Armaini Lubis Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur E

advertisement
Armaini Lubis
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur
E-mail [email protected]
ABSTRACT
The development of the promotion is rapidly increasing, it can be seen from the intense competition in
the search for consumers, in supporting the success of the promotion of personal selling effort
required to market the product. The research objectives to be achieved in this study are: 1. To find
out, how the model or approach to personal selling in promoting products Ancient Chinese noodle
restaurant Gadjah in Ciledug Tangerang. 2. To find out, how personal selling in approaching the
community in promoting the ancient Chinese noodle restaurant Gadjah in Ciledug Tangerang. 3. To
find out, how personal selling in cultural approach prospective consumers in promoting the ancient
Chinese noodle restaurant Gadjah in Ciledug Tangerang. The method used is Case Studies. The
theory used is the control of the organization according Thomkins and Cheney, marketing
communication according to Tom Duncam, Personal selling according to Boyd, Walker and Larrche
and measures of personal selling According to Kotler and Keller. Face to face Strategy (personal
selling) in promoting the ancient Chinese noodle restaurant Gadjah in ciledug. Personal selling is an
appropriste communication media in promoting the products. Personal Selling approach through
friends, How Personal selling in approaching the community through brochures and steps taken by
Personal Selling in approaching cultural potential consumers to promote products, to adapt to the
surrounding community, learn cultural values, and respect for diversity of cultural values espoused by
the local community and learn the tastes, as well as consumer desires. Suggestions: 1. It should be
made of good financial planning for promotion. 2. It needs to make the identity of the restaurant,
especially personal selling 3. It is necessary to approach the community leaders (opinion leaders) in
convincing prospective customers in marketing their products
Keywords :
Strategy, Personal selling,
Promotions, Product
ABSTRAK
Perkembangan dunia promosi yang semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan dalam
mencari konsumen, dalam mendukung keberhasilan promosi tersebut diperlukan tenaga personal
selling untuk memasarkan produk. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui, Bagaimana model atau pendekatan personal selling dalam mempromosikan
produk Restoran Cina Kuno Bakmi Gadjah di Ciledug Tangerang. 2. Untuk mengetahui, Bagaimana
personal selling dalam mendekati komunitas dalam mempromosikan produk Restoran Cina Kuno
Bakmi Gadjah di Ciledug Tangerang. 3. Untuk mengetahui, Bagaimana personal selling dalam
mendekati budaya calon konsumen dalam mempromosikan produk Restoran Cina kuno Bakmi
Gadjah di Ciledug Tangerang. Metode penelitian yang digunakan Studi Kasus. Teori yang digunakan
adalah kendali organisasi Menurut Thomkins dan Cheney, komunikasi pemasaran menurut Tom
Duncom, Personal selling menurut Boyd, Walker dan Larrche dan langkah-langkah personal selling
menurut kotler dan keller. Hasil penelitian Strategi tatap muka (Personal selling) dalam
mempromosikan produk Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang. Bahwa strategi
Personal selling merupakan media komunikasi yang tepat dalam mempromosikan produk.
Pendekatan Personal Selling melalui teman, Cara Personal selling dalam mendekati komunitas
melalui brosur dan langkah yang dilakukan Personal Selling dalam mendekati budaya calon
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
108
konsumen untuk mempromosikan produk adalah, beradaptasi dengan masyarakat sekitar, mempelajari
nilai-nilai budaya, dan menghargai perbedaan nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat sekitar
dan mempelajari selera, juga keinginan konsumen. Saran : 1. Perlu dibuat perencanaan keuangan
yang baik untuk promosi. 2. Perlu dibuat identitas restoran, terutama personal selling 3. Perlu
mendekati pemuka masyarakat (opinion leader) dalam meyakinkan calon konsumen dalam
memasarkan produknya.
Kata Kunci :
Strategi , Personal selling, Promosi, Produk
PENDAHULUAN
Restoran merupakan kebutuhan
primer manusia untuk mempertahankan
hidup. Makan yang baik dan memuaskan
diawali dengan timbulnya selera makan
dan minuman yang berkaitan dengan
aroma, cita rasa, dan cara penyajiannya.
Penampilan yang menarik akan memberikan kepuasan bagi konsumen. Oleh
karena itu makanan dan minuman yang
disajikan selain harus memenuhi unsur zat
gizi, enak, bersih dan bervariasi juga harus
disajikan dalam keadaan yang menarik.
Makanan dan minuman yang
bervariasi akan mempunyai nilai tambah
yang lebih tinggi apabila ditunjang dengan
adanya cara penyajian yang menarik
sehingga membangkitkan selera makan.
Penyajian makanan dan minuman terkait
dengan adanya menu yang dihidangkan,
peralatan makan dan minum, teknik
pelayanan serta etika. Penyajian makanan
berkaitan dengan cara penataan, cara
menghias makanan, cara menyajikan
makanan dengan alat yang tepat serta cara
menghidangkan makanan yang baik.
Usaha Restoran saat ini semakin
banyak baik di pusat kota maupun di
daerah
pinggiran
kota.
Adanya
perkembangan jaman yang semakin maju,
pola kehidupan penduduk mengalami
perubahan. Bagi mereka yang sehari-hari
sibuk bekerja hampir tidak mempunyai
waktu dan tenaga untuk menyiapkan
hidangan
keluarga,
apalagi
harus
menyelenggarakan
dan
menyiapkan
sendiri jamuan makan untuk acara tertentu.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika
bidang
usaha
restoran
mengalami
perkembangan yang pesat. Bidang usaha
restoran tumbuh bagaikan jamur di musim
hujan dengan berbagai macam variasi
menu yang ditawarkan. Menu yang
sederhana dengan harga yang murah tetapi
bervariasi.
Pendukung keberhasilan pengelolaan usaha penjualan makanan dari pihak
restoran diantaranya ditinjau dari segi
manajemen. Manajemen usaha ini sangat
berkaitan erat dengan nilai produk
makanan yang dijual. Produk makanan
yang dijual tersebut berorientasi kepada
kebutuhan konsumen. Dengan kata lain
bahwa produsen harus senantiasa menyediakan produk makanan yang sesuai
dengan kebutuhan dan selera konsumen
agar hasil makanan tersebut dapat diterima
oleh konsumen.
Keberhasilan dari usaha yang akan
dijalankan dapat berjalan lebih efektif
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Agar tujuan tercapai, setiap individu
ataupun kelompok tidak bisa sendiri tanpa
adanya ketergantungan dengan individu
atau kelompok lain. Oleh karena itu setiap
individu atau kelompok membentuk suatu
hubungan kerjasama yang serasi atau
selaras dengan membentuk kelompok
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
109
tertentu, sesuai tujuan yang hendak
dicapainya. Upaya mewujudkan tujuan
kelompok tersebut maka diperlukan
adanya serangkaian metode, sistem,
prosedur, dan sarana yang bergerak secara
konsisten dan efektif.
