Untitled - Portal Garuda

advertisement
KOMPETITIF
_____________________________________________________________________________________________
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
Dewan Redaksi
Pelindung
: Dr. Ir. Hj. Manisah, MP ( Rektor )
Pembina
: Syaiful Sahri,SE.MSi (Dekan Fakultas Ekonomi)
Prof. Dr. H. Sulbahri Madjir, SE.,M.M
Pimpinan Umum
: Hj.Nina Fitriana, SE.,M.Si
Ketua Penyunting
: Msy.Mikial,SE.,Ak.,M.Si.CA
Penyunting Ahli
: Prof. Dr. H. Masngudi, APU ( Universitas Borobudur)
Prof. Dr. H. Sulbahri Madjir, SE.,M.M (UTP)
Prof. Dr. H.Taufiq Marwah, SE.,M.Si (Universitas Sriwijaya)
Prof. Dr. Kamaluddin,SE.,M.M (Universitas Bengkulu)
Dr. Helmi Yazid,SE.,M.Si (Univ. Sultan Ageng Tirtayasa)
Penyunting Pelaksana : Sugiri Dinah, SE.,M.Si, Amrillah Azrin,SE.MM,
Lusia Nargis, SE.,M.Si, Rizal Effendi,SE.MSi
Sekretariat
: Muhammad Said, SE.MSi (Pembantu Umum)
: Ernawati.SE.Ak MM (Keuangan)
: Yun Suprani,SE.MSi (Administrasi)
Penerbit
: Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
Alamat Redaksi
: Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
Jl. Kapt. Marzuki No.2446 Kamboja Palembang 30129
Telp. 0711-354654 E-mail : [email protected]
Jurnal “Kompetitif” adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian
dan kajian analisis kritis dalam bidang manajemen, akuntansi dan perbankan. Jurnal
ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (Januari, Juli) dan bertujuan untuk menyebarkan
hasil-hasil penelitian dan kajian analisis kritis dalam bidang manajemen, akuntansi
dan perbankan kepada masyarakat ilmiah.
KOMPETITIF
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
Analisa Z Score Sebagai Prediktor Kebangkrutan Perusahaan dan Profitabilitas Pada
Industri Jasa Sub Sektor Transportasi Di Bursa Efek Indonesia
Mariyam Zanariyah, SE.MM____
__________
______________
_____1 - 22
Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Kopi Bubuk Di Kota
Palembang
Lusia Nargis,SE.MSi______
_____
________________ 23 - 31
Implementasi akuntansi sosial dan lingkungan sebagai tanggung jawab sosial
perusahaan pada pt. Pertamina (persero) marketing operation region ii palembang
Msy Mikial,SE.Ak.MSi.CA_ ______________
___ 32 - 48
Analisis Strategi Pemasaran Jasa Pariwisata Pada PT Raden Gempita Wisata Tour dan
Travel Palembang
Nina Fitriana,SE.Msi,Noviarni,SE.MSi_______
________ 49 - 61
Analisis Perubahan Pola Konsumsi Rumah Tangga : Dampak Perubahan Harga BBM ( Studi
Kasus Kecamatan Kemuning Palembang)
Muhammad Said,SE.MSi_____
_______
____62 - 74
Pengaruh sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Prilaku Terhadap Intensi Kewirausahaan
Mahasiswa PTS Di Palembang
Yun Suprani,SE.MSi__________
______
____75 - 89
Analisis Pengaruh Resiko Manipulasi Earnings Dan Resiko Corporate Governance Terhadap
Perencanaan Audit Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Palembang
Sonang PP,SE.MM
________________
_ _90 - 106
Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT.Sekawan kontrindo Palembang.
Firdaus Sianipar,SE.MM ___________________
______________107 - 119
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT Bank BPR Sindang Bina Harta Lubuk Linggau
Herman Efrizal,SE.MM_______
_____________
__120 - 129
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ah Dengan Menggunakan Pendekatan
Laba Rugi Dan Nilai Tambah (Studi Kasus Pada Bank Mega Syari’ah Tahun 2010-2013)
Mardiah Kenamon__ ________________
_ 130 - 144
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
IMPLEMENTASI AKUNTANSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PT. PERTAMINA
(PERSERO) MARKETING OPERATION REGION II PALEMBANG
Msy. Mikial*)
Lailatul Qodriyah*)
__________________________________________________________________
ABSTRACT
This study basically discusses the implementation of the Social and
Environmental Accounting as a Corporate Social Responsibility at PT Pertamina
(Persero) Marketing Operation Region II Palembang. The purpose of this study was
to determine and analyze the implementation of the Social and Environmental
Accounting as a Corporate Social Responsibility at PT Pertamina (Persero)
Marketing Operation Region II Palembang.
Implementation of corporate social responsibilit, Pertamina (Persero)
Marketing Operation Region II Palembang can be said has been good to be divided
into two usage. For the Partnership Program and Community Development made
Statements of Financial Position and separate Program Activity Report with the
Financial Statements of the Company. For its Corporate Social Responsibility (CSR),
Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Palembang seen from the post
Expense Community Development (ComDev) in the Income Statement are classified
in the Other Expenses. PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II
Palembang also reveal the activities of social responsibility that a Sustainability
Report in narrative form, because it's social responsibility does not have control of
the company and indeed the position is outside the company's operations, and not has
a significant influence on the company for the purpose of PT. Pertamina (Persero)
carry out its social responsibility is to meet the existing regulations, to improve the
image, quality and productivity, reduce the cost of risk on the company's operations,
lowering stress, and increase customer loyalty.
