Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 PEMANFAATAN GREEN HOTSPOT UNTUK INTERNET MURAH SEBAGAI SARANA PENINGKATAN DAYA SAING MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) M. Agus Syamsul Arifin Program Studi Sistem Komputer, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer Musi Rawas Lubuklinggau Email: [email protected] ABSTRAK Dalam perkembangan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari peran besar teknologi informasi dalam hal ini adalah teknologi internet dimana internet banyak membantu pelaku usaha khususnya pelaku usaha mikro dalam mendapatkan informasi untuk mengembangkan usahanya tetapi dalam perkembangannya penyebaran internet di Indonesia belum merata khususnya di daerah–daerah yang jauh dari pusat kota dimana pelaku usaha mikro banyak yang melakukan usahanya di daerah yang belum terdapat jaringan internet ataupun sudah terdapat jaringan internet tetapi dengan biaya yang mahal sehingga ini menjadi salah satu faktor penghalang bagi pelaku usaha mikro dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk daerah yang terdapat internet tetapi denga biaya yang mahal solusi yang dapat dilakukan adalah dengan konsep berbagi jaringan internet (sharing) sehingga biaya yang ditanggung akan menjadi murah karena biaya internet tidak dibebankan kepada satu orang. Ketika permasalahan biaya internet sudah bisa teratasi terdapat satu masalah lagi yang menjadi penghalang tersebarnya jaringan internet di Indonesia khususnya di daerah–daerah yang jauh dari pusat kota yaitu energi listrik dimana untuk daerah–daerah yang jauh dari pusat kota untuk pemerataan penggunaan listrik sering digunakan sistem bergiliran sehingga tidak setiap hari daerah–daerah yang jauh dari pusat kota tersebut menikmati fasilitas listrik hal ini berdampak juga pada penyebaran informasi melalu internet yang akan di gunakan oleh pelaku usaha mikro sehingga konsep green hotspot sangat tepat untuk mengatasi dua masalah tersebut dimana konsep green hotspot tidak menggunakan energi listrik dari PLN sebagai energi utamanya melainkan menggunakan energi matahari sebagai sumber energi utamanya. Kata Kunci: Green Hotspot, Internet, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 1. PENDAHULUAN Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) teknologi informasi khususnya internet sangat penting untuk mendukung penyebaran informasi di kalangan pengusaha khususnya pengusaha mikro. Tetapi pada kenyataannya internet dalam penyebarannya di Indonesia tidak merata khususnya di daerah yang jauh dari pusat kota padahal pelaku usaha mikro banyak terdapat di daerah–daerah yang jauh dari pusat kota tersebut sehingga ini menjadi salah satu penghalang bagi mereka untuk mendapatkan informasi maupun melakukan promosi terhadap hasil produksi mereka. Di beberapa daerah di Indonesia yang jauh dari pusat kota sudah terdapat internet yang di salurkan melalui jaringan selular tetapi biaya yang harus dikeluarkan cukup besar untuk ukuran para pelaku usaha mikro sehingga penulis akan menggunakan konsep berbagi internet (sharing) untuk meringankan beban biaya internet dengan metode berbagi jaringan internet. Setelah masalah biaya internet teratasi maka faktor penghalang selanjutnya adalah ketersediaan energi listrik yang penyebarannya belum merata sehingga solusi green hotspot menjadi sulusi terbaik untuk mengatasi keterbatasan energi dalam penerapan konsep internet murah karena dengan menggunakan green hotspot para pelaku usaha mikro tidak terlalu bergantung pada energi listrik yang di hasilkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena kebutuhan itu sudah bisa terpenuhi dengan menggunakan solar cell yang energinya di dapatkan dari matahari, apalagi Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sehingga cahaya matahari bisa didapatkan sepanjang tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi keterbatasan informasi yang di dapat dari media internet dikalangan pengusaha mikro di Indonesia sehingga para pelaku usaha mikro di Indonesia, khususnya yang berada jauh dari pusat–pusat kota dapat memperbaharui informasi lewat internet tentang usaha yang sedang mereka jalani. 