BAB VI Batuan Metamorf VI. 1. PENGERTIAN BATUAN METAMORF Metamorfosa adalah suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan P (tekanan), T (temperatur) atau kedua-duanya. Proses metamorfosa merupakan proses isokimia yang tidak terjadi penambahan unsur unsur kimia. Temperatur yang dibutuhkan berkisar antara 200° C - 800°C. Proses metamorfosa berjalan tanpa melalui fase cair. Akibat metamorfosa adalah batuan keluar dari kondisi kesetimbangan lama dan memasuki kondisi kesetimbangan yang baru. Perubahan yang terjadi pada tekstur dan assosiasi mineral, sedangkan yang tetap komposisi kimia, fase padat (tanpa melalui fase cair). Berdasarkan perubahan P dan T, dikelompokan atas: a. Progresive metamorfosa, merupakan perubahan dari P dan T rendah ke P dan T tinggi. b. Retrogresive metamorfosa, merupakan perubahan dari P dan T tinggi ke P dan T rendah. Kondisi fisik yang mengontrol metamorfosa/mempengaruhi rekristalisasi dan tekstur. A. Tekanan Tekanan hidrostatik Tekanan searah (stress) Kelompok mineral yang dikenal, yaitu : Stress mineral yaitu mineral-mineral yang tahan terhadap tekanan. Contoh: Staurolit, kianit Anti stress mineral yaitu mineral-mineral yang jarang dijumpai pada batuan yang mengalami stress. Contoh: olivin, andalusit. B. Temperatur Pada umumnya perubahan temperatur jauh lebih efektif dari pada perubahan tekanan dalam hal pengaruhnya bagi perubahan mineralogi. Katalisator berfungsi mempercepat reaksi, terutama pada metamorfosa bertemperatur rendah. Hal-hal yang mempercepat reaksi : Universitas Gadjah Mada 1 a. Adanya larutan-larutan kimia yang berjalan antar ruang butiran. b. Deformasi batuan, yaitu batuan yang pecah-pecah menjadi fragmenfragmen kecil sehingga memudahkan kontak antara larutan kimia dengan fragmen-fragmen. C. Komposisi Type metamorfosa a. Metamorfosa termal : Disebut juga metamorfosa dinamo atau metamorfosa jcontak Terjadi akibat perubahan temperatur (kenaikan temperatur) Biasa diju, pai disekitar intrusi/batuan plutonik b. Metamorfosa regional Terjadi akikat perubahan (kenaikan) P dan T bersama-sama Meliputi daerah yang luas, misalnya pada geosinklin yang mengalami sedimentasi kemudian terlipat Tekanan yang berpengaruh adalah P hidrostatis & P stress c. Metamorfosa kataklastik Disebut juga metamorfosa kinematik atau metamorfosa dislokasi Adanya penghancuran batuan oleh sesar dsb, kemudian diikuti dengan rekristalisasi .. (kenaikan P stress) Sfruktur-struktur pada metamorfosa kataklastik : struktur kataklastik : Apabila penghancuran tidak begitu kuat (butiran masih kasar) struktur milonitik : Apabila penghancuran cukup kuat (butiran sedang) struktur filonitik : Apabila penghancuran kuat sekali (butiran halus sekali) VI.2. TEKSTUR DAN STRUKTUR 1. Sifat pertumbuhan kristal Rekristalisasi terjadi dalam keadaan padat, maka setiap kriskal yang tumbuh harus mempunyai daya desak/daya tumbuh yang tinggi Tekstur sangat khas disebabkan oleh P dan T tinggi Setiap tekstur yalig terbentuk pada saat metamorfosa disebut tekstur kristaloblastik Dpl adalah tekstur dari kristal-kristal yang dihasilkan oleh proses metamorfosa Universitas Gadjah Mada 2 Tekstur sisa (yang terbentuk sebelum metamorfosa) 4 diberi awalan blasto, contoh: Blastoporfiritik 2. Urutan kristalisasi (Crystaloblastic series) Mineral yang tersusun menurut kemampuan mendesak dari mineral terhadap mineral di sekitarnya Jika kuat --> cenderung untuk tumbuh sempurna (euhedral) Golongan 1 --> rutile - titanit - magnetit Golongan 2 --> turmalin - kyanit - sataurolit - garnet Golongan 3 --> epidot - zolsit - forsierit Golongan 4 --> piroksin - ampibol - wollastonit Golongan 5 --> mika - klorit - talk Golongan 6 --> kalsit - dolomit Golongan 7 --> kordierit - skapelit - feldspar Golongan 