batuan metamor - WordPress.com

advertisement
BATUAN METAMORF
METAMORF 
META (=LAIN) + MORFI (=BENTUK)
BATUAN YANG TELAH BERUBAH
Metamorfisme
adalah
proses
dimana
gabungan mineral, struktur dan tekstur yang
telah ada sebelumnya pada batuan diubah
oleh pansa dan tekanan padaa kerak bumi.
Perubahan tersebut meliputi perubahan kristal
(rekristalisasi)
dan formasi mineral baru
(minral metamorfik)
Mengapa Gabungan Mineral Dan Tekstur
Mengalami Metamorfosa
Batuan yang ada terjadi malihan, karena
gabungan mineral-mineral dan tekstur
pada batuan adalah tidak stabel pada
tekanan dan temperatur yang kondisi yang
ada sekarang. Akhirnya mineral dan
tekstur malih menjadi mineral dan tekstur
baru yang stabil kondisi teemparatur dan
tekanan yang baru tersebut.
TEKANAN KUAT
BATUAN
GRINDING
CRUSHING
BATUAN
DEFORMASI
BATUAN BERUBAH
DENGAN TEMPERATUR MODERET
(CATACLAYSIS)
PERUBAHAN
BATUAAN
KOMPOSISI MINERAL
TAK BERUBAH
ISOKEMIKAL
ALIRAN CAIRAN
MINERAL BERTAMBAH/BERKURANG
METASOMATSIME
TEKSTUR METAMORFOSA
NO
TEKSTUR
KETERANGAN
1
Granular
Mineral kasar ekudimensional
2
Horfelsik
Ekuidimensional, tanpa adaa
orientasi.butiran kasar, kers dan
kompak
3
Slaty
Buitran halaus, mempunyai arah
kristal mineral yang arahnya paralel
4
Phyllite
Hampir sama slaty tetapi butirran
mineral kasar
5
Schiss
Butiran kasar, inekuidimensinal,
umumnya gepeng dan panjang
6.
Gneiss
Butiran sangat kasar, lapisan yang tak
teratur (irregular layers)
3 MACAM BATUAN METAMORF

METAMORFOSA THERMAL (SENTUH):
TEMPERATUR MERUPAKAN FAKTOR UTAMA, TEKANAN
BERPERASN KECIL


PYROMETAMORFOSA : TEMPERATUR SANGAT TINGGI
PNEUMATOLYSA: GAS DARI MAGMA YANG BARU NAIK
MAMPU MENGUBAH BATUAN YANG DISENTUHNYA

METAMOIRFOSA DINAMO:

METAMORFOSA REGIONAL : AKIBAT
TEKANAN
MERUPAKAN FAKTOR YANG UTAMA YANG UMUMNYA
BERARAH. TERDAPAT DIBAGIAN ATAS KERAK BUMI.
TEMPERATUR DAN TEKANAN TINGGI  TERJADI
PERUBAHAN PADA BATUAN DIDAERAH LUAS.
ORIENTASI
MINERAL
PADA BTN
METAAMORF
ORIENTASI SEJAJAR
LAPISAN TERPOTONG BELAHAAN
ORIENTASI TAK SEJAJAR
MACAM
LIPATAN
METAMORFOSA THERMAL
BATUGAMPING

MARMER
GRANIT (DARI MAGMA ASAM)  GRANAT
 WOLLASTONIT
ANDESIT
LARUTAN
PANAS
PROPILIT

( MISAL: PYRIT, EPIDOT,
CHLORIT)
SERPIH (SABAK)