2. METODE 2.1. Solar Cell Seiring dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, manusia pada dewasa ini telah menemukan sebuah terobosan baru dalam memanfaatkan energi cahaya matahari dengan menciptakan alat konversi energi matahari menjadi energi listrik yang kemudian disebut photovoltaic. Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat 267 Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Total kebutuhan energi yang berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 J setiap tahunnya [1]. Sementara total energi matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 2,6 x 10 24 J setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, energi yang bisa dikonversi melalui proses fotosintesis di seluruh permukaa n bumi mencapai 2,8 x 1021 J setiap tahunnya. Jika kita lihat jumlah energi yang dibutuhkan dan dibandingkan dengan energi matahari yang tiba di permukaan bumi, maka sebenarnya dengan menutup 0,05% luas permukaan bumi (total luas permukaan bumi adalah 5,1 x 108 km2) dengan solar cell yang memiliki efisiensi 20%, seluruh kebutuhan energi yang ada di bumi sudah dapat terpenuhi [1]. Prosess pembangkitan solar cell dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Proses pembangkitan tegangan pada sollar cell. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja pada photovoltaic adalah banyaknya jumlah intensitas cahaya yang mengenai permukaan modul [2]. 2.2. Jaringan Komputer Jaringan komputer dapat di definisikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomus [3]. Jenis jaringan komputer berdasarkan area di bagi menjadi 3 jenis yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Contoh topologi jaringan komputer dapat dilihat pada Gambar 2. Mesh Star Ring BUS TREE Gambar 2. Topologi jaringan komputer. Dalam penelitian ini topologi yang digunakan adalah topologi star dimana komunikasi dalam jaringan terpusat pada perangkat router. 2.3. Hotspot Hotspot adalah suatu istilah bagi sebuah area dimana orang atau user bisa mengakses jaringan internet, asalkan menggunakan PC, laptop atau perangkat lainnya dengan fitur yang ada Wi-Fi (Wireless Fidelity) sehingga dapat mengakses internet tanpa media kabel. 268 Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 2.4. Internet Jaringan komunikasi elektronik yg menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yg terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit [4]. Dalam perkembangannya internet memberikan pengaruh besar terhadap cara penyebaran informasi dimana sekarang dengan adanya internet informasi bisa di dapatkan dengan mudah. 2.5. Rancangan Sistem Sistem green hotspot terdiri dari beberapa perangkat, perangkat yang di gunakan adalah panel surya, perangkat charge controller, router access point yang dilengkapi port USB, GSM USB Modem dan Baterai. Rancangan sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Perangkat Client INTERNET Baterai Panel Surya Router Access Point GSM USB Modem Kontrol Panel Surya Gambar 3. Desain green hotspot. Pada rancangan sistem green hotspot ini panel surya akan membangkitkan energi listrik yang kemudian akan di salurkan ke router access point dan energi listrik juga akan disimpan di dalam baterai melalui charge controller. Router akan melakukan panggilan koneksi ke internet melalui GSM USB Modem sehingga dapat digunakan oleh client selain itu router juga akan mengatur bandwidth yang akan di dapatkan pada setiap perangkat yang terkoneksi ke router. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Bentuk sistem yang telah di buat dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Gambar 4. Panel surya. Gambar 5. Charge controller, router MikroTik, baterai. 