PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TAMU MENGINAP DI HOTEL TUNJUNGAN CRYSTAL PALACE SURABAYA Ambardi Fadjar Dosen Manajemen Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Satya Widya Surabaya Jl. Bendul Merisi Utara VIII/23 Surabaya Email : [email protected] Abstract : The hospitality industry has become an industry that is global, so faced with a very tight competition. In this modern-day hospitality business, the emphasized factor of reaching and developing market share is customer service, where the ultimate goal is the creation of customer satisfaction. To achieve that goal the hotel entrepreneurs strive continuously to improve the quality of service for its customers. This study aims to examine the effect of service quality on the satisfaction of guests staying at Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. Service quality variables consist of physical aspect variable, variable reliability, personal interaction variable, problem solving variable, and polic variable. By using the Acident Sampling Technique in the study population, the hotel guests who stay in the observation period for two weeks, then the sample collected as many as 160 respondents who represent the guest population stay. The research data was collected through questionnaire media which then processed and analyzed by multiple linear regression analysis technique through SPSS program version 13.0. The results showed that the variables of service performance together have an effect on the satisfaction of hotel guests. But after analyzed separately, the results obtained that there are variables that do not affect the guest satisfaction that is Policy Variable. In addition, the results obtained that the variable that has the greatest contribution in affecting hotel guests satisfaction is the variable Realibility. Key word : Service Quality, Stay Guests Satisfaction, Multiple Linear Regression Analysis Abstrak Industri perhotelan telah menjadi industri yang bersifat global, sehingga dihadapkan pada kompetisi yang sangat ketat. Dalam bisnis perhotelan era modern ini, factor yang ditekankan untuk meraih dan mengembangkan pangsa pasar adalah pelayanan kepada pelanggan, dimana tujuan akhirnya adalah terciptanya kepuasan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut para pengusaha hotel berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggannya. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan tamu menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. Variabel-variabel kualitas pelayanan terdiri dari variabel physical aspect, variabel reliability, variabel personal interaction, variabel problem solving, dan variabel polic. Dengan menggunakan Teknik Acident Sampling pada populasi penelitian, yaitu para tamu hotel yang menginap dalam kurun waktu pengamatan selama dua minggu, maka sampel terkumpul sebanyak 160 responden yang mewakili populasi tamu menginap. Data penelitian dikumpulkan melalui media kuisioner yang kemudian diolah dan dianalisa dengan teknik analisis regresi linear berganda melalui program SPSS versi 13.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel kinerja pelayanan secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kepuasan tamu hotel. Tetapi setelah dianalisis secara terpisah, diperoleh hasil bahwa terdapat variabel yang tidak berpengaruh terhadap kepuasan tamu yaitu Variabel 12 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar Policy. Selain itu, diperoleh hasil bahwa variabel yang mempunyai kontribusi terbesar dalam mempengaruhi kepuasan tamu hotel yaitu Variabel Realibility. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Tamu Menginap, Analisis Regresi Linear Berganda PENDAHULUAN Dampak adanya era globalisasi mengakibatkan semua bentuk industri di Indonesia berkembang dengan cepat, termasuk diantaranya adalah industri jasa, seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan. Oleh karena itu, semua perusahaan semakin dituntut untuk bisa berkompetisi dan terus berkembang dengan salah satu cara adalah mengenali perilaku pelanggan dan menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan mereka. Perusahaan yang ingin survive harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain, karena hal ini akan