Pelayanan merupakan tata cara
penyajian makanan dan minuman kepada
tamu, sedangkan jasa merupakan produk
yang dihasilkan yang berupa makanan dan
minuman. Sesuai skala bisnis produk
restoran yang meliputi layanan makanan
dan minuman, namun hal itu tidak bisa
terlepas dari produk-produk yang sifatnya
tidak terlihat, seperti: pelayanan para tamu,
kebersihan, kesehatan, keramah-tamahan,
kenyamanan dan sebagainya. Kegiatan
masing-masing bagian yang ada di
restoran saling berhubungan. Restoran
ibaratnya roda yang terdiri dari banyak
ruji-ruji. Salah satu rujinya rusak akan
berakibat terhadap jalannya roda tersebut
menjadi tidak lancar.
Sebagai tenaga personal selling
yang kerjanya lebih banyak dihabiskan di
lapangan untuk menemui konsumen,
penampilan perlu diperhatikan. Karena
penampilan adalah hal pertama yang
terlihat oleh konsumen, dan merupakan
cerminan kepribadian, penampilan yang
tidak rapi dan kotor akan mengesankan
bahwa tenaga penjual tidak menghargai
dirinya sendiri dan orang lain.
Penampilan juga bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen
terhadap seorang tenaga personal selling.
Selain kepribadian, cara berkomunikasi
juga merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan oleh penjual karena kegiatan
menjual sangat erat kaitannya dengan
komunikasi mulai dari menawarkan,
presentasi penjualan, melakukan penjualan
dan menutup penjualan
Teknik penjualan merupakan cara
yang dilakukan oleh personal selling
dalam rangka meraih konsumen.Tentukan
kebutuhan dan keinginan konsumen
terlebih dahulu diadakan dengan cara
pengamatan sederhana terhadap kebutuhan
konsumen, Personal selling memberikan
layanan
kepada
konsumen
untuk
memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Pendekatan pendahuluan sebelum
melakukan penjualan, Personal selling
harus mempelajari semua masalah tentang
calon konsumen. Hal-hal yang harus
diperhatikan seperti pakaian yang dipakai,
make up (untuk wanita), potongan rambut,
pemakaian perhiasan, parfum yang tidak
berlebihan dan sepatu. Oleh karena itu
tenaga personal selling dituntut untuk
menguasai model atau pendekatan dalam
berkomunikasi yang efektif salah satunya
yaitu dengan menguasai lebih banyak kosa
kata dengan tujuan mudah memahami pola
atau model dalam mendekati calon
konsumen.
Pengertian model dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia (KUBI) Model
adalah “E: contoh ; Pola ; Acuan ; Ragam
(macam dan sebagainya) ; misalnya.
Dibuat menurut, contoh ; rumah-baru, cara
(ragam) ; 2 barang tiruan yang kecil dan
tepat seperti yang ditiru ; misalnya,
pesawat
terbang”.
(Susunan,
Poerwadarminta, 1982:652-653)
sebenarnya model sama dengan
pendekatan, atau strategi. Personal selling
harus mampu memilih model atau
pendekatan yang tepat bagi calon
konsumen. Karena itu dalam memilih
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
110
model atau pendekatan, Personal selling
harus memperhatikan keadaan atau kondisi
calon konsumen, Penggunaan model atau
pendekatan dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan personal
selling. Keberhasilan personal selling
dalam mengadakan pendekatan pada calon
konsumen diharapkan akan terbentuk
identitas personal selling
Identitas
berkaitan
dengan
pemahaman orang memegang tentang
siapa mereka dan apa yang bermakna bagi
mereka. Identitas dalam masyarakat
mengacu pada karakteristik yang dikaitkan
dengan individu oleh orang lain dimana
hal ini kerap terjadi pada individu dalam
komunitas. Ini dapat dilihat sebagai
penanda yang menunjukkan siapa, dalam
arti dasar, orang itu. Pada saat yang sama,
mereka menempatkan orang tersebut
dalam kaitannya dengan orang lain yang
berbagi atribut yang sama. Identitas dalam
masyarakat melibatkan dimensi kolektif.
Identitas kolektif atau bersama didasarkan
pada seperangkat tujuan bersama, nilainilai atau pengalaman dan dapat
membentuk dasar pembentukan komunitas.
Jika identitas dalam masyarakat
menandai cara di mana individu adalah
sama seperti orang lain, identitas diri atau
identitas pribadi membedakan seseorang
sebagai individu berbeda. Identitas diri
mengacu pada proses pengembangan diri
melalui mana seseorang merumuskan rasa
yang unik dari diri sendiri dan hubungan
dengan dunia sekitar.
Individu adalah sumber daya
terbaik bagi individu itu sendiri dalam
mendefinisikan siapa, dari mana berasal,
dan kemana ingin menghabiskan waktu
luangnya. Keputusan yang seseorang
ambil dalam kehidupan sehari-hari mengenai apa yang akan dikenalkan, bagaiman
membuat identitas seseorang itu sendiri
dalam era modern ini. Dunia modern
memaksakan kesadaran, kesadaran diri
manusia, dan terus-menerus menciptakan
dan menciptakan kembali identitas diri
dalam kehidupan masyarakat.
Menciptakan identitas diri maupun
identitas dalam masyarakat, seseorang
ataupun komunitas bisa saja menitikberatkan pada pilihan busana dan gaya
hidup. Seseorang mampu berbicara lewat
apa yang dikenakannya. Memilih apa yang
dikenakan merupakan bagian dari gaya
hidup seseorang. Sebab, pemilihan busana
menyangkut bagaimana seseorang dalam
kesehariannya yang pada akhirnya akan
membentuk identitas pemakainya. Hal ini
juga dikarenakan bahwa pergeseran selara
busana yang mencerminkan pribadi
seseorang, setiap perilaku baik individu
atau kelompok akan membentuk suatu
identitas dalam masyarakat. Terlepas
apakah identitas tersebut sifatnya positif
atau negatif yang ada dalam komunitas.
Esensi manusia sebagai makhluk
sosial pada dasarnya adalah kesadaran
manusia itu sendiri tentang status dan
posisi dirinya dalam kehidupan, serta
bagaimana
tanggung
jawab
dan
kewajibannya di dalam kebersamaan,
dengan adanya esensi tersebut maka
terciptalah sebuah komunitas.