269 Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 Pengujian dilakukan dengan menghubungkan 5 komputer client lalu untuk melihat berapa besar delay yang terjadi dilakukan dengan cara menambahkan 1 client setiap pengujian untuk melihat delay jaringan internet yang digunakan, pengujian dilakuakan dengan melakukan ping test ke IP address google dengan mengirimkan paket data yang berbeda ukuran. Pada pengujian pertama komputer client berjumlah 2 buah, hasil penguian dapat dilihat pada Tabel 1. No 1 2 3 4 Tabel 1. Pengujian dengan 2 komputer client Besar Paket Waktu minimum Waktu yang yang di dapatkan Maksimum dikirimkan (ms) yang di dapatkan (ms) 300 byte 147 200 500 byte 125 356 700 byte 286 401 1Kbyte 308 575 Waktu Rata – rata (ms) 174 240 343 443 Pengujian dengan menggunakan 3 komputer dapat dilihat pada Tabel 2. No 1 2 3 4 Tabel 2. Pengujian dengan 3 komputer client Besar Paket Waktu minimum Waktu yang yang di dapatkan Maksimum dikirimkan (ms) yang di dapatkan (ms) 300 byte 301 323 500 byte 250 475 700 byte 352 390 1Kbyte 457 673 Waktu Rata–rata (ms) 335 362 373 565 Pengujian dengan menggunakan 4 komputer dapat dilihat pada Tabel 3. No 1 2 3 4 Tabel 3. Pengujian dengan 4 komputer client Besar Paket Waktu minimum Waktu yang yang di dapatkan Maksimum dikirimkan (ms) yang di dapatkan (ms) 300 byte 400 415 500 byte 396 562 700 byte 479 600 1Kbyte 619 645 Waktu Rata–rata (ms) 410 479 539 632 Pengujian dengan menggunakan 5 komputer dapat dilihat pada Tabel 4. No 1 2 3 4 Tabel 4. Pengujian dengan 5 komputer client Besar Paket Waktu minimum Waktu yang yang di dapatkan Maksimum dikirimkan (ms) yang di dapatkan (ms) 300 byte 670 701 500 byte 835 918 700 byte 1011 2231 1Kbyte 1980 2045 Waktu Ratarata (ms) 685 876 1621 2040 Pada pengujian menggunakan 5 komputer sering terjadi kehilangan koneksi karena delay yang terjadi cukup besar sehingga sering teradi request time out. 270 Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 Ukuran Paket Data 3.2. Pembahasan Perbandingan delay dari pengujian dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6. Perbandingan Delay Rata - rata 2500 2000 1500 1000 500 0 300 byte 500 byte 700 byte 1Kbyte Penguian Delay ke- 1 (ms) 174 240 343 443 Penguian Delay ke- 2 (ms) 335 362 373 565 Penguian Delay ke- 3 (ms) 410 479 539 632 Penguian Delay ke- 4 (ms) 685 876 1621 2040 Gambar 6. Perbandingan delay rata–rata setiap pengujian. Dari Gambar 6 terlihat delay yang didapat pada saat pengujian ke-4 lebih tinggi dari pengujian–pengujian yang lain karena komputer client yang terhubung lebih banyak dari pengujian yang lainnya selain itu sumber koneksi internet yang digunakan adalah melalui jaringan GSM sehingga delay juga dipengaruhi oleh noise yang ada di udara. Pada penguijian ke-empat sering terajadi-packet loss sehingga ketika browsing sering terajadi kegagalan dalam memuat halaman website. 4. SIMPULAN Diharapkan dapat menjadi solusi tentang masalah keterbatasan penyebaran informasi yang didapat dari media internet oleh para pelaku usaha mikro sehingga para pelaku usaha mikro dapat lebih mudah dalam memperbaharui informasi yang berkaitan dengan usaha yang sedang mereka jalani sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang mereka hasilkan yang pada akhirnya produk yang mereka hasilkan dapat bersaing di dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Di sarankan jumlah komputer client yang terhubung ke-green hotspot tidak lebih dari 3 client karena keterbatasan bandwidth internet yang di dapat dari ISP ketika menggunakan jaringan GSM. 5. REFERENSI [1] Brian, Y. 2010. Sumber Energi terbarukan Masa Depan. (Online), (http://esdm.go.id, diakses 16 September 2015). [2] Ihsan. 2013. Peningkatan Suhu Modul dan Daya Keluaran Panel Surya dengan Menggunakan Reflektor. Jurnal Teknosains. 7: 275. [3] Iwan, S. 2013. Membangun Jaringan Komputer. Informatika, Bandung. [4] Kemdikbud. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online), (http://kbbi.web.id/ internet, diakses 17 September 2015). 271 Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 272