rancang bangun prototype system monitoring

advertisement
semanTIK, Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 97-110
ISSN : 2502-8928 (Online)
 97
RANCANG BANGUN PROTOTYPE SYSTEM
MONITORING KELEMBABAN TANAH MELALUI
SMS BERDASARKAN HASIL PENYIRAMAN
TANAMAN
“STUDI KASUS TANAMAN CABAI DAN TOMAT”
Caesar Pats Yahwe *1, Isnawaty2, L.M Fid Aksara3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari
e-mail: *[email protected] , [email protected], [email protected]
*1,2,3
Abstrak
Penyiraman merupakan suatu hal yang tidak dapat dilepaskan dalam menjaga serta merawat
tanaman agar tanaman tetap tumbuh dengan subur. kebutuhan air yang cukup sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Contohnya seperti tanaman Cabai dan Tomat yang membutuhkan perhatian
khusus karena jika tanaman ini tidak mendapatkan kondisi yang baik maka tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik, bahkan akan berdampak fatal bagi tanaman tersebut.
Monitoring penyiraman tanaman berdasarkan kelembaban tanah melalui SMS berbasis
mikrokontroler merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam hal mengawasi serta merawat
tanaman tetap dalam kondisi yang baik. Sehingga dapat mengefisienkan waktu dan tenaga pemilik
tanaman dalam melakukan aktivitasnya tanpa mengurus langsung tanaman yang dimiliki. Dengan
menggunakan Arduino UNO sebagai pengendali utama yang diprogram untuk mengetahui
kelembaban tanah tanaman melalui Soil Moisture Sensor FC-28 yang ditanam di tanah dan hasil
kelembaban tanah tanaman yang diperoleh akan dikirim ke handphone pemilik tanaman melalui
media SMS yang dikoneksikan dengan GSM Shield ATWIN Quad-Band. Ketika kondisi sensor
mendeteksi kelembaban tanah tanaman kurang baik, maka Arduino UNO akan memberikan perintah
ke Relay untuk menyalakan mesin air dan melakukan penyiraman tanaman.
Hasil pengujian monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman
tanaman menunjukkan bahwa Soil Moisture Sensor FC-28 dapat mendeteksi kelembaban tanah dan
alat dapat menyiram tanaman ketika kondisi tanah dalam keadaan kering kemudian SMS Gateway
akan bekerja secara otomatis untuk mengirimkan SMS kepada pemilik tanaman. Persentase
keberhasilan alat sebesar 93,75%.
Kata kunci— SMS, Arduino UNO, Soil Moisture Sensor FC-28, GSM Shield ATWIN Quad-Band
Abstract
Watering is a matter that can not be discharged in maintaining and caring for plants in order to
keep the plants thrive. needs enough water greatly affect plant growth. Examples such as chilli and
tomato crops that require special attention because if the plant is not getting a good condition, the
plants do not grow well, even be fatal for the plant.
Monitoring of watering based on Soil Moisture via SMS based microcontroller is one way that
can be used in monitoring and caring for the plants remain in good condition. So as to minimize the
time and power plant owners in their activities without the direct care of a plant that belongs. By
using Arduino UNO as a main controller is programmed to determine the Soil Moisture the plant
through the Soil Moisture Sensor FC-28 were planted in the ground and the results of Soil Moisture
the plants obtained will be sent to the mobile phone owner of the plant through the medium of SMS is
connected to the GSM Shield ATWIN Quad-Band. When the condition of Soil Moisture detection
Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
98
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
sensors poor crop, then the Arduino UNO will give the command to start the engine Relay for water
and do watering plants.
The test results of Soil Moisture monitoring via SMS based on the results of watering the plants
showed that the Soil Moisture Sensor FC-28 can detect Soil Moisture and tools can be watering when
the soil is dry then sms gateway will work automatically to send an SMS to the owner of the plant. The
percentage of success of the tool by 93,75%.
Keywords— SMS, Arduino UNO, Soil Moisture Sensor FC-28, GSM Shield ATWIN Quad-Band
1. PENDAHULUAN
C
abai dan Tomat merupakan suatu
komoditas sayuran yang tidak bisa
dilepaskan dalam keperluan sehari-hari.
Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin dan
mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan kesehatan. Kebutuhan konsumen yang
tinggi akan Cabai dan Tomat membuat sayuran
ini semakin jarang ditemukan, sehingga
menyebabkan harga Cabai dan Tomat
