periode ke-t
Pt : Harga saham pada periode t
Pt-1: Harga saham pada periode t-1
23
Komponen return meliputi:
1. Capital Gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi
investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas
harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.
2. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor
secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield
dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.(Abdul
Halim,2003)
b. Pengertian Risiko
Menurut Ni Putu (2007;303) risiko merupakan penyimpangan
tingkat keuntungan yang diperoleh dari nilai yang diharapkan oleh
seorang investor. Sedangkan Risiko menurut Dermawan Syahrial
(2008: 69) sering dihubungkan dengan penyimpangan dari hasil yang
diterima dengan yang diharapkan.
Pada prinsipnya risiko dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu sebagai berikut:
1. Risiko tidak sistematik (UnsystematicRisk) Merupakan risiko yang
terkait dengan suatu saham tertentu yang umumnya dapat dihindari
(avoidable) atau diperkecil melalui diversifikasi (diversifiable).
2. Risiko sistematik (Systematic Risk) Merupakan risiko pasar yang
bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam pasar modal
yang bersangkutan. Risiko ini tidak mungkin dapat dihindari oleh
investor melalui diversifikasi sekalipun. Dan menurut Rodoni
24
Ahmad dan Herni Ali (2010;89) risiko sistemati adalah setiap
risiko yang mempengaruhi sebagian besar asset dengan tingkat
risiko yang bermacam-macam. Contoh dari risiko sistematik
termsuk ketidakpastian mengenai keadan ekonomi secara umum
seperti GNP, tingkat bunga atau inflasi.
Selain dua bagian risiko tersebut, sikap investor terhadap
menghadapi risiko yang muncul dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
sebagai berikut:
1. Risk Averse adalah sikap seorang investor yang akan memilih
investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah dengan tingkat
return yang diharapkan sama besar.
2. Risk Neutral adalah sikap seorang investor yang akan memilih
investasi yang tingkat return-nya sesuai dengan risiko yang
dihadapi.
3. Risk Seeker adalah sikap seorang investor yang akan memilih
investasi yang memiliki risiko investasi yang lebih tinggi dengan
tingkat return yang diharapkan sama besar.
Adapun rumus penggunaan beta dengan menggunakan teknik
regresi menurut jogiyanto dalam jurnal Ni Putu (2007:305) adalah
sebagai berikut:
βi =
σ im
σ 2m
25
Dimana :
βi = Beta saham i
σim = Covarian return saham i dan return pasar
σ 2 = Varians return pasar
Atau dapat diuraikan sebagai berikut:
n
βi =
∑ (R
t −1
it
− Rit )( Rmt − Rmt )
n
∑ (R
t =1
mt
− Rmt ) 2
Untuk menghitung return pasar digunakan rumus sebagai berikut:
Rmt =
IHSGt − IHSGt −1
IHSGt −1
Dimana:
Rmt
= Return pasar priode ke-t
IHSGt = Indeks IHSG periode ke-t
IHSGt-1 = Indeks IHSG periode ke t-1
Return pasar adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari
investasi pada saham yang ada di bursa, yang tercermin dari indeks
indeks IHSG untuk periode semesteran yang dukur dengan persentase.
26
3. Penentuan Portofolio Optimal Dengan Single Indeks Model (SIM)
Model Indeks Tunggal atau model satu factor (Single Indeks
Tunggal) mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek
atau lebih akan berkorelasi, yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai
reaksi yang sama terhadap satu factor atau indeks tunggal yang dimasukan
dalam model. Factor atau indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG).
Maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya metode ini
mengasumsikan bahwa suatu return sekuritas dipengaruhi oleh satu factor
yaitu indeks pasar. Single Indeks Model dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut: (Abdul Halim:2005:82).
Ri = α i + β i Rm +e i
Dimana:
Ri : Tingkat pengembalian yang diharapkan atas efek i
αi : Bagian dari tingkat pengembalian efek I tang tidak terpengaruh
oleh perubahan pasar (konstanta)
βi : Kepekaan tingkat pengembalian efek I terhadap tingkat
pengembalian indeks pasar (parameter yang mengukur perubahan
yang diharapkan pada Ri jika terjadi perubahan pada Rm)
Rm : Tingkat penfembalian dari indeks pasar
ei
: Faktor pengganggu yang tidak dimasukan dalam model
27
Rumus diatas merupakan persamaan regresi linier sederhana,
dimana Ri : variable dependen, αi : konstanta, βi : koefisien regresi, Rm :
variable independent, dan ei : factor pengganggu yang tidak dimasukan
dalam model.
Dalam proses pembentukan portofolio optimal menurut Single
Indeks Model, untuk menentukan saham mana yang termasuk kedalam
portofolio optimal, dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Meghitung Excess Return to Beta Ratio (ERB) masing-masing saham
dan mengurutkan berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai terkecil.
2) Portofolio yang optimal terdiri dari investasi pada saham yang nilai
ERB nya lebih besar dari pada titik pembatas tertentu atau Cut Off
Rate (Ci).
Adapun formula yang digunakan untung menghitung ERB dan Ci
adalah sebagai berikut (Ghazi F.Momani:2008):
¾ Menghitung Excess Return to Beta Ratio (ERB).
Excess Return to Beta Ratio (ERB) adalah merupakan
kelebihan pengembalian atas tingkat keuntungan bebas risiko pada
asset lain.
Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ERB =
Ri − Rf
βi
Dimana:
ERB
= Excess return to Beta Ratio
28
Rf
= Risk free
Ri
= expected stock return
Βi
= stock beta
¾ Menentukan Nilai Titik Pembatas (Cut Off Point = Ci)
Untuk menentukan batas nilai ERB untuk memilih kandidat
pembentuk portofolio diperlukan sebuah titik pembatas (Cut Off
Point). Nilai penentu titik pembatas ini diperoleh dengan terlebih
dahulu menghitung:
Ai =
[ Ri − Rf ]. β i
σ
2
ei
Dan :
β 2i
Bi = 2
σ ei
setelah nilai Ai dan Bi diperoleh, titik pembatas Ci dihitung dengan
cara sebagai berikut:
n
Ci =
σ 2m ∑
( Ri − R f ) β i
i =1
1+ σ 2m
σ 2 ei
1
β 2i
∑
2
i =1 σ ei
Dimana:
Ci
: Cut Off Point per stock meant to examine it quality
29
σ 2 m : fluctuation of the market index.
Ri
: stock return
Rf
: risk – free return
βi
: sytematic risk per stock
σ 2 ei : unsystematic risk per stock return
Dari persamaan ini, dapat ditemukan Cut Off Point per saham,
serta dapat membedakan saham yang optimal dan yang tidak optimal
dengan membandingkan Cut Off pint dengan Excess Return to Beta Ratio
(ERB). Jika rasio ERB lebih besar / tinggi dari Cut Off point (ERB > Ci),
maka saham termasuk portofolio yang optimal. Dan sebaliknya Jika rasio
ERB kurang dari Cut Off point (ERB < Ci), maka saham tidak termasuk
portofolio optimal.
H Penilaian Kinerja Saham
Tujuan penilaian kinerja portofolio menurut (Abdul Halim 2005:68)
adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk
telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi sehingga
dapat diketahui portofolio mana yang memilki kinerja yang lebih baik jika
ditinjau dari tingkat pengembalian dan risikonya masing-masing.
Menurut Tandelilin (2010:489) bahwa dalam mengevaluasi kinerja
suatu portofolio ada beberapa factor yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai
berkut:
30
1. Tingkat Risiko, dalam mengevaluasi kinerja portofolio harus didasarkan
pada ukuran yang bersifat risk-asjusted, artinya bahwa pengukuran kinerja
portofolio tidak hanya dilihat dari besarnya return portofolio saja tetapi
juga harus memperhatikan besarnya risiko yang harus ditanggung untuk
memperoleh besarnya return tersebut.
2. Periode waktu: Factor waktu perlu diperhatikan karena kan mempengaruhi
return portofolio.
3. Penggunaan patok duga (benchmark) yang sesuai: Dalam melakukan
evaluasi kinerja portofolio, diperlukan untuk membandingkan return
portofolio tersebut dengan return yang bisa dihasilkan oleh alternatif
portofolio lain yang sebanding.
4. Tujuan
Investasi:
Evaluasi
kinerja
suatu
portofolio
juga
perlu
memperhatikan tujuan yang ditetapkan oleh investor atau manajer
investasi.Tujuan investasi yang berbeda akan mempengaruhi kinerja
portofolio yang dikelolanya.
Seperti telah dijelaskan diatas bawa untuk melihat kinerja portofolio
tidak bisa hanya melihat tingkat return yang dihasilkan portofolio tersebut,
tetapi juga harus memperhatikan tingkat risiko portofolio juga.
Beberapa ukuran kinerja portofolio yang sudah memasukan factor
risiko adalah Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Indeks Jensen.
1. Indeks Sharpe
Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara
membandingkan antara premi risiko (yaitu selisih rata-rata tingkat
31
pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko)
dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total
risiko). Secara matematis indeks sharpe dirumuskan sebagai berikut :
Spi = Rpi – Rf
SDpi
Keterangan Simbol :
Spi
= Indeks Sharpe portofolio i
Rpi
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf
= rata-rata batas bunga investasi bebas risiko
SDpi
= standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
Rpi – Rf
= premi risiko portofolio i
Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan risiko total yang
merupakan penjumlahan dari risiko pasar ( systematic risk) dengan risiko
tidak sistematik ( unsystematic risk). Dengan memperhitungkan risiko,
makin tinggi nilai pengukuran sharpe, makin baik kinerja portofolio (Ni
Putu 2007:307).
2. Indeks Treynor
Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara
membandingkan antara premi risiko (yaitu selisih rata-rata tingkat
pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko)
dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan beta (risiko pasar atau
32
risiko sistematis). Secara matematis indeks Ttreynor dirumuskan sebagai
berikut :
Tpi = Rpi – Rf
βpi
Keterangan Simbol :
Tpi
= Indek Treynor portofolio i
Rpi
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf
= rata-rata batas bunga investasi bebas risiko
βpi
= beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi – Rf
= premi risiko portofolio i
Dengan mempertimbangkan risiko sistematik, makin tinggi nilai
pengukuran treynor, makin baik kinerja portofolio (Ni Putu 2007:307).
3. Indeks Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas (security
market line – SML) yang merupakan garis yang menghubungkan
portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas risiko, sehingga
secara matematis dirumuskan Rp = Rf + (Rm – Rf) βp. Kemiringan SML
dinyatakan sebagai (Rm – Rf)/ βp, dan konstantanya adalah Rf. Dalam
keadaan ekuilibrium semua portofolio diharapkan berada pada SML. Jika
terjadi penyimpangan, artinya, jika dengan risiko yang sama tingkat
pengembalian suatu portofolio berbeda dengan tingkat pengembalian pada
SML, maka perbedaan tersebut disebut dengan Indeks Jensen ; dimana
risikonya dinyatakan dalam beta (risiko pasar atau risiko sistematis).
33
Apabila tingkat pengembalian actual dari suatu portofolio lebih besar dari
tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks
Jensen akan bernilai positif. Sebaliknya, apabila tingkat pengembalian
aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari tingkat pengembalian yang
sesuai dengan persamaan SML, berarti indek Jensen akan bernilai negatif.
Berdasarkan uraian diatas, maka indeks Jensen dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Jpi = (Rpi – Rf) – (Rm – Rf) βpi
Keterangan Simbol :
Jpi
= Indeks Jensen portofolio i
Rp
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf
= rata-rata bunga investasi bebas risiko
Rm
= rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)
βpi
= beta portofolio I (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi-Rf
= premi risiko portofolio i
Rm-Rf
= premi risiko pasar
I. Penelitian Terdahulu
Pengujian mengenai variable makro ekonomi telah dilakukan oleh
Murti Lestari (2005). Murti Lestari menganalisis tentang pengaruh variable
makro ekonomi terhadap return saham di BEJ, variable makro yang
digunakan dalam penelitiannya adalah tingkat suku bunga SBI, inflasi, dan
34
nilai kurs valuta asing. Sample yang dunakan dalam penelitiannya adalah data
return saham perusahaan yang listed di BEJ dari tahun 1998 sampai dengan
2003. Dengan metode yang digunakan adalah dengan tiga model, yaitu
meliputi model klasik, model auto regressive dan model kausalitas granger.
Hasil pengujian murti lestari mengenai pengaruh variable makro ekonomi
terhadap return saham dengan menggunakan model klasik, model auto
regressive menunjukan bahwa variable makro ekonomi terhadap return saham
tidak berpengaruh secara signifikan. Namun dengan menggunakan model
Kausalitas granger hasil penelitiannya menunjukan bahwa variable makro
tersebut mempengaruhi return saham.
Robiatul Auliyah dan Ardi Hamzah (2006) telah melakukan
penelitian dengan judul
Analisis karakteristik perusahaan, industri dan
ekonomi makro terhadap return dan beta saham. Sample yang digunakan
dalam penelitiannya adalah saham- saham yang terdaftar di Jakarta Islamic
indeks selama tahun 2001-2005 dengan munggunakan teknik purposive
sampling. Variabel-variabel pada karakteristik perusahaan yang dijadikan
dalam penelitian ini adalah earning per share, dividend payout, leverage,
current ratio, return on investmen dan cyclicality. Dan Variabel-variabel
industrinya dilihat jenis industri dan ukuran industri. Variabel jenis industri
dibedakan antara industri manufaktur dan non manufaktur. Untuk ukuran
industri digunakan nilai 0 untuk industri kecil dan 1 untuk industri besar yang
dikelompokkan berdasarkan nilai dari total aset perusahaan. Sedangkan
35
variabel-variabel ekonomi makro nya dilihat dari kurs rupiah terhadap dollar
dan Produk Domestik Bruto (PDB). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
secara simultan variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan
ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5% terhadap
return saham syariah tetapi berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5%
terhadap beta saham syariah. Pengujian regresi secara parsial dengan t test
menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variable-variabel karakteristik
perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh secara signifikan pada
return saham syariah, sedangkan variabel-variabel karakteristik perusahaan,
industri dan ekonomi makro berpengaruh terhadap beta saham, saham yang
mempunyai pengaruh signifikan pada tingkat 5% adalah cyclicality, kurs
rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto (PDB).
Penelitian mengenai variable makro ekonomi juga telah dilakukan oleh
Nil Gunsel dan Sadik Cukur (2007) di London Stock Exchange. Mereka
menganalisis mengenai pengaruh variable makro ekonomi terhadap return
saham. Sample yang digunakannya adalah perusahaan yang terdaftar di
London stock exchange dari periode Januari 1980 sampai dengan Desember
1993. metode yang digunakannya adalah APT ( Arbitrage Pricing Theory).
Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri atas 7
spesifik variable makro ekonomi yaitu: struktur jangka waktu suku bunga,
inflasi tak terduga, perubahan dalam tingkat produksi (unanticipated sectoral
industrial production), risiko premium, kurs, uang beredar dan Dividen yield
( unanticipated dividend yield). Hasil penelitian mereka menunjukan bahwa
36
faktor-faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan di pasar bursa saham
Inggris, namun, setiap faktor dapat mempengaruhi industri yang berbeda
dalam cara yang berbeda. Artinya, faktor makroekonomi satu industri dapat
mempengaruhi secara positif, tetapi dapat mempengaruhi industri lainnya
negatif.
Disamping itu juga penelitian mengenai variable makro ekonomi telah
dilakukan oleh Zulfi Skendra. Zulfi Skendra melakukan penelitian dengan
judul Analisis pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga Deposito terhadap
portofolio optimum saham-saha blue chip di BEI, dengan menggunakan
metode Single indeks model. Penelitian ini dilakukan pada 10 perusahaan
yang tergabung dalam saham LQ 45 dengan kategori saham-saham blue chip
(saham- saham unggulan) pada periode tahun 2002 dan 2004. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa jenis saham yang masuk dalam portofolio optimum
dengan adanya pengaruh inflasi, nilai tukar dan bunga deposito terjadi
penambahan. Yang tadinya hanya lima saham yang masuk dalam portofolio
optimum, yaitu: ASII, AALI, ISAT, TLKM, dan SMGR. Dengan adanya
pengaruh Inflsi, nilai tukar, dan bunga deposito menjadi enam saham yang
masuk dalam portofolo optimum yaitu: ASII, AALI, ISAT, TLKM, SMGR,
dan UNVR.
Penelitian portofolio optimal dengan metode Single Indeks Model juga
telah dilakukan oleh Ghazi F. Momani (2008) di Amman stock market –
37
Jordan. Ghaji F. Momani meneliti perusahaan perbankan di yordania dari
periode 2003-2007. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa hanya terdapat
satu saham yang memilki ERB > Ci, yaitu: Bank arab dengan nilai ERB :
3.36923 dan Ci : 3.369116. yang lainnya nilai ERB < nilai Ci sehingga tidak
masuk dalam portofolio optimal.
Tidak hanya varibel makro ekonomi yang dapat mempengaruhi return
saham namun rasio profitabilitas juga dapat mempengaruhi return saham.
Seperti yang telah dilakukan oleh I G. K. A. ULUPUI (2006) yang telah
meneliti mengenai Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,
Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham. Perusahaan yang dijadikan sampel
dalam penelitiannya adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam industri
konsumsi, khususnya makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ sejak
tahun 1999—2005. Salah satu variable Independen yang digunakan dalam
penelitianya adalah rasio Profitabilitas yaitu Return On Asset. Dan hasil
penelitiannya menunjukan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial,
Variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
Rincian penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 halaman
berikutnya.
38
Tabel 2.1
Rincian Penelitian Terdahulu
Nama
Tahun
Peneliti
Peneliti
Judul
Variabel
Metode Analisis
Hasil Penelitian
Penelitian
an
Murti
Lestari
(2006)
1998
2003
Pengaruh
variable
Makro
terhadap
return saham
di BEJ:
pendekatan
beberapa
model
Robiatul
Auliyah,
Ardi
Hamzah,
dan
universita
s
Trunojoyo
(2006)
2001
2005
Analisa
Karakterstik
Perusahaan,
Industri dan
Ekonomi
Makro
Terhadap
Return Dan
Beta Saham
Syariah Di
Bursa Efek
Jakarta
* Model Klasik :
1. Model Klasik
semua variabel makro tersebut
bunga SBI
2. Model Autoregresive
tidaka ada yang signifikan
jangka
3. maodel Kausalitas
dalam mempengaruhi return
pendek
Granger
saham
2. Laju inflasi
* Model Autoregresive:
3. Kurs Valuta
t statistiknya menunjukan
Asing
bhwa variabel makro tersebut
4. Return Saham
tidak ada yang signifikan
dalam mempengaruhi return
saham.
* Model Kausalitas Grenger
- pada lag 1 bulan, variabel
makro tersebut
mempengaruhi return
saham.
- Pada lag 3 bulan,variabel
makro tersebut
mempengaruhi return
saham, dan begitu sbaliknya
return saham
mempengaruhi variabel
makro.
- dan pada lag 1 tahun,
hasilnya sama dengan pada
lag 1 bulan.
*Karkteristik
Analisis Regresi
* Secara simultan (F hitung)
Perusahaan:
Linier Berganda
maupun secara parsial (t hitung)
EPS,Dividend • Uji F
menunjukan bahwa variabel Payout,Lever
variabel
karakteristik
• Uji t
age,Current
perusahaan,
industri
dan
Ratio,ROI,Cy
ekonomi
makro
tidak
clicality
berpengaruh secara signifikan
*Variabel
terhadap return saham syariah.
industri:
*Secara simultan (F test)
manufaktur,
menunjukan bahwa variabelnon
variabel
karakteristik
manufaktur
perusahaan, industri dan ekonmi
*Ukuran
makro
berpengaruh
secara
Industri: nilai
signifikan pada tingkat 5%
nol untuk
terhdap beta saham syariah.
industri kecil,
*Secara parsial (t test)
nilai satu
menunjukan bahwa variabeluntuk industri
variabel karakteristik
besar
perusahaan, industri dan ekonmi
*Variabel
makro terhadap beta saham
1. Tingkat
39
I. G. K. A.
ULUPUI
1999
2005
Nil
Gunsel
Dan
Sadik
Cukur
(2007
Januari
1980
sampai
dengan
Desemb
er 1993
Zulfi
Skendra
2005
2002
&
2004
Ekonomi
makro: Kurs
rupiah, PDB
(Produk
Domestik
Bruto.
* Return dan
Beta saham
Syariah
Analisis
* Return saham
Pengaruh * Likuiditas
Rasio
-Current
Likuiditas,
Ratio
Leverage, *Rasio
Aktivitas,
Leverage
Dan
-DER
Profitabilitas *Rasio
Terhadap
Likuiditas
Return
- Total Assets
Saham
turnover
* Rasio
Profitabilitas
- ROE
- ROA
*interest rate
*unanticipated
inflation
*unanticipated
sectoral
industrial
production
*Risiko
premium
*real axchange
rate
*money supply
(MO)
*Unanticipated
dividend yield
Analisis
- Inflasi
pengaruh - Nilai tukar
Inflasi, Nilai
rupiah
Tukar dan - Bunga
Bunga
Deposito
Deposito - Portofolio
terhadap
Optimum
portofolio - Return saham
optimum - ERB
saham-saha - Ci
blue chip di
BEJ.
The Effects
of
Macroecono
mic Factors
on the
London
Stock
Returns: A
Sectoral
Approach
mempunyai pengaruh signifikan
pad tingkat 5% adalah
cyclicality, kurs rupiah terhadap
dollar dan Produk domestic
Bruto (PDB).
Analisis Regresi
Berganda
• Uji F
• Uji t
* APT (Arbitrage
PricingTheory)
* SIM
* Regresi linier
Berganda
- Uji F
- UJi t
* Indeks Sharpe
* Indeks treynor
* Indeks Jensen
* Melalui uji t, hanya variabel
Current Ratio dan Return On
Assets
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
return
saham.
