i SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MENGUNYAH

advertisement
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MENGUNYAH MENGGUNAKAN
PERMEN KARET TERHADAP JUMLAH SEKRESI SALIVA PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
Oleh :
NI MADE PUTRI KARUNIAWATI
NIM. 1002105065
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
i
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MENGUNYAH MENGGUNAKAN
PERMEN KARET TERHADAP JUMLAH SEKRESI SALIVA PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
NI MADE PUTRI KARUNIAWATI
NIM. 1002105065
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Ni Made Putri Karuniawati
NIM
: 1002105065
Fakultas
: Kedokteran Universitas Udayana
Program Studi : Ilmu Keperawatan
menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat
dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan saya tersebut.
Denpasar, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
(Ni Made Putri Karuniawati)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI DENGAN JUDUL
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MENGUNYAH MENGGUNAKAN
PERMEN KARET TERHADAP JUMLAH SEKRESI SALIVA PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
NI MADE PUTRI KARUNIAWATI
NIM. 1002105065
TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN UNTUK DIUJI
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Ns. I Wayan Sukawana, S.Kep.,M.Pd
NIP.19670928 199003 1 001
Ns. Luh Gede Maryati, S.Kep
NIP. 19660201 198903 2 002
iv
TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh
Pemberian Latihan Mengunyah Menggunakan Permen Karet Terhadap Jumlah
Sekresi Saliva Pada Pasien Dengan Diabetes Melitus Tipe 2”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada :
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Denpasar
2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF sebagai Ketua PSIK Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Denpasar
3. Ns. I Wayan Sukawana, S.Kep., M.Pd sebagai pembimbing utama yang telah
memberikan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
4. Ns. Luh Gede Maryati, S.Kep sebagai pembimbing pendamping yang telah
memberikan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
5. Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan studi pendahuluan dan pengumpulan data di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Gianyar.
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan materi sepenuhnya.
7. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan atas dukungan
dalam penulisan skripsi ini.
vi
8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dikemudian hari.
Denpasar, Agustus 2014
Penulis
vii
RINGKASAN PENELITIAN
Pengaruh Pemberian Latihan Mengunyah Menggunakan Permen Karet
Terhadap Jumlah Sekresi Saliva Pada Pasien Dengan
Diabetes Melitus Tipe 2
Oleh : Ni Made Putri Karuniawati (NIM: 1002105065)
Pada masa ini Diabetes Melitus sudah menjadi penyakit yang diderita segala
lapisan masyarakat. Diabetes Melitus merupakan suatu kondisi abnormal pada proses
metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan insulin,
baik total ataupun sebagian. Penderita Diabetes Melitus mengalami peningkatan
setiap tahun. Diabetes Melitus tipe 2 mencapai 90 % dari semua penderita diabetes di
Indonesia. Diabetes Melitus mencapai 3,0 % untuk Provinsi Bali. Total jumlah
penderita Diabetes Melitus pada tahun 2011 yang tercatat mencapai 2907 orang.
Pasien Diabetes Melitus yang menjalani rawat jalan mencapai 3248 orang. Diabetes
Melitus pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking
kedua yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, Diabetes Melitus menduduki ranking
keenam yaitu 5,8%.
Penderita Diabetes Melitus mengalami perubahan fungsi tubuh. Pada
penderita Diabetes Melitus terjadi penurunan produksi insulin oleh pankreas yang
menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Tingginya kadar glukosa darah
menyebabkan penebalan membran basal pada pembuluh-pembuluh darah kecil yang
memicu masalah mikroangiopati. Kerusakan mikrovaskuler atau mikroangiopati pada
kelenjar saliva memicu penurunan fungsi saliva pada pasien Diabetes Melitus.
Penurunan sekresi saliva ditandai dengan keluhan mulut kering. Berkurangnya
sekresi saliva yang dapat mengakibatkan kesukaran dalam mengunyah, menelan
viii
makanan, nyeri pada mukosa oral, lidah tampak merah, gangguan pengecapan,
kesulitan berbicara serta perubahan dalam mikroflora oral.
Sekresi kelenjar saliva dapat distimulasi dengan beberapa cara seperti
rangsangan mekanis dengan mengunyah makanan, rangsangan kimiawi. Rangsangan
tersebut merupakan sebuah stimulasi bagi saraf parasimpatis kemudian mendilatasi
pembuluh darah pada kelenjar saliva sehingga dapat mengalirkan saliva. Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengatahui
pengaruh
pemberian
latihan
mengunyah
menggunakan permen karet terhadap jumlah sekresi saliva pada pasien dengan
Diabetes Melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Gianyar.