dipasaran melambung tinggi dan sulit bagi
konsumen untuk memenuhi kebutuhan seharihari.
Pembudidayaan tanaman Cabai dan
Tomat membutuhkan perhatian khusus karena
jika tanaman ini tidak mendapatkan kondisi
atau keadaan yang baik maka tanaman ini tidak
dapat tumbuh dengan baik, misalnya kondisi
kelembaban tanah yang tidak sesuai maka
tanaman akan lambat berbuah dan bahkan
tidak berbuah sama sekali.
Salah satu faktor
yang paling
mempengaruhi kelembaban tanah pada
perkembangan tanaman yaitu penyiraman.
Penyiraman merupakan suatu hal yang tidak
dapat dilepaskan didalam membudidayakan
tanaman Cabai dan Tomat agar tanaman
tersebut dapat tumbuh dengan subur karena
kebutuhan air yang cukup sangat diperlukan.
Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan
berdampak fatal bagi pertumbuhan tanaman itu
sendiri. Semua itu merupakan kombinasi yang
harus dilakukan guna menunjang pertumbuhan
serta
perkembangan
tanaman
untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk
mempermudah
didalam
pembudidayaan khususnya pada tanaman
Cabai dan Tomat maka dibutuhkan suatu
sistem
kontrol
yang
terpadu
untuk
mengendalikan serta me-monitoring sistem,
agar mempermudah didalam perawatan
tanaman. SMS (Short Message Service) yang
merupakan kemajuan teknologi paling
menonjol dimasyarakat, membuat teknologi ini
sangat mudah diakses dan digunakan. SMS
dapat menjadi sarana perantara untuk
memantau suatu kondisi objek yang ingin
dipantau. Dengan sistem yang dimiliki dari
teknologi ini, dapat membantu pemilik
tanaman untuk memantau dan mengontrol
keadaan tanaman tetap dalam kondisi yang
baik.
Dari uraian di atas, maka penulis
menggambil judul penelitian “RANCANG
BANGUN
PROTOTYPE
SYSTEM
MONITORING KELEMBABAN TANAH
MELALUI SMS BERDASARKAN HASIL
PENYIRAMAN TANAMAN” yang akan
menjadi solusi dalam hal pemantauan serta
penyiraman tanaman Cabai dan Tomat.
Berdasarkan yang telah dipaparkan
sebelumnya, permasalahan yang akan dibahas
adalah bagaimana merancang suatu sistem
yang dapat memonitoring kelembaban tanah
tanaman melalui media SMS (Short Message
Service), serta dapat mengontrol penyiraman
tanaman berdasarkan kelembaban tanah
tanaman.
Dari beberapa masalah yang telah
diidentifikasikan, permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Sistem yang dibuat ini merupakan
pendeteksi
ketinggian
air,
ketika
permukaan air telah mencapai ketinggian
tertentu yaitu
Waspada, Siaga, Dan
Bahaya Banjir.
2. Perangkat lunak yang digunakan untuk
perancangan sistem adalah IDE Arduino.
3. Bahasa pemrograman yang digunakan
adalah bahasa C#.
4. Arduino UNO berfungsi sebagai otak alat
untuk mengontrol semua perangkat keras
yang digunakan.
5. Soil Moisture Sensor FC-28 digunakan
untuk mengukur kelembaban tanah
tanaman.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Yahwe, Isnawaty dan Aksara
Mesin air yang digunakan untuk
penyiraman tanaman adalah mesin air
aquarium.
7. Tanaman yang dipakai untuk penelitian
adalah tanaman Cabai dan Tomat.
6.
2. METODE PENELITIAN
2.1
Monitoring
Monitoring
adalah
proses
rutin
pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program. Memantau perubahan
yang
fokus
pada
proses
dan
keluaran. Monitoring menyediakan data dasar
untuk menjawab permasalahan. Monitoring
akan memberikan informasi tentang status dan
kecenderungan bahwa pengukuran dan
evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu
ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan
untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa
terhadap proses suatu objek atau untuk
mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju
tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari
beberapa
jenis
tindakan
untuk
mempertahankan manajemen yang sedang
berjalan [1].
Secara umum monitoring bertujuan
mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan
program proses pembelajaran yang sedang
berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini
pelaksanaan
program
akan
segera
mempersiapkan
kebutuhan
dalam
pembelajaran tersebut. Kebutuhan bisa berupa
biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan
program akan mengetahui berapa biaya yang
dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia
untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian
akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang
dibutuhkan, serta alat apa yang harus
disediakan untuk melaksanakan program
tersebut.
IJCCSISSN: 1978-1520

