pengaruh faktor fundamental perusahaan

advertisement
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILIY SEBAGAI VARIABEL
INVERVENING PADA PERUSAHAAN BUMN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh:
DIANSYAH
Email : [email protected]
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect on the company's
fundamentals the value of companies with corporate social responsibility (CSR)
as a variable invervening. The sample in this study is 20 companies of State
Owned Enterprises (SOEs) that are listed in the Indonesia Stock Exchange in
2012-2014.
The sampling technique using purpusive sampling. Data analysis
techniques using multiple linear regression analysis and path analysis. These
results indicate that the Size, profitability and leverage negative influence
significantly to the disclosure of corporate social responsibility (CSR) CSR while
positive effect on firm value. CSR is rejected as an intervening variable in relation
to the size, profitability and leverage on firm value.
KEYWORDS: Size, Profitability, Leverage, CSR and Corporate Values
PENDAHULUAN
Nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham memiliki arti bahwa
semakin tinggi harga saham perusahaan maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan tersebut. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan
kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan
H a l a m a n | 106
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008 dalam
Permanasari, 2010).
Hasnawati dalam Wijaya dan Wibawa (2010) menyatakan bahwa
fenomena yang terjadi di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa nilai
perusahaan yang diproksikan melalui nilai pasar saham mengalami perubahan
meskipun tidak ada kebijakan keuangan yang dilakukan perusahaan. Nilai
perusahaan dapat berubah dikarenakan adanya informasi lain seperti situasi sosial
dan politik, dikarenakan informasi tersebut dapat berpengaruh terhadap kebijakan
yang diambil oleh perusahaan.
Perusahaan diharapkan selalu mengalami
peningkataan nilai perusahaan dari tahun ke tahun. Kenyataannya perusahaan
yang berada di Indonesia sebagian besar memiliki nilai perusahaan yang kecil dan
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Fluktuasi nilai perusahaan yang
terkadang naik atau turun terlalu jauh dapat menimbulkan masalah, seperti
perusahaan akan kehilangan daya tariknya di pasar saham.
Nilai perusahaan
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya factor fundamental perusahaan,
corporate social responsibility, kebijakan hutang, kebijakan deviden, keputusan
investasi, keputusan pendanaan, profitabilitas, skala perusahaan dan lain
sbagainya.
Untuk mempertahankan nilai perusahaan tersebut, Persaingan yang
semakin ketat pada era globalisasi dewasa ini menyebabkan setiap perusahaan
atau industri baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) untuk bertahan hidup menggunakan berbagai cara untuk
H a l a m a n | 107
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
mendapatkan keuntungan yang sebesar – besarnya dan mengeluarkan biaya
serendah mungkin. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan atau industri yang
sering mengabaikan masalah sosial seperti kepedulian sosial yang rendah disekitar
berdirinya industri tersebut dan pencemaran lingkungan hidup
akibat limbah
produksi terutama pada industri manufaktur. Oleh karena itu menyebabkan
masyarakat menuntut agar perusahaan tersebut memperhatikan dampak sosial
yang ditimbulkan dari keberadaan dari perusahaan tersebut dan tentunya berupaya
mengatasinya.
Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah membuat suatu peraturan yang
disebut dengan Corporate Social Responsibiliy ( CSR ) merupakan salah satu
bentuk kepatuhan perusahaan terhadap tanggungjawab sosial yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah, sesuai pasal 74 Ayat 1 dalam UU tentang Perseroan
Terbatas No. 40 Tahun 2007 dinyatakan bahwa, Perseroan yang dapat
menjalankaan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya
alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Sebagai
wujud
tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan kepada seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) , perusahaan perlu membentuk unit kerja
menangani masalah tanggungjwab sosial dan perbaikan lingkungan serta
pengunggapan CSR dalam pelaporan keuangan perusahaan. Kinerja dari CSR
selain dapat meningkatkan reputasi perusahaan, juga dapat mempengaruhi
investor untuk dapat terus menerus menanamkan modal pada perusahaan tersebut.