8 --> kuarsa Kuarsa umumnya dijumpai dalam bentuk anhedral 3. Bentuk individul kristal Idioblast --> mineral berbentuk euhedral Hypidioblast/xenoblastik --> mineral berbentuk enhedral 4. Tekstur Lepidoblastik --> terdiri dari mineral-mineral tabular Nematoblastik --> terdiri dari mineral-mineral prismatik Granoblastik --> terdiri dari mineral - mineral yang equidimensional (granular) dengan batas-batas yang satured (tak teratur). Mineral-mineral mempunyai bentuk anhedral Granuloblastik --> terdiri dari mineral - mineral yang equidimensional (granular) dengan batas-batas yang unsatured (lebih teratur). Mineral-mineral mempunyai bentuk anhedral Homeoblastik --> apabila batuan terdiri dari satu tekstur Contoh: Lebidoblastik saja ataupun Nematoblastik saja Heteroblastik --> apabila batuan terdiri atas lebih dari satu tekstur Contoh: Lebidoblastik dan Granoblastik Ada beberapa mineral yang ditemukan dengan ukuran yang lebih besar dari pada yang lain, dikenal sebagai tekstur porfiroblastik. Mineral-mineral Universitas Gadjah Mada 3 tersebut ditemukan pada deret atas dari urutan rekristalisasi (Crystalloblastic series). Mineral-mineral tersebut adalah : Garnet Kyanit Andalusit Kordierit Staurolit Tekstur relict merupakan tekstur sisa yang dapat menunjukkan batuan asal sebelum mengalami proses metamorfose Contohnya : Blastoporfiritik --> batuan asal bertekstur porfiritik Blastofitik --> batuan asal bertekstur ofitik Tekstur lain yang biasa dijumpai Granoblastik polygonal Decussate Sama dengan granoblastik polygonal, hanya bentuk individu kristal lebih euhedral dan rapat sekali Web tekstur Khas untuk metamorfose thermal Mortar tekstur Merupakan hasil crushing/pemecahan sehingga hancur Sacaroidal Seperti gula pasir 5. Struktur batuan metamorf Secara um-um struktur batuan metamorf terdiri atas foliasi dan non foliasi. a. Foliasi (schistosity) Merupakan struktur paralel yang ditimbulkan oleh mineral-mineral pipih sebagai akibat proses metamorfosa. Foliasi ini meskipun tak sempurna, dapat diperlihatkan oleh mineral-mineral prismatik yang menunjukkan orientasi tertentu. Mineral pipih --> biotit Mineral prismatik --> hornblende, piroksen Universitas Gadjah Mada 4 b. Non foliasi Merupakan struktur yang dibentuk oleh mineral yang equidimensional sehingga terdiri alas butiran - butiran (granular), dapat dijumpai pada batuan hornfels. Foliasi dihasilkan oleh 4 metamorfosa regional dan metamorfosa kataklastik Non foliasi dihasilkan --> metamorfosa termal Struktur - struktur yang biasa dikenal: 1. Slaty cleavage Merupakan struktur foliasi planar yang dijumpai sebagai bidang-bidang belah pada batu sabak 2. Granulose/hornfelsic Tidal( menunjukkan cleavage Merupakan mozaic yang terdiri dari mineral-mineral yang equidimensional Merupakan hasil dari metamorfosa termal 3. Filitik Terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dari pada slaty cleavage Batuan mempunyai kilap yang lebih mengkilap daripada batu sabak Sudah mulai terjadi pemisahan mineral pipih dengan mineral granular, tetapi masih belum jelas/belum sempurna Gejala segregation / pemisahan tersebut disebut juga diferensiasi metamorfosa 4. Schistose Struktur akibat perulangan dari mineral Pipih dengan mineral equigranular/equidimensional Mineral pipih orientasinya tidak terputusputus (menerus) Disebut juga dose schistosity 5. Gneissose Struktur akibat perulangan mineral pipah dengan mineral equidimensional atau granular Universitas Gadjah Mada 5 Orientasi mineral piph terputus-putus (tidak menerus) oleh mineral-mineral granular Disebut juga open schistosity Berbutir halus Menunjukkan goresan-goresan akibat granulation 6. Milonitik (penggerusan) yang kuat 7. Filonitik Gejala dan kenampakan sama dengan milonitik Disini sudah terjadi rekristalisasi Menunjukkan kilap silky V1.3. KLASIFIKASI Klasifikasi batuan metamorf dapat terbagi berdasarkan komposisi kimia dan tekstur. 