loker penitipan otomatis dilengkapi sistem - Repository

advertisement
HALAMAN JUDUL
TUGAS AKHIR – TE 145561
LOKER PENITIPAN
PEMBAYARAN
OTOMATIS
Raden Yochanan Adi S
NRP 2214030081
Dosen Pembimbing
Ir. Hanny Boedinugroho, MT.
PROGRAM STUDI KOMPUTER KONTROL
Departemen Teknik Elektro Otomasi
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2017
i
DILENGKAPI
SISTEM
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
ii
LAMAN JUDUL
FINAL PROJECT – TE 145561
AUTOMATIC DEPOSIT LOCKER WITH PAYMENT
SYSTEM
Raden Yochanan Adi S
NRP 2214030081
Advisor
Ir. Hanny Boedinugroho, MT.
COMPUTER CONTROL STUDY PROGRAM
Department of Electrical Engineering Automation
Faculty of Vocational
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2017
iii
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
AKHIR
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun
keseluruhan Tugas Akhir saya dengan judul “LOKER PENITIPAN
OTOMATIS DILENGKAPI SISTEM PEMBAYARAN” adalah
benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa
menggunakan bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan
karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri
Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara
lengkap pada daftar pustaka.
Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Surabaya, 17 Juli 2017
Raden Yochanan Adi S
NRP 2214030081
v
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
vi
LOKER PENITIPAN OTOMATIS DILENGKAPI SISTEM
PEMBAYARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik
Pada
Bidang Studi Komputer Kontrol
Program Studi Departemen Teknik Elektro Otomasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Menyetujui:
Dosen Pembimbing
Ir. Hanny Boedinugroho, MT.
NIP.19610706 198701 1 001
SURABAYA
JULI, 2017
vii
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
viii
LOKER PENITIPAN OTOMATIS DILENGKAPI SISTEM
PEMBAYARAN
Nama
: Raden Yochanan Adi S
Pembimbing : Ir. Hanny Boedinugroho,MT.
ABSTRAK
Melihat pada tempat penitipan berupa loker yang ada di
tempat-tempat umum saat ini yang masih menggunakan sistem
konvensional dimana biasanya masih menggunakan kunci manual sudah
dirasa tidak efisien. Karena ketika seseorang menggunakan kunci
manual pada loker, maka pengunjung tersebut harus membawa kunci
loker tersebut kemanapun dia pergi.
Namun hal tersebut dapat menimbulkan masalah ketika kunci
loker yang kita bawa hilang. Dengan adanya kemajuan teknologi yang
semakin lama semakin canggih, diciptakannya alat penitipan berupa
loker berbayar yang bekerja secara otomatis yang dirasa lebih aman dan
efisien tanpa menggunakan kunci fisik. Loker tersebut dapat digunakan
oleh semua orang dengan menggunakan password untuk pengunciannya,
dimana pada saat pengunjung ingin menitipkan barang, pengunjung
tersebut diharuskan menginputkan password sesuai yang diinginkan,
lalu setelah password diinputkan maka loker otomatis terkunci dan
waktu serta biaya mulai berjalan. Untuk membuka loker tersebut
pengunjung diharuskan terlebih dahulu membayar sesuai lama
pengunjungan loker, setelah itu pengunjung memasukkan password
yang telah diinputkan sebelumnya. Jika password yang diinputkan
sesuai, maka kunci loker otomatis terbuaka.
Dari hasil pengujian alat Tugas Akhir, sistem kerja alat secara
kesuluruhan didapatkan persentase keberhasilan sebesar 87.5% dengan
persentase error sebesar 12.5%.
.
Kata Kunci : Keamanan loker penitipan barang, Sistem kunci otomatis,
Password
ix
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
x
AUTOMATIC DEPOSIT LOCKER WITH PAYMENT SYSTEM
Nama
: Raden Yochanan Adi S
Pembimbing 1 : Ir. Hanny Boedinugroho, MT.
ABSTRACT
Storage locker has become a necessity for people when travel far
to reduce the load carried. Lockers will be needed on public places such
as stations, airports, recreational parks, and malls. Judging from the
needs storage locker must have a high level of security. Therefore we
need a tool with an automatic lock system that is capable of providing
security on goods storage locker.
The design prototype automatic lock system on storage locker
cormmersial is a tool that works using the security system in the form of
a password. The lockers can be accessed if the prospective user has
inserted a coin locker, the coin used as means of payment. When the
locker is opened, then the timer will start working. This timer that will
determine the price of using lockers. When coins are inserted is less,
then the lockers could not be opened. The results of the design of
prototype systems are automated key locker security system more
structured by stage payment in advance and use the password as an
automatic lock on the locker. It can improve the security on storage
locker for the better.
From the results of testing tool final task, the system work tool in
kesuhnya obtained a success percentage of 87.5% with the percentage
error of 12.5%
Keywoards: Security-storage locker, Automatic lock system, Password.
xi
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang selalu
memberikan rahmat serta perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Doa serta dukungan dari
keluarga, teman serta sahabat ANDROMEDA 2014 yang selalu
memberi semangat dan bantuannya.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna menyelesaikan pendidikan Diploma-3 pada Bidang Studi
Komputer Kontrol, Jurusan Teknik Elektro Otomasi, Fakultas Vokasi,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan judul:
LOKER PENITIPAN OTOMATIS DILENGKAPI SISTEM
PEMBAYARAN
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada:
1. Tuhan YME Dalam Pertolongan dan perlindungan-Nya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan penuh dan
doa yang tidak pernah putus.
3. Dosen pembimbing kami, yaitu Bapak Ir. Hanny Budinugroho,
MT. Karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dari awal hingga akhir pembuatan Tugas
Akhir ini.
4. Teman-teman angkatan ANDROMEDA 2014 atas dukungan,
semangat, dan kerja samanya.
Penulis menyadari dan memohon maaf atas segala kekurangan pada
Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
dalam pengembangan keilmuan di kemudian hari.
Surabaya, 17 Juli 2017
Penulis
xiii
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN JUDUL .......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..................................v
ABSTRAK ......................................................................................... ix
ABSTRACT ....................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ...................................................................... xiii
DAFTAR ISI ......................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR....................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Permasalahan .................................................................................1
1.3 Tujuan ...........................................................................................2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................2
1.5 Metodologi Penelitian ...................................................................2
1.6 Sistematika Laporan ......................................................................3
1.7 Relevansi .......................................................................................3
BAB II TEORI DASAR ...................................................................... 5
2.1 Mikrokontroler ATmega 328 ........................................................5
2.2 DC Power Supply ..........................................................................7
2.3 Solenoid Door Lock ......................................................................9
2.4 Coin Acceptor CH-926 ...............................................................10
2.5 LCD (Liquid Crystal Display) 20x4 ............................................12
2.6 Driver Relay ................................................................................13
2.7 Limit Switch ................................................................................14
2.8 Komunikasi Serial RS232 ...........................................................15
2.9 MicroSD ......................................................................................16
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT ............... 19
3.1 Blok Fungsional Sistem...............................................................19
3.2 Perancangan Hardware ................................................................21
3.2.1 Perancangan Mikrokontroler ATmega 328 ......................21
xv
3.2.2 Perancangan Power Supply .............................................. 24
3.2.3 Perancangan
Rangkaian
Sensor
Kondisi
Pintu
Menggunakan Limit Switch ............................................. 26
3.2.4 Konfigurasi LCD dengan Mikrokontroler ATmega 328 .. 27
3.2.5 Menghubungkan MicroSD dengan Mikrokontroler
ATmega 328 .................................................................... 27
3.3 Perancangan Software................................................................. 28
3.3.1 Pemrograman Input Password dengan Keypad melalui
Mikrokontroler Atmega 328 ............................................ 28
3.3.2 Melakukan Pemrograman Menampilkan Input Password
pada LCD Melalui Mikrokontroler Atmega 328.............. 30
3.3.3 Melakukan Pemrograman Penyimpanan Data pada
MicroSD .......................................................................... 40
3.3.4 Melakukan Pemrograman Agar Password Tersimpan pada
EEPROM ......................................................................... 45
3.4 Desain Loker ............................................................................... 47
BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ................................ 53
4.1 Pengukuran Power Supply .......................................................... 53
4.2 Pengukuran Limit Switch ........................................................... 54
4.3 Pengukuran dan Pengujian Output Mikrokontroler ATMega32854
4.4 Pengujian MicroSD .................................................................... 55
4.5 Pengujian Password Keypad dengan LCD ................................. 56
4.5.1 Pengujian Keypad dengan LCD ....................................... 57
4.6 Pengujian Kinerja Alat Keseluruhan .......................................... 59
4.6.1 Fitur Inset Coin ................................................................ 59
4.6.2 Fitur Timer dan Tarif Penggunaan ................................... 61
4.6.3 Fitur Password ................................................................. 62
BAB V PENUTUP............................................................................ 67
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 67
5.2 Saran ......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 69
LAMPIRAN A ................................................................................... 71
LAMPIRAN B ................................................................................... 85
LAMPIRAN C ................................................................................... 89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................... 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
Gambar 3.11
Gambar 3.12
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
3.13
3.14
3.15
3.16
3.17
Gambar 3.18
Gambar 3.19
Gambar 3.20
Mikrokontroler ATmega 328 ..........................................7
Solenoid Door Lock ......................................................10
Coin Acceptor CH-926 ................................................11
Pengkabelan Coin Acceptor CH-926 ............................11
Bagian Coin Acceptor CH-926 .....................................11
Liquid Crystal Display ..................................................13
Limit Switch ..................................................................15
MicroSD ........................................................................17
Modul MicroSD ............................................................17
Blok Fungsional Sistem ................................................19
Rangkaian Mikrokontroler ATmega 328 ......................22
Foto Rangkaian Mikrokontroler Atmega 328 ...............23
Rangkaian Power Supply ..............................................25
Foto Rangkaian Power Supply ......................................26
Rangkaian Limit Switch ................................................26
Konfigurasi LCD dengan Mikrokontroler .....................27
Konfigurasi MicroSD dengan Mikrokontroler ..............28
Flowchart Program Input Password ..............................29
Gambar Program Input Password dengan Keypad
melalui Mikrokontroler ATmega 328. ..........................30
Gambar Flowchart Program Password ke LCD ............31
Gambar Flowchart Program Menampilkan Input
Password ke LCD ..........................................................36
Gambar Input Password pada LCD ...............................37
Foto Masukan Password saat Kondisi Salah .................38
Foto Tampilan LCD saat Kondisi Password Salah .......39
Foto Tampilan LCD saat Kondisi Password Benar .......40
Gambar Flowchart Pogram Penyimpanan Data pada
Micro SD .......................................................................41
Program Menyimpan Data pada MicroSD ....................45
Gambar Flowchart Program ..........................................46
Program Menyimpan Password pada EEPROM ...........47
xvii
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Tampilan pada Handphone ........................................... 56
Foto Letak Keypad dengan LCD didepan bagian
Loker. ........................................................................... 58
4.3 Foto Keluaran Password pada LCD.............................. 59
4.4 Tampilan Kebutuhan Jumlah Coin ............................... 60
4.5 Tampilan Ketika Coin yang Ditambahkan Sesuai ........ 60
4.6 Tampilan Ketika Coin yang Ditambahkan Tidak
Sesuai............................................................................ 61
4.7 Tampilan Timer dan Kebutuhan Coin .......................... 61
4.8 Tampilan Perintah Memasukkan Password .................. 62
4.9 Tampilan Ketika Password Salah ................................. 63
4.10 Tampilan Ketika Password Benar................................. 63
xviii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan pada Power Supply ............................53
Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan pada Limit Switch ..............................54
Tabel 4.3 Pengukuran Tegangan pada Output Mikrokontroler ..............54
Tabel 4.4 Pengujian MicroSD ................................................................55
Tabel 4.5 Pengujian Keypad dengan LCD .............................................57
Tabel 4.6 Pengujian Password ...............................................................58
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Kinerja Alat Keseluruhan .............................64
xix
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
xx
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tempat umum adalah suatu tempat yang umumnya terdapat
banyak orang yang berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan baik
secara sementara maupun secara terus menerus dan baik membayar
mapupun tidak membayar.[1]
Namun karena banyaknya pengunjung yang datang maka tak luput
dari adanya tindak kriminalitas. Dimana para pelaku tindak kriminalitas
akan mengincar terhadap barang- barang bawaan para pengunjung
Untuk mengantisipasi dan meminimalisir tindak kriminalitas tersebut
agar tidak terjadi pada para pengunjung, maka biasanya pada tempat tempat umum disediakan tempat penitipan barang. Salah satu contoh
tempat penitipan barang yang dapat diletakkan pada tempat umum
adalah loker yang biasanya diawasi oleh seseorang yang telah
ditugaskan. Namun loker yang ada pada penitipan barang di tempat
umum saat ini masih menggunakan pengunci manual, dimana
penguncinya menggunakan kunci berbentuk fisik.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan
semakin canggih, maka dapat diciptakan loker penitipan barang yang
memiliki pengunci otomatis. Dimana loker tersebut dapat menggunakan
fitur password sebagai pengunci yang dapat diatur oleh para pengguna
sesuka hati. Dan juga agar pengguna dapat secara langsung membayar
tarif penggunaan loker tersebut maka pada loker penitipan tersebut dapat
ditambahkan perangkat pembayaran. Sehingga tempat penitipan barang
yang berupa loker pada tempat umum memiliki keamanan yang lebih
baik dan tidak lagi memerlukan seorang petugas untuk menjaga
keamanan loker maupun sebagai tempat pengguna loker untuk
melakukan proses pembayaran.