* Melalui uji F menunjukan bahwa
variabel independent (Current
Ratio, Debt to Equity Ratio,
Total Assets Turn Over dan
ROA) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap
return saham satu tahun
kedepan.
Faktor-faktor ekonomi makro
tersebut berpengaruh signifikan
dipasar bursa saham inggris
(return saham), namun setiap
factor
dapat
mempengaruhi
industri yang berbeda. Artinya,
faktor ekonomi satu industri
dapat mempengaruhi secara
poitif, tetapi dapat mempengaruhi
industri lainnya negatif.
* Hanya terdapat lima jenis saham
blue chip yang masuk kedalam
portofolio optimum dari sepuluh
saham perusahaan yang menjadi
sample
penelitian
dengan
menggunakan Single Indeks
Model (SIM), yaitu saham ASII,
AALI, ISAT, TLKM dan
SMGR.
* Dengan melaui uji t variabel
indeks nilai tukar (NT-1) dan
bunga deposito pemerintah ( B
Dpst pmrt) berpengaruh secar
nyata pada selang kepercayaan
99% terhadap return pasar.
40
Ghazi F.
Momani
(2008)
2003
2007
Simple
Techniques
for
Determining
the Optimal
Portfolio
Case Study:
Investment
in Banks
Sector in
Amman
Stock
Market -
* Dan dengan melalui uji F Inflasi
dan Nilai tukar pada bulan
bersangkutan
berpengaruh
positif terhadap return pasar
(IHSG)..
* Setelah ada inflasi, nilai tukar
dan bunga deposito, jumlah jenis
saham yang masuk ke dalam
portofolio optimum bertambah
satu yaitu UNVR, sehingga yang
masuk
kedalam
portofolio
optimum
dengan
adanya
pengaruh inflasi, nilai tukar dan
bunga deposito menjadi enam
saham, yaitu: ASII, AALI,
ISAT, TLKM, SMGR, dan
UNVR.
* Kinerja saham yang termasuk
kedalam portofolio optimum
apabila dilihat dari indeks
sharpe
yang
menduduki
peringkat pertama adalah TLKM
kemudian diikuti oleh saham
ISAT, AALI, SMGR dan
UNVR.
* Dan apabila dilihat dari indeks
Treynor
kinerja
saham
portofolio optimum. saham yang
menduduki peringkat pertama
adalah saham Astra Argo
Lestari, diikuti oleh Semen
Gresik, Astra Internasional,
Indosat, Telkom, dan Unilever.
*Kemudian apabila berdasarkan
Indeks Jensen kinerja saham
portofolo optimum, saham yang
menduduki peringkat pertama
vadalah
saham
Astra
internasional, yang kemudian
dikuti oleh Astra Argo Lestari,
Indosat, Semen Gresik, Telkom
dan UNVR.
*Return Saham *Single Index Model *Setelah dilakukan pengujian
* ERB
(SIM)
terhadap
saham
sector
* Ci
* Regresi sederhana
perbankan di amman stock
* Portofolio
Uji t
market dengan menggunakan
Optimal/ideal
model SIM yang masuk
* Stock Turnover
kedalam
portofolio
* Stock return
optimal/ideal, ternyata hanya
ada satu saham perbankan yang
termasuk kedalam portofolio
optimal yaitu saham Arab Bank
dari 11 saham perbankan yang
menjadi
sample
dalam
penelitianya.
41
Jordan
* Melalui uj t hasil penelitian ini
menunjukan bahwa tidak ada
indikasi
hubungan
statistic
antara stock turnover dan posisi
portofolio dalam portofolio
optimal atau ideal.
* begitu juga dengan stock return,
bahwa tidak ada indikasi
hubungan statistic antara return
saham dan posisi portofolio
dalam portofolio yang optimal.
J. Kerangka Pemikiran
Awal penelitian ini dilakukan dengan mengamati perusahaan perbankan
yang go public di Bursa Efek Indonesia dimulai dari tahun 2005 sampai tahun
2008. Kemudian selajutnya menyeleksi perusahaan perbankkan yang
mengeluarkan laporan keuangan setiap tahunnya.
Penelitian ini mengambil data laporan keuangan berupa laporan tahunan
dari BEI atas perkembangan Rasio Profitabilitas khususnya DER,ROA, harga
saham, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$,Bunga deposito,
frekuensi perdagangan saham, dan Tingkat bunga deposito sebagai ukiran rik
free.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi berapa jumlah jenis saham
yang memenuhi portofolio optimal dengan model indeks tunggal (Single Index
Model) untuk saham-saham perbankan yang go public di BEI, yaitu dengan
cara membadingkan nilai ERB dai Ci, jika ERB lebih besar atau tinggi dari
nilai Ci, maka saham tersebut termasuk saham yang memiki portofolio
optimal, dan sebaliknya jika ERB lebih kecil dari Ci maka saham tersebut
tidak termasuk portofolio optimal.
42
Kemudian langkah selajutnya adalah menganalisis perbedaan jumlah
jenis saham yang memenuhi portofolio optimal tanpa memasukan variable
Leverage (DER), profitabilitas (ROA), dan variable makro ekonomi (tingkat
inflasi, perubahan nilai kurs dan suku bunga deposito) dengan saham-saham
Bank yang masuk dalam portifolio optimal dengan memasukan leverage
(DER), profitabilitas (ROA) dan variable makro ekonomi (tingkat inflasi,
perubahan nilai kurs dan suku bunga deposito). Uji perbedaan dilakukan
dengan pengujian hipotesis yaitu dengan uji T.
Kemudian langkah yang terakhir adalah melihat perbedaan antara kinerja
saham perbankan yang masuk dalam portofolo optimal tanpa memasukan
variable leverage, profitabilitas, dan variable makro ekonomi dengan kinerja
saham perbankan yang masuk dalam portifolio optimal dengan memasukan
leverage, profitabilitas dan variable makro ekonomi. Uji perbedaan dilakukan
dengan pengujian hipotesis yaitu dengan uji T.
Sehingga secara ringkas pola pemikiran tersebut dapat diskemakan
sebagai berikut :
43
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran penelitian
Perusahaan perbankan yang go
public selama tahun 2005-2008 di
BEI
Leverage
*DER
Profitabilitas
* ROA
Variabel makro ekonomi
* Inflasi
* Kurs
* Bunga deposito
Penentuan portofolio optimal dengan
Single Indeks Model
ERB > Ci
Kandidat portofolio
optimal
return saham
&
Return pasar
Analisis Regresi
Berganda
Kinerja
saham
Penentuan portofolio optimal dengan
Single Indeks Model
ERB < Ci
Bukan kandidat
portofolio optimal
ERB > Ci
Kandidat portofolio
optimal
ERB < Ci
Bukan
kandidat
portofolio
Uji T
Kinerja
saham
Interpretasi
* Indeks Sharpe
* Indeks Treynor
* Indeks Jansen
44
K. Hipotesis
Untuk memenuhi tujuan penelitian, sejumlah hipotesis nol (Ho) telah
dirumuskan. Berikut Hipotesis dalam penelitian ini:
1. Ho : β1 ≠0 tidak terdapat pengaruh antara variabel leverage, profitabilitas
dan variable makro ekonomi terhadap return saham Bank di
Bursa Efek Indonesia.
H1: β1 = 0 Terdapat pengaruh antara variable leverage, profitabilitas dan
variable makro ekonomi dengan jumlah jenis saham yang
memenuhi portofolio optimal,
2. Ho : µ1 ≠ µ2 Tidak ada perbedaan yang signifikan antara saham-saham
Bank yang masuk dalam portofolo optimal tanpa dan dengan
dipengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas, inflasi, nilai
tukar dan bunga deposito.
Ho : µ1 = µ2 Ada perbedaan yang signifikan antara saham-saham Bank
yang masuk dalam portofolo optimal tanpa dan dengan
dipengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas, inflasi, nilai
tukar dan bunga deposito.
3. H1: µ1 ≠ µ2 Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja saham
perbankan dengn menggunakan Indeks Sharpe,
Treynor, dan Indeks Jensen
Indeks
yang masuk dalam portofolo
optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage,
profitabilitas, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito.
45
H1 : µ1 =
µ2
Ada perbedaan yang signifikan antara kinerja saham
perbankan dengan menggunakan Indeks Sharpe,
Treynor, dan Indeks Jensen
Indeks
yang masuk dalam portofolo
optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage,
profitabilitas, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel Leverage (DER), Profitabilitas (ROA), dan Variabel makro ekonomi
(inflasi, nilai tukar, dan bunga deposito) terhadap portofolio optimum, saham
perbankan yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah laporan tahunan dari BEI dan BI atas
perkembangan Leverage (DER), profitabilitas(ROA), harga saham, tingkat
inflasi, niai tukar rupiah terhadap US$, dan bunga deposito sebagai ukuran rik
free.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2000; 55). Dengan demikian populasi dalam penelitian ini
adalah sector perbankan yang telah go public di Bursa Efek Indoesia
selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.
47
b. Sampel
Sampel menurut Sugiyono ( 2000:56) adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan
sampel berdasarkan purposive sampling. purposive sampling adalah
pantauan sampel dengan pengambilan data-data tertentu yang dianggap
sesuai dan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Adapun kriteria yang
digunakan dalam sampel ini adalah sebagai berikut:
1. Saham yang muncul terus menerus selama 4 tahun, yaitu dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2008.
2. Mengeluarkan laporan keuangan untuk tahun buku Januari 2005
sampai dengan Desember 2008.
3. Saham yang aktif selama kurun waktu tersebut, karena emiten
sahamnya yang tidak aktif diperdagangkan akan mengganggu proses
analisis.
4. Sampel yang
memilki data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
selama 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2005, 2006, 2007,2008.
Berdasarkan kriteria-kriteria diatas maka diperoleh sampel
penelitian sebanyak 18 perusahaan perbankan, seperti pada tabel
sebagai berikut:
48
Tabel 3.1
Jumlah Sampel Saham-Saham Perbankan 2005-2008
No Kode
Emiten
1
BABP
Bank Bumi Putera Indonesia Tbk
2
BBCA
Bank Central Asia
3
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
4
BEKS
Bank Eksekutif Internasional Tbk
5
BNII
Bank International Indonesia TBk
6
BKSW
Bank Kesawan Tbk
7
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
8
MAYA
Bank Mayapada International Tbk
9
MEGA
Bank Mega Tbk
10 BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
11 BNGA
Bank Niaga TBk
12 NISP
Bank NISP Tbk
13 BBNP
Bank nusantara parahyangan Tbk
14 BPANIN Bank Pan Indonesia (Persero) Tbk
15 BNLI
Bank Permata Tbk
16 BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
17 BSWD
Bank Swadesi Tbk
18 BVIC
Bank Victoria International Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia (Data Diolah)
C. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder. Dimana data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh
dan di catat oleh pihak lain) Nur Indriantoro dan Bambang Supomo
(2002;147) .
49
Pada penelitian ini data sekunder tersebut didapat dengan cara sebagai
berikut:
1. Field Research
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung
ke Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperoleh data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini.
2. Library Research
Library research dilakukan dengan melengkapi penelitian ini
dengan teori dan konsep yang kuat yang berkaitan dengan bidang yang
menjadi topik pembahasan penulis, ini dimaksudkan agar penulis
memperoleh gambaran yang jelas tentang aspek-aspek teoris dari masalah
yang akan penulis bahas.
Penulis
mengadakan
penelitian
kepustakaan
dengan
mengumpulkan artikel-artikel ilmiah, buku-buku, jurnal-jurnal dan
sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian.
D. Metode Analisis Data
Data yang diolah adalah Leverage (DER), profitabilitas (Return On
Asset) dan Variabel makro ekonomi (inflasi, nilai tukar, dan suku bunga
deposito) yang mempengaruhi portofolio optimum pada sektor perbankan di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:
50
1. Analisis Portofolio optimal dengan menggunakan SIM (Single Indeks
Model ).
Untuk menentukan jenis saham yang masuk dalam portofolio
optimum berdasarkan Single Indeks Model dibutuhkan beberapa tahap,
yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan return saham dan return pasar
•
Menghitung return saham
Return saham merupakan tingkat keuntungan individual pada
periode t. return saham dihitung dengan persentase perubahan
harga saham individual dari bulan pertama ke bulan berikutnya
pada periode t ke t-1 dengan formulasi sebagai berikut:
Rt =
(Pt −Pt −1)
Pt −1
P (3.1)
Dimana :
•
Rit
: return saham I periode ke-t
Pt
: Harga saham pada periode t
Pt-1
: Harga saham pada periode t-1
Dt
: dividen (kas) pada periode t
Menghitung return pasar
Return pasar adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari
investasi pada saham yang ada di bursa, yang tercermin dari indeks
51
indeks IHSG untuk periode semesteran yang dukur dengan
persentase (%). Dengan formula sebagai berikut:
Rmt =
IHSGt − IHSGt −1
IHSGt 1
P (3.2)
Dimana:
Rmt
= Return saham priode ke-t
IHSGt = Indeks IHSG periode ke-t
IHSGt-1= Indeks IHSG periode ke t-1
b. Menentukan Beta
Untuk menghitung risiko menggunakan pendekatan pasar atau
model indeks tunggal dengan formula sebagai berikut:
Ri = α i + β i Rm + ei
P (3.3)
Dimana:
Ri : Tingkat pengembalian yang diharapkan atas efek i
αi : Bagian dari tingkat pengembalian efek I tang tidak terpengaruh
oleh perubahan pasar (konstanta)
βi : Kepekaan tingkat pengembalian efek I terhadap tingkat
pengembalian indeks pasar (parameter yang mengukur perubahan
yang diharapkan pada Ri jika terjadi perubahan pada Rm)
Rm : Tingkat pengembalian dari indeks pasar
ei
: Faktor pengganggu yang tidak dimasukan dalam model
52
c. Menentukan Standar Deviasi
−
n
σmt =
∑R −R
t=1
mt
m
n−1
P (3.4)
Dimana:
σ = Standar Deviasi
n
= Jumlah tahun
R m = Return Pasar
=
Rmt = Rata-rata return ekspektasi pasarpada perode t
d. Menentukan Excess Return to Beta Ratio (ERB)
Tahap ini dilakukan untuk memilih kandidat portofolio saham yang
akan di masukan ke dalam portofolio optimal berdasarkan model
indeks tunggal dari sharpe. Model ini antara excess return dengan beta
( excess return to beta ratio).
Formula nya adalah sebagai berikut:
ERB =
Ri − Rf
βi
P (3.5)
Dimana:
ERB
= Excess return to Beta Ratio
Rf
= Risk free
53
Ri
= expected stock return
Βi
= stock beta
e. Menentukan Nilai Pembatas ( Cut Off Point)
Untuk menentukan batas nilai ERB untuk memilih kandidat
pembentuk portofolio diperlukan sebuah titik pembatas (Cut Off
Point).
Adapun formulasi yang digunakan untuk menentukan nilai Ci
adalah sebagai berikut:
n
Ci=
σ 2m ∑
( Ri − R f ) β i
i =1
1+ σ 2m
σ 2 ei
1
β 2i
∑
2
i =1 σ ei
P (3.6)
Dimana:
Ci
: Cut Off Point per stock meant to examine it quality
σ 2 m : fluctuation of the market index.
Ri
: stock return
Rf
: risk – free return
βi
: sytematic risk per stock
σ 2 ei : unsystematic risk per stock return
54
2. Analisis Pengaruh Leverage (DER), profitabilitas(ROA) dan variabel
makro ekonomi terhadap return saham.
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi linier berganda (Multiple Linier Regression
Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana
dimana terdapat lebih dari satu variable independen X, (Stanilaus S
2009:243).
Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai
berikut :
Persamaannya yaitu: Y1 = a + b1 x1 + b2 x 2 + b3 x3 + b4 x 4 + b5 x5 + e.....
Keterangan :
Y1 = Variabel terikat (return saham)
a = Konstanta
b = Koefesien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai
variabel independent.
x1 = Variabel bebas Leverage (DER)
x2 = Variabel bebas Profitabilitas (ROA)
x3 = Variabel bebas inflasi
x4 = Variabel bebas nilai tukar rupiah terhadap US$.
x5 = Variabel bebas bunga deposito
e = Satandard error
55
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang
baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas
dari asumsi klasik statistic, baik itu multikolineritas, autokorelasi, dan
heteroskesdastisitas (Agung Nugroho : 2005,57)
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variable dependen, variable independent atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk
mengetahui
apakah
data
sample
pada
variable
independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
adalah dengan menggunakan level of significant ( α ) 5%.
Jika output SPSS kolmogorov-Smirnov tersebut menunjukan
nilai Asimp. Sig (2-tailed ) > 0.05 level of significant ( α ) maka data
variable dikatakan normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
hubungan antara beberapa variable independent dalam model regresi.
Multikolinieritas merupakan keadaan dimana satu atau lebih variable
independent dalam dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variable
lainnya. Artinya bahwa jika diantara peubah-peubah bebas yang
56
digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka
bisa dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
1) Menganalisis matrik korelasi variable-variabel bebas jika antara
variable bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
90%) maka hal ini diindikasikan adanya multikolinieritas.
2) Dilihat dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF) model
regresi VIF apabila nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance
tidak kurang dari 0,1 berarti tidak terdapat multikolinieritas. Dan
sebaliknya apabila nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance
kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas.
Dalam regresi berganda tidak boleh terjadi multikolinieritas,
karena menurut Frish apabila terjadi multikolinier apalagi kolinier
yang sempurna (koefisien korelasi antar variable bebas = 1) maka
koefisisen regresi dari variable bebas tidak dapat ditentukan dan sandar
errornya tidak terhingga, Suharyadi dan Purwanto (2004; 529).
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisikan adanya terjadi korelasi
diantara data pengamatan sebelumnya. dengan kata lain bahwa
munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Untuk
mendeteksi terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui
nilai Durbin Watson (DW). Bila nilai DW terletak diantara dU < d < 4-
57
dU maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik positif
maupun negatif atau jika nilai d mencapai sekitar 2. Dimana dU adalah
batas atas dan dL adalah batas bawah.
Menurur DW statistic terdapat lima kondisi autokorelasi:
1) 0 < d < dL = ada autokorelasi positif
2) dL < d < dU = inconclusive (ragu-ragu ada autokorelasi positif)
3) dU < d < 4-dU= tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun
negative
4) 4-dU < d <4-dL = inconclusive (ragu-ragu ada autokorelasi
negatif)
5) 4-dL < d <4 = ada autokorelasi negative.
Selain itu menurut singgih santoso (2000:18) secara umum angka
D-W yamg dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan adalah:
1) Angka D-W dibawah-2 berarti ada autokorelasi positif
2) Angka D-W diantara-2 sampai dengan 2 berarti tidak ada
autokorelasi
3) Angka D-W diatas 2 berarti terdapat autokorelasi negative
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang
seharusnya signifikan (dilihat angka F dan signifikannya), menjadi
tidak layak untuk dipakai uji F (Uji secara simultan).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan
58
kepengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan
kepengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, konsekuensi
adanya hete- roskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir
(estimator) yang diperoleh tidak efisien baik dalam sampl kecil
maupun dalam sampel besar.
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu Y adalah
Y yang telah terprediksi, dan sumbu X adalah residual (y prediksi –y
sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji Simultan dengan F-Test
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh bersama-sama variabel indevenden terhadap variabel dependen.
Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil
F-test menunjukan variabel indevenden secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.). lebih kecil dari
level of significant yang ditentukan yaitu dengan nilai prob < 0.05, atau F
59
hitung (pada kolom F) lebih besar dari Ftabel. F tabel dihitung dengan cara
df1= k-1 dan df2 = n-k, k adalah jumlah variabel dependen dan
independen (Agung Nugroho:2005L53)
3. Uji Parsial Dengan T-Test
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh msingmasing variabel indevenden secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
Coefficient a . Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom
sig.) pada masing-masing variabel independent, jika p-value lebih kecil
dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih
besar dari t-tabel (dihitung dari two-tailed α = 5% df-k, k merupakan
jumlah variabel independent (Agung Nugroho:2005:53).
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinsi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel indevenden menjelaskan variabel devenden.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Summary b
dan tertulis R Square. Nilai R Square dikatakn baik jika diatas 0.5 karena
nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan 1.
5. Analisis Uji Perbedaan Antara Portofolio Optimal Tanpa dan dengan
dipengaruhi oleh variabel Leverage, Profitabilitas, Inflasi, Nilai Tukar dan
Bunga Deposito.
Setelah mendapatkan kandidat portofolio optimal tanpa Leverage,
Profitabilitas dan variabel makro ekonomi dengan kandidat portofolio
60
dengan Leverage, profitabilitas dan variabel makro ekonomi, maka dalam
penelitian ini akan menganalisis perbedaan dua portofolio optimal, dengan
menggunakan statistic Uji beda T-Paired.
Uji t-paired digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan
rata-rata dua sample bebas. Dua sample yang dimaksud disini adalah
sample yang sama namun mengalami proses pengukuran maupun
perlakuan yang berbeda. Uji ini dirumuskan sebagai berikut
=
T hitung
d =Σ
d
n
d
Sd
d = X1 − X 2
n
Sd =
∑d2 −
(∑ d ) 2 )
n −1
n
6. Analisis Uji Perbedaan Antara Kinerja Saham Perbankan Yang Masuk
Dalam Portofolio Optimal Tanpa dan Dengan Dipengaruhi Oleh Variabel
Leverage, Profitabilitas, Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga Deposito.
