BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia berkembang dengan sangat pesat dan menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat. Begitu pula yang terjadi pada filter akuarium. Peminat atau penghobi ikan hias juga tumbuh dan berkembang dengan cukup pesat. Beberapa alasan mengapa banyak penghobi baru yang muncul ialah keinginan memiliki ruangan yang nyaman untuk beristirahat serta menghalau kebosanan. Dengan memberikan sentuhan keindahan seperti sebuah akuarium, tentunya pemilik ruangan yang bersangkutan akan merasa betah dan nyaman berada diruangan tersebut. Pada kenyataannya memelihara ikan tidaklah mudah. Ada banyak kendala yang dihadapi, salah satunya ialah kewajiban dalam mengganti filter yang cenderung merepotkan. Filter pada umumnya bertujuan untuk menyaring air yang kotor akibat kotoran ikan serta sisa - sisa makanan yang kita berikan pada ikan serta memasok oksigen agar ikan dapat hidup. Perawatan yang intensif seperti kebersihan air juga harus terjaga, karena air merupakan kebutuhan pokok dalam pemeliharaan ikan. Untuk itu dibutuhkan filter air yang memadai dan sistem pergantian air berkala. Banyak orang mengalami kesulitan ketika melakukan proses penggantian air karena terbilang merepotkan, busa penyaring cepat kotor, akuarium tidak bersih, dan mengeluarkan suara yang mengganggu. Filter akuarium sendiri sering dianggap mengganggu pemandangan saat menikmati indahnya biota di dalam akuarium tersebut. Kebanyakan user harus membersihkan filter mereka dua minggu sekali, dan harus mengganti spons didalamnya sebulan sekali. Periode yang dibutuhkan untuk melakukan maintenance pada filter terbilang cukup merepotkan bagi mereka yang sibuk bekerja dan melakukan aktifitas lainnya. Masalah lain timbul saat akuarium yang telah dipasangkan filter tetap kotor sehingga air menjadi tidak sehat untuk ikan (kandungan ammonia terlalu 1 2 banyak). Hal seperti ini sering kali terjadi karena filter penyaring tidak dapat menjangkau kotoran kotoran yang tersebar di berbagai tempat di dalam akuarium tersebut. Untuk itu dalam penelitian ini akan dirancang corner filter yang dapat menyelesaikan permasalahan diatas, sehingga tidak terlalu banyak menyita waktu dan proses pembersihan lebih mudah. Tentunya dengan menciptakan filter yang memiliki periode atau siklus kebersihan lebih lama. Hal ini tentu saja diharapkan akan meringankan aktifitas pemeliharaan ikan di akuarium. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan data dan penelitian yang telah dipaparkan oleh penelitian lain, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai pembuatan desain corner filter dalam lingkup masyarakat Indonesia, khususnya bagi pecinta dan peternak ikan hias sebagai user (pengguna) yang dituju. 1.3 Asumsi dan Batasan Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka perlu diberikan asumsi dan batasan masalah yang akan diteliti yaitu : 1. Corner filter adalah alat yang berguna untuk menyaring dan membersihkan kotoran di dalam akuarium. Corner filter diletakkan di dalam akuarium dan berada pada dasar akuarium. 2. Perancangan ditekankan pada desain produk filter secara garis besar, beserta prinsip kerja dasar corner filter, bukan pada instrument yang terdapat di dalam corner filter tersebut (busa, coal, dll.) 3. Penelitian dan pengumpulan data hanya dilakukan di Yogyakarta, karena keterbatasan waktu, energi, dan biaya. 4. Tekanan air dan reaksi kimia dalam air tidak masuk dalam perhitungan, namun hanya sebagai dasar pertimbangan. 3 5. Produk yang dibuat tetap menggunakan fasilitas motor filter dengan konsumsi listrik sama, dengan yang ada dipasaran. 6. Proses dalam membersihkan corner filter yaitu dengan membongkar lalu mencuci media di dalam corner filter 7. Output yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan prototype dari produk yang akan diproduksi. 8. Penelitian mengasumsikan ikan jenis tetra sebagai tolak ukur needs karena postur tubuh ikan relatif kecil dan sesuai dengan penggunaan corner filter. 9. Penelitian tidak mengikutsertakan analisis biaya. 10. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada product planning hingga concept selection yang nantinya menghasilkan final concept dan menjadi sebuah prototype corner filter. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain corner filter yang sesuai dengan kebutuhan konsumen serta dapat melaksanakan fungsi utamanya yaitu membersihkan akuarium serta menghasilkan oksigen dengan baik. Tingkat kebersihan air dapat diukur dari kejernihan air dan bau dari air itu sendiri. Kandungan pH air (Potential of Hydrogen) juga menjadi salah satu parameter penting dalam mengukur tingkat kebersihan air. Periode normal untuk membersihkan corner filter adalah 2 minggu sekali, peneliti menginginkan periode yang lebih lama sehingga tidak merepotkan dalam perawatannya. Corner filter juga akan di desain dengan mempertimbangkan kebutuhan user. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memudahkan user dalam memelihara ikan dan menjaga kebersihan akuarium yang dimiliki. Aktifitas 4 penggantian air dan pembersihan filter juga diharapkan dapat diminimalkan serta dapat dilakukan dengan praktis, cepat, dan hemat.