1. pendahuluan - E

advertisement
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I SEMARANG
Jl. Siliwangi 291 Semarang, Jawa Tengah
EMAIL :[email protected], [email protected]
TELP. (024)76632712, 7609016FAX. (024)7612394 Kode Pos 50145
ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR
DI BEBERAPA WILAYAH PROPINSI JAWA TENGAH
( 25 - 29 NOVEMBER 2016 )
Zauyik Nana Ruslana1 , Sulistiyowati
2
Prakirawan dan Analis Data Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang
[email protected], [email protected]
1. PENDAHULUAN
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berita tentang banjir di sejumlah wilayah Kota Solo dan
kabupaten-kabupaten sekitarnya, masih ramai dibicarakan oleh netizien.
Termasuk, Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.
Hal itu terpantau oleh TribunSolo.com, antara lain, dari media sosial, Senin (29/11/2016) pagi ini.
Di Facebook, misalnya, banyak netizen berbagai teks maupun foto dan video tentang banjir di
lokasi tempat tinggal masing-masing.
Atau, lokasi-lokasi yang mereka lewati maupun mereka pantau.
Di bawah ini sebagian foto yang diambil TribunSolo.com dari Grup Info Cegatan Solo dan
Sekitarnya (ICS) di Facebook tentang banjir tadi malam, dini hari tadi maupun pagi hari ini.
Sumber :tribunsolo.com
Banjir di Kab. Cilacap
Kejadian banjir terjadi pada Hari Senin, 28 November 2016 karena dampak dari jebolnya
tanggul Cikawung di Kec.Cimanggu yang berdampak ke Desa Padangsari, Desa Mulyasari, Desa
Mulyadadi, Desa Pahonjean, Kec.Majenang yang mengakibatkan 4 desa di Kec.Majenang
tergenang.Pengungsi awal 120 Jiwa (mengungsi ke rumah saudara) dan 5 KK/15 jiwa mengungsi di
Balai Desa Mulyasari.BPBD Kab. Cilacap sudah melakukan assessment ke lokasi bencana,
mendirikan dapur umum dan memberikan bantuan logistic
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Banjir di Kab. Cilacap
Bencana Banjir Bandang terjadi pada Hari Minggu, 27 November 2016 pukul 19.00 WIB, karena
jebolnya tanggul Cilupadang yang mengakibatkan banjir di Desa Cilupadang, Desa Padang Jaya,
Desa Mulyadadi, Kec. Majenang yang mengakibatkan robohnya 7 rumah dengan rincian sebagai
berikut :
Desa Mulyadadi (2 rumah)
Desa Padang Jaya (2 rumah)
Desa Cilupadang (3 rumah)
Korban jiwa Nihil, BPBD Kab.Cilacap telah melakukan assessment ke lokasi bencana dan
mendirikan dapur umum dan memberikan bantuan logistik.
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Banjir di Kab. Cilacap
Update kejadian Banjir tanggal 25 November 2016 pukul 19.00 WIB dan pada Hari Senin, 28
November 2016 pukul 14.30 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kab.Cilacap
sehingga air di sungai Tipor dan Kolong meluap di wil. Dusun Bander Dusun Dukuh, Desa Kroya
Kec. Kroya Kab. Cilacap.Terdapat 269 rumah warga terendam dan seluas 80 Hektar lahan pertanian
terendam dan warga tetap tidak ingin mengungsi. Korban jiwa nihil sedangkan taksiran kerugian
lahan pertanian 80 Ha sebesar 1.6 Milyar Rupiah.BPBD Kab.Cilacap telah melakukan assessment
ke lokasi bencana, Memberikan bantuan logistik dan membantu penyaluran bersama
Forkompincam sebanyak 269 paket permakanan dan pembalut serta Menghimbau masyarakat untuk
tetap waspada dan berhati-hati.
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Banjir di Kab. Sragen
Terjadi banjir pada hari Senin, 28 November 2016 pukul 20.00 WIB di wilayah Kec. Lupuh, Kec.