99
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan
radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan
ini terdapat pada Cabai hijau. Selain itu Cabai
juga
mengandung
Lasparaginase
dan
Capsaicin yang berperan sebagai zat anti
kanker. Tidak hanya itu Cabai juga
mengandung vitamin C yang cukup tinggi
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Namun karena rasanya yang pedas, Cabai
harus dimakan secukupnya saja untuk
menghindari nyeri lambung [2].
Selama budidaya, tanaman Cabai
membutuhkan syarat-syarat untuk menunjang
keberhasilan usaha tani, pertumbuhan tanaman
yang sehat merupakan harapan petani Cabai.
Untuk itu pengetahuan tentang syarat tumbuh
tanaman Cabai perlu diketahui, seperti berikut:
1. Tanah tempat penanaman Cabai harus
gembur dengan kisaran pH 6,5-6,8.
2.
Tanaman Cabai memerlukan air cukup
untuk menopang pertumbuhan tanaman.
Air berfungsi sebagai pelarut unsur hara,
pengangkut unsur hara ke organ tanaman,
pengisi cairan tanaman Cabai, serta
membantu proses fotosintesis dan respirasi
selama proses budidaya berlangsung.
Tetapi pemberian air tidak boleh
berlebihan
3.
Iklim dengan angin sepoi-sepoi cocok
untuk menanam Cabai. Curah hujan tinggi
berpengaruh terhadap kelebihan air.
Intensitas sinar matahari sangat dibutuhkan
tanaman Cabai, berkisar antara 10–12 jam
per hari. Sedangkan suhu optimal untuk
pertumbuhan tanaman Cabai 24°C- 28°C
2.3
Tomat
Tomat dalam bahasa ilmiah Solanum
Lycopersicum syn. Lycopersicum Esculentum
adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae.
Kata "Tomat" berasal dari kata dalam bahasa
Nahuatl, Tomatl (dilafazkan: /tɔ.matɬ/).
2.2 Cabai
Tumbuhan Tomat berasal dari Amerika
Cabai atau Cabai merah dalam bahasa
Tengah dan Selatan, yaitu dari kota Meksiko
inggris chili (Chili Pepper) merupakan
sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan
tumbuhan anggota Genus Capsicum. Cabai
siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1
dapat dijadikan sebagai sayuran dan bumbu
sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga
dapur. Rasanya yang pedas sangat populer di
dekat dari kentang dan dapat tumbuh dengan
Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan,
mudah di wilayah beriklim Mediterania [3].
sehingga ada daerah yang setiap masakannya
Tanaman Tomat dapat tumbuh baik di
menggunakan Cabai sebagai penguat rasa.
dataran tinggi (lebih dari 700 m dpi), dataran
Cabai memilki beberapa kandungan
medium (200 m - 700 m dpi), dan dataran
senyawa yang berguna bagi kesehatan
rendah (kurang dari 200 m dpi). Faktor
manusia. Cabai mengandung antioksidan yang
temperatur dapat mempengaruhi warna buah.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
100
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
Pada temperatur tinggi (di atas 32°C) warna
buah Tomat cenderung kuning, sedangkan
pada temperatur tidak tetap warna buah
cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan
berpengaruh baik terhadap warna buah Tomat
adalah antara 24°C - 28°C yang umumnya
merah merata. Keadaan temperatur dan
kelembaban yang tinggi berpengaruh kurang
baik terhadap pertumbuhan, produksi dan
kualitas buah Tomat. kelembaban yang relatif
diperlukan untuk tanaman Tomat adalah 80 %.
Tanaman Tomat memerlukan intensitas cahaya
matahari sekurang–kurangya 10-12 jam setiap
hari.
Tanaman Tomat merupakan tanaman
yang bisa tumbuh disegala tempat, dari daerah
dataran rendah sampai daerah dataran tinggi
(pegunungan) untuk pertumbuhan yang baik,
tanaman Tomat membutuhkan tanah yang
gembur dengan kadar keasaman pH antara lain
6-7, tanah sedikit mengandung pasir, dan
banyak mengandung humus, serta pengairan
yang teratur dan cukup mulai tanam sampai
tanaman mulai dari panen.
2.4
Kelembaban Tanah
Kelembaban tanah adalah air yang
mengisi sebagian atau seluruh pori – pori tanah
yang berada di atas water table. Definisi yang
lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah
menyatakan jumlah air yang tersimpan di
antara pori – pori tanah. kelembaban tanah
sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh
penguapan
melalui
permukaan
tanah,
transpirasi dan perkolasi.
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen
volume yaitu persentase volume air terhadap
volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan
karena dapat memberikan gambaran tentang
ketersediaan air bagi tanaman pada volume
tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat
dilakukan dengan sejumlah tanah basah
dikering ovenkan dalam oven pada suhu
1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air
yang hilang karena pengeringan merupakan
sejumlah air yang terkandung dalam tanah
tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah
mula-mula menggantikan udara yang terdapat
dalam pori makro dan kemudian pori mikro.
Jumlah air yang bergerak melalui tanah
berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.
Air tambahan berikutnya akan bergerak ke
bawah melalui proses penggerakan air jenuh.
Penggerakan air tidak hanya terjadi secara
vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi
tidak berpengaruh terhadap penggerakan
horizontal [4].
Untuk dapat mengetahui kondisi
kelembaban tanah dapat dilakukan pengukuran
menggunakan alat pengukur kelembaban tanah
yaitu Soil Tester serta dapat pula dilakukan
perhitungan manual untuk mengetahui
kelembaban
tanah.
Misalkan
=
,
=
ℎ
ℎ,
=
ℎ
dan
=
ℎ, maka persamaan yang
dapat
digunakan
untuk
mengetahui
kelembaban tanah ditunjukkan oleh Persamaan
(1) dan Persamaan (2) [5].
=
=
2.5
−
× 100 %
(1)
(2)
SMS (Short Message Service)