Setelah mendapatkan kandidat portofolio optimal tanpa Leverage,
Profitabilitas dan variabel makro ekonomi dengan kandidat portofolio
dengan Leverage, profitabilitas dan variabel makro ekonomi, maka dalam
penelitian ini akan menganalisis perbedaan kinerja saham dengan
menggunakan indeks Sharpe, Treynor dan Jensen melalui Uji beda TPaired dengan formula sesuai dengan yang diatas
61
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah
portofolio optimal perusahaan perbankan yang go public antara tahun 2005
sampai dengan tahun 2009. Yang dimaksud dengan portofolio optimal
dalam penelitian ini adalah “sebagai suatu kombinasi harta, dimana
investor tidak menginvestasikan seluruh dana mereka ke satu jenis saham,
namun
membagikannya
ke
dalam
berbagai
jenis
saham
dengan
menghasilkan tingkat pengembalian yang maksimal dengan risiko yang
seminimal mungkin”. Portofolo optimal ditentukan berdasarkan ERB dan Ci.
Apabila Excess Return To Beta Ratio (ERB) lebih besar dari Ci ( Cut Off
Rate) maka termasuk portofolio optimal. Dan sebaliknya apabila ERB lebih
kecil dari Ci maka tidak termasuk portofolio optimal.
b. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas yang nilainya dipergunakan
untuk meramal, terdiri dari Leverage, Profitabilitas, tingkat inflasi,
perubahan nilai kurs dan Suku bunga deposito. Dirumuskan sebagai berikut:
1) Leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio leverage
62
dalam penelitian ini diproksikan dengan Deb to Equity Ratio (DER),
yaitu pebandingan antara total utang (Debt) dengan total modal sendiri.
Adapun persamaanya adalah sebagai berikut:
Leverage =
DERt
− DERt −1
DERt −1
P (3.7)
• t : Menunjukkan dalam angka bulanan
2) Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal
sendiri. Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan
profitabilitas ekonomi atau Return on Assets (ROA). Profitabilitas
dihitung dari perubahan ROA (Return On Assets) badan usaha .
Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
Pr ofitabilitas =
ROAt
− ROAt −1
ROAt −1
P (3.8)
• t : Menunjukkan dalam angka bulanan
3) Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara terus menerus
dalam suatu periode yang diukur berdasarkkan indeks harga konsumen.
Inflasi merupakan selisish antara Indeks Harga Saham Konsumen (IHK)
63
pada periode t dibagi dengan Indeks Harga Saham Konsumen (IHK)
pada periode sebelum t.
Laju inflasi =
IHKt − IHKt −1
IHKt −1
P (3.9)
•
t : Menunjukkan dalam angka bulanan
4) Kurs
Kurs nilai tukar mengukur nilai satu satuan mata uang terhadap
mata uang lain (Thomson; 2006: 123). Kurs yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kurs yang diukur dari perubahan kurs tengah
Rp//US$ jangka waktu bulanan.
Pengukuran Perubahan nilai kurs menggunakan nilai spot adalah:
Nilai kurs = Nilai kurs t – Nilai kurs t-1
Nilai kurs t-1
P (3.10)
• t Menunjukkan dalam angka bulanan
5) Suku Bunga deposito
Tingkat suku bunga yang dipakai di dalam penelitian ini adalah
tingkat suku bunga deposito yang berjangka waktu 1 bulan yang
diperoleh dari publikasi Bank Indonesia.
64
Untuk mengukur besarnya perubahan tingkat bunga deposito antar
periode digunakan formula sebagai berikut:
TBD = TBDt – TBDt-1
TBDt-1
P (3.11)
•
TBD: Tingkat suku bunga deposito t
•
TBD: Tingkat suku bunga deposito t-1
•
T
: Menunjukkan dalam angka bulanan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Bursa Efek Jakarta (BEJ) pertama kali diresmikan oleh Presiden
Suharto pada tahun 1997. BEJ pada waktu itu masih merupakan suatu
lembaga dibawah naungan pemerintah. Pada tahun 1992, BEJ berubah
bentuk menjadi bursa efek swasta sesudah Bursa Efek Surabaya (BES) dan
Bursa Paralel Indonesia. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya merjer menjadi Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek (Stock Exchang)
suatu sistem terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Efek adalah setiap surat berharga yang
diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pngakuan hutang, surat
berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti
utang, bukti right (rigt issue), dan warrant, (Ahmad Rodoni, 2008: 40).
Sekuritas atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di BEJ
adalah saham preferen (preferen stock), saham biasa (comon stock), hak
(rifht), dan obligasi konvertibel (convertible bond). Saham biasa telah
mendominasi volume di BEJ. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel
adalah perusahaan perbankan.
Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan
serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri
manufaktur, pertanian, pertambangan, properti dan lain- lain.
66
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan (financial intermediation) antara pihak- pihak kelebihan dana
atau unit surplus (ultimate lenders) dan pihak kekurangan dana atau unit
defisist (ultimate borrowers), (Miskhin, F. 2005 dalam buku Ahmad
Rodoni: 2008:1)
Dan berikut ini adalah profil perusahaan perbankan go public di
BEJ yang menjadi sampel dalam penelitian ini :
a. PT. Bank Bumi Putera Tbk
Bank Bumiputera mulai beroperasi sejak 12 Januari 1990
sebagai perusahaan yang dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912,
perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia. Dalam perjalanan
usahanya terjadi pasang surut usaha sesuai dengan keadaan ekonomi
Indonesia. Namun pada saat krisis moneter yang merebak menjadi
krisis multidimensional yang melanda Indonesia pada akhir tahun
90an, Bank Bumi putera berhasil bertahan untuk menjadi Bank yang
sehat dalam Kategori A dan tidak memerlukan rekapitalisasi. Sebagai
bank yang berhasil menyiasati badai krisis perbankan, Bank Bumi
putera mampu mengelola usaha perbankan yang sehat, berlandaskan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dengan menganut azas
profesionalisme, transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas dan
kewajaran.Vission 2014 bank bumi putera adalah To Be Premier Retail
Bank. Sedangkan Missinya adalah Ensuring Customer Delight,
Optimizing Stakeholder Value, Focusing on Consumer, Micro & SME
67
Segment, Through High Standard of Corporate Governance. Bank
bumiputera Tbk beralamatkan di Menara ICB Bumiputera Jl.
Probolinggo No. 18 Menteng Jakarta Pusat 10350 Telp. (021) 391
9898
(Hunting)
Fax.
(021)
391
9797,
dengan
Email:
www.bumiputera.co.id
b. PT. Bank Central Asia Tbk
PT. Bank Central Asia Tbk, merupakan bank komersial yang
menjadi bank nomer satu. Mayoritas pemegang saham perusahaan
adalah pemerintah Republik Indonesia sebesar 70.30%, dan sisanya
dipegang oleh publik. Perusahaan termasuk bank berkategori A yang
melayani nasabahnya dengan teknologi ATM dan beralamatkan di
Wisma BCA, Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23, Jakarta 12920, phone
(021) 571 1250 – 520 8650 - 520 8750, dengan E-mail :
www.bca.com.
c. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
PT. Bank Danamon Tbk, berdiri sejak tahun 1956, PT Bank
Danamon Indonesia Tbk (Danamon) adalah bank swasta nasional
terbesar kedua dan termasuk dalam lima besar bank komersial di
Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 5 persen dari jumlah pinjaman
dan deposit bank-bank di Indonesia. Bank Danamon memiliki jaringan
distribusi geografi yang terluas dari semua bank di Indonesia dengan
500 kantor cabang, 790 ATM serta didukung oleh lebih dari 13.000
karyawan. Bank Danamon saat ini dikenal sebagai salah satu bank
68
terkemuka di bidang konsumen dan UKM selain melayani nasabah
korporasi dan kelembagaan di seluruh Indonesia.
Beberapa penghargaan yang diterima oleh Bank Danamon
antara lain: Ranking pertama secara keseluruhan dalam survey
Banking Service Excellence yang diselenggarkan oleh Marketing
Research Indonesia periode 2003 yang diumumkan pada bulan April
2004, Bisnis Indonesia Award 2003 sebagai Bank Nasional Terbaik,
InfoBank Award 2003 sebagai Bank Dengan Predikat Sangat Baik
(Untuk Kategori Bank dengan Aset di atas Rp 20 triliun), Kartu Kredit
Cicilan Tetap 'fixnfast' Bank Danamon mendapat penghargaan dari
Master Card International sebagai The Best Master Card Electronic
Program se Asia-Pasifik Tahun 2003 . Perusahaan ini memiliki kantor
pusat di Jakarta dengan E-mail :www.bdmn.com.
d. PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk
PT. Bank Ekskutif Internasional Tbk, adalah industri
perbankan yang menyatakan keyakinannya pada prospek ekonomi dan
bisnis kepada para nasabahnya. Gabungan dari kekuatan tim
manajemen yang sangat berpengalaman dalam memahami kebutuhan
perbankan para nasabahnya di Indonesia serta sahamnya kebanyakan
dipegang publik. Sebagai presiden direkturnya adalah Lunardi Widjaja
dan perusahaan ini beralamatkan di Jl. Tomang Raya No. 14 Jakarta
11430, phone (021) 560-5678.
69
e. PT. Bank International Indonesia TBk
PT. Bank Internasional Indonesia Tbk, merupakan perusahaan
perbankan komersial. Sebagai industri perbankan, perusahaan ini
mempunyai kapasitas jaringan kantor, sumber daya manusia dan
teknologi informasi yang terus dikembangkan untuk mewujudkan
impian menjadi ai bank terkemuka dan terpecaya dalam melayani
Nasabah skala kecilmenengah yang tumbuh berkesinambungan dengan
predikat bank sehat. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk
beralamatkan di Plaza BII Tower 2 JL. MH. Tamrin Kav. 2 No. 51
Jakarta 10350, telephone 021-2300888, 2300666, dengan E-mail:
www.bii.co.id
f. PT. Bank Kesawan Tbk
PT. Bank Kesawan Tbk, merupakan jenis industri perbankan
yang sahamnya juga dimiliki oleh publik sejak tahun 2000. Perusahaan
ini melayani jasa perbankan yang meliputi penyimpanan dana
(tabungan) dan pinjaman kepada masyarakat yang menjadi calon
nasabahnya.
g. PT. Bank Mayapada Internasional Tbk
PT. Bank Mayapada Internasional Tbk berdiri sejak tanggal 10
Januari 1990, PT Bank Mayapada Internasional Tbk merupakan
perusahaan perbankan yang mempunyai Visi Menjadi salah satu bank
swasta terkemuka di Indonesia dalam nilai aset, profitabilitas, dan
tingkat kesehatan. Dan Misinya adalah Mempertahankan operasional
70
bank yang sehat dan memberikan nilai tambah maksimum kepada
nasabah, karyawan, pemegang saham, dan pemerintah. PT. Bank
Mayapada Internasional Tbk beralamtkan Mayapada Tower Lantai GF
- 1st Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta 12920 – Indonesia Telp. :
021 521 2288 (Hunting) 021 521 2300 (Hunting) Fax. : 021 521 1965,
dengan E-mail. www.bankmayapada.com
h. PT. Bank Mega Tbk
PT. Bank Mega Tbk, merupakan perusahaan perbankan
komersial, yang melayani berbagai jebnis simpanan dan pinjaman bagi
masyarakat. Komitmen perusahaan pada pilihan untuk membuat
perusahaan mampu melewati masa-masa sulit yang pernah dialami
perbankan nasional dan bahkan mampu tumbuh berkesinambungan.
PT. Bank Mega Tbk beralamatkan di JL. Jend. Sudirman Kav. 45 – 46
Jakarta 12930, dengan E-mail : www.mega.com.
i. PT. Bank Negara Indonesia Tbk
PT. Bank Negara Indonesia Tbk, merupakan Badan Usaha
Milik Negara yang didirikan pada tahun 1946. Perusahaan memiliki
tiga anak perusahaan antara lain; PT. BNI Multifinance, PT. BNI
Securities dan PT. Bank Finconesia. Kepemilikan saham perusahaan
antara lain oleh pemerintah 75% dan publik 25%. PT. Bank Negara
Indonesia Tbk beralamatkan di BNI Building Jl. Jend. Sudirman Kav 1
Jakarta 10220, phone 251 1946 - 572 8387 - 572 8037.
71
j. PT. Bank Niaga TBk
PT. Bank Niaga Tbk, merupakan sebuah perusahaan perbankan
yang mulai beroperasi pada tahun 1955 dengan sebuah kantor cabang
dan memperoleh lisensi sebagai bank devisa pada tahun 1974.
Perusahaan ini pernah masuk dalam program rekapitulasi sehingga
disyaratkan membayar 20% dari dana rekapitulasi pada tahun 1998.
k. PT. Bank NISP Tbk
PT. Bank NISP Tbk, Merupakan sebuah perbankan yang sudah
berkembang sejak tahun 1978. Sahamnya mayoritas dipegang oleh PT.
Suryasono Sentosa 38.51%, PT. Udayawira Utama 38,51% dan public
22,98%. Perusahaan ini beralamatkan di JL. Taman Cibeunying
Selatan No. 31 Bandung 40114, telephone (022) 723 4123
l. PT. Bank Pan Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Pan Indonesia Tbk, adalah sebuah bank komersial
yang berdiri pada tanggal 1971, hasil merger dari tiga bank yaitu, PT.
Bank Industri dan dagang Indonesia, PT. Bank Kemakmuran dan PT.
Industi Djaja Indonesia. Mayoritas pemegang saham perusahaan
adalah Panin Group dan sisanya dimiliki publik. Perusahaan termasuk
bank berkategori A dan tidak termasuk dalam program rekapitulasi.
m. PT. Bank Permata Tbk
PT. Bank Permata Tbk, adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam sektor perbankan. Perusahaan ini awalnya bernama
PT. Bank Bali dan anak perusahaannya, sebagai pemegang saham
72
terbanyak yaitu PT. KSEI 98,99%, IBRA 1.00% dan 0.01% dipegang
publik. PT Bank Permata Tbk beralamatkan di Bank Bali Tower Jl.
Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920, phone (021) 523 7788 - 523
7899 - 523 7999.
n. PT. Bank Swadesi Tbk
Keberadaan Bank Swadesi berawal dari sebuah bank pasar,
bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tahun 1968 di
Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh
Keluarga Chugani yang menumbuh-kembangkan bank ini sehingga
pada tanggal 2 September 1989, Bank Swadesi secara resmi beroperasi
menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swadesi.
Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan
usaha (merger) dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya
Ekonomi yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka
kantor cabang di Jakarta dan setelah memperoleh ijin dari Bank
Indonesia, pada tahun 1992 Bank Swadesi menjalankan usaha sebagai
pedagang valuta asing. Proses tumbuh dan berkembang ini terns
berlanjut dibawah kepemilikan dan manajemen yang baru dan pada
tanggal 11 November 1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan
status dari Bank Indonesia dan secara resmi beroperasi menjadi Bank
Devisa, Dengan status devisa ini semakin memperkokoh posisi Bank
Swadesi sebagai lembaga kepercayaan yang memberikan jasa dan
layanan perbankan yang iebih beragam sesua dengan kebutuh nasabah.
73
o. PT. Bank Victoria Tbk
PT. Bank Victoria International didirikan di Jakarta tahun 1992
, dan tahun 1994 PT. Bank Victoria International memperoleh ijin dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai Bank
Umum dan mulai beroperasi secara komersil. Sedangkan pada tahun
1997 PT. Bank Victoria International memperoleh ijin dari Bank
Indonesia sebagai Pedagang Valuta Asing.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Analisis portofolio dengan Single Indeks Model
Berdasarkan data return saham (Ri) melalui persamaan 3.1 dan
return pasar (Rm) melalui persamaan 3.2 maka dapat dicari nilai beta
(koefisien hubungan) melalui persamaan 3.3 tiap saham perbankan
antara keduanya. Hasil beta yang didapat dari metode regresi
sederhana yang menghubungkan return saham dengan return pasar tiap
perusahaan perbankan dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Nilai Beta sebelum dipengaruhi oleh DER, ROA, Inflasi, Nilai Tukar dan
Bunga Deposito
Nama
Bank
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
Beta
Nama Bank
Beta
0.3214
0.7618
1.2695
0.5445
-0.2414
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
B. PAN
1.4176
1.1881
0.1396
-0.2097
3.5020
74
-0.0130
BKSW
BNLI
1.2410
BMRI
BBRI
0.3328
MAYA
BSWD
0.1350
MEGA
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
0.7258
1.2088
0.0861
0.7801
Berdasarkan tabel 4.1, terlihat bahwa sebagai besar nilai beta
dari 18 perusahaan bernilai positif, yang artinya return pasar
berpengaruh positif terhadap return saham. Sehingga saham tersebut
tergolong kedalam saham yang agresif (agresif stock), karena saham
tersebut merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar.
Ada 3 saham yang nilai beta-nya bernilai negatif, saham ini
digolongkan kedalam saham yang defensif (devensive stock), yaitu
saham yang kurang peka terhadap perubahan pasar. Saham tersebut
adalah saham BNII, BKSW, dan BBNP.
Setelah mendapatkan nilai beta tiap saham-saham perbankan,
maka dapat menggunakan metode model indeks tunggal, yaitu dengan
mencari nilai ERB (Excess Return to Beta Ratio) melalui persamaan
3.5 dan Ci (Cut Off Point) melalui persamaan 3.6. Nilai ERB akan
dibandingkan dengan nilai Ci, dengan aturan apabilai nilai ERB > Ci,
maka saham perbankan tersebut masuk ke dalam portofolio optimal.
Di bawah ini dapat dilihat hasil dari nilai ERB dan Ci.
75
Tabel 4.2
ERB dan Ci sebelum dipengaruhi Leverage, Profitabilitas dan Variabel
Makro Ekonomi
Nama
Nama
ERB
Ci
Bank
Bank
-0.048468 -0.026369
BABP
BBNI
-0.002345 -0.001025
BBCA
BNGA
-0.007650 -0.002189
BDMN
NISP
-0.036036 -0.032575
BEKS
BBNP
-0.035473 -0.015496 B. PAN
BNII
-5.806448 -0.000856
BKSW
BNLI
-0.002593 -0.000807
BMRI
BBRI
0.141350 0.084854 BSWD
MAYA
0.068299 0.014714
MEGA
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
ERB
Ci
-0.011605
-0.002551
-0.088867
-0.052042
0.048318
-0.022608
0.005366
0.025851
0.005452
-0.010381
-0.000959
-0.018591
-0.019547
0.106093
-0.007111
0.001708
0.003765
0.004950
Berdasarkan table 4.2, perusahaan perbankan dengan nilai ERB
> Ci hanya ada 5 bank, yaitu MAYA, MEGA, BBRI, BSWD, dan
BVIC yang masuk ke dalam portofolio optimal. Sedangkan 13 bank
yang lainnya tidak masuk dalam portofolio optimal karena memliki
nilai ERB < Ci . Pengujian portofolio ini hanya menggunakan nilai
beta antara return saham dan return pasar.
2. Analisis Pengaruh DER, ROA, Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga
Deposito Terhadap return saham
a. Uji Asumsi Klsaik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi, variable penganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Pengujian normalitas data adalah pengujian tentang
76
kenormalan distribusi data. Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan
variabel independen mempunyai distribusi yang normal atau
tidak. Hasil uji normalitas data kedua model tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Return saham Bank Dengan Kolmogorov-Smirnov
Tahun
2005 – 2008
Nama
Sig
Nama
No
Bank
K-S
Bank
1
0.991 10
BABP
BBNI
2
0.421 11
BBCA
BNGA
3
0.372 12
BDMN
NISP
4
0.309 13
BEKS
BBNP
5
0.309 14
BNII
B. PAN
6
0.963 15
BKSW
BNLI
7
0.555 16
BMRI
BBRI
8
0.963 17
MAYA
BSWD
9
0.139 18
MEGA
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
No
Sig K-S
0.476
0.506
0.792
0.826
0.658
0.274
0.900
0.705
0.486
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa seluruh nilai
Prob Kolmogorv-Smirnov variable DER, ROA, dan makro
ekonomi terhadap return saham yang dijadikan sampel pada
penelitian ini bernilai > 0.05 yang berarti semua data normal.
Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
77
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas. Diagnosis untuk
mengetahui adanya multikolinieritas adalah menentukan nilai
Variance Inflaction Factor (VIF) dan Tolerance. Batas
tolerance value adalah > 0.10 dan VIF < 10. Hasil perhitungan
nilai tolerance dan VIF dapat dilihat pada lampiran bahwa
semua variabel dapat diketahui nilai tolerancenya diatas 0,10
dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Uji Autokolerasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam
penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson (DW). Untuk
pengujian Durbin Watson (DW) digunakan ketentuan bahwa -2
< D-W < 2.
Tabel 4.4
Pengujian Durbin Watson (D-W)
No
1
2
3
Nama
Bank
BABP
BBCA
BDMN
D-W
No
0.745
0.775
0.441
10
11
12
Nama
Bank
BBNI
BNGA
NISP
D-W
0.662
0.822
1.101
78
4
0.764 13
BEKS
BBNP
5
0.352 14
BNII
B. PAN
6
1.795 15
BKSW
BNLI
7
0.164 16
BMRI
BBRI
8
0.244 17
MAYA
BSWD
9
0.583 18
MEGA
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
1.477
1.390
1.913
0.594
0.272
0.489
Pada tabel 4.4 diketahui nilai Durbin Watson (D-W)
pada 18 return saham akan dibandingkan dengan nilai -2 < Dw< 2. Maka dari tabel tersebut secara keseluruhan nilai return
saham perbankan dengan market model didapatkan nilai -2 <
D-W < 2. Hal berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi baik positif maupun negatif pada 18 return saham.
4. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam
model tidak equal terhadap variabel independen. Konsekuensi
adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah
estimator yang diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil
maupun besar. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji
regresi dapat diidentifikasi dari pola scatter plot diagram. Pada
lampiran market model saham terlihat bahwa titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan
tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan
regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau
tidak terjadi heteroskedastisitas
79
Dengan demikian, secara keseluruhan model ini telah
memenuhi asumsi klasik dari metode regresi berganda.