1.2
Permasalahan
Adapun permasalahan yang mendasari pembuatan Tugas Akhir
ini adalah loker yang digunakan di tempat-tumpat umum pada saat ini
masih menggunakan sistem penguncian manual dengan sebuah kunci
berbentuk fisik. Namun penggunaan kunci tersebut dapat menimbulkan
masalah, salah satunya ketika kunci loker yang digunakan oleh
pengunjung hilang yang menyebabkan loker tersebut tidak dapat dibuka.
1
Sedangkan untuk loker penitipan yang memberlakukan tarif penitipan
masih diperlukan petugas sebagai penjaga sekaligus tempat pengguna
untuk membayar biaya penggunaan loker.
1.3
Tujuan
Tujuan utama dari Tugas Akhir ini adalah menciptakan sebuah
loker dengan pengunci otomatis yang aman dengan menggunakan
pasword sebagai pengganti kunci berbentuk fisik dan sebagai tempat
penyimpanan umum yang dilengkapi dengan alat pembayaran otomatis
disertai penyimpanan data penitipan yang dapat diakses oleh pengguna.
1.4
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan prototype sistem kunci
otomatis loker dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Setiap loker memiliki satu sistem pembayaran.
2.
Alat pembayaran berupa uang logam Rp.500.
3.
Loker dapat diakses dan memasukkan password setelah melalui
tahap pembayaran.
4.
Loker dapat dikunci dan dibuka dengan password.
5.
Satu password hanya berlaku untuk satu kali mengakses pintu
loker.
6.
Data penitipan disimpan pada MicroSD.
1.5
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan metodologi,
yaitu, tahap persiapan, perancangan dan pembuatan alat, tahap pengujian
dan analisa, dan yang terakhir adalah penyusunan laporan berupa buku
Tugas Akhir.
Pada tahap persiapan akan dilakukan studi literatur mengenai dasar
teori serta mempelajari bahan dan komponen yang dibutuhkan dalam
pembuatan loker penitipan otomatis dilengkapi sistem pembayaran,
seperti sensor koin yang akan digunakan sebagai pembayaran, ATmega
328 sebagai pengontrol utama, driver relay untuk mengendalikan
selenoid lock, sensor LDR untuk mendeteksi keberadaan barang, LCD
20x4 untuk tampilan menu , Keypad 3x4 Sebagai input password,
MicroSD sebagai penyimpanan data penggunaan, RS232 sebagai
komunikasi serial antara loker dan PC , dan lain sebagainya.
Tahap perencanaan dan pembuatan alat akan dilakukan
perancangan hardware dan software sesuai data yang didapat dari
literatur. Untuk perancangan hardware didesain sebuah blok diagram
2
dengan menggunakan komponen dan cara pembuatannya berdasarkan
dari studi literatur. Pada tahap ini program pada ATmega 328 dengan
menggunakan pemrograman arduino.
Kemudian dilakukan tahap pengujian alat, pengambilan data alat,
kemudian menganalisa kesalahan atau kegagalan pada alat dan
mengatasi permasalahan tersebut. Dari hasil analisis, akan ditarik
kesimpulan dari pengujian alat yang telah dilakukan. Tahap akhir
metode yang dilakukan adalah penyusunan laporan untuk buku Tugas
Akhir.
1.6
Sistematika Laporan
Pembahasan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi lima Bab
dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, metodologi penelitian, sistematika laporan,
dan relevansi.
Bab II
Teori Dasar
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan
hardware yang digunakan, yaitu selenoid doorlock,
coin acceptor CH-926, mikrokontroler ATmega 328,
Driver relay, Keypad 3x4 , LCD 20x4, Real Time
Clock , RS232 , MicroSD Sedangkan software yang
digunakan adalah arduino.
Bab III Perancangan Sistem
Bab ini membahas desain dan perancangan alat
mekanik dan elektrik
Bab IV Simulasi, Implementasi dan Analisis Sistem
Bab ini memuat hasil simulasi dan implementasi serta
analisis dari hasil tersebut.
Bab V
Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil
pembahasan yang telah diperoleh.
1.7
Relevansi
a. Untuk menciptakan sistem pengunci otomatis pada loker
menggunakan password
b. Untuk menciptakan sistem pembayaran pada loker dengan
coin acceptor
3
c. Untuk menciptakan alat penitipan barang yang aman, berupa
loker yang dapat digunakan oleh umum
4
2BAB II TEORI DASAR
TEORI DASAR
Bab ini membahas tentang teori dasar komponen dan alat yang
digunakan dalam membuat alat Tugas Akhir Loker Penitipan Otomatis
Dilengkapi Sistem Pembayaran. Uraian teori terdiri dari hardware dan
software yang digunakan, antara lain: Mikrokontroler Atmega 328, DC
Power Supply, Solenoid Door Lock, Coin Acceptor CH-926, LCD
(Liquid Crystal Display) 20x4, Keypad 3x4, Modul Real Time Clock,
MicroSD, RS232 , Driver Relay, Limit Switch, Pemrograman Arduino.
2.1
Mikrokontroler ATmega 328
ATmega328 adalah chip mikrokontroler 8-bit berbasis AVRRISC buatan Atmel. Chip ini memiliki 32 KB memori ISP flash
dengan kemampuan baca-tulis (read write), 1 KB EEPROM, dan 2 KB
SRAM. Dari kapasitas memori Flashnya yang sebesar 32 KB itulah
chip ini diberi nama ATmega328. Chip lain yang memiliki memori 8
KB diberi nama ATmega8, dan ATmega16 untuk yang memiliki
memori 16 KB.
Chip ATmega328 memiliki banyak fasilitas dan kemewahan
untuk sebuah chip mikrokontroler. Chip tersebut memiliki 23 jalur
general purpose I/O (input/output), 32 buah register, 3 buah
timer/counter dengan mode perbandingan, interupt internal dan
external, serial programmable USART, 2-wire interface serial, serial
port SPI, 6 buah channel 10-bit A/D converter, programmable
watchdog timer dengan oscilator internal, dan lima power saving
mode. Chip bekerja pada tegangan antara 1.8V ~ 5.5V. Output
komputasi bisa mencapai 1 MIPS per Mhz. Maximum operating
frequency adalah 20 Mhz.[2]
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi mengontrol
rangkaian
elektronika.
Perbedaan
mikrokontroler
dengan
mikroprosesor adalah pada mikrokontroler memiliki prosesor, memori,
dan I/O yang terintegrasi menjadi satu kesatuan dalam satu chip.
Sedangkan pada mikroprosesor ketiganya tidak terintegrasi dan
membutuhkan tambahan chip memori yang terpasang secara eksternal.
Mikrokontroler merupakan salah satu alat elektronika digital
yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program
yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja
5
mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Contohnya pada
mikrokontroler yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah
mikrokontroler ATmega 328. ATmega 328, seperti pada Gambar 2.1
merupakan mikrokontroler keluaran AVR 8 bit. ATmega 328 dapat di
bootloader dengan arduino sehingga dapat dikoneksikan dengan bahasa
pemrograman bawaan arduino. ATmega 328 memiliki 3 buah PORT
utama yaitu PORT B, PORT C, dan PORT D dengan total pin input atau
output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input
atau output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.
1. PORT B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output. Selain itu Port B juga dapat digunakan untuk fungsi
Alternatif sebgai berikut ini:
a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture
pin.
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2), dan OC2 (PB3) merupakan pin
yang dapat difungsikan sebagi keluaran PWM (Pulse Width
Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) adalah jalur
komunikasi SPI selain itu berfungsi sebagai jalur pemrograman
serial (ISP).
d. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) merupakan sumber clock
external untuk timer.
e. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock
utama mikrokontroler.