1. Klasifikasi berdasarkan komposisi kimia batuan metamorf a. Batuan metamorf sekis pelitik Merupakan batuan sekis yang banyak mengandung Al Di darat berasal dari : lempung, serpih, mudstone b. Batuan metamorf kuarso-feldspatik merupakan Batuan metamorf yang banyak mengandung kuarsa dan feldspar dapat berasal dari batupasir greywacke c. Batuan metamorf yang kalkareous imerupakan Batuan metamorf yang banyak mengandung Ca dapat berasal dari batugamping, dolomit d. Batuan metamorf yang basic Batuan metamorf dengan kadar Fe dan Mg tinggi Dapat berasal dari tuff e. Batuan magnesian Batuan metamorf yang kaya Mg saja Dapat berasal dari batuan sedimen yang kaya akan Mg 2. Klasifikasi berdasarkan Struktur a. Hornfels/granulose Batuan metamorf yang terdiri dari mozaic butir-butir Universitas Gadjah Mada 6 Yang equidimensional (mineral yang granular/interlocking) dan tidak menunjukkan pengarahan/orientasi/ foliasi Tidak menunjukkan schistosity Universitas Gadjah Mada 7 Tekstur granoblastik > Struktur granular/hornfelsik Hasil metamorfosa thermal / metamorfose kontak b. Slate (batusabak) Batuan metamorf berbutir halus Struktur : slaty cleavage (memperlihatkan foliasi yang jelas, tetapi tanpa agregation banding (selang seling mineral pipih dan granular) Sebagai hasil metamorfosa regional clan mudstone, siltstone, clayst9ne dan lain-lain Catatan: makin tinggi derajat metamorfosa, semakin terlihat segregation banding c. Phyllite Batuan metamorf berbutir halus Memperlihatkan schistosity Mulai terlihat segregation banding (meskipun kurang baik, terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dibanding slate, sudah mulai terjadi pemisahan mineral pipih dengan mineral granular Memperlihatkan kilap karena timbulnya mineral muskovit dan klorit Butiran lebih halus daripada batusabak d. Sekis Batuan metamorf yang sangat schistose, Butiran - butiran cukup kasar sehingga mineral mineralnya dapat dibedakan sate sama lain segregation banding baik sekali terdiri dari perulangan mineral - mineral pipih / tabular dengan mineral granular, orientasi mineral pipih terputus-putus oleh mineral granular (open schistocity) Struktur close schistose Sebagai hasil metamorfosa regional e. Amphibolite Batuan metamorf yang berbutir sedang - kasar Terdiri atas mineral hornblende dan plagioklas saja, kadangkadang ada biotit dan minera penyerta Universitas Gadjah Mada 8 Schistosity timbul akibat orientasi dari mineral -mineral prismatik (hornblende) Schistosity tidak sebaik batuan sekis Hasil metamorfosa regional berderajat medium-tinggi f. Gneiss Batuan metamorf berbutir kasar Schistosity tidak baik karena terpotong oleh mineralmineral equidimensional (kuarsa dan feldspar) Struktur : open schistose > Hasil metamorfose regional g. Granulite Batuan metamorf tanpa mika / ampibol (sedikit) Tidak ada schistosity Terdiri atas mineral - mineral equidimensional dan prismatik Tekstur : granoblastik Kadang - kadang ada orientasi yang diperlihatkan oleh mineral kuarsa atau feldspar atau kedua - duanya sehingga sebagai lensalensa pipih Hasil metamorfose regional fasies granulite Batuan metamorfose yang terdiri dari karbonat (kalsit atau h. Marble dolomit) Tekstur granoblastik Schistosity tidak ada, kalaupun ada sangat buruk dan hanyalah berupa orientasi dari lensa-lensa kalsit i. Milonit Batuan metamorf berbutir halus Sebagai basil penggerusan yang kuat Terlihat goresan-goresan ataupun lensa-lensa dari batuan asal yang tidak hancur, berbentuk seperti mata Sebagai hasil metamorfose kataklastik j. Kataklastik Butiran lebih kasar dari pada milonit Penggerusan kurang kuat