BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami
lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu
dipandang dari sudut pandang sistem, yang berusaha menemukan
struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi
proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem tersebut.
Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (1993:6) “Sistem
adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Sedangkan yang
dimaksud Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (1993:3) adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
9
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
2. Tujuan Sistem Akuntansi
Mulyadi
(1993:19)
mengatakan
bahwa
tujuan
umum
pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability)
informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai
pertanggungjawaban
dan
perlindungan
kekayaan
perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
3. Pengertian Akuntansi
Soemarso S.R. (2004:3) mendefinisikan Akuntansi sebagai
proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang
jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi
(economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic
entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari pengertian
10
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan akuntansi
meliputi :
a. Pencatatan adalah kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan
perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi seperti
: nota, kuitansi, cek) ke dalam buku harian (jurnal) yang tersedia
pada perusahaan dengan cermat dan kronologis.
b. Penggolongan merupakan kegiatan mengelompokan transaksi
keuangan perusahaan ke dalam perkiraan buku besar.
c. Peringkasan merupakan kegiatan untuk meringkas transaksi.
d. Pelaporan adalah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari
laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan
arus kas serta catatan atas laporan keuangan.
Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu
menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis dan
pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan kemudian
melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi:
a. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu
pengambilan keputusan.
b. Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi
yang dihasilkan.
c. Pengkomunikasian
informasi
kepada
pemakai
pelapor
(Soemarsono, 2004).
11
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
Setelah diuraikan sistem secara umum, berikut ini diuraikan
pengertian sistem akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. (Mulyadi,
2001).
4. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (1993:3) unsur-unsur sistem akuntansi adalah
sebagai berikut:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Dalam sistem akuntansi secara manual
(manual system), media yang digunakan untuk merekam pertama
kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas
(paper form).
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya.
c. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini di satu pihak
12
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data
keuangan, di pihak lain dan dapat di pandang pula sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan
d. Buku Pembantu
Jika data keuangn yang digolongkan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary
ledger). Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan
akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi keuangan dicatat
dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah
penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi kedalam catatan
akuntansi.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang
ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,
laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang
yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya.
B. Pengertian Prosedur Akuntansi
Menurut Mulyadi (1993:6) Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Kegiatan klerikal (clerical
13
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat
informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar:
1. Menulis.
2. Menggandakan.
3. Menghitung.
4. Memberi kode.
5. Mendaftar.
6. Memilih (mensortasi).
7. Memindah.
8. Membandingkan.
Siklus akuntansi ini meliputi tahap pencatatan atau pembukuan (ke
dalam Jurnal dan Buku Besar), pengolahan atau pemrosesan (dengan
membuat Neraca Percobaan pada lembar berlajur dan melakukan
Penyesuaian), dan pembuatan laporan (berupa Neraca dan Perhitungan
Rugi-Laba yang merupakan hasil dari pengolahan data keuangan).
Menurut Budi Rahardjo (2007:29) Urutan prosedur akuntansi sebagaimana
normalnya dilakukan selama periode akuntansi dikenal sebagai siklus
akuntansi (accounting cycle). Fase siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Penganalisisan transaksi (analyzing transactions)
2. Pencatatan atau pembukuan transaksi ke dalam Jurnal (recording
transactions in journals)
14
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
3. Pemindahan debit dan kredit dari Jurnal ke pos/rekening yang sesuai
dalam Buku Besar (posting debits and credits from journals to
individual accounts)
4. Mempersiapkan Neraca Percobaan dan mengkompilasikan angkaangka
yang
dibutuhkan
untuk
menyusun
laporan
keuangan
(mempersiapkan suatu lembar kerja) [preparing a trial balance and
complining the figures needed for the construction of financial
statements (preparing a worksheet)]
5. Mempersiapkan Laporan Keuangan (preparing financial statements)
6. Membuku penyesuaian dan menutup buku Jurnal (recording adjusting
and closing entries in the general journal)
7. Melakukan penyesuaian sesuai posnya dan menutup buku (posting
adjusting and closing entries)
8. Menyiapkan Neraca Percobaan setelah tutup buku (preparing a postclosing trial balance)
C. Pengertian Kas
Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai
ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling
lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi
dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Menurut Zaki Baridwan
(1992:85) kas adalah aktiva yang tidak produktif, oleh karena itu harus
dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada“idle
cash”.
15
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
Menurut Rudianto (2012:188) kas merupakan alat pertukaran yang
dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan, setiap
saat diinginkan. Dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan asset yang
paling lancer, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap
transaksi dengan pihak luar perusahaan kas akan selalu terpengaruh.
D. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah kumpulan dari sub sistem yang
saling bekerja sama dan bertanggungjawab untuk mengolah semua
transaksi penerimaan kas, baik itu dari penjualan tunai maupun
penerimaan piutang dagang yang didapat dari data transaksi untuk tujuan
pelaporan
internal
kepada
manajer
dalam
menjalankan
kegiatan
operasionalnya.
Penerimaaan kas bisa terjadi dengan berbagai macam cara seperti lewat
pos, pembayaran langsung ke kasir atau pelunasan ke bank. Uang yang
diterima bias berbentuk uang tunai, baik logam maupun uang kertas, cek,
money order, bank draft, dan lain – lain.
Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu
penerimaan dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang atau dari
penjualan secara kredit. Dibawah ini akan akan dibahas mengenai kedua
sistem akuntansi penerimaan kas tersebut.
