pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham

advertisement
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PRODUSEN KABEL YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
CHINDERAYI ADHA
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kinerja
Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Chinderayi Adha
NIM H24114004
RINGKASAN
Chinderayi Adha H24114004. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga
Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi.
Industri produsen kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan kabel dan kawat aluminium
dan tembaga serta bahan baku lainnya, beserta seluruh komponen, suku cadang,
asesori yang terkait dan perlengkapan-perlengkapannya, termasuk teknik rekayasa
dan instalasi kabel. Hal menarik dari industri kabel tersebut adalah konsumsi kabel
yang terus bertambah di pasar domestik seiring dengan pembangunan di berbagai
daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Di Indonesia, konsumsi
kabel berbahan tembaga dan aluminium terus mengalami peningkatan dari tahun
2010 hingga 2013 (Pefindo, 2013). Analisis rasio keuangan juga merupakan salah
satu alat yang digunakan dalam melakukan suatu penilaian terhadap kinerja
perusahaan. Dari berbagai macam jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan, maka yang dibahas dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas dengan
indikator-indikator yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI),
Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Tujuan penelitian ini adalah :
(1) Menganalisis Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on
Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan
produsen kabel yang terdaftar di BEI. (2) Menganalisis pengaruh NPM, ROI, ROE,
dan EPS periode 2008-2012 terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI.
Lokasi penelitian dilaksanakan pada Bursa Efek Indonesia (Data sekunder).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang berasal
dari data laporan tahunan (annual report) tahun 2008 - 2012 yang telah dipublikasi
serta laporan keuangan triwulan tahun 2012. Laporan keuangan dan laporan tahunan
diunduh dari website resmi milik BEI. Penelitian ini menggunakan satu populasi
secara keseluruhan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam populasi antara lain
PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni
Tbk, PT Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk.
Metode yang akan digunakan adalah Structural Equation Modelling Partial
Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan perusahaan-perusahaan
produsen kabel yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi NPM, ROI, ROE, dan EPS
dari tahun 2008-2010, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan
kembali mengalami peningkatan menjadi lebih besar pada tahun 2012. Nilai outer
loading original sample NPM sebesar 0,792, ROI sebesar 0,873, ROE sebesar 0,895,
dan EPS sebesar 0,905. Semakin tinggi nilainya berarti indikator tersebut semakin
mewakili konstrak dan berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga indikator paling
berpengaruh terhadap harga saham adalah EPS. Hasil penelitian menunjukkan
konstrak kinerja keuangan mampu menjelaskan harga saham sebesar 44,4%.
ABSTRAK
CHINDERAYI ADHA. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham
Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI.
Industri produsen kabel merupakan industri yang bergerak di bidang
pembuatan kabel dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya,
beserta seluruh komponen. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis Net
Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan
Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan produsen kabel
yang terdaftar di BEI. (2) Menganalisis pengaruh NPM, ROI, ROE, dan EPS
periode 2008-2012 terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI Metode
yang akan digunakan adalah Structural Equation Modelling Partial Least Square
(SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan nilai outer loading original sample
NPM sebesar 0,792, ROI sebesar 0,873, ROE sebesar 0,895, dan EPS sebesar
0,905. Semakin tinggi nilainya berarti indikator tersebut semakin mewakili
konstrak dan berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga indikator paling
berpengaruh terhadap harga saham adalah EPS. Hasil penelitian menunjukkan
konstrak kinerja keuangan mampu menjelaskan harga saham sebesar 44,4%.
Kata kunci: BEI, bursa, kabel , kinerja keuangan, saham
ABSTRACT
CHINDERAYI ADHA. Influence of Financial Performance on Stock Price
Manufacturer Cable Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Supervised
by FARIDA RATNA DEWI.
Manufacturers of cable industry is one or more industries engaged in the
manufacture of cables and wires of aluminum, copper and other raw materials.
The purpose of this study was: (1) Analyze the net profit margin (NPM), Return
On Investment (ROI), Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) for
2008-2012 on the cable manufacturer company listed on the Stock Exchange. (2)
Analyze the effects of NPM, ROI, ROE, dan EPS for 2008-2012 on the cable
company's stock price in the BEI .This study uses Structural Equation Modeling
Partial Least Square (SEM-PLS). The results show the value of the original
sample NPM outer loading of 0.792, 0.873 for ROI, 0.895 for ROE, and 0.905 for
EPS. The higher the value means that these indicators represent the construct and
the effect on stock prices. Indicator that has the most influence on stock prices is
EPS. The results showed that the financial performance could explain share price
for 44.4%.