2. PORT C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output digital. Fungsi alternatif port C antara lain sebagai berikut.
a. ADC6 channel (PC0, PC1, PC2, PC3, PC4, PC5) dengan
resolusi yang besarnya 10 bit. ADC dapat digunakan untuk
mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data
digital.
b. 12C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat
pada PORT C. 12C digunakan untuk komunikasi dengan sensor
atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe 12C
seperti pada sensor kompas, accelerometer nunchuck.
6
3.
PORT D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pinnya dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti port B dan port C, port D
juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi
serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD ,berfungsi untuk
mengirimkan data serial, sedangkan RXD yaitu pin yang
berfungsi sebagai menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi
khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya
digunakan sebagai selaan dari program, misalnya pada saat
program yang berjalan kemudian terjadi interupsi hardware
/software maka program utama akan berhenti dan akan
menjalankan program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk
USART, namun juga dapat memanfaatkan clock dari CPU,
sehingga tidak perlu menggunakan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagi masukan counter external untuk
timer 1 dan timer 0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk
analog comparator.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATmega 328
2.2
DC Power Supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu
Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik
untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya
Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang
kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh
7
perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadangkadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.[3]
Arus Listrik yang digunakan di rumah, kantor dan pabrik pada
umumnya dibangkitkan, dikirim dan didistribusikan ke tempat masingmasing dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating
Current). Hal ini dikarenakan pembangkitan dan pendistribusian arus
Listrik melalui bentuk arus bolak-balik (AC) merupakan cara yang
paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus searah atau arus DC
(Direct Current).Akan tetapi, peralatan elektronika yang kita gunakan
sekarang ini sebagian besar membutuhkan arus DC dengan tegangan
yang lebih rendah untuk pengoperasiannya. Oleh karena itu, hampir
setiap peralatan Elektronika memiliki sebuah rangkaian yang berfungsi
untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC dan
juga untuk menyediakan tegangan yang sesuai dengan kebutuhan
rangkaian Elektronika yang digunakan.
Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut
dengan DC Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Catu daya DC. DC Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal
dengan nama “Adaptor”. Sebuah DC Power Supply atau Adaptor pada
dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC
yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah
Transformer, Rectifier, Filter dan Vage Regulator.
1
Transformator (Transformer / Trafo)
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang
digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan
kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor
(DC Power Supply). Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi
elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan
yaitu lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input
dari pada Transformator sedangkan Output adalah pada lilitan sekunder.
Meskipun tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih
berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.
2. Penyearah Gelombang (Rectifier)
Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika
dalam Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah
gelombang AC menjadi gelombang DC setelah tegangannya diturunkan
oleh Transformator Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari
komponen Dioda. Terdapat 2 jenis rangkaian Rectifier dalam Power
8
Supply yaitu “Half Wave Rectifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen
Dioda dan “Full Wave Rectifier” yang terdiri dari 2 atau 4 komponen
dioda.
3 Penyaring (Filter)
Dalam rangkaian DC Power supply, filter digunakan untuk
meratakan sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya
terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit
atau ELCO(Electrolyte Capacitor).
4. Pengatur Tegangan (Vage Regulator)
Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang
tetap dan stabil, diperlukan Vage Regulator yang berfungsi untuk
mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh
suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter.
Vage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau
IC (Integrated Circuit). Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya
Vage Regulator juga dilengkapi dengan Short Circuit Protection
(perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus)
ataupun Over Vage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan).
2.3
Solenoid Door Lock
Solenoid Door Lock adalah sensor kunci otomatis yang dapat
dikontor oleh Arduino. Tegangan input untuk sensor ini 12V DC, mudah
cara penggunaannya, sensor ini dapat diaplikasikan di pintu otomatis
atau pintu listrik.[4]
Solenoid Door Lock adalah alat elektronik yang dirancang khusus
untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada Kunci Pintu
Otomatis. Solenoid, seperti Gambar 2.2 bekerja saat diberi tegangan.
Tegangan solenoid lock berkisar antara 6V sampai 24V. Arsitektur
solenoid terdiri dari kawat yang melingkar pada inti besi. Ketika arus
listrik mengalir melalui kawat ini, maka terjadi medan magnet untuk
menghasilkan energi yang akan menarik inti besi ke dalam.
Pada kondisi normal solenoid dalam posisi tuas memanjang atau
terkunci. Jika selenoid lock diberi tegangan, maka tuas akan memendek
atau terbuka. Solenoid ini bisa digabungkan dengan sistem pengunci
elektrik berbasis password.
9
Gambar 2.2 Solenoid Door Lock
2.4
Coin Acceptor CH-926
Coin Acceptor CH-926 merupakan sensor koin yang dapat di
gunakan dengan 6 (enam) jenis koin yang berbeda. CH-926 bekerja
mengenali jenis koin berdasarkan pada bahan, berat dan diameter dari
koin tersebut. CH-926, seperti Gambar 2.3 sangat stabil dan akurat
sekalipun ada perubahan pada lingkungan sekitar seperti temperatur dan
kelembaban. Pengkabelan coin acceptor dapat dilihat pada Gambar 2.4
dan bagian – bagian dari coin acceptor ditunjukan pada Gambar 2.5.
Untuk meningkatkan akurasi maka sangat disarankan agar setiap
channel dipakai untuk mengenali satu macam koin saja. Dalam
penggunaannya maka perlu mengetahui spesifikasi dari CH-926,
diantaranya:
1. Diameter koin yang diperbolehkan : 15mm~32mm
2. Ketebalan koin yang diperbolehkan :1.2mm~3.8mm
3. Tegangan kerja: DC +12V ±10%
4. Konsumsi arus: 65mA ±5%
5. Akurasi pendeteksian:99.5%
6. Sinyal keluaran:pulse
7. Kecepatan deteksi:≤0.6s (tergantung jenis koin)
Sebelum menggunakan sensor koin ini, perlu mengetahui bagian
– bagiannya untuk mengetahui input dan output dari sensor koin ini.
10
Gambar 2.3 Coin Acceptor CH-926
Gambar 2.4 Pengkabelan Coin Acceptor CH-926
Gambar 2.5 Bagian Coin Acceptor CH-926
Bagian-bagian dari coin acceptor CH-926 adalah sebagai berikut:
1. LED Indikator
2. Konektor 4 pin
3. Pemilih – jenis sinyal keluaran NO atau NC.
11
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pemilih lebar pulsa sinyal keluaran – fast: 20ms , medium:
50ms , slow: 100ms
Soket untuk – ElectromagneticValve DC 12V
Tombol “Setup”
Display seven segmen
Tombol “Add” – untuk menambah nilai setting
Tombol “Minus “ – untuk mengurangi nilai setting
Slot koin, untuk memasukkan koin
Tombol untuk mengeluarkan koin yang tertahan
Keluaran koin yang tertahan atau tertolak
Letak solenoid yang akan terbuka jika koin diterima, sehingga
koin akan jatuh ke bawah.
2.5
LCD (Liquid Crystal Display) 20x4
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil
yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat.[5]
LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu komponen
elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter,
huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu
jenis display elektronik yang dirancang dengan teknologi CMOS logic
yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit.
LCD, seperti Gambar 2.6 terdiri dari campuran organik antara
lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam
bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca
belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan),
molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan
elektroda dari segment. LCD 20x4 artinya memiliki 20 kolom x 4 baris.
Tampilan dari LCD dilengkapi dengan backlight yang bermacammacam warnanya, antara lain hijau, merah, putih, dan biru. Kaki atau
jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) antara
lain :
1. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang
ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display)
12
dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti
mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah.
Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan
logika high menunjukan data.
3. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul
jika low tulis data, sedangkan high baca data.
4. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk
atau keluar.
5. PinVLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras)
dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 KΩ, jika tidak
digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya
ke LCD sebesar 5V.
Karakteristik dari LCD terdapat 80 x 8 bit display RAM dengan
kapasitas maksimal 80 karakter dan memiliki kemampuan penulisan
dengan 8 bit maupun 4 bit. LCD dibangun dengan osilator lokal dengan
catu daya tegangan sebesar 5V dimana saat tegangan dihidupkan reset
akan bekerja secara otomatis. Rentang suhu kerja LCD ini antara 0 C
sampai 55 C.
Gambar 2.6 Liquid Crystal Display
2.6
Driver Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip
induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus
listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya
diinduksikan ke logam ferromagnetis. [6]
Relay
dikenal
sebagai
komponen
yang
dapat
mengimplementasikan logika switching. Relay yang paling sederhana
adalah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat
mendapatkan energi listrik
13
Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi – fungsi
berikut :
1. Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak
jauh.
2. Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan.
3. Pengatur logika kontrol suatu sistem.
Relay terdiri dari coil dan contact. coil adalah gulungan kawat yang
mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang
pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact
ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),
dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay: ketika Coil
mendapat energi listrik , akan timbul gaya elektromagnet yang akan
menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
2.7
Limit Switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan
katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit
switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada
saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah
ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan.[7]
Limit switch (saklar pembatas) merupakan alat elektronik berupa
saklar atau perangkat elektromekanis yang mempunyai tuas aktuator
sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally Open/ NO ke
Close atau sebaliknya dari Normally Close/NC ke Open). Posisi kontak
limit switch pada Gambar 2.7 akan berubah ketika tuas aktuator tersebut
terdorong atau tertekan oleh suatu objek. Sama halnya dengan saklar
pada umumnya, limit switch juga hanya mempunyai 2 kondisi, yaitu
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Dengan kata lain
hanya mempunyai kondisi on atau off.
Namun sistem kerja limit switch berbeda dengan saklar pada
umumnya, jika pada saklar umumnya sistem kerjanya akan diatur/
dikontrol secara manual oleh manusia (baik diputar atau ditekan).
Sedangkan limit switch dirancang dengan sistem kerja yang berbeda,
sistem kerja limit switch dikontrol oleh dorongan atau tekanan (kontak
fisik) dari gerakan suatu objek pada aktuator, sistem kerja ini bertujuan
untuk membatasi gerakan ataupun mengendalikan suatu objek/mesin
tersebut, dengan cara memutuskan atau menghubungkan aliran listrik
yang melalui terminal kontaknya sesuai keadaan dari Limit Switch.
14
Gambar 2.7 Limit Switch
2.8
Komunikasi Serial RS232
Komputer PC-IBM dan sejenisnya yang berbasis mikroprosesor
x86 (8086, 186, 286, 386, 486, dan pentium) memiliki dua buah
(setidaknya satu) port COM. Kedua port COM memiliki konektor
standar RS232. Terminal atau konektor yang digunakan untuk
mengkonversi level tegangan biasa disebut DB9. Port-port COM
tersebut diberi nama dengan COM1 dan COM2. Biasanya port COM ini
sekarang digunakan untuk modem (modem sekarang juga sudah banyak
menggunakan USB).