Masyaran, Kec. Tanon, Kec. Sidoharjo, Kec. Sukodono, Kec. Sragen Kab. Sragen yang
mengakibatkan 20 jiwa mengungsi di balai Ds. Karang Tengah Kec.Sragen. Untuk wilayah
kecamatan lain masih dalam proses assessment. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian
tersebut.BPBD Kab.Sragen telah melakukan assessment ke lokasi bencana, mengevakuasi warga
terdampak banjir, melakukan pengiriman logistik ke lokasi bencana dan menghimbau masyarakat
agar tetap waspada terhadap ancaman banjir karena luapan sungai bengawan solo .
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Banjir di kab. Klaten
Terjadi banjir pada hari Senin, 28 November 2016 pukul 19.30 WIB di Dukuh Teluk, Desa
Kragilan dan Dukuh Bometan, Desa Kragilan Kec. Gantiwarno Kab. Klaten.Akibat kejadian
tersebut tanggul di Dkh. Teluk jebol, saluran air ambruk sepanjang 7 meter dengan tinggi 1 meter
sehingga menggenangi sawah dan pemukiman warga.Tidak ada korban jiwa dalam kejadian
tersebut sedangkan kerugian masih dalam penghitungan.TRC BPBD Kab.Klaten sudah melakukan
assessment ke lokasi bencana. Pada 29 November 2016 air telah surut.
Banjir di Kab. Karanganyar
Terjadi banjir pada hari Senin, 28 November 2016 Pukul 23.55 WIB di Desa Daleman, Desa Jati,
Kec. Jaten Kab. Karanganyar dengan ketinggian air ± 1 m. Akibat kejadian tersebut tembok
pembatas perumahan jebol, 25 KK mengungsi ke tempat saudara.Tidak ada korban jiwa dalam
kejadian tersebut sedangkan kerugian masih dalam penghitungan.BPBD Kab. Karanganyar telah
melakukan assessment ke lokasi bencana; Mendirikan dapur umum; mengerahkan Tim kesehatan
dan melakukan droping logistik ke lokasi kejadian bencana
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Longsor di Kab. Wonosobo
Telah terjadi bencana longsor di Desa Binangun, Kec. Watumalang hari Sabtu tanggal 26
November 2016 jam 19.00 WIB di Desa Binangun pada 4 titik Dusun yaitu: Lengkong Lor,
Lengkong kidul, Rego, Klepu. Longsor dikarenakan hujan yang terus menerus akibat kejadian
tersebut 1 rumah rusak berat dan 1 orang atas nama khami umur, perempuan,umur 40 tahun warga
dusun Rego desa Binangun kecamatan watumalang, Kec. Wonosobo, mengalami luka seang,
tindakan dilakukan camat datang ke lokasi bersama muspika dan membawa korban ke Puskesmas
kemudian korban di rujuk RSUD Setjonegoro wonosobo Ruang Bogenfil.
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Longsor di Kab. Wonogiri
Pada tanggal 26 November 2016, pukul 17.52 WIB terjadi hujan dengan intensitas sedang yang
berlangsung lebih dari 2,5 jam , mengakibatkan dampak tanah longsor di wilayah Dusun Dawuhan,
Dusun Nglorog, Dusun Paku, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kab Wonogiri.
Mengakibatkan 6 rumah terdampak akibat tanah longsor, BPBD bersama warga masyarakat dibantu
relawan dan personil TNI dan Polri mengadakan langkah pemulihan kembali sekaligus upaya untuk
mengurangi dampak potensi ancaman longsoran susulan.BPBD Juga memberikan dukungan
logistik untuk korban terdampak maupun giat pemulihan kembali telah didistribusikan.
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Banjir di Kab. Klaten
Terjadi banjir pada hari Sabtu, tanggal 26 Nopember 2016, pukul 15.00 WIB di Sungai Beji, Ds.
Tambak, Kec. Karangdowo, Kab. Klaten.Banjir dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi
sehingga emngakibatkan 25 KK Tergenang air setinggi 40 cm. Hingga berita ini dilaporkan BPBD
Kab. Klaten Telah melakukan assessent pada lokasi kejadian bencana dan berkoordinasi dengan
dinas terkait tentang dampak bencana
Sumber : http://bpbdjateng.info/
Longsor di Karanganyar, 1 Orang Tewas dan 2 Belum Ditemukan
Solo - Longsor tebing terjadi di Karangpandan, Karanganyar, Selasa (29/11/2016) sore. Delapan
petani yang sedang berada di areal sawah di bawah tebing tertimbun materi longsoran.1 Orang
ditemukan meninggal, 6 orang lainnya berhasil diselamatkan meskipun ada yang terluka serius,
sedangkan dua orang lainnya belum diketemukan.