H a l a m a n | 108
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Selain CSR yang mempengaruhi nilai perusahan tersebut, faktor
fundamental perusahaan juga mempengaruhi aktifitas perusahaan. Faktor
fundamental perusahaan tidal lain adalah factor – factor yang mempengaruhi
kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan perusahaan.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja CSR baik faktor
fundamental perusahaan ( faktor internal perusahaan ) maupun faktor Ekonomi
makro ( factor eksternal perusahaan). Beberapa penelitian terdahulu lebih banyak
yang mengkaji dari sisi faktor internal perusahaan seperti penelitian Sha ( 2014 )
mengenai pengaruh ukuran perusahaan (Size), ukuran dewan komisaris,
profitabilitas dan leverage terhadap penggunggapan tanggung jawab sosial pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasilnya secara simultan variabel
bebas mempengaruhi CSR sedangkan secara parsial hanya ukuran perusahaan
dan profitabilitas yang mempengaruhi CSR, juga Pasaribu ( 2011 ), meneliti
tentang karakteristik perusahaan dan komitmen berpengaruh terhadap Corporate
Social Responsibiliy.
Penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh CSR terhadap nilai
perusahaan diteliti oleh Purbopangestu dan Subowo ( 2014), pengunggapan CSR
berpengaruh positip terhadap nilai perusahaan, walaupun CSR bukan merupakan
variabel intervening dalam pengaruh Good Corporate Governance
(GCG)
terhadap nilai perusahaan.
Selanjutnya penelitian Nurlela dan Islahudin (2005) menunjukkan bahwa
Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan manajemen, serta
H a l a m a n | 109
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
interaksi antara Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan
manajemen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan secara parsial hanya prosentase kepemilikan manajemen dan interaksi
antara
Corporate
Social
Responsibility
dengan
prosentase
kepemilikan
manajemen yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan
variabel lainnya yang terdapat dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh Size perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
2. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
3. Apakah ada pengaruh leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.
4. Apakah ada pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan.
5. Apakah ada pengaruh Size berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui CSR
6. Apakah ada pengaruh profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan
melalui CSR
7. Apakah ada pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
H a l a m a n | 110
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
KAJIAN LITERATUR DAN PEMBENTUKAN HIPOTESIS
Corporate Social Responsibiliy (CSR)
Menurut Achda ( 2006 ) CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi
dan lingkungan serta terus menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang
kepada masyarakat dan lingkungannya.
Acuan yang digunakan untuk mengukur mengungkapan tanggungjawab
sosial perusahaan (CSR) dalam laporan tahunan adalah berdasarkan Peraturan
Bapepam No. VIII. G,2 tentang laporan tahunan yang berlaku di Indonesia.
Pengunggapan tersebut di atas dikelompokan dalam tujuh kategori : Lingkungan,
energy, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, tenaga kerja, produk, keterlibatan
masyarakat dan umum.
Kategori ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan
Milne (1996). Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan.
Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan
kesesuaian item tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia, maka penyesuaian
kemudian dilakukan. Dua belas item dihapuskan karena kurang sesuai untuk
diterapkan dengan kondisi di Indonesia sehingga secara total tersisa 78 item
pengungkapan. Tujuh puluh delapan item tersebut kemudian disesuaikan kembali
dengan masing-masing perusahaan sehingga item pengungkapan yang diharapkan
dari setiap perusahaan berbeda-beda.
H a l a m a n | 111
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Faktor Fundamental Perusahaan dan Pengunggapan Tanggungjawab Sosial
Perusahan
Faktor fundamental perusahaan ( faktor internal perusahaan) adalah faktorfaktor yang berkaitan dengan variabel
rasio keuangan. Hal ini sesuai yang
dikemukakan oleh Jogiyanto (1998 : 69) bahwa data fundamental adalah data
yang berasal dari laporan keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang
dibagikan, penjualan dan lain sebagainya). Faktor fundamental perusahaan
dalam penelitian
ini
meliputi : variabel ukuran perusahaan (size ), leverage
dan profitabilitas.