Universitas Gadjah Mada 9 Tidak ada rekonstitusi kimia Gejala dan kenampakan sama dengan milonit Disini sudah terjadi rekristalisasi Menunjukkan kilap silky, karena adanya mineral mika Sebagai hasil penggerusan (granulation) yang kuat sekali Butiran halus sekali k. Filonit VI. 4. FASIES METAMORFOSE DAN TEKTONIK LEMPENG Fasies metamorfose adalah kelompok batuan metamorfose yang menunjukkan suatu kondisi fisik tertentu yang dicirikan oleh asosiasi mineral yang tetap. Dalam menentukan fasies metamorfose, perlu diingat 2 hal yang penting, yaitu: Komposisi mineral batuan metamorf Kondisi fisik (temperatur dan tekanan) Harus diingat bahwa asosiasi mineral tidak akan menyimpang dari komposisi kimia batuan asal Fasies-fasies yang dikenal dalam batuan metamorf: 1. Fasies metamorf kontak a. Fasies albite-epidot-hornfels b. Fasies Hornblende-hornfels c. Fasies Piroksen-hornfels Temperatur tinggi Tekanan sedang Metamorfose thermal d. Fasies sanidinit 2. Fasies Metamorfose regional derajad rendah a. Fasies zeolit b. Fasies pumpelit c. Fasies Lawsonit-albit-clorit d. Fasies Skis Biru (blueschist) atau Skis-mika (glaucophane-schist) e. Fasies Skis Hijau (green-schist) Universitas Gadjah Mada 10 3. Fasies Metamorfose regional derajat tinggi a. Fasies amphibolite Silimanit - almandit sub fasies (Tekanan dan temperatur tinggi) Staurolit - kianit sub fasies (Tekanan dan temperatur rendah) Kordierit - antofilit sub fasies (Tekanan dan temperatur sedang) b. Fasies granulite c. Fasies eklogit (Lebih tinggi dari granulite fasies) VI. 5. PRODUK METAMORFOSA KONTAK DAN MEKANIK Pelitik Hornfels : melimpah mineral mengandung oksida A120s (andalusit atau cordierit atau keduanya) porfiroblastik, matrik granoblastik berbutri halus : kuarst, felsdpar, mika atau grafit. Fasies Piroksin Homfels : orthoklas atau mikroklin hadir bersama andalusit atau silimanit tanpa muskovit. Fasies Sanidinit Batuan basaltik mengandung xenolit kaya alummahomfds Buchite : Xenolit, pada partial melting yang menghasilkan batuan transisi antara batuan beku dan metamorf Pelitic buchite ; cordierit, spinel, alumunium silikat mulit (temperatur tinggi) jarang, dan glas. Pelitic Spoted schist : Bagian luar kontak aureole yang berkembang pada batuan tekstur slaty atau filitik yang akan menghasilkan batuan metamorf tekstur foliasi; schistosic. Asal batuan mengandung oksida K2O tinggi atau sedimen pelitik kandungan biotit atau muskovit tinggi. Kuarts-Feldspatik hornfels : Kuarst, plagioklas dan K-feldspar dari batupasir atau siliceous volcanic rocks (riolit, dasit) Tekstur ; mosaik kuarts dan feldspart Universitas Gadjah Mada 11 Tabel VI. 1. Some Characteristic Mineral Assemblages (Accessory Phases Omitted) in Common Rocks on Contact Aureoles Rock Group Pelitic Calcareous 1. Calcic marbles' 2. Magnesian marbles (metadolomites)' 3. Calc-silicate rocks Basic Magnesian 1. Metaserpenites 2. Alumious types Hornblende-Hornfels Fades Muscovite-biotite Art dalusite'- muscovite- biotite Plus anyor all of quarts Andalusite'-cordierite-muscovite-biotite plagioclase K-feldspar Staurolite-biotite andalusite" Staurolite-cordieritemuscovite P roxene-hornfels Fades With quartz K-feldspar-sillimanite"-cordierite K-feldspar—sillimanite" Without quartz. Cordierite-corundum-spinel Cordierite-corundum-sillimanite" Plus biotite (and plagioclase) Plus any or all biotite, K-feldspar, plagioclase Calcite-tremolite (-quartz) Calcite-diopside (-quartz) Calcite-tremolite-diopside Calcite-diopside-grossular Calcite-dolornite-tremolite Clinohumite Calcite-dolomite-forsterite Calcite-dolomite-forsterite-phlogopite Calcite-wollastonite (-diopside) Calcite-diopside (-forsterite) Calcite-wollastonite-diopside-grossular Diopside-epidote-hornblende Diopside-grossular-epidote