Standar RS232 masih menjadi standar dunia mengenai standar
antar-muka I/O komunikasi serial. Bahkan standar ini masih dipakai dan
digunakan pada komputer
Pada RS232, 1s (high) direpresentasikan dengan tegangan -3 s/d 25V, dan 0s (low) direpresentasikan sebagai +3 s/d +25V. Sedang
diantara -3 dan +3V dianggap sebagai status mengambang dan tidak
dianggap.
Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB9
adalah sebagai berikut:
1. Pin Carier DetectI (CD) Saat perangkat mendeteksi suatu carier
dari perangkat lain, maka sinyal-sinyal ini akan diaktifkan
2. Pin Receive Data (RD) Berfungsi sebagai penerima data serial
(RDX)
3. Pin Transmite Data (TD) Berfungsi sebgai pengurum data serial
(TDX)
4. Pin Data Terminal Ready (DTR) Berfungsi untuk memberitahu
Bahwa UART siap melakukan pertukaran data
5. Pin Signal Ground (SG) Berfungsi untuk dihubungkan ke ground
15
6.
7.
8.
9.
Pin Data Set Ready (DSR) Berfungsi memberitahukan UART
bahwa perangkat siap melakukan pertukaran data
Pin Request To Send (RTS) Berfungsi sebgai sinyal untuk
menginformasikan perangkat bahwa UART siap melakukan
pertukaran data
Pin Clear To Send (CTS) Berfungsi untuk memberitahukan bahwa
perangkat siap melakukan pertukaran data
Pin Ring Indikator (RI) akan aktif ketika ada sinyal yang masuk
2.9
MicroSD
Modul (MicroSD Card Adapter) adalah modul pembaca kartu
Micro SD, melalui sistem file dan SPI antarmuka driver, MCU untuk
melengkapi sistem file untuk membaca dan menulis kartu MicroSD.
Pengguna Arduino langsung dapat menggunakan Arduino IDE
dilengkapi dengan kartu SD untuk menyelesaikan inisialisasi kartu
perpustakaan dan membaca-menulis.[8]
MicroSD adalah kartu memori non-volatile yang dikembangkan
oleh SD Card Association yang digunakan dalam perangkat portable
seperti pada Gambar 2.8 . Saat ini, teknologi microSD sudah digunakan
oleh lebih dari 400 merek produk serta dianggap sebagai standar industri
de-facto.
Keluarga microSD yang lain terbagi menjadi SDSC yang
kapasitas maksimum resminya sekitar 2GB, meskipun beberapa ada
yang sampai 4GB. SDHC (High Capacity) memiliki kapasitas dari 4GB
sampai 32GB. Dan SDXC (Extended Capacity) kapasitasnya di atas
32GB hingga maksimum 2TB. Alat yang kami gunakan untuk membaca
microSD yaitu berupa modul yang sudah ada, dapat dilihat pada Gambar
2.9.
Dari sudut pandang perangkat, semua kartu ini termasuk kedalam
keluarga SD. SD adapter memungkinkan konversi fisik kartu SD yang
lebih kecil untuk bekerja di slot fisik yang lebih besar dan pada dasarnya
ini adalah alat pasif yang menghubungkan pin dari microSD yang kecil
ke pin adaptor microSD yang lebih besar.
a. SD mempunyai bentuk fisik yang sama maka sering menyebabkan
kebingungan di kalangan konsumen. Contohnya, MicroSD,
MicroSD HC, dan MicroSD XC ukuran fisiknya sama tetapi
kapabilitasnya
berbeda.
Protokol
komunikasi
untuk
SDHC/SDXC/SDIO sedikit berbeda dengan MicroSD yang sudah
mapan karena biasanya host device keluaran lama tidak bisa
16
mengenali kartu keluaran baru. kebanyakan masalah mengenai
inkompatibilitas ini dapat diselesaikan dengan firmware update.
Gambar 2.8 MicroSD
Gambar 2.9 Modul MicroSD
17
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
18
3 BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
Pada bab ini akan dibahas mengenai tahapan yang dilakukan
terhadap perancangan dan pembuatan tugas akhir loker penitipan
otomatis dilengkapi dengan sistem pembayaran. Blok diagram alat
Tugas Akhir pada Gambar 3.1 merupakan sistem kerja Tugas Akhir
perancangan loker penitipan otomatis dilengkapi sistem pembayaran.
Sistem kerja secara keseluruhan di kontrol oleh mikrokontroler ATmega
328 yang terintegrasi dengan rangkaian dan komponen – komponen
pendukung. Adapun fungsi masing – masing komponen yang terdapat
pada diagram perancangan alat Tugas Akhir, antara lain :
3.1
Blok Fungsional Sistem
Sebelum melakukan perancangan perangkat keras dan perangkat
lunak, diperlukan sebuah perancangan blok fungsional sistem berupa
blok diagram yang menjelaskan sistem kerja secara keseluruhan Tugas
Akhir ini. Secara keseluruhan blok fungsional sistem dapat dilihat pada
Gambar 3.1. Untuk pembagian tugas sudah terdapat keterangan masing
– masing bagian dan saya bagian blok diagram berwarna putih.
Ket =
Akbar Riski Darrani
Raden Yochanan Adi S
Gambar 3.1 Blok Fungsional Sistem
19
Sesuai dengan gambar blok fungsional sistem diatas
Mikrokontroler Atmega 328 digunakan sebagai kontroler untuk
mengatur masukan dari Keypad agar dapat tampil dalam LCD 20x4
yang digunakan sebagai interface bagi pengguna, dan juga
Mikrokontroler Atmega 328 mengontrol masukan dari Coin Acceptor
agar dapat menerima masukan koin dari pengguna, Mikrokontroler juga
mengontrol kerja Limit Switch agar dapat mendeteksi keadaan pintu
loker apakah masih dalam keadaan terbuka atau telah tertutup dan juga
menghubungkannya dengan Solenoid Doorlock untuk mengatur
tegangan pada Solenoid Doorlock juga diperlukan Driver Relay. Selain
itu juga Mikrokontroler mengontrol RTC sehingga dapat mengatur
waktu secara real time dan menghubungkan antara RTC dengan
MicroSD sehingga waktu dan tanggal penggunaan loker dapat tersimpan
dalam MicroSD. Dan juga menggunakan komunikasi RS232 digunakan
untuk melihat data penggunaan loker kedalam PC. Fungsi dari masing –
masing komponen juga dapat dilihat dibawah ini:
1. Mikrokontroler ATmega 328
Merupakan bagian terpenting pada sistem kerja yang berfungsi
untuk mengolah input, kemudian diproses untuk memberi perintah pada
output.
2. Sensor Koin
Fungsi dari sensor koin sebagai tempat pembayaran loker dengan
menggunakan uang koin sebesar RP 500,-.
3. Keypad
Fungsi dari keypad sebagai input password bagi pengguna loker.
4. LCD 20x4
Berfungsi sebagai interface password dan perintah awal dari sistem
5. Driver Relay
Digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan selenoid
6. Selenoid doorlock
Berfungsi untuk mengunci pintu loker
7. Real Time Clock
Merupakan modul yang berfungsi untuk menyediakan data waktu
dan tanggal secara Real Time
8. Limit switch
Mendetaksi pintu loker dalam keadaan terbuka atau tertutup
9. RS 232
Sebagai komunikasi serial antara Arduino dengan computer
20
10. MicroSD
Sebagai tempat penyimpanan data penggunaan loker sehingga
pengguna dapat mengetahui lama penggunaan loker tersebut.
3.2
Perancangan Hardware
Perancangan Hardware dilakukan dengan merancang rangkaian
elektronika dan rancangan mekanik. Perancangan hardware meliputi:
1.
Rangkaian mikrokontroler ATmega 328
2.
Rangkaian Power supply
3.
Rangkaian Driver Relay
4.
Rangkaian Limit Switch
5.
Rangkaian IC MAX 232 ke DB9
3.2.1 Perancangan Mikrokontroler ATmega 328
Rangkaian mikrokontroler ATmega 328 ini digunakan sebagai
pengontrol atau pengendali dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
alat. Dimana pada mikrokontroler ATmega 328 memiliki 28 pin dengan
23 pin diantaranya terdiri dari 3 PORT yaitu PORT B yang memiliki 8
pin yaitu PORT PB0 sampai PB7,PORT C yang memiliki 7 pin yaitu
PORT PC0 sampai PC6, Serta PORT D yang memiliki 8 pin antara
PORT PD0 sampai PD7.
Fungsi utama dari rangkaian mikrokontroler ATmega 328 pada
Gambar 3.2 adalah sebagai pengendali utama dimana yang dikendalikan
antara lain pengunci otomatis solenoid door lock yang digerakkan oleh
driver relay, membaca nilai pada coin acceptor , mengatur tampilan dari
input keypad ke LCD 20x4 , menerima masukkan dari Limith Switch dan
Proses penyimpanan data pada MicroSD serta komunikasi serial melalui
RS232.
Tegangan supply VCC pada rangkaian mikrokontroler ATmega
328 adalah 5VDC. Untuk mengisi program dengan menggunakan ICSP
dengan menggunakan 4 sinyal MISO, MOSI, SCK dan RESET.
Tegangan suply 5V dapat disuply dari USBASP programmer dengan
mengambil daya dari port USB komputer.
Kristal resonator yang digunakan pada rangakain di atas adalah
dengan menggunakan 16 MHz. Resistor yang berfungsi sebagai pullup
pada rangkaian di atas menggunakan 1k dan 10k. Kapasitor (C1 dan C2)
pada rangkaian memiliki nilai sebesar 22 pF. Untuk rangkaian
mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 3.3.
21
Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATmega 328
22
Gambar 3.3 Foto Rangkaian Mikrokontroler Atmega 328
Pada sistem alat Tugas Akhir yang dibuat yaitu loker penitipan
otomatis dilengkapi dengan sitem pembayaran, pin-pin yang dapat
digunakan sebagai pin input atau output sejumlah 20 pin yang terdiri
dari 20 pin digital dari D0 sampai D19 yang 6 diantaranya dapat
difungsikan sebagai pin Analog yaitu pin D14 sampai D19 sebagai A0
sampai A5.
Untuk pengkabelan setiap rangkaian ke pin mikrokontroler ATmega
328 ini adalah sebagai berikut:
23
1.
Serial Komunikasi Melalui RS232
Serial Komunikasi Melalui RS232 terhubung dengan pin D0 dan
D1, pin D0 juga dapat digunakan sebagai pin Tx yang berfungsi sebagai
Pengirim Data, sedangkan pin D1 dapat digunakan sebagai pin Rx yang
berfungsi sebagai penerima data.