Keywords: BEI, cable, exchanges, financial performance, stock
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PRODUSEN KABEL YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
CHINDERAYI ADHA
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul
Nama
N1M
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham
Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
Chinderayi Adha
H24114004
Disetujui oleh
Panda Ratna Dewi, SE. MM Pembimbing Diketahui oleh .,</,r01YO" ­A l'( UL' ;-"s ~
Mi DAN ~~i>.,,\>-
,<._;;;;;::::::::::;;•..1 etua D.epartemen
Tanggal Lulus :
1 6 SEP 2013
Judul
:
Nama
NIM
:
:
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham PerusahaanPerusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Chinderayi Adha
H24114004
Disetujui oleh
Farida Ratna Dewi, SE, MM
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Jono M.Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
v
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat membuat skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan
Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini karena tanpa bantuan serta
motivasinya penulis tidak dapat membuat skripsi ini dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusuan skripsi ini.
Oleh karena itu kritik dan saran diperlukan dalam memperbaiki skripsi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
Bogor, September 2013
Chinderayi Adha
NIM H24114004
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup
3
METODE PENELITIAN
4
Kerangka Pemikiran
4
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
Populasi Penelitian
5
Teknik Analisis Data
5
Pengukuran Variabel
6
Hipotesis
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Keuangan
8
8
Harga Saham
12
Hasil Olah Data Smart PLS
14
SIMPULAN DAN SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
RIWAYAT HIDUP
21
vii
DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
EPS Industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (dalam rupiah)
Harga saham harian rata-rata satu tahun 2008-2012 (dalam rupiah)
Outer loadings (mean, t-values)
Cross loading
Path coefficients (mean, STDEV, t-values)
Outer loadings indikator kinerja keuangan
Hasil penelitian secara singkat
8
9
10
11
13
14
15
16
16
17
DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Konsumsi kabel tembaga dan aluminium per tahun di Indonesia 2010-2013 1
Harga saham rata-rata per tahun produsen kabel di BEI 2008-2012 (Rp)
2
Kerangka pemikiran konseptual
4
NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
8
ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
10
ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
11
EPS industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
12
Harga saham industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
13
Model SEM-PLS pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham
14
1
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri produsen kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan kabel dan kawat
aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya, beserta seluruh komponen,
suku cadang, asesori yang terkait dan perlengkapan-perlengkapannya, termasuk
teknik rekayasa dan instalasi kabel. Hal menarik dari industri kabel tersebut
adalah konsumsi kabel yang terus bertambah di pasar domestik seiring dengan
pembangunan di berbagai daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
swasta. Data konsumsi kabel berbahan tembaga dan aluminium dapat dilihat pada
Gambar 1.
600,00
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00
540
420
350
245
150
105
Kabel Tembaga
180
216
Kabel Aluminium
* = Estimasi
2010
2011
2012
2013*
Gambar 1 Konsumsi kabel tembaga dan aluminium per tahun di
Indonesia 2010-2013 (ribu ton), (Pefindo Divisi Valuasi
Saham & Indexing)
Gambar 1 memperlihatkan bahwa konsumsi kabel tembaga dan aluminium
terus meningkat per tahunnya, ini merupakan dampak dari program percepatan
pembangunan pembangkit listrik dalam negeri 10.000 MW tahap I yang
diperkirakan selesai pada tahun 2013 dan akan dilanjutkan dengan program
percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II (Kementrian
ESDM 2010). Program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW
tersebut merupakan salah satu contoh utama proyek dari rangkaian proyek
infrastruktur yang tergabung dalam Masterplan Percepatan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan akan rampung pada tahun 2020.
Dengan adanya MP3EI ini, penambahan kebutuhan energi listrik di Indonesia
hingga tahun 2025 diproyeksikan mencapai sekitar 90.000 MW (dalam kondisi
beban puncak). Dari jumlah tersebut, sebagian besar kebutuhan energi akan
digunakan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kegiatankegiatan
ekonomi utama di dalam koridor (Kemenko Perekonomian,2011). MP3EI dapat
berpengaruh terhadap harga saham industri produsen kabel yang dapat dilihat
pada Gambar 2
2
300,00
250,00
239,73
200,00
150,00
156,23
100,00
50,00
65,26
59,78
55,23
0,00
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2 Harga saham rata-rata per tahun industri produsen kabel yang
terdaftar di BEI 2008-2012 (Rp) (http://finance.yahoo.com
(diolah))
Gambar 2 memperlihatkan bahwa harga saham rata-rata per tahun industri
produsen kabel yang terdaftar di BEI terus meningkat dari tahun 2008 hingga
2012. Ini merupakan pengaruh dari MP3EI yang mampu mendongrak permintaan
kabel nasional hingga 20 persen per tahun (Okezone Indonesia 2011).
Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara agar data finansial suatu
perusahaan dapat dibandingkan secara akurat. Analisis rasio keuangan juga
merupakan salah satu alat yang digunakan dalam melakukan suatu penilaian
terhadap kinerja perusahaan. Dari berbagai macam jenis rasio yang digunakan untuk
menilai kinerja keuangan, maka yang dibahas dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas dengan indikator-indikator yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On
Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS).
Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian oleh Priatinah dan Kusuma (2012), ROI dan
EPS masing-masing secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham pada industri pertambangan. Menurut Tambunan (2007), para analis
sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ROE,
semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, akan semakin tinggi harga
sahamnya. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), Semakin besar NPM, maka
kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi rasio profitabilitas (NPM, ROI, ROE, dan EPS) periode
2008-2012 pada perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI?
3
2. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI),
Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham
pada perusahaan kabel di BEI?
Tujuan Penelitian
1.
2.
Menganalisis Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on
Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan
produsen kabel yang terdaftar di BEI
Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI),
Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012
terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak sebagai berikut:
1. Investor
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk tambahan informasi,
rekomendasi, dan referensi tentang saham di industri kabel BEI.
2. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penilaian kinerja
perusahaan
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi pembaca
terutama pembaca lainnya yang sedang dalam melakukan penelitian berkaitan
dengan kinerja perusahaan dan saham.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan produsen kabel
yang terdaftar di BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT KMI Wire
and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT
Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk. Ruang
lingkup penelitian dalam penggunaan rasio keuangan adalah Rasio Profitabilitas
(Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE),
Earning per Share (EPS)) dan harga saham rata-rata per tahun.
4
2 METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bermaksud melihat pengaruh kinerja keuangan terhadap harga
saham perusahaan-perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI. Perusahaanperusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI antara lain PT KMI Wire and
Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Sucaco
Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk yang akan dilihat
kinerja keuangannya oleh investor sebagai salah satu indikator keberhasilan
perusahaan yang akan berpengaruh terhadap harga saham.
Pengaruh hubungan kinerja keuangan terhadap harga saham ini dapat
menjadi gambaran dan rekomendasi bagi calon investor serta pihak-pihak yang
membutuhkan. Keadaan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari
rasio keuangan pada laporan tahunannya. Pengukuran rasio keuangan perusahaan
merupakan salah satu indikator yang dipergunakan investor untuk menilai suatu
perusahaan yang terekspresikan dalam harga pasar saham. Kerangka pemikiran
dapat dilihat pada Gambar 3.
Perusahaan Produsen Kabel yang
Terdaftar di BEI
Laporan Keuangan Perusahaan
Laba/Rugi
a.
b.
c.
d.
Neraca
Rasio Profitabilitas
NPM
ROI
ROE
EPS
Harga
Saham
Pengaruh kinerja keuangan terhadap
harga saham
Rekomendasi
Gambar 3 Kerangka pemikiran konseptual
Investor
5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan
Mei 2013 dan lokasi penelitian pada Bursa Efek Indonesia (Data sekunder).
Pengumpulan data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang
berasal dari data laporan tahunan (annual report) tahun 2008 - 2012 yang telah
dipublikasi serta laporan keuangan triwulan tahun 2012. Laporan keuangan dan
laporan tahunan diunduh dari website resmi milik BEI.
Populasi Penelitian
Populasi perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI berjumlah enam
perusahaan, sehingga penelitian ini menggunakan satu populasi secara
keseluruhan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam populasi antara lain PT
KMI Wire and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni
Tbk, PT Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk.
Teknik Analisis Data
Bentuk pengaruh antara kinerja keuangan dan harga saham dapat dijelaskan
menggunakan salah satu metode alternatif Structural Equation Modeling (SEM)
yaitu Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif dengan
pendekatan berbasis varians atau komponen yang berorientasi pada prediksi
model. Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), evaluasi model dalam PLS
meliputi:
1.
Evaluasi outer model atau model pengukuran
Evaluasi ini meliputi convergent validity dan discriminant validity
melalui cross loading dan akar rata-rata variance extracted, serta composite
reliability
2.
