Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENERAPAN KIT TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS Sri Suseptyaningsih SD Negeri 07 Adiwerna Tegal, Jawa Tengah *Diterima Agustus 2016, disetujui Agustus 2016, dipublikasikan September 2016 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas I. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan dilaksanakan secara berkolaborasi antara penulis dengan guru kelas I melalui kegiatan lesson study, dan setiap siklus mengacu pada masalah dan tujuan penelitian. Sedangkan pada siklus yang kedua merupakan hasil refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus yang pertama begitu seterusnya sampai tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kegiatan ini diawali dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan berkolaborasi dengan teman sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan perolehan nilai yaitu : data pra siklus untuk ketuntasan secara klasikal rata-rata 37,5 %, siklus I mencapai 58,33 % dan siklus II mencapai 81,25 % sedangkan KKM untuk kompetensi tersebut adalah 70 dan target ketuntasan klasikal adalah 75 %. Melalui penerapan KIT Tematik ternyata membantu menuntaskan hasil belajar siswa pada aspek membaca dan menulis, dan membantu memudahkan guru kelas I dalam menerapkan pembelajaran tematik di kelas. ©2016 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Kata Kunci: KIT Tematik; Kemampuan Membaca dan Menulis PENDAHULUAN Proses pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar, yang ditandai dengan perubahan perilaku yang baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Seorang guru dikatakan telah melakukan kegiatan pembelajaran jika terjadi perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai akibat dari kegiatan tersebut. Dan peran bimbingan dalam belajar merupakan salah satu aspek tercapainya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik. Pembelajaran di kelas I SD merupakan landasan dan pondasi bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran di kelas yang lebih tinggi, oleh karena itu siswa harus bisa menguasai ketrampilan membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Tetapi kenyataan di lapangan khususnya sekolah di daerah pedesaan atau pinggiran, guru kelas I SD kesulitan menuntaskan ketiga kemampuan dasar tersebut khususnya membaca dan menulis. Rendahnya kemampuan membaca menulis tersebut dikarenakan guru kesulitan menerapkan pembelajaran tematik, sehingga pembelajaran yang dikelola masih pendekatan mapel. Disamping itu guru tidak menggunakan media yang sesuai dalam pembelajaran dan jumlah siswa yang terlalu banyak. Data awal semester dua untuk siswa yang bisa membaca dan menulis dari 48 jumlah siswa satu kelas hanya 18 siswa. Sedangkan 30 siswa belum bisa membaca dan menulis secara dikte. Hal PENERAPAN KIT TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS Sri Suseptyaningsih 39 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016 ini menunjukkan guru kesulitan menuntaskan kemampuan membaca dan menulis siswanya, disamping kurang memahami penerapan pembelajaran tematik di kelas. Penggunaan media KIT Tematik, merupakan salah satu startegi yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas I karena memungkinkan siswa bekerja sama, melatih tanggung jawab, memungkinkan pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing siswa, menerapkan belajar sambil bermain, dan membangun rasa kepercayaan diri melalui kerja berpasangan dan tutor sebaya. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus dan tiap siklus mengacu pada tujuan dan permasalahan penelitian. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 merupakan hasil refleksi siklus 1 begitu seterusnya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan membaca dan menulis pada siswa kelas I SDN Adiwerna 07 melalui penggunaan KIT Tematik. Peserta didik pada usia SD khususnya kelas awal ( 1,2, dan 3 ) berada pada rentangan usia dini. Seluruh aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Umumnya pada usia tersebut melihat sesuatu sebagai satu kesatuan yang holistik. Dan pada pembelajaran masih bersifat konkret dan melalui pengalaman yang dialami siswa secara langsung. Oleh karena itu siswa di kelas awal pembelajaran yang dikelola menggunakan model pendekatan tematik. Pembelajaran tematik dikelola secara terpadu dengan memadukan beberapa mata pelajaran karena siswa belum mampu menerima sesuatu konsep