PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DC 2 kV/2 A UNTUK KATODA SUMBER ION SIKLOTRON 13 MeV BERBASIS TRANSFORMATOR Heri Sudarmanto, Untung Margono Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Babarsari, Yogyakarta 55281 E-mail: [email protected] ABSTRAK RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DC 2 kV/2 A UNTUK KATODA SUMBER ION SIKLOTRON 13 MeV BERBASIS TRANSFORMATOR. Telah dilakukan rancangan sistem catu daya DC 2 kV/2 A untuk katoda sumber ion siklotron 13 MeV berbasis transformator. Tujuan rancangan untuk memperoleh parameter sistem catu daya tersebut. Catu daya yang dirancang menggunakan komponen utama meliputi dioda BY399 dan kapasitor 400 V/100 μF. Dari hasil perhitungan diperoleh transformator dengan spesifikasi: Vp = 220 V, Vs = 1000 V, Ip = 23 A, Is = 4 A, dp = 12 x 1 mm, ds = 2 x 1 mm, Np = 77 lilit, Ns = 385 lilit dan mn = 58,5 kg. Jumlah dioda dan kapasitor keseluruhan masing-masing 20 dan 240 buah. Kata kunci: catu daya DC 2 kV/2 A, katoda sumber ion, siklotron 13 MeV, transformator. ABSTRACT THE DESIGN OF 2 kV/2 A DC POWER SUPPLY SYSTEM FOR ION SOURCE CATHODE OF 13 MeV CYCLOTRON. The design of 2 kV/10 A DC power supply system for ion source cathode of 13 MeV cyclotron, has been done. The goal of design was to obtained parameters of this power supply system. The designed power supply use main components consist of BY399 diodes and 400 V/100 μF capacitors. From the calculation result, it is obtained transformer with specification: Vp = 220 V, Vs = 1000 V, Ip = 23 A, Is = 4 A, dp = 12 x 1 mm, ds = 2 x 1 mm, Np = 77 turns, Ns = 385 turns and mn = 58,5 kg. The total of diodes and capacitors respectively are 20 and 240 pieces. Keywords: 2 kV/2 A DC power supply, ion source cathode, 13 MeV cyclotron, transformer. PENDAHULUAN D ECY-13 merupakan proyek rancangbangun siklotron 13 MeV untuk PET (Positron Emission Tomography) yang sedang dibuat di PTAPB, Yogyakarta. Salah satu komponen siklotron adalah sumber ion. Sumber ion pada siklotron akan menghasilkan ion-ion hidrogen (H+ atau H-) yang akan dipercepat dalam komponen pemercepat siklotron. Sumber ion yang dibuat adalah jenis Penning. Dalam sumber ion Penning, terdapat dua buah katoda berbentuk plat dan anoda berbentuk Heri Sudarmanto, dkk. silinder. Di antara katoda dan anoda dipasang beda tegangan agar terjadi lucutan elektron dari katoda ke anoda. Elekton tersebut hanyut di dalam ruang silinder menuju katoda lainnya. Oleh katoda lainnya, elektron ditolak kembali ke arah anoda, sehingga berosilasi di dalam ruang anoda dan membentuk plasma. Untuk menghasilkan beda potensial tersebut, maka dibutuhkan catu daya. Catu daya yang dibutuhkan adalah catu daya DC 2 kV/2 A. Catu daya yang dibuat mengacu pada spesifikasi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. ISSN 1410 – 8178 Buku I hal 233 PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 Tabel 1. Parameter catu daya katoda sumber ion siklotron 13 MeV. Parameter Catu (7) (8) Keterangan Sebelum menghitung besar jumlah lilitan, terlebih dahulu ditentukan faktor lilitan (N/E). Rumus faktor lilitan (N/E) didasarkan pada persamaan (9) di bawah ini [3]: Daya Tegangan 0-2000 V Arus 0-2 A