Keyword : Social and Environmental Accounting, Corporate Social Responsibility
A. PENDAHULUAN
Kekuasaan yang terpusat pada
bisnis modern semakin memperlihatkan
bahwa setiap tindakan yang diambil
perusahaan membawa dampak yang
nyata terhadap masyarakat. Hal ini
menyebabkan perusahaan mempunyai
tanggung jawab sosial yang sangat besar
terhadap lingkungannya.
_________________________
*) Dosen Fakultas Ekonomi UTP
Menurut Wibisono (2007: 57)
tanggung
jawab
sosial
perusahaan
bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi
(menghasilkan
keuntungan
demi
kelangsungan usaha) melainkan juga
tanggung jawab terhadap sosial dan
lingkungan. Dunia usaha tidak lagi
dihadapkan pada tanggung jawab yang
berlandaskan pada single bottom lines,
32
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
yaitu nilai perusahaan (corporate value)
reporting disclosure akan membantu
yang
pemakai
direfleksikan
dalam
kondisi
laporan
keuangan
untuk
keuangannya saja, namun perusahaan
menganalisis sejauh mana perhatian dan
harus berpijak pada triple bottom lines
tanggung
yaitu
dalam menjalankan bisnis. Di Indonesia
juga
memperhatikan masalah
sosial dan lingkungan.
Tanggung
perusahaan
diartikan
sosial
perusahaan
bentuk akuntansi ini belum mempunyai
jawab
secara
sebagai
jawab
singkat
bentuk
sosial
format atau standar yang baku sehingga
dapat
pelaporannya
tanggung
bersifat
(sukarela).
voluntary
Pengelompokan,
jawab sosial perusahaan kepada para
pengukuran, dan pelaporan juga belum
pemangku
atau
diatur, jadi untuk pelaporan tanggung
Social
jawab sosial diserahkan pada masing-
kepentingan
stakeholder.
Corporate
Responsibility (CSR) serta Program
Kemitraan
dan
Bina
masing perusahaan.
Lingkungan
Seiring dengan berkembangnya
merupakan wujud dari tanggung jawab
ilmu
sosial
mengeluarkan
perusahaan
mempunyai
penting
yang
peranan
dalam
saat
yang
upaya
ini
cukup
mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan.
Besarnya
(social
cost)
dampak
akuntansi
Tanggung
sosial,
pemerintah
peraturan
Jawab
mengenai
Sosial
dan
Lingkungan (TJSL) Undang-Undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
externalities
Terbatas diterbitkan dan mewajibkan
kehidupan
perseroan yang bidang usahanya terkait
pun
dengan bidang sumber daya alam untuk
ini
melaksanakan tanggung jawab sosial
terhadap
masyarakat,
masyarakat
menginginkan
agar
dampak
dikontrol sehingga dampak negatif,
dan
external diseconomy atau social cost
tersebut (Pasal 66 ayat 2c) mewajibkan
yang ditimbulkannya tidak semakin
semua perseroan untuk melaporkan
besar.
pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
Akuntansi sosial atau akuntansi
lingkungan.
lingkungan dalam Laporan Tahunan.
pertanggungjawaban sosial merupakan
Pelaporan
alat
yang
Undang-Undang
tersebut
merupakan
sangat
berguna
bagi
pencerminan dari perlunya akuntabilitas
dalam
mengungkapkan
perseroan atas pelaksanaan tanggung
aktivitas sosialnya di dalam laporan
jawab sosial dan lingkungan, sehingga
keuangan. Pengungkapan melalui social
para
perusahaan
stakeholders
dapat
menilai
33
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
pelaksanaan kegiatan tersebut. CSR
yang kegiatan operasinya bergerak di
dalam undang-undang tersebut (Pasal 1
Industri Minyak dan Gas. Sebagai salah
ayat 3) dikenal dengan istilah tanggung
satu BUMN besar di Indonesia PT
jawab sosial dan lingkungan yang
Pertamina (Persero) berkewajiban untuk
diartikan sebagai komitmen perseroan
melaksanakan tanggungjawab sosial dan
untuk
lingkungan melalui corporate social
berperan
serta
dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan
responsibilty
guna meningkatkan kualitas kehidupan
perintah Undang Undang No. 40 Tahun
dan lingkungan yang bermanfaat, baik
2007 serta Program Kemitraan dan Bina
bagi
Lingkungan
perseroan
sendiri,
komunitas
setempat, maupun masyarakat pada
Peraturan
umumnya.
MBU/2007.
Melihat pentingnya pelaksanaan
(CSR)
berdasarkan
(PKBL)
Menteri
Dalam
berdasarkan
Nomor
dukungannya
05-
terhadap
Corporate Social Responsibility dalam
tanggung jawab sosial dan lingkungan
membantu
menciptakan
(TJSL), CSR dan PKBL PT Pertamina
perusahaan
(Persero) bergandengan dengan fungsi
citra
perusahaan
positifnya
maka
seharusnya melihat Corporate Social
lain,
Responsibility bukan sebagai sentra
operasional PT Pertamina dan seluruh
biaya (cost center) melainkan sebagai
wilayah
indonesia
sentra laba (profit center) di masa
Tujuh
kebijakan
mendatang. Logikanya sederhana, jika
Lingkungan yang diarahkan seperti
Corporate
bantuan bencana alam, pendidikan dan
Social
Responsibility
khususnya
di
daerah
pada
umumnya.
bantuan
Bina
diabaikan kemudian terjadi insiden,
pelatihan,
maka biaya yang dikeluarkan untuk
kesehatan, bantuan sarana & prasarana
biaya recovery bisa jadi lebih besar
umum, bantuan tempat ibadah, bantuan
dibandingkan biaya yang ingin dihemat
pelestarian
melalui peniadaan Corporate Social
pengentasan
Responsibility itu sendiri. Hal ini belum
disalurkan kepada mereka yang berhak
termasuk pada resiko non-finansial yang
menerimanya.
berupa memburuknya citra perusahaan
di mata publiknya (Wibisono, 2007).