Komunitas merupakan perkumpulan dari beberapa manusia yang
memiliki satu kebutuhan, satu pandangan
dan satu tujuan yang sama. Dimasa
sekarang ini banyak komunitas, Suatu
komunitas dibentuk untuk mencapai tujuan
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
111
yang
sama,
dalam
memanfaatkan
komunitas oleh personal selling semakin
mudah untuk mempengaruhi komunitas
agar mau membeli produk yang
ditawarkan. Alasannya komunitas mempunyai selera yang sama dan ini menjadi
konsumen yang sangat potensial.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan individu dan
populasi. Komunitas saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan
habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di
dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran
dan sejumlah kondisi lain yang
serupa. Komunitas berasal dari
bahasa Latin communitas yang
berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti "sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak". (Wenger)
dalam, Rangkuti 2009:44).
Nilai-nilai budaya memainkan
peran yang signifikan dalam memahami
cara berpikir agar mudah menyesuaikan
diri dengan masyarakat sekitar karna
apabila masyarakat memiliki budaya yang
sama, masyarakat tersebut cenderung
memiliki kesesuaian perilaku. Budaya
penting untuk dipahami agar personal
selling mudah memahami perilaku calon
konsumen. Seseorang yang memiliki latar
belakang yang sama cenderung memiliki
kesamaan dalam banyak hal seperti cara
berpikir, perilaku dan perasaan yang sama.
Kemampuan personal selling untuk
beradaptasi dengan menghadapi perbedaan
budaya memiliki dampak yang besar pada
personal selling yang tidak dapat
diabaikan ketika melakukan promosi pada
calon konsumen.
Budaya berkenaan dengan cara
manusia hidup. Manusia belajar berpikir,
merasa, mempercayai dan mengusahakan
apa yang patut menurut budayanya.
Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan,
praktik komunikasi, tindakan-tindakan
sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi, semua
itu berdasarkan pada pola budaya.
Menurut Blackwell (2001) Budaya
adalah “kesatuan nilai, artefak, ide dan
symbol lain yang memiliki arti yang
membantu individu dalam mengkomunikasikan, menginterpretasikan, dan mengevaluasi sebagai anggota dari masyarkat.
Budaya mempunyai efek yang sangat
besar dalam menentukan bagaimana dan
kenapa orang membeli dan bagaimana
orang mengkonsumsi barang dan jasa”
(dalam, Rangkuti 2009:118)
Karakteristik tenaga personal
selling, Restoran Cina Kuno Bakmi
Gadjah yang berada di Ciledug Tangerang,
dianggap tempat yang paling sesuai untuk
melakukan penelitian, karena restoran ini
sudah lebih 30 tahun menggunakan jasa
tenaga personal selling sebagai andalan
mereka dalam memasarkan produk, jadi
tenaga personal selling pada restoran ini
dianggap sudah memiliki pengalaman
yang cukup memadai.
KERANGKA PEMIKIRAN
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
112
Teori Kendali Organisasi
Tomkins dan Cheney (dalam, Little
john 2011:378), telah mengembangkan
sebuah pendekatan yang baru dan berguna
terhadap komunikasi organisasi. Para ahli
teori ini tertarik dalam cara-cara komunikasi biasa membentuk kendali atas
pegawai. Kendali dinyatakan dalam
organisasi dengan empat cara.
1.
Kendali sederhana (simple
control), atau penggunaan kekuasaan yang langsung dan terbuka.
2.
Kendali teknis (technical
control), atau penggunaan alat-alat
dan teknologi.
3.
Birokrasi, yang merupakan
penggunaan prosedur organisasi
dan aturan-aturan formal.
4.
Kendali konsertif (consertive control) penggunaan hubungan
interpersonal dan kerjasama tim
sebagai sebuah cara kendali.
Komunikasi Pemasaran
Menurut Tom Duncan dalam buku
yang ditulis oleh Philip Kotler dan
A.B Susanto (2001: 112), menjelaskan bahwa :
Komunikasi pemasaran (marketing
communication) sebenarnya berkembang dari salah satu bauran
pemasaran (marketing mix). Bauran
pemasaran (marketing mix) tersebut
terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), penjualan tatap muka
(personal
selling),
publisitas
(publicity), penawaran langsung
(direct marketing), packaging,
events and sponsorship, customer
service.
Semua
komponenkomponen
tersebut
sekarang
menjadi bagian dari konsep
komunikasi pemasaran terpadu.
Bentuk-bentuk komunikasi dalam
kegiatan akan berbeda satu dengan
yang lainnya. Advertising merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan promotion meggunakan berbagai kegiatan lapangan
yang berhubungan langsung dengan sasaran.
Komunikasi pemasaran merupakan
pengembangan dari bauran pemasaran
yang merupakan bentuk kegiatan yang
berhubungan langsung dengan pihak
sasaran untuk dapat mempromosikan
produk pada calon pelanggan.
Marketing Mix
Menurut Kotler (2008:92)
Dasar
konsep marketing adalah marketing strategis,
yang merupakan kombinasi dari variabelvariabel yang dapat dikontrol oleh
organisasi/ perusahaan.
Marketing mix
adalah perpaduan dari variabel-variabel
interen yang dapat dikontrol, dimobilisasi
untuk mencapai pasar sasaran (segmen)
tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam
Marketing Mix menurut Smith (dalam,
Kotler 2008:94), adalah:
1.
Product (Produk/Jasa), meliputi
unsur-unsur
jenis-jenis
produk,
kualitas, desain, features (fasilitas dan
kegunaannya), brand-name, kemasan,
ukuran, pelayanan, garansi, dan
penggantian jika terjadi kerusakan;
2. Price (Harga), meliputi unsur-unsur
daftar harga, potongan, bonus, jangka
waktu pembayaran, aturan kredit.
Harga biasanya digunakan oleh
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
113
konsumen/pelanggan sebagai indikator kualitas. Artinya kalau harganya mahal seharusnya kualitasnya
baik, dan sebaliknya, kalau harganya
murah, maka produk/jasa yang dibeli
biasanya kualitasnya tidak baik;
3.
Promotion/Communication
(Promosi/Komunikasi), didalamnya
termasuk promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, hubungan
masyarakat (public relation), direct
marketing, pembentukan Customer
Data base, Dialog, dan Provision of
Customer Service;
4. Place (Tempat) meliputi unsur-unsur
saluran distribusi, cakupan (coverage),lokasi,
pergudangan,
transportasi;
5.