SMS adalah sebuah teknologi yang
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 di
Eropa oleh EuropeanTelecommunications
Standards Institute (ETSI), dan pada awalnya
menjadi suatu standar untuk telepon wireless
yang berbasis GSM (Global System for Mobile
Communications).
SMS (Short Message Service) adalah
salah satu komunikasi teks melalui telepon
seluler. SMS merupakan salah satu media yang
paling banyak digunakan saat ini. Selain
murah, prosesnya juga berjalan cepat dan
langsung sampai pada tujuan, tetapi selama ini
SMS baru digunakan sebatas untuk mengirim
dan menerima pesan antara sesama pemilik
telepon seluler. Kemudahan penggunaan,
variasi layanan, dan promosi yang cukup
gencar dari operator seluler menjadikan SMS
sebagai layanan yang sangat populer di
masyarakat [6].
Ketika pengguna mengirim SMS, maka
pesan dikirim ke MSC melalui jaringan seluler
yang tersedia, yang meliputi tower BTS yang
sedang meng-handle komunikasi pengguna,
lalu ke BSC, kemudian sampai ke MSC. MSC
kemudian mem-forward lagi SMS ke SMSC
untuk disimpan. SMSC kemudian mengecek
untuk mengetahui apakah handphone tujuan
sedang aktif dan dimanakah handphone tujuan
tersebut.
Gambar 1 menunjukkan alur pengiriman
SMS.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Yahwe, Isnawaty dan Aksara
IJCCSISSN: 1978-1520
 101
2.7
Gambar 1 Alur pengiriman SMS
Kelebihan utama dari SMS ini antara
lain adalah sebagai berikut:
1. SMS dapat diterima secara langsung, yang
menjadikan SMS solusi yang ideal untuk
menyebarkan informasi.
2. Pengiriman pesan ke beberapa orang
secara bersamaan.
3. Pengiriman pesan yang cepat, kurang dari
1 menit.
4. Harganya murah.
5. Delivered Oriented Service.
2.6
SMS Gateway
SMS Gateway adalah sebuah perangkat
lunak yang mengomunikasikan antara sistem
operasi
komputer,
dengan
perangkat
komunikasi yang terpasang untuk mengirim
atau menerima SMS [7].
Pada prinsipnya, SMS Gateway adalah
sebuah perangkat lunak yang menggunakan
bantuan
komputer
dan
memanfaatkan
teknologi seluler yang diintegrasikan untuk
mendistribusikan pesan-pesan yang di generate
lewat sistem informasi melalui media SMS
yang ditangani oleh jaringan seluler. Gambar 2
menunjukkan alur SMS Gateway.
Gambar 2 Alur SMS Gateway
SMS
Gateway banyak
digunakan
dalam berbagai
bidang, diantranya
pemerintahan, pendidikan dan bisnis atau
manajemen CRM (Customer Relationship
Management) [8].
Arduino
Arduino dikatakan sebagai sebuah
platform dari physical computing yang bersifat
open source. Pertama-tama perlu dipahami
bahwa kata “platform” disini adalah sebuah
pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya
sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi
Arduino adalah kombinasi dari hardware,
bahasa
pemrograman
dan
Integrated
Development Environment (IDE) yang
canggih. IDE adalah sebuah software yang
sangat berperan untuk menulis program, mengcompile menjadi kode biner dan meng-upload
ke dalam memory microcontroller [9].
Kelebihan yang dimiliki Arduino adalah
sebagai berikut:
1. Lintas platform, software Arduino dapat
dijalankan pada system operasi Windows,
Macintosh OSX dan Linux, sementara
platform lain umumnya terbatas hanya
pada Windows.
2. Sangat mudah dipelajari dan digunakan,
karena bahasa pemrogramannya masih
sama seperti bahasa C.
3. Open source, baik dari sisi hardware
maupun software-nya.
4. Memiliki modul siap pakai (shield) yang
bisa ditancapkan pada board Arduino,
misalnya shield GSM/GPRS, GPS,
Ethernet dan SD Card.
a. Arduino UNO
Arduino UNO merupakan pengembangan
dari Arduino duemilanove. Keduanya samasama mempergunakan chip ATMEGA 328P,
namun pada Arduino UNO sudah tidak
menggunakan chip FTDI-FT232RL sebagai
USB-to-serial converter melainkan telah
menggunakan
chip
ATMEGA8U2-MU.
Pemakaian chip ini utamanya untuk mengatasi
masalah USB driver di berbagai versi
operating system seperti Windows dan juga
Macintosh. Selain itu, pengembangannya juga
ada
pada
bootloader-nya.
Arduino
Duemilanove menggunakan space 2 KB dan
beroperasi pada 57600 baud dan Arduino
UNO menggunakan bootloader yang bernama
Optiboot yang hanya memakai space 512 Byte
(hanya ¼ dari space Arduino Duemilanove,
tentunya bisa menyimpan library yg lebih
banyak) dan beroperasi pada 115200 baud (2
kali lebih cepat). Itulah yang membedakan
antara Arduino Duemilanove dan Arduino
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
102
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
UNO [9]. Gambar 3 menunjukkan Arduino
UNO.
Gambar 3 Arduino UNO.
b. Arduino GSM Shield
GSM adalah standar internasional untuk
telepon seluler. Singkatan yang berdiri untuk
Global
System
for
Mobile
Communications. Hal ini juga kadang-kadang
disebut sebagai 2G, karena merupakan jaringan
selular generasi kedua. Untuk menggunakan
GPRS akses internet, dan untuk Arduino dapat
meminta atau melayani halaman website untuk
mendapatkan nama Access Point (APN) dan
username atau password dari operator
jaringan. Antara lain, GSM mendukung
panggilan keluar dan masuk suara, sistem
(SMS atau pesan teks), dan komunikasi data (
melalui GPRS ).
GSM
Shield memungkinkan
papan
Arduino atau microcontroller untuk terhubung
ke internet, mengirim dan menerima SMS,
GSM akan bekerja dengan Arduino UNO dan
microcontroller akan bekerja dengan mega
papan ADK. Antara lain, GSM mendukung
panggilan keluar dan masuk suara, Simple
Pesan Sistem (SMS atau pesan teks), dan
komunikasi data (melalui GPRS). Arduino
GSM Shield atau modem GSM. Dari
perspektif operator seluler, perisai Arduino
GSM tampak seperti ponsel. Dari perspektif
arduino, perisai arduino GSM tampak seperti
