ISSN-P 2407-2192 Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 SISTEM PELAYANAN E-MEDIC POLIKLINIK RAWAT JALAN PADA RSUD BAYUNG LENCIR Aidil Afriansyah1, Ermida Silitonga2 Teknik Informatika, Politeknik Sekayu [email protected] [email protected]. Abstract : Obstetrics Polyclinic as outpatient medical care units in General Hospital Bayung Lencir, has the highest number of clinic visits other, thus causing the transaction processes of medical services increasingly complex. These processes are difficult to be met with a manual system. It is necesarry to change a computerized system of medical care. This research contained about the e-medic software at Obstetrics Polyclinic of General Hospital Bayung Lencir. Overall, e- medic software will help the processes of medical services transactions, provide data security of medical records for ongoing medical care, facilitate the retrieval of medical records and income information quickly and precisely match the needs of users. Keywords: System, e-medic, obstetrics polyclinic. Abstrak : Poliklinik Kebidanan sebagai unit pelayanan medis rawat jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayung Lencir memiliki jumlah kunjungan tertinggi dari poliklinik lain, sehingga menyebabkan prosesproses transaksi pelayanan medis semakin kompleks. Proses-proses tersebut sulit terpenuhi dengan sistem pelayanan medis yang manual. Maka perlu adanya perubahan sistem pelayanan medis yang terkomputerisasi. Tugas akhir ini membahas tentang sistem pelayanan e-medic poliklinik rawat jalan pada Poliklinik Kebidanan RSUD Bayung Lencir. Pembuatan sistem pelayanan e-medic ini akan membantu dalam proses- proses transaksi pelayanan medis, memberikan keamanan data catatan medis untuk pelayanan medis berkelanjutan, memudahkan dalam pengambilan data catatan medis serta penghasilan informasi secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan pengguna sistem. Kata Kunci : Sistem, e-medic, poliklinik kebidanan. PENDAHULUAN Bayung Lencir, jumlah kunjungan tertinggi terjadi Rumah sakit adalah tempat dimana orang pada poliklinik kebidanan. Jumlah kunjungan pada sakit mencari dan menerima perawatan. Rumah bulan Juli hingga Desember 2012 di Poliklinik sakit sebagai tempat pemberi pelayanan kesehatan, Kebidanan RSUD Bayung Lencir sebanyak 446 terdapat unit-unit atau instalasi pelayanan kesehatan kunjungan. Sedangkan untuk poliklinik lain rata- antara lain : Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Inap, rata kunjungan hanya sebanyak 209 kunjungan. 1. Unit Pelayanan Penunjang Medis dan unit Dengan banyaknya kunjungan, maka proses- pelayanan lain termasuk Unit Pelayanan Rawat proses transaksi Jalan atau Poliklinik. penangkapan data pelayanan seperti proses berdasarkan Nomor Catatan Poliklinik merupakan salah satu instalasi Medis (No. CM) dan proses pengambilan dokumen pelayanan kesehatan langsung pada pasien, dimana rekam medis untuk mengambil informasi pelayanan informasi medis hasil anamnesa, riwayat penyakit, medis berkelanjutan pemeriksaan fisik, laboratorium, rontgen, diagnosa, yang kompleks tersebut tentu akan sulit terpenuhi terapi dan tindakan poliklinik mulai diperoleh. apabila dilakukan secara manual. Kondisi seperti Catatan-catatan tersebut direkam dalam dokumen ini mempunyai beberapa rekam medis pasien. Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 semakin kompleks. kelemahan Proses yaitu pengambilan dokumen rekam medis yang membutuhkan waktu relatif lama, dokumen mudah 26 rusak karena kontak manual saat pencarian dan Waterfall atau Model Linear Sequensial, dimana penambahan catatan medis serta resiko kesalahan metode ini melakukan pendekatan yang sistematis dan dalam pembacaan nomor catatan medis oleh staff sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak. admin. Adapun fase dari metode ini yaitu sebagai berikut : Perkembangan teknologi informatika saat ini tentu akan memberikan kemudahan a. dalam Definisi kebutuhan sistem (System Requirements Definition) proses pelayanan mulai dari pembacaan, pencarian Menganalisis dan mendefinisikan kebutuhan yang dan penambahan catatan medis pada poliklinik harus dipenuhi oleh sistem yang akan dibuat. kebidanan RSUD Bayung Lencir. Peneliti juga b. Perancangan (Design) akan