Longsor terjadi di Dusun Tegalsari, Bulurejo, Karangpandan.Bencana itu diduga terjadi karena
hujan yang terus-menerus mengguyur kawasan itu sejak dua hari terakhir sehingga menyebabkan
terjadi rekahan pada tebing.Rekahan itu kemudian bergerak cepat menjadi runtuhan tanah atau
longsor.
Longsoran tebing setinggi 30 meter itu lalu menimbun lokasi areal persawahan di bawahnya.Saat
itu ada belasan orang yang sedang bekerja di areal sawah untuk memanen padi.Karena pergerakan
tanah yang begitu cepat sehingga tidak semua petani yang sedang bekerja bisa mengantisipasi untuk
lari menghindari runtuhan tanah.
"Begitu mendapatkan laporan, kami langsung melakukan pencarian.Dari 8 korban, 6 orang sudah
berhasil ditemukan.Ada 5 orang selamat dan seorang yang meninggal dunia.Semuanya sudah
dievakuasi," papar Kepala BPBD Kabupaten Karanganyar, Nugroho.
Korban meninggal adalah Sutoyo (75 tahun) warga Gondang Getong, Karangpandan.Korban
selamat yakni Saimun, Basuki, Dikem, Sukarmi dan bocah dua tahun bernama Sadi.Dari korban
selamat dilaporkan ada yang mengalami luka serius karena terkena material longsoran.
"Dua korban lainnya atas nama Gito dan Daliyem belum berhasil ditemukan. Pencarian keduanya
terkendala hujan, gelap serta kondisi tanah yang masih labil sehingga terpaksa dihentikan.
Pencarian akan dilanjutkan besok pagi. Jika diperlukan kami juga akan menggunakan alat berat,"
tuturnya.
Sumber
:https://news.detik.com/berita/d-3358081/longsor-di-karanganyar-1-orang-tewas-dan-2belum-ditemukan
2.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer
Berdasarkan gambar satelit Himawari8 IR + GSM wind 850 mb tanggal 25– 29 November 2016
yang diambil jam00.00 UTCdan 12.00 UTC (07.00 WIB dan19.00 WIB) memperlihatkan kejadian
banyaknya awan-awan konvektif (awan hujan) disekitaran wilayah Jawa Tengah dan
sekitarnya.Adanya Wilayah tekanan rendah di sebelah Barat Daya dari Propinsi Jawa Barat
(samudera Hindia) yang tetap aktif mulai tanggal 25 – 29 November 2016 yang memiliki pengaruh
besar terhadap pumpunan/konvergensi angin yang membawa banyak uap air dari samudera hindia
dan laut sekitar pulau jawa untuk proses terjadinya awan hujan. Adanya Tropical Storm
“TOKAGE” antara tanggal 25 – 27 November 2016 secara dinamika atmosfer juga berpengaruh
pada kasus penambahan massa udara basah yang mampu meningkatkan proses pertumbuhan awan
konvektif di pulau jawa.
Gambar 1. Citra satelit Himawari 8 IR+ GSM wind 850 mb tanggal 25– 29 November 2016
Jam 00.00 UTC dan 12.00 UTC
Sumber : http://satelit.bmkg.go.id
Kemudian berdasar pada gambar satelit Himawari 8 Water Vapour tanggal 25– 29 November 2016
jam 00.00dan 12.00 UTC (07.00 dan19.00 WIB) adanya intrusi udara kering dari Barat Daya
Australia atau Selatan Lampung yang mendorong udara basah di sekitar wilayah Samudera Hindia
Sebelah Barat Daya dari Propinsi Jawa Barat sehingga berpengaruh banyak di sekitar Jawa
Tengah memiliki potensi uap air basah yang sangat banyak untuk menjadi awan-awan hujan.