PT
Pertamina
bantuan
sekitar
alam,
peningkatan
serta
kemiskinan,
bantuan
telah
Pelaksanaan pelaporan aktivitas
tanggung jawab sosial ini dilaporkan
(Persero)
sebagai biaya didalam laporan tahunan
merupakan Badan Usaha Milik Negara
perusahaan maupun dalam catatan atas
34
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
laporan keuangan. Kegiatan Corporate
Adapun tujuan dari penelitian ini
Social Responsibility (CSR) dillaporkan
adalah :
sebagai biaya operasional perusahaan
Untuk mengetahui dan menganalisa
dimana sumber dananya berasal dari
implementasi
perkiraan
laba
lingkungan terhadap tanggung jawab
sedangkan
untuk
kemitraan
dan
bersih
perusahaan,
biaya
bina
program
sosial
lingkungan
Social
berupa
Program
operasional perusahaan karena sumber
Lingkungan
dana nya juga berbeda yaitu dari laba
PT
bersih setelah pajak
Palembang
dikemukakan di atas, maka penulis
sosial
kegiatan
Responsibility
memiliki akun terpisah dari biaya
Berdasarkan uraian yang telah
akuntansi
Coorporate
(CSR)
dan
dan
Bina
Kemitraan
(PKBL)
Pertamina
dan
pada
(Persero)
MOR
II
Konsep Social Economic Accounting
(SEA)
tertarik untuk melakukukan penelitian
Konsep
akuntansi
sosial
yang mengangkat judul “ Implementasi
lingkungan sebenarnya sudah mulai
Akuntansi Sosial dan Lingkungan
berkembang sejak tahun 1970-an di
sebagai
Sosial
Eropa. Pesatnya perkembangan konsep
Pertamina
ini didasarkan pada banyaknya tekanan
Operation
dari
Tanggung
perusahaan
(Persero)
pada
Jawab
PT
Marketing
Region II Palembang ”
pemerintah
Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan
lembaga-lembaga
sebelumnya
dan
juga
(non-goverment),
meningkatnya
dikalangan
bukan
kesadaran
masyarakat
serta
lingkungan
luas
yang
pengamatan yang telah dilakukan pada
mendesak agar perusahaan-perusahaan
fungsi Coorporate Social Responsibility
menerapkan
(CSR) dan Program Kemitraan dan Bina
bukan hanya kegiatan industri dan
Lingkungan (PKBL)
bisnis saja
PT Pertamina
(Persero), maka permasalahan yang
pengelolaan
lingkungan
Menurut Sofyan Syafri Harahap
akan dibahas adalah : Bagaimanakah
(2011:
implementasi
dan
Economic Accounting ini akan semakin
lingkungan terhadap tanggung jawab
cepat oleh beberapa tekanan atau faktor
sosial berupa kegiatan CSR dan PKBL
antara lain :
pada PT Pertamina (Persero) MOR II
1) Adanya Peraturan Pemerintah atau
UU yang diberlakukan
Palembang.
akuntansi
sosial
403)
Pelaksanaaan
Socio
35
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
2) Ditetapkannya standar akuntansi
yang mengharuskan pengungkapan
tanggung jawab sosial
3) Adanya tekanan dari pressure
group misalnya Greenpeace, Trade
Union, PBB, dan lain sebagainya
Pengertian
Corporate
Responsibility (CSR)
World
Business
Council
sosial ekonomi dan lingkungan berada
dalam koridor akuntansi keuangan.
Bentuk akuntansi pertanggungjawaban
sosial selama ini dikenal dengan istilah
corporate social responsibility (CSR)
dan
sustainability
reporting
(SR).
Laporan akuntansi pertanggungjawaban
sosial dapat dilaporkan pada annual
report atau sebagai laporan terpisah dari
annual report. Akuntansi CSR dan SR
menjadi perhatian perusahaan sesuai
dengan
teori
legitimasi
dimana
perusahaan berusaha untuk memenuhi
harapan berbagai pihak yang terkait
dalam upaya mendapat dukungan dan
kepercayaan dari masyarakat.
Tujuan
dari
akuntansi
on
Sustainable Development dalam Muh.
Arief
Akuntansi pertanggungjawaban
Social
(2009 :107)
Tanggung jawab
adalah
sosial
“suatu
perusahaan
komitmen
dari
perusahaan untuk melaksanakan etika
keperilakuan dan berkontribusi terhadap
pembangunan
berkelanjutan
ekonomi
(sustainable
yang
economic
development)”. Menurut Ismail Solihin
(2009:25) CSR adalah “basis teori
tentang perlunya sebuah perusahaan
membangun hubungan harmonis dengan
masyarakat setempat. Secara teoritik,
CSR
dapat
didefinisikan
sebagai
tanggung jawab moral suatu perusahaan
terhadap para stakeholdernya, terutama
komunitas atau masyarakat disekitar
wilayah operasinya”.
Pengertian Program Kemitraan dan
sosial
Bina Lingkungan (PKBL)
lingkungan adalah untuk meningkatkan
jumlah informasi relevan yang dibuat
bagi mereka yang memerlukan atau dapat
menggunakannya. Keberhasilan akuntansi
lingkungan tidak hanya tergantung pada
ketetapan dalam menggolongkan semua
biaya-biaya yang dibuat perusahaan, akan
tetapi keakuratan dan kemampuan data
Menurut Muh. Arief (2009 : 78)
Program Kemitraan adalah program
untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana dari bagian
laba BUMN. Sementara yang dimaksud
dengan
Program
Bina
Lingkungan
akuntansi perusahaan dalam menekan
adalah program pemberdayaan kondisi
dampak lingkungan yang ditimbulkan
sosial masyarakt oleh BUMN melalui
dari aktivitas perusahaan
36
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
pemanfaatan dana dari bagian laba
Lingkungan (PKBL) selama 2 (dua)
BUMN.
tahun terakhir dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2014.