Penelitian ini menggunakan quasy experiment. Desain penelitian ini menggunakan
pre-post test design dengan kelompok kontrol. Waktu penelitian kurang lebih selama
satu bulan dilakukan pada dari tanggal 29 Mei sampai 25 Juni 2014.
Dari hasil pengamatan karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh
gambaran usia pasien antara 45 sampai 72 tahun. Hasil pengukuran jumlah sekresi
saliva setelah pemberian latihan mengunyah pada kelompok perlakuan mengalami
peningkatan dengan beda rata-rata 0,1133 mL/menit sedangkan beda rata-rata
posttest-pretest kelompok kontrol yaitu 0,0533 mL/menit.
Hasil uji Independent T-test pada perbedaan perubahan nilai posttest-pretest
kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol diperoleh nilai Asymp. Sig. (2tailed) sebesar 0,003 lebih kecil dari α penelitian (0,05), yang menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara perubahan jumlah sekresi saliva pada kelompok
perlakuan dibandingkan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa pemberian latihan
mengunyah menggunakan permen karet berpengaruh terhadap jumlah sekresi saliva
pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2.
Pada penelitian ini terbukti bahwa latihan mengunyah menggunakan permen
karet berpengaruh terhadap jumlah sekresi saliva pada pasien DM tipe 2 sehingga
peneliti menyarankan perawat poliklinik penyakit dalam untuk memberikan informasi
ix
pada pasien DM untuk menggunakan latihan mengunyah permen karet sebagai
pencegahan penurunan sekresi saliva sehingga dapat mencegah masalah mulut akibat
komplikasi DM.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................... viii
RINGKASAN PENELITIAN ................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus Tipe 2
2.1.1 Pengertian.....................................................................
2.1.2 Hiperglikemia dan Angiopati Diabetes Melitus Tipe 2 ..
2.2 Sekresi Saliva Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
2.2.1 Pengertian.....................................................................
2.2.2 Produksi Saliva .............................................................
2.2.3 Fungsi Saliva ................................................................
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sekresi Saliva .........
2.2.5 Kondisi Pasien Diabetes Melitus yang Mempengaruhi
Sekresi Saliva ...............................................................
2.2.6 Metode Pengukuran Sekresi Saliva ...............................
2.3 Mengunyah
xi
1
6
7
8
9
9
12
12
19
21
23
25
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.3.4
Definisi .........................................................................
Proses Mengunyah ........................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fungsi Mengunyah .
Pengaruh Mengunyah terhadap Sekresi Saliva ..............
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep .....................................................................
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.2.1 Variabel Penelitian .......................................................
3.2.2 Definisi Operasional Variabel .......................................
3.3 Hipotesis ..................................................................................
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ........................................................................
4.2 Kerangka Kerja ........................................................................
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian
4.4.1 Populasi Penelitian .......................................................
4.4.2 Sampel Penelitian .........................................................
4.4.3 Besar Sampel ................................................................
4.4.4 Teknik Sampling Penelitian ..........................................
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan.......................................
4.5.2 Cara Pengumpulan Data ...............................................
4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data .......................................
4.5.4 Etika Penelitian .............................................................
4.6 Pengolahan dan Analisis Data
4.6.1 Teknik Pengolahan Data ...............................................
4.6.2 Teknik Analisis Data ....................................................
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian .............................................
5.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian ....................................
5.1.3 Hasil Pengamatan terhadap Variabel Penelitian ............
5.2 Pembahasan
xii
26
26
31
33
36
37
37
38
39
40
41
41
41
42
43
43
43
45
46
47
47
50
51
53
5.2.1 Karakteristik Responden ..............................................
5.2.2 Nilai Pretest Jumlah Sekresi Saliva Pasien DM
Tipe 2 Pretest pada Kelompok Perlakuan
dan Kelompok Kontrol .................................................
5.2.3 Nilai Posttest Jumlah Sekresi Saliva Pasien DM
Tipe 2 pada Kelompok Perlakuan .................................
5.2.4 Nilai Posttest Jumlah Sekresi Saliva Pasien DM
Tipe 2 pada Kelompok Kontrol ....................................
