Laporan Audit - keuangan LSM

advertisement
Chapter 3
Laporan Audit
(Audit Report)
1
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
Presentation Outline
I.
Laporan Auditor Bentuk Baku
II. Kondisi yang Memerlukan Paragraf Penjelas
(Explanatory Paragraph) atau Modifikasi
Kalimat (Modified Report Wording)
III. Opini Lainnya (Other Opinion Possibilities)
IV. Pembatasan Scope Audit
V. Penyimpangan (Departure) dari GAAP
VI. Auditor Tidak Independen
2
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
1
I. Laporan Auditor Bentuk Baku
A. Tujuh Bagian dalam Laporan Auditor
Bentuk Baku
B. Contoh Laporan Auditor Bentuk Baku
C. Lima Kondisi yang Diperlukan dalam
Laporan Bentuk Baku
3
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
A. Tujuh Bagian Laporan Auditor Bentuk Baku (1)
1.
2.
3.
4.
Judul Laporan
•
Harus memuat kata “independen”
•
Untuk menunjukkan bahwa audit dalam semua aspek dilaksanakan secara
objektif/tidak memihak
Address - Kepada siapa laporan ditujukan
•
Biasanya ditujukan kepada Dewan Direksi, Dewan Komisaris atau Para Pemegang
Saham
Belakangan biasanya hanya ditujukan kepada Pemegang Saham, untuk
•
menunjukkan Auditor independen terhadap perusahaan dan dewan direksi
Paragraf Pendahuluan (Introductory paragraph)
•
Menyatakan bahwa KAP telah melasanakan suatu audit
Menyebutkan jenis laporan keuangan dan periode yang dicakup dalam audit
•
Menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan
•
tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit
Paragraf Lingkup Audit (scope paragraph)
Menyatakan bahwa auditor telah melaksanakan audit berdasarkan standar audit
•
•
Menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan memadai
(reasonable assurance) bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material
Menyatakan bahwa auditor telah mengumpulkan bukti audit dan bukti audit yang
•
dikumpulkan telah memberikan dasar yang memadai untuk memberikan pendapat.
4
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
2
A. Tujuh Bagian Laporan Auditor Bentuk Baku (2)
5.
6.
7.
Paragraf Opini (opinion paragraph) – berisi pendapat (opini) audit.
• Menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan audit yang telah
dilakukan
• Frasa “menurut pendapat kami…” menunjukkan kemungkinan
bahwa dalam laporan keuangan masih terdapat risiko informasi,
walaupun laporan keuangan telah diaudit.
Nama KAP dan partner yang menandatangani.
• Nama ini menunjukkan partner akuntan publik yang bertanggung
jawab atas audit yang dilakukan
Tanggal Laporan Audit
• merupakan tanggal terakhir pelaksanaan pekerjaan lapangan
(field work).
• Auditor hanya bertanggungjawab sampai dengan tanggal ini.
5
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
B. Contoh Laporan Audit Bentuk Baku (SA Seksi 508 PSA No. 29)
Laporan Auditor Independen
[Pihak yang dituju oleh auditor]
Kami telah mengaudit neraca perusahaan KXT tanggal 31 Desember 20X2 dan 20 X1, serta
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi
yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat .
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan KXT tanggal 31 Desember 20X2,
dan 20X1, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia .
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik]
[Tanggal]
6
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
3
C. Kondisi yang Diperlukan dalam Laporan
Audit Bentuk Baku dan Opini Unqualified
n
n
n
n
n
Seluruh (empat) basic financial statements
tercakup.
Seluruh (tiga) Standar Umum telah
dilaksanakan.
Bukti audit yang memadai telah dikumpulkan
dan ketiga Standar Pekerjaan Lapangan telah
dilaksanakan.
Laporan keuangan telah sesuai dengan
SAK/GAAP.
Tidak ada kondisi yang memerlukan paragraf
penjelas (explanatory paragraph) atau
modifikasi kalimat (modified wording) dalam
laporan.