modem [10].
Gambar 4 menunjukkan Arduino GSM
Shield.
2.8
Relay
Relay adalah komponen elektronika
berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh
arus listrik. Secara prinsip, Relay merupakan
tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang
besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena
adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid
sehingga kontak saklar akan menutup. Pada
saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang,
tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak
saklar kembali terbuka [11]. Gambar 5
menunjukkan kontak Relay.
Gambar 5 Kontak Relay
Susunan kontak pada Relay adalah :
Normally Open : Relay akan menutup bila
dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila
dialiri arus listrik.
Changeover
: Relay ini memiliki kontak
tengah
yang
akan
melepaskan diri
dan
membuat kontak lainnya
berhubungan.
Gambar Relay ditunjukkan oleh Gambar
6.
Gambar 6 Relay
2.9
Gambar 4 GSM/GPRS Shield ATWIN QuadBand
Soil Moisture Sensor FC-28
Soil Moisture Sensor FC-28 adalah
sensor kelembaban yang dapat mendeteksi
kelembaban dalam tanah. Sensor ini sangat
sederhana, tetapi ideal untuk memantau taman
kota, atau tingkat air pada tanaman
pekarangan. Sensor ini terdiri dua probe untuk
melewatkan arus melalui tanah, kemudian
membaca resistansinya untuk mendapatkan
nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Yahwe, Isnawaty dan Aksara
membuat tanah lebih mudah menghantarkan
listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang
kering sangat sulit menghantarkan listrik
(resistansi besar). Sensor ini sangat membantu
untuk mengingatkan tingkat kelembaban pada
tanaman atau memantau kelembaban tanah
[12].
Soil Moisture Sensor FC-28 memiliki
spesifikasi tegangan input sebesar 3.3V atau
5V, tegangan output sebesar 0 – 4.2V, arus
sebesar 35 mA, dan memiliki value range
ADC sebesar 1024 bit mulai dari 0 – 1023 bit.
Gambar 7 menunjukkan Soil Moisture Sensor
FC-28.
Gambar 7 menunjukkan Soil Moisture Sensor
FC-28.
2.10 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan
prosedur dari suatu program. Flowchart
menolong analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmensegmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian [13].
Dalam penulisan Flowchart dikenal dua
model, yaitu Sistem Flowchart dan Program
Flowchart
1. System Flowchart
Sistem Flowchart yaitu
bagan yang
memperlihatkan urutan prosedure dan proses
dari beberapa proses di dalam media tertentu.
Melalui Flowchart ini terlihat jenis media
penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan
data.
a. Selain itu juga menggambarkan file yang
dipakai sebagai input dan output,
b. Tidak digunakan untuk menggambarkan
urutan langkah untuk memecahkan
masalah,
c. Hanya untuk menggambarkan prosedur
dalam sistem yang dibentuk,
Gambar 8 menunjukan System Flowchart.
IJCCSISSN: 1978-1520
 103
Gambar 8 Gambar System Flowchart
2.
Program Flowchart
Program Flowchart yaitu bagan yang
memperlihatkan urutan dan hubungan proses
dalam suatu program. Dua jenis metode
penggambaran program Flowchart:
1. Conceptual Flowchart, menggambarkan alur
pemecahan masalah secara global,
2. Detail Flowchart, menggambarkan alur
pemecahan masalah secara rinci.
Gambar 9 menunjukkan Conceptual
Flowchart dan Detail Flowchart.
Gambar 9 Gambar Conceptual Flowchart
Detail Flowchart
dan
2.11 Metode Pengumpulan Data
Dalam
penelitian
ini
metode
pengumpulan data yang digunakan pada
perancangan alat monitoring penyiraman
tanaman tersebut adalah studi literatur. Metode
ini dilaksanakan dengan melakukan studi
kepustakaan yang relevan. Metode ini
dilakukan untuk mencari sumber pelengkap
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
104
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
yang berhubungan dengan aplikasi yang akan
dibangun, yaitu dengan mencari referensi yang
berkaitan dengan kata serapan, sehingga dapat
diimplementasikan dalam alat monitoring
kelembabah tanah melalui SMS berdasarkan
hasil penyiraman tanaman tersebut, mulai dari
buku-buku, jurnal maupun artikel dan sumbersumber lain di internet.
2.12 Metode Pengembangan Sistem
Adapun metode pengembangan sistem
yang digunakan oleh penulis adalah dengan
menggunakan metode Rational Unified
Procces (RUP).
Dalam metode ini, terdapat tahap
pengembangan system yang ditunjukan pada
tabel fase Rational Unified Procces (RUP).
Tabel 1 menunjukkan Fase RUP.
Tabel 1Fase RUP
Fase RUP
Inception
Proses yang dilakukan
Pada tahap ini dilakukan
pendefinisian
batasan
kegiatan,
melakukan
analisis kebutuhan user,
dan
melakukan
perancangan awal system.
Elaboration Pada tahap ini dilakukan
perancangan
perangkat
lunak
mulai
dari
mespesifikasikan
fitur
perangkat lunak hingga
pembuatan prototype alat.
Construction Pengimplementasian
rancang bangun alat yang
telah dibuat, mulai dari
perakitan komponen hingga
pembuatan program alat
sampai dengan pengujian
alat.
Transition
Deployment dan sosialisasi
perancangan system.
Berdasarkan pembacaan nilai data sensor,
value range nilai pembacaan sensor berkisar
dari angka 0 – 1023 bit yang menunjukan nilai
kelembaban suatu tanah. Pembacaan nilai yang
semakin tinggi dari sensor menunjukan bahwa
semakin kering kondisi kelembaban tanah dan
sebaliknya semakin rendah nilai yang dibaca
oleh sensor maka semakin lembab kondisi
kelembaban tanah.
Dalam hal ini untuk lebih mempermudah
penelitian dilakukan perubahan nilai sensor
menjadi nilai persen (%). Mengacu pada
perhitungan manual kelembaban tanah jadi
dalam perhitungan kelembaban tanah oleh alat