Gambar 2. Citra satelit Himawari 8 Water Vapour tanggal 25 – 29 November 2016
Jam 00.00 UTC dan 12.00 UTC
Sumber :http://satelit.bmkg.go.id
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah Jawa Tengah -30 s.d >-35 W/m2. Nilai ini menunjukkan
tebal dan tutupan awan di wilayah Jawa Tengah umumnya terjadi pada lebih besar dari pada ratarata klimatologisnya. Nilai anomali negatif meliputi sebagian besar pulau jawa dan Samudera
Hindia Sebelah Barat Daya dari Propinsi Jawa Barat.
Gambar 3. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 1 – 29 November 2016
Sumber :http://www.esrl.noaa.gov
C. Suhu Muka Laut (SST)
Nilai anomalirata-rata suhu muka laut pada 1 - 30November 2016 di sekitar perairan samudera
Hindia sekitar sebelah Selatan Jawa Barat terdapat semacam kolam panas bernilai positif 0.6 –
0.9(hangat),. Nilai anomalipositif ini menunjukkan kondisi laut hangat dan menambah peluang
terbentuknya awan di sekitar wilayah Jawa Tengah pada khususnya.
Gambar 4. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 1 – 30 November 2016
Sumber :http://extreme.kishou.go.jp/itacs5/
D. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure) dan MJO
.Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Samudera Hindia
umumnya bernilai Negatif sebesar 0 s.d - 0.6 mb. Nilai Negatif ini menunjukkan kondisi Tekanan
lebih rendah dibandingkan nilai klimatologisnya dan berpengaruh terhadap penambahan
pembentukan awan di sekitar wilayah Jawa Tengah (Gambar 7).
Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) pada tanggal 25 – 27 November 2016 pada fase 3
berada di Samudera Hindia secara dinamika atmosfer akan menambah potensi uap air untuk proses
terbentuknya awan hujan di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan Bagian Barat, namun mulai
tanggal 28 – 29 November 2016 tidak aktif (Gambar 8) dan dari prakiraan GFS posisi MJO pada
tanggal 7 – 21 Desember 2016 masih belum aktif
Gambar 5. Anomali Tekanan Udara Permukaan tanggal 21 - 29 Juli 2016
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
Gambar 6. MJO Phase Diagram tanggal 21Oktober 2016 - 29November 2016 dan forecast
Sumber :http://reg.bom.gov.au/climate/mjo/ dan http://www.cpc.ncep.noaa.gov/
E. Komponen Angin
Dari komponen angin mulai tanggal 25 – 29 November 2016 terpantau Daerah Tekanan Rendah di
sebelah Barat Daya Jawa Barat yang tetap pada posisinya selama hampir 5 hari, maka hal ini sangat
berpengaruh pada konvergensi pada wilayah Jawa Barat, Jawa tengah, kemudian dengan dibantu
oleh banyaknya vorteks/eddy juga menambah potensi pertubuhan awan konvektif yang sangat
intensif. Angin bertiup dari arah timur - tenggara(Gambar 9)
Gambar 7. Streamline tanggal 25 - 29Agustus 2016 jam 00Z dan 12 Z
Sumber :http://www.bom.gov.au
Gambar 8. Klimatologi Streamline bulan November
Sumber :http://www.esrl.noaa.gov
E.1 Zonal (Timur-Barat)
Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Jawa Tengah bernilai 0 s.d -1.0 Kondisi
ini menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah timur dibanding
klimatologisnya.
Gambar 9. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 1 – 30 November 2016
Sumber :http://www.esrl.noaa.gov
E.2 . Komponen Angin Meridional (Utara-selatan)
Nilai anomali Komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Jawa Tengah
bernilai positif -0.5 s.d 0.5. Nilai anomali Komponen Angin Meridional sama dengan
klimatologisnya. Berdasarkan pada gambar 9 dan 10 dapat dianalisis angin zonal (angin dari
arah timur) menunjukan anomali yang lebih dominan daripada komponen angin meridional.