Pengaruh Size terhadap CSR
Size perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan
untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal
ini dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya
keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk
mengurangi biaya keagenan tersebut. Di samping itu perusahaan besar merupakan
emiten yang banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan
pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Akan
tetapi, tidak semua penelitian mendukung hubungan antara size perusahaan
dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian yang tidak berhasil
menunjukkan hubungan kedua variabel ini seperti diteliti oleh Hackston dan
Milne (1996) dan Roberts (1992). Selanjutnya Penelitian Veronica
( 2009 )
dan Anggraini ( 2006 ) juga tidak menemukan hubungan antara variabel ini.
H a l a m a n | 112
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Penelitian yang berhasil menunjukkan hubungan kedua variabel ini antara
lain Belkaoui dan Karpik (1989), Kokubu et. al., (2001), dan Gray et. al., (2001).
Selanjuntnya penelitian Hasibuan (2001), Sembiring ( 2005 ) dan Utami ( 2009 )
berhasil menemukan hubungan antara variabel ini. Secara umum, menurut Gray
et. al., (2001), kebanyakan penelitian yang dilakukan mendukung hubungan
antara size perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.
Berdasarkan asumsi teori agensi, maka penelitian ini mengajukan hipotesis
sebagai
berikut:
H1
:
Size perusahaan
berpengaruh
negatip
terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas dan CSR
Menurut Brealey, Myer dan Marcus (2007 ) rasio profitabilitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi, Sedang
menurut. Mardiyanto ( 2009 ) Pengertian profitabilitas adalah mengukur
kesanggupan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Salah satu
ukuran
profitabilitas adalah Return on Aset ( ROA )
Penelitian ilmiah terhadap hubungan profitabilitas dan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan memperlihatkan hasil yang sangat beragam.
Penelitian yang tidak berhasil menunjukkan hubungan kedua variabel ini seperti
diteliti oleh Sembiring ( 2005), Anggraini ( 2006), Banyak juga yang berhasil
menunjukan hubungan kedua variabel tersebut seperti penelitian Sha ( 2014 ),
Anggono dan Handoko ( 2009 ) dan Anggara ( 2010)
H a l a m a n | 113
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Akan tetapi Donovan dan Gibson (2000) menyatakan bahwa berdasarkan
teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan
tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan
memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak
perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses
keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka
berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan,
misalnya dalam lingkup sosial, dan dengan demikian investor akan tetap
berinvestasi di perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif terhadap tingkat pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Konsisten dengan pendapat Donovan dan Gibson (2000), maka hipotesis
berikut ini dikemukakan: H2 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh negatip
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
Pengaruh Leverage Terhadap CSR
Leverage adalah salah satu aspek yang digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan adalah aspek leverage atau hutang perusahaan. Hutang merupakan
salah satu komponen penting dalam struktur modal perusahaan yang merupakan
salah satu sumber pendanaan, Salah satu pengukuran leverage adalah Debt Equty
Ratio (DER). DER adalah total hutang dibagi total ekuiti
Perjanjian terbatas seperti perjanjian hutang yang tergambar dalam tingkat
leverage dimaksudkan membatasi kemampuan manajemen untuk menciptakan
H a l a m a n | 114
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
transfer kekayaan antar pemegang saham dan pemegang obligasi (Jensen dan
Meckling, 1976; Smith dan Warner, 1979 dalam Belkaoui dan Karpik, 1989).
Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) keputusan untuk mengungkapkan informasi
sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan
pendapatan. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan
tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders. Hasil
penelitiannya menunjukkan leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Konsisten dengan penelitian
Belkaoui dan Karpik (1989) serta Cormier dan Magnan (1999), variabel leverage
akan diuji kembali pengaruhnya terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dibuat perusahaan.