B. METODE PENELITIAN
Adapun
Populasi, Sampel dan Sampling
Adapun
penelitian
Tanggung
adalah
Jawab
dalam
Aktivitas
Sosial
dan
Lingkungan yang dijalankan oleh PT
Pertamina
(Persero)
kegiatan
yaitu
berupa
Corporate
Responsibility (CSR)
dan
Social
Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang
telah dilaksanakan mulai dari Tahun
1997 sampai dengan Tahun 2015.
Dalam penelitian ini sampelnya
adalah
penerapan
(pengungkapan,
penyajian dan pelaporan) akuntansi
sosial
ekonomi
terhadap
penarikan
sampel yang digunakan adalah metode
populasi
ini
metode
tanggung
jawab sosial dan lingkungan berupa
kegiatan coporate social responsibility
(CSR) dan Program Kemitraan dan Bina
penarikan secara tidak acak (purposive
sampling), yaitu penulis dengan sengaja
menentukan
sampel
yang
dipilih
sehingga dapat mencerminkan informasi
yang
dipilih
mengenai
perlakuan
akuntansi terhadap tanggung jawab
sosial dan lingkungan.
Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan
rancangan
penelitiannya
adalah
deskriptif
komparatif
yaitu
membandingkan
berhubungan
akuntansi
sosial
antara
teori
dengan
yang
penerapan
ekonomi
terhadap
tanggung jawab sosial dan lingkungan
dengan
kondisi
yang
terjadi
di
perusahaan.
Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 1
Variabel dan Definisi Operasional
No
Variabel
1
Akuntansi Sosial
2
Tanggung
Sosial
Definisi Operasional
Indikator
Pengertian
Akuntansi
Sosial
Pelaporan
aktivitas
menyangkut
peraturan,
tanggung jawab sosial
pengukuran
analisis,
dalam
laporan
pengungkapan pengaruh sosial
keuangan
maupun
dari kegiatan pemerintah dan
laporan
tahunan
pengusaha. Hal ini termasuk
perusahann
kegiatan yang bersifat mikro dan
makro.
Jawab Tanggung Jawab Sosial dan 1. Penyaluran
bantuan
Lingkungan merupakan wujud
untuk masyarakat Ring
37
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
dan Lingkungan
tanggung
jawab
perusahaan
terhadap
masyarakat
yang
dilaksanakan
dalam
bentuk
Corporate Sosial Responsibility
(CSR) serta Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL)
Teknik Analisis
1.
Analisis yang dilakukan dalam
1 Operasi Perusahaan
untuk Program CSR
2. Penyaluran Pinjaman
dana bergulir kepada
UKM untuk Program
Kemitraan dan bantuan
pemberdayaan kondisi
sosial
masyarakat
untuk Bina Lingkungan
Laporan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL)
Laporan Program Kemitraan dan
penelitian ini adalah teknik analisis
Bina Lingkungan (PKBL) ini disusun
kualitatif.
terpisah dari laporan keuangan utama
perusahaan. Untuk Program Kemitraan
C.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
dan Bina Lingkungan (PKBL), dibuat
Laporan Posisi Keuangan PKBL dan
Laporan Aktivitas yang terpisah dari
Hasil Penelitian
Laporan
Dalam laporan keuangan utama
PT Pertamina (Persero) memang tidak
dengan
tanggung
2.
penjelasan khusus
terkait tanggung jawab sosial pada
bagian Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK).
Berdasarkan
regulasi
aktifitas
tanggung jawab sosial PT Pertamina
(Persero) dilaporkan atau terkandung
dalam tiga bentuk laporan yaitu sebagai
berikut :
Laporan
utama
Keuangan
Perusahaan
jawab
Utama
(financial
statement)
sosial perusahaan dan tidak ada pula
penjabaran serta
Keuangan
Perusahaan.
ada laporan tambahan yang khusus
berkenaan
Posisi
Berdasarkan
komponen
PT
hasil
tanggung
Pertamina
observasi
jawab
(Persero)
terdapat
dalam
pos
ComDev
(Community
akun
sosial
diketahui
Beban
Development)
pada Laporan Laba Rugi.
3.
Laporan
Keberlanjutan
Perusahaan
(Sustainability
Report)
Selain informasi tanggung jawab
sosial yang terdapat dalam laporan laba
38
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
rugi sebagai pos beban ComDev, PT
pertanggungjawabannya
Pertamina (Persero) juga menerbitkan
sebatas pemenuhan regulasi, dimana
sustainability
Informasi
membuktikan bahwa Pertamina sudah
tanggung jawab sosial ini disajikan
melaksanakan hal tersebut.” Sehingga
terpisah dari laporan keuangan utama
jelaslah
perusahaan sebagai bentuk pelaksanaan
Kemitraan
regulasi sebagai perseroan berdasarkan
(PKBL)
Undang-Undang No. 40 tahun 2007
perwujudan
tentang Perseroan Terbatas.
Pertamina (Persero) sebagai BUMN
report.
dalam
bahwa
Laporan
dan
Bina
merupakan
hanya
Program
Lingkungan
suatu
dari
bentuk
kepatuhan
menerapkan
mengaturnya
juga
PT
regulasi
untuk
yang
melakukan
tanggung jawab sosial.
Pembahasan
Untuk Program Kemitraan dan
PT. Pertamina (Persero) sebagai
BUMN
yang
Program
dituntut
Kemitraan
melakukan
dan
Bina
Lingkungan. Oleh karena itu laporan
Program tersebut dibuat terpisah dari
laporan keuangan utama yang memang
khusus untuk operasional perusahaan.