Sehingga dapat dilakukan uji berikutnya, yaitu uji simultan (uji
F), uji parsial (uji-t), dan koefisien determinasi (R2). Uji
tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel DER, ROA , dan makro ekonomi terhadap return
saham perusahaan perbankan.
b. Uji Simultan (uji F)
Secara keseluruhan tiap model regresi berganda dari tiap
saham perbankan memiliki nilai F yang memenuhi dengan seluruh
nilai prob nya dibawah 0.05 (Prob < 0.05). Dengan nilai F yang
telah terpenuhi dan nilai Prob di bawah 0.05, maka dapat dikatakan
bahwa variable independent (DER, ROA, dan Makro ekonomi)
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen
(return saham). Data uji F yang selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
c. Uji parsial (uji t)
Setelah
mengetahui
pengaruh
variable
independent
terhadap variable dependen secara keseluruhan, maka harus dilihat
juga secara parsial. Variable independent apa saja yang
memberikan pengaruh kepada variable dependen (return saham).
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan metode
regresi, maka didapatkan bahwa variable yang paling banyak
80
memberikan pengaruh kepada return saham adalah DER dan suku
bunga deposito terbukti dengan memberikan pengaruhnya kepada
12 bank dari 18 bank. Variable berikutnya yang memberikan
pengaruh kepada return saham adalah nilai kurs rupiah dengan
memberikan pengaruh kepada 7 bank, yaitu BDMN, BNII, BMRI,
BBNI, BNLI, BBRI, dan BVIC, lalu diikuti dengan variable ROA
dengan memberikan pengaruh kepada 6 bank, yaitu BABP, BNII,
BBNI, BBNP, Bank PAN, dan BBRI. Dan yang paling sedikit
memberikan pengaruh adalah inflasi, variable inflasi hanya
memberikan pengaruh kepada perusahaan BABP. Data hasil
pengolahan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3. Analisis Portofolio Optimal Atas Pengaruh Variabel DER, ROA,
Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga Deposito
Setelah mengetahui hasil dari pengolahan metode regresi, maka
hasil dari return saham yang dipengaruhi DER, ROA, dan variabel
makro ekonomi tersebut akan digunakan untuk mengetahui sahamsaham perbankan mana yang masuk ke dalam portofolio optimal. Di
bawah ini adalah hasil dari mengolah data dengan Model Indeks
Tunggal yang telah dipengaruhi oleh variable DER, ROA, dan makro
ekonomi.
81
Tabel 4.5
Nilai Beta dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi
Nama
Beta
Nama Bank
Beta
Bank
0.5068
1.0737
BABP
BBNI
0.3715
0.4461
BBCA
BNGA
1.1161
0.1371
BDMN
NISP
0.3234
-0.1323
BEKS
BBNP
-0.5864
0.5858
BNII
B. PAN
-0.3973
0.7356
BKSW
BNLI
0.8997
0.7655
BMRI
BBRI
1.0580
0.0596
MAYA
BSWD
-0.4396
0.4273
MEGA
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa sebagai besar nilai beta
dari 18 perusahaan bernilai positif, yang artinya return pasar
berpengaruh positif terhadap return saham. Sehingga saham tersebut
tergolong kedalam saham yang agresif (agresif stock), karena saham
tersebut merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar.
Ada 4 saham yang nilai beta-nya bernilai negatif, saham ini
digolongkan kedalam saham yang defensif (devensive stock), yaitu
saham yang kurang peka terhadap perubahan pasar. Saham tersebut
adalah saham BNII, BKSW, MEGA, dan BBNP.
Setelah mendapatkan nilai beta tiap saham perbankan, maka
dapat menggunakan metode model indeks tunggal, yaitu dengan
mencari nilai ERB (Excess Return to Beta Ratio) dan Ci (Cut Off
Point). Nilai ERB akan dibandingkan dengan nilai Ci, dengan aturan
apabilai nilai ERB > Ci, maka bank/perusahaan tersebut masuk ke
82
dalam portofolio optimal. Di bawah ini dapat dilihat hasil dari nilai
ERB dan Ci.
Tabel 4.6
ERB dan Ci yang dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi
Nama
Nama
ERB
Ci
Bank
Bank
-0.033197
-0.030510
BABP
BBNI
-0.027504 -0.018729
BBCA
BNGA
-0.005637 -0.005179
BDMN
NISP
-0.066082 -0.037470
BEKS
BBNP
-0.022454 -0.023088 B. PAN
BNII
-0.014590 -0.002274
BKSW
BNLI
-0.020738 -0.012543
BMRI
BBRI
0.080755 0.065248 BSWD
MAYA
MEGA -0.002805 -0.002199
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
ERB
Ci
-0.011615
-0.029780
-0.123227
-0.155589
-0.011213
-0.018245
0.011042
-0.202603
-0.042378
-0.021349
-0.023216
-0.025385
-0.021161
-0.000679
-0.009451
0.014664
-0.010334
-0.032519
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa adanya perubahan
perusahaan perbankan yang masuk ke dalam portofolio optimal setelah
variabel return saham dipengaruhi variabel DER, ROA, dan Makro
ekonomi. Jumlah perusahaan perbankan yang masuk portofolio
optimal menjadi 3 bank, yaitu BNII, MAYA, dan BBNI. Hal tersebut
terjadi karena variable DER, ROA, dan Makro ekonomi kurang cukup
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham, hal
tersebut terbukti pada analisis regresi berganda sebelumnya.
Jumlah perusahaan perbankan yang tidak dipengaruhi variabel
DER, ROA, dan Makro ekonomi yang masuk ke dalam portofolio
optimal berjumlah 5 perusahaan perbankan, yaitu MAYA, MEGA,
BBRI, BSWD, dan BVIC. Dari kelima perusahaan perbankan yang
pada awalnya masuk ke dalam portofolio optimal hanya bank MAYA
83
yang betahan tetap masuk ke dalam portofolio optimal setelah
dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi, hal ini
dikarenakan variabel tersebut bersama-sama memberikan pengaruh
kepada return saham Bank MAYA, secara parsial hanya variable DER
yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham
Bank MAYA, namun nilai koefisien determinasi (R2) cukup tinggi,
yaitu 67.4%. yang artinya 67.4% return saham perusahaan MAYA
dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi.
Sedangkan sisanya (100%-67.4% = 32.6%) dipengaruhi oleh factor
lain.
Sedangkan perusahaan yang lainnya (MEGA, BBRI, BSWD,
dan BVIC) tidak masuk ke dalam portofolio optimal setelah
dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi. Hal
tersebut dikarenakan oleh jumlah variabel independent yang
memberikan
pengaruh
terhadap
return
saham
pada
keempat
perusahaan tersebut. Di bawah ini dapat dilihat variabel apa saja yang
memberikan pengaruh kepada empat perusahaan tersebut.
Tabel 4.7
Variabel Bebas Dan Koefisien Determinasi
Nama
Variabel Bebas
Bank
1
DER
MEGA
2
ROA, Kurs, dan Deposito
BBRI
3
Deposito
BSWD
4
Kurs dan Deposito
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
No
R2
35.20%
55.50%
37.20%
38.60%
84
Berdasarkan table 4.7, terlihat bahwa ada tiga perusahaan yang
memiliki nilai R2 yang kurang baik, yaitu MEGA (35.2%), BSWD
(37.2%), dan BVIC (38.6%) dan variable independent yang
memberikan pengaruh terhadap return saham perusahaan tersebut juga
sedikit. Selain keempat perusahaan tersebut, ada satu perusahaan yang
memiliki potensi untuk masuk ke dalam portofolio optimal, yaitu
BBRI. Hal ini terbukti dengan adanya pengaruh variable ROA, Kurs,
dan Deposito terhadap return saham BBRI dan namun nilai koefisien
determinasinya kurang tinggi, yaitu 55.5% yang berarti hampir
setengah return saham BBRI dipengaruhi oleh factor lain selain
variable independent yang telah ditentukan. Sehingga keempat
perusahaan perbankan tersebut tidak masuk ke dalam portofolio
optimal.
Keempat perusahaan tersebut digantikan oleh dua perusahaan
lain, yaitu BNII dan BBNI. Kedua perusahaan tersebut bisa masuk ke
dalam portofolio optimal karena return saham dua perusahaan tersebut
dipengaruhi oleh hampir seluruh variable independent, kecuali inflasi.
Walaupun nilai koefisien determinasi dari kedua perusahaan tersebut
masih kurang baik, yaitu BNII (59.7%) dan BBNI (54.2%). Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
4. Analisis Uji Perbedaan Saham Yang Masuk Dalam Portofolio Optimal
Setelah mendapatkan perusahaan-perusahaan yang masuk ke
dalam portofolio optimal dengan dipengaruhi atau tidak dipengaruhi
85
variable DER, ROA, dan Makro ekonomi, maka selanjutnya dapat
dilakukan uji perbedaan (uji-t) terhadap saham-saham pada perusahaan
tersebut. Berdasarkan hasil uji perbedaan tersebut didapat nilai t = 0.46 dan Prob = 0.649, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara saham-saham portofolio optimal tanpa dipengaruhi
variable DER, ROA, dan Makro Ekonomi dengan saham-saham
portofolio optimal yang dipengaruhi variable DER, ROA, dan Makro
Ekonomi. Hal tersebut menambah bukti dari metode-metode yang
telah dilakukan sebelumnya di atas bahwa variable DER, ROA, dan
Makro Ekonomi tidak mempengaruhi return saham perusahaan yang
belum masuk ke dalam portofolio optimal agar masuk ke dalam
portofolio optimal. Hasil pengolahan uji perbedaan ini dapat dilihat
selengkapnya pada lampiran
5. Analisis Uji Perbedaan Kinerja Saham Yang Masuk Dalam Portofolio
Optimal
a. Indeks Sharpe
Analisis uji perbedaan antara kinerja saham yang masuk dalam
potofolio optimal tanpa DER, ROA, dan Makro Ekonomi dengan
kinerja saham yang masuk dalam potofolio optimal dengan DER,
ROA, dan Makro Ekonomi dapat dilakukan dengan menggunakan
nilai indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen. Di bawah ini dapat dilihat
nilai Indeks Sharpe.
86
Tabel 4.8
Indeks Sharpe
No
1
2
3
4
5
Nama
Bank
MAYA
MEGA
BBRI
BSWD
BVIC
Sharpe
(Spi) 1
0.264031558
0.068425176
0.051778377
0.022121627
0.026630343
Nama
Bank
BNII
MAYA
BBNI
Sharpe
(Spi) 2
0.088920775
0.143603985
-0.056894268
Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa nilai indeks Sharpe
pada portofolio 1, saham MAYA menduduki peringkat pertama,
yang diikuti oleh MEGA, BBRI, BVIC, dan BSWD. Artinya bahwa
jika investor ingin menanamkan sahamnya pada satu jenis saham
saja maka saham MAYA bisa menjadi prioritas dalam pertimbangan.
Pada portofolio 2, saham MAYA kembali menduduki peringkat
pertama, kemudian diikuti oleh BNII dan BBNI.
Setelah mendapatkan nilai indeks Sharpe untuk kedua
portofolio, maka selanjutnya akan dilakukan uji perbedaan (uji-t).
Berdasarkan hasil pengolahan uji-t maka didapat nilai t = 0.37 dan
Prob = 0.727, hal ini sama dengan metode sebelumnya yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja saham
tanpa atau dengan variabel DER, ROA, dan Makro Ekonomi.
Pengolahan uji perbedaan ini dapat dilihat pada lampiran.
87
b. Indeks Treynor
Pengukuran uji perbedaan kinerja saham yang kedua adalah
dengan menggunakan nilai dari indeks Treynor. Di bawah ini adalah
hasil dari nilai indeks Treynor.
Tabel 4.9
Indeks Treynor
Nama
Treynor
Nama
Bank
(Tpi) 1
Bank
1
0.1413504
MAYA
BNII
2
0.0682992 MAYA
MEGA
3
0.0053664
BBRI
BBNI
4
0.0258508
BSWD
5
0.0054516
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
No
Treynor
(Tpi) 2
-0.0224539
0.0807555
-0.0116154
Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa nilai indeks Treynor
pada portofolio 1, saham MAYA menduduki peringkat pertama,
yang diikuti oleh MEGA, BSWD, BVIC, dan BBRI. Artinya bahwa
jika investor ingin menanamkan sahamnya pada satu jenis saham
saja maka saham MAYA bisa menjadi prioritas dalam pertimbangan.
Pada portofolio 2, saham MAYA kembali menduduki peringkat
pertama, kemudian diikuti oleh BBNI dan BNII.
Rata-rata nilai indeks Treynor untuk portofolio 1 (0.0493)
lebih besar dari dari portofolio 2 (0.0156), hal ini disebabkan oleh
rata-rata nilai beta untuk portofolio 1 (0.50856) lebih kecil jika
dibandingkan dengan portofolio 2 (0.51510).
Setelah mendapatkan nilai indeks Treynor untuk kedua
portofolio, maka selanjutnya akan dilakukan uji perbedaan (uji-t).
88
Berdasarkan hasil pengolahan uji-t maka didapat nilai t = 0.81 dan
Prob = 0.464, hal ini sama dengan metode sebelumnya yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja saham
tanpa atau dengan variabel DER, ROA, dan Makro Ekonomi.
Pengolahan uji perbedaan ini dapat dilihat pada lampiran.
c. Indeks Jensen
Pengukuran uji perbedaan kinerja saham yang ketiga adalah
dengan menggunakan nilai dari indeks Jensen. Di bawah ini adalah
hasil dari nilai indeks Jensen.
Tabel 4.10
Indeks Jensen
Nama
Jensen
Nama
Bank
(Jpi) 1
Bank
1
0.04908824
MAYA
BNII
2
0.00922039 MAYA
MEGA
3
0.00648690
BBRI
BBNI
4
0.00222575
BSWD
5
0.00905069
BVIC
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
No
Jensen
(Jpi) 2
0.00956042
0.09194636
-0.01247150
Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa nilai indeks Jensen
pada portofolio 1, saham MAYA menduduki peringkat pertama,
yang diikuti oleh MEGA, BVIC, BBRI, dan BSWD. Artinya bahwa
jika investor ingin menanamkan sahamnya pada satu jenis saham
saja maka saham MAYA bisa menjadi prioritas dalam pertimbangan.
Pada portofolio 2, saham MAYA kembali menduduki peringkat
pertama, kemudian diikuti oleh BNII dan BBNI.
89
Setelah mendapatkan nilai indeks Jensen untuk kedua
portofolio, maka selanjutnya akan dilakukan uji perbedaan (uji-t).
Berdasarkan hasil pengolahan uji-t maka didapat nilai t = -0.44 dan
Prob = 0.703, hal ini sama dengan metode sebelumnya yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja saham
tanpa atau dengan variabel DER, ROA, dan Makro Ekonomi.
Pengolahan uji perbedaan ini dapat dilihat pada lampiran.
C. Interpretasi
1. Saham-saham perbankan yang terus menerus muncul selama 4 tahun,
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 adalah sebanyak 18 saham
perbankan, namun dari 18 saham perbankan tersebut hanya terdapat 5
saham perbankan yang masuk kedalam portofolio optimal dengan
menggunakan
Single
Index
Model.
Saham-saham
perusahaan
perbankan tersebut adalah Bank Mayapada International (MAYA),
Bank Mega (MEGA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Swadesi
(BSWD), dan Bank Victoria International (BVIC).
2. Dengan nilai F yang telah terpenuhi dan nilai Prob di bawah 0.05,
maka dapat dikatakan bahwa variable independent (DER, ROA,
Inflasi, Nilai tukar dan Bunga Deposito ) berpengaruh secara bersama-
90
sama terhadap variable dependen (return saham), hal ini sesuai dengan
penelitian yang dulakukan oleh Murti lestari (2006) dalam
penelitiannya yang berjudul pengaruh variable makro (SBI, Inflasi,dan
nilai tukar) terhadap return saham di BEJ. Bahwa variabel makro
tersebut dapat mempengaruhi return saham. Sedangkan untuk rasio
DER dan ROA nya sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh I.G
.K. A ULUPUI dengan judul penelitian “ Analisis Pengaruh Rasio
Likuiditas (CR), Leverage (DER), Likuiditas, dan profitabilitas (ROE,
ROA) terhadap return saham. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
variabel independentnya secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
3.
DER, ROA, Inflasi, Kurs dan Bunga Deposito dapat mempengaruhi
jumlah saham yang masuk dalam portofolio optimal. Tanpa variabel
independent tersebut jumlah jenis saham yang masuk dalam portofolio
optimal adalah Bank Mayapada Internasional (MAYA), Bank Mega
(MEGA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Swadesi (BSWD),
dan Bank Victoria International (BVIC). Sedangkan Dengan adanya
variabel independent tersebut jumlah jenis saham yang masuk dalam
portofolio optimal pun berubah, saham-saham tersebut adalah Jumlah
91
perusahaan perbankan yang masuk portofolio optimal menjadi 3 bank,
yaitu
Bank
International
Indonesia
(BNII),
Bank
Mayapada
International (MAYA) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Hal ini
karena variable DER, ROA, dan Makro ekonomi tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zulfi Skendra (2005) yang berjudul
Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga Deposito Terhadap
portofolio Optimal Saham-Saham Blue Chip di BEJ. Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa tanpa inflasi, nilai tukar dan bunga
deposito jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal adalah :
Astra International (ASII), Astra Argo Lestari (AALI), Indosat (ISAT),
Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan Semen Gresik (SMGR).
Sedangkan dengan adanya inflasi, nilai tukar dan bunga deposito maka
saham yang masuk dala portofolio optimal adalah bertambah satu yaitu
Astra International (ASII), Astra Argo Lestari (AALI), Indosat (ISAT),
Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Semen Gresik (SMGR) dan
Unilever (UNVR).
4. Berdasarkan hasil uji beda didapat nilai t = -0.46 dan Prob = 0.649,
hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan-
92
perusahaan yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan
dipengaruhi oleh variable DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan suku
bunga depsito. Tidak adanya perbedaan dikarenakan oleh jumlah
variable independent (DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan suku bunga
deposito) secara parsial tidak mempengaruhi return saham perbankan
yang belum masuk kedalam portofolio optimal agar masuk kedalam
porrtofolio optimal dan juga dikarenakan memilki nilai koefisien
determinasinya ( R 2 ) yang kurang baik.
5. Dilihat dari masing-masing ukuran kinerja saham Indeks Sharpe,
indeks Treynor dan Indeks Jensen Tidak ada perbedaan antara kinerja
saham pada portofolio optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh
varibel DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito melalui uji
T paired. Kemudian berdasarkan nilai Indeks Sharpe, Indeks Treynor,
dan Indeks Jensen, saham yang memilki kinerja saham yang paling
baik adalah Bank Mayapada Internasional. Hal ini karena Bank
Mayapada International memiki Nilai Indeks Sharpe, Indeks treynor
dan Indeks Jensen yang paling tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang
ada bahwa semakin tinggi pengukuran nilai Indeks Sharpe, Indeks
treynor dan Indeks Jensen maka saham tersebut memilki kinerja
portofoilo yang baik. Sehingga jika investor ingin menanamkan
93
dananya pada satu jenis saham saja maka saham Bank Mayapada
International bisa menjadi prioritas dalam pertimbangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Terdapat 5 saham perbankan yang memenuhi portofolio optimal dengan
menggunakan Single Index Model, yaitu saham MAYA, MEGA, BBRI,
BSWD, dan BVIC.
2. Variable DER, ROA, dan inflasi, nilai tukar dan bunga deposito
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap 18 return saham
perusahaan perbankan yang diteliti.
3. Terdapat perubahan jumlah jenis saham yang masuk dalam portofolio
optimal. Yaitu: tanpa adanya variabel DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan
bunga deposito jumlah saham yang masuk dalam portofolio optimal
terdapat 5 saham (MAYA, MEGA, BBR, BSWD, dan BVIC). Sedangkan
dengan adanya variable DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito
jumlah saham yang masuk dalam portofolio optimal menjadi 3 saham
perbankan yaitu MAYA, BBNI, dan BNII. Saham Bank MAYA tetap
masuk kedalam portofolio optimal setelah adanya pariabel DER, ROA,
Inflasi, Nilai Tukar Dan Suku Bunga Deposito dikarenakan variabel
independent (DER, ROA, Inflasi, Nilai Tukar Dan Suku Bunga Deposito)
bersama-sama memberikan pengaruh kepada return saham Bank MAYA,
walaupun secara parsial hanya pariabel DER yang memberikan pengaruh
95
yang signifikan terhada return saham Bank MAYA, namun nilai
kooefisien determinasi cukup tinggi yaitu 67,4%.
4. Tidak ada perbedaan antara saham-saham portofolio optimal tanpa dan
dengan dipengaruhi oleh variable DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan
bunga deposito. Hal ini dikarenakan bahwa variable independent (DER,
ROA, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito) tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap return saham perbankan dan juga dikarenakan
memiliki nilai koofisien determinasi yang kurang baik.
5. Tidak ada perbedaan antara kinerja saham portofolio optimal tanpa dan
dengan yang dipengaruhi oleh variable DER, ROA, inflasi, nilai tukar dan
bunga deposito baik dilihat dari Indeks Sharpe, Indeks Treynor maupun
Indeks Jensen melalui uji beda.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang sebaiknya
perlu diperhatikan:
1. Perusahaan
Bagi perusahaan sebagai penerbit saham harus dapat mewaspadai
perubahan variabel Leverage, Profitabilitas dan Variabel Makro ekonomi
serta dapat mengatur strategi dalam menghadapi terjadinya perubahan
Leverage, Profitabilitas dan Variabel Makro Ekonomi (inflasi, nilai tukar
dan bunga deposito).