2. Penerima Data Digital dari modul Coin Acceptor CH-926
Modul coin acceptor CH-926 menghasilkan output digital yang
dapat digunakan sebagai input pada Mikrokontroler ATmega 328, pada
alat yang dibuat , pin output modul coin acceptor terhubung ke pin D2,
pin D2 dapat difungsikan sebagai INT0 yaitu dapat diisi program
interrupt dimana pada saat kondisi terpenuhi maka program yang ada
pada pin INT) akan terlebih dahulu di jalankan.
3 Pengendali Driver Relay
Driver Relay yang digunakan memerlukan pemicu berupa sinyal
digital dari output pin mikrokontroler ATmega 328, pada alat yang
dibuat pin pemicu pada driver relay dihubungkan ke pin D16 , ketika
pin D16 berlogika LOW maka driver relay tidak aktif , sedangkan
ketika pin D16 berlogika HIGH maka driver relay aktif.
4. Input Keypad
Keypad yang digunakan pada alat ini adalah keypad 3x4 , keypad
ini membutuhkan 7 pin digital dimana pin yang digunakan adalah pin
D6 ,D5, D4, D3, D9, D8 dan D7.
5. Penerima Data Digital Limit Switch
Limit Switch menghasilkan output berupa sinyal digital , dimana
data tersebut dapat digunakan sebagai input pada mikrokontroler
ATmega 328. Pada alat ini pin output dari limit switch terhubung pada
pin D15.
6 Penyimpanan Data Pada MicroSD
MicroSD digunakan sebagai alat enyimpanan, dimana microSD
membutuhkan pin SCK, MISO, MOSI dan SS yang terletak pada pin
D13, D12, D11,dan D10.
7. Pengirim Data Ke LCD (Liquid Crystal Display) dan Penerima
Data dari modul RTC (Real Time Clock).
LCD dan modul RTC membutuhkan pada alat ini terhubung pada
pin SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock).
3.2.2 Perancangan Power Supply
DC Power Supply berfungsi untuk memberikan sumber tegangan
pada sistem elektronika. Dalam suatu perangkat elektronika rangkaian
24
DC Power Supply ada yang menjadi satu kesatuan dengan perangkat
elektronik dan ada juga yang dirancang secara terpisah. Pada Tugas
Akhir ini menggunakan rangkaian DC Power Supply yang terpisah
dengan perangkat elektronik, dengan teganagan keluaran yang
dihasilkan terdiri dari 3 jenis, yaitu 5V, 12V dan -12V , rangkaian DC
Power Supply yang digunkan seperti pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Rangkaian Power Supply
Power supply memiliki input dari tegangan Alternating Current
(AC) dan mengubahnya menjadi tegangan Direct Current (DC) lalu
menyalurkannya ke berbagai perangkat elektronika. Untuk melihat foto
rangkaian power supply dapat dilihat pada gambar 3.5.
25
Gambar 3.5 Foto Rangkaian Power Supply
3.2.3 Perancangan Rangkaian Sensor Kondisi Pintu Menggunakan
Limit Switch
Pada perangan alat Tugas Akhir ini, limit switch digunakan
sebagai indikator apakah pintu loker sedang terbuka atau tertutup. Limit
switch diletakkan pada bagian bawah, ketika pintu ditutup bagian pintu
akan mendorong tuas yang ada pada limit switch.
Gambar 3.6 Rangkaian Limit Switch
Rangkaian Limit switch, seperti pada Gambar 3.6 tidak langsung
terhubung dengan pin digital mikrokontroler, melainkan diberi resistor
pulldown agar keluaran yang dihasilkan limit switch adalah 0 dan 1.
Perancanga alat Tugas Akhir ini menggunakan kontak NC sebagai
masukan pada mikrokontroler. Ketika pintu tertutup, limit switch akan
mengirimkan nilai 0 dan program menerjemahkan kalau pintu tertutup.
26
Saat pintu terbuka, limit switch akan mengirimkan keluaran 1 dan
program akan menerjemahkan pintu sedang terbuka.
3.2.4
Konfigurasi LCD dengan Mikrokontroler ATmega 328
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil
yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD yang kita
pakai yaitu LCD dengan jumlah karakter 20x4, LCD sangat berfungsi
sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan
status kerja alat. Disini kami menggunakan LCD I2C untuk menghemat
penggunaan pin pada mikrokontroler. Berikut skematik konfigurasi
Mikrokontroler ATmega 328 dengan LCD 20x4 yang ditampilkan pada
Gambar 3.7:
Minimum
System
SDA
SCL
VCC
GND
LCD
I2C Board
SDA
SCL
VCC
GND
RS E
RS
E
RW
D4
D5
D6
D7
RW D
4
D5 D6 D7
Gambar 3.7 Konfigurasi LCD dengan Mikrokontroler
3.2.5
Menghubungkan MicroSD dengan Mikrokontroler ATmega
328
MicroSD adalah kartu memori non-volatile yang dikembangkan
oleh SD Card Association yang digunakan dalam perangkat portable.
Mengapa menggunakan micro SD karena bentuknya kecil dan mudah
untuk pemakaiannya, dan juga pemakai dapat melihat berapa lama
pemakaian loker. Konfigurasi MicroSD dengan Mikrokontroler dapat
dilihat pada Gambar 3.8
27
Minimum
System
10
11
12
13
GND
VCC
Micro SD
CS
DI
DO
CLK
GND
5V
Gambar 3.8 Konfigurasi MicroSD dengan Mikrokontroler
3.3
Perancangan Software
Software yang digunakan untuk alat Tugas Akhir ini adalah
pemrograman arduino. Beberapa tahapan pemrograman yang dilakukan
untuk menjalankan alat sistem kunci otomatis pada loker.
3.3.1
Pemrograman Input Password dengan Keypad melalui
Mikrokontroler Atmega 328
Keypad digunakan untuk input password melalui mikrokontroler
Atmega 328, keypad yang kita pakai yaitu keypad 3x4. Keypad
merupakan tombol-tombol yang dirangkai menjadi sebuah paket dengan
teknik menghubungkan satu tombol dengan tombol yang lain dengan
teknik matrix. Teknik matrix adalah bisa dikatakan array, memiliki
kolom dan baris lebih dari satu. Flowchart program dapat dilihat pada
Gambar 3.9 dan juga program input password pada Gambar 3.10.
28
Gambar 3.9 Flowchart Program Input Password
29
Gambar 3.10 Gambar Program Input Password dengan Keypad melalui
Mikrokontroler ATmega 328.
3.3.2
Melakukan Pemrograman Menampilkan Input Password
pada LCD Melalui Mikrokontroler Atmega 328
Pemrograman yang sudah dilakukan untuk input password
melalui keypad 3x4 ini ditampilkan pada LCD sehingga password yang
kita masukkan dapat terbaca di LCD sebagai visual untuk pemakai
loker. Flowchart dapat dilihat pada Gambar 3.11 dan program dapat
dilihat pada Gambar 3.12. Untuk melihat hasil dari program dapat
dilihat pada Gambar 3.13, Gambar 3.14, Gambar 3.15, Gambar 3.16.
30
Gambar 3.11 Gambar Flowchart Program Password ke LCD
31
32
33
34
35
Gambar 3.12 Gambar Flowchart Program Menampilkan Input Password ke
LCD
36
Gambar 3.13 Gambar Input Password pada LCD
37
Gambar 3.14 Foto Masukan Password saat Kondisi Salah
38
Gambar 3.15 Foto Tampilan LCD saat Kondisi Password Salah
39
Gambar 3.16 Foto Tampilan LCD saat Kondisi Password Benar
3.3.3
Melakukan Pemrograman Penyimpanan Data pada
MicroSD
Pemrograman disini bertujuan untuk memasukkan data seperti
waktu yaitu melalui RTC dan di micro data dapat tersimpan dan
pengguna juga dapat tahu penggunaan lokernya berapa lama pemakaian
sehingga dapat memastikan pengguna bahwa penggunaan loker tersebut
benar atau valid. Flowchart program dapat dilihat pada Gambar 3.17,
program dapat dilihat pada Gambar 3.18.
40
Gambar 3.17 Gambar Flowchart Pogram Penyimpanan Data pada Micro SD
41
42
43
44
Gambar 3.18 Program Menyimpan Data pada MicroSD
3.3.4
Melakukan Pemrograman Agar Password Tersimpan pada
EEPROM
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read
Only
Memory,
ditulis
pula
dengan E2PROM)
adalah
sejenis chip memori tidak-terhapus yang digunakan dalam komputer dan
peralatan elektronik lain untuk menyimpan sejumlah konfigurasi data
pada alat elektronik tersebut yang tetap harus terjaga meskipun sumber
daya diputuskan, seperti Tabel kalibrasi atau kofigurasi perangkat.
Kelebihan utama dari EEPROM dibandingkan EPROM adalah
dapat dihapus per blok data tergantung alamat yang diinginkan untuk
dihapus secara elektrik. Sementara EPROM tidak bisa dihapus per blok
data tetapi keseluruhannya terhapus dan menghapus datanya dengan
sinar ultraviolet. Jika RAM tidak memiliki batasan dalam hal baca-tulis
memori, maka EEPROM sebaliknya. Beberapa jenis EEPROM keluaran
pertama hanya dapat dihapus dan ditulis ulang (erase-rewrite) sebanyak
100 kali sedangkan model terbaru bisa sampai 100.000 kali. Flowchart
45
program dapat dilihat pada Gambar 3.19, untuk listing program dapat
dilihat pada Gambar 3.20
Gambar 3.19 Gambar Flowchart Program
46
Gambar 3.20 Program Menyimpan Password pada EEPROM
3.4 Desain Loker
Pada Tugas Akhir ini desain alat berupa loker berbentuk persegi
dengan ukuran 36cm x 36cm x 36cm dengan ukuran daun pintu 32cm x
32cm. Ketebalan antara daun pintu dengan sisi terluar loker adalah 2cm.