secara terpisah. Karakteristik perkembangan anak usia kelas awal biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan. Mereka mampu melompat dengan kaki secara bergantian, mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola, dan koordinasi tangan dan mata. Untuk perkembangan kecerdasanya anak usia kelas awal mampu mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, perbendaharaan kata meningkat, senang membaca dan berbicara, memahami sebab akibat dan pemahaman ruang dan waktu. Anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, yang bercirikan : (1) Mulai memandang dunia secara obyektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak (2) Mulai berpikir secara operasional (3) Menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda (1) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat (4) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat. Pada umumnya kemampuan berbahasa anak baik secara lisan maupun secara tertulis khususnya siswa SD masih sangat kurang baik, khususnya di daerah pedesaan. Karena bahasa pengantar sehari-hari menggunakan bahasa Jawa, sehingga pemahaman anak akan penggunaan Bahasa Indonesia dibutuhkan latihan dan pembiasaan. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dan menulis khususnya di kelas I SD membutuhkan strategi, media, pengelolaan kelas dan multi metode serta motivasi guru agar siswa berani, percaya diri, cepat memahami konsep, siswa merasa senang dan nyaman di kelas, dan siswa tidak verbalisme. Melalui penggunaan KIT Tematik, siswa belajar sambil melakukan, belajar sambil bermain melalui peragaan benda-benda. Strategi dan penggunaan tematik diantaranya ( 1 ) Penempatan media per tema. Setelah media yang digunakan per tema sudah ditempatkan dalam kotak atau tempat, maka untuk penggunaan setiap hari tinggal mengambil sesuai kebutuhan hari itu. ( 2 ) Satu untuk semua, Beberapa jenis media dalam KIT Tematik bisa dimanfaatkan untuk semua tema atau beberapa tema. Contoh kartu huruf, kartu kata, kartu angka, kartu gambar, mainan anak, dsb. bisa dimanfaatkan untuk beberapa tema. ( 3 ) Kantong kerja siswa, Masing-masing siswa memiliki kantong kerja yang digunakan untuk tempat alat peraga sehari-hari. Disamping itu juga dilengkapi kantong kerja kelompok, jika sewaktu-waktu membutuhkan kerja kelompok dalam pembelajaran. ( 4 ) Lembar kerja PENERAPAN KIT TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN 40 MEMBACA DAN MENULIS Sri Suseptyaningsih Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016 mandiri siswa, Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda satu sama lain, oleh karena itu guru harus memahami perbedaan siswa dalam pembelajaran. Untuk mengatasi anak yang cepat selesai dalam bekerja, guru menyediakan lembar kerja mandiri yang dikerjakan siswa untuk pengayaan, atau untuk mencegah kegiatan siswa yang dapat mengganggu siswa lain yang belum selesai. ( 5 ) Tutor sebaya, Siswa yang cepat dalam belajar selain diberi lembar kerja mandiri bisa juga dimanfaatkan sebagai tutor sebaya, membantu teman yang belum bisa menguasai calistung, khususnya kegiatan membaca atau menulis. METODE PENELITIAN Siswa yang diteliti adalah siswa kelas I SD Negeri Adiwerna 07 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal semester 2 tahun pelajaran 2015 / 2016. Jumlah siswa kelas I ada 31 siswa. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa masih sangat rendah, bahasa sehari-hari menggunakan Bahasa Jawa Tegalan. Disamping itu kondisi sosial ekonomi orang tua siswa rata-rata menengah ke bawah, sehingga motivasi dan faktor pendukung belajar siswa juga sangat rendah. Selain itu sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah juga masih sangat kurang, tidak ada lab IPA, Komputer, apalagi Lab Bahasa. Jumlah rombel ada 6 kelas dan ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruang. Pelaksanaan penelitian berkolaborasi dengan teman sejawat dalam satu sekolah yang beranggotakan 2 guru kelas I untuk mengamati proses perbaikan pembelajaran, mendiskusikan temuan dan hasil melalui kegiatan lesson study dalam KKG Bermutu. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan pada semester II dari bulan Februari sampai Mei 2016, dengan pengaturan waktu sebagai berikut : (1) Siklus I bulan Maret 2016 (2) Siklus II bulan April 2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas I. Pelaksanaan direncanakan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan kegiatan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah (1) Lembar kegiatan siswa (2) Lembar pengamatan aktifitas belajar guru dan siswa (3) Tes formatif siklus I dan II. Sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Arikunto (2003) statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku secara umum. Indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan sebagai pedoman penentuan berhasil tidaknya penelitian adalah sebagai berikut (1) Nilai rata – rata siswa sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 (2) Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal 75 % (3) Performance guru dalam pembelajaran sesuai indikator yang ditetapkan dalam nilai pengamatan (4) Aktifitas siswa dalam pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan, hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Adiwerna 07 termasuk rendah. Data pra siklus untuk ketuntasan secara klasikal rata-rata 37,5 %. Sedangkan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut: Hasil belajar siswa: nilai rata – rata siswa sesuai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu 70; prosentase ketuntasan siswa secara klasikal 75 % ( minimal 75 % jumlah siswa memperoleh skor nilai ≥ 70 ) Performance guru dalam pembelajaran sesuai indikator yang ditetapkan dalam nilai pengamatan. Guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Pakem tematik; guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media KIT Tematik. PENERAPAN KIT TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS Sri Suseptyaningsih 41 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016 Aktifitas siswa dalam pembelajaran: prosentase kehadiran siswa min. 90 %; b) keberanian siswa bertanya dan mengajukan pertanyaan; c) keterlibatan siswa dengan pembelajaran tematik; d) keberanian siswa berbicara secara lisan dihadapan teman-temannya Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan pengamatan pada penelitian tindakan kelas siklus I dan siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: Rata – rata ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 58,33 % dan meningkat pada siklus II mencapai 81,25 % sedangkan target yang ditetapkan adalah 75 %. Nilai rata – rata tes formatif 81,8 sedangkan target yang ditetapkan 70 sesuai KKM kompetensi dasar tersebut. Sebanyak 83,3 % siswa sudah berani berbicara secara lisan dihadapan teman-temannya sebelumnya hanya 20 %. KIT Tematik efektif digunakan untuk menuntaskan kemampuan calistung siswa kelas I SDN Adiwerna 07. Membantu memudahkan guru menerapkan pembelajaran tematik. 100% 90% 81,25% 80% 70% 58,33% 60% 50% 40% 37,50% 30% 20% 10% 0% Pra Siklus Siklus I Siklus II Ketuntasan klasikal Gambar 1. Grafik Persentase Ketuntasan Klasikal SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan Kit Tematik efektif digunakan dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca dan menulis siswa kelas I SDN Adiwerna 07 dan membantu kesulitan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian tujuan sesuai indikator, yaitu : Rata – rata ketuntasan klasikal siklus 2 adalah 81,25 % sedangkan target yang ditetapkan 75 %. Jumlah siswa yang tuntas membaca dan menulis 31 siswa sedangkan target minimal 27 siswa. 83,3 % siswa sudah berani berbicara secara lisan dihadapan teman-temannya sebelumnya hanya 20 %. KIT Tematik efektif digunakan untuk menuntaskan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa kelas I SDN Adiwerna 07. Memudahkan guru kelas I menuntaskan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung ), serta memudahkan pembelajaran yang dilaksanakan guru pengganti. PENERAPAN KIT TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN 42 MEMBACA DAN MENULIS Sri Suseptyaningsih Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) DAFTAR PUSTAKA Volume 1 Nomor 1, September 2016 Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan Anak. Jakarta : Citra Grafika Pratama Departemen Pendidikan Nasional. 2008 . Model Silabus Kelas I BSNP. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal SD BSNP. Jakarta IGAK.Wardhani,dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka M.Toha Anggoro,dkk. 2007 . Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka Puji Santosa,dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka Rauf, H.M. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional. Jakarta : BP. Dharma Bhakti PENERAPAN KIT TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS Sri Suseptyaningsih 43