Hal ini senada dengan pernyataan
saudara Ahmad Fathurroji selaku Junior
Analyst PT Pertamina (Persero)yang
mengatakan, “Laporan PKBL dibuat
terpisah
dari
laporan
keuangan
perusahaan, standar yang dipakai juga
beda. Untuk PKBL dasarnya Peraturan
Menteri menggunakan SAK ETAP dan
PSAK 45 untuk entitas nirlaba, karena
Program itu kan untuk BUMN, jadi
dilihat dari sudut pandang Pertamina
sebagai BUMN, bukan perseroan yang
orientasinya
bisnis.
Sifat
dari
Bina Lingkungan yang dilakukan PT.
Pertamina
(Persero)
Marketing
Operation Region II Palembang sebagai
bentuk
ketaatan
BUMN,
terhadap
dibuat
Keuangan
dan
regulasi
Laporan
Laporan
Posisi
Aktivitas
Program yang terpisah dengan Laporan
Keuangan Utama Perusahaan. Laporan
disusun
dengan
basis
akrual
dan
menggunakan dasar Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP) dan Standar
Akuntansi
Keuangan
Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba (PSAK 45
Revisi
2011).
Hal
pertanggungjawaban
ini
program
karena
hanya
diperuntukkan bagi pihak intern hanya
sebatas penilaian kinerja pelaksana
operasional
dalam
merealisasikan
anggaran.
39
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
Informasi
yang
menunjukkan
tanggung
telah
jawab
mampu
dilakukannya
oleh
adalah
GRI
(Global
Reporting Initiative).
PT
Berikut hasil analisis laporan
Pertamina (Persero) dalam Laporan
keberlanjutan PT Pertamina (Persero)
Keuangan Utama Perusahaan dapat kita
tahun 2014 dengan membandingkan
lihat
pada indikator Standar Pengungkapan
pada
sosial
digunakan
Laporan
Laba-Rugi
Perusahaan. Dalam Laporan tersebut
GRI sebagai berikut :
terdapat sebuah pos atau akun yang
1. Profile
bernama
ComDev
Development).
(Community
Akun
ComDev
ini
a. Strategy and Analysis (strategi dan
analisis)
merupakan akun atas beban yang
Informasi
dikeluarkan perseroan atas tanggung
dalam laporan keberlanjutan PT
jawab sosialnya. Sebagai BUMN PT
Pertamina (Persero) pada bagian
Pertamina
Profil PT Pertamina (Persero) -
(Persero)
Program
melaksanakan
Kemitraan
dan
Bina
ini
Strategi
telah tercantum
Umum
Perusahaan.
Lingkungan (PKBL) dengan program
Disebutkan bahwa keberlanjutan
tanggung jawab sosial yang informasi
usaha
bebannya tercatat dalam akun Beban
pada tiga pilar utama: kinerja
ComDev
Program
ekonomi, kinerja lingkungan dan
Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan
kinerja sosial. Kinerja ekonomi
(P3L).
yang
ini
Beban
bernama
ComDev
ini
perusahaan
bergantung
stabil
menjamin
diklasifikasikan ke dalam Beban Lain-
keberlanjutan
lain, karena dianggap beban diluar
menyediakan investasi. Kinerja
operasional.
lingkungan
PT Pertamina (Persero)
telah
membuat
seluruh
dalam
akan
memastikan
aktivitas
operasional
menerbitkan
mengurangi bahkan meniadakan
Sustainability Report tersebut. Namun
kerusakan lingkungan. Sedangkan
laporan tersebut tidak disusun oleh tiap-
kinerja
tiap unit atau kantor area. Penyusunan
pertanggungjawaban
Sustainability Report PT Pertamina
perseroan
(Persero) tahun 2014 dilakukan secara
seluruh aktivitas perseroan selain
terpusat.
meningkatkan nilai perusahaan
Dasar
dan
juga
usaha
penyusunan
yang
sosial
dalam
menunjukkan
sosial
memastikan
sekaligus memberi manfaat bagi
40
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
kemandirian dan kesejahteraan
Usaha Milik Negara (BUMN)
masyarakat.
bahwa
yang didirikan sebagai perusahaan
ketiga pilar ini merupakan satu
minyak dan energi terbesar untuk
kesatuan yang perlu dicapai oleh
memenuhi
perseroan
memastikan
Indonesia. Perseroan merupakan
usaha
perseroan
BUMN dengan badan hukum
mungkin.
Dalam
Dikatakan
untuk
keberlanjutan
selama
sustainability
report
juga
kebutuhan
berbentuk
persero
energi
bersifat
terbuka, namun sahamnya tidak
dipaparkan dampak, risiko dan
terdaftar
peluang usaha. Dikatakan bahwa
diperdagangkan di pasar saham
dampak utama yang paling nyata
Bursa Efek Indonesia. Seluruh
bagi
saham perseroan dimiliki oleh
perseroan
adalah
kasus
pencurian minyak.
dan
tidak
Pemerintah Indonesia.
b. Organizational Profile (profil
organisasi)
c. Report Parameters (parameter
laporan)
Dalam laporan keberlanjutan PT.
Parameter pelaporan dalam hal ini
PERTAMINA
telah
terdapat
informasi
periode
disebutkan
(Persero)
beberapa
tiga
parameter
pelaporan,
yaitu
tanggal
Profil Perusahaan, mulai dari
pelaporan
Nama
paling baru, dan siklus pelaporan.