Evaluasi inner model atau model struktural
Model Struktural dapat dievaluasi melalui reliabilitas indikator untuk
konstrak dependen dan nilai t-statistik dari pengujian koefisien jalur
6
Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel berupa variabel rasio keuangan dapat dirumuskan
sebagai berikut (Samryn, 2001) :
Net Profit Margin (NPM)
NPM adalah hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dan
penjualan bersih.
1
NPM =
Laba Bersih Setelah Pajak
………....................….…...…(1)
Penjualan Bersih
2
Return on Investment (ROI)
ROI adalah hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dan
total aktiva yang dimiliki perusahaan.
ROI =
Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
……...….............………..…(2)
3
Return on Equity (ROE)
ROE adalah hasil perbandingan laba bersih setelah pajak dengan
ekuitas pemegang saham.
ROE =
Laba Bersih Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
......………………...………(3)
4
Laba per Saham (EPS)
EPS (Earning per Share) adalah hasil perbandingan laba bersih
setelah pajak dengan jumlah saham biasa.
EPS =
Laba Bersih Setelah Pajak
Jumlah Saham Biasa
……………….……….……(4)
7
Hipotesis
Hipotesis-hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
 H10 : NPM tidak berpengaruh positif terhadap harga saham
 H11 : NPM berpengaruh positif terhadap harga saham
 H20 : ROI tidak berpengaruh positif terhadap harga saham
 H21 : ROI berpengaruh positif terhadap harga saham
 H30 : ROE tidak berpengaruh positif terhadap harga saham
 H31 : ROE berpengaruh positif terhadap harga saham
 H40 : EPS tidak berpengaruh positif terhadap harga saham
 H41 : EPS berpengaruh positif terhadap harga saham
8
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Keuangan
Net Profit Margin (NPM)
NPM merupakan rasio antara laba bersih dan penjualan bersih. NPM
industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 4.
Tabel 1 NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
1
PT Jembo Cable
Company Tbk.
0,01
2,07
-0,12
2,34
2,57
RataRata
(%)
1,37
2
PT Kabelindo Murni
Tbk.
0,74
0,56
0,72
2,19
2,30
1,30
3
PT KMI Wire and
Cable Tbk.
1,54
2,52
3,93
3,46
5,51
3,39
4
PT Sucaco Tbk.
1,21
2,77
2,76
3,28
4,78
2,96
5
PT Sumi Indo Kabel
Tbk.
PT Voksel Electric
Tbk.
5,94
3,33
0,38
0,93
3,25
2,76
0,23
3,10
0,78
5,49
5,90
3,10
No
6
Nama Perusahaan
2008
(%)
2009
(%)
2010
(%)
2011
(%)
2012
(%)
7,00%
6,00%
5,00%
Jembo
4,00%
Kabelindo
KMI Wire
3,00%
Sucaco
2,00%
Sumi Indo
1,00%
Voksel
0,00%
-1,00%
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 4 NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012,
(Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing perusahaan tahun
2011 dan 2012 (diolah))
9
Peningkatan NPM yang signifikan disebabkan oleh kenaikan persentase
laba bersih yang melebihi peningkatan penjualan bersih. Sedangkan penurunan
NPM yang signifikan disebabkan oleh persentase penurunan laba yang jauh
melebihi penurunan penjualan. Nilai NPM rata-rata tertinggi dari tahun 20082012 dimiliki oleh PT KMI Wire Cable Tbk
Return On Investment (ROI)
ROI merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dan total aktiva atau
aset. ROI industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 2 dan
Gambar 5.
Tabel 2 ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
1
PT Jembo Cable
Company Tbk.
0,01
2,69
-0,18
4,74
4,48
RataRata
(%)
2,35
2
PT Kabelindo Murni
Tbk.
0,87
0,48
0,96
2,96
3,30
1,71
3
PT KMI Wire and
Cable Tbk.
4,39
4,22
5,04
5,88
10,78
6,06
4
PT Sucaco Tbk.
0,94
1,75
5,25
7,53
11,40
5,37
5
PT Sumi Indo Kabel
Tbk.
PT Voksel Electric
Tbk.