96
2. Investor
Investor
dalam
memilih
keputusan
investasi
sebaiknya
mempertimbangkan variabel leverage, profitabilitas dan variabel makro
ekonomi, karena sesuai penelitian yang telah dilakukan bahwa variablevariabel tersebut berpengaruh terhadap return saham dan pembentukan
portofolio optimal. Salah satu cara untuk mengukur tingkat pengembalian
dan risiko serta memilih emiten untuk menginvestasikan modal secara
layak dapat dengan menggunakan Single Indeks Model (SIM).
Perbedaan kinerja portofolio berdasarkan penilaian dari ketiga
metode yaitu Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Indeks Jensen dapat
menjadi pilihan investor yang disesuaikan dengan keinginan investor itu
sendiri, Serta investor harus dapat membuat suatu daftar yang memuat
return dan risiko portofolio.
3. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka dan
bacaan bagi akademik serta dapat mendorong penelitian yang lebih lanjut
mengenai topik ini pada Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Nugroho, Bhuana.“ Strategi jitu memilih metode statistik penelitian
dengan SPSS”. CV ANDI OFFSET. Semarang. 2005
Astuti, Dewi. “ Manajemen Keuangan Perusahaan”. Penerbit Ghalia Indonesia.
2004
Auliyah, Robiatul & Ardi Hamzah. “Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri
Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Dan Beta Saham Syariah Di Bursa
Efek Jakarta”.Padang. 2006
Binastuti, Sugiharti . “Analisa Faktor Fundamental, Resko Sistematik dan tingkat
Bunga Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham”. Jurnal Ilmiah Ekonomi
& Bisnis, Buletin Ekonomi Moneter & Perbankan Vol. 7, No. 2 September
2004.
Damayanti, Dahlia. “ Analisis Pengaruh Inflasi dan Nilai tukar Terhadap Return
Saham Dalam Penentuan Portofolio Optimum Dengan Model Indeks
Tunggal”. Fakultas Ekonomi dan Social Universitas islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta. 2005
F. Momani, Ghazi..“Simple Techniques For determining The Optimal
Portofolio”. Faculty Member, Economics and financial Science
Departement Faculty of Planing and Management Al-Balqa Applied
University. Jordan. 2008
Fahmi. Irham, Yovi Lavianti Hadi “Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori
dan soal Jawab”.Bandung. AFABETA. 2009
Hamzah, Amir. “ Analisis Kinerja Saham Perbankan Sebelum & Sesudah Reverse
Stock Split di PT. Bursa Efek Jakarta”. MM UNSRI. 2006
Halim, Abdul. “Manajemen Keuangan Bisnis” Bogor. Ghalia Indonesia. 2003
Abdul, Halim. “ Analisis Investasi”. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta. 2005
Husnan, Suad. “Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis sekuritas”. Edisi
Ketiga. Yogyakarta. (UPP) AMP YKPN. 1988
.
Kasmir dan Jakfar. “Studi Kelayakan Bisnis”. Edisi Kedua. Jakarta. Kencana.
2007
Moeljadi. “Manajemen Keuangan (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif”.,
Malang. Bayumedia Publishing. 2006
98
Murti Lestari. “ Pengaruh Variabel Makro Terhadap Return Saham Di Bursa
Efek Jakarta”. Universitas Kristen Duta Wacana. SNA VIII Solo, 15 – 16
September 2005
Prio Sasongko, Noor. “ Implementasi Teori Portofolio Untuk Investasi Pada
Reksadana Saham”. Universitas Mercu Buana.
Rodoni, Ahmad. “Modul Institusi Depositori dan Pasar Modal”. Univesitas Islam
Negeri Jakarta. 2008
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali, HT, “Manajemen Keuangan”.Jakarta. Mitra
Wancana Media, 2010
Ross, Westerfield, Jordan. “Fundamental Of Corporate Finance”. The MCGrawHiil Companies.New York: 2003
Rodoni, Ahmad. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Center for Social and
Economics Studies (CSES) Press. Jakarta: 2008
Sadik Cukur dan Nil Gunsel. “ The Effects Of Macroeconomic Factors On The
London Stock Returns ”.Fakultas Of Ekonomic And Administrative
Sciences Departement Of Banking And Finance. 2007
Santi Suryantini, Ni Putu. “ Perbedaan Kinerja Portofolio Berdasarkan Strategi
Aktif dan Pasif Pada Saham LQ 45 Di BEJ”. Universitas Udayana.
Denpasar. 2007
Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi 4. Yogyakarta.
BPFE. 2010
Skendra, Zulfi. “ Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Bunga
Deposito Terhadap Portofolio Optimum Saham-Saham Blue Chips Di Bursa
Efek Indonesia”. Master Theses From MBIPB. 2005
Sugiyono. “Statistik Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta. 2000
Suharyadi dan Purwanto. “ Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”.
Salemba 4. Jakarta.2004
Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga. Jakarta. PT.
Raja Grafindo Persada. 2006
Supomo Bambang dan Nur Indriantoro. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi
Pertama. Yogyakarta. BPFE. 2002
99
Syahrial, Dermawan. “Manajemen Keuangan”, Jakarta. Mitra Wacana Media,
2008
Tandelilin, Erduardus. “Portofolio dan Investasi Teori dan aplikasi” Edisi
Pertama. Yogyakarta, Kanisius. 2010
Thomson. “ International Corporate Finance”. Buku 1. Edisi kedelapan. Jakarta.
Salemba Empat. 2006
ULUPUI. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham”. Fakultas Ekonomi. Universitas
Udayana.2006
Usman, Bahtiar . “Pengaruh suku Bunga Deposito, PDB, dan Volume
Perdagangan Saham Terhadap IHSG Di INDONESIA (Penggunaan Model
ARCH-GARCH, Kointegrasi dan ECM)”. Media Riset Bisnis &
Manajemen, Vol. 7, No.1, April 2007:pp.99.128
Wahydi, Sugeng. . “Aplikasi Metode Single Indeks Pada Penentuan Portofolio
Investasi Tahunan Pada Saham LQ 45 di BEJ”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
Vol. 12, No. 1 Maret 2005
Warsini, Sabar. “ Manajemen Investasi”. Penerbit Semesta Media. Jakarta. 2009
www.bi.go.id
www. Idx.co.id
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
Identitas Pribadi
1. Nama
: Dede Yana Rosyana
2. Tempat & Tgl. Lahir
:Ciamis, 25 Januari 1988
3. Alamat
: Dsn. Mekarsari, Ds, Mulyasari, Rt/Rw
02/10 Kec. Jatinagara, Kab. Ciamis,
JABAR 46723
II.
III.
4. Agama
: Islam
5. Email
: [email protected]
Pendidikan Formal
1. TK
: Miftahul Huda, Jatinagara, Ciamis
2. SD
: SD Negeri Rawasari, Jatinagara, Ciamis
3. SMP
: SMP Negeri 1 Rajadesa, Ciamis
4. SMA
: SMA Negeri 1 Kawali, Ciamis
5. S1
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendidikan Non-Formal
Tahun 2000-2003 : PONPES. Cikanyere Almunawaroh Rajadesa, Ciamis
Tahun 2007
: Seminar “Negara Yang Tergadai”
Tahun 2009
: Seminar “ Has Participated In Entrepreneur And
Inspiring Story Seminar” “Memulai Bisnis Sejak
Dini”
v
ANALISIS VARIABEL LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN
VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PORTOFOLIO
OPTIMAL SAHAM-SAHAM PERBANKAN
DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Dede Yana Rosyana
NIM: 206081004147
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
144
Lampira kinerja portofolio 1 indeks sharpe
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis
saham
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
BKSW
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
BPI
BNLI
BBRI
BSWD
BVIC
Rpi
-0.00334
0.010448
0.002523
-0.00739
0.020798
0.087718
0.009016
0.059276
0.021455
-0.00422
0.009702
-0.00017
0.023148
0.181445
-0.00417
0.018721
0.01446
0.016487
Rf
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
Sdpi 1
0.195428
0.114312
0.126161
0.16976
0.128005
0.57238
0.126579
0.178166
0.134751
0.178491
0.135137
0.075945
0.143404
1.274211
0.099968
0.125282
0.100614
0.159698
Spi 1
-0.01711
0.091399
0.020002
-0.04352
0.162477
0.153252
0.071228
0.332701
0.159218
-0.02363
0.071797
-0.00226
0.161416
0.142398
-0.04176
0.149434
0.14372
0.103241
Lampiram kinerja portofolio 1 indeks treynor
No.
Jenis
saham
Rpi
Rf
Bpi
Tpi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
BKSW
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
BPI
BNLI
BBRI
BSWD
BVIC
-0.00334
0.010448
0.002523
-0.00739
0.020798
0.087718
0.009016
0.059276
0.021455
-0.00422
0.009702
-0.00017
0.023148
0.181445
-0.00417
0.018721
0.01446
0.016487
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.3214
0.7618
1.2695
0.5445
-0.2414
-0.013
1.241
0.3328
0.135
1.4176
1.1881
0.1396
-0.2097
3.502
0.7258
1.2088
0.0861
0.7801
-0.0104
0.013715
0.001988
-0.01357
-0.08615
-6.74756
0.007265
0.178113
0.158925
-0.00297
0.008166
-0.00123
-0.11038
0.051812
-0.00575
0.015488
0.167947
0.021135
145
101
Lampiran : DER
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BABP
12.53
13.17
13.17
13.89
13.89
13.89
13.89
13.89
13.89
16.03
9.77
9.77
9.77
9.77
20.15
20.15
7.54
7.54
8.41
8.41
8.41
8.39
8.39
8.39
8.39
9.44
9.44
9.44
9.49
9.49
10.84
10.84
10.84
10.84
9.85
9.85
9.85
9.85
10.82
10.82
10.6
10.6
10.6
11.53
11.53
11.5
11.5
11.5
0.05108
0
0.05467
0
0
0
0
0
0.15407
-0.3905
0
0
0
1.06244
0
-0.6258
0
0.11538
0
0
-0.0024
0
0
0
0.12515
0
0
0.0053
0
0.14226
0
0
0
-0.0913
0
0
0
0.09848
0
-0.0203
0
0
0.08774
0
-0.0026
0
0
BBCA
9.52
9.52
9.71
9.05
9.05
9.05
9.05
8.5
8.5
8.62
8.62
8.62
8.62
8.62
8.48
8.48
7.97
7.97
7.97
8.46
8.46
8.28
8.28
8.28
8.28
8.28
8.79
8.79
8.34
8.34
8.79
8.79
8.79
8.79
8.79
8.79
8.87
8.87
9.66
9.66
9.66
9.66
9.05
9.67
9.67
9.67
9.2
9.2
0
0.01996
-0.068
0
0
0
-0.0608
0
0.01412
0
0
0
0
-0.0162
0
-0.0601
0
0
0.06148
0
-0.0213
0
0
0
0
0.06159
0
-0.0512
0
0.05396
0
0
0
0
0
0.0091
0
0.08906
0
0
0
-0.0631
0.06851
0
0
-0.0486
0
BDMN
5.66
6.52
6.52
6.34
6.34
6.34
6.88
6.88
6.88
6.88
7
7
7
7
6.87
6.87
6.88
6.88
6.88
8.18
8.18
7.68
7.68
7.68
7.68
7.67
7.67
7.67
8.14
8.14
8.14
7.94
7.94
7.94
7.47
7.47
7.47
7.22
7.22
7.22
7.23
7.23
8.34
8.34
8.34
8.45
8.45
8.45
0.15194
0
-0.0276
0
0
0.08517
0
0
0
0.01744
0
0
0
-0.0186
0
0.00146
0
0
0.18895
0
-0.0611
0
0
0
-0.0013
0
0
0.06128
0
0
-0.0246
0
0
-0.0592
0
0
-0.0335
0
0
0.00139
0
0.15353
0
0
0.01319
0
0
BEKS
7.27
7.27
7.69
7.4
7.46
7.46
9.1
9.1
9.1
10.23
10.23
10.23
10.23
10.23
10.56
8.75
8.75
8.75
8.97
8.97
8.97
8.97
9.35
9.35
9.35
9.35
10.6
10.6
9.75
9.75
9.76
9.76
9.76
9.76
8.96
8.96
8.96
8.96
8.96
10.62
10.62
10.62
8.2
8.08
8.08
8.08
10.14
10.14
0
0.05777
-0.0377
0.00811
0
0.21984
0
0
0.12418
0
0
0
0
0.03226
-0.1714
0
0
0.02514
0
0
0
0.04236
0
0
0
0.13369
0
-0.0802
0
0.00103
0
0
0
-0.082
0
0
0
0
0.18527
0
0
-0.2279
-0.0146
0
0
0.25495
0
BNII
7.8
7.57
7.57
7.31
7.31
7.31
7.31
8.76
8.76
9.87
9.87
9.87
9.87
9.87
9.34
9.34
8.55
8.55
8.68
8.68
8.68
8.53
8.53
8.53
8.53
9.04
9.04
9.04
9.08
9.08
9.12
9.12
9.12
9.12
8.85
8.85
8.85
9.29
9.29
9.29
9.64
9.64
9.64
10.01
10.01
10.17
10.17
10.17
-0.0295
0
-0.0343
0
0
0
0.19836
0
0.12671
0
0
0
0
-0.0537
0
-0.0846
0
0.0152
0
0
-0.0173
0
0
0
0.05979
0
0
0.00442
0
0.00441
0
0
0
-0.0296
0
0
0.04972
0
0
0.03767
0
0
0.03838
0
0.01598
0
0
102
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BKSW
13.57
13.57
15.32
15.35
15.35
15.35
15.09
15.09
15.09
15.58
15.58
15.58
15.58
15.58
11.64
11.64
11.46
11.46
12.89
12.89
12.89
12.89
13.38
13.38
13.38
13.38
15.28
15.28
15.12
15.12
14.3
14.3
14.3
14.3
14.65
14.65
14.65
14.65
14.65
15.51
15.51
15.51
15.51
14.28
14.28
14.28
13.85
13.85
0
0.12896
0.00196
0
0
-0.0169
0
0
0.03247
0
0
0
0
-0.2529
0
-0.0155
0
0.12478
0
0
0
0.03801
0
0
0
0.142
0
-0.0105
0
-0.0542
0
0
0
0.02448
0
0
0
0
0.0587
0
0
0
-0.0793
0
0
-0.0301
0
BMRI
8.87
8.87
8.95
8.95
8.84
8.84
8.84
10.27
10.27
10.27
9.62
9.62
9.62
9.62
10.35
10.35
9.67
9.67
9.7
9.7
9.7
9.41
9.41
9.41
9.41
9.41
9.16
8.54
8.54
8.54
8.83
8.83
8.83
8.83
8.76
8.76
8.76
8.76
9.91
9.91
9.91
9.91
9.99
9.99
9.99
9.99
9.97
9.97
0
0.00902
0
-0.0123
0
0
0.16176
0
0
-0.0633
0
0
0
0.07588
0
-0.0657
0
0.0031
0
0
-0.0299
0
0
0
0
-0.0266
-0.0677
0
0
0.03396
0
0
0
-0.0079
0
0
0
0.13128
0
0
0
0.00807
0
0
0
-0.002
0
MAYA
7.08
7.08
7.44
7.6
7.6
7.6
7.6
7.9
7.9
8.1
8.1
8.1
8.1
8.1
8.5
8.74
8.74
8.74
8.74
8.83
8.83
8.76
8.76
8.76
8.76
8.76
8.97
8.97
8.22
8.22
3.68
3.68
3.68
3.41
3.41
3.41
3.41
3.41
3.41
3.75
3.75
3.75
3.75
3.83
3.83
4.15
4.15
4.15
0
0.05085
0.02151
0
0
0
0.03947
0
0.02532
0
0
0
0
0.04938
0.02824
0
0
0
0.0103
0
-0.0079
0
0
0
0
0.02397
0
-0.0836
0
-0.5523
0
0
-0.0734
0
0
0
0
0
0.09971
0
0
0
0.02133
0
0.08355
0
0
MEGA
12.65
14.3
14.3
13.31
13.31
13.31
13.31
15.93
15.93
17.35
17.35
17.35
17.35
17.35
18.67
18.67
17.22
17.22
11.72
11.72
11.72
11.72
12.7
12.7
12.7
12.7
15.01
15.01
13.85
13.85
13.85
10.05
10.05
9.88
9.88
9.88
9.88
9.88
10.88
10.88
10.88
10.88
10.88
13.18
13.18
12.19
12.19
12.19
0.13043
0
-0.0692
0
0
0
0.19684
0
0.08914
0
0
0
0
0.07608
0
-0.0777
0
-0.3194
0
0
0
0.08362
0
0
0
0.18189
0
-0.0773
0
0
-0.2744
0
-0.0169
0
0
0
0
0.10121
0
0
0
0
0.2114
0
-0.0751
0
0
103
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BBNI
9.9
9.9
9.61
8.75
8.75
8.75
8.75
10.95
10.95
12.16
12.16
12.16
12.16
12.16
11.42
10.94
10.94
10.94
11.15
11.15
11.15
11
11
11
11
11
10.45
10.45
12
12
12
11
11
8.16
8.16
8.16
8.16
8.16
9.65
9.65
9.65
9.65
9.87
11
11
11
11.06
11.06
0
-0.02929
-0.08949
0
0
0
0.251429
0
0.110502
0
0
0
0
-0.06086
-0.04203
0
0
0.019196
0
0
-0.01345
0
0
0
0
-0.05
0
0.148325
0
0
-0.08333
0
-0.25818
0
0
0
0
0.182598
0
0
0
0.022798
0.114488
0
0
0.005455
0
BNGA
10.88
12.03
12.03
11.19
11.19
11.19
12.75
12.75
12.75
12.75
9.24
9.24
9.24
9.48
9.48
8.62
8.62
8.62
8.44
8.44
8.44
8.19
8.19
8.19
8.19
8.72
8.72
8.72
8.42
8.42
8.42
7.62
7.62
7.62
8.41
8.41
8.41
9.55
9.55
9.55
9.55
9.55
9.31
9.91
9.91
9.91
9.72
9.72
0.105699
0
-0.069825
0
0
0.13941
0
0
0
-0.275294
0
0
0.025974
0
-0.090717
0
0
-0.020882
0
0
-0.029621
0
0
0
0.064713
0
0
-0.034404
0
0
-0.095012
0
0
0.103675
0
0
0.135553
0
0
0
0
-0.025131
0.064447
0
0
-0.019173
0
NISP
12.49
12.49
11.76
11.57
11.57
11.57
11.83
11.83
11.83
11.83
15.57
15.57
15.57
9.06
9.06
9.06
8.55
8.55
8.55
8.42
8.42
8.42
8.55
8.55
8.55
8.86
8.86
8.86
9.84
9.84
9.84
6.81
6.81
6.81
6.81
6.81
7.18
7.18
7.6
7.6
7.6
7.6
7.6
7.16
7.16
7.47
7.47
7.47
0
-0.05845
-0.01616
0
0
0.022472
0
0
0
0.316145
0
0
-0.41811
0
0
-0.05629
0
0
-0.0152
0
0
0.015439
0
0
0.036257
0
0
0.110609
0
0
-0.30793
0
0
0
0
0.054332
0
0.058496
0
0
0
0
-0.05789
0
0.043296
0
0
BBNP
14.85
14.85
14.99
14.4
14.4
14.4
14.67
14.67
14.67
17.14
17.14
17.14
17.14
17.14
17.14
15.96
15.96
15.96
16.13
16.13
16.13
16.13
10.75
10.75
10.75
10.75
10.98
10.98
10.81
10.81
10.81
11.05
11.05
10.9
10.9
10.9
10.9
10.9
10.9
11.11
11.11
11.11
11.11
9.15
9.15
9.15
9.23
9.23
0
0.009428
-0.03936
0
0
0.01875
0
0
0.168371
0
0
0
0
0
-0.06884
0
0
0.010652
0
0
0
-0.33354
0
0
0
0.021395
0
-0.01548
0
0
0.022202
0
-0.01357
0
0
0
0
0
0.019266
0
0
0
-0.17642
0
0
0.008743
0
104
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Bank
PAN
4.31
4.31
4.21
4.21
4.74
4.74
6.35
6.35
6.35
6.35
7.17
7.17
7.17
7.17
7.17
7.32
6.28
6.28
6.28
5.95
5.95
5.95
4.47
4.47
4.47
4.47
5.05
5.05
4.56
4.56
5.24
5.24
5.24
5.24
5.24
5.24
5.62
5.62
5.62
6.02
6.02
9.03
6.49
6.75
6.75
6.75
6.82
6.82
0
-0.0232
0
0.12589
0
0.33966
0
0
0
0.12913
0
0
0
0
0.02092
-0.1421
0
0
-0.0525
0
0
-0.2487
0
0
0
0.12975
0
-0.097
0
0.14912
0
0
0
0
0
0.07252
0
0
0.07117
0
0.5
-0.2813
0.04006
0
0
0.01037
0
BNLI
13.28
12.55
12.55
11.01
11.01
11.01
11.24
11.24
11.24
12.57
12.57
12.57
12.57
12.57
12.57
12.16
12.16
12.16
12.16
11.91
11.91
9.3
9.3
9.3
9.3
9.04
9.04
9.04
9.67
9.67
9.67
9.7
9.7
9.7
9.7
9.2
9.2
9.05
9.05
9.05
9.05
9.05
9.05
9.32
9.76
9.76
10.48
10.48
-0.055
0
-0.1227
0
0
0.02089
0
0
0.11833
0
0
0
0
0
-0.0326
0
0
0
-0.0206
0
-0.2191
0
0
0
-0.028
0
0
0.06969
0
0
0.0031
0
0
0
-0.0515
0
-0.0163
0
0
0
0
0
0.02983
0.04721
0
0.07377
0
BBRI
7.52
7.52
7.6
7.6
7.12
7.12
7.12
8.61
8.61
8.92
8.92
8.92
8.92
8.92
8.19
8.19
7.25
7.25
7.25
8.78
8.78
8.13
8.13
8.13
8.13
8.13
8.17
8.17
7.39
7.39
7.39
8.8
8.8
8.8
8.71
8.71
8.71
8.71
8.71
9.48
9.48
9.48
8.64
10.3
10.3
10.3
9.68
9.68
0
0.01064
0
-0.0632
0
0
0.20927
0
0.036
0
0
0
0
-0.0818
0
-0.1148
0
0
0.21103
0
-0.074
0
0
0
0
0.00492
0
-0.0955
0
0
0.1908
0
0
-0.0102
0
0
0
0
0.0884
0
0
-0.0886
0.19213
0
0
-0.0602
0
BSWD
5.94
5.94
7
6.86
6.86
6.86
6.86
6.86
6.86
6.45
6.45
6.45
6.45
6.45
6.45
6.59
6.59
6.59
7.28
7.28
7.28
7.28
7.4
7.4
7.4
7.4
7.4
7.37
7.67
7.67
7.67
7.16
7.16
7.16
7.16
7.81
7.81
7.81
7.81
8.37
8.37
8.37
7.54
7.49
7.49
7.49
3.3
3.3
0
0.17845
-0.02
0
0
0
0
0
-0.0598
0
0
0
0
0
0.02171
0
0
0.1047
0
0
0
0.01648
0
0
0
0
-0.0041
0.04071
0
0
-0.0665
0
0
0
0.09078
0
0
0
0.0717
0
0
-0.0992
-0.0066
0
0
-0.5594
0
BVIC
11.91
11.91
9.83
8.27
8.27
8.27
8.27
8.25
8.25
8.25
10.18
10.18
10.18
10.18
10.18
12.41
10.77
10.77
8.61
8.61
8.61
