Tuntunan Edifikasi Panduan Pemimpin Kelompok Sel Periode 3 August - 9 August 2014 P1 Pembukaan (5-10 menit) 1. Coba ceritakan sebuah konflik yang pernah anda alami di masa lampau, dimana ANDA lah yang sepenuhnya bersalah dalam peristiwa itu. Bagaimana konflik itu akhirnya diselesaikan? 2. Menurut anda, adakah jenis orang yang tidak perlu menerima belas kasihan? Coba bandingkan jawaban anda dengan anggota Contact yang lain. P2 Perenungan (10 menit) YESUS & PEREMPUAN YANG BERZINAH Ayat Bacaan : Yohanes 8:2-11 Bulan ini kita akan bersama-sama mempelajari sikap dan tindakan yang Tuhan Yesus lakukan saat Ia berjumpa dengan beberapa orang dalam kehidupan nyata, khususnya mereka yang tersingkir dari masyarakat. Dalam setiap kesempatan Tuhan Yesus selalu menunjukkan sikap yang luarbiasa, penuh kasih dan hikmat, sekaligus membawa pemulihan hidup pada orang-orang ini. Kisah pertama yang akan kita pelajari adalah saat Ia diperhadapkan dengan seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Sebuah momen kritis baik bagi Tuhan Yesus maupun bagi si perempuan, karena dalam skenario orang Farisi dan ahli Taurat, apapun jawaban yang diberikan Tuhan Yesus, pasti akan 1 ada “korban” yang jatuh, entah si perempuan yang dihukum mati, atau Yesus yang bersalah karena tidak mengikuti hukum Musa. Kita semua telah mengetahui bagaimana akhir kisah yang dramatis ini. Tuhan Yesus berhasil menghentikan niat buruk ahli Taurat dan orang Farisi, dan perempuan itu juga terselamatkan dari hukuman mati. Dari kisah ini kita bisa menarik beberapa pelajaran tentang kasih karuniaNya saat menghadapi seseorang yang berdosa: 1. Ia mengasihi dan melindungi orang berdosa (ayat 7) Tuhan Yesus tidak membela si perempuan dengan cara meragukan tuduhan orang Farisi terhadapnya. Ia tahu persis bahwa perempuan ini memang berzinah, dan satu-satunya pihak yang berhak menghukum dosa adalah Dia sendiri. Tapi Yesus tidak datang untuk menghukum orang berdosa. Ia datang untuk mencari yang hilang dan menebus dosa mereka. Ia berbalik menantang orang Farisi yang merasa tidak punya dosa untuk melempar batu pertama, dan tidak seorangpun berani menjawabNya. Semua orang telah berdosa, dan semua orang membutuhkan belas kasihan dan bukannya penghakiman. Dosa memang pasti mendatangkan hukuman pada waktunya. Tapi kisah ini mengajarkan kita untuk tidak memandang orang lain yang berdosa dengan sikap menghakimi, tapi dengan kasih. Dan dengan bijak Tuhan Yesus menyadarkan bahwa kita perlu melihat keberdosaan kita sendiri agar kita tidak meninggikan diri di atas dosa dan kelemahan orang lain. 2. Ia mengampuni dengan murah hati (ayat 11) Pengampunan Allah sesungguhnya sangat menakjubkan. Alkitab mengatakan bahwa setiap dosa adalah serangan terhadap Allah sendiri (Mazmur 51:6), Dia-lah yang seharusnya paling berhak untuk murka dan menjatuhkan hukuman. Hukuman memang adalah akibat yang pantas atas dosa, tapi tidak mengubah atau memulihkan orang. Pengampunan, meskipun terasa jauh dari keadilan, memulihkan dan memberi kesempatan baru bagi orang yang berdosa. 2 Waktu dilukai oleh dosa orang lain, kita selalu punya dua pilihan: memberikan ‘hukuman’ atau memberikan ampun. Apa yang kita pilih menunjukkan siapa yang menjadi pusat kehidupan kita. Saat kita memutuskan untuk ‘menghukum’, kita sedang menjadikan diri sendiri sebagai pusat kehidupan, menganggap diri kita layak dan lebih baik. Saat kita memilih untuk mengampuni, kita sedang menempatkan Yesus di atas tahta, menerima kelemahan orang lain sambil menyadari keberdosaan kita sendiri. 3. Ia meminta orang untuk meninggalkan dosa Meskipun Tuhan Yesus memberikan pengampunan dengan begitu mudah, Ia dengan tegas meminta si perempuan untuk meninggalkan kehidupan yang berdosa. Anugerah tidaklah sama dengan ijin untuk terus hidup dalam dosa. Anugerah justru membebaskan orang dari dosa, memungkinkan sebuah kehidupan baru tanpa dosa. Saat kita menerima anugerah pengampunan dari Tuhan, di waktu yang sama kita juga diminta untuk meninggalkan dosa. Hidup bebas dari dosa adalah bukti terbaik dari bekerjanya anugerah Allah. Biarlah sikap-sikap yang kita pelajari dari Tuhan Yesus ini dapat kita terapkan dalam hidup praktis sehari-hari. Tuhan memberkati. Catatan Pribadi 1._________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________ 2._________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________ 3._________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________ 3 P3 Penemuan (30-45 menit) 1. Manusia cenderung lebih mudah melihat besarnya dosa orang lain daripada dosanya sendiri. Menurut anda apakah yang menyebabkan hal itu? 2. Manakah yang berkuasa memulihkan kehidupan orang yang berdosa: penghukuman atau pengampunan? Coba diskusikan jawaban anda. P4 Penerapan (15-20 menit) 1. Adakah orang yang anda ketahui yang selama ini dikenal sebagai orang paling berdosa? Coba lakukan satu tindakan praktis dalam minggu ini untuk memberkati dia. 2. Temukan satu sifat anda yang negatif, dan berdoalah agar anugerah Tuhan bekerja dalam kelemahan anda tsb. Jika mau anda boleh menceritakan kelemahan anda agar anggota Contact bisa berdoa bagi anda. P5 Peneguhan (5 menit) 1. Berdoalah agar anugerah Tuhan dinyatakan dalam kelemahan anda, dan mintalah anggota Contact lain untuk mendoakan anda. 2. Saling mendoakan agar setiap anggota sel dapat meneladani Kristus dalam bersikap penuh kasih terhadap orang-orang berdosa. 4