untuk mengubah nilai sensor menjadi nilai
persen menggunakan Persamaan (3).
=
1023 −
1023
× 100 %
(3)
Persamaan (3) menjelaskan nilai sensor
yang diperoleh dikurangkan dengan nilai value
range sensor yang berjumlah 1023 dan
dikalikan 100%, sehingga didapatkan nilai
sebesar 0,1023 untuk setiap 0,01 nilai persen.
Maksud dari perubahan nilai ini agar alat dapat
langsung mendeteksi persentase kelembaban
tanah. yang dapat diartikan semakin rendah
persentase yang dideteksi oleh alat maka
semakin kering kondisi kelembaban tanah
sedangkan
semakin
tinggi
persentase
kelembaban maka semakin lembab kondisi
kelembaban tanah. Adapun hasil dari
perubahan nilai sensor ke nilai persen (%)
ditunjukkan oleh Tabel 2.
Tabel 2 Perubahan nilai sensor – nilai persen
(%)
2.13 Perancangan Sistem
1. Penentuan Level Kondisi Kelembaban
Tanah
Pada bagian ini akan dilakukan analisis
awal mengenai penentuan level kondisi
kelembaban tanah tanaman yang akan diteliti.
Struktur penentuan kelembaban tanaman
meliputi kondisi tanah tanaman yang kering
dan kondisi tanah tanaman yang lembab yang
baik untuk pertumbuhan tanaman.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Nilai Sensor
Nilai Persen (%)
1023
1022,898
1012,77
920,7
818,4
716,1
613,8
515,5
409,2
307,9
204,6
103,3
0
0%
0,01
1%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Dari perubahan nilai yang telah didapat
kemudian akan dibuat kategori kondisi
kelembaban tanah. Adapun penentuan kategori
kondisi kelembaban tanah ditunjukkan oleh
Tabel 3.
Tabel 3 Tabel Penentuan kategori kondisi
kelembaban tanah
Kelembaban tanah
No
1
2
Sensor
Persen(%)
515,5 – 1023
0 – 501,27
0 – 50 %
51 – 100 %
Kategori kondisi
kelembaban
tanah
Kering
Lembab
2. Kaliberasi dan Pengujian Alat
Proses kalibrasi terhadap Soil Moisture
sensor FC-28 digunakan untuk mengetahui dan
mendapatkan tingkat keakuratan sensor ketika
pengambilan data. Sebagai standar atau acuan
dalam mengukur kelembaban tanah, pada
penelitian ini digunakan American Standard
Method (ASM). Prinsip dari metode ini adalah
dengan cara melakukan perbandingan antara
massa air dengan massa butiran tanah (massa
tanah dalam kondisi kering) yang telah dibahas
sebelumnya. Adapun hasil kalibrasi dan
pengujian alat ditunjukkan oleh Tabel 4.
Tabel 4 Tabel data hasil kalibrasi dan
pengujian alat
Massa
tanah
kering
(Kg)
0,29
0,29
0,29
0,29
029
029
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
029
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
Massa
tanah
basah
(Kg)
0,30
0,31
0,32
0,33
0,34
0,35
0,36
0,37
0,38
0,39
0,40
0,41
0,42
0,43
0,44
0,45
0,46
0,47
0,48
0,49
0,50
0,51
0,52
 105
IJCCSISSN: 1978-1520
Yahwe, Isnawaty dan Aksara
Kelembaban
tanah (%)
ASM
Sensor
3,448
6,897
10,345
13,793
17,241
20,69
24,138
27,586
31,034
34,483
37,931
41,379
44,828
48,276
51,724
55,172
58,621
62,069
65,517
68,966
72,414
75,862
79,31
2
8
10
14
17
21
23
26
30
35
37
40
43
48
50
55
58
64
65
69
72
75
79
Perbedaan
hasil
pengukuran
(%)
1,488
1,103
0,345
0,207
0,241
0,310
1,138
1,586
1,034
0,517
0,931
1,379
1,828
0,276
1,724
0,172
0,621
1,931
0,517
0,034
0,414
0,862
0,310
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,53
82,759
0,54
86,207
0,55
89,655
0,56
93,103
0,57
96,552
0,58
100
Rata-rata perbedaan
81
85
87
91
95
98
1,759
1,207
2,655
2,103
1,552
2
1,042
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa rata–rata
perbedaan hasil pengukuran dari alat yang
dibuat terhadap American Standard Method
adalah sebesar 1,042%. Sehingga dapat
diartikan bahwa Soil Moisture sensor FC-28
dapat mengukur kelembaban tanah dengan
hasil pengukuran yang relatif baik
3. Gambaran Umum Sistem
Secara umum sistem ini dibuat untuk
mengetahui level kelembaban tanah dengan
memanfaatkan fungsi Soil Moisture Sensor
FC-28 sebagai pengukur kelembaban tanah dan
Arduino UNO sebagai otak alat yang
memproses dan mengolah data, Relay sebagai
saklar on-off otomatis yang menyiram tanaman
pada saat kondisi yang telah ditentukan, serta
pemanfaatan GSM shiled ATWIN Quad-Band
sebagai pengirim SMS tentang kondisi atau
level kelembaban tanah pada tanaman. Gambar
10 menunjukkan Gambaran Umum Sistem.
Dalam hal ini, sistem dibuat agar dapat
memonitoring kelembaban tanah tanaman dan
menyiram tanaman sesuai dengan kelembaban
tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang
dideteksi menggunakan Soil Moisture Sensor
FC-28, Arduino UNO memberikan perintah ke
GSM Shield ATWIN Quad-Band untuk
mengirim pesan tentang kelembaban tanah
tanaman ke pemilik tanaman (admin) melalui
SMS dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
Ketika Soil Moisture sensor FC-28
mendeteksi kelembaban tanah tanaman sudah
memenuhi target penyiraman atau dengan kata
lain sensor mendeteksi bahwa tanah dalam
keadaan yang kering maka Relay akan aktif
secara otomatis dan menjalankan mesin air
untuk menyiram tanaman selama waktu yang
telah ditentukan kemudian Relay akan berhenti
secara otomatis. Namun ketika sensor
mendeteksi kondisi kelembaban tanah yang
lembab Relay tidak aktif namun tetap dalam
kondisi yang stand by.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
106
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
Gambar 10 Gambaran Umum Sistem
4. Analisis Kebutuhan Sistem
Pada tahap analisis kebutuhan sistem ini
akan diuraikan permasalahan yang dihadapi
dengan maksud agar dapat mengidentifikasi
dan
mengevaluasi
permasalahan
dan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem yang
akan dibangun. Sesuai dengan analisis
kebutuhan sistem yang dilakukan, maka sistem
yang dibangun harus mampu melakukan
beberapa hal berikut:
a. Mengukur level