15,3
5,11
0,77
2,10
6,79
6,02
5
0,45
4,33
0,91
7,03
8,70
4,28
No
6
Nama Perusahaan
2008
(%)
2009
(%)
2010
(%)
2011
(%)
2012
(%)
10
18,00%
16,00%
14,00%
Jembo
12,00%
Kabelindo
10,00%
KMI Wire
8,00%
Sucaco
6,00%
Sumi Indo
4,00%
Voksel
2,00%
0,00%
-2,00%
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 5 ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012,
(Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing tahun 2011 dan 2012
(diolah))
Peningkatan ROI yang signifikan disebabkan oleh kenaikan laba bersih
yang melebihi peningkatan total aktiva. Sedangkan penurunan NPM yang
signifikan disebabkan oleh penurunan laba yang jauh melebihi penurunan total
aktiva. Nilai ROI rata-rata tertinggi dari tahun 2008-2012 dimiliki oleh PT KMI
Wire Cable Tbk
Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dan total ekuitas.
ROE industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar
6.
Tabel 3 ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
No
Nama Perusahaan
1
PT Jembo Cable
Company Tbk.
PT Kabelindo
Murni Tbk.
PT KMI Wire and
Cable Tbk.
PT Sucaco Tbk.
2
3
4
5
6
PT Sumi Indo
Kabel Tbk.
PT Voksel Electric
Tbk.
0,09
15,42
-1,01
23,31
22,24
RataRata
(%)
12,01
1,77
0,76
1,39
7,78
9,00
4,14
12,80
9,02
7,36
8,85
14,81
10,57
2,95
4,81
14,31
21,28
26,09
13,89
19,26
5,84
0,93
2,56
9,11
7,54
1,66
14,27
2,66
22,27
24,40
13,05
2008
(%)
2009
(%)
2010
(%)
2011
(%)
2012
(%)
11
30,00%
25,00%
Jembo
20,00%
Kabelindo
15,00%
KMI Wire
10,00%
Sucaco
Sumi Indo
5,00%
Voksel
0,00%
2008
2009
2010
2011
2012
-5,00%
Gambar 6 ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012,
(Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing perusahaan tahun
2011 dan 2012 (diolah))
Peningkatan ROE yang signifikan disebabkan oleh kenaikan laba bersih
yang melebihi peningkatan total ekuitas. Sedangkan penurunan ROE yang
signifikan disebabkan oleh penurunan laba yang jauh melebihi penurunan total
ekuitas. Nilai ROE rata-rata tertinggi dari tahun 2008 hingga 2012 dimiliki oleh
PT Sucaco Tbk.
Earning Per Share (EPS)
EPS merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dan jumlah saham
biasa. EPS industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 4 dan
Gambar 7.
Tabel 4 EPS Industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (dalam
rupiah)
No
Nama Perusahaan
1
PT Jembo Cable
Company Tbk.
PT Kabelindo Murni
Tbk.
PT KMI Wire and
Cable Tbk.
PT Sucaco Tbk.
2
3
4
5
6
PT Sumi Indo Kabel
Tbk.
PT Voksel Electric
Tbk.
0,53
104,50
-6,61
196,43
211,71
RataRata
101,31
3,56
1,51
3,47
16,97
21,28
9,36
6,54
5,17
12,06
15,89
31,24
14,18
55,00
88,73
295,57
532,98
824,43
359,34
319,24
93,85
15,03
42,00
173,24
128,67
6,30
64,45
12,35
133,10
176,74
78,59
2008
2009
2010
2011
2012
12
900,00
800,00
700,00
600,00
Jembo
500,00
Kabelindo
KMI Wire
400,00
Sucaco
300,00
Sumi Indo
200,00
Voksel
100,00
0,00
-100,00
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 7 EPS industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
(Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2011
dan 2012 (diolah))
EPS pada Tabel 4 dan Gambar 7 cenderung fluktuatif, Peningkatan EPS
yang signifikan disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang dialami perseroan.
Sedangkan penurunan EPS yang signifikan disebabkan oleh penurunan laba yang
dialami perseroan. Namun dapat dilihat bahwa seluruh perusahaan kabel
mengalami kenaikan EPS dari tahun 2011 menjadi 2012, ini disebabkan oleh
penurunan harga alumunium dan tembaga yang merupakan bahan baku untuk
industri kabel. Penurunan harga bahan-bahan ini mendorong peningkatan
permintaan kabel. Nilai rata-rata EPS tertinggi dari tahun 2008 hingga tahun 2012
dimiliki oleh PT Sucaco Tbk.
Harga Saham
Harga saham yang dipakai pada penelitian ini merupakan rata-rata satu
tahun data harga penutupan (closing) saham harian industri kabel yang terdaftar di
BEI dari tahun 2008-2012. Harga saham rata-rata industri kabel yang terdaftar di
BEI 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 8
13
Tabel 5 Harga saham harian rata-rata satu tahun 2008-2012 (dalam rupiah)
No
Nama Perusahaan
2008
2009
1
PT Jembo Cable
Company Tbk.