5.2.5 Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Jumlah
Sekresi Saliva Pasien DM Tipe 2 pada Kelompok
Perlakuan .....................................................................
5.2.6 Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Jumlah
Sekresi Saliva Pasien DM Tipe 2 pada Kelompok
Kontrol.........................................................................
5.2.7 Analisis Perbedaan Selisih Posttest-Pretest
Jumlah Sekresi Saliva Pasien DM Tipe 2 pada
Kelompok Perlakuan Dibandingkan Kelompok
Kontrol.........................................................................
5.2.8 Keterbatasan Penelitian ................................................
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .............................................................................
6.2 Saran .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
60
62
63
65
67
68
70
72
74
76
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
Anatomi Kelenjar Parotis .................................................
13
Gambar 2
Anatomi Kelenjar Submandibular dan Sublingual..............
14
Gambar 3
Bagan Saraf Aferen, Eferen, dan Elemen Kelenjar
Saliva ................................................................................
Gambar 4
19
Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian Latihan Mengunyah
Menggunakan Permen Karet Terhadap Jumlah Sekresi
Saliva Pada Pasien Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 ..........
Gambar 5
36
Desain Penelitian Pengaruh Pemberian Latihan Mengunyah
Menggunakan Permen Karet Terhadap Jumlah Sekresi
Saliva Pada Pasien Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 ..........
Gambar 6
39
Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Pemberian Latihan
Mengunyah Menggunakan Permen Karet Terhadap Jumlah
Sekresi Saliva Pada Pasien Dengan
Diabetes Melitus Tipe 2 .....................................................
Gambar 7
Diagram Perbedaan Rata-rata Sekresi Saliva Pretest dan
Posttest Kelompok Perlakuan ............................................
Gambar 8
55
Diagram Perbedaan Rata-rata Sekresi Saliva Pretest dan
Posttest Kelompok Kontrol................................................
Gambar 9
40
57
Diagram Perbedaan Selisih Rata-rata Sekresi Saliva Pretest
dan Posttest Kelompok Perlakuan dibandingkan Kelompok
Kontrol ..............................................................................
xiv
59
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Keadaan Sistemik yang Mempengaruhi Sekresi Saliva .............
23
Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengaruh
Pemberian Latihan Mengunyah Menggunakan Permen Karet
Terhadap Jumlah Sekresi Saliva Pada Pasien Dengan
Diabetes Melitus Tipe 2 ...........................................................
37
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia .........................................................................................
52
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin...........................................................................
xv
53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Permintaan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Responden
Lampiran 3 : Lembar Informasi
Lampiran 4 : Realisasi Anggaran Penelitian
Lampiran 5 : Satuan Prosedur Kerja Penelitian
Lampiran 6 : Data Demografi Responden
Lampiran 7 : Master Tabel
Lampiran 8 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 9 : Rekapitulasi Presensi Latihan Mengunyah Permen Karet
Lampiran 10 : Uji SPSS Univariat
Lampiran 11 : Uji Statistik Bivariat
Lampiran 12 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 13 : Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 14 : Surat Pembimbing Pendamping Klinik
Lampiran 15 : Surat Rekomendasi Penelitian Kesbangpol Provinsi Bali
Lampiran 16 : Surat Ijin Penelitian Kesbangpol Kabupaten Gianyar
Lampiran 17 : Surat Ijin Penelitian RSUD Sanjiwani Gianyar
Lampiran 18 : Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 19 : Lembar Bimbingan Skripsi
xvi
DAFTAR SINGKATAN
Depkes RI
: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
WHO
: World Health Organization
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Riskesdas
: Riset Kesehatan Dasar
DinKes Bali
: Dinas Kesehatan Bali
RSUD
: Rumah Sakit Umum Daerah
TENS
: Transcutaneous Electric Nerve Stimulation
EGF
: Epidermal Growth Factor
VEGF
: Vascular Endothelial Growth Factor
SLE
: Sistemik Lupus Erythematosus
OS
: Oral Swab
DAG
: Disasilgliserol
PKC
: Protein Kinase C
LDL
: Low Density Lipoprotein
DM
: Diabetes Melitus
IGD
: Instalasi Gawat Darurat
IBS
: Instalasi Bedah Sentral
ICU
: Intensive Care Unit
NICU
: Nifas Intensive Care Unit
EEG
: Electro Ensephalo Graphy
xvii
Download