semakin memberikan kemantapan kepada calon pelanggan untuk bertransaksi atau mendorong para pelanggan lama untuk bertransaksi kembali. Industri perhotelan adalah industri jasa yang memadukan antara penjualan produk dan layanan. Beberapa contoh produk yang dijual dalam industry perhotelan adalah desain bangunan, interior dan eksterior kamar hotel/restoran, suasana yang tercipta di dalam kamar hotel/restoran, serta rasa dan keberagaman makanan/minuman yang dijual. Sedangkan salah satu bentuk layanan yang dijual dalam industry perhotelan adalah keramah-tamahan dan ketrampilan staff/karyawan hotel dalam melayani pelanggannya. Perkembangan jumlah hotel di Surabaya sangat pesat. Hal ini, menimbulkan persaingan industry perhotelan di Surabaya menjadi sangat ketat. Untuk itu, maka manajemen hotel harus meningkatkan kualitas produk maupun layanan agar dapat menarik pelanggan dan mempertahankannya agar tetap loyal. Kualitas produk dan pelayanan berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan, serta ketepatan penyampaian untuk memenuhi harapan pelanggan. Yang dimaksud pelayanan dalam industry jasa perhotelan adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel selama tamu atau pelanggan tersebut berada dihotel, yang meliputi pelayanan yang diberikan oleh petugas receptionist, bell boy, room service, security, cleaning, service, dan sebaginya. Pengukuran persepsi keputusan tamu hotel untuk menginap terhadap kinerja pelayanan hotel terbentuk dari lima variabel yaitu (1) hysical aspect, (2) reability, (3) personal interaction, (4) problem Solving, dan (5) policy (Cronin,2000) dan (Dabhokar, 1996). Agar tetap dapat terus berkembang di tengah persaingan industry perhotelan yang semakin ketat, maka Hotel Tunjungan Crystal Palace di Surabaya berusaha untuk terus melakukan peningkatan pelayanan kepada tamu hotel. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian tentang kualitas pelayanan untuk mengetahui efektifitas yang dicapai dalam meningkatkan kepuasan para tamu yang datang untuk menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. Berdasar pada latar belakang tersebut, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Hotel Surabaya, ditinjau dari factor physical aspect, reability, personal interaction, problem solving dan policy. Dari kelima factor tersebut, factor mana yang paling dominan mempengaruhi kepuasan tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Hotel Surabaya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Hotel Surabaya ditinjau dari factor physical aspect, reability, personal interaction, problem solving dan policy. Selain itu, ingin diketahui factor-faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Hotel Surabaya. Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah dapat digunakan sebagai bahan Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 13 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar referensi bagi manajemen Hotel Tunjungan Crystal Palace untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tamu guna membangun loyalitas pelanggan hotel. KAJIAN PUSTAKA Karakteristik Industri Perhotelan Kata Hotel memiliki pengertian atau definisi yang cukup banyak. Menurut Menteri Perhubungan yang tertuang dalam SK Menhub RI No. PM/ 10/PW.391/PHB-77, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum. Pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menparpostel No.KM/37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan usaha dan penggolongan Hotel. Bab 1, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa: “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dipergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum dan dikelola secara komersial”. Keputusan yang dilakukan pelanggan dalam industri perhotelan adalah keputusan seseorang untuk menginap di hotel tersebut. Keputusan yang diambil oleh tamu pada prinsipnya merupakan keputusan pelanggan dalam memilih hotel sebagai tempat untuk menginap. Pelanggan memiliki kewenangan untuk menganggap bahwa semua upaya yang dilakukan oleh hotel harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Pada umumnya, pelanggan bertindak rasional dan mempertimbangkan segala jenis informasi yang tersedia dan mempertimbangkannya sebelum memutuskan untuk menginap. Kualitas Pelayanan Pelayanan yang baik merupakan salah satu syarat kesuksesan perusahaan jasa. Kualitas pelayanan dipandang sebagai salah satu komponen yang perlu diwujudkan oleh perusahaan, karena memiliki pengaruh untuk mendatangkan pelanggan baru dan dapat mengurangi kemungkinan pelanggan lama untuk berpindah ke perusahaan lain. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas pelayanan yang mereka terima dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka terima terhadap atribut-atribut pelayanan. Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985), terdapat lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu: Kehandalan (Reliability), Responsive (Responsiveness), Keyakinan (Assurance), Empati (Empathy), dan Berwujud (Tangible) (Tjiptono ,2006). Beberapa atribut yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, adalah: (1) Pelayanan merupakan sesuatu yang tak terlihat (Intangible), (2) Penilaian pelayanan dilakukan sepanjang waktu, dan (3) Produk pelayanan tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan yang diinginkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan yang dirasakan oleh satu orang dengan lainnya pasti berbeda, disesuaikan dengan persepsi orang tersebut dalam merasakan pelayanan yang diberikan. Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang kondusif bagi industri jasa perhotelan dalam memperbaiki kualitas pelayanan, maka harus memenuhi prinsipprinsip utama yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan, diantaranya adalah Kepemimpinan, Perencanaan, Komunikasi, dan Penghargaan. Kepuasan dan Ketidakpuasan Pelanggan Tjiptono (2006) mengutip pernyataan dari Day, bahwa: “Kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/dikonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakainnya”. Kottler (2005) mengatakan bahwa “Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya”. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan menurut Tjiptono (2005) Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 14 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar adalah: Harapan, Kinerja yang ditunjuk oleh produk, Konfirmasi/diskonfirmasi, dan Kepuasan/ketidakpuasan pelanggan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, yaitu: (1) Membina hubungan dengan pelanggan (bulkding relationship with customer), (2) Memberikan pelayanan yang lebih baik (superior customer service), (3) Memberi garansi yang tidak bersyarat (unconditional guarantees), dan (4) Menangani keluhan dengan efisien (efficient complaint handling). Pengaruh Kinerja Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Martim (2004) dalam bukunya “Managing Quality Customer Service” mengutip pernyataan Peter Drucker, bahwa tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin terus eksis harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Perilaku yang menyenangkan (favorable behavioral intentions) dapat dijadikan indicator pelanggan akan tetap bertahan pada perusahaan, karena pelanggan yang puas akan menyebarkan informasi promosi yang positif kepada orang lain melalui komunikasi dari mulut ke mulut (refered customer), pelanggan yang puas akan tetap di belakang perusahaan dan akan terus melakukan pembelian produk, pelanggan yang puas akan bersedia membayar harga yang lebih tinggi dari harga pesaing. Oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa peranan kinerja pelayanan sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain/rancangan explanatory Research dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah para tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. Teknik sampel yang digunakan adalah axidental sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara menentukan siapa saja yang ditemui pada saat itu. Dalam hal ini adalah para tamu yang menginap di hotel Tunjungan Crystal Palace dalam kurun waktu pengamatan selama 2 minggu. Cara pengambilan data dilakukan pada saat tamu check-out. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Sugiono (2005) yaitu penentuan jumlah responden adalah 5 kali jumlah indikator pada variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini jumlah indikator pada keseluruhan variabel yang digunakan sebanyak 32 indikator, sehingga jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 32 × 5 = 160 orang tamu yang menginap di hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya pada waktu checkout. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah menggunakan Kuesioner bagi responden tamu hotel yang menginap dan mengambil data berupa dokumen tentang karakteristik tamu dan fasilitas hotel Tunjungan Cristal Palace Surabaya. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas dan Reliabilitas. Kemudian dilanjutkan dengan Analisis Regresi Linear Berganda, dimana variabel tak bebas Y adalah Kepuasan tamu hotel dan variabel bebas X adalah X1 = Variabel Physical Aspect, X2 = Varibel Reliability, X3 = Varibel Personal Interaction, X4 = Varibel Problem Solving, dan X5 = Varibel Policy. Sedangkan, hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) Variabel physical aspect, reliability, personal interaction, problem solving, dan policy berpengaruh terhadap kepuasan tamu menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya, dan (2) Bahwa variabel Reliability adalah variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tamu yang Menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya berlokasi di sentra bisnis di tengah kota Surabaya, yaitu Jl.Tunjungan 102-104 Surabaya. Hal ini membuat hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya menjadi tujuan utama bagi para businessman dan turis local maupun asing untuk tinggal, serta menikmati fasilitas-fasilitas yang tersedia Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 15 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar di hotel. Hotel ini berbintang empat dan memiliki 272 kamar. Tamu hotel yang menjadi responden dalam penelitian ini berkisar antara usia 20 hingga 70 tahun, dimana sebagian besar responden berusia 41 – 50 tahun, yaitu sebesar 43%. Sedangkan terbanyak berikutnya adalah berusia antara 31 – 40 tahun, yaitu sebesar 30%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar para tamu yang menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya adalah berusia produktif dan pada tahapan kematangan usia untuk melakukan aktivitas di luar kota, sehingga berkeinginan untuk menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. Bila ditinjau dari maksud keperluan untuk menginap di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya, maka diperoleh hasil dari pengolahan data primer yang berasal dari kuesioner adalah sebagian besar bertujuan untuk keperluan bisnis atau rapat kerja, yaitu sebesar 54%. Terbesar berikutnya adalah untuk berlibur,yaitu sebesar 28%. Deskripsi Variabel Penelitian Frekuensi jawaban masing-masing item pada keseluruhan variable dapat dibuat dalam distrbusi frekuensi jawaban responden dengan kriteria STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju) B (Biasa), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Variabel Physical Aspect (X1) Aspek fisik merupakan penilaian tamu hotel terhadap sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya. Table 1 menunjukkan hasil pengolahan data primer yang berasal dari kuesioner. Tabel 1 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Variabel Physical Aspect VariaJawaban Responden (%) Indikator Variabel bel STS TS B S SS X1.1 Kondisi fisik bangunan hotel 1.9 3.6 25 51.9 17.5 X1.2 Kondisi kamar dan 0.6 3.8 35.6 48.8 17.5 kelengkapan kamar X1.3 Peralatan kamar dan kamar 1.3 4.4 23.8 48.8 21.9 mandi X1.4 Penataan eksterior dan 0 4.4 23.8 55.6 16.3 interior X1.5 Areal parker yang memadai 1.3 4.4 25.0 51.3 18.1 X1.6 Tersedianya transportasi 0.6 2.5 65.0 26.3 5.6 (taxi) dan layanan antar jemput Sumber: Hasil pengolahan data primer Berdasarkan Tabel 1 tentang hasil pengolahan data primer untuk variabel X1 (Physical Aspect), diketahui bahwa para responden menyatakan sebagin besar responden menyatakan Setuju bahwa kondisi fisik secara keseluruhan pada Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya sudah bagus, lengkap, dan modern. Sedangkan untuk indicator variabel tersedianya alat transportasi (Taxi), sebagian besar responden, yaitu sebanyak 65% responden menyatakan biasa saja. Hal ini, dapat dikarenakan antar jemput ataupun taxi memang sudah selayaknya tersedia di hotel, sehingga responden menganggap tidak terlalu istimewa. Variable Reliability (X2) Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat bahwa 55.6% responden berpendapat para petugas hotel cukup handal dalam melayani tamu. Terlihat juga bahwa 66.3% responden menyatakan setuju terhadap kehandalan petugas dalam Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 16 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar memberikan penjelasan mengenai fasilitas yang tersedia di hotel. Hasil lengkap hasil pengolahan data dituliskan dalam Tabel 2. Tabel 2 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Variabel Reliability Variabel X2.1 Indikator Variabel Kehandalan petugas dalam melayani tamu. X2.2 Memberikan layanan tepat waktu. X2.3 Memberikan penjelasan kelas kamar sesuai permintaan tamu. X2.4 Memberikan penjelasan tentang fasilitas yang tersedia di hotel. X2.5 Memberikan kepercayaan kepada tamu X2.6 Konsistensi dalam menjaga kualitas seluruh fasilitas pelayanan Sumber: Hasil pengolahan data primer STS 2.5 Jawaban Responden (%) TS B S 2.5 24.4 55.6 SS 15.0 8.1 10.0 16.3 15.6 23.8 21.3 39.4 35.6 12.5 17.5 2.5 5.0 16.3 66.3 10.0 2.5 3.8 16.9 61.9 15.0 3.1 3.8 25.0 43.1 25.0 Variabel Personal Interaction (X3) Variabel ketiga yang dipilih dalam penelitian ini adalah variabel Personal Interaction (X3). Interaksi Personal merupakan penilaian atas kemudahan komunikasi, perhatian pribadi, dan pemahaman kebutuhan dari para tamu Hotel. Diperoleh hasil bahwa 55.6% responden setuju bahwa selama menjadi tamu selama menginap di hotel telah dianggap sebagai personal penting oleh petugas. Namun dalam hal kesopanan dan keramahan, 65% responden cenderung menyatakan biasa saja dan wajar. Selain itu, 50.6% responden menyatakan bahwa petugas mampu memberikan perhatian atas kebutuhan tamu selama menginap. Hasil lengkap hasil pengolahan data dituliskan dalam Tabel 3. Tabel 3 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Variabel Personal Interaction Variabel X3.1 Indikator Variabel Kemampuan memposisikan tamu sebagai personal yang penting. X3.2 Sikap petugas selalu memberikan pelayanan yang ramah dan sopan. X3.3 Dapat meyakinkan tamu atas rasa aman selama menginap di hotel. X3.4 Menyediakan saluran khusus untuk menampung keluhan dan saran. X3.5 Memberikan perhatian atas kebutuhan tamu selama menginap Sumber: Hasil pengolahan data primer STS 2.5 Jawaban Responden (%) TS B S 2.5 24.4 55.6 SS 15.0 0.6 2.5 65.0 26.3 5.6 10.6 20.6 20.6 29.4 18.8 2.5 5.6 12.5 58.1 21.3 3.1 4.4 20.6 50.6 21.3 Variabel Problem Solving (X4) Variabel keempat yang dipilih adalah Variabel Problem Solving (X4). Variabel ini memberikan gambaran bahwa petugas harus tanggap, sigap, dan cepat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tamu-tamu hotel. Diperoleh hasil pengolahan data diketahui bahwa 46.9% responden menyatakan setuju bahwa pihak hotel tanggap atas keluhan yang disampaikan tamu.Setelah itu ditindaklanjuti kemudian. Jawaban ini mendapat dukungan 42.5% responden. Para petugas mampu memberikan jawaban dengan penjelasan yang dapat dipahami, responden yang menyatakan setuju sebesar 66.3%. Sedangkan 61,9% responden juga menyatakan bahwa pihak hotel mampu memberikan solusi terbaik apabila tamu mendapatkan permasalahan. Sebanyak 43.1% responden menyatakan bahwa pihak hotel Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 17 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar bertanggung jawab apabila terdapat kesalahan pelayanan. Hasil lengkap pengolahan data primer disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Variabel Problem Solving Variabel X4.1 Indikator Variabel Kemampuan untuk tanggap jika ada keluhan. X4.2 Kesediaan menindaklanjuti keluhan tamu. X4.3 Mampu memberikan jawaban dengan penjelasan yang dapat dipahami. X4.4 Mampu memberikan solusi terbaik X4.5 Bertanggungjawab apabila terdapat kesalahan pelayanan. Sumber: Hasil pengolahan data primer STS 0 Jawaban Responden (%) TS B S 6.9 20.0 46.9 SS 26.3 5.6 6.9 18.8 42.5 26.3 2.5 5.0 16.3 66.3 10.0 2.5 3.1 3.8 3.8 16.9 25.0 61.9 43.1 15.0 25.0 Variabel Policy (X5) Variabel kelima yang digunakan dalam penelitian ini adalah Policy (X5). Variabel Policy merupakan penilaian pelanggan yang mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh karyawan. Kebijakan-kebijakan terkait dengan kesepakatan dengan pelanggan, kualitas