405,2
379,3
2
PT Kabelindo
Murni Tbk.
96,9
3
PT KMI Wire and
Cable Tbk.
69,7
4
PT Sucaco Tbk.
2010
RataRata
2011
2012
603,9
548,7
1693,0
726,0
114,5
124,7
110,1
134,2
116,1
54,6
67,8
98,0
158,6
89,7
1257,0 1312,0
1620,7
2313,9
4090,3
2118,8
5
PT Sumi Indo Kabel
Tbk.
806,6
953,5
1331,8
1568,6
1278,7
1187,8
6
PT Voksel Electric
Tbk.
557,5
341,7
408,9
600,2
1107,9
603,2
4.500,00
4.000,00
3.500,00
Jembo
3.000,00
Kabelindo
2.500,00
KMI Wire
2.000,00
Sucaco
1.500,00
Sumi Indo
1.000,00
Voksel
500,00
0,00
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 8 Harga saham industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
(Situs Jejaring finance.yahoo.com (diolah))
Harga saham perusahaan-perusahaan yang sudah go public cenderung naik
turun satuan waktu, baik itu per tahun, per bulan, per minggu, maupun per hari.
Tabel 5 dan Gambar 8 memperlihatkan bahwa seluruh perusahaan kabel yang
terdaftar di BEI sama-sama meningkat harga sahamnya dari tahun 2009 hingga
2010. Kemudian perusahaan-perusahaan kabel terkecuali PT Sumi Indo Kabel
Tbk memiliki nilai saham tertinggi pada tahun 2012. Sedangkan Sumi Indo Kabel
Tbk saham tertingginya berada pada tahun 2011. Harga saham rata-rata tertinggi
dari tahun 2008 hingga 2012 dimiliki oleh PT Sucaco Tbk.
14
Hasil Olah Data Smart PLS
Model SEM-PLS
Sebuah model diperlukan pada setiap pengolahan data dengan menggunakan
metode SEM-PLS untuk mencari seberapa besar pengaruh antar konstrak. Model
SEM-PLS untuk mencari pengaruh kinerja keuangan dengan harga saham
perusahaan-perusahaan kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Model SEM-PLS pengaruh kinerja keuangan terhadap harga
saham
Gambar 9 memperlihatkan hubungan antara kinerja keuangan (K.Keuangan)
dengan harga saham (H.Saham). Gambar lingkaran adalah konstrak dan persegi
panjang adalah indikator. NPM, ROI, ROE, dan EPS merupakan indikator
reflektif dari konstrak kinerja keuangan. Artinya bahwa konstrak kinerja keuangan
diwakili oleh indikator NPM, ROI, ROE, dan EPS.
Uji Validitas
Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor di atas
0,55 (Yamin dan Kurniawan, 2009) terhadap konstrak tujuan. Output SmartPLS
untuk loading factor dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6 Outer loadings (mean, t-values)
Original
Sample (O)
EPS <- K.Keuangan
H.Saham <- H.Saham
NPM <- K.Keuangan
ROE <- K.Keuangan
ROI <- K.Keuangan
0,905214
1,000000
0,792355
0,894923
0,873386
Sample
Mean (M)
T Statistics
(|O/STERR|)
0,918041
1,000000
0,744840
0,867484
0,824312
30,150603
5,697058
8,545632
6,802537
(Hasil Pengolahan Data SmartPLS 2.0)
Tabel 6 menunjukkan bahwa seluruh nilai faktor loading dari indikator–
indikator lebih besar dari 0,55 dan nilai t-statistik lebih besar dari 1,96. Hal ini
15
menujukkan bahwa indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid
atau telah memenuhi convergent validity.
Evaluasi validitas selanjutnya setelah convergent validity adalah melihat
discriminant validity. Hasil cross loading dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Cross loading
H.Saham
K.Keuangan
EPS
0,861788
0,905214
H.Saham
1,000000
0,666436
NPM
0,241870
0,792355
ROE
0,425281
0,894923
ROI
0,353512
0,873386
( Hasil pengolahan data SmartPLS 2.0)
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai masing-masing faktor loading NPM,
ROI, ROE, dan EPS lebih tinggi untuk kontrak kinerja keuangan dibandingkan
konstrak harga saham. Dengan demikian konstrak kinerja keuangan mampu
menjelaskan nilai faktor loading NPM, ROI, ROE, dan EPS lebih baik dari
kontrak harga saham.
Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), nilai AVE yang lebih besar dari 0,5
sangat direkomendasikan. Berdasarkan hasil pengolahan SmartPLS 2.0, nilai
AVE untuk konstrak harga saham adalah 1,00 dan nilai AVE untuk konstrak
kinerja keuangan adalah 0,75. Dengan demikian evaluasi pengukuran model
memiliki diskriminant validity
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari
blok indikator yang mengukur konstrak. Menurut Yamin dan Kurniawan (2009),
konstrak memiliki reliabilitas yang tinggi jika memiliki nilai composite reliability
diatas 0,8. Berdasarkan hasil pengolahan SmartPLS 2.0, nilai composite reliability
konstrak harga saham sebesar 1,000 dan nilai composite reliability konstrak
kinerja keuangan sebesar 0,924. Dengan demikian kedua konstrak tersebut dapat
dikatakan reliable
Uji Hipotesis
Benar tidaknya hipotesis yang dinyatakan dapat dilihat pada Path
Coefficients yang terdapat pada Tabel 8.
16
Tabel 8 Path coefficients (mean, STDEV, t-values)
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
K.Keuangan
0,666436 0,662955
-> H.Saham
Standard Standard
Deviation
Error
(STDEV) (STERR)
0,071109
0,071109
T Statistics
(|O/STERR|)
9,372101
( Hasil Pengolahan Data SmartPLS 2.0)
Tabel 8 menunjukkan bahwa hubungan antara konstrak kinerja keuangan
dengan harga saham adalah signifikan dengan T-statistik melebihi 1,96.
Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,666436 yang
menunjukkan bahwa arah hubungan antara kinerja keuangan dengan harga saham
adalah positif. Seberapa besar masing-masing indikator dapat mewakili konstrak
kinerja keuangan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Outer loadings indikator kinerja keuangan
Original
Sample (O)
EPS <- K.Keuangan
0,905214
NPM <- K.Keuangan
0,792355
ROE <- K.Keuangan
0,894923
ROI <- K.Keuangan
0,873386
( Hasil Pengolahan Data SmartPLS 2.0)
Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai outer loadings original sample EPS
adalah yang tertinggi. Semakin tinggi nilai tersebut berarti indikator tersebut
semakin mewakili konstrak. Dengan kata lain EPS adalah indikator yang paling
mewakili dan berpengaruh terhadap konstrak kinerja keuangan. EPS
menggambarkan besarnya keuntungan yang akan didapat investor per lembar
sahamnya apabila investor tersebut berinvestasi di perusahaan Semakin tinggi
EPS berarti dapat meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi di
perusahaan-perusahaan kabel, sebab tingkat pengembalian akan semakin besar.
Nilai outer loading terbesar kedua adalah ROE. ROE menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dalam menghasilkan laba. Di
samping EPS, investor dapat melihat perkembangan ROE perusahaan untuk
memprediksi tingginya harga saham.
Nilai outer loading terbesar ketiga adalah ROI. ROI menggambarkan
kemampuan perusahaan mengelola aset dalam menciptakan laba. ROI dapat
menjadi acuan para investor untuk memprediksi perubahan harga saham di
samping melihat perkembangan EPS dan ROE.
Nilai outer loading terkecil adalah NPM. Walaupun begitu NPM tetap
berpengaruh terhadap kinerja keuangan sebab nilai outer loading NPM di atas
0,55. Dengan demikian investor tetap dapat menggunakan NPM sebagai acuan
untuk memprediksi perubahan harga.
17
NPM, ROI, ROE, dan EPS hanya mampu menjelaskan konstrak harga
saham sebesar 44,4% sehingga masih terdapat faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham, misalnya faktor ekonomi negara, politik, dan
kemajuan teknologi.
Dengan demikian hipotesis H11 (NPM berpengaruh positif terhadap harga
saham), H21 (ROI berpengaruh positif terhadap harga saham), H31 (ROE
berpengaruh positif terhadap harga saham), dan H41 (EPS berpengaruh positif
terhadap harga saham) dalam penelitian ini diterima sebab kinerja keuangan yang
memiliki indikator NPM, ROI, ROE, dan EPS berpengaruh positif terhadap harga
saham. Hasil penelitian ini secara singkat dapat dilihat pada Tabel 10
Tabel 10 Hasil penelitian secara singkat
Variabel
Variabel
Mempengaruhi Dipengaruhi
NPM, ROI, ROE, Harga Saham
dan EPS
Alat
Analisis
SEM-PLS
Hasil
 Kinerja keuangan
berpengaruh positif
terhadap
harga
saham.