Organisasi,
sebelumnya
Merek/Produk/Jasa
Utama,
Semua
Struktur
Lokasi
tercantum pada bagian Tentang
Organisasi,
informasi
ini
yang
Kantor Pusat, Sifat Kepemilikan
Laporan
dan
Skala
Pertamina (Persero) disebutkan
Organisasi, dan informasi lainnya
bahwa Laporan Keberlanjutan ini
yang relevan. Berikut merupakan
meski dibuat terpisah namun tidak
informasi
sustainability
dapat dipisahkan dari laporan
report yang berkenaan dengan
kinerja perusahaan selama satu
indikator ini kantor pusat PT.
tahun operasional yang disajikan
PERTAMINA (persero) berlokasi
dalam bentuk Laporan Tahunan
di Jl. Medan Merdeka Timur No.
PT Pertamina (Persero).
1
Bentuk
A
dalam
Jakarta
Legal,
Pusat
Keberlanjutan
telah
PT
1010.
PERTAMINA merupakan Badan
41
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
d. Governance, Commitments, and
sekaligus memberikan pendapat
Engagement (tata kelola, komitmen, dan
dan suaranya untuk mengambil
keterlibatan)
keputusan
Struktur tata kelola organisasi,
independen dan seimbang antara
termasuk komite di bawah badan
kepentingan pemegang saham dan
pengelola
kepentingan perusahaan.
tertinggi
yang
bertanggung jawab untuk tugas
khusus, seperti dalam menetapkan
strategi
atau
pengawasan
mekanisme
organisasi
penting
secara
2. Performance Indicators
a. Environmental (Indikator Kinerja
Lingkungan)
telah
Aspek dalam indikator ini adalah
dipaparkan secara lengkap dalam
Aspek Material, Aspek Energi,
Laporan
Aspek
Keberlanjutan
pada
Air,
Aspek
bagian Tata Kelola Berkelanjutan.
Biodiversitas/keanekaragaman
Dalam
report
hayati, Aspek Emisi dan Limbah,
dijelaskan Dalam struktur tata
Aspek Kepatuhan serta Aspek
kelola perusahaan, Rapat Umum
Pengankutan/Transportasi. Aspek
Pemegang
Saham
(RUPS)
material terdiri dari penggunaan
merupakan
lembaga
tertinggi.
bahan yang diperinci berdasarkan
RUPS merupakan forum para
berat atau volume dan prosentase
pemegang
saham
untuk
penggunaan bahan daur ulang.
mengambil
keputusan
penting
Aspek Energi berkaitan dengan
yang berkaitan dan didasarkan
penggunaan energi baik langsung
pada
usaha
maupun
tidak
atas
sumber
daya
sustainability
kepentingan
Perseroan.
RUPS
terdiri
langsung
energi
dari
primer,
Rapat Umum Pemegang Saham
penghematan dan inisiatif untuk
Tahunan (RUPST) dan Rapat
mengurangi
Umum Pemegang Saham Luar
Kemudian
Biasa
Melalui
berkaitan
dengan
RUPST maupun RUPSLB, para
signifikan
dan
pemegang
nonmoneter
(RUPSLB).
saham
dapat
konsumsi
Aspek
nilai
yang
sanksi
pelanggaran
mempergunakan haknya dalam
terhadap
mengevaluasi
Dewan
lingkungan.
Direksi
Pengangkutan berkenaan dengan
Komisaris
kinerja
maupun
hukum
Kepatuhan
jumlah
atas
energi.
dan
Sedangkan
regulasi
Aspek
42
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
dampak
lingkungan
signifikan
akibat
yang
pemindahan
produk dan barang-barang lain
pada
bagian
Kinerja
Ekonomi.
d. Human Rights (Indikator Kinerja
serta material yang digunakan
Hak Asasi Manusia)
untuk operasi perusahaan. Semua
Indikator
aspek tersebut telah terperinci
waktu bagi karyawan dalam hal
dalam Laporan Keberlanjutan PT
kebijakan serta prosedur terkait
Pertamina (Persero) pada bagian
dengan aspek HAM yang relevan
Pengelolaan
dengan
kegiatan
termasuk
presentase
dan
Perlindungan
Lingkungan.
b. Product Responsibility (Indikator
Kinerja Tanggung Jawab Produk)
c.
tersaji
ini
meliputi
jumlah
organisasi,
karyawan
yang telah menjalani pelatihan.
Selain itu juga segala kegiatan
Informasi yang disajikan pada
berserikat dan berkumpul yang
bagian
teridentifikasi dapat menimbulkan
ini
meliputi
program
termasuk
dengan
pemerintah
programkerjasama
untuk
risiko
yang
tindakan
yang
signifikan
serta
diambil
untuk
meningkatkan atau memelihara
mendukung
aset vita negara dan layanan
Semua informasi terkait telah
kepada
disajikan
pelanggan
serta
hak-hak
tersebut.
pada
bagian
pengawasan keterbukaan tentang
Pengembangan
informasi yang spesifik mengenai
Manusia.
ketenagalistrikan.
Pertamina menjamin persamaan
Economic
(Indikator
Kinerja
Ekonomi)
Sumber
Disebutkan
Daya
bahwa
kesempatan bagi seluruh pegawai
dalam mengembangkan karirnya
Informasi yang tersaji pada bagian
sesuai
ini antara lain adalah perolehan
perkembangan
perusahaan.
dan
ekonomi
Kompetensidan
kemampuan
meliputi
pegawai dinilai menurut tools
distribusi
langsung
nilai
yang
kompetensi
dan
pendapatan, biaya operasi, jasa
“balanced
karyawan, donasi dan lainnya.
menjamin akurasi dan kesetaraan.