8.61
6.01
6.01
6.01
6.01
8.41
8.41
8.5
8.5
8.5
9.55
9.55
9.55
8.2
8.2
8.2
8.2
8.2
8.2
12.06
12.06
12.06
12.7
12.7
9.72
9.72
9.72
0
-0.1746
-0.1587
0
0
0
-0.0024
0
0
0.23394
0
0
0
0
0.21906
-0.1322
0
-0.2006
0
0
0
-0.302
0
0
0
0.39933
0
0.0107
0
0
0.12353
0
0
-0.1414
0
0
0
0
0
0.47073
0
0
0.05307
0
-0.2346
0
0
105
Lampiran:Inflasi, Nilai Tukar, Bunga Deposito, , dan IHSG
Bulan
Inflasi
Kurs
Deposito
Jan' 05
1.43
9165
6.46
February
-0.17 -1.11888
9260 0.010366
6.46
March
1.91 -12.2353
9480 0.023758
6.5
April
0.34 -0.82199
9570 0.009494
6.58
May
0.21 -0.38235
9495 -0.00784
6.76
June
0.5 1.380952
9713 0.022959
6.98
July
0.78
0.56
9819 0.010913
7.22
August
0.55 -0.29487
10240 0.042876
7.55
September
0.69 0.254545
10310 0.006836
9.16
October
8.7
11.6087
10090 -0.02134
10.43
November
1.31 -0.84943
10035 -0.00545
11.46
Desember
-0.04 -1.03053
9830 -0.02043
11.98
Jan' 06
1.36
-35
9395 -0.04425
12.01
February
0.58 -0.57353
9230 -0.01756
11.85
March
0.03 -0.94828
9075 -0.01679
11.61
April
0.05 0.666667
8775 -0.03306
11.51
May
0.37
6.4
9220 0.050712
11.45
June
0.45 0.216216
9300 0.008677
11.34
July
0.45
0
9070 -0.02473
11.09
August
0.33 -0.26667
9100 0.003308
10.8
September
0.38 0.151515
9235 0.014835
10.47
October
0.86 1.263158
9110 -0.01354
10.01
November
0.34 -0.60465
9165 0.006037
9.5
Desember
1.21 2.558824
9020 -0.01582
8.96
Jan'07
1.04
-0.1405
9090 0.007761
8.64
February
0.62 -0.40385
9160 0.007701
8.43
March
0.24
-0.6129
9118 -0.00459
8.13
April
-0.16 -1.66667
9083 -0.00384
7.93
May
0.1
-1.625
8828 -0.02807
7.59
June
0.23
1.3
9054
0.0256
7.46
July
0.72 2.130435
9186 0.014579
7.26
August
0.75 0.041667
9410 0.024385
7.16
September
0.8 0.066667
9137 -0.02901
7.13
October
0.79
-0.0125
9103 -0.00372
7.16
November
0.18 -0.77215
9376
0.02999
7.18
Desember
1.1 5.111111
9419 0.004586
7.19
Jan'08
1.77 0.609091
9291 -0.01359
7.07
February
0.65 -0.63277
9051 -0.02583
6.95
March
0.95 0.461538
9217 0.018341
6.88
April
0.57
-0.4
9234 0.001844
6.86
May
1.41 1.473684
9318 0.009097
6.98
June
2.46 0.744681
9225 -0.00998
7.19
July
1.37 -0.44309
9118
-0.0116
7.51
August
0.51 -0.62774
9153 0.003839
8.04
September
0.97 0.901961
9378 0.024582
9.26
October
0.45 -0.53608
10995 0.172425
10.14
November
0.12 -0.73333
12151 0.105139
10.4
Desember
-0.04 -1.33333
10950 -0.09884
10.75
100
Rf
0
0.006192
0.012308
0.027356
0.032544
0.034384
0.045706
0.213245
0.138646
0.098754
0.045375
0.002504
-0.01332
-0.02025
-0.00861
-0.00521
-0.00961
-0.02205
-0.02615
-0.03056
-0.04394
-0.05095
-0.05684
-0.03571
-0.02431
-0.03559
-0.0246
-0.04288
-0.01713
-0.02681
-0.01377
-0.00419
0.004208
0.002793
0.001393
-0.01669
-0.01697
-0.01007
-0.00291
0.017493
0.030086
0.044506
0.070573
0.151741
0.095032
0.025641
0.033654
0.012235
IHSG
1045435
1073828
1080165
1029613
1088169
1122376
1182301
1050090
1079275
1066224
1096641
1162635
1232321
1230664
1322974
1464406
1329996
1310263
1351649
1431262
1534615
1582626
1718961
1805523
1757258
1740971
1830924
1999167
2084324
2139278
2348673
2194339
2369206
2643487
2688332
2745826
2627251
2721944
2447299
2304516
2444349
2349105
2304508
2165943
1832507
1256704
1241541
1355408
Rm
0.027159
0.005901
-0.0468
0.056872
0.031435
0.053391
-0.11183
0.027793
-0.01209
0.028528
0.060178
0.059938
-0.00134
0.075008
0.106905
-0.09178
-0.01484
0.031586
0.058901
0.072211
0.031285
0.086145
0.050357
-0.02673
-0.00927
0.051668
0.09189
0.042596
0.026365
0.097881
-0.06571
0.07969
0.115769
0.016964
0.021386
-0.04318
0.036043
-0.1009
-0.05834
0.060678
-0.03896
-0.01898
-0.06013
-0.15394
-0.31422
-0.01207
0.091714
0.008832
145
Lampiran kinerja portofolio 1 indeks Jensen
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis
saham
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
BKSW
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
BPI
BNLI
BBRI
BSWD
BVIC
Rpi
-0.00334
0.010448
0.002523
-0.00739
0.020798
0.087718
0.009016
0.059276
0.021455
-0.00422
0.009702
-0.00017
0.023148
0.181445
-0.00417
0.018721
0.01446
0.016487
Rf
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
Rm
Bpi
Jpi
0.006084 0.3214 -0.00334
0.006084 0.7618 0.010448
0.006084 1.2695 0.002523
0.006084 0.5445 -0.00739
0.006084 -0.2414 0.020798
0.006084 -0.013 0.087718
0.006084
1.241 0.009016
0.006084 0.3328 0.059276
0.006084
0.135 0.021455
0.006084 1.4176 -0.00422
0.006084 1.1881 0.009702
0.006084 0.1396 -0.00017
0.006084 -0.2097 0.023148
0.006084
3.502 0.181445
0.006084 0.7258 -0.00417
0.006084 1.2088 0.018721
0.006084 0.0861 0.01446
0.006084 0.7801 0.016487
Lampiran kinerja portofolio 2 indeks sharpe
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis saham
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
BKSW
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
BPI
BNLI
BBRI
BSWD
BVIC
Rpi
-0.00459
0.002017
0.005943
-0.00914
0.025402
0.018031
-0.00642
0.097674
0.013468
-0.00024
-0.00105
-0.00466
0.032819
0.005666
-0.00119
0.020687
0.000159
-0.00587
Rf
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
Sdpi 2
0.148621
0.144459
0.168268
0.124683
0.148075
0.113605
0.140992
0.594965
0.095827
0.219205
0.12913
0.031294
0.209023
0.120865
0.10597
0.217745
0.114233
0.085531
Spi 2
-0.1132
-0.07073
-0.03739
-0.1714
0.088921
0.051024
-0.13233
0.143604
0.012868
-0.05689
-0.10288
-0.53975
0.098479
-0.05434
-0.12665
0.038819
-0.10571
-0.21172
146
Lampiran Kinerja portofolio 2 Indeks Treynor
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis saham
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
BKSW
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
BPI
BNLI
BBRI
BSWD
BVIC
Rpi
-0.00459
0.002017
0.005943
-0.00914
0.025402
0.018031
-0.00642
0.097674
0.013468
-0.00024
-0.00105
-0.00466
0.032819
0.005666
-0.00119
0.020687
0.000159
-0.00587
Rf
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
0.012235
Bpi
0.5068
0.3715
1.1161
0.3234
-0.5864
-0.3973
0.8997
1.058
-0.4396
1.0737
0.4461
0.13707
-0.1323
0.5858
0.7356
0.7655
0.0596
0.4273
Tpi
-0.00906
0.005429
0.005325
-0.02825
-0.04332
-0.04538
-0.00714
0.092319
-0.03064
-0.00022
-0.00235
-0.03397
-0.24806
0.009672
-0.00161
0.027024
0.002674
-0.01375
Lampiran portofolio 2 Indeks Jensen
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis
saham
BABP
BBCA
BDMN
BEKS
BNII
BKSW
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BNGA
NISP
BBNP
BPI
BNLI
BBRI
BSWD
BVIC
Rpi
-0.00459
0.00202
0.00594
-0.00914
0.0254
0.01803
-0.00642
0.09767
0.01347
-0.00024
-0.00105
-0.00466
0.03282
0.00567
-0.00119
0.02069
0.00016
-0.00587
Rf
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
0.0122
Rm
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
0.0061
Bpi
0.5068
0.3715
1.1161
0.3234
-0.586
-0.397
0.8997
1.058
-0.44
1.0737
0.4461
0.1371
-0.132
0.5858
0.7356
0.7655
0.0596
0.4273
Jpi
-0.0046
0.00202
0.00594
-0.0091
0.0254
0.01803
-0.0064
0.09767
0.01347
-0.0002
-0.0011
-0.0047
0.03282
0.00567
-0.0012
0.02069
0.00016
-0.0059
115
LAMPIRAN
Data Variable Makro Ekonomi
Inflasi
Kurs
Deposito
IHSG
Inflasi
Kurs
Deposito
IHSG
-1.11888
-12.2353
-0.82199
-0.38235
1.380952
0.56
-0.29487
0.254545
11.6087
-0.84943
-1.03053
-35
-0.57353
-0.94828
0.666667
6.4
0.216216
0
-0.26667
0.151515
1.263158
-0.60465
2.558824
-0.1405
0.010366
0.023758
0.009494
-0.00784
0.022959
0.010913
0.042876
0.006836
-0.02134
-0.00545
-0.02043
-0.04425
-0.01756
-0.01679
-0.03306
0.050712
0.008677
-0.02473
0.003308
0.014835
-0.01354
0.006037
-0.01582
0.007761
0
0.006192
0.012308
0.027356
0.032544
0.034384
0.045706
0.213245
0.138646
0.098754
0.045375
0.002504
-0.01332
-0.02025
-0.00861
-0.00521
-0.00961
-0.02205
-0.02615
-0.03056
-0.04394
-0.05095
-0.05684
-0.03571
0.027159
0.005901
-0.0468
0.056872
0.031435
0.053391
-0.11183
0.027793
-0.01209
0.028528
0.060178
0.059938
-0.00134
0.075008
0.106905
-0.09178
-0.01484
0.031586
0.058901
0.072211
0.031285
0.086145
0.050357
-0.02673
-0.40385
-0.6129
-1.66667
-1.625
1.3
2.130435
0.041667
0.066667
-0.0125
-0.77215
5.111111
0.609091
-0.63277
0.461538
-0.4
1.473684
0.744681
-0.44309
-0.62774
0.901961
-0.53608
-0.73333
-1.33333
0.007701
-0.00459
-0.00384
-0.02807
0.0256
0.014579
0.024385
-0.02901
-0.00372
0.02999
0.004586
-0.01359
-0.02583
0.018341
0.001844
0.009097
-0.00998
-0.0116
0.003839
0.024582
0.172425
0.105139
-0.09884
-0.02431
-0.03559
-0.0246
-0.04288
-0.01713
-0.02681
-0.01377
-0.00419
0.004208
0.002793
0.001393
-0.01669
-0.01697
-0.01007
-0.00291
0.017493
0.030086
0.044506
0.070573
0.151741
0.095032
0.025641
0.033654
-0.00927
0.051668
0.09189
0.042596
0.026365
0.097881
-0.06571
0.07969
0.115769
0.016964
0.021386
-0.04318
0.036043
-0.1009
-0.05834
0.060678
-0.03896
-0.01898
-0.06013
-0.15394
-0.31422
-0.01207
0.091714
NILAI BETA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.006
.029
.321
.370
a. Dependent Variable: RI_BABP
Standardized
Coefficients
Beta
.128
t
-.215
.868
Sig.
.831
.390
116
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.004
.014
.762
.187
Standardized
Coefficients
Beta
.520
t
.257
4.082
Sig.
.799
.000
t
-.749
8.498
Sig.
.458
.000
t
-.500
1.734
Sig.
.620
.090
t
1.220
-.998
Sig.
.229
.324
t
1.034
-.012
Sig.
.307
.990
a. Dependent Variable: RI_BBCA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.009
.012
1.270
.149
Standardized
Coefficients
Beta
.785
a. Dependent Variable: R_BDMN
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.012
.024
.545
.314
Standardized
Coefficients
Beta
.250
a. Dependent Variable: RI_BEKS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.023
.019
-.241
.242
Standardized
Coefficients
Beta
-.147
a. Dependent Variable: RI_BNII
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.088
.085
-.013
1.094
a. Dependent Variable: RI_BKSW
Standardized
Coefficients
Beta
-.002
117
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.002
.012
1.241
.156
Standardized
Coefficients
Beta
.765
t
-.161
7.962
Sig.
.873
.000
t
2.153
.988
Sig.
.037
.328
t
1.016
.526
Sig.
.315
.602
t
-.805
5.294
Sig.
.425
.000
t
-.054
6.321
Sig.
.957
.000
a. Dependent Variable: RI_BMRI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.056
.026
.333
.337
Standardized
Coefficients
Beta
.146
a. Dependent Variable: RI_MAYA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.020
.020
.135
.257
Standardized
Coefficients
Beta
.078
a. Dependent Variable: RI_MEGA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.017
.021
1.418
.268
Standardized
Coefficients
Beta
.619
a. Dependent Variable: RI_BBNI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.001
.015
1.188
.188
a. Dependent Variable: RI_BNGA
Standardized
Coefficients
Beta
.686
118
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.001
.011
.140
.144
Standardized
Coefficients
Beta
.143
t
-.126
.972
Sig.
.900
.336
t
1.182
-.770
Sig.
.243
.445
t
.815
1.472
Sig.
.420
.148
t
-.865
4.609
Sig.
.391
.000
t
Sig.
.515
.000
a. Dependent Variable: RI_NISP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.025
.021
-.210
.272
Standardized
Coefficients
Beta
-.114
a. Dependent Variable: RI_BBNP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.151
.185
3.502
2.379
Standardized
Coefficients
Beta
.214
a. Dependent Variable: RI_B.PAN
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.011
.012
.726
.157
Standardized
Coefficients
Beta
.566
a. Dependent Variable: RI_BNLI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.008
.012
1.209
.158
a. Dependent Variable: RI_BBRI
Standardized
Coefficients
Beta
.753
.657
7.667
119
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.014
.015
.086
.192
Standardized
Coefficients
Beta
t
.919
.449
Sig.
.363
.656
.438
2.765
Sig.
.664
.008
.067
a. Dependent Variable: RI_BSWD
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.010
.022
.780
.282
Standardized
Coefficients
Beta
.381
t
a. Dependent Variable: RI_BVIC
Analisis Regresi Berganda
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
RES_B
ABP
48
.0000
RES_B
BCA
48
.0000
RES_B
DMN
48
.0000
RES_B
EKS
48
.0000
RES_B
NII
48
.0000
RES_B
KSW
48
.0000
26.4465
16.1659
69.220
328.79
164.88
24.4635
.063
.055
-.063
.127
.127
-.111
.132
.132
-.090
.139
.083
-.139
.139
.139
-.133
.072
.072
-.072
.437
.880
.915
.965
.965
.501
.991
.421
.372
.309
.309
.963
120
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative
RES_B
BNP
48
.0000
RES_B
PAN
48
.0000
RES_B
NLI
48
.0000
RES_B
BRI
48
.0000
RES_B
SWD
48
.0002
RES_B
VIC
48
.0000
105.43
58.5462
110.116
41.493
1024.79
156.402
.091
.091
-.053
.106
.065
-.106
.144
.095
-.144
.082
.082
-.071
.102
.102
-.065
.121
.094
-.121
.628
.732
.996
.571
.704
.836
.826
.658
.274
.900
.705
.486
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
RES_B
MRI
48
.0000
RES_M
AYA
48
.0000
RES_M
EGA
48
.0000
RES_B
BNI
48
-.0002
RES_B
NGA
48
.0004
RES_NI
SP
48
.0000
935.119
909.776
183.32
553.669
491.35
319.479
.115
.115
-.061
.072
.072
-.050
.167
.167
-.086
.122
.060
-.122
.119
.119
-.075
.094
.094
-.068
.793
.501
1.154
.843
.824
.650
.555
.963
.139
.476
.506
.792
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Asumsi Klasik, Uji F, Uji T, Dan R2
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.723a
.523
Adjusted
R Square
.466
Std. Error of
the Estimate
27.97643
Durbin-W
atson
.745
a. Predictors: (Constant), DEPOSITO, INFLASI, DER_BABP, KURS,
ROA_BABP
b. Dependent Variable: BABP
121
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
35985.324
32872.593
68857.917
df
5
42
47
Mean Square
7197.065
782.681
F
9.195
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DEPOSITO, INFLASI, DER_BABP, KURS, ROA_BABP
b. Dependent Variable: BABP
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
55.333
69.949
42.621
12.213
8.197
1.930
11.598
3.919
-.003
.007
-4.032
2.854
(Constant)
ROA_BABP
DER_BABP
INFLASI
KURS
DEPOSITO
Standardized
Coefficients
Beta
.627
.585
.390
-.041
-.198
t
.791
3.490
4.246
2.960
-.371
-1.412
a. Dependent Variable: BABP
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BABP
3
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.673a
.453
Adjusted
R Square
.388
Std. Error of
the Estimate
989.21641
Durbin-W
atson
.775
a. Predictors: (Constant), DER_BBCA, INFLASI, KURS, ROA_BBCA,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: BBCA
Sig.
.433
.001
.000
.005
.712
.165
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.352
.599
.655
.915
.581
2.842
1.669
1.527
1.093
1.720
122
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
34023112
41099062
75122174
df
Mean Square
6804622.487
978549.096
5
42
47
F
6.954
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BBCA, INFLASI, KURS, ROA_BBCA, DEPOSITO
b. Dependent Variable: BBCA
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
24965.397
4087.006
INFLASI
-125.119
113.316
KURS
-.280
.264
DEPOSITO
-285.373
99.271
ROA_BBCA
-219.805
407.336
DER_BBCA -1704.800
386.731
Model
1
Standardized
Coefficients
Beta
-.127
-.136
-.423
-.076
-.690
t
6.108
-1.104
-1.059
-2.875
-.540
-4.408
a. Dependent Variable: BBCA
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BBCA
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.805a
.648
Adjusted
R Square
.606
Std. Error of
the Estimate
962.40746
Durbin-W
atson
.441
a. Predictors: (Constant), DER_BDMN, DEPOSITO, INFLASI, KURS,
ROA_BDMN
b. Dependent Variable: BDMN
Sig.
.000
.276
.296
.006
.592
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.979
.787
.601
.664
.532
1.022
1.271
1.664
1.506
1.880
123
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
71625450
38901581
1.11E+08
df
Mean Square
14325090.02
926228.122
5
42
47
F
15.466
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BDMN, DEPOSITO, INFLASI, KURS, ROA_BDMN
b. Dependent Variable: BDMN
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
14269.642
2692.340
INFLASI
-14.520
111.892
KURS
-1.433
.271
DEPOSITO
-355.391
78.670
ROA_BDMN
175.549
213.343
DER_BDMN
1009.489
298.083
Model
1
Standardized
Coefficients
Beta
-.012
-.575
-.435
.114
.445
t
5.300
-.130
-5.286
-4.518
.823
3.387
a. Dependent Variable: BDMN
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BDMN
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.731a
.534
Adjusted
R Square
.478
Std. Error of
the Estimate
17.10110
Durbin-W
atson
.764
a. Predictors: (Constant), DER_BEKS, KURS, INFLASI, DEPOSITO,
ROA_BEKS
b. Dependent Variable: BEKS
Sig.