Pada daun pintu terdapat gagang pintu yang panjangnya 8cm. Pada
bagian daun pintu loker bagian depan akan dipasang LCD 20x4 sebagai
tampilan dari kerja loker , keypad untuk alat Input password dan Coin
acceptor CH-926 sebagai tempat untuk pembayara. Sedangkan pada
bagian belakang loker aka nada lubang sebagai saluran kabel supply
sebagai penyuplai daya ke rangkaian elektronika, connector DB9 to
USB untuk menghubungkan Mikrokontroler ke Komputer dan tempat
untuk memsasang MicroSD sebagai penyimpanan data peminjaman
47
pengguna.Untuk rancangan bentuk loker dapat dilihat pada Gambar
3.21, Gambar 3.22, Gambar 3.23 berikut:
:
Gambar 3.21 Bentuk Loker Tampak Depan
48
Gambar 3.22 Bentuk Loker Tampak Belakang
Gambar 3.23 Bentuk Loker Tampak Samping
49
Dari Rancangan tersebut telah dibuat sebuah loker seperti pada
Gambar 3.24, Gambar 3.25, Gambar 3.26, Gambar 3.2, Gambar 3.28
berikut:
Gambar 3.24 Loker Tampak Depan
Gambar 3.25 Pemasangan Solenoid Doorlock
50
Gambar 3.26 Penempatan Coin Acceptor dan Rangkaian elektronika
Gambar 3.27 Loker Tampak Samping
51
Gambar 3.28 Loker Tampak Belakang
52
4. BAB IV
PENGUJIAN DAN PENGUKURAN
Untuk mengetahui bahwa alat telah bekerja dengan benar maka
perlu dilakukan pengujian alat yang meliputi pengujian perangkat keras
dan pengujian perangkat lunak. Pengujian yang dilakukan pada
peralatan untuk mengetahui kesesuaian antara teori dengan hasil
perancangan, yaitu dengan mengetahui hasil pengukuran pada setiap
perangkat yang telah dibuat.
4.1
Pengukuran Power Supply
Pengukuran tegangan pada power supply dilakukan agar dapat
mengetahui apakah tegangan yang keluar sesuai. Tujuan dalam
pengujian tersebut untuk dapat mengetahui tegangan yang keluar. Secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan pada Power Supply
No
IC regulator
7812 (Tanpa
beban) (V)
IC regulator
7805 (Tanpa
beban) (V)
IC regulator
7812 (V)
IC
regulator
7805(V)
1
2
3
4
5
11.89
11.89
11.89
11.89
11.89
5.23
5.24
5.24
5.25
5.25
11.87
11.87
11.87
11.86
11.87
4.98
4.99
5
5.01
5.01
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa tegangan Output DC
Power Supply dapat dilihat bahwa tegangan Output pada IC regulator
7812 pada saat dengan dan tanpa beban memiliki tegangan sebesar ±
11.86-11.89 V, sehingga tegangan Output dari IC regulator 7812 dapat
digunakan sebagai sumber tegangan oleh Coin Acceptor yang
memerlukan tegangan sebesar 12 V dan Solenoid Doorlock yang
membutuhkan sumber tegangan sebesar 9-12 V. Sedangkan tegangan
Output pada IC regulator 7805 pada saat dengan dan tanpa beban adalah
sebesar ± 4.98-5.23,sehingga tegangan Output dari IC regulator 7805
dapat digunakan sebagai sumber tegangan Mikrokontroler ATmega 328
yang tegangan kerjanya sebesar 1.8 – 5.5 V dan Driver Relay yang
memerlukan tegangan sebesar ± 5 V
53
4.2
Pengukuran Limit Switch
Pengukuran tegangan pada Limit Switch dilakukan agar dapat
mengetahui apakah tegangan yang keluar sesuai. Tujuan dalam
pengujian tersebut untuk dapat mengetahui tegangan yang keluar. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan pada Limit Switch
No
1
2
3
4
5
Limit Switch (V)
Open
Close
0
0
0
0
0
4.98
4.98
4.97
4.98
4.98
Dari Tabel diatas dapat dilihat tegangan yang keluar pada limit switch
saat open adalah 0V dan saat close 4.98V sehingga data tersebut sama
dengan datasheet yang menunjukkan 5V dan saat close mendekati 5V
4.3
Pengukuran dan Pengujian Output Mikrokontroler
ATMega328
Pengukuran tegangan pada Output Mikrokontroler ATmega328
dilakukan agar dapat mengetahui apakah tegangan yang keluar sesuai.
Tujuan dalam pengujian tersebut untuk dapat mengetahui tegangan yang
keluar. Dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Pengukuran Tegangan pada Output Mikrokontroler
No
1
Mikrokontroler (V)
High
Low
4.91
0
Dari Hasil pengujian tegangan Output pin Mikrokontroler
didapatkan tegangan Output pada saat pin Mikrokontroler berlogika
“HIGH” sebesar ± 4.91 V dan sebesar 0 V pada saat pin Mikrokontroler
berlogika “LOW”. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tegangan
Output pin Mikrokontroler ATmega 328 yang dibuat bisa digunakan
sebagai Input modul-modul seperti LCD (Liquid Crystal Display),
Driver Relay,Limit Switch,IC-MAX323, modul MicroSD,serta modul
RTC (Real Time Clock) yang membutuhkan tegangan sebesar ± 5 V.
54
4.4
Pengujian MicroSD
Pengujian MicroSD dilakukan dengan cara melihat data yang
tersimpan saat mulai penggunaan dan saat mengakhiri penggunaan
dengan memasukkan MicroSD card kedalam handphone sehingga data
dapat dilihat. Tujuan dalam pengujian ini dilakukan agar dapat melihat
data apakah benar – benar tersimpan kedalam MicroSD. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 Pengujian MicroSD
No
Tanggal
Penggunaan
dan
Pengambilan
Waktu
Penggunaan
dan
Pengambilan
1.
4/6/17;
4/6/17
4/6/17;
4/6/18
4/6/17;
4/6/19
4/6/17;
4/6/20
4/6/17;
4/6/21
4/6/17;
4/6/22
4/6/17;
4/6/23
21:00:56/
21:05:33
21:09:21/
21:14:23
21:17:34/
21:21:22
21:23:01/
21:29:44
21:30:14/
21:36:51
21:38:42/
21:45:47
21:46:24/
21:49:40
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tanggal
Penggunaan
dan
Pengambila
n pada
MicroSD
4/6/17;
4/6/17
4/6/17;
4/6/18
4/6/17;
4/6/19
4/6/17;
4/6/20
4/6/17;
4/6/21
4/6/17;
4/6/22
4/6/17;
4/6/23
Waktu
Penggun
aan dan
Pengamb
ilan pada
MicroSD
21:00:56/
21:05:33
21:09:21/
21:14:23
21:17:34/
21:21:22
21:23:01/
21:29:44
21:30:14/
21:36:51
21:38:42/
21:45:47
21:46:24/
21:49:40
Keterangan
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Dari Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa pengujian MicroSD
dikatakan sukses karena data penggunaan loker dengan data penggunaan
loker yang tersimpan pada MicroSD adalah sama. Tampilan pada
handphone dapat dilihat pada Gambar 4.1
55
Gambar 4.1 Tampilan pada Handphone
4.5
Pengujian Password Keypad dengan LCD
Loker merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan suatu
benda yang dititipkan sementara maupun jangka waktu yang lama.
Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui apakah password yang
nantinya diinputkan pengguna dapat tampil di LCD dan tersimpan pada
EEPROM. Pengujian dilakukan dengan cara melihat keluaran keypad
yang diinputkan pengguna sehingga muncul kedalam LCD. Sebagai user
interface Peletakan keypad berada dibagian depan loker agar
memudahkan pengguna menggunakan loker dan menginputkan
password.
56
4.5.1
Pengujian Keypad dengan LCD
Pengujian keypad dengan LCD dilakukan dengan cara
menghubungkan keypad dengan LCD dan memasukkan program keypad
sehingga pada LCD muncul keluaran dari keypad sesuai dengan yang
diinputkan oleh pengguna. Tujuan dari pengujian ini untuk melihat yang
tampil pada LCD dengan masukan keypad dan tidak didapatkan error
dalam prosesnya. Data pengujian keypad dapat dilihat pada Tabel 4.5
dibawah ini.
Tabel 4.5 Pengujian Keypad dengan LCD
No
1
2
3
4
Keypad
123456
112233
135790
098765
LCD
123456
112233
135790
098765
Keterangan
Sama
Sama
Sama
Sama
Berdasarkan Tabel 4.5 pengujian Keypad dengan LCD
dilakukan 4 kali untuk mengetahui keluaran Keypad dengan keluaran
yang ada pada LCD adalah sama dan tidak terdapat error. Foto bagian
keypad dapat dilihat pada Gambar 4.2.
57
Gambar 4.2 Foto Letak Keypad dengan LCD didepan bagian Loker.
4.1.1
Pengujian Password
Pengujian password dilakukan dengan cara menghubungkan
antara program password dengan keypad dan LCD. Tujuan dari
pengujian ini untuk melihat bagaimana program password
bekerja yang nantinya akan menyimpan masukan password yang
diinputkan oleh pengguna. Data pengujian dapat dilihat pada
Tabel 4.6 dibawah ini.
Tabel 4.6 Pengujian Password
No
1
2
3
4
5
Password
saat masuk
123654
221481
678901
114455
201411
Password
saat keluar
123654
221481
678901
114455
201411
Keterangan
Sama
Sama
Sama
Sama
Sama
58
Pada pengujian password dilakukan untuk memastikan tidak
adanya kesalahan dalam pembacaan password yang berakibat pada
ketidak cocokan saat masuk dan keluar. Pengujian password dilakukan
sebanyak 5 kali percobaan memasukkan password berikut adalah foto
pengujian password. Foto pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Foto Keluaran Password pada LCD
4.6 Pengujian Kinerja Alat Keseluruhan
Pada pengujian kinerja alat keseluruhan dilakukan untuk menguji
tingkat keberhasilan alat ketika dioperasikan secara berulangulang,dimana pengujian dilakukan terhadap beberapa fitur-fitur yang
ada Bagian fitur yang diuji antara lain:
4.6.1 Fitur Inset Coin
Pada pengujian terhadap fitur Imsert Coin dapat dikatakan berhasil
apabila Coin Acceptor dapat menjalankan program yang ada apabila
ditambahkan Coin yang sesuai yaitu Coin Rp.500 perak dan Coin
RP.500 kuning dan menolak ketika Coin yang dimasukkan tidak sesuai.
Adapun salah satu contoh proses pengujian terhadap fitur Insert
Coin,dimana pada awalnya pada layar LCD(Liquid Crystal Display)
ditampilkan jumlah Coin yang harus ditambahkan pengguna seperti
Gambar 4.4
59
Gambar 4.4Tampilan Kebutuhan Jumlah Coin
Kemudian pada saat pengguna menambahkan jenis Coin yang
sesuai yaitu Coin Rp.500 perak dan Rp.500 kuning maka jumlah
kebutuhan Coin yang ada pada LCD(Liquid Crystal Display) akan
berkurang seperti pada Gambar 4.5 ,sedangkan apabila Coin yang
ditambahkan tidak sesuai maka jumlah kebutuhan Coin tidak akan
berkurang serta Coin yang ditambahkan akan keluar kembali dari Coin
Acceptor seperti pada Gambar 4.6.