Gambar 10. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 1 – 30 November 2016
Sumber :http://www.esrl.noaa.gov
F. Data, Distribusi Curah Hujan (GIS dan TRMM) dan Analisa angin 200 hPa
Berdasarkan pengukuran curah hujan (diukur dalam mm) menggunakan penakar hujan obs di
sebagian Pos Pengamat Curah Hujan Propinsi Jawa Tengah(Wonogiri, Sukoharjo, Klaten,
Karanganyar, Sragen, Wonosobo dan Cilacap) berupa pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam
Tabel 1, sebagai berikut :dapat dijelaskan bahwa curah hujan di beberapa pos hujan pengamatan di
wilayah beberapa wilayah Jawa Tengah yang terdampak banjir dan longsor dengan intensitas curah
hujan Hujan Sangat Lebat (> 100 mm/hari) mulai pengukuran curah hujan tanggal 27 – 29
November 2016. Kejadian curah hujan tertinggi pada pengukuran curah hujan tanggal 29 November
2016 dengan curah hujan > 50 mm di 11 titik pos hujan, > 100 mm di 3 titik pos hujan dan sampai
Hujan Ekstrim (> 150 mm/hari) di 1 titik pos hujan yaitu SMPK Jumantono Kabupaten
Karanganyar sebesar 208 mm/hari.
Tabel 1. Pengukuran Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan
Grafik 1. Perbandingan jumlah curah hujan tanggal 25 – 30 November 2016 dengan normal dasariannya
Grafik 2. Perbandingan anomali curah hujan tanggal 25 – 30 November 2016 dengan normal dasariannya
Dari grafik 1 dan 2 perbandingan jumlah dan anomali curah hujan tanggal 25 – 30 november
2016 dapat dianalisis bahwa wilayah sekitar Karesidenan Solo (Sukoharjo, Karanganyar, Klaten,
Wonogiri, dan Sragen) curah hujan sangat tinggi dalam 6 hari di akhir bulan November tersebut
demikian juga dengan anomali curah hujannya juga positif lebih tinggi bila dibandingkan dengan
normal curah hujan di bulan November dasarian III tersebut, sedangkan untuk wilayah
Wonosobo terjadi bencana longsor dan Cilacap dilanda banjir dari jumlah curah hujan dan
anomalinya tidak lebih tinggi atau sama disbanding dengan normal curah hujan di dasarian III
November.
Gambar 11. Distribusi Curah Hujan di Karesidenan Surakarta Terdampak Banjir
Dari peta distribusi curah hujan di wilayah Karesidenan Surakarta untuk dasarian III dan tanggal 25 – 30
November 2016 disimpulkan bahwa curah hujan tertinggi di wilayah Kabupaten Klaten, Sukoharjo,
Surakarta dan Karangnyanyar dengan jumlah curah hujan 200 sampai > 300 mm/dasarian /lima harian.
Sesuai dengan kejadian banjir yang banyak terjadi di wilayah tersebut.
Gambar 12. Distribusi Curah Hujan di Kabupaten Cilacap Terdampak Banjir
Dari peta distribusi curah hujan di wilayah Kabupaten Cilacap untuk dasarian III dan tanggal 25 – 30
November 2016 disimpulkan bahwa curah hujan tertinggi di wilayah Kecamatan Cilacap Selatan,
Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Jeruk Legi, Kroya, Binangun dan Nusawungu dengan jumlah curah
hujan 200 sampai > 300 mm/dasarian /lima harian. Sesuai dengan kejadian banjir yang banyak terjadi
di wilayah tersebut.
Gambar 13. Distribusi Curah Hujan di Kabupaten Wonosobo Terdampak Longsor
Dari peta distribusi curah hujan di wilayah Kabupaten Wonosobo untuk dasarian III dan tanggal 25 – 30
November 2016 disimpulkan bahwa curah hujan diwilayah Watumalang yang terdampak tanah longsor
dengan jumlah curah hujan 150 sampai 200 mm/dasarian /lima harian, masih lebih rendah dibanding
wilayah Wonosobo bagian Selatan dengan curah hujan > 300 mm/dasarian /lima harian. Hal ini dapat
diakibatkan oleh akumulasi hujan sebelumnya dan tingkat labilitas tanah disekitar wilayah Kecamatan
Watumalang.