.000
.897
.000
.000
.415
.002
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.950
.708
.906
.435
.486
1.052
1.413
1.104
2.297
2.056
124
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
14067.866
12282.801
26350.667
df
5
42
47
Mean Square
2813.573
292.448
F
9.621
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BEKS, KURS, INFLASI, DEPOSITO, ROA_BEKS
b. Dependent Variable: BEKS
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
240.243
47.300
.794
1.970
-.002
.004
-5.674
1.450
-.416
1.636
-11.007
2.782
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BEKS
DER_BEKS
Standardized
Coefficients
Beta
t
5.079
.403
-.402
-3.914
-.254
-3.956
.043
-.045
-.449
-.030
-.459
a. Dependent Variable: BEKS
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BEKS
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.773a
.597
Adjusted
R Square
.549
Std. Error of
the Estimate
73.22429
Durbin-W
atson
.352
a. Predictors: (Constant), DER_BNII, INFLASI, KURS, DEPOSITO,
ROA_BNII
b. Dependent Variable: BNII
Sig.
.000
.689
.690
.000
.801
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.968
.887
.842
.795
.826
1.033
1.128
1.188
1.257
1.211
125
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
333960.5
225195.5
559155.9
Regression
Residual
Total
df
5
42
47
Mean Square
66792.091
5361.797
F
12.457
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BNII, INFLASI, KURS, DEPOSITO, ROA_BNII
b. Dependent Variable: BNII
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BNII
DER_BNII
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-506.574
189.657
-2.439
9.109
.054
.019
-33.225
6.508
-72.209
27.545
70.005
17.674
Standardized
Coefficients
Beta
-.029
.307
-.571
-.314
.516
t
-2.671
-.268
2.846
-5.106
-2.622
3.961
a. Dependent Variable: BNII
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BNII
3
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.380a
.144
Adjusted
R Square
.042
Std. Error of
the Estimate
193.92581
Durbin-W
atson
1.795
a. Predictors: (Constant), DER_BKSW, KURS, INFLASI, ROA_BKSW,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: BKSW
Sig.
.011
.790
.007
.000
.012
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.830
.827
.766
.670
.564
1.205
1.209
1.305
1.493
1.772
126
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
266463.5
1579503
1845967
df
Mean Square
53292.698
37607.218
5
42
47
F
1.417
Sig.
.238a
a. Predictors: (Constant), DER_BKSW, KURS, INFLASI, ROA_BKSW, DEPOSITO
b. Dependent Variable: BKSW
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BKSW
DER_BKSW
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-810.760
587.604
-18.653
23.456
.046
.050
19.351
23.798
-64.223
118.740
51.769
28.907
Standardized
Coefficients
Beta
-.121
.142
.183
-.110
.312
t
-1.380
-.795
.920
.813
-.541
1.791
a. Dependent Variable: BKSW
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BKSW
3
2
1
0
-1
-2
-4
-2
0
2
4
6
Regression Studentized Residual
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.677a
.459
Adjusted
R Square
.394
Std. Error of
the Estimate
585.69886
Durbin-W
atson
.164
a. Predictors: (Constant), DER_BMRI, INFLASI, KURS, DEPOSITO,
ROA_BMRI
b. Dependent Variable: BMRI
Sig.
.175
.431
.363
.421
.591
.081
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.878
.858
.402
.492
.669
1.139
1.165
2.489
2.031
1.494
127
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
12200685
14407813
26608498
df
Mean Square
2440137.065
343043.157
5
42
47
F
7.113
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BMRI, INFLASI, KURS, DEPOSITO, ROA_BMRI
b. Dependent Variable: BMRI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BMRI
DER_BMRI
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7748.647
2087.247
-23.136
68.818
-.506
.150
-104.032
61.029
306.433
184.366
-10.400
219.549
Standardized
Coefficients
Beta
-.040
-.414
-.259
.262
-.008
a. Dependent Variable: BMRI
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BMRI
2
1
0
-1
-2
-3
-3
-2
-1
Regression Studentized Residual
0
1
2
t
3.712
-.336
-3.363
-1.705
1.662
-.047
Sig.
.001
.738
.002
.096
.104
.962
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.930
.851
.557
.518
.479
1.075
1.175
1.794
1.929
2.089
128
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.821a
.674
Adjusted
R Square
.635
Std. Error of
the Estimate
347.80660
Durbin-W
atson
.244
a. Predictors: (Constant), DER_MAYA, INFLASI, ROA_MAYA, KURS,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: MAYA
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
10515432
5080716
15596148
Regression
Residual
Total
df
5
42
47
Mean Square
2103086.349
120969.433
F
17.385
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_MAYA, INFLASI, ROA_MAYA, KURS, DEPOSITO
b. Dependent Variable: MAYA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_MAYA
DER_MAYA
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1253.642
912.308
-21.196
39.559
.042
.090
36.352
35.985
103.686
166.942
-217.061
26.953
Standardized
Coefficients
Beta
-.047
.045
.118
.062
-.858
a. Dependent Variable: MAYA
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: MAYA
1.5
1.0
.5
0.0
-.5
-1.0
-1.5
-2.0
-1.5
-1.0
-.5
Regression Studentized Residual
0.0
.5
1.0
1.5
t
1.374
-.536
.470
1.010
.621
-8.053
Sig.
.177
.595
.641
.318
.538
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.993
.844
.565
.770
.683
1.007
1.185
1.769
1.299
1.464
129
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.594a
.352
Adjusted
R Square
.275
Std. Error of
the Estimate
519.77532
Durbin-W
atson
.583
a. Predictors: (Constant), DER_MEGA, KURS, INFLASI, ROA_MEGA,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: MEGA
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
6171470
11346988
17518458
df
Mean Square
1234293.948
270166.383
5
42
47
F
4.569
Sig.
.002a
a. Predictors: (Constant), DER_MEGA, KURS, INFLASI, ROA_MEGA, DEPOSITO
b. Dependent Variable: MEGA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_MEGA
DER_MEGA
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
2297.495
1216.927
-60.822
59.665
.261
.141
3.112
69.117
-312.496
172.916
-131.608
37.796
Standardized
Coefficients
Beta
-.128
.263
.010
-.316
-.560
a. Dependent Variable: MEGA
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: MEGA
3
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
Regression Studentized Residual
0
1
2
t
1.888
-1.019
1.853
.045
-1.807
-3.482
Sig.
.066
.314
.071
.964
.078
.001
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.975
.765
.342
.503
.596
1.026
1.307
2.922
1.987
1.678
130
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.736a
.542
Adjusted
R Square
.488
Std. Error of
the Estimate
337.96133
Durbin-W
atson
.662
a. Predictors: (Constant), DER_BBNI, INFLASI, KURS, ROA_BBNI,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: BBNI
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
5681881
4797150
10479031
df
Mean Square
1136376.230
114217.860
5
42
47
F
9.949
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BBNI, INFLASI, KURS, ROA_BBNI, DEPOSITO
b. Dependent Variable: BBNI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BBNI
DER_BBNI
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
4426.937
903.385
-19.204
38.694
-.374
.082
-134.237
36.403
169.282
79.987
159.306
56.459
Standardized
Coefficients
Beta
-.052
-.488
-.533
.242
.415
a. Dependent Variable: BBNI
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BBNI
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
t
4.900
-.496
-4.541
-3.688
2.116
2.822
Sig.
.000
.622
.000
.001
.040
.007
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.980
.945
.522
.837
.503
1.020
1.058
1.917
1.195
1.986
131
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.857a
.735
Adjusted
R Square
.703
Std. Error of
the Estimate
111.53021
Durbin-W
atson
.822
a. Predictors: (Constant), DER_BNGA, ROA_BNGA, INFLASI,
DEPOSITO, KURS
b. Dependent Variable: BNGA
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
1446444
522437.5
1968881
df
Mean Square
289288.759
12438.987
5
42
47
F
23.257
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BNGA, ROA_BNGA, INFLASI, DEPOSITO, KURS
b. Dependent Variable: BNGA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BNGA
DER_BNGA
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
2513.967
281.894
20.563
13.454
-.046
.031
-54.667
9.725
16.012
43.517
-102.821
13.763
Standardized
Coefficients
Beta
.129
-.138
-.501
.031
-.727
a. Dependent Variable: BNGA
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BNGA
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
t
8.918
1.528
-1.476
-5.621
.368
-7.471
Sig.
.000
.134
.147
.000
.715
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.883
.721
.796
.874
.667
1.133
1.387
1.256
1.144
1.499
132
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
.543
R
R Square
.769a
.592
Std. Error of
the Estimate
61.93311
Durbin-W
atson
1.101
a. Predictors: (Constant), DER_NISP, INFLASI, KURS, DEPOSITO,
ROA_NISP
b. Dependent Variable: NISP
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
233798.1
161099.8
394897.9
df
5
42
47
Mean Square
46759.619
3835.710
F
12.191
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_NISP, INFLASI, KURS, DEPOSITO, ROA_NISP
b. Dependent Variable: NISP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_NISP
DER_NISP
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1157.028
144.776
9.340
7.188
-.002
.015
-41.273
5.948
-55.790
35.087
11.360
4.700
Standardized
Coefficients
Beta
.131
-.016
-.844
-.206
.295
a. Dependent Variable: NISP
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: NISP
1.5
1.0
.5
0.0
-.5
-1.0
-1.5
-2.0
-3
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
t
7.992
1.299
-.161
-6.939
-1.590
2.417
Sig.
.000
.201
.873
.000
.119
.020
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.954
.937
.656
.579
.652
1.049
1.067
1.524
1.727
1.534
133
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
.791
R
R Square
.902a
.813
Std. Error of
the Estimate
174.41835
Durbin-W
atson
1.477
a. Predictors: (Constant), DER_BBNP, KURS, INFLASI, DEPOSITO,
ROA_BBNP
b. Dependent Variable: BBNP
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
5558153
1277714
6835867
df
5
42
47
Mean Square
1111630.531
30421.762
F
36.541
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BBNP, KURS, INFLASI, DEPOSITO, ROA_BBNP
b. Dependent Variable: BBNP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BBNP
DER_BBNP
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
3674.987
495.930
22.918
20.352
-.069
.047
-9.872
16.750
-1885.443
211.597
-20.440
13.935
Standardized
Coefficients
Beta
.077
-.112
-.049
-.822
-.148
a. Dependent Variable: BBNP
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BBNP
2.0
1.5
1.0
.5
0.0
-.5
-1.0
-1.5
-2
-1
0
1
Regression Studentized Residual
2
3
4
t
7.410
1.126
-1.483
-.589
-8.911
-1.467
Sig.
.000
.267
.146
.559
.000
.150
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.943
.780
.656
.523
.438
1.060
1.281
1.524
1.912
2.281
134
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
.394
R
R Square
.677a
.459
Std. Error of
the Estimate
116.48590
Durbin-W
atson
1.390
a. Predictors: (Constant), DER_BPAN, INFLASI, KURS, ROA_BPAN,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: B.PAN
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
483286.3
569896.6
1053183
df
5
42
47
Mean Square
96657.252
13568.965
F
7.123
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BPAN, INFLASI, KURS, ROA_BPAN, DEPOSITO
b. Dependent Variable: B.PAN
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BPAN
DER_BPAN
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1272.597
277.994
-6.189
13.407
-.033
.029
-56.627
11.178
-96.521
35.207
48.772
22.406
Standardized
Coefficients
Beta
-.053
-.134
-.709
-.373
.351
a. Dependent Variable: B.PAN
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: B.PAN
3
2
1
0
-1
-2
-5
-4
-3
-2
-1
Regression Studentized Residual
0
1
2
3
t
4.578
-.462
-1.108
-5.066
-2.742
2.177
Sig.
.000
.647
.274
.000
.009
.035
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.970
.883
.657
.697
.496
1.031
1.132
1.522
1.435
2.015
135
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.951a
.905
Adjusted
R Square
.894
Std. Error of
the Estimate
43.89304
Durbin-W
atson
1.913
a. Predictors: (Constant), DER_BNLI, INFLASI, ROA_BNLI, KURS,
DEPOSITO
b. Dependent Variable: BNLI
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
773030.8
80917.165
853947.9
Regression
Residual
Total
df
5
42
47
Mean Square
154606.150
1926.599
F
80.248
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BNLI, INFLASI, ROA_BNLI, KURS, DEPOSITO
b. Dependent Variable: BNLI
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
2725.626
106.016
-7.879
5.071
-.142
.011
-22.244
5.789
-41.649
27.384
-33.441
6.440
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BNLI
DER_BNLI
Standardized
Coefficients
Beta
-.075
-.646
-.309
-.104
-.351
a. Dependent Variable: BNLI
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BNLI
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-3
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
4
t
25.710
-1.554
-13.074
-3.843
-1.521
-5.193
Sig.
.000
.128
.000
.000
.136
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.962
.924
.348
.479
.493
1.039
1.083
2.875
2.089
2.029
136
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
.500
R
R Square
.744a
.553
Std. Error of
the Estimate
1084.07555
Durbin-W
atson
.594
a. Predictors: (Constant), DER_BBRI, INFLASI, DEPOSITO, KURS,
ROA_BBRI
b. Dependent Variable: BBRI
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
61120716
49359232
1.10E+08
df
5
42
47
Mean Square
12224143.23
1175219.804
F
10.402
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DER_BBRI, INFLASI, DEPOSITO, KURS, ROA_BBRI
b. Dependent Variable: BBRI
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant) 20200.911
4264.752
INFLASI
-203.820
124.244
KURS
-1.181
.292
DEPOSITO
-224.125
90.525
ROA_BBRI -1366.758
612.068
DER_BBRI
233.608
358.421
Model
1
Standardized
Coefficients
Beta
-.171
-.474
-.274
-.422
.133
a. Dependent Variable: BBRI
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BBRI
2
1
0
-1
-2
-3
-3
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
t
4.737
-1.640
-4.045
-2.476
-2.233
.652
Sig.
.000
.108
.000
.017
.031
.518
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.978
.774
.868
.298
.257
1.023
1.292
1.152
3.353
3.888
137
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
.298
R
R Square
.610a
.372
Std. Error of
the Estimate
165.44970
Durbin-W
atson
.272
a. Predictors: (Constant), DER_BSWD, INFLASI, DEPOSITO,
ROA_BSWD, KURS
b. Dependent Variable: BSWD
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
682125.3
1149691
1831817
Regression
Residual
Total
df
5
42
47
Mean Square
136425.066
27373.603
F
4.984
Sig.
.001a
a. Predictors: (Constant), DER_BSWD, INFLASI, DEPOSITO, ROA_BSWD, KURS
b. Dependent Variable: BSWD
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
723.926
851.031
-16.024
19.205
.029
.054
-43.471
14.985
-226.154
120.000
34.333
45.594
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BSWD
DER_BSWD
Standardized
Coefficients
Beta
-.104
.091
-.413
-.311
.168
a. Dependent Variable: BSWD
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BSWD
2
1
0
-1
-2
-3
-3
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
t
.851
-.834
.536
-2.901
-1.885
.753
Sig.
.400
.409
.594
.006
.066
.456
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.953
.524
.738
.548
.299
1.049
1.908
1.356
1.824
3.343
138
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.622a
.386
Adjusted
R Square
.313
Std. Error of
the Estimate
25.87877
Durbin-W
atson
.489
a. Predictors: (Constant), DER_BVIC, KURS, INFLASI, DEPOSITO,
ROA_BVIC
b. Dependent Variable: BVIC
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
17717.956
28127.857
45845.813
df
Mean Square
3543.591
669.711
5
42
47
F
5.291
Sig.
.001a
a. Predictors: (Constant), DER_BVIC, KURS, INFLASI, DEPOSITO, ROA_BVIC
b. Dependent Variable: BVIC
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
INFLASI
KURS
DEPOSITO
ROA_BVIC
DER_BVIC
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
331.227
62.264
-2.039
2.943
-.013
.006
-6.938
2.132
.627
6.288
-4.360
2.255
Standardized
Coefficients
Beta
-.084
-.259
-.417
.013
-.243
a. Dependent Variable: BVIC
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Dependent Variable: BVIC
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
Regression Studentized Residual
1
2
3
t
5.320
-.693
-2.067
-3.254
.100
-1.933
Sig.
.000
.492
.045
.002
.921
.060
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.993
.930
.892
.879
.928
1.007
1.075
1.122
1.138
1.078
139
Beta Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.009
.021
.507
.274
Standardized
Coefficients
Beta
.266
t
-.426
1.851
Sig.
.672
.071
t
-.060
1.373
Sig.
.952
.176
t
-.183
4.056
Sig.
.855
.000
t
-.662
1.386
Sig.
.511
.172
t
1.463
-2.179
Sig.
.150
.035
a. Dependent Variable: RI_BABP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.001
.021
.371
.270
Standardized
Coefficients
Beta
.201
a. Dependent Variable: RI_BBCA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.004
.021
1.116
.275
Standardized
Coefficients
Beta
.517
a. Dependent Variable: R_BDMN
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.012
.018
.324
.233
Standardized
Coefficients
Beta
.202
a. Dependent Variable: RI_BEKS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.031
.021
-.586
.269
a. Dependent Variable: RI_BNII
Standardized
Coefficients
Beta
-.309
140
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.022
.016
-.397
.209
Standardized
Coefficients
Beta
-.273
t
1.328
-1.902
Sig.
.191
.064
t
-.792
3.850
Sig.
.433
.000
t
1.010
.940
Sig.
.318
.352
t
1.306
-2.570
Sig.
.198
.014
t
-.323
2.773
Sig.
.748
.008
a. Dependent Variable: RI_BKSW
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.014
.018
.900
.234
Standardized
Coefficients
Beta
.498
a. Dependent Variable: RI_BMRI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.088
.087
1.058
1.126
Standardized
Coefficients
Beta
.139
a. Dependent Variable: RI_MAYA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.017
.013
-.440
.171
Standardized
Coefficients
Beta
-.358
a. Dependent Variable: RI_MEGA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.010
.030
1.074
.387
a. Dependent Variable: RI_BBNI
Standardized
Coefficients
Beta
.382
141
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.005
.018
.446
.238
Standardized
Coefficients
Beta
.270
t
-.270
1.878
Sig.
.788
.067
t
-1.342
2.438
Sig.
.186
.019
t
1.097
-.332
Sig.
.279
.742
t
.030
2.739
Sig.
.976
.009
t
-.581
4.321
Sig.
.564
.000
a. Dependent Variable: RI_BNGA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.006
.004
.137
.056
Standardized
Coefficients
Beta
.342
a. Dependent Variable: RI_NISP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.034
.031
-.132
.399
Standardized
Coefficients
Beta
-.049
a. Dependent Variable: RI_BBNP
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.000
.017
.586
.214
Standardized
Coefficients
Beta
.378
a. Dependent Variable: RI_B.PAN
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.008
.013
.736
.170
a. Dependent Variable: RI_BNLI
Standardized
Coefficients
Beta
.541
142
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.014
.031
.766
.400
Standardized
Coefficients
Beta
.274
t
.448
1.913
Sig.
.656
.062
t
-.022
.273
Sig.
.983
.786
t
-.825
2.838
Sig.
.414
.007
a. Dependent Variable: RI_BBRI
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.000
.017
.060
.218
Standardized
Coefficients
Beta
.041
a. Dependent Variable: RI_BSWD
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
RM
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.010
.012
.427
.151
Standardized
Coefficients
Beta
.390
a. Dependent Variable: RI_BVIC
Uji Perbedaan Saham
Two-Sample T-Test and CI: saham 1, saham 2
Two-sample T for saham 1 vs saham 2
saham 1
saham 2
N
235
141
Mean
0.026
0.041
StDev
0.142
0.376
SE Mean
0.0093
0.032
Difference = mu (saham 1) - mu (saham 2)
Estimate for difference: -0.0150
95% CI for difference: (-0.0802, 0.0501)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.46
P-Value = 0.649
DF = 164
143
Uji Perbedaan Kinerja Saham
Two-Sample T-Test and CI: Spi 1, Spi 2
Two-sample T for Spi 1 vs Spi 2
Spi 1
Spi 2
N
5
3
Mean
0.087
0.059
StDev
0.101
0.104
SE Mean
0.045
0.060
Difference = mu (Spi 1) - mu (Spi 2)
Estimate for difference: 0.0281
95% CI for difference: (-0.1801, 0.2362)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.37
P-Value = 0.727
DF = 4
P-Value = 0.464
DF = 4
Two-Sample T-Test and CI: Tpi 1, Tpi 2
Two-sample T for Tpi 1 vs Tpi 2
Tpi 1
Tpi 2
N
5
3
Mean
0.0493
0.0156
StDev
0.0575
0.0567
SE Mean
0.026
0.033
Difference = mu (Tpi 1) - mu (Tpi 2)
Estimate for difference: 0.0337
95% CI for difference: (-0.0819, 0.1493)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.81
Two-Sample T-Test and CI: Jpi 1, Jpi 2
Two-sample T for Jpi 1 vs Jpi 2
Jpi 1
Jpi 2
N
5
3
Mean
0.0152
0.0297
StDev
0.0191
0.0550
SE Mean
0.0086
0.032
Difference = mu (Jpi 1) - mu (Jpi 2)
Estimate for difference: -0.0145
95% CI for difference: (-0.1561, 0.1271)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.44
P-Value = 0.703
DF = 2
105
LAmpiran ROA
ROA
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BABP
1
1
1
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
-2
0.1
0.1
0.1
0.1
-1.1
-1
1
1
0.5
0.5
0.5
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.9
0.9
1
1
1
1
0.5
0.5
0.3
0.5
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.2
0.2
0.1
0.1
0.1
0
0
-0.6
0
0
0
0
0
-6
-1.05
0
0
0
-12
-0.0909
-2
0
-0.5
0
0
-0.8
0
0
0
0
0
0
8
0
0.11111
0
0
0
-0.5
0
-0.4
0.66667
-0.4
0
0
0
0
-0.3333
0
-0.5
0
0
BBCA
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2.1
2.3
2.1
2.1
2.1
2.1
2.1
2.2
2.2
2.2
2.3
2.3
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.3333
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.05
0.09524
-0.087
0
0
0
0
0.04762
0
0
0.04545
0
BDMN
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2.3
2.3
2.3
2.3
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
1.2
2.4
2.4
2.3
2.3
2.3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.25
0
-0.6667
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0.15
0
0
0
0.04348
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
1
0
-0.0417
0
0
BEKS
2
2
1
-3
-3
-3
-4
-4
-4
-4
-4
-4
-4
-4
-3
1
1
1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-0.9
-0.9
-1
-1
-3
-3
-1.3
-1.3
-1.3
-1.3
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
-0.3
-0.7
-0.7
-0.7
-1.4
-1.4
0
-0.5
-4
0
0
0.33333
0
0
0
0
0
0
0
-0.25
-1.3333
0
0
-2
0
0
0
0
0
-0.1
0
0.11111
0
2
0
-0.5667
0
0
0
-1.0769
0
0
0
0
0
0
0
-4
1.33333
0
0
1
0
BNII
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1.1
0.7
0.7
0.7
1.4
1.4
1.4
1.1
1.1
0.9
0.9
0.9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.1
-0.3636
0
0
1
0
0
-0.2143
0
-0.1818
0
0
106
ROA
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BKSW
1
1
0.2
1
1
1
0.3
0.3
0.3
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.2
0.2
0.01
0.01
0.1
0.1
0.1
0.1
0.3
0.3
0.3
0.3
0.2
0.2
1
1
1
1
1
1
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.3
0.3
0.3
0.3
0.4
0.4
0.4
0.3
0.3
0
-0.8
4
0
0
-0.7
0
0
-0.66667
0
0
0
0
1
0
-0.95
0
9
0
0
0
2
0
0
0
-0.33333
0
4
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
0
-0.4
0
0
0
0.333333
0
0
-0.25
0
BMRI
3
3
2
2
1
1
1
0.5
0
0.5
1
1
1
1
0
0.2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1.5
1.5
1.4
1.4
1.4
1.4
1.7
1.7
1.7
1.7
1.7
1.7
0
-0.333333
0
-0.5
0
0
-0.5
-1
#DIV/0!