7
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
II. Kondisi yang Mengakibatkan Opini dengan Paragraf
Penjelas (Explanatory Paragraph) atau Modifikasi Kata
(Modified Report Wording)
A. Adanya Ketidak-konsistenan (Lack of Consistency)
B. Ketidakpastian Kelangsungan Hidup Perusahaan (Going
Concern Problem)
C. Auditor Menyetujui Penyimpangan terhadap PABU
D. Penekanan pada Suatu Masalah (Emphasis of a Matter)
E. Laporan yang Melibatkan Auditor Lain
Kondisi A-D mengakibatkan paragraf penjelas setelah paragraf opini,
tidak ada perubahan pada 3 paragraf bentuk baku; laporan auditor
menjadi 4 paragraf.
Kondisi E mengakibatkan perubahan kata pada 3 paragraf laporan
audit bentuk baku; laporan tetap berisi 3 paragraf.
8
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
4
A. Adanya Ketidak-konsistenan (Lack of Consistency)
Kondisi berikut mempengaruhi konsistensi laporan keuangan dan mengakibatkan
paragraf penjelas (explanatory paragraph):
n Perubahan prinsip akuntansi (contoh: FIFO ke LIFO)
n Perubahan entitas pelaporan (contoh: perubahan perusahaan yang masuk dalam
laporan konsolidasi)
n Koreksi atas perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak diterima secara umum ke
PABU (corrections of changing from unacceptable to acceptable acct. principles)
Contoh paragraf penjelas:
Seperti telah dijelaskan pada Catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mengubah
metode perhitungan depresiasi dalam tahun 20X2.
Perubahan yang mempengaruhi komparabilitas tapi tidak mempengaruhi konsistensi.
Jika material, hanya memerlukan pengungkapan (disclosure).
n Perubahan estimasi (contoh: umur pakai aktiva tetap)
n Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi (contoh: kesalahan
perhitungan matematis)
n Variasi format dan penyajian informasi keuangan.
n Perubahan yang terjadi akibat peristiwa yang sangat berbeda (contoh: pembatalan
proyek riset dan pengembangan)
9
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
B. Ketidakpastian Kelangsungan Hidup
(Going Concern Problem)
n
n
SA Seksi 341 (PSA No 30) mengharuskan
auditor untuk mengevaluasi kemampuan
entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam periode
waktu yang pantas (tidak lebih dari satu
tahun sejak tanggal laporan keuangan
yang diaudit).
Pada laporan audit harus ditambahkan
paragraf penjelas (explanatory
paragraph) yang memuat frasa “keraguan
yang substansial” dan “going concern.”
Note: SA Seksi 341 (PSA No 30) memungkinkan pemberian opini WTP (unqualified),
wajar dengan pengecualian (qualified), maupun tidak memberi pendapat (disclaimer)
apabila terdapat keraguan atas kelangsungan hidup.
10
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
5
C. Auditor Setuju atas Penyimpangan
terhadap PABU
Dibuat penambahan paragraf
penjelas (explanatory paragraph)
Auditor dapat memberikan opini
WTP (unqualified) apabila
penyimpangan terhadap PABU
diperlukan untuk menghindari
informasi yang misleading.
n
n
11
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
D. Penekanan pada Suatu Masalah
Auditor dapat menambah paragraf
penjelas (explanatory paragraph)
untuk mempertegas suatu masalah,
seperti:
v Bahwa entitas adalah komponen dari
perusahaan yang lebih besar
v Transaksi signifikan terhadap pihak
yang memiliki hubungan istimewa
(related party)
v Adanya subsequent events yang
sangat penting
v Terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi komparabilitas
laporan keuangan.
12
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
6
E. Laporan yang Melibatkan Auditor Lain
n
n
n
n
Mengambil Tanggung jawab
Auditor utama akan mengambil tanggung jawab dari Auditor lain dan
tidak ada referensi yang dibuat untuk auditor lain apabila auditor lain
mengaudit proporsi yang tidak material, auditor lain tsb sangat terkenal
atau disupervisi secara ketat, atau auditor utama melakukan review yang
mendalam terhadap pekerjaan auditor lain.
