semanTIK, Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 97-110 ISSN : 2502-8928 (Online) 97 RANCANG BANGUN PROTOTYPE SYSTEM MONITORING KELEMBABAN TANAH MELALUI SMS BERDASARKAN HASIL PENYIRAMAN TANAMAN “STUDI KASUS TANAMAN CABAI DAN TOMAT” Caesar Pats Yahwe *1, Isnawaty2, L.M Fid Aksara3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail: *[email protected] , [email protected], [email protected] *1,2,3 Abstrak Penyiraman merupakan suatu hal yang tidak dapat dilepaskan dalam menjaga serta merawat tanaman agar tanaman tetap tumbuh dengan subur. kebutuhan air yang cukup sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Contohnya seperti tanaman Cabai dan Tomat yang membutuhkan perhatian khusus karena jika tanaman ini tidak mendapatkan kondisi yang baik maka tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, bahkan akan berdampak fatal bagi tanaman tersebut. Monitoring penyiraman tanaman berdasarkan kelembaban tanah melalui SMS berbasis mikrokontroler merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam hal mengawasi serta merawat tanaman tetap dalam kondisi yang baik. Sehingga dapat mengefisienkan waktu dan tenaga pemilik tanaman dalam melakukan aktivitasnya tanpa mengurus langsung tanaman yang dimiliki. Dengan menggunakan Arduino UNO sebagai pengendali utama yang diprogram untuk mengetahui kelembaban tanah tanaman melalui Soil Moisture Sensor FC-28 yang ditanam di tanah dan hasil kelembaban tanah tanaman yang diperoleh akan dikirim ke handphone pemilik tanaman melalui media SMS yang dikoneksikan dengan GSM Shield ATWIN Quad-Band. Ketika kondisi sensor mendeteksi kelembaban tanah tanaman kurang baik, maka Arduino UNO akan memberikan perintah ke Relay untuk menyalakan mesin air dan melakukan penyiraman tanaman. Hasil pengujian monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman menunjukkan bahwa Soil Moisture Sensor FC-28 dapat mendeteksi kelembaban tanah dan alat dapat menyiram tanaman ketika kondisi tanah dalam keadaan kering kemudian SMS Gateway akan bekerja secara otomatis untuk mengirimkan SMS kepada pemilik tanaman. Persentase keberhasilan alat sebesar 93,75%. Kata kunci— SMS, Arduino UNO, Soil Moisture Sensor FC-28, GSM Shield ATWIN Quad-Band Abstract Watering is a matter that can not be discharged in maintaining and caring for plants in order to keep the plants thrive. needs enough water greatly affect plant growth. Examples such as chilli and tomato crops that require special attention because if the plant is not getting a good condition, the plants do not grow well, even be fatal for the plant. Monitoring of watering based on Soil Moisture via SMS based microcontroller is one way that can be used in monitoring and caring for the plants remain in good condition. So as to minimize the time and power plant owners in their activities without the direct care of a plant that belongs. By using Arduino UNO as a main controller is programmed to determine the Soil Moisture the plant through the Soil Moisture Sensor FC-28 were planted in the ground and the results of Soil Moisture the plants obtained will be sent to the mobile phone owner of the plant through the medium of SMS is connected to the GSM Shield ATWIN Quad-Band. When the condition of Soil Moisture detection Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012 98 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS sensors poor crop, then the Arduino UNO will give the command to start the engine Relay for water and do watering plants. The test results of Soil Moisture monitoring via SMS based on the results of watering the plants showed that the Soil Moisture Sensor FC-28 can detect Soil Moisture and tools can be watering when the soil is dry then sms gateway will work automatically to send an SMS to the owner of the plant. The percentage of success of the tool by 93,75%. Keywords— SMS, Arduino UNO, Soil Moisture Sensor FC-28, GSM Shield ATWIN Quad-Band 1. PENDAHULUAN C abai dan Tomat merupakan suatu komoditas sayuran yang tidak bisa dilepaskan dalam keperluan sehari-hari. Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Kebutuhan konsumen yang tinggi akan Cabai dan Tomat membuat sayuran ini semakin jarang ditemukan, sehingga menyebabkan harga Cabai dan Tomat dipasaran melambung tinggi dan sulit bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Pembudidayaan tanaman Cabai dan Tomat membutuhkan perhatian khusus karena jika tanaman ini tidak mendapatkan kondisi atau keadaan yang baik maka tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik, misalnya kondisi kelembaban tanah yang tidak sesuai maka tanaman akan lambat berbuah dan bahkan tidak berbuah sama sekali. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi kelembaban tanah pada perkembangan tanaman yaitu penyiraman. Penyiraman merupakan suatu hal yang tidak dapat dilepaskan didalam membudidayakan tanaman Cabai dan Tomat agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan subur karena kebutuhan air yang cukup sangat diperlukan. Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan berdampak fatal bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri. Semua itu merupakan kombinasi yang harus dilakukan guna menunjang pertumbuhan serta perkembangan tanaman untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mempermudah didalam pembudidayaan khususnya pada tanaman Cabai dan Tomat maka dibutuhkan suatu sistem kontrol yang terpadu untuk mengendalikan serta me-monitoring sistem, agar mempermudah didalam perawatan tanaman. SMS (Short Message Service) yang merupakan kemajuan teknologi paling menonjol dimasyarakat, membuat teknologi ini sangat mudah diakses dan digunakan. SMS dapat menjadi sarana perantara untuk memantau suatu kondisi objek yang ingin dipantau. Dengan sistem yang dimiliki dari teknologi ini, dapat membantu pemilik tanaman untuk memantau dan mengontrol keadaan tanaman tetap dalam kondisi yang baik. Dari uraian di atas, maka penulis menggambil judul penelitian “RANCANG BANGUN PROTOTYPE SYSTEM MONITORING KELEMBABAN TANAH MELALUI SMS BERDASARKAN HASIL PENYIRAMAN TANAMAN” yang akan menjadi solusi dalam hal pemantauan serta penyiraman tanaman Cabai dan Tomat. Berdasarkan yang telah dipaparkan sebelumnya, permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana merancang suatu sistem yang dapat memonitoring kelembaban tanah tanaman melalui media SMS (Short Message Service), serta dapat mengontrol penyiraman tanaman berdasarkan kelembaban tanah tanaman. Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasikan, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Sistem yang dibuat ini merupakan pendeteksi ketinggian air, ketika permukaan air telah mencapai ketinggian tertentu yaitu Waspada, Siaga, Dan Bahaya Banjir. 2. Perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan sistem adalah IDE Arduino. 3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C#. 4. Arduino UNO berfungsi sebagai otak alat untuk mengontrol semua perangkat keras yang digunakan. 5. Soil Moisture Sensor FC-28 digunakan untuk mengukur kelembaban tanah tanaman. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page Yahwe, Isnawaty dan Aksara Mesin air yang digunakan untuk penyiraman tanaman adalah mesin air aquarium. 7. Tanaman yang dipakai untuk penelitian adalah tanaman Cabai dan Tomat. 6. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Monitoring Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses suatu objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan [1]. Secara umum monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program proses pembelajaran yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera mempersiapkan kebutuhan dalam pembelajaran tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan, serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut. IJCCSISSN: 1978-1520 99 berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini terdapat pada Cabai hijau. Selain itu Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Tidak hanya itu Cabai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Namun karena rasanya yang pedas, Cabai harus dimakan secukupnya saja untuk menghindari nyeri lambung [2]. Selama budidaya, tanaman Cabai membutuhkan syarat-syarat untuk menunjang keberhasilan usaha tani, pertumbuhan tanaman yang sehat merupakan harapan petani Cabai. Untuk itu pengetahuan tentang syarat tumbuh tanaman Cabai perlu diketahui, seperti berikut: 1. Tanah tempat penanaman Cabai harus gembur dengan kisaran pH 6,5-6,8. 2. Tanaman Cabai memerlukan air cukup untuk menopang pertumbuhan tanaman. Air berfungsi sebagai pelarut unsur hara, pengangkut unsur hara ke organ tanaman, pengisi cairan tanaman Cabai, serta membantu proses fotosintesis dan respirasi selama proses budidaya berlangsung. Tetapi pemberian air tidak boleh berlebihan 3. Iklim dengan angin sepoi-sepoi cocok untuk menanam Cabai. Curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kelebihan air. Intensitas sinar matahari sangat dibutuhkan tanaman Cabai, berkisar antara 10–12 jam per hari. Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman Cabai 24°C- 28°C 2.3 Tomat Tomat dalam bahasa ilmiah Solanum Lycopersicum syn. Lycopersicum Esculentum adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae. Kata "Tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, Tomatl (dilafazkan: /tɔ.matɬ/). 2.2 Cabai Tumbuhan Tomat berasal dari Amerika Cabai atau Cabai merah dalam bahasa Tengah dan Selatan, yaitu dari kota Meksiko inggris chili (Chili Pepper) merupakan sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan tumbuhan anggota Genus Capsicum. Cabai siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 dapat dijadikan sebagai sayuran dan bumbu sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dapur. Rasanya yang pedas sangat populer di dekat dari kentang dan dapat tumbuh dengan Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan, mudah di wilayah beriklim Mediterania [3]. sehingga ada daerah yang setiap masakannya Tanaman Tomat dapat tumbuh baik di menggunakan Cabai sebagai penguat rasa. dataran tinggi (lebih dari 700 m dpi), dataran Cabai memilki beberapa kandungan medium (200 m - 700 m dpi), dan dataran senyawa yang berguna bagi kesehatan rendah (kurang dari 200 m dpi). Faktor manusia. Cabai mengandung antioksidan yang temperatur dapat mempengaruhi warna buah. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 100 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS Pada temperatur tinggi (di atas 32°C) warna buah Tomat cenderung kuning, sedangkan pada temperatur tidak tetap warna buah cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap warna buah Tomat adalah antara 24°C - 28°C yang umumnya merah merata. Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah Tomat. kelembaban yang relatif diperlukan untuk tanaman Tomat adalah 80 %. Tanaman Tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang–kurangya 10-12 jam setiap hari. Tanaman Tomat merupakan tanaman yang bisa tumbuh disegala tempat, dari daerah dataran rendah sampai daerah dataran tinggi (pegunungan) untuk pertumbuhan yang baik, tanaman Tomat membutuhkan tanah yang gembur dengan kadar keasaman pH antara lain 6-7, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai tanaman mulai dari panen. 2.4 Kelembaban Tanah Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori – pori tanah yang berada di atas water table. Definisi yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori – pori tanah. kelembaban tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi dan perkolasi. Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses penggerakan air jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap penggerakan horizontal [4]. Untuk dapat mengetahui kondisi kelembaban tanah dapat dilakukan pengukuran menggunakan alat pengukur kelembaban tanah yaitu Soil Tester serta dapat pula dilakukan perhitungan manual untuk mengetahui kelembaban tanah. Misalkan = , = ℎ ℎ, = ℎ dan = ℎ, maka persamaan yang dapat digunakan untuk mengetahui kelembaban tanah ditunjukkan oleh Persamaan (1) dan Persamaan (2) [5]. = = 2.5 − × 100 % (1) (2) SMS (Short Message Service) SMS adalah sebuah teknologi yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 di Eropa oleh EuropeanTelecommunications Standards Institute (ETSI), dan pada awalnya menjadi suatu standar untuk telepon wireless yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communications). SMS (Short Message Service) adalah salah satu komunikasi teks melalui telepon seluler. SMS merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan saat ini. Selain murah, prosesnya juga berjalan cepat dan langsung sampai pada tujuan, tetapi selama ini SMS baru digunakan sebatas untuk mengirim dan menerima pesan antara sesama pemilik telepon seluler. Kemudahan penggunaan, variasi layanan, dan promosi yang cukup gencar dari operator seluler menjadikan SMS sebagai layanan yang sangat populer di masyarakat [6]. Ketika pengguna mengirim SMS, maka pesan dikirim ke MSC melalui jaringan seluler yang tersedia, yang meliputi tower BTS yang sedang meng-handle komunikasi pengguna, lalu ke BSC, kemudian sampai ke MSC. MSC kemudian mem-forward lagi SMS ke SMSC untuk disimpan. SMSC kemudian mengecek untuk mengetahui apakah handphone tujuan sedang aktif dan dimanakah handphone tujuan tersebut. Gambar 1 menunjukkan alur pengiriman SMS. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page Yahwe, Isnawaty dan Aksara IJCCSISSN: 1978-1520 101 2.7 Gambar 1 Alur pengiriman SMS Kelebihan utama dari SMS ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. SMS dapat diterima secara langsung, yang menjadikan SMS solusi yang ideal untuk menyebarkan informasi. 2. Pengiriman pesan ke beberapa orang secara bersamaan. 3. Pengiriman pesan yang cepat, kurang dari 1 menit. 4. Harganya murah. 5. Delivered Oriented Service. 2.6 SMS Gateway SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang mengomunikasikan antara sistem operasi komputer, dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS [7]. Pada prinsipnya, SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan untuk mendistribusikan pesan-pesan yang di generate lewat sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler. Gambar 2 menunjukkan alur SMS Gateway. Gambar 2 Alur SMS Gateway SMS Gateway banyak digunakan dalam berbagai bidang, diantranya pemerintahan, pendidikan dan bisnis atau manajemen CRM (Customer Relationship Management) [8]. Arduino Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” disini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi Arduino adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, mengcompile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller [9]. Kelebihan yang dimiliki Arduino adalah sebagai berikut: 1. Lintas platform, software Arduino dapat dijalankan pada system operasi Windows, Macintosh OSX dan Linux, sementara platform lain umumnya terbatas hanya pada Windows. 