People (Pimpinan dan Staf,
Pelanggan,
Pesaing):
Personal
Characteristic of the marketing
manager and staff;
6. Political Power (kekuatan politik),
seperti
suara/pendapat/pernyataan
para elit politik dalam upaya
menggalang kekuatan atau dalam
menanggapi suatu
masalah dapat
mempengaruhi antara lain: opini
massa, kondisi/sentimen pasar
7. Public Opinion: sifatnya situasional,
kontekstual, dan cepat berubah.
Gambar: 1
Marketing Mix
Personal Selling
Menurut Boyd, Walker dan
Larrche
(1997)
“Personal
Selling
(penjualan pribadi) adalah suatu proses
membantu dan membujuk satu atau lebih
calon konsumen untuk membeli barang
atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu
dengan menggunakan presentasi oral
(komunikasi tatap muka)”(dalam, Tjiptono
2008:37)
Personal Selling adalah proses
untuk membujuk calon konsumen untuk
membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.
Sedangkan menurut William G.
Nickels, “personal selling adalah interaksi
antar individu, saling bertemu muka yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”
(dalam,
Swasta; 1997:260).
personal
selling
menciptakan
interaksi agar terjadi hubungan yang
harmonis antara personal selling dengan
calon konsumen.
Sedangkan menurut Sellars (1997),
dengan konsep dan strategi pemasaran
aplikatif penjualan personal dapat menjadi
salah satu strategi andalan yang
memberikan keunggulan bagi perusahaan
dalam beberapa hal ;
1. Memudahkan perusahaan dalam
analisis pasar secara akurat.
2. Memudahkan perusahaan dalam
memetakan potensi pasar.
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
114
3. Memudahkan perusahaan dalam
menjawab secara langsung akan
beragamnya keinginan pasar.
4. Memudahkan perusahaan mendapatkan informasi tentang reaksi
pasar terhadap produk/layanan dari
pesaing.
5. Mendefinisikan masalah di lapangan, sekaligus mencari solusinya
secara langsung.
6. Membangun persepsi masyarakat,
dengan menciptakan standar pelayanan, misalnya dalam hal keramahan, kedekatan fisik, kepedulian
sosial, kinerja, dan penampilan
7. Mempertahankan pelanggan dengan melakukan komunikasi dua
arah dengan tujuan awal meningkatkan penjualan. (dalam,
Hermawan 2002:114)
Gambar 2
Langkah-langkah Utama
dalam Penjualan Efektif
Mencari Pelanggan
Sumber : Kotler dan Keller
(2009:272)
strategi personal selling harus
dapat menganalisis pasar sasaran mana
calon konsumen yang punya potensi untuk
jadi konsumen dan perusahaan dapat
memperhatikan dan menentukan strategi
yang tepat untuk diterapkan pada tenaga
penjual dan mengintegrasikannya dengan
model komunikasi pemasaran lainnya
guna mencapai sasaran yang diinginkan
perusahaan.
Langkah-Langkah Personal Selling
Langkah-Langkah Personal
Selling, Adapun langkah-langkah
yang efektif dalam personal selling
menurut Kotler dan Keller
(2009:272)
Men
Pra
Presen
Men
Penut
Tind
cari
pende
tasi
gatas
upan
ak
Calo
katan
dan
i
Lanj
1. Mencari
calon
pelanggan
(Prospecting and Qualifying)
adalah mengidentifikasi calon
pelanggan.
Hal
ini
dapat
dilakukan dengan menggunakan
surat atau telepon untuk menilai
tingkat minat dan kapasitas
keuangan mereka.
2. Prapendekatan (Pre Approach)
adalah wiraniaga harus belajar
sebanyak
mungkin
tentang
kebutuhan calon pelanggan, apa
yang dibutuhkan pelanggan,
karakteristik pelanggan dan gaya
pembelian.
3. Presentasi
dan
Demontrasi
(Presentation and Demonstration) adalah wiraniaga menyampaikan
informasi
mengenai
produk
kepada
konsumen,
menggunakan pendekatan fitur,
keunggulan (advantage), manfaat
(benefit),dan nilai (value).
4. Mengatasi Keberatan (Overcoming
Objection),
Untuk
menangani keberatan, wiraniaga
mempertahankan
pendekatan
positif,
meminta
pembeli
mengklarifikasi keberatan, mengajukan pertanyaan dengan cara
dimana
pembeli
menjawab
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
115
keberatannya sendiri, menyangkal
keakuratan hal yang menjadi
keberatan tersebut, atau mengubahnya menjadi alasan untuk
mebeli.
5. Penutupan
(Closing),
tanda
penutupan dari pembeli meliputi
tindakan fisik, pernyataan atau
komentar, dan pertanyaan.
6. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan
(follow Up and Maintenance), hal
ini diperlukan untuk memastikan
kepuasan pelanggan dan terulangnya kerjasama. Mencari
Calon Pelanggan Pra pendekatan
Presentasi dan Demontrasi Mengatasi Keberatan Penutupan Tindak
Lanjut dan Pemeliharaan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah studi kasus, Studi kasus adalah
penelitian
yang
bertujuan
untuk
mempelajari secara intensif mengenai unit
sosial tertentu, yang meliputi individu,
kelompok, lembaga dan masyarakat
(Depdikbud,
1982/1983:11).
(dalam,
Rianto 1996:20)
Langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah 1. Pembatasan
masalah, Masalah yang diteliti adalah
Personal selling. 2. Tema yang diangkat
dalam penelitian ini adalah bagaimana
Personal selling mempromosikan produk.
3. Pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah wawancara individu, dan pengamatan lapangan. 4. Interpretasi terhadap
makna-makna yang terdapat dalam kasus.
Hal ini dapat dilihat pada pembahasan
penelitian ini.
Subyek penelitian, Personal selling
Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di
Ciledug, Tangerang, dan Obyek penelitian
adalah produk Restoran Cina kuno Bakmi
Gadjah di Ciledug Tangerang.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian pada Strategi tatap
muka
(Personal
selling)
dalam
mempromosikan produk Restoran Cina
kuno Bakmi Gadjah di Ciledug,
Tangerang. Bahwa strategi Personal
selling merupakan media komunikasi yang
tepat dalam mempromosikan produk.
Langkah-langkah yang dilakukan
Personal Selling untuk mempromosikan
produk adalah pendekatan melalui teman,
beradaptasi dengan masyarakat sekitar,
mempelajari nilai-nilai budaya masyarakat
sekitar, dan menghargai perbedaan nilainilai budaya yang dianut.
Langkah-langkah yang dilakukan
oleh Personal selling dalam mempromosikan produk Restoran Cina kuno
Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang,
adalah :
1. Perencanaan
Pemasaran
dalam
Memperkenalkan
Produk
Pada
Konsumen.