Laporan audit bentuk baku diterbitkan
Membagi Tanggung jawab
Dilakukan pembagian tanggung jawab apabila proporsi yang diaudit
auditor lain cukup material, atau review terhadap pekerjaan auditor lain
tidak dapat dilakukan. Auditor lain juga bertanggungjawab apabila terjadi
tuntutan hukum atas hasil audit
Dilakukan modifikasi pada ketiga paragraf Laporan Audit bentuk baku
Tidak Mau Mengambil Tanggung jawab
Opini wajar dengan pengecualian (qualified) atau tidak memberi pendapat
(disclaimer) dapat diberikan, tergantung tingkat materialitas scope yang
diperiksa auditor lain.
13
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
Contoh Laporan Auditor yang Melibatkan Auditor Lain
Laporan Auditor Independen
[Pihak yang dituju oleh auditor]
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian perusahaan KXT dan anak perusahaannya tanggal 31 Desember
20X2 dan 20X1, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan PQR, suatu anak perusahaan yang
sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan KXT, yang laporan keuangannya menyajikan total aktiva sebesar Rp.
……….. dan Rp …………. berturut-turut pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, dan total pendapatan
sebesar Rp ………..dan Rp. …….. untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan
keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang
laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah
untuk perusahaan PQR, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut .
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas
dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa
audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat .
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang kami sebut di atas,
laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan perusahaan KXT dan anak perusahaannya tanggal 31 Desember 20X2, dan 20X1,
dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia .
I Made publik]
R. Natawidnyana, Ak., CPMA
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik,14nomor izin kantor akuntan
[Tanggal]
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
7
III. Bentuk Opini Lainnya
(Selain Opini Wajar Tanpa Pengecualian –
Unqualified)
A. Wajar dengan Pengecualian (Qualified
Opinion)
B. Tidak Wajar (Adverse Opinion)
C. Tidak Memberi Pendapat (Disclaimer of
Opinion)
15
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
A. Opini Wajar dengan Pengecualian
(Qualified Opinion)
n
n
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan.
Opini Wajar dengan Pengecualian diberikan
apabila:
u Pembatasan scope audit yang material
(qualified scope, additional paragraph, and
qualified opinion)
u Ketidaksesuaian yang material terhadap PABU
16
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
8
B. Opini Tidak Wajar
(Adverse Opinion)
n
n
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa
laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
Jarang diterbitkan karena auditor telah
melakukan investigasi mendalam dan
mendapatkan bukti yang sangat kuat bahwa
laporan keuangan disajikan dengan tidak
wajar.
17
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
C. Tidak Memberi Pendapat
(Disclaimer of Opinion)
n
n
n
Pernyataan tidak memberikan pendapat
menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan
Diberikan pada saat Auditor tidak dapat
meyakinkan dirinya bahwa laporan keuangan
yang diaudit telah disajikan secara wajar
Disclaimer of opinion diberikan apabila:
u Pembatasan lingkup audit secara sangat
material (highly material scope
limitation).
u Tidak adanya independensi
18
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
9
IV. Pembatasan Lingkup (Scope) Audit
A. Definisi Pembatasan Scope Audit
B. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap
Laporan Auditor – Opini Wajar dengan
Pengecualian (Qualified Opinion)
C. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap
Laporan Auditor – Tidak memberi
pendapat (Disclaimer of Opinion)
19
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
A. Definisi Pembatasan Scope
n
n
n
Opini WTP (unqualified opinion) dapat
diberikan apabila pembatasan scope tidak
material (immaterial scope limitation).
Tidak memberi opini (disclaimer) jika
scope dibatasi secara material oleh
Auditee.
Jika scope dibatasi oleh kondisi lain
(bukan oleh Auditee):
u Opini wajar dengan pengecualian
(qualified) jika laporan keuangan secara
keseluruhan tidak terpengaruh.
u Tidak memberi pendapat (disclaimer)
apabila pembatasan scope terjadi pada
beberapa item laporan keuangan.
20
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
10
B. Pengaruh Pembatasan Scope Audit – Opini
Wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)
n
n
n
n
Paragraf pendahuluan sama dengan laporan audit bentuk
baku.