Diopside-vesuvianite-grossular-wollastonite Diopside and grossular, commonly with significant iron Hornblende-plagiocalse (-biotite, -almandine) Hornblende-plagioclase-diopside Diopside-wollastonite-grossular-vesuvianite Antigorite-forsterite-tremolite Forsterite-talc-tremolite Forsterite-anthophyllite-tremolite Anthophyllite-talc Cordierite anthophyllite (-biotite) Anthophyllite-curnmingtonitebiotite Calcite-forstente-periclase Calcit forsterite-monticelliteCakite-forsterit spine! Calcite-forsterite-diopside Diopside-grossular-anorthite (or calcic plagioclase) Diopside-hypersthene-plagioclase Diopside-olivine-plagioclase Forsterite-enstatite-spinel (-diopside) Hypersthene-cordierite (-biotite) 'Or sillimanite. "'Or andalusite. < K-feldspar or plagioclase, or both, possible minor phase. Universitas Gadjah Mada Clinohumitc possible additional phase 12 VI. 6. PRODUK METAMORFOSA REGIONAL DERAJAD RENDAH 1. Metamorfisme sangat rendah Immature product Metapelitik : Batuan induk shale, pada fase awal terkena metamorfisme (montmonlonit, illit, pyrophyllite) Metagraywacke Metabasalt Fasies Zeolit dan Pumpellyite 2. Metamorfisme pada tekanan sedang Mature Product Slate dan Filit : Asal sedimen berbutir halus, komposisi utania mica, clorit kuarts dan grafit. Asesoris : tourmalin, rutil, epidot-, spinel, magnetit dan pint. Pelitik Skis Mika : komposisi dominan ; muskovit, dorit, kuarts serta albit, epidot atau clinozoisit, dolomit (atau kalsit). Asesoris ; spine!, tourmalin, apatit dan magnetit, sering pula garnet, grafit dan rutil. Kuarts-Feldphatic Skis Mika : Skis mika turunan asal dari graywacke dengan kuarts dan felsdpart melimpah. Low-Grade Calc-Schists : tekstur skistosik komposisi kalsit, dolomit, dan sedikit kuarts ,albit, muskovit, clorit, clonozoisit, spinl dan gafit. Skis hijau (Greenschists): metmorfisme temperatur rendah pada batuan basasemibasa. Melimpah mineral clorit, epidot dan aktinolit. Magnesian Schists : metamorfisme pada batuan peridotit pada metamorfisme asosiasi dengan hidrotermal dan metamorfisme burial Fasies Skis Hijau (Greenschist) 3. Metamorrisme pada tekanan tinggi - mature product (tekanan diatas 1012kb) Fasies Skis Biru (Blueschist) Universitas Gadjah Mada 13 Tabel VI. 2. Low-grade mineral paragenesis in relation to facies of regional metamorphism (selected mineral assemblages) Rock type Metapelites Zeolite and pumpetlyite facies Montmorrillonite-illite-quartz-alkali feldspar ± pyrophyllite Metagraywacke metacherts Quartz-heulandite ± analcime Quartz-albite-laumontite-prehnite-chlorite ± stilpnomelane Quartz-albite-prehnite-pumpellyite-chlorite ± stilpnomelane Quartz ± iron oxides Calcareous Calcite + quartz Metabasalt Sphilitic assemblages\; albite-chloriteepidote orbital pumpellyte + relict augite Greenschist facies Muscovite (phengitic)-chlorite-quartz-albiteepidote ± stilpnomelane orbital chloritoid Same as above plus biotite ± almandine; stilpnomelane rare Quartz- albite-epidote-muscovite-chlorite ± stilpnomelane Same as above with biotite ± almandine; stilpnomelane absent Blueschist facies Muscovite (phengitic)- paragonitelawsonite-chlorite-glaucophanequartz-albite-sphene Quartz ± iron oxides Quartz-piedmontite-muscovite-spessartinestilpnomelane Calcite-quartz ± tremolite orbital talc Calcite-dolomites ± tremolite orbital talc Calcite-zoisite-grossular (andraditic) Calcite-albite-epidote Albite-chlorite-epidote ± stilpnomelane Albite-actinolite-epidote-chlorite + calcite ± biotite Quartz-stilpnomelane-spessatine Quartz-crossite-aegirine ± lawsonite . Serpentinites and Derivative magnesite rocks Chrysotile and/orbital lizardite ± brucite Calcite-quartz ± tremolite Antigorite-calcite-talc Antigorite-diopside-forsterite Talc-magnesite ± tremolite Universitas Gadjah Mada 14 Quartz-jedelite-muscovite-chloitelawsonite-glaucophane-sphene Same as above ± almandine ± epidote Aagonite ± lawsonite ± glaucophane Calcite ± relict aragonite Albite-lawsonite-pumpellyiteglaucophane-chlorite-stilpnomelanesphere Albite-epidote-glaucophaneomphasite-chlorite-actinolite Albite-lawsonite-clinozoisite-chlorite ± hornblende ± almadine Antigorite ± tremolite ± talc VI. 7. PRODUK METAMORFOSA REGIONAL DERAJAT TINGGI Hydrous Rocks : High-Grade Skis Pelitik Kuarts-Feldspart Skis dan Gneis Granitik dan Granodioritik Gneis Amphibolit : batuan metamorfik foliasi dengan komposisi utama hornblende dan plagioklas High-Grade Magnesian Skis : progresif Anhydrous Rocks : Kuartsit High-grade Marbles dan Calc-granulits Granulit: kuarts-Feldspart Granulit, Piroksen Granulit Ecklogit Universitas Gadjah Mada 15 Tabel VI. 3. High-Grade Mineral Paragenesis in Relation to Facies of Regional Metamorphism (Selected Mineral Assemblages) Rock Type Metapelite (micas predominant) and quartzofeldspathic rocks (quarts and feldspars predominant) Granitic Me acherts Calcareous Metabasalt and metagabbros Magnesian schist and granulite Amphibolite Facies Muscovite-biotite-quartz-plagioclase ± orthoclasea-almandine t staurolite t kyanite or sillimanite + chlorite t epidote Same as above, with cordierite and andalusite as Al2SiO3 potymo phb Quartz-plagioclase-orthoclase (or microcline)biotite t hornblende or muscovite Quartz-diopside (hedenbergitic)-hypersthen-garnet Quart z-d iopside-hedenbergite-cummingtonitegarnet Calcite-tremolite-quartz Calcite-diopside-quartz Calcite-diopside-tremolite Calcite-dolomiteforsterite clinohumite Calcite-tremolite-forsterite-phlogopite Zoisite-scapolite-quartz Calcite-plagioclase (An>20) Diopside-zoisite-plagioclase t hornblende Homblende-plagiocklase + biotite + alamandite Homblende-plagiocklase + diopside + almandine Hornblende-plagiocklase - epidote + quartz Antigorite-forsterite-tremolite Forsterite-talc-tremolite Forsterite-anthophyllite-tremolite Forsterite-enstatite-tremolite ± spinel Magnesit-anthophyllite (or enstatite)-tremolite Cordierite-anthophyllite Granulite Facies Quartz- K- feldspar-plagioclasesillimanile (or kyanite)-almandinephlogopite Same plus cordierile (kyanile excluded) Quartz-orthoclase (or microcline)plagioclase-hypersthene-augi tealmandine Quartz-hedenbergite-fayalitemagnetite Eclogite Facies Quartz-jadeite-phengile-zositepyrope-rutile Calcite-dolomite-forsterite spine' Calcite-diopside-wollastonite' Diopside-scapolite-bytownitegrossular andradite Garnet (magnesian grossular)omphacite ± kyanite Plagiocklase - diopside-hypersteneruble + olivine + spinet + sapphirine Forsterite-enstatite-diopside + spinet Omphacite-pyrope-almanditerutile + kyanite + amphibolite Forsterite-enstatite-diopsidepyrope-spinel Universitas Gadjah Mada 16 Gambar VI. 1. Metamorphic Textures A. Porphyroblastic texture in gamei-mica-quartz schist, Perthshire, Scotland. Diam. 5 mm. Porphyroblasis of garnet enclose curved trains of graphite inclusions, the arrangement of which indicates counterclockwise rotation of the growing porphyroblasts. B. Granoblastic texture in garnet-hypersthene-plagioclase granulite, Hart-mannsdorf. Saxony. Diam. 2 mm, The two largest crystals are of almandine garnet. C. Poikiloblastic (sieve) texture in skarn, Doubtful Sound, New Zealand. Diam. 1 mm. On the right, pink andradite garnet; on the left, part of a large crystal of epidote enclosing quartz and calcite. Gambar VI. 2. Pelitic Hornfelses and Spotted Slates A. Ctiiastolite slate, Fichtelgebirge, Bavaria. Diam. 3 mm. A porphyroblast of chiastolite (now converted to a mat of indeterminate colorless micaceous minerals), cut at right angles