Melihat situasi disini, sebenarnya
dulu belum ada pesaing sehingga saya
memberanikan diri untuk membuka
restoran Mi Gadjah, sasaran saya tentu
anak-anak muda. Memperkenalkan Mi
Gadjah ini pertama dulu yang saya
lakukan adalah membuat papan dalam
ukuran yang lebar dengan tulisan Mi
Gadjah, tujuannya adalah agar orangorang disekitar restoran ini tahu kalau
saya jualan Mi.
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
116
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis Pasar Agar Produk dapat
Diterima oleh Konsumen.
Analisis pasar yang dilakukan oleh
Restoran agar produk restoran dapat
diterima oleh konsumen. Saya hanya
modal nekad saja, pikiran saya
dilingkungan ini orangnya banyak dan
lokasi ini merupakan jalan besar tidak
mungkin tidak ada yang selera dengan
makanan dan minuman yang kami
tawarka dan orang yang punya uang
pasti senang ke restoran, ini kan gaya
hidup juga ”
Peluang
Usaha
Agar
Dapat
Menghasilkan Keuntungan
Peluang usaha yang dimaksud
benar-benar di manfaatkan dan di
kemas sedemikian rupa sehingga bisa
memberikan
manfaat
yang
di
harapkan, di lokasi ini, tidak ada pesaing.
Cara Agar Konsumen Menjadi Loyal
Mempersiapkan makanan dan minuman yang bervariasi dan memberikan layanan secara maksimal dan
Menuruti selera konsumen.
Cara Memaknai Pelayanan Agar
Dapat Mengikat Konsumen
Makna pelayanan adalah suatu bentuk
layanan yang memberikan kepuasan
bagi konsumen, selalu dekat dengan
konsumennya, dan kesan yang
menyenangkan senantiasa diingat oleh
para konsumennya. kesungguhan
sudah bisa mengikat konsumen,
supaya konsumen secara terusmenerus makan dan minum pada
restoran ini. Membuat
makanan
menjadi enak, yang pasti memasak
dengan kesungguhan hati.
Etika Personal Selling
Nilai etika personal selling
merupakan nilai yang timbul dari
pengalaman pribadi seseorang, nilai
etika tersebut membentuk dasar
prilaku seseorang yang nyata melalui
pola prilaku yang konsisten dan
menjadi kontrol internal. jujur, sopan
dan punya sikap yang baik. Hal ini
sudah cukup karna tidak mudah untuk
menjadi orang jujur
7. Membuat Personal Selling Jujur
Kejujuran merupakan pangkal dari
kepercayaan, kepercayaan merupakan
hasil dari penilaian terhadap sikap
kita. Taat pada agamanya, kalau orang
sudah bisa taat pada agamanya pasti ia
takut untuk melakukan hal-hal seperti
mencuri, berbohong atau curang.
Kalau sudah taat pada agamanya akan
mudah ia melaksanakan kejujuran dan
karyawan perlu juga diberikan insentif
agar mereka semangat dalam
8. Menambah Nilai Personal Selling
Nilai luhur bukan hanya diterapkan
pada konsumen saja, tetapi juga pada
rekan–rekan seprofesi, jadi orang baik
tidak mudah, lagi-lagi untuk menjadi
orang baik tidak mudah karna terkait
dengan hati nurani
9. Cara Pelayanan Personal Selling Agar
Bisa Memberikan Kepuasan Pada
Konsumen
Kepuasan merupakan hasil dari
adanya perbedaan–perbedaan antara
harapan konsumen dengan apa yang
dirasakan oleh konsumen. Melayani
memang tidak mudah, tapi saya selalu
berusaha untuk memberikan yang
terbaik
10. Sikap Personal Selling Pada Saat
Melayani Konsumen
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
117
Sangat melayani dengan baik,
ramah, perhatian, dan membantu
menerangkan menu yang enak atau
yang pas, artinya ditanya sesuai
dengan selera.
11. Mutu Pelayanan Personal Selling
Pelayanan Baik, sampai sekarang
tidak ada masalah. Baik saja, dan
tradisional seperti penyajian minuman
jus jeruk. Jus jeruk ini diperas artinya
tidak menggunakan mixer. Jadi masih
tradisional
12. Rasa Perduli Personal Selling pada
Saat Melayani Konsumen
Dari segi sambutan ketika saya
datang, tidak ada ucapan selamat
siang atau selamat sore. Setelah saya
duduk baru personal selling datang
dan membawa daftar menu makanan
dan menawarkan menu yang ada
13. Menghadapi
Masalah
dalam
Perbedaan Budaya di Sekitar Restoran
Masalah budaya buat, sesuatu yang
sulit untuk dimasuki, tapi saya
beradaptasi, mempelajari nilai-nilai
dan perbedaan budaya yang berlaku
dalam masyarakat agar bisa diterima
oleh masyarakat sekitar
14. Cara Menghadapi Perbedaan Budaya
di Sekitar Restoran
Apa yang dilakukan dalam menghadapi perbedaan budaya di sekitar
restoran ini. Sederhanya saja, baikbaik dengan masyarakat sekitar,
artinya tidak meremehkan orang lain
dan berusaha untuk belajar dan
menghargai orang lain dan seterusnya
beradaptasi
15, Menganalisis Kebutuhan Konsumen
Memperhatikan selera masyarakat,
perhatikan dan layanan juga kualitas
makanan diperhatikan
16. Mempersiapkan Mutu Produk
Minuman yang disajikan dibuat
secara tradisional contohnya, Seperti
minuman jus jeruk. Jus jeruk disini
diperas dan tidak menggunakan mixer
17. Menentukan Harga Makanan dan
Minuman
Memperhatikan masyarakat sekitar,
masyarakatnya sederhana ini dilihat
dari pakaian yang mereka pakai setiap
hari. Ini sudah cukup buat saya dalam
memberikan
gambaran
berapa
pendapatan mereka atau berapa uang
mereka. Jadi harga yang saya
tawarkan tidak mahal artinya sesuai
dengan permintaan mereka dan masih
terjangkau
18. Strategi dalam Memasarkan Makanan
dan Minuman.