Gambar 4.5 Tampilan Ketika Coin yang Ditambahkan Sesuai
60
Gambar 4.6 Tampilan Ketika Coin yang Ditambahkan Tidak Sesuai
4.6.2 Fitur Timer dan Tarif Penggunaan
Pada Pengujian pada fitur Timer dan tarif penggunaan dapat
dikatakan berhasil apabila banyaknya kebutuhan Coin sesuai dengan
lama penggunaan alat ini, dimana setiap waktu penggunaan selama 30
menit maka jumlah kebutuhan Coin akan bertambah sebanyak 1
Coin.Salah satu contoh pengujian terhadap Timer dan tarif penggunaan
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Tampilan Timer dan Kebutuhan Coin
Pada Gambar tersebut terlihat waktu penggunaan adalah 1 jam dan
kebutuhan Coin sebanyak 2 Coin.Sehingga pada pengujian tersebut
jumlah kebutuhan Coin dan lama penggunaan sesuai.
61
4.6.3 Fitur Password
Pada pengujian terhadap fitus Password dapat dikatakan berhasil
apabila ketika melakukan pencocokan Password awal pemggunaan
dengan Password akhir benar.Untuk mengetahui hal tersebut, maka
pada proses pengujian pertama dilakukan Input Password awal,setelah
itu pada tahap akhir dilakukan Input Passwor akhir.Apabila Password
akhir sesuai dengan Password awal maka pada akan tampil
“PASSWORD BENAR” pada LCD (Liquid Crystal Sisplay), dan
apabila tidak sesuai maka tampilan pada LCD (Liquid Crystal Display)
adalah “PASSWORD SALAH”.
Salah satu pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada GambarGambar dibawah, dimana awalnya terdapat perintah untuk memasukkan
Password seperti pada Gambar 4.8. Setelah itu dimasukkan Password
yang tidak sesuai maka tampilan “PASSWORD SALAH” akan muncul
,seperti gambar 4.9 dan pengguna dipersilahkan untuk memasukkan
kembali Password yang benar.Ketika Password yang dimasukkan sesuai
maka tampilan yang muncul adalah “PASSWORD BENAR” seperti
pada Gambar 4.10.
Gambar 4.8 Tampilan Perintah Memasukkan Password
62
Gambar 4.9 Tampilan Ketika Password Salah
Gambar 4.10 Tampilan Ketika Password Benar
Untuk mendapatkan persentse keberhasilan terhadap kinerja alat
,dilakukan pengujian terhadap ketiga fitur diatas secara berualangulang,dimana apabila disetiap fitur terjadi kesalahan maka akan
dianggap sebagai error dan apabila pada setiap fitur tidak terjadi
kesalahan maka dianggap berhasil. Hasil pengujian kinerja alat
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.7
63
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Kinerja Alat Keseluruhan
Pangujian Fitur
NO
Keterangan
Insert Coin Timer Penggunaan Password
1
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
2
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
3
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
4
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
5
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
6
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
7
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
8
Error
Berhasil
Berhasil
Koin Rp.500 Perak Tidak diterima
9
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
10
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
11
Error
Berhasil
Berhasil
Koin Rp.500 Perak Tidak diterima
12
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
13
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
14
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
15
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
16
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
17
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
18
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
19
Berhasil
Error
Berhasil
Kebutuhan Coin Tidak Sesuai Timer
20
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
21
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
22
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
23
Error
Berhasil
Berhasil
Koin Rp.500 Perak Tidak diterima
24
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
64
Pangujian Fitur
NO
Keterangan
Insert Coin Timer Penggunaan Password
1
25
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
2
26
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
3
27
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
4
28
5
29
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
6
30
7
31
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
-
8
32
9
33
Error
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Koin Rp.500 Perak
- Tidak diterima
10
34
11
35
Berhasil
Berhasil
Error
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Koin Rp.500 Perak
- Tidak diterima
12
36
13
37
Berhasil
Error
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
- Tidak diterima
Koin Rp.500 Perak
--
14
38
15
39
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
---
16
40
17
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
--
---
18 Dari
Berhasilhasil pengujian
Berhasil
Berhasil alat secara keseluruhan
kinerja
yang
dilakukan
sebanyak
40
kali
dapat
dilihat
pada
Tabel
4.6
bahwa
terjadi
19
Berhasil
Error
Berhasil Kebutuhan Coin Tidak Sesuai Timer
lima
error. Error
yang terjadi
disebabkan jumlah koin
yang tidak
20 kali
Berhasil
Berhasil
Berhasil
sesuai dengan lama penggunaan serta koin yang tidak dapat diterima
21
Berhasil
Berhasil
Berhasil
oleh modul Coin Acceptor CH-926.Dari hasil pengujian tersebut
22
Berhasil
Berhasil
persentase
keberhasilan
sebesar Berhasil
(35 / 40) x 100%= -87.5 %.dengan
23
Error
Berhasil
Berhasil
Koin Rp.500 Perak Tidak diterima
pensentase error sebesar 100% - 87.5% = 12.5%.
24
Berhasil
Berhasil
Berhasil
65
-
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
66
5
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil uji ukur data dari loker penitipan otomatis dilengkapi
sistem pembayaran dapat disimpulkan bahwa:
1.
Masukan dari keypad dapat langsung dilihat melalui LCD.
2.
Limit Switch akan bekerja ketika tegangan 4.98V.
3.
Data penggunaan loker berupa waktu dapat dilihat oleh pengguna
melalui MicroSD.
4.
Tegangan pada Limit Switch pada saat open selalu 4.98V dan saat
kondisi close tegangannya berbeda sedikit 0.01.
5.
Data pengukuran tegangan pada power supply lebih besar jika
menggunakan IC regulator 7812 dibandingkan dengan IC
regulator 7805.
6.
Data yang tersimpan pada Micro SD dapat dilihat melalui
Handphone dengan format txt.
7.
Solenoid Door Lock akan bekerja ketika mendapat tegangan 4.5V
8.
Pada pengujian kerja alat secara kesuluruhan didapatkan
persentase keberhasilan sebesar 87.5% dengan persentase error
sebesar 12.5%
5.2
Saran
Untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti Arduino uno
dengan Arduino mega sehingga dapat menggunakan keypad 4x4 sebagai
masukan password pengguna. Untuk sistem keamanannya juga perlu
ditambahkan fitur untuk dapat mengamati keadaan loker ketika terjadi
kecurangan dan juga perlu ditambahkan komponen buzzer sehingga
pada saat terjadi lupa password dapat berbunyi dan tidak dapat terjadi
tindak pencurian atau pembobolan loker.
67
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
68
6
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wikipedia.2014,
“Tempat
Umum”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_umum, diakses pada 7 Juni
2017.
[2] Ecadio.2017, “Apakah Arduino itu?”, http://ecadio.com/apakaharduino-itu, diakses pada 5 Juni 2017.
[3] Teknik Elektronika.2017, “Pengertian Power Supply dan JenisJenisnya”, http://teknikelektronika.com/pengertian-power-supplyjenis-catu-daya/, diakses pada 5 Juni 2017.
[4] Gerai
Cerdas.2017
,”Solenoid
Door
Lock”,
http://www.geraicerdas.com/motor/solenoid-door-lock-detail,
diakses pada 6 Juni 2017.
[5] Santoso, Hari.2013, “LCD (Liquid Crystal Display)”, https://
www.elangsakti.com.web.id/lcd-liquid-cristal-display/,
diakses
pada 7 Juni 2017.
[6] Santoso,Hari.2014, “Pengertian, Fungsi, Prinsip, dan Cara Kerja
Relay”,
http://www.elangsakti.com/2013/03/pengertian-fungsiprinsip-dan-cara.html, diakses pada 8 Juni 2017.
[7] Dermanto Trikueni.2014,”Limit Switch (Saklar Pembatas)”
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/LimitSwitch.html, diakses pada 8 Juni 2017
[8] IndoWare. 2016,” Micro SD Card Modul SPI Antarmuka Mini
card reader TF“,http://www.indo-ware.com/produk-2735-microsd-card-modul-spi-antarmuka-mini-card-reader-tf.html,
diakses
pada 8 Juni 2017
69
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
70
7
LAMPIRAN A
#include <EEPROM.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Keypad.h>
#include <TimerOne.h>
#define DS1307_ADDRESS 0x68
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);
const byte Solenoid = 16;
const byte Limit = 15;
const byte interruptPin = 2;
const byte ROWS = 4;
const byte COLS = 3;
byte zero = 0x00; //workaround for issue #527
int second,minute,hour,weekDay,monthDay,month,year ;
int biaya,sewa;
int coin_biaya;
int coin_sewa=0;
int status_locker=0;
int hitung_detik,menit,SetengahJam,Jam;
char key;
char pU1,pU2,pU3,pU4,pU5,pU6;
char pu1,pu2,pu3,pu4,pu5,pu6;
char pA1,pA2,pA3,pA4,pA5,pA6;
char pa1,pa2,pa3,pa4,pa5,pa6;
int cnt,cnt_pass;
int i = 0;
int j = 10;
int k = 30;
int x = 7;
char keys[ROWS][COLS] = {
{'1','2','3'},
{'4','5','6'},
{'7','8','9'},
{'*','0','#'}
};
byte rowPins[ROWS] = {6,5,4,3};
byte colPins[COLS] = {9,8,7};
71
Keypad keypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins, colPins,