Efisiensi 0.8 Ripel ≤ 5% (9) Dengan memperhatikan nilai faktor lilitan, maka jumlah lilitan primer dan sekunder dapat ditentukan oleh persamaan (10) dan (11): (10) DASAR TEORI Perhitungan daya, tegangan dan arus transformator [1] Di bawah ini ditunjukkan persamaanpersamaan untuk menghitung parameter-parameter transformator meliputi: daya sekunder (Ps), daya masukan atau daya primer (Pi) dan arus primer (Ip). (1) (2) (3) dengan Vs adalah tegangan sekunder transformator (V), Is adalah arus sekunder transformator (A), Vp adalah tegangan primer transformator (V), Pp adalah daya primer (V) dan ηstt adalah efisiensi catu daya. (11) Untuk menghitung berat kern dapat dilihat pada persamaan (12): (12) Sistem penyearah (dioda dan kapasitor) Sistem penyearah yang digunakan adalah rangkaian doubler terdiri dari dua buah segmen. Masing-masing segmen terdiri dari kapasitor dan dioda. Untuk menghitung parameter-parameter rangkaian doubler, dibutuhkan persamaan (13) sampai dengan persamaan (23) Perhitungan diameter kumparan, dimensi inti, jumlah lilitan dan berat kern Perhitungan diameter kumparan primer (dp) dan diameter kumparan sekunder (ds) ditunjukkan oleh persamaan (4) dan (5) [2]: (4) (13) (14) (15) (16) (17) (5) (18) Terdapat beberapa parameter dalam menentukan dimensi inti transformator antara lain: sisi panjang penampang inti (b), sisi lebar penampang inti (h) dan luas penampang efektif (A). Perhitungan parameter tersebut ditunjukkan oleh persamaan (6), (7) dan (8) : (6) Buku I hal 234 ISSN 1410 – 8178 (19) (20) (21) Heri Sudarmanto, dkk PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 (22) (23) dengan Vs adalah tegangan sekunder (V), Is adalah arus sekunder (A), Vseg adalah tegangan tiap segmen (V), Iseg adalah arus tiap segmen (A), R adalah tahanan beban (ohm), C adalah kapasitansi kapasitor (F), f adalah frekuensi jalajala (Hz), r adalah ripel, Cseg adalah kapasitansi tiap segmen (F), Vc adalah tegangan kapasitor yang digunakan (F), Cc adalah kapasitansi kapasitor yang digunakan (F), nCs adalah jumlah seri kapasitor, Cs adalah kapasitansi kapasitor seri (F) dan nCp adalah jumlah parallel kapasitor. TATA KERJA Langkah-langkah yang dilakukan dalam rancangan sistem ini meliputi: 1. Menentukan kriteria dan dasar rancangan. 2. Membuat konsep perancangan catu daya. 3. Melakukan perhitungan transformator. 4. Melakukan perhitungan penyearah. Rancangan sistem ini dilakukan berdasarkan pembuktian rumus dari teori dasar. Namun Rancangan ini belum dilakukan eksperimen awal. Hasil yang diharapkan adalah hasil yang sesuai dengan kriteria dan dasar rancangan. Kriteria dan dasar perancangan Terdapat beberapa kriteria dalam rancangan sistem catu daya perangkat nitridasi plasma antara lain: 1. Berbasis transformator daya 2. Konstruksi sederhana dan kompak 3. Kapasitas daya 2 kV/2A 4. Maksimal ripel yang diijinkan 5% 5. Konfigurasi 1 fasa Dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan perancangan catu daya katoda sumber ion siklotron 13 MeV yaitu: menggunakan komponen yang mudah didapat di pasaran (lokal). Penetapan kriteria dan dasar perancangan tersebut diharapkan akan menghasilkan catu daya yang berdaya guna dan aman. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kriteria dan dasar rancangan, maka dibuat konsep perancangan catu daya katoda sumber ion siklotron 13 MeV seperti disajikan pada Gambar 1. Heri Sudarmanto, dkk. Gambar 1. Skema catu daya sumber ion siklotron 13 MeV. Catu daya tersebut terdiri dari transformator 1 fasa sebesar 1 kV/4 A, dimana inti yang digunakan pada transformator adalah inti dengan ukuran 5,7 cm [4]. Inti tersebut mudah didapat di pasaran lokal. Sisi sekunder transformator dihubungkan dengan rangkaian doubler. Rangkaian doubler berfungsi untuk menyearahkan dan melipatkan keluaran transformator. Rangkaian doubler terdiri dari dua buah segmen. Masing-masing segmen terdiri dari kapasitor dan dioda. Transformator a. Daya, tegangan dan arus Dengan memasukkan parameter tegangan dan arus dari transformator catu daya katoda sumber ion siklotron 13 MeV 1 kV dan 4 A ke dalam persamaan (1), maka didapatkan daya sekunder 4 kW. Hubungan arus maupun tegangan terhadap daya sekunder/beban adalah berbanding lurus. Jika arus atau tegangan dinaikkan, maka daya beban akan naik. Dengan asumsi efisiensi catu daya 80 %, didapatkan daya primer sebesar: Sisi primer transformator bekerja pada tegangan jala-jala yaitu 220 V, sehingga arus primer (Ip) transformator adalah b. Diameter kumparan, dimensi inti, jumlah lilitan dan berat inti Dengan arus primer dan arus sekunder transformator berturut-turut 23 A dan 4 A dimasukkan ke persamaan (4) dan (5), sehingga diperoleh diameter kumparan primer 3,36 mm dan diameter kumparan sekunder 1,4 mm. Untuk memudahkan dalam pencarian kumparan di pasaran, maka perlu dihitung diameter kumparan pengganti yang mempunyai nilai yang sama. Diameter kumparan 1 mm, tidak sulit untuk dicari di pasaran dan relatif tidak sulit dalam ISSN 1410 – 8178 Buku I hal 235 PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 penggulungan, sehingga akan digunakan sebagai kumparan pengganti. Untuk kumparan primer: Luas permukaan kumparan (d = 3,36 mm) = 3,14 x (3,36/2)2 = 8,86 mm2. Luas permukaan kumparan (d = 1 mm) = 3,14 x (1/2)2 = 0,785 mm2. Jumlah kumparan pengganti = 8,86 mm2/0,785 mm2 = 11,29 ≈ 12 lembar. Untuk kumparan sekunder: Luas permukaan kumparan (d = 1,4 mm) = 3,14 x (1,4/2)2 = 1,54 mm2. Luas permukaan kumparan (d = 1 mm) = 3,14 x (1/2)2 = 0,785 mm2. Jumlah kumparan pengganti = 1,54 mm2/0,785 mm2 = 1,96 ≈ 2 lembar. Dengan memasukkan daya primer transformator sebesar 5 kW ke dalam persamaan (6), (7) dan (8), maka diperoleh nilai b, h dan A sebesar 5,7 cm, 25 cm dan 142,5 cm2. Tipikal konstruksi transformator pada umumnya memiliki data-data berikut [5]: Bmax: ± 9000 (gauss/cm2), rugi-rugi inti : < 1 % Po, rugirugi total: 1-3 % Po, dan efisiensi: 97-98 %. Berdasarkan data tersebut dan besarnya frekuensi 50 Hz, maka nilai N/E dapat diperoleh [6]: Dari hasil N/E di atas, maka nilai jumlah liliitan primer transformator adalah Np = 220 V x 0,35 lilit/V = 77 lilit, sedangkan jumlah lilitan sekunder transformator adalah Ns = 1,1 x (1000 V x 0,35 lilit/V) = 385 lilit. Lilitan sekunder ditambahkan 10 % bertujuan untuk menanggulangi daya yang hilang. Untuk menghitung berat inti masingmasing transformator sangat ditentukan oleh daya