Tidak punya staretgi khusus untuk
memasarkan Mi Gadjah ini kepada
konsumen, tapi yang dilakukan adalah
melihat prospek. Prospeknya anakanak muda karna jumlah anak muda
ini banyak
19. Menentukan Konsumen Restoran ini
Soal konsumen siapa saja dan
tempat ini kan dipinggir jalan, harapan
saya ya konsumenya banyak. Tapi
yang menjadi sasaran atau konsumen
yang potensial adalah anak-anak muda
dan makan atau minum di restoran
merupakan gaya hidup
20. Penawaran Harga Spesial Pada Calon
Konsumen
Tidak punya penawaran harga yang
spesial pada konsumen, semuanya dianggap sama
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
118
21. Cara
Personal
Selling
dalam
Mendistribusikan Pesanan Makanan
atau Minuman Pada Konsumen
yang sudah dilakukan selama ini
adalah mengantarnya langsung ke
konsumen, artinya kalau masih
disekitar restoran ini kami jalan kaki
tapi kalau sudah jauh makanan dan
minuman yang dipesan kami antar
dengan menggunakan motor
ke
konsumen
22. Media yang Digunakan Personal
Selling dalam Memasarkan Makanan
atau Minuman Menggunakan
brosur, dalam brosur tersedia daftar
makanan dan minuman juga harganya
sudah tertera
23. Cara Memproleh Konsumen Baru
Berteman baik kepada siapa saja
dan harapan saya mereka bisa menjadi
konsumen restoran ini.
24. Mendekati Komunitas yang ada di
sekitar Restoran
Melalui komunikasi, bagi-bagi
brosur dan kalau sudah ada pesanan
dikirim pada komunitas tersebut dan
komunitas tersebut sangat loyal
25. Perencanaan Keuangan
Biaya
Promosi
Tidak
ada,
Tidak
punya
perencanaan keuangan untuk biaya
promosi untuk restoran ini.
26. Sikap Konsumen yang Pernah Makan
atau Minum
Biasa saja, Tidak ada keluhan pada
restoran ini
27. Loyalitas Konsumen
Berbicara
mengenai
loyalitas,
Konsumen sangat loyal pada restoran
ini.
28. Makanan atau Minuman yang
Tersedia Sudah Sesuai dengan
Keinginan Konsumen
Konsumen sudah tau kalau datang
ke restoran tersebut, menu apa yang
tersedia, tinggal mencari variasi dari
makanan tersebut
29. Pendapat Konsumen pada Personal
Selling
Personal selling restoran ini
sederhana, belum punya seragam
bahkan pakai sandal, tapi dalam
pelayanan setelah kita duduk personal
selling baru membawa daftar harga
dan menanyakan mau makan atau
minum
30. Keluhan Konsumen
Pernah ada, dari segi rasa makanan
terasa sangat asin
31. Tanggapan Personal Selling pada
Keluhan Konsumen
Kalau ada keluhan atau permintaan
dari konsumen langsung kami turuti
seperti ada konsumen yang merasa
makanannya kurang asin langsung
kami layani dan begitu juga
sebaliknya kalau ada pesanan atau
permintaan misalnya garamnya jangan
banyak. Permintaan ini langsung kami
turuti
32. Hubungan Personal Selling dengan
Konsumen
Baik-baik saja, Semua konsumen
dilayani dengan baik dan tidak ada
hubungan yang istimewa
33. Sikap yang Tidak Menyenangkan dari
Personal Selling
Sikap yang saya rasakan oleh
konsumen dari perlakuan personal
selling pada restoran ini baik-baik saja
34. Rasa Nyaman Konsumen dengan
Ruangan Restoran
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
119
Dari segi rasa nyaman kurang dan
dari segi disain ruangan kurang bagus,
karna masih terlihat dapur dan
peralatan masak, lantai juga belum
bersih.
35. Saran Konsumen pada Makanan atau
Minuman yang Ditawarkan
Dari segi makanan sudah pas,
mungkin yang perlu diperhatikan adalah minuman. Minuman ini gelasnya
kecil ini perlu mendapat perhatian dari
pengelola restoran ini
36. Pemasaran Dimulai dengan Teman
Dekat
Pertama kali membuka restoran ini
dulu dengan mengajak teman untuk
makan dan minum pada restoran ini.
Harapan saya mereka bisa bercerita
kepada temannya dan tentu menambah konsumen restoran ini
37. Cara Mendekati Teman dalam
Memasarkan Produk
Teman-teman diajak untuk mencoba makanan atau minuman yang
ditawarkan restoran ini, Hal ini tentu
bagian dari memperkenalkan makanan
atau minuman yang ada pada restoran
ini. Hal ini dilakukan secara terusmenerus dan pada akhirnya mereka
menjadi konsumen restoran.
38. Kekuatan Opinion Leader atau Tokoh
Masyarakat
Dalam
Memasarkan
Produk
Tidak melibatkan tokoh masyarakat dalam memasarkan makanan
atau minuman restoran.
39. Kesesuaian Harga Makanan atau
Minuman yang Ditawarkan dengan
Nilai yang Diperoleh
Harga masih sesuai dengan nilai
produk yang diperoleh
40. Rekomendasi Konsumen pada Orang
Lain. Pernah untuk teman-teman yang
tinggalnya disekitar restoran tersebut
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
dengan melakukan wawancara pada
Personal Selling Restoran Cina Kuno
Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang,
hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Model Personal selling dalam
mempromosikan produk restoran
Cina
kuno
Ciledug
Tangerang
a. Bagi-bagi brosur, untuk memperoleh konsumen baru merupakan bagian penting dalam
strategi pemasaran. Dibagian ini
pemilik restoran dituntut untuk
menjelaskan secara rinci tentang
cara pemilik restoran untuk
memperoleh konsumen baru.
Sebenarnya banyak cara untuk
mempromosikan atau memproleh
konsumen baru, salah satunya
yang dilakukan adalah bagi-bagi
brosur pada calon konsumen.
b. Pendekatan
melalui
teman,
Teman menjadi konsumen baru.
Konsumen ini mempunyai ikatan
emosional dan mereka cenderung
menjadi konsumen yang loyal.
c. Pembelian produk, Terdapat
beberapa
aspek
yang
mempengaruhi loyalitas konsumen seperti, Kepuasan pelanggan
merupakan perbandingan antara
harapan dan kenyataan yang
dirasakan. Ikatan emosional,
Dimana
konsumen
dapat
terpengaruh oleh sebuah restoran
yang memiliki daya tarik
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
120
d.
2.
a.
b.
tersendiri sehingga konsumen
dapat menjadi loyal pada restoran
ini. Kepercayaan konsumen pada
restoran. Kemudahan, Jika konsumen
merasa nyaman dengan
sebuah restoran ketika situasi
mereka melakukan transaksi
memberikan kemudahan.
Pengiriman produk Secara umum
pengiriman makanan atau minuman adalah segala upaya yang
dapat memberikan pelayanan
pada konsumen berupa pengiriman pesanan makanan atau
minuman. Pelayanan seperti ini
untuk
menghasilkan
suatu
pelayanan fasilitas tambahan.
