KUALITAS SITUS WEB PEMERINTAH KABUPATEN

advertisement
KUALITAS SITUS WEB
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
ARTIKEL ILMIAH
Heru Prayitno
P2FB07066
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
1
2
KUALITAS SITUS WEB
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
HERU PRAYITNO
P2FB07066
Disetujui untuk dipublikasikan:
I.
II.
Prof. Dr. Paulus Israwan Setyoko MS
Pembimbing 1
……………………………………
Drs. Pawrtha Dharma, M.Si
Pembimbing 2
…………………………………….
Purwokerto, 6 Februari 2012
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
Ketua Program Studi
Ilmu Administrasi
Dr. Ali Rokhman, M.Si
NIP 19671017 199303 1 003
3
KUALITAS SITUS WEB
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
Oleh :
Heru Prayitno
RINGKASAN
Pengembangan situs website Pemerintah Daerah merupakan bentuk pelayanan publik
baru (New Public Service) di bidang Administrasi Publik, sebagai sarana efektif
untuk memberikan pelayanan dan informasi yang lebih baik dan efisien di era
teknologi digital. Tujuan penelitian guna mengetahui kualitas website Pemerintah
Kabupaten Purbalingga (http://www.Purbalinggakab.go.id) dalam meningkatkan
kinerja pelayanan publik. Responden penelitian meliputi Guru TIK, Wartawan dan
Pengguna yang tercatat (subscribed) pada admin web. Jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Teknik pemilihan sampel dengan purposive samplin dengan instrumen
utama kuesioner. Kualitas website diukur dengan instrumen webqual, yang meliputi
kemudahan / kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi. Teknik analisa data
dengan Importance Performance Analysis dan statistika deskriptif. Data kriteria web
ideal dibandingkan dengan kondisi sesungguhnya. Hasil penelitian menunjukkan
kualitas layanan website kurang karena skor gap menghasilkan nilai minus yakni 0,64. Gap paling tinggi adalah usability(-0,68), information quality(-0,66), dan
interaction quality(-0,59). Tingkat kesesuaian unsur importance dan performance
sangat tinggi yakni 85%. Kecepatan akses web, kemudahan berinteraksi, layanan
yang dijanjikan maupun desain web memiliki skor yang paling rendah diantara item
yang lain. Responden wanita, penggunaan USB untuk akses internet, pengalaman
lama mengenal internet, usia responden di bawah 35 tahun memiliki kepuasan yang
rendah dalam menilai kualitas layanan website. Pemerintah Kabupaten Purbalingga
harus berusaha untuk meningkatkan kualitas website
dengan memperkuat
Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan Anggaran yang memadai.
Kata kunci : e-government, gap, importance performance analysis, information
quality, interaction quality, usability, web, webquality.
4
QUALITY OF WEB-SITE
OF THE GOVERNMENT OF PURBALINGGA REGENCY
IN IMPROVING PUBLIC SERVICE
SUMMARY
The development of the website of „Regency Government‟ is a new public service in
the field of Public Administration. It is an effective means to give better service and
more efficient in the digital era. The aim of the research is to know the quality of the
website of the government of Purbalingga Regency (http://www.Purbalingga.go.id) in
improving the work of public service. Respondent of the research includes TIK
teachers, journalist, and subscribers recorded in admin-web. The kind of research is
descriptive qualitative. The technique of choosing samples uses purposive sampling.
The main instrument is questioner. The quality of the website is measured with webqual instrument which include usability, information quality, and interaction quality.
Technique data analysis uses Importance Performance Analysis and Descriptive
Statistic. Data about ideal criteria of web is compared with the real condition. The
result of the research shows that the quality of the website service is still low because
the gap score results in minus grade that is – 0,64. The highest gap is usability(-0,68),
then information quality(0,66) and interaction quality (0,59). The appropriateness
between importance and performance is very high that is 85 %. The speed of web
access, the interaction among visitors, service promised as well as web design has the
lowest score among other items. Female respondent, the USB user for internet access,
the experience in using internet, the age of respondent under 35 years have low
satisfactory in determining the website service quality. The government of
Purbalingga regency must make an effort to improve the quality of website by
strengthening the organization Human Resources and adequate financial support.