Oleh karena itu, hipotesis berikut ini dikemukakan : H3: Leverage
perusahaan berpengaruh negatip terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial
perusahaan (CSR)
Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan
Aktivitas Corporate Social Responsibility CSR merupakan bentuk
tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial. Penerapan (CSR)
diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk lebih etis dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya agar tidak berakibat buruk bagi masyarakat dan
lingkungan hidup, sehingga kelangsungan operasi perusahaan dapat terjamin di
masa yang akan datang. Menurut Gunawan dan Utami (2008) semakin banyak
H a l a m a n | 115
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
perusahaan mengungkapkan item pengungkapan sosialnya dan semakin bagus
kualitas
pengungkapannya,
maka
akan
semakin
tinggi
nilai
perusahaannya.Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis ketiga pada penelitian ini
adalah : H4 : CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui CSR
Faktor fundamental perusahaan merupakan indikator yang digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan yang umumnya dipakai rasio rasio keuangan
perusahaan. Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yaitu
memaksimalkan kekayaan shareholder dengan cara memaksimalkan harga saham.
Berdasarkan Signaling Theory, jika perusahaan mengungkapkan CSR maka
mengindikasikan bahwa manager memiliki informasi bagus tentang perusahaan.
Harapannya informasi tersebut dapat ditangkap oleh para investor dan mampu
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian dari Jo dan Harjoto (2011) dan
Rodgers et al (2013) menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis keempat penelitian ini adalah :
H5 : Size perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
H6 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
H7 : Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
H a l a m a n | 116
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
METEODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a.
Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Badan Usaha
Milik Negara ( BUMN )
yang terdaftar di BEI tahun 2012 - 2014 yang
berjumlah 20 perusahaan.
b.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 perusahaan BUMN sama dengan
populasi.
Teknik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel adalah secara purposive sampling. Purposive
sampling adalah sampel diambil berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu.
(Sugiyono, 2010: 122). Adapun kriteria sampel sebagai berikut:
1.
Perusahaan BUMN yang telah terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode penelitian yaitu tahun 2012-2014 ( 20 perusahaan )
2.
Perusahaan yang sudah melaksanakan CSR dari tahun 2012 - 2014
3.
Tidak ada data kosong ( missing ) dalam penelitian ini
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data dokumentasi
yang berasal dari data sekunder berupa annual report perusahaan yang terdaftar di
BEI yang dipublikasikan secara berkala per tahunnya. Data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan panel data, yaitu data cross section dan data time series
( pooling data ) periode 2012 – 2014.
H a l a m a n | 117
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Metode Analisa Data
Penelitian ini mengambil periode analisis tahun 2012-2014. Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linear
berganda dan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk
mengukur hubungan langsung dan hubungan tidak langsung antar variabel dalam
model penelitian, sehingga diketahui apakah variabel CSR merupakan variabel
intervening atau bukan . Perhitungan path analysis dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS 21.
Model Penelitian
Model Penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
H5
Size
( X1)
H1
H2
Profitabilitas
(X2)
H4
CSR
(Z)
Nilai Perusahaan
(Y)
H3
Leverage
(X3)
H7
H6
Gambar 1 : Model Penelitian
H a l a m a n | 118
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalisasi variable penelitian dapat dilihat pada table di bawah
ini :
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Size
( X1 )
Kapasitas yang dimiliki
perusahaan
Nilai total asset pertahun
Rasio
Profitabilitas
( X2 )
Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba
Return on Investment
(ROA)
Laba bersih dibagi total
asset pertahun
Rasio
Leverage
( X3 )
Tingkat penggunaan hutang
terhadap total ekuiti yang
dimiliki perusahaan
Debt Equity Ratio (DER)
Total Hutang dibagi
Total Ekuitas pertahun
Rasio
Corporate
Social
Responsibility
/CSR (Z)
Komitmen perusahaan untuk
mempertanggungjawabkan
dampak
operasinya
dalam
dimensi sosial, ekonomi dan
lingkungan serta terus menerus
menjaga agar dampak tersebut
menyumbang
kepada
masyarakat dan lingkungannya.