Gambar 14. Regional TRMM 3B42 rain rates, Kelvin Wave filtered 200 hPa Velocity Potensial anomalies,
and 200 hPa GFS Wind anomalies tanggal 27 - 29 November 2016
Sumber :http://www.atmos.albany.edu/
Dengan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa curah hujan yang terjadi di Jawa Tengah
merupakan perkembangan dari gelombang Kelvin pada lapisan 200 hPa dengan anomali positif
(kontur warna biru) pada lapisan 200 hPa yang menunjukkan gerakan udara keatas sehingga dapat
membentuk awan konfektif yang sangat intens dari jam 06.00 UTC (13.00 WIB) tanggal 27
November 2016 dari wilayah Sebelah Barat Sumatera bergerak ke timur kearah Kalimantan pada
tanggal 28 November 2016 jam 18.00 UTC dan bertahan sampai 18.00 UTC tanggal 29 November
2016. Curah hujan rata-rata dari TRMM 3B42 sekitar Jawa Tengah jam 12.00 UTC tanggal 27
November 2016 tinggi berkisar 40 – 100 mm/hari, dan pada tanggal 28 november 2016 mulai jam
12.00 UTC – 18.00 UTC curah hujan rata-rata tinggi berkisar antara 40 – 100 mm/hari. Sedangkan
tanggal 29 November 2016 hujan intensitas tinggi terjadi di jam 18.00 UTC.
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Kejadian banjir dan longsor di beberapa wilayah Propinsi Jawa Tengah (Wonogiri, Sukoharjo,
Surakarta, Klaten, Karanganyar, Sragen, Cilacap dan Wonosobo) berdasarkan gambar satelit
Himawari 8 IR + GSM wind 850 mb tanggal 25– 29 November 2016 yang diambil jam 00.00
UTCdan 12.00 UTC (07.00 WIB dan 19.00 WIB) memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan
konvektif (awan hujan) disekitaran wilayah Jawa Tengah. Adanya Wilayah tekanan rendah di
sebelah Barat Daya dari Propinsi Jawa Barat (samudera Hindia) yang tetap aktif mulai tanggal 25 –
29 November 2016 yang memiliki pengaruh besar terhadap pumpunan/konvergensi angin yang
membawa banyak uap air dari samudera hindia dan laut sekitar pulau jawa untuk proses terjadinya
awan hujan. Adanya Tropical Storm “TOKAGE” antara tanggal 25 – 27 November 2016 secara
dinamika atmosfer juga berpengaruh pada kasus penambahan massa udara basah yang mampu
meningkatkan proses pertumbuhan awan konvektif di pulau jawa. Kemudian berdasar pada gambar
satelit Himawari 8 Water Vapour tanggal 25– 29 November 2016 jam 00.00 dan 12.00 UTC (07.00
dan 19.00 WIB) adanya intrusi udara kering dari Barat Daya Australia atau Selatan Lampung yang
mendorong udara basah di sekitar wilayah Samudera Hindia Sebelah Barat Daya dari Propinsi Jawa
Barat sehingga berpengaruh banyak di sekitar Jawa Tengah memiliki potensi uap air basah yang
sangat banyak untuk menjadi awan-awan hujan. Sehingga menyebabkan terjadinya hujan sangat
lebat sampai hujan ekstrim merata di wilayah-wilayah yang mengalami banjir dan longsor. Nilai
anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan adanya daerah tutupan awan dengan
ketebalan yang cukup signifikan, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan
wilayah sebelah selatan jawa yaitu Samudera Hindia lebih hangat dibandingkan nilai
klimatologisnya sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup banyak untuk memberi peluang
terbentuknya awan-awan konvektif. Angin pada lapisan 850 mb rata – rata bertiup dari arah timur –
tenggara. Selain itu ada 3 (tiga) pemicu terjadinya Hujan sangat lebat sampai ekstrim di Jawa
Tengah pada akhir dasarian III November 2016 yaitu :

Aktifitas gelombang Kelvin positif (bergerak
dari Sebelah Barat Sumatera ke
Kalimantan)

MJO yang aktif di wilayah Samudera Hindia pada kuadran / fase 3 pada tanggal 25 –
27 November 2016 akan mempengaruhi penguatan konveksi pada daerah
didepannya (pada wilayah kuadran / fase 4 dan 5 )

Suhu Muka Air laut yang hangat di wilayah Selatan Pulau Jawa.
Demikianlah laporan analisis kejadian banjir dan longsor di beberapa wilayah Propinsi Jawa
Tengah (Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta, Klaten, Karanganyar, Sragen, Cilacap dan Wonosobo).
Analisis ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan dinamika atmosfer yang
terjadi pada tanggal tersebut.
Download