2. Sangat mudah dipelajari dan digunakan, karena bahasa pemrogramannya masih sama seperti bahasa C. 3. Open source, baik dari sisi hardware maupun software-nya. 4. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino, misalnya shield GSM/GPRS, GPS, Ethernet dan SD Card. a. Arduino UNO Arduino UNO merupakan pengembangan dari Arduino duemilanove. Keduanya samasama mempergunakan chip ATMEGA 328P, namun pada Arduino UNO sudah tidak menggunakan chip FTDI-FT232RL sebagai USB-to-serial converter melainkan telah menggunakan chip ATMEGA8U2-MU. Pemakaian chip ini utamanya untuk mengatasi masalah USB driver di berbagai versi operating system seperti Windows dan juga Macintosh. Selain itu, pengembangannya juga ada pada bootloader-nya. Arduino Duemilanove menggunakan space 2 KB dan beroperasi pada 57600 baud dan Arduino UNO menggunakan bootloader yang bernama Optiboot yang hanya memakai space 512 Byte (hanya ¼ dari space Arduino Duemilanove, tentunya bisa menyimpan library yg lebih banyak) dan beroperasi pada 115200 baud (2 kali lebih cepat). Itulah yang membedakan antara Arduino Duemilanove dan Arduino Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 102 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS UNO [9]. Gambar 3 menunjukkan Arduino UNO. Gambar 3 Arduino UNO. b. Arduino GSM Shield GSM adalah standar internasional untuk telepon seluler. Singkatan yang berdiri untuk Global System for Mobile Communications. Hal ini juga kadang-kadang disebut sebagai 2G, karena merupakan jaringan selular generasi kedua. Untuk menggunakan GPRS akses internet, dan untuk Arduino dapat meminta atau melayani halaman website untuk mendapatkan nama Access Point (APN) dan username atau password dari operator jaringan. Antara lain, GSM mendukung panggilan keluar dan masuk suara, sistem (SMS atau pesan teks), dan komunikasi data ( melalui GPRS ). GSM Shield memungkinkan papan Arduino atau microcontroller untuk terhubung ke internet, mengirim dan menerima SMS, GSM akan bekerja dengan Arduino UNO dan microcontroller akan bekerja dengan mega papan ADK. Antara lain, GSM mendukung panggilan keluar dan masuk suara, Simple Pesan Sistem (SMS atau pesan teks), dan komunikasi data (melalui GPRS). Arduino GSM Shield atau modem GSM. Dari perspektif operator seluler, perisai Arduino GSM tampak seperti ponsel. Dari perspektif arduino, perisai arduino GSM tampak seperti modem [10]. Gambar 4 menunjukkan Arduino GSM Shield. 2.8 Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, Relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka [11]. Gambar 5 menunjukkan kontak Relay. Gambar 5 Kontak Relay Susunan kontak pada Relay adalah : Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. Gambar Relay ditunjukkan oleh Gambar 6. Gambar 6 Relay 2.9 Gambar 4 GSM/GPRS Shield ATWIN QuadBand Soil Moisture Sensor FC-28 Soil Moisture Sensor FC-28 adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana, tetapi ideal untuk memantau taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page Yahwe, Isnawaty dan Aksara membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Sensor ini sangat membantu untuk mengingatkan tingkat kelembaban pada tanaman atau memantau kelembaban tanah [12]. Soil Moisture Sensor FC-28 memiliki spesifikasi tegangan input sebesar 3.3V atau 5V, tegangan output sebesar 0 – 4.2V, arus sebesar 35 mA, dan memiliki value range ADC sebesar 1024 bit mulai dari 0 – 1023 bit. Gambar 7 menunjukkan Soil Moisture Sensor FC-28. Gambar 7 menunjukkan Soil Moisture Sensor FC-28. 2.10 Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmensegmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian [13]. Dalam penulisan Flowchart dikenal dua model, yaitu Sistem Flowchart dan Program Flowchart 1. System Flowchart Sistem Flowchart yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa proses di dalam media tertentu. Melalui Flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. a. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output, b. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, c. Hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk, Gambar 8 menunjukan System Flowchart. IJCCSISSN: 1978-1520 103 Gambar 8 Gambar System Flowchart 2. Program Flowchart Program Flowchart yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program Flowchart: 1. Conceptual Flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global, 2. Detail Flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci. Gambar 9 menunjukkan Conceptual Flowchart dan Detail Flowchart. Gambar 9 Gambar Conceptual Flowchart Detail Flowchart dan 2.11 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan pada perancangan alat monitoring penyiraman tanaman tersebut adalah studi literatur. Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan yang relevan. Metode ini dilakukan untuk mencari sumber pelengkap Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 104 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun, yaitu dengan mencari referensi yang berkaitan dengan kata serapan, sehingga dapat diimplementasikan dalam alat monitoring kelembabah tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman tersebut, mulai dari buku-buku, jurnal maupun artikel dan sumbersumber lain di internet. 2.12 Metode Pengembangan Sistem Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode Rational Unified Procces (RUP). Dalam metode ini, terdapat tahap pengembangan system yang ditunjukan pada tabel fase Rational Unified Procces (RUP). Tabel 1 menunjukkan Fase RUP. Tabel 1Fase RUP Fase RUP Inception Proses yang dilakukan Pada tahap ini dilakukan pendefinisian batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal system. Elaboration Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari mespesifikasikan fitur perangkat lunak hingga pembuatan prototype alat. Construction Pengimplementasian rancang bangun alat yang telah dibuat, mulai dari perakitan komponen hingga pembuatan program alat sampai dengan pengujian alat. Transition Deployment dan sosialisasi perancangan system. Berdasarkan pembacaan nilai data sensor, value range nilai pembacaan sensor berkisar dari angka 0 – 1023 bit yang menunjukan nilai kelembaban suatu tanah. Pembacaan nilai yang semakin tinggi dari sensor menunjukan bahwa semakin kering kondisi kelembaban tanah dan sebaliknya semakin rendah nilai yang dibaca oleh sensor maka semakin lembab kondisi kelembaban tanah. Dalam hal ini untuk lebih mempermudah penelitian dilakukan perubahan nilai sensor menjadi nilai persen (%). Mengacu pada perhitungan manual kelembaban tanah jadi dalam perhitungan kelembaban tanah oleh alat untuk mengubah nilai sensor menjadi nilai persen menggunakan Persamaan (3). = 1023 − 1023 × 100 % (3) Persamaan (3) menjelaskan nilai sensor yang diperoleh dikurangkan dengan nilai value range sensor yang berjumlah 1023 dan dikalikan 100%, sehingga didapatkan nilai sebesar 0,1023 untuk setiap 0,01 nilai persen. Maksud dari perubahan nilai ini agar alat dapat langsung mendeteksi persentase kelembaban tanah. yang dapat diartikan semakin rendah persentase yang dideteksi oleh alat maka semakin kering kondisi kelembaban tanah sedangkan semakin tinggi persentase kelembaban maka semakin lembab kondisi kelembaban tanah. Adapun hasil dari perubahan nilai sensor ke nilai persen (%) ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2 Perubahan nilai sensor – nilai persen (%) 2.13 Perancangan Sistem 1. Penentuan Level Kondisi Kelembaban Tanah Pada bagian ini akan dilakukan analisis awal mengenai penentuan level kondisi kelembaban tanah tanaman yang akan diteliti. Struktur penentuan kelembaban tanaman meliputi kondisi tanah tanaman yang kering dan kondisi tanah tanaman yang lembab yang baik untuk pertumbuhan tanaman. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page Nilai Sensor Nilai Persen (%) 1023 1022,898 1012,77 920,7 818,4 716,1 613,8 515,5 409,2 307,9 204,6 103,3 0 0% 0,01 1% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Dari perubahan nilai yang telah didapat kemudian akan dibuat kategori kondisi kelembaban tanah. Adapun penentuan kategori kondisi kelembaban tanah ditunjukkan oleh Tabel 3. Tabel 3 Tabel Penentuan kategori kondisi kelembaban tanah Kelembaban tanah No 1 2 Sensor Persen(%) 515,5 – 1023 0 – 501,27 0 – 50 % 51 – 100 % Kategori kondisi kelembaban tanah Kering Lembab 2. Kaliberasi dan Pengujian Alat Proses kalibrasi terhadap Soil Moisture sensor FC-28 digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan tingkat keakuratan sensor ketika pengambilan data. Sebagai standar atau acuan dalam mengukur kelembaban tanah, pada penelitian ini digunakan American Standard Method (ASM). Prinsip dari metode ini adalah dengan cara melakukan perbandingan antara massa air dengan massa butiran tanah (massa tanah dalam kondisi kering) yang telah dibahas sebelumnya. Adapun hasil kalibrasi dan pengujian alat ditunjukkan oleh Tabel 4. Tabel 4 Tabel data hasil kalibrasi dan pengujian alat Massa tanah kering (Kg) 0,29 0,29 0,29 0,29 029 029 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 029 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 Massa tanah basah (Kg) 0,30 0,31 0,32 0,33 0,34 0,35 0,36 0,37 0,38 0,39 0,40 0,41 0,42 0,43 0,44 0,45 0,46 0,47 0,48 0,49 0,50 0,51 0,52 105 IJCCSISSN: 1978-1520 Yahwe, Isnawaty dan Aksara Kelembaban tanah (%) ASM Sensor 3,448 6,897 10,345 13,793 17,241 20,69 24,138 27,586 31,034 34,483 37,931 41,379 44,828 48,276 51,724 55,172 58,621 62,069 65,517 68,966 72,414 75,862 79,31 2 8 10 14 17 21 23 26 30 35 37 40 43 48 50 55 58 64 65 69 72 75 79 Perbedaan hasil pengukuran (%) 1,488 1,103 0,345 0,207 0,241 0,310 1,138 1,586 1,034 0,517 0,931 1,379 1,828 0,276 1,724 0,172 0,621 1,931 0,517 0,034 0,414 0,862 0,310 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,53 