Key word : e-government, gap, importance performance analysis, information
quality, interaction quality, usability, web, webquality.
I.
PENDAHULUAN
Dasar teoritis pelayanan publik ideal menurut paradigma New Public
Service adalah pelayanan publik yang responsif terhadap berbagai kepentingan
dan nilai yang ada. Tugas pemerintah melakukan negosiasi dan elaborasi
berbagai kepentingan komunitas sehingga karakter dan nilai yang terkandung
5
dalam pelayanan publik harus berisi preferensi nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat. Karena masyarakat bersifat dinamis, maka karakter pelayanan
publik harus selalu berubah mengikuti perkembangan masyarakat (Denhardt &
Denhardt, 2003:9).
Website Pemerintah Daerah sebagai bentuk Pelayanan publik berbasis
internet (electronic government) perlu mendapatkan perhatian karena sebagai
model pelayanan publik baru
(new public service) sehingga harus bersifat
nondiskriminatif sebagaimana dasar teoretis yang digunakan, yakni menjamin
adanya persamaan di antara warga negara, tanpa membeda-bedakan asal usul,
kesukuan, ras, etnik, agama, dan latar belakang kepartaian. Karena fungsi
pemerintah memberikan informasi kepada warganya baik secara pasif maupun
aktif termasuk akses ke data publik, ketentuan resmi termasuk situs web
pemerintah (Denhardt & Janet Vinzant, 2007:97).
Instruksi Presiden No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government serta Edaran Menteri Komunikasi dan
Informasi No. 65/2002, tentang pengembangan layanan pemerintah secara
elektronis pada berbagai instansi pemerintah, baik di pusat dan daerah
merupakan upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat Indonesia untuk
lebih memanfaatkan Teknologi Informasi. Selain itu buku panduan yang
diterbitkan
manajemen
diantaranya
sistem
pengembangan
dokumen
infrastruktur
elektronik,
portal
penyusunan
pemerintah,
rencana
induk
pengembangan E-Government lembaga, penyelenggaraan situs web pemerintah
daerah, dan masih banyak lagi.
Banyak ditemukan situs website pemerintah daerah yang dibangun
seadanya tanpa memperhatikan acuan seperti yang dituangkan dalam buku
panduan sehingga situs web hanya sebatas proyek tanpa ada pengelolaan lebih
lanjut, dan itu yang terjadi pada situs web pemerintah diseluruh Kabupaten di
Jawa Tengah. Situs web pemerintah kabupaten sebagian besar sebatas
menampakkan informasi, belum menunjukkan tahapan interaksi maupun
transaksi (Rokhman, 2008).
6
Hasil survey e-government Pemerintah Kabupaten Purbalingga
yang
dilakukan oleh PT Jaringan Lintas Utara (Jatara) Yogyakarta pada tahun 2006
menunjukkan unsur kekuatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
diantaranya sumber daya manusia berpendidikan cukup memadai, adanya
kesadaran dan inisiatif mengenai perlunya teknologi informasi, jumlah perangkat
keras yang memenuhi, ketersediaan jaringan, tingginya keinginan masyarakat
untuk memperoleh informasi (Jatara, 2006:28). Sisi kelemahan adalah adanya
SDM yang tidak termanfaatkan secara optimal, beluma adanya penanggungjawab
untuk keamanan dan kerusakan, belum adanya sistem yang terpadu dan masih
mahalnya akses terhadap fasilitas pendukung teknologi informasi oleh sebagian
masyarakat.
Situs web Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang merupakan bagian
dari pelayanan publik di bidang teknologi informasi berbasis internet perlu
diteliti apakah fungsi dan peranannya memiliki kualitas yang sesuai dengan
harapan para pengguna. Pengunjung situs web yang tercatat pada counter
pengunjung sampai dengan pertengahan tahun 2011 mencapai lebih dari 8
(delapan) juta serta kemajuan teknologi alat komunikasi khususnya internet
semakin banyak diminati masyarakat dan merupakan aset positif dalam
penyampaian program program informasi layanan bagi masyarakat yang
seharusnya dapat ditangkap oleh penentu kebijakan khususnya hal yang berkaitan
dengan implementasi electronic government melalui website Pemerintah Daerah.