primernya. Berat inti untuk masing-masing transformator (m) adalah Sistem penyearah a. Dioda Langkah awal yang dilakukan dalam penentuan jumlah dioda yaitu menentukan tegangan dan arus tiap segmen. Dengan memasukan parameter ke dalam persamaan (13) dan (14), maka tegangan dan arus tiap segmen adalah 500 V dan 2 A. Dari nilai tersebut, tegangan pada dioda (VD) = 2 x 1000 V = 2000 V. Untuk menghitung jumlah paralel dioda (nDp), terlebih dahulu ditentukan dioda yang akan digunakan. Dioda yang digunakan tipe BY399, Buku I hal 236 dimana arus dan tegangannya masing-masing 3 A dan 800 V. Jumlah paralel dioda adalah Sedangkan jumlah seri dioda adalah Jumlah dioda pada setiap segmen (nD) = 2 x 5 = 10, sehingga jumlah dioda secara keseluruhan (nDt) adalah 2 x 10 = 20 buah. Gambar 2 menunjukkan susunan dioda untuk tiap segmen. Gambar 2. Susunan dioda tiap segmen. 1. Kapasitor Dengan memasukkan beberapa parameter: f = 50 Hz, r = 5 % dan Rn = 1000 Ω, maka kapasitas kapasitor transformator total 116 μF. Sedangkan kapasitas kapasitor untuk tiap segmen adalah ,sehingga Untuk menghitung jumlah seri kapasitor (npa), terlebih dahulu ditentukan kapasitor yang akan digunakan. Kapasitor yang digunakan memiliki tegangan dan kapasitas masing-masing 400 V dan 100 μF. Jumlah seri kapasitor untuk tiap segmen (nCs) adalah Kapasitas dari kapasitor seri tersebut adalah Jumlah paralel kapasitor fasa/transformator (nCp) adalah ISSN 1410 – 8178 untuk tiap Heri Sudarmanto, dkk PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 UCAPAN TERIMA KASIH Jadi jumlah kapasitor tiap segmen (nC)= 5 x 24 = 120 buah. Jumlah kapasitor total yang dibutuhkan adalah 2 x 120 = 240 buah. Gambar 3 menujukkan susunan kapasitor untuk tiap segmen. Ucapan terima kasih ditujukan kepada Bapak Ir. Suprapto selaku Kepala BTAFN dan Ir. Slamet Santosa, M.Sc selaku penanggung jawab kegiatan siklotron atas diskusi dan masukannya. DAFTAR PUSTAKA 1. SAEFURROCHMAN, DKK., “Perancangan Awal Catu Daya DC 2 kV/10 A Perangkat Nitridasi Plasma Double Chamber”. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, Yogyakarta (2009). 2. Majalah Elektron No. 14, Institut Teknologi Bandung, Bandung (1984). 3. DJASIMAN, “Rancangbangun STT 300 kV/50 mA Untuk Sistem Pemercepat MBE 300 keV/20 mA”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, Yogyakarta (2005). 4. ANONIM, “Tabel Ukuran Inti Besi Transformator”, diakses pada http://digilib.petra.ac.id pada tanggal 4 Agustus 2009. 5. SCHARF, WALDEMAR, “Particle Accelerator and Their Uses”, Warsaw, Poland. 6. DAWES, CHESTER L., “Electrical Engineering”, McGraw-Hill Book Company, Tokyo. Gambar 3. Susunan kapasitor tiap segmen. KESIMPULAN 1. Spesifikasi dari transformator sebagai berikut: tegangan primer (Vp) = 220 V, tegangan sekunder (Vs) = 1000 V, arus primer (Ip) = 23 A, arus sekunder (Is) = 4 A, diameter kumparan primer (dp) = 12 x 1 mm, diameter kumparan sekunder (ds) = 2 x 1 mm, jumlah lilitan primer (Np) = 77 lilit, jumlah lilitan sekunder (Ns) = 385 lilit dan berat inti (mn) = 58,5 kg. 2. Jumlah dioda yang dibutuhkan 20 buah tipe BY399, sedangkan jumlah kapasitor yang dibutuhkan 240 buah (400 V/100 μF). Heri Sudarmanto, dkk. ISSN 1410 – 8178 Buku I hal 237