82,759 0,54 86,207 0,55 89,655 0,56 93,103 0,57 96,552 0,58 100 Rata-rata perbedaan 81 85 87 91 95 98 1,759 1,207 2,655 2,103 1,552 2 1,042 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa rata–rata perbedaan hasil pengukuran dari alat yang dibuat terhadap American Standard Method adalah sebesar 1,042%. Sehingga dapat diartikan bahwa Soil Moisture sensor FC-28 dapat mengukur kelembaban tanah dengan hasil pengukuran yang relatif baik 3. Gambaran Umum Sistem Secara umum sistem ini dibuat untuk mengetahui level kelembaban tanah dengan memanfaatkan fungsi Soil Moisture Sensor FC-28 sebagai pengukur kelembaban tanah dan Arduino UNO sebagai otak alat yang memproses dan mengolah data, Relay sebagai saklar on-off otomatis yang menyiram tanaman pada saat kondisi yang telah ditentukan, serta pemanfaatan GSM shiled ATWIN Quad-Band sebagai pengirim SMS tentang kondisi atau level kelembaban tanah pada tanaman. Gambar 10 menunjukkan Gambaran Umum Sistem. Dalam hal ini, sistem dibuat agar dapat memonitoring kelembaban tanah tanaman dan menyiram tanaman sesuai dengan kelembaban tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang dideteksi menggunakan Soil Moisture Sensor FC-28, Arduino UNO memberikan perintah ke GSM Shield ATWIN Quad-Band untuk mengirim pesan tentang kelembaban tanah tanaman ke pemilik tanaman (admin) melalui SMS dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Ketika Soil Moisture sensor FC-28 mendeteksi kelembaban tanah tanaman sudah memenuhi target penyiraman atau dengan kata lain sensor mendeteksi bahwa tanah dalam keadaan yang kering maka Relay akan aktif secara otomatis dan menjalankan mesin air untuk menyiram tanaman selama waktu yang telah ditentukan kemudian Relay akan berhenti secara otomatis. Namun ketika sensor mendeteksi kondisi kelembaban tanah yang lembab Relay tidak aktif namun tetap dalam kondisi yang stand by. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 106 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS Gambar 10 Gambaran Umum Sistem 4. Analisis Kebutuhan Sistem Pada tahap analisis kebutuhan sistem ini akan diuraikan permasalahan yang dihadapi dengan maksud agar dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun. Sesuai dengan analisis kebutuhan sistem yang dilakukan, maka sistem yang dibangun harus mampu melakukan beberapa hal berikut: a. Mengukur level kelembaban tanah tanaman. b. Menyiram tanaman. c. Mengirim pesan tentang kondisi kelembaban tanah tanaman berupa SMS. Dalam perancangan sistem rancang bangun prototype monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman, diperlukan software IDE Arduino untuk merancang semua jenis inputoutput terhadap alat yang akan digunakan. Software IDE Arduino diinstal pada notebook yang mempunyai processor Intel™ Atom ™ CPU N280, dan RAM 1024 MB. Adapun kebutuhan lainnya ditunjukkan oleh Tabel 5. Tabel 5 Kebutuhan lain sistem NO. ALAT JUMLAH 1 Arduino UNO Soil Moisture Sensor FC28 GSM Shield Relay Mesin air SIM Card Adaptor 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 5. Perancangan Sistem Pada proses perancangan sistem monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman terbagi menjadi dua bagian yaitu perancangan hardware dan perancangan software. a. Perancagan Hardware Pada proses ini dibuat skematik rangkaian – rangkaian yang nantinya dihubungkan menggunakan kabel conector dengan komponen pendukung lainnya. Sebagai input, proses, dan output signal untuk kemudian melakukan tindakan tertentu sesuai dengan program yang ditanamkan didalamnya. Komponen utama dari rangkaian ini adalah Arduino UNO, dengan integrasi Soil Moisture IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page Yahwe, Isnawaty dan Aksara Sensor FC-28 sebagai input-an, GSM Shield dan Relay sebagai output dari. Pada Arduino UNO inilah semua program dimasukan sehingga rangkaian atau komponen-komponen pendukung dalam sistem monitoring kelembaban tanah berdasarkan hasil penyiraman tanaman dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. IJCCSISSN: 1978-1520 107 Gambar 11 menunjukkan Flowchart penyiraman tanaman dan Gambar 12 menunjukkan Flowchart pengiriman SMS. b. Perancangan Software Perancangan software dirancang dengan beberapa software pendukung. Antara lain menggunakan software IDE Arduino untuk merancang sistem kendali di Arduino UNO. Adapun implementasi yang diharapkan dalam perancangan ini yaitu: 1. Implementasi perangkat lunak yang dimasukan kedalam Arduino UNO untuk dapat mengukur level kelembaban tanah tanaman. 2. Implementasi sistem pada program Arduino UNO untuk mengirim SMS ke pemilik tanaman (Admin) tentang kondisi level kelembaban tanah tanaman. 3. Implementasi sistem pada program Arduino UNO untuk mengaktifkan Relay dan menjalankan mesin air untuk menyiram tanaman sampai selama waktu yang telah ditentukan ketika sensor mendeteksi kelembaban tanah berada dalam kondisi yang kering. Gambar 11 Flowchart penyiraman tanaman 6. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem bertujuan untuk memberikan instruksi dan langkah-langkah kepada alat untuk menyiram tanaman. penyiraman tanaman dilakukan pada lahan atau media yang terdiri dari tanaman cabai dan tomat. Arsitektur ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya arsitektur sistem urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Flowchart diagram merupakan gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antara proses dan intruksinya, gambaran ini dinyatakan dalam simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu, sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Dalam hal ini dibuat dua model Flowchart diagram yang menggambarkan tentang proses penyiraman tanaman dan proses pengiriman SMS. Gambar 12 Flowchart pengiriman SMS Gambar 11 dan Gambar 12 menunjukkan bahwa sensor akan membaca secara realtime kondisi kelembaban tanah tanaman. Apabila sensor membaca kelembaban tanah tanaman dalam keadaan Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 108 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS lembab maka sistem dalam keadaan stand by dan apabila sensor membaca keadaan kelembaban tanah tanaman dengan kondisi kering, maka sistem akan memerintahkan Relay untuk menyalakan mesin air melakukan penyiraman tanaman. Gambar 12 menunjukan proses pengiriman Short Message Service (SMS) tentang hasil kelembaban tanah dalam jangka waktu yang telah ditentukan. ℎ Implementasi Pada proses ini komponen diletakan berdasarkan fungsi dari masing-masing komponen sehingga alat dapat terlihat rapih dan dapat berfungsi dengan baik. Gambar 13 menunjukkan gambar penempatan Arduino UNO, GSM Shiel, dan Relay. Gambar 13 Gambar penempatan Arduino UNO, GMS Shield dan Relay Gambar 13 menunjukkan bahwa Soil Moisture Sensor FC-28 terhubung dengan Arduinoo UNO dan GSM shield dengan menggunakan kabel konektor yang ditempatkan menancap kedalam tanah tanaman agar sensor dapat berfungsi dengan baik untuk mendeteksi nilai kelembaban tanah tanaman. 3.2 Pegujian Sistem Dalam tahap pengujian sistem dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen yang digunakan dalam sistem monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman, kemudian menyimpulakan persentase keberhasilan dari pengujian sistem ini, dengan menggunakan Persamaan (4). ℎ ℎ × 100 % (4) 1. Pengujian Kinerja Seluruh Sistem Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem secara keseluruhan mulai dari mendeteksi kelembaban tanah tanaman, menyiram tanaman dan mengirimkan pesan tentang kondisi kelembaban tanah tanaman ke nomor handphone pemilik tanaman. Adapun hasil pengujian keseluruhan sistem dapat dilihat pada Tabel 6. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 = Tabel 6 Pengujian Kinerja Seluruh Sistem Keterangan Kelembaban tanah No Relay Pengiriman data SMS Waktu penerimaan SMS Persen (%) Status tanah 1 7,62 % Kering ON Tepat waktu 2 7,62 % Kering ON Tepat waktu 3 8,9 % Kering ON Tepat waktu 4 8,02 % Kering ON Tepat waktu 5 58,55 % Lembab OFF Tepat waktu 6 66,37 % Lembab OFF Tepat waktu 7 66,47 % Lembab OFF Terlambat 5 detik 8 1,56 % Kering ON Tepat waktu 9 1,08 % Kering ON Tepat waktu 10 93,94 % Lembab OFF Tepat waktu 11 84,07 % Lembab OFF Terlambat 3 detik 12 82,89 % Lembab OFF Tepat waktu 13 6,74 % Kering ON Tepat waktu 14 7,72 % Kering ON Terlambat 1 menit 15 8,02 % Kering ON Terlambat 15 detik 16 35,68 % Kering ON Tepat waktu 17 79,57 % Lembab OFF Terlambat 8 detik 18 55,52 % Lembab OFF Tepat waktu 19 64.,52 % Lembab OFF Tepat waktu 20 88,76 % Lembab OFF Tepat waktu Dalam pengujian kinerja keseluruhan sistem monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman. Sistem akan mendeteksi kelembaban tanah tanaman kemudian meneruskan hasil pembacaan sensor dengan program yang ditanamkan kedalam sistem. Selanjutnya baru dapat diketahui hasil pembacaan apakah kondisi level kelembaban tanah tanaman berada dalam kondisi yang kering atau kondisi IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page IJCCSISSN: 1978-1520 Yahwe, Isnawaty dan Aksara yang lembab. Ketika kelembaban tanah berada dalam kondisi yang kering Relay akan aktif dan menyalakan mesin air selama 5 detik kemudian Relay akan berhenti dan mesin air akan berhenti menyiram tanaman, dan ketika kelembaban tanah berada dalam kondisi yang lembab Relay tetap dalam kondisi yang stand by dan akan langsung aktif secara otomatis ketika kondisi tanah menjadi kering kembali. Pengujian yang dilakukan secara berulang – ulang dengan menggunakan media tanah yang kering dan tanah yang lembab, secara keseluruhan alat dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pada proses pengiriman data melalui SMS, data hasil deteksi sensor terkini tentang kelembaban tanah langsung dapat terkirim dengan delay waktu 15 detik dari pembacaan sensor, delay 15 detik berfungsi agar pada saat sistem mendeteksi kondisi kelembaban tanah tanaman tidak langsung mengirimkan data ke