Indeks CSR =
Total skor yang diberikan
kepada perusahaan dibagi
skor yang diharapkan
dapat diperoleh
perusahaan tersebut
Rasio
Nilai
Perusahaan
(Y)
Cerminan dari tatakelola
perusahaan yang dinilai dari
kapitalisasi pasar yang kemudian
menggambarkan harga
perusahaan
Price Book Value ( PBV )
=
Harga Pasar per Lembar
Saham
Rasio
Nilai Buku per Lembar
Saham
H a l a m a n | 119
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Asumsi Klasik
Berdasarkan Uji Asumsi Klasik bahwa tidak ada masalah multikolinieritas
karena nilai VIF nya tidak lebih dari 10 dan nilai Tollerance tidak kurang dari 0,1.
Selanjutnya berdasarkan
output SPSS, nilai Durbin Watson yang dihasilkan
berada didaerah tidak ada autokorelasi yaitu du < DW < 4 – du atau 1,79 < DW <
2,25 sedang nilai Durbin Watson = 2,071 sehingga tidak ada masalah Otokorelasi
Untuk uji heteroskedastisitas dilihat pada tampilan scatterplot terlihat
menyebar secara acak di atas
maupun di bawah angka nol pada sumbu
Regression Studentized ResiduaL Oleh karena itu maka berdasarkan uji
heteroskedastisitas
menggunakan metode grafik pada model regresi yang
terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil uji kelayakan data penelitian dapat dibuktikan bahwa,
tidak ada masalah dengan data karena bebas dari uji asumsi klasik, baik uji
multikolinieritas, uji Otokorelasi maupun
menunjukan bahwa faktor fundamental
uji heteroskedastisitas. Hal ini
perusahaan dapat digunakan untuk
memprediksi pengaruh terhadap nilai perusahaan
dengan corporate social
responsibiliy sebagai variabel invervening.
Pembuktian Hipotesis Pertama ( H1 )
Hipotesis kesatu (H1) dalam penelitian yang dibahas adalah
size
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR). Berdasar hasil data penelitian diperoleh bahwa
H a l a m a n | 120
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
nilai signifikansi adalah - 0,023 dibawah 0,05 atau nilai sig - 0,023 < 0,5. Hal ini
berarti bahwa ada pengaruh size secara negatip dan signifikan terhadap CSR.
Dengan demikian hipotesis ke satu diterima. Hasil ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yaitu penelitian yang berhasil menunjukkan hubungan kedua variabel
ini antara lain Belkaoui dan Karpik (1989), Kokubu et. al., (2001), dan Gray et.
al., (2001). Selanjuntnya penelitian Hasibuan (2001), Sembiring ( 2005 ) dan
Utami ( 2009 ) berhasil menemukan hubungan antara variabel ini. Secara umum,
menurut Gray et. al., (2001), kebanyakan penelitian yang dilakukan mendukung
hubungan antara size perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.
Pembuktian Hipotesis Kedua ( H2 )
Hipotesis kedua (H2) dalam penelitian yang dibahas adalah profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR).
Berdasar hasil data penelitian diperoleh bahwa
nilai
signifikansi adalah - 0,046 dibawah 0,05 atau nilai sig - 0,046 < 0,5. Hal ini
berarti bahwa ada pengaruh profitabilitas secara negatip dan signifikan terhadap
CSR. Dengan demikian hipotesi ke dua
diterima. Hasil ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yaitu penelitian Sha ( 2014 ), Anggono dan Handoko (
2009 ) dan Anggara (2010).
Pembuktian Hipotesis Ketiga ( H3 )
Hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian yang dibahas adalah leverage
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR). Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh bahwa nilai
H a l a m a n | 121
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
signifikansi adalah - 0,016 dibawah 0,05 atau nilai sig - 0,016 < 0,5. Hal ini
berarti bahwa ada pengaruh leverage secara negatip dan signifikan terhadap
CSR. Dengan demikian Hipotesi ke ketiga
diterima. Hasil ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yaitu penelitian Belkaoui dan Karpik (1989) serta Cormier
dan Magnan (1999).