Informasi
indikator
Penerapan yang konsisten atas
Laporan
asas ini menjadikan tidak adanya
ekonomi
mengenai
ini
dalam
Keberlanjutan PT. PERTAMINA
lagi
kasus
scorecard”
diskriminasi
untuk
yang
43
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
berkaitan dengan suku, ras, agama
bekerja sama dengan lembaga
dan gender pada semua level
pendidikan tinggi yang terbagi
jabatan di Perseroan .
dalam
3
kelompok
kegiatan
e. Labour Practice and Decent Work
rekrutmen yaitu: (i) rekrutmen
Performance Indicators (Praktik Tenaga
BPS (Bimbingan Praktis Sarjana)
Kerja dan Pekerjaan yang Layak)
(ii) rekrutmen program D3 BPA
Pada bagian ini informasi yang
(Bimbingan
disajikan berkaitan dengan tenaga
rekrutmen SMA operator kilang.
kerja
Selain itu, PERTAMINA juga
perusahaan
program
dan
menjamin
mulai
dari
proses
untuk
ketersediaan
tenaga
Praktis
Ahli
menyelenggarakan
(iii)
program
beasiswa ikatan dinas dan daily
terampil, presentase jumlah tenaga
online
kerja yang akan pensiun 5 dan 10
rekrutmen
tahun
ditindaklanjuti berbagai program
mendatang,
mengenai
kebijakan
kesehatan
dan
pelatihan
application.
Proses
kemudian
untuk
meningkatkan
keselamatan kerja, jumlah dan
kompetensi pegawai baru maupun
tingkat perputaran karyawan, serta
pegawai
lama.
presentase
pensiun
PT
karyawan
yang
menerima peninjauan kinerja dan
pengembangan
karier
secara
teratur. Semua informasi tersebut
telah
tersaji
usia
PERTAMINA
(Persero) adalah 56 tahun.
f.
Society
(Indikator
Kinerja
Masyarakat)
Laporan
Beberapa informasi terkait adalah
Keberlanjutan pada PT Pertamina
mengenai keterbukaan terhadap
(Pesero) bagian Pengembangan
masyarakat untuk sektor listrik
Sumber Daya Manusia dan LK3
dan utilitas, sifat dasar, ruang
(lingkungan,
keselamatan
lingkup dan keefektifan setiap
kesehatan
kerja).
Telah
program
dan
dinyatakan
bahwa
untuk
dilakukan
untuk
tenaga
mengelola
menjamin
di
Batasan
ketersediaan
dan
praktek
yang
menilai
dampak
dan
operasi
kerja yang trampil dalam proses
terhadap masyarakat baik pada
perekrutan,
PERTAMINA
saat memulai, saat beroperasi dan
Direct
saat mengakhiri. PT. Pertamina
menyelenggarakan
Shopping dan Job Fair yang
(Persero)
telah
menyajikan
44
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
informasi tersebut dalam Laporan
Laporan
Keberlanjutannya
Perusahaan.
Pengelolaan
pada
dan
bagian
Perlindungan
Keuangan
Utama
Sedangkan
program
Corporate
untuk
Social
Lingkungan. PERTAMINA telah
Responsibility (CSR) PT. Pertamina
menyusun program pemberdayaan
(Persero)
masyarakat
(community
Region II Palembang yang berupa
development action plan/CDAP)
Program Partisipasi Pemberdayaan
yang
program-program
Lingkungan (P3L) dimana sebagai
pemberdayaan masyarakat sebagai
bentuk kepatuhan perseroan dalam
wujud
memenuhi UU no. 40 tahun 2007
adat
berisi
kepedulian
sosial
Pertamina
Marketing
Operation
tentang Perseroan Terbatas yang
D. SIMPULAN DAN SARAN
mensyaratkan
perseroan
untuk
melaksanakan
tanggung
jawab
sosial. Dilaksanakannya tanggung
Simpulan
Dari
jawab
pembahasan
yang
telah
(Persero)
dijelaskan dalam bab sebelumnya maka
adanya
berikut:
PT.
tanggung
Pertamina
jawab
Marketing
Operation
pos
Laporan
(Persero)
Beban
(Persero)
Region
II
PT.
Pertamina
Marketing
Operation
Palembang
sebagai
bentuk ketaatan terhadap regulasi
BUMN, dibuat
Laporan Posisi
Keuangan dan Laporan Aktivitas
Program
yang terpisah
dengan
yang
nilai ekonomis kedepannya dan
Program
merupakan
Kemitraan dan Bina Lingkungan
dilakukan
Laba-Rugi
pada
karena dianggap tidak memiliki
baik dengan dibedakan menjadi dua
Untuk
(ComDev)
Lain-lain. Diakui sebagai beban
Palembang bisa dikatakan sudah
penggunaan.
Community
digolongkan pada bagian Beban
Marketing Operation Region II
yang
Pertamina
Development
Implementasi
sosial
PT.
Region II Palembang terlihat dari
dapat diperoleh kesimpulan sebagai
1.
sosial
pengeluaran
diluar
operasi utama perusahaan, sehingga
murni untuk program tanggung
jawab sosialnya.
2.
Selain dilaporkan dalam bentuk
Laporan
Posisi
Keuangan
dan
Laporan Aktivitas yang terpisah
dari
Laporan Keuangan utama
perusahaan serta tercantum sebagai
45
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
Beban dalam Laporan Laba Rugi
operasi perusahaan, menurunkan
Perusahaan,
Pertamina
tekanan,
Operation
loyalitas
(Persero)
PT.
Marketing
Region
II
Palembang
meningkatkan
pelanggan.
Walaupun
juga
tidak memiliki pengaruh signifikan
mengungkapkan kegiatan tanggung
penerapan tanggung jawab sosial
jawab sosialnya itu dalam sebuah
perusahaan
Laporan
jangka
Keberlanjutan
(sustainability
report).
Laporan
dapat
berdampak
panjang
signifikan
diantaranya
adalah
dengan
Keberlanjutan tersebut disusun oleh
meningkatnya taraf hidup sebagai
Kantor
dampak bantuan dari perusahaan
Pusat
PT.
di
Jakarta.