to the z (c) axis, shows geometrically arranged graphite inclusions. The groundmass consists of finely crystalline, colorless micas, pale-brown biotite, and minor quartz and graphite. Note how the slaty cleavage (horizontal) and the cross-cutting strain-slip cleavage (steeply inclined) have been destroyed in the vicinity of the growing porphyroblast. Universitas Gadjah Mada 17 B. Chiastolite slate, near Mariposa, Sierra Nevada, California. Diam. 7 mm. Section cut parallel to slaty cleavage. Porphyroblasts of altered chiastolite are enclosed in a matrix of biotite, graphite, and quartz. Note the unaltered core, which has survived in the upper part of the central porphyroblast. C. Andalusite hornfels, near Andlau, Germany. Diam. 3 mm. Spongy andalusite, biotite, muscovite, and iron oxides in a matrix of quartz. Gambar VI. 3. Skarns A. Scapolite-aciinolite-phlogopite marble, Germany. Diam. 2.5 mm. The three colorless idioblastic crystals with relatively low refractive index are of scapo-lite. B. Skarn, Donegal, Ireland. Diam. 2.5 mm. Vesuvianite enveloping green thop-sidic pyroxene (in lower half). Grossular (upper right) and vesuvianite (upper edge), both enclosing granular epidote-clinozoisite. C. Skarn, Aberdeenshire, Scotland. Diam. 2 mm. Large prismatic crystal of vesuvianite (at left) and darker grains of grossular-andradite with irregular fracture, enclosed in colorless, radially prismatic prehnite. Gambar VI. 4. Basic Hornfelses Universitas Gadjah Mada 18 A. Diopsicle-plagiodase-biotite homfels, near Cisco, Sierra Nevada, California. Uiani. 3 nun. Diopside shown stippled; a few grains of magnetite. B. Hornblende-plagioclase hornfeis, near Cisco, Sierra Nevada, California. Diam. 3 mm. Relict phenocrysts of plagioclase retaining zonary structure indicate igneous origin. C. "Beerbachite," Odenwald, Germany. Diam 3 mm. Hypersthene, diopside, plagioclase,, and magnetite; pyroxenes show retrograde alteration to fibrous pale-green amphibole; olivine (not shown) is also present. Gambar VI. 5. Magnesian Contact Marbles A. Chondrodite-spinel marble. Amity, New York. Diani. 3 mm. Pale-yellow chon,-drodite and deep-green pleonaste in a matrix of calcite. A single crystal of pyrite (right) and a ragged Hake of graphite (lower left). Addition of fluorine and sulfur is indicated by presence of chonarodite aria pynie. B. Ludwigite-forsterite-spinel ,marble, Twin Lakes, Sierra Nevada, California. Diani. 2 mm. Calcite encloses round grains of forsterite and green pleonaste and slender prisms of the magnesium-iron borate ludwiqite ("y == dark brown; a = dark green; refractive index 1.85-2.0; elongation parallel to "y). Presence of ludwigite indicates addition of boron and iron. C. Brucite marble (predazzite), Predazzo, Italy. Diam. 2 mm. Colorless dear areas are of brucite, pseudomorphous after periclase; under crossed polarizers they show a complex, concentric arrangement of deformational kinks in the brucite crystals. A few round granules of forsterite are also present. Universitas Gadjah Mada 19 Gambar VI. 6. Mylonites A. San Gabriel Mountains, California. Diam. 5 mm. Strained and broken coarse crystals ("porphyroclasts") of feldspar and a train of garnet granules set in a fine-grained schistose matrix of quartz and feldspar veined with granoblastic quartz. B. Granite mylonite, San Gabriel Mountains, California. Diam. 5 mm. Coarse, strained, partially granulated crystals are of Plagioclase, microcline, and quartz. The granular matrix is composed of quartz, feldspar, and biotite. C. Mylonitic augen gneiss, Deadman Lake, British Columbia. Diam. 6 mm. Ovoid relict crystals of plagioclase and of K-feldspar, in a matrix of muscovite, chlorite, and quartz, traversed by swarms of stringers of later undeformed quartz. Gambar VI. 7. 