HORNFELS
METAMORFOSA DYNAMO
TEKANAN DATANG DARI GEJALA-GEJALA GERAK
PATAHAN
MYLONIT
(BREKSI PENGGESERAN)
MYLONIT  HANCUR SEPERTI TEPUNG
 ULTRA MYLONIT
GESEKAN  PANAS  LEBUR 
PSEUDO TRACHYLIT
METAMORFOSA REGIONAL
TEKANAN BERARAH  MINERAL 
TEKANAN
MISAL: SERISIT, MUSKOVIT, EPIDOT,
STAUROLIT
DAERAH METAMORFOSA REGIONALl:
a. EPI – ZONE
b. MESOO – ZONE
c. KATA - ZONE
EPI-ZONE
DITANDAI ADANYA SERPIH, PHYLLIT DAN GNEISS YANG KAYA
MINERAL ALBIT
BATUAN TERSEBUT MENUNJUKKAN ARAH MINERAL
TERTENTU  SCHISTOSITET
Skiss : batu kristralin yang sangat sukar dibelah menurut
bidang belahan
Serpih:terdiri kristal-kristal kecil dan sangat mudah dibelh
menurut bidang belahannya yang tidak teratur
Sabak  teratur kristal-kristal kecil yang sangat mudah
dibelah
Phyllit  mengandung schistositet halus, sedikit felspar,
banyak mika dan kuarsa
Gneiss  felspar, kuarsa, mika dan amfibol.
Gneiss dari batuan beku disebut ORTHOGNEISS.
Gneiss dari batuan beku disebut ORTHOGNEISS.
Gneiss dari batuan sedimen disebut PARAGNEISS.
Batuan GNEISS tersusun dari felspar, mika, kuarsa,amfibol
dan menunjukkan schistositet terbuka.
MESO - ZONE
UMUMNYA TERDAPAT SKISS & GNEISS
DARI ALUMINIUM & SILISIUM & SKISSSKISS MIKA SEPERTI: BIOTIT &
MUSKIVIT
MINERAL-MINERAL KHAS DI DAERAH
MESO-ZONE : GRANAT, STAUROLIT &
KYANIT
TEMPERATUR IKUT MEMAINKAN
PERANAN PENTING
KATA - ZONE
BERLAKU TEMPERATUR TINGGI & TEKANAN
TINGGI
TEKANAN  HIDROSTATIS  SEHINGGA
TERJADI KRISTALISASI SECARA
KESELURUHAN DENGAN CHISTOSITET
YANG TIDAK NYATA
CONTOH BATUAN: GRANULIT, EKLOGIT,
DAN AUGEN-GNEISS
GNEISS = SKISS + MINERAL FELSPAR
(MIGMATIT)  GNEISS + MAGMA
GRANIT
PEMBAGIAN BATUAN METAMORF
HAL-HALYANG HARUS DIPERHATIKAN :
a.
b.
c.
d.
SUSUNAN MINERAL
SUSUNAN BATUAN ASAL
STRUKTUR BATUAN
JENIS METAMORFOSA
DERAJAT METAMORFISME AKIBAT TEKANAN
DAN TEMPERATUR
LOW GRADE (DERAJAT RENDAH)
 MEDIUM GRADE (DERAJAT MENENGAH)
 HIGH GRADE (DERAJAT TINGGI)

REKRISTALISASI
STRUKTUR
MINERAL-MINERAL PADA BATUAN
METAMORFOSA REGIONAL DENGAN DERAJAT
BERBEDA
NO
BATUAN
INDUK
LOW GRADE
MEDIUM GRADE
HIGH GRADE
1
SHALE /MUD
STONE
CHLORIT
MUSKOVIT
ALBIT
KUARSA
KUARSA, MUSKOVIT,
BIOTIT, GARNET,
FELSPAR, KYANIT,
STAUROLIT,
SILIMENIT,
KORDERIT,ANDALUSI
T
KUARSA
ORTHOKLAS,
PLAGIOKLAS,
GARNET,
SILIMENIT,
KYANIT
2
CALACAREOU
S MUDSTONE
KLASIT
EPIDOT
TREMOLIT
DOLLOMIT
KUARSA
KALSIT,
EPIDOT,
TREMOLIT,
DIOPSIDE
IDIOCRAS,
GROSULAR, KUARSA
PLAGIOLAS,
KALSIUT,
DIOPSIDE,
KUARSA
3
BATUAN BASA
ALBIT
EPIDOT
CHLORIT
KALSIT
AKTINOLIT
ALBIT
EPIDOT
HORNBLENDE
PLAGIOKLAS
GARNET
PLAGIOKLAS
DIOPSIDE
HIPERSTEN
GARNET
OLIVIN
ASOSIASI BATUAN METAMORF

METAMORF REGIONAL:
MENCAKUP DAERAH LAS DI KERAKBUMI

KONTAK DAN TERMAL MEYTAMOR:
MLANGSUNG KONTAK DENGAN DAERAH
DEKAT PADA BATUAN INTRUSI BEKU
ASOSIASI METAMORF
NO
1
TINGKAT
METAMORFOSA
MINERAL
HIGH GRADE
METAMORF
ELEMEN
SULFIDA
OKSIDAA
KARBONAT
SILIKAT
Grafit
Pyrit, kalkopirit
Magnesit, ilmenit, korundum, rutil,
kuarsa
Kalsit
Fwlspad, silimenit, kianit, turmalin
Lanjutan
NO
2
TINGKAT
METAMORFOSA
MINERAL
MEDIUM GRADE
METAMORF
ELEMEN
SULFIDA
OKSIDAA
KARBONAT
SILIKAT
Grafit
Pyrit, kalkopyrit
Magnetit, hematit,ilmenit,
kuarsa,spinel
Calsit, dolomit
Felspar, garnet, kianit,
andalusit, epidot, idokras,
hornblende
Lanjutan
NO
3.
TINGKAT
METAMORFOSA
MINERAL
LOW GRADE MTMRF
SULFIDA
OKSIDAA
KARBONAT
SILIKAT
Pyrit, Calcopyrit
Magnetit, hematit, brukit, rutilr,
kursa
Kalsit, dolomit, magnesit, siderit
Albit,talk, chlorit, biotit, epidot,
Download