kelembaban tanah
tanaman.
b. Menyiram tanaman.
c. Mengirim
pesan
tentang
kondisi
kelembaban tanah tanaman berupa SMS.
Dalam perancangan sistem rancang
bangun prototype monitoring kelembaban
tanah melalui SMS berdasarkan hasil
penyiraman tanaman, diperlukan software IDE
Arduino untuk merancang semua jenis inputoutput terhadap alat yang akan digunakan.
Software IDE Arduino diinstal pada notebook
yang mempunyai processor Intel™ Atom ™
CPU N280, dan RAM 1024 MB.
Adapun kebutuhan lainnya ditunjukkan
oleh Tabel 5.
Tabel 5 Kebutuhan lain sistem
NO.
ALAT
JUMLAH
1
Arduino UNO
Soil Moisture Sensor FC28
GSM Shield
Relay
Mesin air
SIM Card
Adaptor
1
2
3
4
5
6
7
1
1
1
1
1
1
5. Perancangan Sistem
Pada
proses
perancangan
sistem
monitoring kelembaban tanah melalui SMS
berdasarkan hasil penyiraman tanaman terbagi
menjadi dua bagian yaitu perancangan
hardware dan perancangan software.
a. Perancagan Hardware
Pada proses ini dibuat skematik rangkaian
– rangkaian yang nantinya dihubungkan
menggunakan
kabel
conector
dengan
komponen pendukung lainnya. Sebagai input,
proses, dan output signal untuk kemudian
melakukan tindakan tertentu sesuai dengan
program yang ditanamkan didalamnya.
Komponen utama dari rangkaian ini adalah
Arduino UNO, dengan integrasi Soil Moisture
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Yahwe, Isnawaty dan Aksara
Sensor FC-28 sebagai input-an, GSM Shield
dan Relay sebagai output dari. Pada Arduino
UNO inilah semua program dimasukan
sehingga rangkaian atau komponen-komponen
pendukung
dalam
sistem
monitoring
kelembaban
tanah
berdasarkan
hasil
penyiraman tanaman dapat berjalan sesuai
dengan yang dikehendaki.
IJCCSISSN: 1978-1520
 107
Gambar 11 menunjukkan Flowchart
penyiraman tanaman dan Gambar 12
menunjukkan Flowchart pengiriman SMS.
b. Perancangan Software
Perancangan software dirancang dengan
beberapa software pendukung. Antara lain
menggunakan software IDE Arduino untuk
merancang sistem kendali di Arduino UNO.
Adapun implementasi yang diharapkan
dalam perancangan ini yaitu:
1. Implementasi perangkat lunak yang
dimasukan kedalam Arduino UNO untuk
dapat mengukur level kelembaban tanah
tanaman.
2. Implementasi sistem pada program
Arduino UNO untuk mengirim SMS ke
pemilik tanaman (Admin) tentang kondisi
level kelembaban tanah tanaman.
3. Implementasi sistem pada program
Arduino UNO untuk mengaktifkan Relay
dan menjalankan mesin air untuk
menyiram tanaman sampai selama waktu
yang telah ditentukan ketika sensor
mendeteksi kelembaban tanah berada
dalam kondisi yang kering.
Gambar 11 Flowchart penyiraman tanaman
6. Arsitektur Sistem
Arsitektur
sistem
bertujuan
untuk
memberikan instruksi dan langkah-langkah
kepada alat untuk menyiram tanaman.
penyiraman tanaman dilakukan pada lahan
atau media yang terdiri dari tanaman cabai dan
tomat. Arsitektur ini merupakan langkah awal
pembuatan program. Dengan adanya arsitektur
sistem urutan proses kegiatan menjadi lebih
jelas.
Flowchart diagram merupakan gambaran
atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antara proses dan intruksinya,
gambaran ini dinyatakan dalam simbol.
Dengan
demikian
setiap
simbol
menggambarkan proses tertentu, sedangkan
hubungan antar proses digambarkan dengan
garis penghubung. Dalam hal ini dibuat dua
model
Flowchart
diagram
yang
menggambarkan tentang proses penyiraman
tanaman dan proses pengiriman SMS.
Gambar 12 Flowchart pengiriman SMS
Gambar 11 dan Gambar 12
menunjukkan bahwa sensor akan membaca
secara realtime kondisi kelembaban tanah
tanaman.
Apabila
sensor
membaca
kelembaban tanah tanaman dalam keadaan
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
108
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
lembab maka sistem dalam keadaan stand by
dan apabila sensor membaca keadaan
kelembaban tanah tanaman dengan kondisi
kering, maka sistem akan memerintahkan
Relay untuk menyalakan mesin air melakukan
penyiraman tanaman.
Gambar
12
menunjukan proses
pengiriman Short Message Service (SMS)
tentang hasil kelembaban tanah dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.
ℎ
Implementasi
Pada proses ini komponen diletakan
berdasarkan fungsi dari masing-masing
komponen sehingga alat dapat terlihat rapih
dan dapat berfungsi dengan baik. Gambar 13
menunjukkan gambar penempatan Arduino
UNO, GSM Shiel, dan Relay.
Gambar 13 Gambar penempatan Arduino
UNO, GMS Shield dan Relay
Gambar 13 menunjukkan bahwa Soil
Moisture Sensor FC-28 terhubung dengan
Arduinoo UNO dan GSM shield dengan
menggunakan
kabel
konektor
yang
ditempatkan menancap kedalam tanah
tanaman agar sensor dapat berfungsi dengan
baik untuk mendeteksi nilai kelembaban tanah
tanaman.
3.2
Pegujian Sistem
Dalam tahap pengujian sistem dilakukan
pengujian terhadap masing-masing komponen
yang digunakan dalam sistem monitoring
kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan
hasil
penyiraman
tanaman,
kemudian
menyimpulakan persentase keberhasilan dari
pengujian sistem ini, dengan menggunakan
Persamaan (4).
ℎ
ℎ
× 100 %
(4)
1. Pengujian Kinerja Seluruh Sistem
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
kinerja sistem secara keseluruhan mulai dari
mendeteksi kelembaban tanah tanaman,
menyiram tanaman dan mengirimkan pesan
tentang kondisi kelembaban tanah tanaman ke
nomor handphone pemilik tanaman. Adapun
hasil pengujian keseluruhan sistem dapat
dilihat pada Tabel 6.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
=
Tabel 6 Pengujian Kinerja Seluruh Sistem
Keterangan
Kelembaban tanah
No
Relay
Pengiriman
data SMS
Waktu
penerimaan
SMS
Persen
(%)
Status
tanah
1
7,62 %
Kering
ON