Fasilitas tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau
membedakan dengan pelayanan
pesaing.
Model Personal Selling dalam
mendekati komunitas dalam
mempromosikan produk restoran
Cina
kuno
Ciledug
Tangerang
Melalui komunikasi, Keterampilan berkomunikasi melalui
personal selling mengisyaratkan
kesadaran diri pada level paling
tinggi. Memahami komunikasi
maka setiap orang harus berusaha
menciptakan
dan
mempertahankan komunikasi personal
sebagai ciri khas personal selling.
Personal selling itu sendiri
merupakan suatu kepribadian
yang terdapat pada personal
selling itu sendiri.
Bagi-bagi
brosur, Media
pemasaran adalah alat yang
digunakan untuk mempromosikan
produk restoran kepada para
calon konsumen. Media tersebut
seperti brosur dan katalog. Media
pemasaran ini perlu diperhatikan
kembali agar media pemasaran
yang telah digunakan atau yang
mungkin harus di desain ulang
sebagai bagian dari strategi
pemasaran restoran.
c. Pembelian
atau
pengiriman
produk, Pendistribusian yang baik
tentang
bagaimana
cara
pelanggan
membeli
produk.
Konsumen menginginkan pelayanan yang baik dan konsumen
ingin semua serba cepat dan
terlayani dengan baik
3. Model Personal Selling dalam
mendekati
budaya
calon
konsumen dalam mempromosikan produk restoran Cina
kuno Ciledug Tangerang
a. Adaptasi Masalah budaya sulit
untuk dimasuki dan salah satu
cara untuk mengatasinya adalah
dengan
beradaptasi
dengan
masyarakat sekitar. Masalahmasalah yang sering terjadi pada
kebudayaan, Kenyataan bahwa
Indonesia terdiri atas berbagai
suku
bangsa,
dan
segala
keanekaragaman budaya yang
tercermin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yang biasanya
tidak lepas dari ikatan-ikatan
(primodial)
kesukuan
dan
kedaerahan.
Penyebab dari masalah kebudayaan
:
1. Faktor kemiskinan
2. Perbedaan suku , ras , agama dan
adat istiadat
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
121
3. Teknologi yang semakin canggih
4. Masuknya budaya asing yang dapat
mempengaruhi budaya dalam
negeri
Solusi dari masalah tersebut :
1. Masyarakat harus lebih bijaksana
dalam menghadapi masalah.
2. Dengan
adanya
perbedaan
kebudayaan kita
seharusnya
saling
menghormati
dan
menghargai perbedaan tersebut.
3. Bertingkahlaku yang baik antar
manusia
itu
yang
dapat
menjadikan lingkungan lebih
nyaman dan tentram.
b. Mempelajari nilai-nilai budaya,
Nilai-nilai budaya memainkan
peran yang signifikan dalam
memahami cara berpikir agar
mudah menyesuaikan diri dengan
masyarakat sekitar karna apabila
masyarakat memiliki budaya yang
sama,
masyarakat
tersebut
cenderung memiliki kesesuaian
perilaku. Budaya penting untuk
dipahami agar personal selling
mudah memahami perilaku calon
konsumen.
Seseorang
yang
memiliki latar belakang yang
sama cenderung memiliki kesamaan dalam banyak hal seperti
cara berpikir, perilaku dan
perasaan yang sama.
e. Pengiriman produk konsumen
menginginkan pelayanan yang
baik dan konsumen ingin semua
serba cepat dan terlayani dengan
baik
Distribusi Pesanan
Secara
umum
pengiriman
makanan atau minuman adalah segala
upaya yang dapat memberikan pelayanan
pada konsumen berupa pengiriman
pesanan makanan atau minuman. Pelayanan seperti ini untuk menghasilkan suatu
pelayanan fasilitas tambahan. Fasilitas
tambahan untuk meningkatkan nilai
pelayanan atau membedakan dengan
pelayanan pesaing.
Janji pelayanan merupakan suatu
proses yaitu interaksi antara pembeli
dengan konsumen. Pelayanan meliputi
berbagai bentuk. Pelayanan prima perlu
ditawarkan agar dikenal dan menarik
perhatian konsumen dan konsumen puas.
Tujuan pelayanan prima adalah
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan konsumen serta
memberikan fokus pelayanan kepada
konsumen.
Perbaikan
pelayanan
merupakan kebutuhan yang mendesak
sebagai kunci keberhasilan. Pelayanan
prima bertujuan memberdayakan personal
selling,
sehingga akan meningkatkan
kepercayaan pada restoran Cina kuno
Ciledug ini melalui personal selling.
Kepercayaan adalah modal bagi restoran
Cina kuno ini sehingga konsumen menjadi
loyal. Pelayanan prima akan bermanfaat
bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan
personal selling kepada konsumen.
Mutu Pelayanan
Pendekatan bersifat dialogis
antara personal selling dengan konsumen
akan sangat membantu proses pelayanan
agar berjalan efektif, dan dengan cara ini
diharapkan dapat menghasilkan mutu
pelayanan yang baik. Hubungan antara
personal selling dengan konsumen
merupakan hubungan yang bersifat
mutualisme, salah satu cara mengharmonisasikan hubungan tersebut dengan
berusaha memahami kebutuhan konsumen,
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
122
dari mulai fasilitas sampai pada kebutuhan
konsumen dalam mendapatkan pelayanan
yang bermutu melalui hubungan yang
harmonis.
Perkembangan dan peningkatan
jasa pelayanan menjadi perhatian personal
selling. Hal ini, dapat dilihat dari ketatnya
persaingan kualitas pelayanan, harga, dan
promosi diantara restoran.
Pelayanan yang baik bisa
diungkapkan dengan berbagai fasilitas
yang tersedia dan memadai, dari pihak
restoran, mereka berusaha memberikan
pelayanan terbaik pada konsumen untuk
memberikan pelayanan yang bermutu.
Dalam kondisi persaingan yang
ketat tersebut hal utama yang harus
diprioritaskan oleh restoran adalah
kepuasan konsumen agar dapat bertahan
dalam arti konsumen tidak pindah ke
restoran lainnya. Personal selling harus
tahu hal-hal apa saja yang dianggp penting
oleh konsumen untuk memenuhi kepuasan
pelayanan pada konsumen.
Sementara itu, dari sudut pandang
konsumen,
pelayanan
sering
kali
digunakan sebagai indikator nilai atau
mutu restoran dihubungkan dengan
manfaat atau fasilitas yang tersedia seperti
keramahan personal selling, pelayanan
yang baik, dan
tepat waktu dalam
memesan makanan atau minuman.