Arduino UNO untuk mengirimkan pesan dikarenakan pada saat pembacaan sensor bisa saja kondisi kelembaban tanah tanaman yang terdeteksi dari sensor berubah. Adapun persentase keberhasilan keseluruhan sistem pada alat yang digunakan dapat dilihat pada perhitungan berikut : = ℎ = ℎ = ℎ (%) 20 = × 100 = 100 % 20 (%) 20 = × 100 = 100 % 20 (%) = ℎ = =− 20 20 × 100 = 100 % (%) 15 = × 100 = 75% 20 (%) − ( )+ ( )+( )+( ) 4 100 + 100 + 100 + 75 = = 93,75 % 4 = Dalam pengujian keseluruhan sistem alat, keberhasilan kinerja alat sebesar 93,75%, nilai persentase ini dapat mewakili keberhasilan alat karena alat dapat melakukan monitoring kelembaban tanah, mendeteksi level kelembaban tanah, dan dapat menyiram tanaman ketika kondisi tanah tanaman berada 109 dalam kondisi yang kurang baik atau kering. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan implementasi sistem monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam tahap pengimplementasian prototype monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman, aplikasi IDE Arduino berhasil melakukan pengendalian terhadap alat monitoring untuk mengimplementasikan kinerja alat melalui perintah source code yang ditulis, sehingga alat dapat menjalankan segala perintah yang telah ada dalam program. 2. Soil Moisture Sensor FC-28 berhasil diimplementasikan sebagai input-an sehingga saat dioperasikan alat dapat mendeteksi kelembaban tanah tanaman dengan baik. 3. GSM Shield ATWIN Quad-Band berfungsi dengan baik sebagai media untuk mengirimkan pesan ke nomor handphone pemilik tanaman. 4. SMS Gateway berhasil diimplementasikan sebagai input-an untuk megirimkan pesan ke nomor handphone pemilik tanaman, sehingga alat monitoring penyiraman tanaman dapat bekerja secara maksimal dalam memberikan informasi kepada pemilik tanaman. 5. Relay yang berfungsi sebagai saklar dapat berfungsi dengan baik dalam menjalankan mesin air sehingga tanaman dapat disiram tepat pada waktu yang dibutuhkan oleh tanaman. 6. Tingkat keberhasilan pada saat pengujian monitoring kelembaban tanah melalui SMS berdasarkan hasil penyiraman tanaman mencapai 93,75 % dengan pengujian yang telah dilakukan. 7. Dalam tahap pengujian alat monitoring ini terkendala dengan baik tidaknya kondisi jaringan seluler yang digunakan, karena jaringan seluler yang kurang baik dapat menghambat proses penerimaan pesan SMS tepat pada waktu yang telah ditentukan. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 110 Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui SMS 5. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya. Adapun beberapa saran itu adalah sebagai berikut: 1. Agar menggunakan sensor yang bisa bekerja dengan jangkauan yang lebih baik dari Soil Moisture sensor FC-28 yang dapat mencakup kelembaban tanah yang cukup luas seperti kebun. 2. Tidak hanya menggunakan Soil Moisture sensor FC-28 sebagai pendeteksi kelembaban tanah, namun juga dapat menggunakan sensor pendeteksi suhu agar mengetahui suhu sekitar tanaman tumbuh. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] Pengertian Monitoring, 2015, jbptunikompp-gdl-pudjidhest-30499-9unikom_p-i.pdf, diakses pada 12 Februari 2015. Tajinogoro.com., 2012, Budidaya Tanaman Cabe yang Baik, http:// www.tanijogonegoro. com/2012/10/cara -praktis-budidaya-cabai.html, diakses pada 12 Februari 2015. BBPP, LEMBANG., 2012, Teknik Budidaya Tanaman Tomat, http://www.bbpplembang.info/index.php/arsip/artikel/arti kel-pertanian/588-teknik-budidayatanaman-tomat-solanum-lycopersicum, diakses pada 12 Februari 2015. [4] Kelembaban Tanah, 2015, eprints.ums.ac.id/14532/4/BAB_I.pdf, diakses pada 12 Februari 2015. [5] Stevanus dan Setiadi, K.. D., 2013, Alat Pengukur Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler Pic 16f84, Jurnal Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha, Bandung. [6] Khang, B., 2002, Trik pemrograman aplikasi berbasis SMS, Jakarta. [7] Brigida., 2012, SMS Gateway, http://informatika.we.id/sms- gateway.html, diakses pada 12 Februari 2015 [8] Ibrahim, A., 2011, Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway, Jurnal Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya. [9] Arduino., 2015, Arduino UNO, https://www.arduino.cc/en/Main/Arduin oBoardUNO, diakses pada 15 Oktober 2015. [10] Linksprite., 2015, ATWIN Quad Band GPRS/GSM Shiled, http://linksprite.com/ wiki/index.php5 ?title=ATWIN_Quad_band_GPRS/GSM _Shield_for_Arduino, diakses pada 15 Oktober 2015. [11] Teknik Elektronika., 2015, Pengertian dan Fungsi Relay, http://teknikelektronika.com/ pengertian-Relay-fungsi-Relay/, diakses pada 15 Oktober 2015. [12] Indo ware., 2015, Soil Moisture sensor, http://indo-ware.com/produk-284moisture-sensor-.html, diakses pada12 Februari 2015. [13] Sudarsono, 2012, Flowchart, http://sdarsono. staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1 6512/Flowchart.pdf, Universitas Gunadarma, diakses tanggal 14 Mei 2014 IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page