Tepat waktu
2
7,62 %
Kering
ON

Tepat waktu
3
8,9 %
Kering
ON

Tepat waktu
4
8,02 %
Kering
ON

Tepat waktu
5
58,55 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
6
66,37 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
7
66,47 %
Lembab
OFF

Terlambat 5 detik
8
1,56 %
Kering
ON

Tepat waktu
9
1,08 %
Kering
ON

Tepat waktu
10
93,94 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
11
84,07 %
Lembab
OFF

Terlambat 3 detik
12
82,89 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
13
6,74 %
Kering
ON

Tepat waktu
14
7,72 %
Kering
ON

Terlambat 1 menit
15
8,02 %
Kering
ON

Terlambat 15
detik
16
35,68 %
Kering
ON

Tepat waktu
17
79,57 %
Lembab
OFF

Terlambat 8 detik
18
55,52 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
19
64.,52 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
20
88,76 %
Lembab
OFF

Tepat waktu
Dalam pengujian kinerja keseluruhan
sistem monitoring kelembaban tanah melalui
SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman.
Sistem akan mendeteksi kelembaban tanah
tanaman
kemudian
meneruskan
hasil
pembacaan sensor dengan program yang
ditanamkan kedalam sistem. Selanjutnya baru
dapat diketahui hasil pembacaan apakah
kondisi level kelembaban tanah tanaman
berada dalam kondisi yang kering atau kondisi
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
IJCCSISSN: 1978-1520
Yahwe, Isnawaty dan Aksara
yang lembab. Ketika kelembaban tanah berada
dalam kondisi yang kering Relay akan aktif
dan menyalakan mesin air selama 5 detik
kemudian Relay akan berhenti dan mesin air
akan berhenti menyiram tanaman, dan ketika
kelembaban tanah berada dalam kondisi yang
lembab Relay tetap dalam kondisi yang stand
by dan akan langsung aktif secara otomatis
ketika kondisi tanah menjadi kering kembali.
Pengujian yang dilakukan secara berulang –
ulang dengan menggunakan media tanah yang
kering dan tanah yang lembab, secara
keseluruhan alat dapat bekerja sesuai dengan
yang diharapkan.
Pada proses pengiriman data melalui
SMS, data hasil deteksi sensor terkini tentang
kelembaban tanah langsung dapat terkirim
dengan delay waktu 15 detik dari pembacaan
sensor, delay 15 detik berfungsi agar pada saat
sistem mendeteksi kondisi kelembaban tanah
tanaman tidak langsung mengirimkan data ke
Arduino UNO untuk mengirimkan pesan
dikarenakan pada saat pembacaan sensor bisa
saja kondisi kelembaban tanah tanaman yang
terdeteksi dari sensor berubah.
Adapun
persentase
keberhasilan
keseluruhan sistem pada alat yang digunakan
dapat dilihat pada perhitungan berikut :
=
ℎ
=
ℎ
=
ℎ
(%)
20
=
× 100 = 100 %
20
(%)
20
=
× 100 = 100 %
20
(%)
=
ℎ
=
=−
20
20
× 100 = 100 %
(%)
15
=
× 100 = 75%
20
(%)
−
( )+ ( )+( )+( )
4
100 + 100 + 100 + 75
=
= 93,75 %
4
=
Dalam pengujian keseluruhan sistem
alat, keberhasilan kinerja alat sebesar 93,75%,
nilai
persentase ini
dapat
mewakili
keberhasilan alat karena alat dapat melakukan
monitoring kelembaban tanah, mendeteksi
level kelembaban tanah, dan dapat menyiram
tanaman ketika kondisi tanah tanaman berada
 109
dalam kondisi yang kurang baik atau kering.
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan implementasi
sistem monitoring kelembaban tanah melalui
SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman
yang
telah
diuraikan
pada
bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dalam
tahap
pengimplementasian
prototype monitoring kelembaban tanah
melalui
SMS
berdasarkan
hasil
penyiraman tanaman, aplikasi IDE
Arduino berhasil melakukan pengendalian
terhadap
alat
monitoring
untuk
mengimplementasikan kinerja alat melalui
perintah source code yang ditulis,
sehingga alat dapat menjalankan segala
perintah yang telah ada dalam program.
2. Soil Moisture Sensor FC-28 berhasil
diimplementasikan
sebagai
input-an
sehingga saat dioperasikan alat dapat
mendeteksi kelembaban tanah tanaman
dengan baik.
3. GSM
Shield
ATWIN
Quad-Band
berfungsi dengan baik sebagai media
untuk mengirimkan pesan ke nomor
handphone pemilik tanaman.
4. SMS Gateway berhasil diimplementasikan
sebagai input-an untuk megirimkan pesan
ke nomor handphone pemilik tanaman,
sehingga alat monitoring penyiraman
tanaman dapat bekerja secara maksimal
dalam memberikan informasi kepada
pemilik tanaman.
5. Relay yang berfungsi sebagai saklar dapat
berfungsi dengan baik dalam menjalankan
mesin air sehingga tanaman dapat disiram
tepat pada waktu yang dibutuhkan oleh
tanaman.
6. Tingkat keberhasilan pada saat pengujian
monitoring kelembaban tanah melalui
SMS berdasarkan hasil penyiraman
tanaman mencapai 93,75 % dengan
pengujian yang telah dilakukan.
7. Dalam tahap pengujian alat monitoring ini
terkendala dengan baik tidaknya kondisi
jaringan seluler yang digunakan, karena
jaringan seluler yang kurang baik dapat
menghambat proses penerimaan pesan
SMS tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
110
Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS
5. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
peneliti dapat memberikan beberapa saran
untuk penelitian selanjutnya. Adapun beberapa
saran itu adalah sebagai berikut:
1. Agar menggunakan sensor yang bisa
bekerja dengan jangkauan yang lebih baik
dari Soil Moisture sensor FC-28 yang
dapat mencakup kelembaban tanah yang
cukup luas seperti kebun.
2. Tidak hanya menggunakan Soil Moisture
sensor
FC-28 sebagai pendeteksi
kelembaban tanah, namun juga dapat
menggunakan sensor pendeteksi suhu agar
mengetahui suhu sekitar tanaman tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
Pengertian
Monitoring,
2015,
jbptunikompp-gdl-pudjidhest-30499-9unikom_p-i.pdf, diakses pada 12
Februari 2015.
Tajinogoro.com.,
2012,
Budidaya
Tanaman Cabe yang Baik, http://
www.tanijogonegoro. com/2012/10/cara
-praktis-budidaya-cabai.html, diakses
pada 12 Februari 2015.
BBPP, LEMBANG., 2012, Teknik
Budidaya
Tanaman
Tomat,
http://www.bbpplembang.info/index.php/arsip/artikel/arti
kel-pertanian/588-teknik-budidayatanaman-tomat-solanum-lycopersicum,
diakses pada 12 Februari 2015.
[4]
Kelembaban
Tanah,
2015,
eprints.ums.ac.id/14532/4/BAB_I.pdf,
diakses pada 12 Februari 2015.
[5]
Stevanus dan Setiadi, K.. D., 2013, Alat
Pengukur Kelembaban Tanah Berbasis
Mikrokontroler Pic 16f84, Jurnal Teknik
Elektro Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
[6]
Khang, B., 2002, Trik pemrograman
aplikasi berbasis SMS, Jakarta.
[7]
Brigida.,
2012,
SMS
Gateway,
http://informatika.we.id/sms-
gateway.html, diakses pada 12 Februari
2015
[8]
Ibrahim, A., 2011, Pengembangan
Sistem Informasi Monitoring Tugas
Akhir Berbasis Short Message Service
(SMS) Gateway, Jurnal Jurusan Sistem
Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Sriwijaya.
[9]
Arduino.,
2015,
Arduino
UNO,
https://www.arduino.cc/en/Main/Arduin
oBoardUNO, diakses pada 15 Oktober
2015.
[10] Linksprite., 2015, ATWIN Quad Band
GPRS/GSM
Shiled,
http://linksprite.com/
wiki/index.php5
?title=ATWIN_Quad_band_GPRS/GSM
_Shield_for_Arduino, diakses pada 15
Oktober 2015.
[11] Teknik Elektronika., 2015, Pengertian
dan
Fungsi
Relay,
http://teknikelektronika.com/
pengertian-Relay-fungsi-Relay/, diakses
pada 15 Oktober 2015.
[12] Indo ware., 2015, Soil Moisture sensor,
http://indo-ware.com/produk-284moisture-sensor-.html, diakses pada12
Februari 2015.
[13] Sudarsono,
2012,
Flowchart,
http://sdarsono.
staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1
6512/Flowchart.pdf,
Universitas
Gunadarma, diakses tanggal 14 Mei
2014
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Download