16
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
1. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai mengharuskan:
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir
untuk melakukan internal check.
b. Penerimaan kas secara tunai dilakukan melalui transaksi secara
kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
transaksi penerimaan kas.
Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai ada tiga macam,
yaitu:
1). Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
2). Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales)
3). Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
a. Fungsi yang terkait :
1). Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan
faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke fungsi kas.
17
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
2). Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari
pembeli.
3). Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang
dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke
fungsi pengiriman.
4). Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada
pembeli.
5). Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi
penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
b. Dokumen yang digunakan :
1). Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi
yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan
tunai.
18
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
2). Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara
mengoperasikan mesin registrasi kas. Pita register kas ini
merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi
kas dan merupakan pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dalam jurnal penjualan.
3). Credit card sales slip
Bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa, dokumen ini
diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih
uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk
transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang
kartu kredit
4). Bill of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari
perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan
umum.
5). Faktur penjualan COD ( cash-on-delivery sales)
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. COD
adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos,
perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam
penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
19
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
6). Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran
kas ke bank.
7). Rekap Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu
periode.
c. Catatan akuntansi yang digunakan :
1). Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat dan meringkas data penjualan.
2). Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber.
3). Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini
digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
20
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
4). Kartu Persediaan
Dalam transaksi penerimaan dari penjualan tunai, kartu
persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
5). Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk
mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam
gudang.
2. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Penerimaan kas dari piutang berasal dari penjualan secara
kredit. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik,
sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan debitur
melakukan
pembayaran
dengan
cek
atau
dengan
cara
pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet), kas yang
diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke
bank dalam jumlah penuh.
a. Fungsi yang terkait :
1). Fungsi Sekretariat
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi
sekretariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan
surat pemberitahuan (remittance and-vice) melalui pos
dari para debitur perusahaan.
21
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
2). Fungsi Penagihan
Fungsi penagihan bertanggung jawab untuk melakukan
penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan
daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi
akuntansi.
3). Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggung jawab atas penerimaan cek dari
fungsi sekretariat atau dari fungsi penagihan.
4). Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan
penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan
kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.
5). Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi pemeriksaan intern bertanggung jawab dalam
melaksanakan perhitungan kas yang ada di tangan fungsi
kas secara periodik. Disamping itu fungsi pemeriksaan
intern bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi
bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.
b. Prosedur penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui
tiga cara, yaitu sebagai berikut:
1). Melalui penagihan perusahaan
2). Melalui pos
22
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
3). Melalui lock box collection plan
c. Dokumen yang digunakan :
1) Surat Pemberitahuan
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu
maksud
pembayaran
yang
dilakukannya.
Surat
pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti keluar
yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang
dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan atau
pos.
2) Daftar Surat Pemberitahuan
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh
fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan
kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih perusahaan,
pembuatan daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh
fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan
ke fungsi kas untuk kepentingan pembuatan bukti setor
bank dan dipakai fungsi akuntansi sebagai dokumen
pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan
kas ke dalam jurnal penerimaan kas.
3) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti
penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti
setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke
23
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari piutang
bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank
setelah ditandatangani dan di cap oleh bank sebagai bukti
penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh
fungsi kas kepada fungsi akuntansi dan dipakai oleh fungsi
akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
transaksi penerimaan kas dari piutang.
4) Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang
dibuat oleh perusahaan bagi para debituryang telah
melakukan pembayaran utang mereka. Kuitansi sebagai
tanda penerimaan kas ini dibuat dalam sistem perbankan
yang tidak mengembalikan cancelled check dikembalikan
kepada check issuer. Jika cancelled check dikembalikan
kepada check issuer, kuitansi sebagai tanda penerimaan
kas digantikan fungsinya oleh cancelled check.
d. Catatan Akuntansi yang digunakan :
1) Jurnal Penerimaan Kas
Catatan akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari
piutang.
24
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
2) Kartu Piutang
Catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu yang
merinci rekening kontrol piutang di dalam buku besar, yang
digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang karena
penerimaan kas dari debitur. Dokumen sumber pencatatan
ke dalam catatan ini adalah surat pemberitahuan dari debitur
atau buku kas masuk.
E. Pengawasan Kas
Karena sifatnya yang sangat mudah untuk dipindah tangankan dan
tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan. Oleh
karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas. Pada
umumnya suatu sistem pengawasan intern terhadap kas akan memisahkan
fungsi-fungsi penyimpanan,
pelaksana dan pencatatan. Tanpa adanya
pemisahan fungsi seperti di atas, akan mudah menggelapkan uang kas.
Zaki Baridwan (1992:87)
Karena bentuk dan jenis perusahaan ada bermacam-macam, maka system
pengawasan intern suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan
yang lain. Tetapi ada dasar-dasar tertentu yang biasa digunakan sebagai
pedoman untuk mengadakan pengawasan terhadap kas.
F. Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
25
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi
sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak
dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.
Mulyadi (1993:165)
a. Tujuan sistem pengendalian intern
1) menjaga kekayaan organisasi
2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3) mendorong efisiensi
4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat
dibagi menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi (internal
accounting control) dan pengendalian intern administratif (internal
administrative control).
b. Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
26
Sistem Akuntansi Penerimaan…, Nanda Sulistiono Maghfira Aulia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
Download