Pembuktian Hipotesis Keempat ( H4 )
Hipotesis keempat
(H4) dalam penelitian yang dibahas adalah CSR
berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan data hasil
penelitian diperoleh bahwa nilai signifikansi adalah 0,031 dibawah 0,05 atau
nilai sig 0,031 < 0,5. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh CSR secara positip
dan signifikan
keempat
terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian Hipotesis ke
diterima. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu
penelitian Gunawan dan Utami (2008)
Pembuktian Hipotesis Kelima ( H5 )
Hipotesis kelima
(H5) dalam penelitian yang dibahas adalah
size
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh langsung size
terhadap CSR memiliki nilai lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung
size terhadap nilai perusahaan melalui CSR ( 0,34 > 0,048). Dengan demikian
CSR bukan merupakan variabel intervening antara hubungan size dengan nilai
perusahaan. Penelitian didukung penelitianya sebelumnya yaitu penrelitian
Purbopangsetu dan Subowo ( 2014 ) yang mengatakan bahwa CSR ditolak
H a l a m a n | 122
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
sebagai variable intervening dalam hubungan dengan GCG terhadap nilai
perusahaan.
Pembuktian Hipotesis Keenam ( H6 )
Hipotesis keenam (H6) dalam penelitian yang dibahas adalah profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh langsung
profitabilitas terhadap CSR memiliki nilai lebih besar dibandingkan pengaruh
tidak langsung profitabilitas terhadap nilai perusahaan melalui CSR ( 0,084 > 0,038). Dengan demikian CSR bukan merupakan variabel intervening antara
hubungan
profitabilitas dengan nilai perusahaan. Penelitian ini
didukung
penelitian sebelumnya yaitu penelitian Purbopangsetu dan Subowo ( 2014 ) yang
mengatakan bahwa CSR ditolak sebagai variable intervening dalam hubungan
dengan GCG terhadap nilai perusahaan
Pembuktian Hipotesis Ketujuh ( H7 )
Hipotesis ketujuh
(H7) dalam penelitian yang dibahas adalah leverage
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan melalui CSR.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh langsung leverage
terhadap CSR memiliki nilai lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung
leverage terhadap nilai perusahaan melalui CSR ( 0,214 > - 0,112). Dengan
demikian CSR bukan merupakan variabel intervening antara hubungan leverage
dengan nilai perusahaan. Penelitian didukung penelitian sebelumnya yaitu
penelitian Purbopangsetu dan Subowo ( 2014 ) yang mengatakan bahwa CSR
H a l a m a n | 123
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
ditolak sebagai variable intervening dalam hubungan dengan GCG terhadap nilai
perusahaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Size perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh negatip secara
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
sedangkan CSR berpengaruh positip terhadap nilai perusahaan. CSR ditolak
sebagai variable intervening dalam hubungan dengan size, profitabilitas dan
leverage terhadap nilai perusahaan.
Saran
Saran penulis dalam penelitian ini antara lain penelitian selanjunya dapat
menggunakan metode lain dalam perhitungan nilai perusahaan seperti Tobin’s dan
PER, Penelitian selanjutnya dapat mengganti variable intervening CSR yang tidak
terbukti sebagai variable intervening
hubungannya dengan nilai perusahaan
misalnya variable Good Corporate Governance
(GCG dan laba perusahaan.
Penelitiannya selanjutnya dapat menggunakan pengamatan yang lebih lama lagi (
lebih dari tiga tahun) sehingga dengan periode penelitian yang lebih lama akan
memberikan gambaran
kondisi yang sebenarnya prakten penggunggapan
tanggungjawab sosial perusahaan.
H a l a m a n | 124
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr Reni Retno , 2006, Pengunggapan Informasi Sosial dalam Laporan
Keuangan Tahunan ( Studi Empiris pada Perusahaan Perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang
Anggara, Farizqi, 2010, Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengunggapan
Corporate Social Responsibility dalam Laporan Tahunan Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdafta di Bursa Efek
Indonesia.