1
0
0
0
-1
#DIV/0!
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.25
0
-0.066667
0
0
0
0.214286
0
0
0
0
0
MAYA
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0.5
0.5
0.5
0.5
1.1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1.2
1.2
1.2
0.9
0.9
0.9
0.9
1.5
1.5
0.8
0.8
0.8
0
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
1.2
-0.09091
0
0
0
0
0
0
0
1
0
-0.5
0
0
0
0
0
0.2
0
0
-0.25
0
0
0
0.666667
0
-0.46667
0
0
MEGA
3
2
2
3
2
3
3
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0.5
0.5
1.6
1.6
2
2
2
2
2
2
1.7
1.7
1.5
1.5
1.5
1.5
1.5
1.6
1.6
1.5
1.5
1.5
-0.33333
0
0.5
-0.33333
0.5
0
-0.33333
0
-0.5
1
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
0
2.2
0
0.25
0
0
0
0
0
-0.15
0
-0.11765
0
0
0
0
0.066667
0
-0.0625
0
0
BBNI
2
2
2
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1.2
1.2
0.5
0.5
0.5
0.5
0.4
0.5
0.5
0.5
0.6
0.6
0
0
0.5
0
0
0
-0.666667
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.2
0
-0.583333
0
0
0
-0.2
0.25
0
0
0.2
0
107
ROA
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BNGA
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1.7
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.5
1.4
1.4
1.4
1.3
1.3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
-0.15
-0.1765
0
0
0
0
0.07143
-0.0667
0
0
-0.0714
0
NISP
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1.1
1
1
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
1.1
1.1
1
1
1
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.1
-0.0909
0
-0.1
0
0
0
0
0.22222
0
-0.0909
0
0
BBNP
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1.1
0.8
0.8
0.6
0.6
1
0.6
0.6
0.6
0.8
0.8
0.8
0.8
0.7
0.7
0.7
0.5
0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.1
-0.2727
0
-0.25
0
0.66667
-0.4
0
0
0.33333
0
0
0
-0.125
0
0
-0.2857
0
Bank PAN
3
3
4
4
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1.8
1.8
1.8
1.6
1.6
1.6
1.4
1.6
1.6
1.6
1.6
1.6
0
0.33333
0
-0.25
0
-0.3333
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
1
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.1
0
0
-0.1111
0
0
-0.125
0.14286
0
0
0
0
108
ROA
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
BNLI
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1.3
1.3
1.3
1.3
1.3
1.3
1.3
1.3
1.7
1.3
1.3
1.1
1.1
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.3
0
0
0
0
0
0
0
0.30769
-0.2353
0
-0.1538
0
BBRI
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2.9
2.9
2.8
2.8
3.2
3.2
3.2
2.8
2.8
2.8
2.7
3
2.7
2.7
2.7
2.4
2.4
2.4
2.8
2.6
2.6
2.6
2.6
2.6
0
-0.25
0
0.33333
0
0
-0.25
0
0
0
0
0
0
0
0
0.33333
0
0
-0.25
0
0
0
0
-0.0333
0
-0.0345
0
0.14286
0
0
-0.125
0
0
-0.0357
0.11111
-0.1
0
0
-0.1111
0
0
0.16667
-0.0714
0
0
0
0
BSWD
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0.8
0.8
0.8
0.7
0.7
0.7
1.3
1.4
1.4
1.4
1.6
1.6
0
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0.2
0
0
-0.125
0
0
0.85714
0.07692
0
0
0.14286
0
BVIC
1
1
1
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1.5
1.5
1.5
1.5
0.9
0.9
0.9
1
1
1
1
1
0
0
2
0
0
0
-0.3333
0
0
0
0
0
0
0
-0.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
-0.25
0
0
0
-0.4
0
0
0.11111
0
0
0
0
109
Lampiran return saham
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
rata-rata ri
BABP
180
175
185
160
180
150
140
150
150
145
145
120
110
90
90
95
95
85
55
75
75
75
60
90
90
80
80
105
120
115
150
150
114
114
95
131
151
147
110
149
76
76
76
76
53
50
61
62
Ri BABP
-0.02778
0.057143
-0.13514
0.125
-0.16667
-0.06667
0.071429
0
-0.03333
0
-0.17241
-0.08333
-0.18182
0
0.055556
0
-0.10526
-0.35294
0.363636
0
0
-0.2
0.5
0
-0.11111
0
0.3125
0.142857
-0.04167
0.304348
0
-0.24
0
-0.16667
0.378947
0.152672
-0.02649
-0.2517
0.354545
-0.48993
0
0
0
-0.30263
-0.0566
0.22
0.016393
-0.00334
BBCA
2,875
3,275
3,400
3,075
3,475
3,600
3,650
3,425
3,450
3,225
3,300
3,400
3,625
3,600
4,175
4,375
4,100
4,100
4,175
4,550
4,825
4,650
5,300
5,200
5,100
4,925
5,100
5,300
5,250
5,450
6,300
6,000
6,150
7,300
7,100
7,300
3,550
3,575
3,250
3,000
2,775
2,475
3,025
3,175
3,150
2,700
2,700
3,250
Ri BBCA
0.13913
0.038168
-0.09559
0.130081
0.035971
0.013889
-0.06164
0.007299
-0.06522
0.023256
0.030303
0.066176
-0.0069
0.159722
0.047904
-0.06286
0
0.018293
0.08982
0.06044
-0.03627
0.139785
-0.01887
-0.01923
-0.03431
0.035533
0.039216
-0.00943
0.038095
0.155963
-0.04762
0.025
0.186992
-0.0274
0.028169
-0.5137
0.007042
-0.09091
-0.07692
-0.075
-0.10811
0.222222
0.049587
-0.00787
-0.14286
0
0.203704
0.010448
BDMN
4,175
4,775
4,750
4,650
4,825
5,050
5,600
4,500
4,025
3,925
3,900
4,750
4,650
4,275
4,800
5,150
4,600
3,975
4,250
4,900
5,300
5,950
6,250
6,750
5,900
5,750
6,550
6,450
7,000
6,900
8,450
8,050
8,450
8,650
8,300
8,000
7,200
7,650
6,900
5,700
5,700
4,700
5,550
5,400
4,900
2,600
2,625
3,100
Ri BDMN
0.143713
-0.00524
-0.02105
0.037634
0.046632
0.108911
-0.19643
-0.10556
-0.02484
-0.00637
0.217949
-0.02105
-0.08065
0.122807
0.072917
-0.1068
-0.13587
0.069182
0.152941
0.081633
0.122642
0.05042
0.08
-0.12593
-0.02542
0.13913
-0.01527
0.085271
-0.01429
0.224638
-0.04734
0.049689
0.023669
-0.04046
-0.03614
-0.1
0.0625
-0.09804
-0.17391
0
-0.17544
0.180851
-0.02703
-0.09259
-0.46939
0.009615
0.180952
0.002523
110
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
rata-rata ri
BEKS
135
140
150
120
105
110
100
70
65
60
65
75
50
55
55
80
65
60
60
60
65
60
60
65
64
65
58
75
70
80
66
77
75
76
78
70
100
80
74
62
88
62
57
59
52
50
50
50
Ri BEKS
0.037037
0.071429
-0.2
-0.125
0.047619
-0.09091
-0.3
-0.07143
-0.07692
0.083333
0.153846
-0.33333
0.1
0
0.454545
-0.1875
-0.07692
0
0
0.083333
-0.07692
0
0.083333
-0.01538
0.015625
-0.10769
0.293103
-0.06667
0.142857
-0.175
0.166667
-0.02597
0.013333
0.026316
-0.10256
0.428571
-0.2
-0.075
-0.16216
0.419355
-0.29545
-0.08065
0.035088
-0.11864
-0.03846
0
0
-0.00739
BNII
200
200
200
180
185
175
185
160
160
145
140
155
160
150
160
185
180
185
180
185
195
205
235
240
225
195
193
188
192
179
191
202
235
260
270
285
300
340
465
460
465
465
460
460
310
465
490
370
Ri BNII
0
0
-0.1
0.027778
-0.05405
0.057143
-0.13514
0
-0.09375
-0.03448
0.107143
0.032258
-0.0625
0.066667
0.15625
-0.02703
0.027778
-0.02703
0.027778
0.054054
0.051282
0.146341
0.021277
-0.0625
-0.13333
-0.01026
-0.02591
0.021277
-0.06771
0.067039
0.057592
0.163366
0.106383
0.038462
0.055556
0.052632
0.133333
0.367647
-0.01075
0.01087
0
-0.01075
0
-0.32609
0.5
0.053763
-0.2449
0.020798
BKSW
220
275
365
380
370
320
310
315
325
330
1590
400
400
395
395
380
380
410
410
420
450
425
440
460
455
450
500
450
460
450
480
520
500
500
500
500
520
520
600
600
600
600
650
630
690
690
660
670
Ri BKSW
0.25
0.327273
0.041096
-0.02632
-0.13514
-0.03125
0.016129
0.031746
0.015385
3.818182
-0.74843
0
-0.0125
0
-0.03797
0
0.078947
0
0.02439
0.071429
-0.05556
0.035294
0.045455
-0.01087
-0.01099
0.111111
-0.1
0.022222
-0.02174
0.066667
0.083333
-0.03846
0
0
0
0.04
0
0.153846
0
0
0
0.083333
-0.03077
0.095238
0
-0.04348
0.015152
0.087718
111
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
rata-rata ri
BMRI Ri BMRI
1,940
1,810 -0.06701
1,710 -0.05525
1,600 -0.06433
1,660
0.0375
1,500 -0.09639
1,610 0.073333
1,370 -0.14907
1,450 0.058394
1,320 -0.08966
1,290 -0.02273
1640 0.271318
1,780 0.085366
1,620 -0.08989
1,690
0.04321
1,920 0.136095
1,690 -0.11979
1,720 0.017751
1,760 0.023256
2,100 0.193182
2,325 0.107143
2,725 0.172043
2,775 0.018349
2,900 0.045045
2,575 -0.11207
2,325 -0.09709
2,500 0.075269
3,075
0.23
3,250 0.056911
3,125 -0.03846
3,525
0.128
3,250 -0.07801
3,525 0.084615
3,775 0.070922
3,550
-0.0596
3,500 -0.01408
3,325
-0.05
3,275 -0.01504
3,150 -0.03817
2,875
-0.0873
2,900 0.008696
2,600 -0.10345
2,975 0.144231
2,825 -0.05042
2,650 -0.06195
1,560 -0.41132
1,490 -0.04487
2,025
0.35906
0.009016
MAYA
200
200
200
200
200
135
110
115
115
145
145
120
120
120
120
150
175
175
180
185
200
200
350
530
550
510
550
560
640
520
610
600
600
720
730
960
1,390
1,570
1,540
1,540
1,540
1,580
1,580
1,580
1,580
1,580
1,580
1,670
Ri MAYA
0
0
0
0
-0.325
-0.18519
0.045455
0
0.26087
0
-0.17241
0
0
0
0.25
0.166667
0
0.028571
0.027778
0.081081
0
0.75
0.514286
0.037736
-0.07273
0.078431
0.018182
0.142857
-0.1875
0.173077
-0.01639
0
0.2
0.013889
0.315068
0.447917
0.129496
-0.01911
0
0
0.025974
0
0
0
0
0
0.056962
0.059276
MEGA
2,000
2,050
2,400
1,250
1,370
1,590
1,610
1,760
1,790
1,890
2,250
2,050
2,150
2,075
2,100
2,400
2,400
2,300
2,425
2,175
2,325
2,300
2,250
2,100
2,050
2,100
2,000
3,000
3,000
3,200
3,100
3,100
3,600
3,125
3,250
3,150
2,800
3,000
2,800
2,750
3,000
2,400
2,400
3,000
3,300
3,600
3,600
3,500
Ri MEGA
0.025
0.170732
-0.47917
0.096
0.160584
0.012579
0.093168
0.017045
0.055866
0.190476
-0.08889
0.04878
-0.03488
0.012048
0.142857
0
-0.04167
0.054348
-0.10309
0.068966
-0.01075
-0.02174
-0.06667
-0.02381
0.02439
-0.04762
0.5
0
0.066667
-0.03125
0
0.16129
-0.13194
0.04
-0.03077
-0.11111
0.071429
-0.06667
-0.01786
0.090909
-0.2
0
0.25
0.1
0.090909
0
-0.02778
0.021455
112
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
rata-rata ri
BBNI
1,640
1,680
1,720
1,500
1,680
1,690
1,640
1,380
1,560
1,330
1,190
1,280
1,300
1,230
1,280
1,360
1,220
1,130
1,100
1,310
2,375
2,375
1,980
1,870
1,820
1,750
1,760
2,200
2,500
2,475
2,475
1,950
2,000
1,990
1,840
1,970
1,740
1,660
1,390
1,200
1,250
1,210
1,460
1,270
970
510
560
680
Ri BBNI
0.02439
0.02381
-0.12791
0.12
0.005952
-0.02959
-0.15854
0.130435
-0.14744
-0.10526
0.07563
0.015625
-0.05385
0.04065
0.0625
-0.10294
-0.07377
-0.02655
0.190909
0.812977
0
-0.16632
-0.05556
-0.02674
-0.03846
0.005714
0.25
0.136364
-0.01
0
-0.21212
0.025641
-0.005
-0.07538
0.070652
-0.11675
-0.04598
-0.16265
-0.13669
0.041667
-0.032
0.206612
-0.13014
-0.23622
-0.47423
0.098039
0.214286
-0.00422
BNGA
475
500
495
475
450
435
505
470
385
360
365
405
420
395
470
620
570
550
640
700
740
870
1,000
920
900
770
740
840
870
820
940
900
870
860
850
900
710
760
750
680
960
960
960
890
720
470
420
495
Ri BNGA
0.052632
-0.01
-0.0404
-0.05263
-0.03333
0.16092
-0.06931
-0.18085
-0.06494
0.013889
0.109589
0.037037
-0.05952
0.189873
0.319149
-0.08065
-0.03509
0.163636
0.09375
0.057143
0.175676
0.149425
-0.08
-0.02174
-0.14444
-0.03896
0.135135
0.035714
-0.05747
0.146341
-0.04255
-0.03333
-0.01149
-0.01163
0.058824
-0.21111
0.070423
-0.01316
-0.09333
0.411765
0
0
-0.07292
-0.19101
-0.34722
-0.10638
0.178571
0.009702
NISP
810
850
870
880
940
980
890
910
900
900
740
770
770
690
670
740
790
700
700
710
800
730
820
850
830
810
850
900
900
900
980
960
950
900
900
900
910
900
900
750
890
890
700
700
700
740
700
700
Ri NISP
0.049383
0.023529
0.011494
0.068182
0.042553
-0.09184
0.022472
-0.01099
0
-0.17778
0.040541
0
-0.1039
-0.02899
0.104478
0.067568
-0.11392
0
0.014286
0.126761
-0.0875
0.123288
0.036585
-0.02353
-0.0241
0.049383
0.058824
0
0
0.088889
-0.02041
-0.01042
-0.05263
0
0
0.011111
-0.01099
0
-0.16667
0.186667
0
-0.21348
0
0
0.057143
-0.05405
0
-0.00017
113
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
rata-rata ri
BBNP
700
700
700
750
750
750
700
700
700
700
700
700
760
760
760
820
800
800
680
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
1,360
1,600
1,500
1,500
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
1,510
Ri BBNP
0
0
0.071429
0
0
-0.06667
0
0
0
0
0
0.085714
0
0
0.078947
-0.02439
0
-0.15
0.029412
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.942857
0.176471
-0.0625
0
0.006667
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.023148
Bank PAN
430
520
505
465
450
470
600
415
485
375
375
420
480
435
500
520
430
385
430
460
475
500
540
580
590
570
55
530
630
640
740
670
700
730
660
680
610
650
640
590
620
840
890
930
760
525
520
580
Ri B. PAN
0.209302
-0.02885
-0.07921
-0.03226
0.044444
0.276596
-0.30833
0.168675
-0.2268
0
0.12
0.142857
-0.09375
0.149425
0.04
-0.17308
-0.10465
0.116883
0.069767
0.032609
0.052632
0.08
0.074074
0.017241
-0.0339
-0.90351
8.636364
0.188679
0.015873
0.15625
-0.09459
0.044776
0.042857
-0.09589
0.030303
-0.10294
0.065574
-0.01538
-0.07813
0.050847
0.354839
0.059524
0.044944
-0.1828
-0.30921
-0.00952
0.115385
0.181445
BNLI
760
760
770
750
760
730
720
600
590
540
500
720
700
750
720
750
690
670
690
740
770
850
850
870
910
860
900
930
950
950
940
940
930
890
880
890
850
900
910
920
900
860
880
880
840
500
480
490
Ri BNLI
0
0.013158
-0.02597
0.013333
-0.03947
-0.0137
-0.16667
-0.01667
-0.08475
-0.07407
0.44
-0.02778
0.071429
-0.04
0.041667
-0.08
-0.02899
0.029851
0.072464
0.040541
0.103896
0
0.023529
0.045977
-0.05495
0.046512
0.033333
0.021505
0
-0.01053
0
-0.01064
-0.04301
-0.01124
0.011364
-0.04494
0.058824
0.011111
0.010989
-0.02174
-0.04444
0.023256
0
-0.04545
-0.40476
-0.04
0.020833
-0.00417
114
Bulan
Jan' 05
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan' 06
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'07
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
Jan'08
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
Desember
rata-rata ri
BBRI
2,750
3,275
2,850
2,675
2,900
2,900
3,200
2,575
2,700
2,450
2,975
3,025
3,400
3,250
3,900
4,625
3,950
4,100
4,275
4,350
4,900
4,900
5,350
5,150
5,300
4,750
5,050
5,250
6,100
5,750
6,300
6,250
6,600
7,750
7,800
7,400
7,000
7,200
6,300
5,950
5,800
5,100
6,100
5,850
5,400
3,450
3,400
4,575
Ri BBRI
0.190909
-0.12977
-0.0614
0.084112
0
0.103448
-0.19531
0.048544
-0.09259
0.214286
0.016807
0.123967
-0.04412
0.2
0.185897
-0.14595
0.037975
0.042683
0.017544
0.126437
0
0.091837
-0.03738
0.029126
-0.10377
0.063158
0.039604
0.161905
-0.05738
0.095652
-0.00794
0.056
0.174242
0.006452
-0.05128
-0.05405
0.028571
-0.125
-0.05556
-0.02521
-0.12069
0.196078
-0.04098
-0.07692
-0.36111
-0.01449
0.345588
0.018721
BSWD Ri BSWD
400
400
0
400
0
400
0
400
0
400
0
400
0
400
0
400
0
400
0
420
0.05
420
0
410
-0.02381
420
0.02439
420
0
480 0.142857
450
-0.0625
450
0
450
0
450
0
530 0.177778
550 0.037736
600 0.090909
700 0.166667
700
0
700
0
700
0
700
0
700
0
900 0.285714
800
-0.11111
800
0
900
0.125
900
0
900
0
900
0
900
0
900
0
900
0
900
0
900
0
900
0
485
-0.46111
485
0
600 0.237113
600
0
600
0
600
0
0.01446
BVIC
70
80
80
85
90
90
105
85
90
85
80
80
80
75
80
95
95
85
80
80
80
85
90
90
90
158
131
176
164
156
167
135
153
142
150
152
140
142
134
108
125
105
93
90
80
70
72
93
Ri BVIC
0.142857
0
0.0625
0.058824
0
0.166667
-0.19048
0.058824
-0.05556
-0.05882
0
0
-0.0625
0.066667
0.1875
0
-0.10526
-0.05882
0
0
0.0625
0.058824
0
0
0.755556
-0.17089
0.343511
-0.06818
-0.04878
0.070513
-0.19162
0.133333
-0.0719
0.056338
0.013333
-0.07895
0.014286
-0.05634
-0.19403
0.157407
-0.16
-0.11429
-0.03226
-0.11111
-0.125
0.028571
0.291667
0.016487
Download