Adaptasi Budaya
Budaya merupakan pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikasi
konsumen. Unsur-unsur budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan
konsumen. Budaya merupakan perangkat
yang rumit dari nilai-nilai yang dicitrakan
oleh konsumen. Citra yang mengandung
pandangan dari konsumen. Kebudayaan
sangat
erat
hubungannya
dengan
masyarakat. Masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
itu sendiri. Kebudayaan sebagai sesuatu
yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi
yang
lain.
Kebudayaan
mengandung nilai sosial dan menjadi ciri
dari masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan adalah sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran konsumen,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah bendabenda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam beradaptasi dan pada akhirnya akan
melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Peradaban merupakan tata krama,
perilaku atau sopan santun. dan prilaku
sopan santun dan tata krama yang
diwujudkan oleh konsumen dalam
kehidupan sehari-hari dan sudah mencapai
perkembangan misalnya dalam teknologi
yang sudah lebih tinggi.
Bagaimana
seorang personal
selling dari restoran melakukan adaptasi.
Adaptasi ini dapat diartikan sebagai
penyesuaian terhadap lingkungan sekitar.
Sementara adaptasi kebudayaan dapat
diartikan sebagai perubahan di dalam
unsur-unsur kebudayaan yang menyebabkan unsur-unsur ini dapat berfungsi lebih
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
123
baik bagi pengelola restoran, dalam hal ini
restoran Cina kuno Ciledug, Tangerang.
Kebudayaan mempunyai fungsi,
artinya pola-pola kebudayaan menyediakan model-model yang berguna bagi orang
untuk berbuat apa yang dianggap perlu
diperbuat. Sementara kebudayaan sebagai
mekanisme yang adaptif juga mencakup
pengertian bahwa keanekaragaman dalam
tingkah laku manusia merupakan usaha
manusia untuk menyesuaikan atau
mengadaptasikan diri terhadap keadaan
tempat restoran membuka usahanya.
Ada hubungan yang erat antara
budaya dan lingkungan restoran. Lingkungan itu sendiri dapat dikategorikan
menjadi lingkungan fisik, dan lingkungan
masyarakat. Agar restoran dapat mempertahankan hidup, perlu adaptasi dengan
konsumen di sekitar restoran tersebut.
Adapun adaptasi itu dapat diartikan
sebagai penyesuaian hidup dengan
masyarakat sekitar restoran.
Pemasaran dimulai dari teman
Teman adalah orang yang sudah
sering bertemu dengan kita dan pada
akhirnya kita bergaul dengannya dan
terjadi interaksi dengan teman tersebut.
Jika dikiaskan dengan pemakaian kata
‘teman’ seperti sendok adalah temannya
Dalam konteks pergaulan, kita bisa
memahaminya dengan orang yang hampir
selalu bersama kita.
Namun, ada beberapa masalah.
Pertama, kita bisa mempunyai teman yang
jauh dan hampir tidak pernah bersama atau
berkomunikasi dengannya, teman saat SD
misalnya. Selanjutnya, orang yang tidak
selalu bersama bisa juga dianggap teman,
teman se-jurusan misalnya. Terakhir, kata
teman ini bermakna sangat luas dan bisa
ditempel-tempelkan
dengan
kata
keterangan macam-macam, seperti teman
dekat, teman kantor.
Dalam tingkatan pertemanan, cakupan teman sangatlah luas. Orang yang
sekedar bertemu setiap hari dalam masyarakat bisa kita anggap teman meskipun
hanya bertatap muka atau mengobrol pun
tak pernah. Kadang-kadang bahkan cuma
tahu muka saja asal satu lembaga bisa
dianggap teman. Orang yang bergaul
dengan kita sekedarnya, orang yang sering
bergaul dengan kita, dan orang yang tahu
kita luar-dalam juga merupakan teman.
Jadi teman itu orang yang pernah
bersama dengan kita pada suatu hal, bisa
dalam hal apa pun. Bisa waktu, tempat,
kejadian, atau aktivitas.
Dalam pergaulannya, teman adalah
orang yang bisa kita ajak bicara dengan
mudah walaupun hal itu sedikit sensitif.
Teman selalu saling menghargai dan
berupaya supaya tidak menyakiti satu
sama lain. Kenalan bisa kita ajak datang ke
rumah, tetapi mungkin teman bisa masuk
sampai dapur dan kamar. Teman tahu
gaya, kebiasaan, dan identitas kita. Ia
cukup peduli jika kita terjadi apa-apa dan
membantu jika ia bisa. Setidaknya,
seorang teman tahu dan peduli kalau kita
itu ada.
Implementasi Teori yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan teori
kendali organisasi konsertif, karena
peraturan yang ada tidak tertulis dan
peraturan yang ada berjalan normal dan
alami. Penerapan Komunikasi Pemasaran
oleh personal selling, publicity melalui
brosur dan melakukan pelayanan pada
konsumen. Hal-hal yang dilakukan dalam
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
124
Marketing Mix adalah : Adanya produk
yang bervariasi seperti makanan dan
minuman untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Adanya harga yang
bervariasi, hal ini dibuat berdasarkan
kemampuan ekonomi atau daya beli
konsumen. Adanya promosi lewat brosur.
Tempat yang digunakan adalah di Ciledug,
Tangerang. Pelaksana dari promosi produk
adalah Personal Selling.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Agus. 2002.
Komunikasi
Pemasaran. Bandung. Erlangga
Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2001.
Manajemen
Pemasaran
di
Indonesia, Jilid 2 Salemba Empat
dan Pearson Education Indonesia,
Jakarta
Kotler,
Philip. 2008. Prinsip-Prinsip
Pemasaran, Edisi ke 12 Jilid 1
dan 2 Terjemahan, Erlangga,
Jakarta
Kotler, Philip dan Keller. 2009. Marketing
Management, Milenium Edition,
Inc Prentice Hall
Littlejohn, W. Stephen. 2011. Teori
Komunikasi, Theories of Human
Communication,
Salemba
Humanika.
Poerwadarminta, 1982. Susunan, Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Cetakan
Ke 5, Balai Pustaka, Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi
yang Kreatif & Analisis kasus
Integrated
marketing
Communication,
Gramedia
Pustaka Utama
Rianto,
Yatim.
1996.
Metodologi
Penelitian Pendidikan, Suatu
Tinjauan Dasar, SIC, Surabaya
Swastha, Basu. dan Handoko. 1997.
Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty
Tjiptono, Fandy.
2008.
Strategi
Pemasaran, Edisi III,
Andi,
Yogyakarta
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
125
Download