Anggoro, Ricky Ivan dan Jesica Handoko, 2009, Pengaruh Profitabilitas,
Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing Terhadap Pengunggapan
Tanggungjawab sosial Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek
Indonesia, Jurnal Akuntansi Kontenporer, Vol.1 (2) Juli 2009, Hal. 73 -98.
Belkaoui, A. R., & Karpik, P. G. (1989). Determinants of The Corporate Decision
to Disclose Social Information. Accounting, Auditing and Accountability
Journal,
Brealy, Richard A, Steward C. Myer dan Alan J. Marcus 2007, Fundamental of
Corporate Finance, Jilid 2, America : Mc. Graw Hill.
Cormier, D. and Magnan, M. (1999) "Corporate Environmental Disclosure
Strategies: Determinants, Costs and Benefit", Journal of Accounting,
Auditing and Finance, Vol. 14, No.4, pp.429-451
Donovan, Gary and Kathy Gibson, (2000). Environmental Disclosure in the
Corporate Annual Report: A Longitudinal Australian Study. Paper for
Presentation in the 6th Interdisciplinary Environmental Association
Conference, Montreal, Canada.
Hasibuan, M Rizal. 2001. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap
Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan Emiten
di BEJ dan BES.Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and
Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting,
Auditing and Accountability Journal, Vol.9 No.1, p.77-100.
Jensen. M. C dan W.H. Meckling. 1976. The Agency Theory of The Firm :
Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics, 3 (4) : 305-360
Jogiyanto, Hartono. 2010.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE.
Jo, H. dan Harjoto, M, A. 2011. Corporate Governance and Firm Value:The
Impact of Corporate Social Responsibility. Journal of Business Ethics,
H a l a m a n | 125
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
(Online), 103:351–383, (http://proquest.com), diakses 15 September 2015.
623, (http://proquest.com), diakses 15 November 2016.
Mardiyanto, Handono, 2009, Inti Sari Manajemen Keuangan : Teori, Soal dan
Jawaban, Grasindo, Jakarta
Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
Sebagai Variabel Moderating”. Simposium Nasional Akuntansi XI.
Pontianak.
Permanasari, Wien Ika. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
Institusional, Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi. Universitas Diponegoro
Pasaribu Hiras, 2011, Karakteristik Perusahaan dan Komitmen berpengaruh
terhadap Corporate Social Responsibility, Akuntabilitas : Jurnal Ilmiah
Akuntansi, Vol. 10, No.2, Maret 2011.
Purbopangestu dan Sobowo, 2014, Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility Sebagai
Variabel Intervening, Accounting Analysis Jurnal, Vol. 3, No.3, 2014.
Sembiring, Eddy Rismanda , 2005, Karakteristik Perusahaan dan Pengunggapan
Tanggungjawab Sosial : Sudi Empiris pada Perusahaan yang tercatan di
Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VII, Solo
Rodgers, W., Choy, Hiu, . dan Guiral, A. 2013. Do Investors Value a Firm’s
Commitment to Social Activities?. Journal of Business Ethics, (Online),
114:607–623, (http://proquest.com), diakses 15 November 2015
Sugiyono., 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Alfabeta,
Bandung.
Sha, Thio Lie, 2014, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris,
Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengunggapan Tanggungjawab Sosial
Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal
Akuntansi, Vol.XVIII/01/Januari 2014.
Utami, Indah Dewi 2009, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan
Komisaris, Kepemilikan Institusional , Kepemilikan Asing dan Umur
Perusahaan Terhadap CRS Disclosure pada Perusahaan Property dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia.
UU
No.
40
Tahun
www.hukumonline.com/pusatdata/detail/26940/node/70/uu-no-402007-perseroan-terbatas. Diakses tanggal 1 Juli 2015,
2007.
tahun-
Veronica, Theodore Martina , 2009, Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Penggunggapan Tanggungjawab Sosial Pada Perusahaan Sektor
H a l a m a n | 126
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Universitas
Gunadarma.
Wijaya, Lihan Rini Puspo dan Wibawa, Bandi Anas. 2010. “Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
H a l a m a n | 127
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Download