produk, serta kemampuan petugas yang professional. Hasil pengolahan data penelitian disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Variabel Policy Variabel X5.1 Indikator Variabel Kebijakan memberikan jaminan pengganti apabila terdapat fasilitas yang rusak. X5.2 Kebijakan melengkapi fasilitas yang sesuai dengan harga tariff kamar apabila belum tersedia. X5.3 Kebijakan fasilitas kemudahan pembayaran. X5.4 Kebijakan informasi bahwa hotel sudah sesuai dengan criteria hotel berbintang tiga. X5.5 Kebijakan peraturan hotel yang taat dengan norma dan hukum yang berlaku. Sumber: Hasil pengolahan data primer STS 6.9 Jawaban Responden (%) TS B S 8.1 17.5 52.5 SS 15.0 6.3 8.8 16.3 59.4 9.4 4.4 5.0 16.3 53.1 21.3 5.0 6.3 18.1 50.6 20.0 4.4 3.8 14.4 66.3 11.3 Variabel Kepuasan Tamu (Satisfaction) (Y) Variabel tak bebas (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Kepuasan Tamu (Satisfaction). Variabel ini menggambarkan tingkat kepuasan secara keseluruhan yang dirasakan tamu terhadap suatu produk atau jasa perhotelan untuk memenuhi keinginan, pengharapan, dan kebutuhan tamu hotel. Hasil pengolahan data penelitian disajikan dalam Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa 55.6% responden menyatakan kepuasan atas kondisi kamar. Selain itu, 65% responden juga puas terhadap kesesuaian fasilitas atas harga yang ditetapkan. Sebanyak 60% responden menyatakan setuju terhadap kepuasan yang dirasakan atas kinerja pelayanan yang diberikan hotel. Adanya kejelasan informasi yang disampaikan juga membuat 60% responden merasa puas. Selain itu, 50.6% responden menyatakan setuju terhadap kepuasan pada prosedur/peraturan yang berlaku di hotel Tunjungan. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 18 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar Tabel 6 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Variabel Satisfaction Variabel Y1 Y2 Indikator Variabel Kepuasan terhadap kondisi kamar. Kepuasan terhadap fasilitas sesuai dengan harga. Y3 Kepuasan terhadap kinerja pelayanan yang diberikan. Y4 Kepuasan terhadap kejelasan informasi yang diperoleh. Y5 Kepuasan terhadap peraturan/prosedur yang berlaku di hotel. Sumber: Hasil pengolahan data primer STS 2.5 1.3 Jawaban Responden (%) TS B S 2.5 24.4 55.6 2.5 18.1 65.0 SS 15.0 13.1 2.5 3.8 13.8 60.0 17.5 2.5 3.1 16.9 60.0 17.5 3.1 4.4 20.6 50.6 21.3 Analisis Hasil Penelitian Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meliputi Uji Validitas dan Reliabilitas, serta Uji Regresi Linear Berganda. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Hasil validitas terhadap terhadap seluruh item dengan mengkorelasikan skor total variable dalam penelitian ini telah menunjukkan angka probabilitas di bawah 5% atau p < 0,05 dan angka-angka korelasinya di atas batasan kritis product moment 0,334 pada α= 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap butir-butir pertanyaan dalam setiap variabel saling memiliki korelasi yang kuat. Kemudian untuk mengukur reliabilitas suatu analisis dapat digunakan koefisien Alpha Cronbach yang didasarkan pada rata-rata butir data instrument pengukuran. Menurut pendapat Malhotra (1996), criteria reliabilitas alpha Cronbach dikatakan reliable apabila koefisien alpha > 0.6. Berdasar hasil pengolahan data dengan Aplikasi SPSS, diperoleh hasil bahwa semua variabel mempunyai nilai koefisien alpha Cronbach > 0.6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua variabel pada instrument penelitian memenuhi criteria valid dan reliable. Pengujian Hipotesis dan Regresi Linear Berganda Langkah pertama dalam pengujian hipotesis dengan regresi linear berganda adalah menguji hipotesis alternative. Hasil perhitungan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Terikat Kepuasan Tamu (Y) Variabel Bebas Physical Aspect (X1) Reliability (X2) Personal Interaction (X3) Problem Solving (X4) Policy (X5) β 0.082 0.388 R2 = 0.926 0.379 F hit = 386.65 F tab = 16.12 0.163 Sig. F = 0.000 Constanta = -0.010 1.70 = 0.05 Sumber: Olah data dari SPSS Versi 13.0 2.538 1.943 P< (=0.05) 0.012 3.938 5.636 1.943 1.943 0.000 0.000 Signifikan Signifikan 2.340 1.943 0.021 Signifikan -0.297 1.943 0.767 Ditolak t_hitung t_tabel Keterangan Signifikan Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa nilai R2 (R Square) sebesar 0,926 dan F hitung (F ratio) sebesar 386.65 yang berarti lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 16.12, dengan nilai probabilitas 0.000 di bawah taraf kesalahan α = 0.05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama keseluruhan variabel bebas telah lolos dari uji F atau terjadi penolakan hipotesis nol. Jadi, dapat dikatakan bahwa hipotesis alternative yang menyatakan “physical aspect, reliability, personal interaction, Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 19 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Di Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya | Ambardi Fadjar problem solving dan policy” berpengaruh terhadap kepuasan tamu” dapat diterima. Dengan kata lain, secara keseluruhan dinyatakan bahwa secara bersama-sama kelima variabel bebas tersebut berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan tamu Hotel Tunjungan Crystal Palace di Surabaya. Besarnya kontribusi kelima variabel bebas tersebut terhadap kepuasan tamu sebesar 92.6% dan sisanya sebesar 7,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar variabel penelitian. Berdasar hasil uji analisis regresi untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, terlihat bahwa Variabel Physical aspect (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu hotel, dimana nilai probabilitas P sebesar 0.012 yang lebih kecil α < 0,05. Variabel Reliability (X2) juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu hotel, dimana nilai probabilitas P sebesar 0.000 yang lebih kecil α < 0,05. Demikian juga, untuk Variabel Personal Interaction (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu hotel, dimana nilai probabilitas P sebesar 0.000 yang lebih kecil α < 0,05. Variabel Problem solving (X4) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu hotel, dimana nilai probabilitas P sebesar 0.021 yang lebih kecil α < 0,05. Sedangkan dari hasil pengujian regresi untuk Variabel Policy (X5) terlihat bahwa tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu hotel, dimana nilai probabilitas P sebesar 0.767 yang lebih besar dari α = 0,05. Selain itu, dapat dilihat bahwa variabel yang dominan dalam mempengaruhi kepuasan tamu hotel adalah variabel Reliability (X2) dengan koefisien bobot regresi sebesar 0.388. SIMPULAN Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Semua variabel kinerja pelayanan yang terdiri physical aspect, reliability, personal interaction, problem solving dan policy memiliki pengaruh terhadap kepuasan tamu Hotel Tunjungan Crystal Palace Surabaya, (2) Diuji secara terpisah (parsial), variabel Policy tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu Hotel Tunjungan Crystal Palace di Surabaya, dan (3) Variabel Reliability adalah variabel yang paling dominan memberikan kontribusi terbesar dalam mempengaruhi kepuasan tamu Hotel Tunjungan Crystal Palace di Surabaya. Hal ini karena berkaitan dengan pelayanan, dimana membangun kepercayaan pelanggan adalah sulit, karena itu pihak hotel harus memberikan pelayanan yang dijanjikan secara handal, akurat dan terpercaya. DAFTAR RUJUKAN Cronin Jr, J. Joseph, Michael K. Brady and Hull G. Thomas M. 2000. Assesing the Effect or Quality, Value and Customer Satisfication on Customer Behavior Intention in Service Environment. Journal of Retailing, Vol. 76 (2). pp. 193-218. Dabhokar, Pratibha A., Dayle I. Thorpe and Joseph O. Rentz. 1996. A Measure of Service Quality for Retail Store: Scale Development and Validation. Journal of Academy of Marketing Science, Vol. 24 (1) : 3 – 16. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Buku Satu, Edisi Kesebelas. Penerbit salemba Empat, Jakarta. Martin, William B. 2004. Quality Customer Service: Cara Jitu Memikat Hati Pelanggan. Alih Bahasa Bonifacius Sindyarta. PPM. Jakarta. Malhotra, N.K., Agarwal, J. and Peterson, M. 1996. Methodological Issues in Crosscultural Marketing Research: A State-of-the-art Review. International Marketing Review, Vol. 13, No. 5, pp. 7-43. Parasuraman A., Valarie A. Zeithaml and Leonard L. Berry. 1985. A Conceptual Models of Service Quality and its Implication for Future Research. Journal of Marketing, Vol. 49, pp. 41-50, New York. Sugiono.2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 20