memanfaatkan teknologi barcode sebagai media Pembuatan rancangan antarmuka sistem yang otomatisasi pembacaan data yang berbentuk barcode akan dibuat. type code 39. Barcode tersebut akan menggantikan c. Pengkodean (Coding) No. CM dan menjadi kunci untuk menemukan Penerjemahan informasi riwayat catatan medis pasien selengkapnya. dapat dimengerti oleh mesin dengan Sehingga admin tidak perlu khawatir dalam kesalahan pemrograman. pembacaan No. CM dan menjadikan memberikan aksi/perintah. proses pelayanan lebih cepat dan efektif. d. rancangan ke Pengkodean bentuk yang bahasa dilakukan untuk Pengujian (Testing) Setelah seluruh tahap pembuatan sistem selesai, 2. METODE PENELITIAN kemudian dilakukan pengujian yang bertujuan 2.1 Metode Pengumpulan Data untuk mencari segala kemungkinan kesalahan Dalam Dalam proses pengumpulan data, Peneliti dan menggunakan metode penelitian sebagai berikut : dicapai. a. Studi Literatur, yaitu mengumpulkan teori b. c. Selain itu, lainnya mempelajari yang 2.3 beberapa diperlukan kesesuaian hasil yang ingin data dan mempelajari buku, artikel, dan situs-situs internet. memeriksa untuk Metode Pengujian Sistem Pengujian unit setiap modul dan digunakan untuk menjamin menguji setiap modul membantu proses pembuatan sistem ini. menjalankan fungsinya dengan baik. Ada Observasi, yaitu mengumpulkan data melalui metode untuk melakukan unit testing, yaitu: 1) pengamatan Black ke Rumah Sakit Umum Daerah box testing terfokus pada dua apakah unit Bayung Lencir sebagai objek pengamatan dalam program memenuhi kebutuhan (requirement) yang pembuatan sistem ini. disebutkan dalam spesifikasi. 2) White box testing Wawancara, yaitu Peneliti wawancara langsung melakukan adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul kepada pihak terkait untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan dalam mengumpulkan data yang berhubungan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak [2]. dengan sistem ini. 2.2 Metode Pengembangan Sistem Menurut Metode yang digunakan perancangan sistem ini adalah dikemukakan oleh Roger S 3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Sistem dalam Sistem adalah tatanan (keterpaduan) yang metode yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan Pressman, yaitu satuan Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 fungsi dan tugas khusus) yang saling 27 berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan dimensi karena tidak hanya terbuat dari garis- untuk memenuhi suatu proses tertentu [3]. garis saja, tetapi lebih mendekati bentuk gambar tertentu. Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah 3.3 ditetapkan sebelumnya. Semua sistem memiliki input, proses, output dan umpan balik [1]. Berdasarkan merupakan penjelasan proses kerja Basis Data Basis data dapat didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan di untuk atas, sistem yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak mencapai suatu dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan tujuan yang berlangsung terus menerus karena adanya mudah [3]. umpan balik terhadap sistem tersebut. Pendapat lain mengemukakan bahwa Basis data (database) adalah kumpulan informasi yang 3.2 Barcode disimpan di dalam komputer secara sistematik Malik, Wijaya dan Taufiq mengemukakan sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu bahwa ada banyak definisi barcode, tetapi semua program komputer untuk memperoleh informasi definisi tersebut merujuk pada satu hal yang sama dari basis data tersebut [7]. [8]. a. Barcode secara harfiah berarti kode 3.4 berbentuk garis. b. c. Sebagai Visual Basic .NET adalah salah satu dari kumpulan kode berbentuk kumpulan tools pemrograman yang terdapat pada garis, dimana masing-masing ketebalan setiap paket Visual Studio .NET. Pada Visual Studio .NET garis berbeda sesuai dengan isi kodenya. terdapat beberapa tools pemrograman lain seperti : Informasi Visual C++ .NET, Visual C# .NET dan Visual J# terbacakan yang mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. ..NET [3]. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. d. Visual Basic 2010 Sejenis kode yang mewakili Menurut merupakan data atau Kurniawan, salah pemrograman satu terbaru Visual bagian yang Basic dari 2010 produk dikeluarkan oleh informasi tertentu, biasanya jenis dan harga Microsoft, yaitu Micosoft Visual Studio 2010. Visual barang, seperti makanan dan buku. Kode Basic berbentuk batangan blok dan berwarna hitam pengembangan dari versi pendahulunya, yaitu Visual putih ini mengandung Basic 2008 [6]. kombinasi batang yang satu kumpulan berlainan 2010 merupakan versi perbaikan dan ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak pembungkus barang. 3.5 ERD ERD (Entity-Relationship Diagram) adalah Menurut Wahyono, secara umum barcode terbagi sekumpulan entity dimana entity tersebut saling menjadi dua kelompok besar [9], yaitu : berhubungan dan digambarkan dengan sebuah diagram a. Barcode ini dinamakan satu dimensi atau [5]. Dapat dijelaskan bahwa Menurut Fathansyah, linear Model Entity-Relatitonship yang berisi komponen- b. bar codes karena kodenya hanya terdiri dari baris-baris. komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi Barcode jenis ini disebut sebagai barcode dua yang masing- masing dilengkapi dengan atribut-atribut Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 28 yang merepresentasikan seluruh fakta dari ’dunia nyata’ 4.2 Diagram Nol yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity- Relationship (Diagram E-R) [3]. 3.6 Data Flow Diagram Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan adalah menggunakan memudahkan diagram pemakai atau aliran data user yang Gambar 2. Diagram Nol kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan [9]. 4. 4.3 Diagram Rinci PERANCANGAN SISTEM Dalam merancang sebuah program terlebih dahulu dilakukan pendekatan terstruktur, pendekatan ini dilakukan dengan cara memecahkan suatu permasalahan yang besar dan rumit menjadi masalah yang lebih kecil sehingga mudah diatasi. Pernyataan program tidak ditulis secara langsung melainkan dalam bentuk diagram. Diagram inilah Gambar 3. Diagram Rinci 1.1* yang akan dikonversikan ke bahasa pemrograman menggunakan perintah yang sesuai dengan pemrograman yang digunakan. 4.1 Diagram Konteks Gambar 1. Diagram Konteks Gambar 4. Diagram Rinci 2.1* Gambar 5. Diagram Rinci 3.1* Perancanggan ERD Sistem E-Medic Poliklinik RSUD Bayung Lencir Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 29 Sistem ini dapat membuat laporan kunjungan pasien Poliklinik Kebidanan RSUD Bayung Lecir dengan periode waktu tertentu. Periode laporan yang ingin dicetak dapat dipilih pada menu laporan. 5.1 Tampilan Intro Tampilan intro merupakan splash screen saat pertama kali sistem dijalankan. Tampilan intro dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 6. Perancangan ERD 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian sistem yang telah dilakukan, sistem e-medic telah dirancang bangun yang berjalan sesuai dengan perancangan. Data-data pelayanan medis mulai dari Gambar 7. Tampilan Intro data pasien, tenaga kesehatan, data catatan medis hingga data user tersimpan dan terstruktur dalam database sistem. 5.2 Sistem ini dapat memudahkan user dalam membuat kartu berobat pasien. No. Cm (PAS1) akan diterjemahkan kedalam kode Form Login User yang akan melakukan proses pendataan harus melakukan login terlebih dahulu. barcode, sehingga petugas administrasi tidak perlu menulis biodata lengkap pasien pada kartu berobat. Petugas administrasi (user) cukup melakukan pendataan terhadap pasien sebanyak satu kali, selanjutnya data pasien akan mudah didapat dengan melakukan scanning pada kartu berobat pasien yang telah dicetak. Proses pendataan hasil pemeriksaan oleh Gambar 8. Form Login bidan atau dokter spesialis obgyn, dilakukan pada menu Catatan Medis. User melakukan scanning pada kartu berobat untuk menampilkan data pasien 5.3 Menu utama bagi user dengan mode akses yang berobat pada form tersebut, lalu menambahkan data catatan medis sesuai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Pencarian data riwayat catatan medis pasien berdasarkan No. CM pada kartu berobat, dilakukan pada form Riwayat Catatan Medis. Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 Menu Utama Admin. Apabila user yang login memiliki mode akses Operator, tombol pada Tenaga menu utama Kesehatan tidak ditampilkan dan tombol Data User. 30 Tampilan pada tab menu Cari, Ubah, Hapus Data Pasien dapat digunakan untuk memanipulasi data pasien seperti cari, ubah, hapus dan cetak, dapat dilihat pada gambar 12. Gambar 9. Menu Utama 5.4 Petunjuk Penggunaan Sistem Menu ini merupakan menu bantuan bagi user yang baru pertama kali menggunakan sistem ini. Gambar 12. Menu Cari, Ubah, Hapus Data Pasien 5.6 Menu Catatan Medis Pasien Menu Catatan Medis adalah tempat pengisian data pelayanan medis dilakukan. Terdapat dua buah tab menu yaitu, Input Data Catatan Medis Pasien dan Riwayat Catatan Medis Pasien. Tampilan pada tab menu Input Data Catatan Medis hanya meyajikan Gambar 10. Tampilan menu Cara Kerja Sistem Ini 5.5 form data catatan medis yang harus diisi. Menu Pasien Tampilan Menu Pasien Menu ini digunakan untuk mendata berobat di pasien Poliklinik yang baru Kebidanan pertama kali RSUD Bayung Lencir. Terdapat dua buah tab menu yaitu, Input Data Pasien dan Cari, Ubah, Hapus Data Pasien. Gambar 13. Menu Input Data Catatan Medis Pasien 5.7 Menu Tenaga Kerja Menu Tenaga Kesehatan digunakan untuk mendata tenaga kesehatan yang ada di Poliklinik Kebidanan RSUD Bayung Lencir. Menu ini hanya dapat diakses oleh user yang memiliki mode akses Gambar 11. Menu Pasien Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 Admin. 31 No. CM yang unik untuk masing-masing pasien. Ketika memasukkan data pelayanan medis pada menu Input Catatan Medis Pasien, untuk memperoleh data pasien, user dapat melakukan pencarian data secara otomatis ketika kartu berobat di-scann menggunakan barcode scanner. Berbeda halnya ketika proses dilakukan secara manual. Gambar 14. Identitas Tenaga Kerja 5.8 Menu Data User Menu Data User digunakan untuk mendata user yang berhak menggunakan sistem. Menu ini hanya dapat diakses oleh user yang memiliki mode akses Admin. Gambar 17. Riwayat Catatan Medis Pasien 6. PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari penilitian yang dilakukan pada sistem pengolahan data Pesien Poliklinik RSUD Bayung Lencir, dapat disimpulkan ebagai berikut: Gambar 15. Menu Identitas Use a) 5.9 berobat dan riwayat catatan medis merupakan data seorang pasien yang pelayanan memberikan Kartu Berobat Pasien pernah e-medic kemudahan ini dapat dalam pendataan pasien, catatan medis dan tenaga kesehatan. Data yang digunakan pada contoh kartu salah Sistem b) Pengguna sistem ini dapat mencetak kartu berobat pasien yang dilengkapi kode barcode. Hasil menerima scanning kartu berobat akan menampilkan data pelayanan medis di Poliklinik Kebidanan RSUD pasien secara otomatis. Bayung Lencir. c) Data pelayanan medis dapat ditampilkan dalam bentuk riwayat catatan medis pasien yang juga bisa dicetak. d) Pengguna sistem ini dapat dengan membuat laporan mudah untuk mengetahui jumlah pengunjung poliklinik kebidanan selama periode tertentu. Gambar 16. Kartu berobat pasien Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 32 6.2 Saran DAFTAR PUSTAKA Untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut, saran-saran yang dapat diberikan pada Darmayuda, penelitian ini adalah sebagai berikut : a) poliklinik yang ada di RSUD Pengembangan pelayanan sistem poliklinik dilakukan terpadu Pemrograman Aplikasi .Net 2008, Informatika, Bandung. Fatta, Al Hanif 2007, Analisis dan perancangan Bayung Lencir dengan basis client-server. b) 2010, Database dengan Microsoft Visual Basic Sistem ini sebaiknya dikembangkan untuk semua K agar sistem untuk Dinas C.V Andi Offset, Yogyakarta. Hidayatullah, P 2012, Visual basic .net, Informatika, Kesehatan Musi Banyuasin dapat dengan mudah memantau kinerja pegawai dan perkembangan informasi, Bandung. Kadir, A 2008, Tuntunan praktis : Belajar Database RSUD Bayung Lencir. Menggunakan MySQL, Andi, Yogyakarta. Kurniawan, A 2012, ‘Makalah Penggunaan ERD, Class Diagram, dan di implementasikan kedalam netbeands 6.5’, Stamik Nusa Mandiri, Jakarta, pp. 1-3 Kurniawan, E 2011, Cepat Mahir Visual Basic 2010, Andi, Yogyakarta. Perwitasari, N 2008, Sistem informasi perpustakaan online menggunakan PHP dan Database MySQL di Jurusan Teknik Komputer, Politeknik Sriwijaya, Palembang Malik, JJ, Wijaya, R dan Taufiq, Implementasi Teknologi R 2010, Barcode dalam Dunia Bisnis, Andi, Yogyakarta. Wahyono, T 2010, Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode, Elex Media Komputindo, Jakarta Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 26-33 33