1 ligh-Grade Politic Schists A. Almandine-biotite-plagioclase schist, sillimanite zone, Scottish Highlands. Diain. 4.5 mm. B. Staurolite-biotite-muscovite-quartz schist, near Innsbruck, Austria. Diam. 4.5 mm. The central porphyroblast of golden staurolite is marginally altered to finely divided white mica (retrograde metamorphism involving introduction of potassium). C. Kyanite-staurolite-almandine-muscovite schist with minor biotite and quartz, Gassets, Vermont. Diam. 3 mm. Pale-pink almandine at right and top left margins; golden siaurolite, lacking cleavage, at top right and lower right; kyanite prisms have welldeveloped cleavage (the crystal at lower left is cut parallel to {100} and shows a nearly centered negative bisectrix figure; extinction is at 30° to the cleavage). Universitas Gadjah Mada 20 Gambar VI. 8. Eclogites A. Kyanite eclogite, Suiztal, Tyrol. Diam. 3 mm. Pink pyrope, colorless ompha-cite, and kyanite, with accessory rutile. Crystals ofkyanite (with closely spaced cleavage cracks) show strong preferred orientation. B. Eclogite, closely associated with serpentinite, near Healdsburg, Coast Ranges, California. Diam. 3 mm. Idioblastic pink garnets rimmed with chlorite; abundant colorless omphacite.; deep-brown ruble rimmed with granular sphene. Sphene and chlorite (and in other sections glaucophane) are products of incipient retrograde metamorphism. Universitas Gadjah Mada 21 Contoh Format Deskripsi Batuan LOKASI LABORATORIUM PETROGRAFI TUGU Analisa sayatan tipis batuan Pemeriksa : Jenis batuan : Perbesaran 40 x No. Lokasi b c d e f g Batugamping Bioklastik No. Peraga Bagian Nama Lapangan : Deskripsi Sayatan Tipis Nikol Paralel a SATUAN h i h i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nikol bersilang a b c d e f g 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Universitas Gadjah Mada 22 DAFTAR PUSTAKA Boggs, S., Jr., 1987, Principles of Sedimentology and Stratigraphy, Mc Hill Publishing Company, Ohio. Cas, R.A.F. & Wright, J.V., 1987, Volcanic Successions : Modern and Ancient, Allen and Unwin (Publisher) Ltd., London UK Fisher, RV. & H.-U., Schmince, 1984, Pyroclastic Rocks, Springer-Verlag, Berlin. Flugel,. E, 1982, Microfacies Analysis of Limestones, Springer-Verlag, New York. Gilbert., C, M,. Turner., F.J., and Williams., H, 1982, Petrography; An introduction to the Study of Rocks in Thin Section. Groves, D., I, and Muller., D., 1997, Potassic Igneous Rocks and Associated Gold-Copper Mineralization, Springer . Hekinian, R., 1982, Petrology of Ocean Floor, Elsevier Scientific Publishing. Company, Asterdam, Hyndman, Donald., W., 1972, Petrology of Igneous and Metamorphic Rocks, Mc.Graw-Hill, Inc, Macdonald., G., A, 1972, Volcanoes, University of Hawaii, Prentise-Hall, Inc, New Jersey. Mc. Phie., J., Doyle,. And Allen, 1993, Volcanic Texture, Centre for Ore Deposit and Exploration Studies, University Tasmania. Pettijohn., F. J,1957, Sedimentary Rocks, Harper and Brother, New York. Philpotts., Anthony., R, 1989, Petrography of Igneous and Metamorphic Rocks, Prentice Hall. Inc. Rollinson, H., 1993, Using Geochemical Data : Evaluation, Presentation, Interpretation, Longman Group, United Kingdom. Universitas Gadjah Mada 23 Rusdi, Irianto, 2003, Endapan Volkaniklastik pada Lingkungan Laut, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geologi, (tidak dipublikasikan) Sorensen., H, 1979, The Alkaline Rocks, Universitetets Mineralogiske-Geoloske Instituter, Copenhagen, John Wiley & Sons. Williams, H. & McBirney, A. 1979, Volcanology, Freeman Cooper and Company, San Francisco, Wilson, M.,1991, Igneous Petrogenesis : A Global Tectonic Approach, Publisher, London, Universitas Gadjah Mada 24