 EPS
adalah
indikator
kinerja
keuangan
paling
berpengaruh
terhadap
harga
saham
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
a.
b.
Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE),
dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 perusahaan-perusahaan
produsen kabel yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi dari tahun 20082010, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan kembali
mengalami peningkatan menjadi lebih besar pada tahun 2012. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang dimiliki perusahaan.
Kinerja keuangan industri kabel terdaftar di BEI periode 2008-2012 yang
terdiri dari indikator valid yakni NPM, ROI, ROE, dan EPS, berpengaruh
positif terhadap harga saham. Indikator yang berpengaruh paling besar
terhadap harga saham adalah EPS karena memiliki nilai outer loading
original sample tertinggi yakni 0,905.
Saran
a.
b.
Investor dapat menjadikan NPM, ROI, ROE, dan EPS perusahaan kabel
sebagai landasan untuk memprediksi harga saham perusahaan kabel yang
akan atau sudah menjadi tujuan investasi
Peneliti baik yang sedang meneliti maupun akan meneliti tentang pengaruh
indikator terhadap harga saham sebaiknya menyertakan indikator lain selain
NPM, ROI, ROE, atau EPS sebab keempat indikator tersebut hanya mampu
menjelaskan konstrak harga saham sebesar 44,4%. Sisanya yang sebesar
55,6% tidak dapat dijelaskan oleh keempat indikator tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bastian dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta (ID) : Salemba
Empat. Edisi ke-1
[Kemenko Perekonomian] Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011.
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia. Jakarta(ID): Kemenko Perekonomian
[Kementrian ESDM] Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2010. Tahun
2013 Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 Mw
tahap I Selesai [Internet]. [diunduh 2013 Mei 21]; [Edisi dan volume
tidak diketahui]. Tersedia pada: http://www.esdm.go.id/berita/37umum/3756-tahun-2013-program-percepatan-pembangunan-pembangkitlistrik-10000-mw-tahap-i-selesai.html
Okezone Indonesia. 2011. MP3EI Pemerintah Dongkrak Permintaan Kabel
[Internet]. [diunduh 2013 Juli 22]; [Edisi dan volume tidak diketahui].
Tersedia
pada:
http://economy.okezone.com/read/2011/09/19/320/504483/redirect
Pefindo Equity & Index Valuation Division. 2013. Equity Valuation PT KMI Wire
Cable Tbk. Jakarta (ID): Pefindo
Priatinah D, Kusuma PA. 2012. Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning
Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2008-2010 [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri
Yogyakarta.
PT Jembo Cable Company Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Jembo Cable
Company Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT Jembo Cable Company Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Jembo Cable
Company Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT Kabelindo Murni Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Kabelindo Murni
Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT Kabelindo Murni Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Kabelindo Murni
Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT KMI Wire and Cable Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT KMI Wire and
Cable Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT KMI Wire and Cable Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT KMI Wire and
Cable Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT Sucaco Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Sucaco Tbk. Jakarta (ID):
Bursa Efek Indonesia.
PT Sucaco Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Sucaco Tbk. Jakarta (ID):
Bursa Efek Indonesia.
PT Sumi Indo Kabel Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Sumi Indo Kabel Tbk.
Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT Sumi Indo Kabel Tbk. 2012. Laporan Keuangan 2012 PT Sumi Indo Kabel
Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
PT Voksel Electric Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Voksel Electric Tbk.
Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
20
PT Voksel Electric Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Voksel Electric Tbk. Jakarta
(ID): Bursa Efek Indonesia.
Samryn. 2001. Akuntansi Manajerial : Suatu Pengantar. Jakarta (ID) : Raja Graffindo
Persada.
Tambunan A. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta (ID): PT Grasindo.
Yahoo Inc. 2012. Historical Prices [Internet]. [diunduh 2013 Mei 15]; [Edisi dan
volume tidak diketahui]. Tersedia pada: http://finance.yahoo.com.
Yamin S, Kurniawan H. 2009. Structural Equation Modeling : Belajar Lebih Mudah
Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS. Jakarta (ID) : Salemba
Infotek
21
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 3 Juli 1990 sebagai
anak dari Bapak Yoel Achmad dan Ibu Nieta Suryakanti. Penulis merupakan anak
kedua dari dua bersaudara. Jenjang pendidikan dimulai dari Taman Kanak Kanak
(TK) Nugraha Bogor dan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Polisi 5 Bogor,
kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN
12 Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMAN 2 Bogor pada tahun 2008.
Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Diploma Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis dan lulus pada tahun
2011. Pada tahun 2011 diterima di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
Download