Paragraf lingkup audit (scope) ditambahkan penjelasan
mengenai pembatasan scope dengan menambahkan
“kecuali yang dijelaskan dalam paragraf di bawah ini.”
Penambahan paragraf ketiga yang berisi rincian
pembatasan lingkup audit.
Paragraf opini (paragraf keempat) terdapat modifikasi kata
sehingga menyatakan “kecuali untuk”.
21
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
C. Pengaruh Pembatasan Scope Audit – Tidak
memberi pendapat (Disclaimer of Opinion)
n
n
n
n
Paragraf pendahuluan (introductory) dimodifikasi
dari “Kami telah mengaudit…” menjadi “Kami telah
ditugaskan untuk mengaudit…”
Paragraf lingkup (scope paragraph) dihilangkan.
Paragraf kedua berisi perincian scope yang dibatasi.
Paragraf opini (paragraf tiga) menyatakan tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
22
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
11
V. Tidak dipatuhinya PABU
A. Definisi ketidakpatuhan terhadap PABU
B. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap
Laporan Auditor – Pendapat Wajar
dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
C. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap
Laporan Auditor – Pendapat Tidak Wajar
(Adverse Opinion)
23
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
A. Definisi Tidak Sesuai PABU
n
n
n
Opini WTP (unqualified) hanya
diberikan bila ketidaksesuaian terhadap
PABU tidak material.
Opini wajar dengan pengecualian
(qualified opinion) diberikan jika
jumlahnya material, tetapi laporan
keuangan secara keseluruhan tidak
menyesatkan (not misleading). Opini
ini juga diberikan bila laporan
keuangan tidak mencakup laporan arus
kas (statement of cash flows).
Opini tidak wajar (adverse)
diberikan jika ketidaksesuaian terhadap
PABU mengakibatkan keseluruhan
laporan keuangan menyesatkan
(misleading).
24
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
Seberapa
misleading
laporan
keuangan?
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
12
B. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan
Auditor – Opini Wajar dengan Pengecualian
(Qualified Opinion)
n
n
n
n
Paragraf pendahuluan (introductory paragraph) sama dengan
laporan bentuk baku.
Paragraf lingkup (scope paragraph) sama dengan laporan
bentuk baku.
Paragraf ketiga ditambahkan penjelasan mengenai hal-hal yang
tidak sesuai dengan PABU dan pengaruhnya terhadap laporan
keuangan.
Paragraf opini (paragraf keempat) berisi frasa yang menyatakan
opini wajar, kecuali untuk hal yang dijelaskan pada paragraf
tiga.
“Menurut pendapat kami, kecuali yang disajikan dalam
paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas
menyajikan secara wajar …”
25
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
C. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan
Auditor – Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)
n
n
n
n
Paragraf pendahuluan (introductory paragraph) sama dengan
laporan bentuk baku.
Paragraf lingkup (scope paragraph) sama dengan laporan
bentuk baku.
Paragraf ketiga ditambahkan penjelasan mengenai hal-hal yang
tidak sesuai dengan PABU dan pengaruhnya terhadap laporan
keuangan.
Paragraf opini (paragraf keempat) berisi frasa yang
menyatakan opini tidak wajar.
“Menurut pendapat kami, karena dampak yang diuraikan
dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di
atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan PABU,
posisi keuangan …”
26
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
13
VI. Auditor Tidak Independen
n
n
n
Akuntan publik yang tidak independen
diharuskan tidak memberi opini
(disclaimer).
Laporan auditor tidak diberi judul
Hanya berisi satu paragraf
“Kami tidak independen atas
Perusahaan XYZ, sehingga neraca
tanggal 31 Desember 20xx, laporan
laba rugi, laba ditahan, dan arus kas
yang berakhir pada periode tersebut
tidak kami audit. Oleh karena itu,
kami tidak menyatakan pendapat atas
laporan keuangan tersebut”.
27
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
Summary
Type of Report
Condition
Limit on audit
scope
Departure
from GAAP
Unqualified
Immaterial
Immaterial
Qualified
Disclaimer
Material
Highly
Material
Only
report
28
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
Highly
Material
Material
Lack of
Independence
Adverse
I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
14
Download