ROWS, COLS );
void setup()
{
EEPROM.write(21,'1');
EEPROM.write(22,'1');
EEPROM.write(23,'0');
EEPROM.write(24,'3');
EEPROM.write(25,'9');
EEPROM.write(26,'6');
pinMode(Solenoid, OUTPUT);
pinMode(Limit, INPUT);
pinMode(interruptPin, INPUT_PULLUP);
attachInterrupt(digitalPinToInterrupt(interruptPin), insert_coin,
RISING);
Wire.begin();
Serial.begin(9600);
lcd.begin(20, 4);
Timer1.initialize(1000000);
Timer1.attachInterrupt(detik);
}
void loop() {
key = keypad.getKey();
Jam=EEPROM.read(9);
menit=EEPROM.read(10);
coin_biaya=EEPROM.read(8);
coin_sewa=EEPROM.read(7);
status_locker = EEPROM.read(0);
pU1=EEPROM.read(1);
pU2=EEPROM.read(2);
pU3=EEPROM.read(3);
pU4=EEPROM.read(4);
pU5=EEPROM.read(5);
pU6=EEPROM.read(6);
pu1=EEPROM.read(11);
pu2=EEPROM.read(12);
72
pu3=EEPROM.read(13);
pu4=EEPROM.read(14);
pu5=EEPROM.read(15);
pu6=EEPROM.read(16);
pA1=EEPROM.read(21);
pA2=EEPROM.read(22);
pA3=EEPROM.read(23);
pA4=EEPROM.read(24);
pA5=EEPROM.read(25);
pA6=EEPROM.read(26);
pa1=EEPROM.read(31);
pa2=EEPROM.read(32);
pa3=EEPROM.read(33);
pa4=EEPROM.read(34);
pa5=EEPROM.read(35);
pa6=EEPROM.read(36);
cnt_pass=EEPROM.read(17);
if(status_locker==255)
{
lcd.setCursor(3,0);
lcd.print("LOKER PENITIPAN");
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("OTOMATIS DILENGKAPI");
lcd.setCursor(2,2);
lcd.print("SISTEM PEMBAYARAN");
lcd.setCursor(3,3);
lcd.print("GUNAKAN ? ( * )");
key=keypad.getKey();
if(key != NO_KEY)
{
if(key=='*')
{ lcd.clear();
EEPROM.write(7,0);
EEPROM.write(0,1);
}
}
}
73
else if(status_locker==1)
{
if(coin_sewa<2)
{
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("MASUKKAN 2 COIN 500");
lcd.setCursor(2,1);
lcd.print("UNTUK BIAYA SEWA");
lcd.setCursor(2,2);
lcd.print("COIN DIBUTUHKAN ");
lcd.setCursor(7,3);
lcd.print((coin_sewa*-1)+2);
lcd.print(" COIN");
EEPROM.write(7,coin_sewa);
}
else
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(2,1);
lcd.print("TEKAN (*) UNTUK");
lcd.setCursor(3,2);
lcd.print("MEMBUKA LOKER");
delay(100);
if(key != NO_KEY)
{
if(key=='*')
{ lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("MASUKKAN BARANG ANDA");
digitalWrite(Solenoid,HIGH);
delay(5000);
lcd.clear();
digitalWrite(Solenoid,LOW);
EEPROM.write(0,2);
delay(1000);
}
}
}
}
74
else if (status_locker==2)
{
if(digitalRead(Limit)==LOW)
{ lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("TUTUP KEMBALI LOKER");
cnt=0;
delay (100);
lcd.clear();
}
else
{
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("MASUKKAN PASSWORD");
if(cnt<6)
{
if(key != NO_KEY)
{
lcd.setCursor(x,1);
lcd.print(key);
x++;
i++;
cnt++;
EEPROM.write(i,key);
}
}
else
{
lcd.setCursor(1,3);
lcd.print("SIMPAN PASSWORD (*)");
if(key != NO_KEY)
{
if (key=='*')
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("PASSWORD TERSIMPAN");
delay (3000);
lcd.clear();
75
Serial.print("LOKER MULAI DIGUNAKAN PADA
\r\n");
printDate();
delay(1000);
Jam=0;
menit=0;
hitung_detik=0;
x=7;
cnt=0;
i=0;
EEPROM.write(8,0);
EEPROM.write(9,0);
EEPROM.write(10,0);
EEPROM.write(0,3);
}
}
}
}
}
else if(status_locker==3)
{
lcd.setCursor(2,0);
lcd.print("KEBUTUHAN COIN = ");
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print(coin_biaya);
lcd.print(" COIN");
lcd.setCursor (0,2);
lcd.print(Jam);
lcd.print(" jam ") ;
lcd.print(menit);
lcd.print(" mnt ");
lcd.print(hitung_detik);
lcd.print(" dtk");
lcd.setCursor(3,3);
lcd.print("BERHENTI( * )");
delay(100);
if(key != NO_KEY)
{
76
if(key=='*')
{
delay(1000);
lcd.clear();
EEPROM.write(0,4);
}
}
}
else if(status_locker==4)
{
if(coin_biaya>0)
{
lcd.setCursor(2,0);
lcd.print("MASUKKAN COIN 500");
lcd.setCursor(2,1);
lcd.print("UNTUK PENGGUNAAN ");
lcd.setCursor(2,2);
lcd.print("SEBANYAK ");
lcd.print(coin_biaya);
lcd.print(" COIN");
}
else
{
lcd.clear();
Serial.print("LOKER SELESAI DIGUNAKAN PADA \r\n");
printDate();
delay(1000);
EEPROM.write(17,0);
EEPROM.write(0,5);
}
}
else if(status_locker==5)
{
if(cnt<6)
{
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("MASUKKAN PASSWORD");
if(key != NO_KEY)
{
77
lcd.setCursor(x,1);
lcd.print(key);
x++;
j++;
cnt++;
EEPROM.write(j,key);
}
}
else
{
lcd.setCursor(2,3);
lcd.print("CEK PASSWORD (*)");
if(key != NO_KEY)
{
if (key=='*')
{
if(pu1==pU1 && pu2==pU2 && pu3==pU3 &&
pu4==pU4 && pu5==pU5 && pu6==pU6)
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("PASSWORD BENAR");
delay(3000);
lcd.clear();
x=7;
cnt=0;
j=10;
EEPROM.write(0,8);
}
else
{
lcd.clear();
EEPROM.write(0,6);
}
}
}
}
}
else if (status_locker==6)
78
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("PASSWORD SALAH");
delay (3000);
cnt_pass++;
EEPROM.write(17,cnt_pass);
if(cnt_pass<3)
{
lcd.clear();
cnt=0;
x=7;
j=10;
EEPROM.write(0,5);
}
else
{
lcd.clear();
x=7;
cnt=0;
EEPROM.write(17,0);
j=10;
EEPROM.write(0,7);
}
}
else if (status_locker==7)
if(cnt<6)
{
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("MASUKKAN PASSWORD");
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print("ADMIN");
if(key != NO_KEY)
{
lcd.setCursor(x,2);
lcd.print("*");
x++;
k++;
cnt++;
79
EEPROM.write(k,key);
}
}
else
{
if(key != NO_KEY)
{
if (key=='#')
{
if(pa1==pA1 && pa2==pA2 &&
pa4==pA4 && pa5==pA5 && pa6==pA6)
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("PASSWORD BENAR");
delay(3000);
lcd.clear();
x=7;
cnt=0;
k=30;
EEPROM.write(0,8);
}
else
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("HUBUNGI ADMIN");
delay(3000);
lcd.clear();
k=30;
x=7;
cnt=0;
EEPROM.write(0,7);
}
}
}
}
else if (status_locker==8)
{
80
pa3==pA3
&&
lcd.setCursor(2,1);
lcd.print("TEKAN (*) UNTUK");
lcd.setCursor(3,2);
lcd.print("MEMBUKA LOKER");
if(key != NO_KEY)
{
if(key=='*')
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("AMBIL BARANG ANDA");
digitalWrite(Solenoid,HIGH);
delay(5000);
lcd.clear();
digitalWrite(Solenoid,LOW);
EEPROM.write(0,9);
delay (1000);
}
}
}
else if (status_locker==9)
{
if(digitalRead(Limit)==LOW)
{
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("TUTUP KEMBALI LOKER");
delay(100);
lcd.clear();
}
else
{
lcd.setCursor(4,0);
lcd.print("TERIMA KASIH");
lcd.setCursor(2,1);
lcd.print("TELAH BERKUNJUNG");
lcd.setCursor(4,2);
lcd.print("SEMOGA SUKSES");
lcd.setCursor(3,4);
81
lcd.print("ANDROMEDA DE-09");
delay(10000);
lcd.clear();
EEPROM.write(0,255);
}
}
}
void insert_coin() {
if(status_locker==1)
{
coin_sewa=coin_sewa+1;
EEPROM.write(7,coin_sewa);
}
else if (status_locker==4)
{
coin_biaya=coin_biaya-1;
EEPROM.write(8,coin_biaya);
}
}
void detik(){
if(status_locker == 3)
{
hitung_detik++;
if(hitung_detik ==5)//i menit 60 detik
{
menit++;hitung_detik=0;
EEPROM.write(10,menit);
if(menit == 2)// 1 coin 30 menit{
{
SetengahJam++;coin_biaya=coin_biaya+1;menit=0;
EEPROM.write(10,0);
EEPROM.write(8,coin_biaya);
if(SetengahJam==2)// i jam 2x SetengahJam
{
Jam++;SetengahJam=0;
EEPROM.write(9,Jam);
}
82
}
}
}
}
void decToBcd(){
Wire.beginTransmission(DS1307_ADDRESS);
Wire.write(zero); //stop Oscillator
Wire.write(decToBcd(second));
Wire.write(decToBcd(minute));
Wire.write(decToBcd(hour));
Wire.write(decToBcd(weekDay));
Wire.write(decToBcd(monthDay));
Wire.write(decToBcd(month));
Wire.write(decToBcd(year));
Wire.write(zero); //start
Wire.endTransmission();
}
byte decToBcd(byte val){
// Convert normal decimal numbers to binary coded decimal
return ( (val/10*16) + (val%10) );
}
byte bcdToDec(byte val) {
// Convert binary coded decimal to normal decimal numbers
return ( (val/16*10) + (val%16) );
}
void printDate(){
// Reset the register pointer
Wire.beginTransmission(DS1307_ADDRESS);
Wire.write(zero);
Wire.endTransmission();
83
Wire.requestFrom(DS1307_ADDRESS, 7);
int second = bcdToDec(Wire.read());
int minute = bcdToDec(Wire.read());
int hour = bcdToDec(Wire.read() & 0b111111); //24 hour time
int weekDay = bcdToDec(Wire.read()); //0-6 -> sunday Saturday
int monthDay = bcdToDec(Wire.read());
int month = bcdToDec(Wire.read());
int year = bcdToDec(Wire.read());
Serial.print(monthDay);
Serial.print("/");
Serial.print(month);
Serial.print("/");
Serial.print(year);
Serial.print(" ");
Serial.print(hour);
Serial.print(":");
Serial.print(minute);
Serial.print(":");
Serial.println(second);
}
84
8
LAMPIRAN B
B. 1 Datasheet LCD 20x4
85
B. 2 Datasheet MicroSD
86
87
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
88
9
LAMPIRAN C
C. 1 Foto Pengujian Output Pada LCD
C. 2 Foto Tampilan Pada LCD Saat awal
89
C. 3 Foto Bentuk Loker
90
C. 3 Tampilan Loker Tampak Dalam
91
C. 4 Tampak Belakang Letak Multiple Coin, LCD dan Solenoid
Door Lock
92
10 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
TTL
: Raden Yochanan Adi S
: Surabaya, 20 Agustus
1996
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama
: Kristen
Alamat
: Jl. Ngagel Tirto I no.29
Surabaya
Telp/HP
: 082232339127
E-mail
: [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2001 – 2007 : SD Negeri Ngagel Redjo II Surabaya
2. 2007 – 2010 : SMPK ST Katarina Surabaya
3. 2010 – 2013 : SMA Giki 2 Surabaya
4. 2013 – 2016 : Departemen Teknik Elektro Otomasi ,
Bidang Studi Computer Control – Fakultas
Vokasi
Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember (ITS)
PENGALAMAN KERJA
1. Kerja Praktek di PT. Teluk Lamong Surabaya
93
Download