(Persero)
3.
serta
Pertamina
Laporan
seiring
dengan
meningkatnya
dan
kesepahaman
tersebut telah mengacu pada GRI
loyalitas
dimana telah memenuhi semua
masyarakat dengan proses operasi
indikator unsur pelaporan.
PT.
Apabila dilihat dari sudut pandang
meningkatkan
batasan
bakar nonsubsidi
pelaporan,
informasi
Pertamina
(Persero)
penjualan
akan
bahan
dan pelumas.
tanggung jawab sosial perusahaan
Sehingga dalam jangka panjang
dalam Laporan Keberlanjutan PT
akan berdampak pada profitabilitas
Pertamina
perusahaan. Hal ini sesuai dengan
dalam
(Persero)
bentuk
dilaporkan
narasi,
karena
Batasan Pelaporan pada GRI ketika
memang tanggung jawab sosial
informasi yang diungkapkan tidak
tersebut tidak memiliki kendali
memiliki pengaruh dan dampak
terhadap perusahaan dan memang
signifikan maka cukup disajikan
posisinya
luar
dalam bentuk narasi, lebih jelas
operasional perusahaan, serta tidak
terkait kebijakan terkait keputusan
memiliki
atas
berada
di
pengaruh
signifikan
penetapan
tanggung
dan
pemilihan
terhadap perusahaan karena tujuan
jawab
PT.
program tanggung jawab sosial
Pertamina
melaksanakan
(Persero)
tanggung
jawab
sosialnya adalah untuk memenuhi
regulasi yang ada, memperbaiki
citra,
mutu
mengurangi
dan
biaya
produktivitas,
risiko
atas
sosial
dana
perusahaan.
Saran - Saran
Berdasarkan
kesimpulan
yang
diperoleh, penulis mencoba memberi
saran yang sekiranya bermanfaat yaitu:
46
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
1.
2.
Disarankan agar perusahaan tetap
ditetapkan
membuat
menjadi berbeda hanya bagaimana
laporan
terpisah
pemerintah,
mengenai realisasi kegiatan agar
kebijakan
lebih mudah mengevaluasi kegiatan
untuk biaya
atau program yang berjalan serta
pandang sebagai perseroan. Dimana
berguna
hal tersebut tergantung dari jenis
untuk
pertimbangan
perlakuan
yang
sosial
akuntansi
dari
sudut
program yang akan dilaksanakan.
kegiatan industri, teknologi dan
Untuk penelitian selanjutnya yang
kebijakan perusahaan.
akan meneliti di bidang tanggung
jawab
sosial,
disarankan
lebih
DAFTAR RUJUKAN
mengarah kepada implementasi dari
tanggung
jawab
sosial
dengan
didukung disiplin ilmu lain baik
segi hukum, hukum lingkungan
maupun ekonomi lingkungan, agar
penilaian terhadap implementasi
Achmad Sonhadji, 1989 Akuntansi
Sosial : Perananya dalam
mengukur tanggung jawab
social perusahaan, suatu
tinjauan analitis, majalah
akuntansi, no. 10 bulan
Oktober
yang berjalan bisa lebih baik.
Misalnya apakah yang menjadi
pertimbangan bagian Komunikasi,
Hukum dan Administrasi (KHA)
perusahaan
dalam
membuat
program tanggung jawab sosial dari
segi Hukum.
3.
Dikarenakan belum ada standar
baku yang mengatur pelaporan
tanggung
jawab
perusahaan,
penelitian
sosial
bagi
disarankan
untuk
selanjutnya
tetap
menggunakan obyek perusahaan
Badan
(BUMN)
sebagai
Usaha
atas
BUMN
Milik
Negara
pertimbangan,
tentu
harus
Adam,
Carol, A, et.al .1997.
Coorporate Sosial Reporting
Practices in Western Europe
:Legitimating
Corporate
behavior, Working Paper,
Departement of Accounting
and Finance, University of
Glasglow, England.
Adams, Carol A, 2004 , The ethical,
social and environmental
reporting
performance
portrayal
,
Accounting,
Auditing & Accountability
Journal Vol. 17 No. 5,
Carroll, Archie B., 1979. The Pyramid
of
Corporate
Social
Responsibility: Towards the
Moral
Management
of
Organisation
Stakeholders,
mengikuti pedoman yang telah
47
Jurnal Kompetitif Volume 4 No. 2 2015
Business
Horizon,
August.[5].
July-
Environmental Accounting Guidelines
2005 February 2005 Ministry of
the Environment JAPAN
Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak.
2005. Akuntansi Keperilakuan.
Salemba Empat: Jakarta
Harahap Sofyan Safri, 1988, Sosio
Economic Accounting (SEA) :
Menyoroti etika dan tanggung
jawab social perusahaan,
Majalah Akuntansi No. 3
bulan Maret
Rochmi, Naili. 2007. Pengaruh Kondisi
Sosial Politik dan Mekanisme
“Islamic Governance” Terhadap
Pengungkapan
Pertanggungjawaban
Sosial.
Semarang: Fakultas Ekonomika
dan
Bisnis
Universitas
Diponegoro.
Marzully Nur dan Denies Priantinah,
Analisis
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Coorporate Social Responsibility
Di Indonesia (Studi Empiris pada
Perusahaan Berkategori High
Profile yang Listing di Bursa Efek
Indonesia) Jurnal Nominal /
Volume I Nomor I / Tahun 2012
Suwaldiman,
2000,
Pentingnya
Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan dalam Penetapan
Tujuan Pelaporan Keuangan
dalam Conceptual Framework
Pelaporan
Keuangan
Indonesia, JAAI, Vol.4 No. 1
Juni, Yogyakarta, UII Press.
48
Download