Maka diperlukan sebuah evaluasi terhadap website yang dimiliki oleh pemerintah
Kabupaten Purbalingga, sehingga akan diketahui kualitas situs website ini dilihat
dari segi pengguna atau masyarakat dan dari standar pemerintah yaitu berdasar
Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah yang dikeluarkan oleh
Kementerian Komunikasi Republik Indonesia tahun 2003.
7
II. METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian deskriptif kuantitatif.
menggunakan penelitian survai, karena
Pendekatan penelitian ini
peneliti ingin menggambarkan
karakteristik tertentu dari suatu populasi berkenaan dengan sikap, tingkah laku,
atau aspek sosial lainnya (Sanapiah Faisal, 2001:21). Peneliti ingin mengetahui
kualitas website http://www.Purbalinggakab.go.id dalam meningkatkan kinerja
pelayanan publik.
Teknik pengumpulan data primer menggunakan kuesioner yang
dikirimkan melalui email responden serta dikerjakan langsung untuk guru TIK.
Pengolahan data dengan teknik statistik untuk mengolah informasi kuantitatif
(data kuantitatif) sedemikian rupa sehingga informasi atau data tersebut
mempunyai arti (Sanapiah Faisal, 2001:163).
Populasi pengguna website Pemerintah Kabupaten Purbalingga bersifat
intangibel (tidak tampak) dan sulit dihitung karena berkaitan dengan dunia maya.
Namun demikian terdapat komunitas tertentu yang senantiasa aktif mengunjungi
dan menggunakan situs web Pemerintah Purbalingga untuk berbagai keperluan
dan kepentingannya yakni Wartawan yang sering menulis berita tentang
Purbalingga, Guru TIK SMP yang mengajarkan tentang akses web situs
pemerintah serta pengguna yang telah tercatat karena melakukan subscribe
sehingga telah tercatat pada admin pengelola web.
Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah
nonprobability sampling
yaitu
pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang yang sama bagi wakil populasi untuk dipilih menjadi sampel penelitian.
Dengan menggunakan tabel Nomogram dari Harry King (Sugiyono, 2008)
akhirnya ditentukan sampel penelitian. Sampel secara sistematis (systematic
sampling), diurutkan dan dipilih berdasarkan nomor urut ganjil genap. Dari
daftar wartawan, guru TIK SMP serta daftar user subcribe pada admin web
dipilih pada nomor urut genap.
8
Teknik pengumpulan data primer menggunakan kuesioner atau angket
yang dikirimkan melalui email responden serta dikerjakan langsung untuk guru
TIK. Data sekunder tentang kebijakan pengelolaan website melalui informan di
bidang Humas Setda maupun bidang Informasi komunikasi Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga.
Variabel kualitas situs web meliputi usability (fungsi/kegunaan/
kemudahan), Information Quality (kualitas informasi), Service Interaction
Quality (kualitas interaksi layanan) yang merupakan gabungan dari parameter
Asisten Deputi Media Baru Depkominfo yang digunakan untuk menilai situs web
Pemerintah Daerah serta instrumen webqual versi 4.0 (Stuart J. Barnes, Kenny
Liu, Richard T. Vidgen, 2001). Dengan menggunakan teknik
Importance
Performance Analysis masing masing variabel di hitung tingkat kepentingan,
pelayanan yang diharapkan atau expected (Y) dan kinerja, pelayanan yang
diterima atau perceived (X) dari website Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived service)
sesuai atau bahkan melebihi apa yang diharapkan pengguna website (expected
service), maka kualitas website dipersepsikan baik. Sebaliknya jika pelayanan
yang diterima (perceived service) lebih rendah dari yang diharapkan (expected
service), maka kualitas website masih kurang. Dengan diagram Importance
Performance Analysis dapat diukur tentang atribut apa yang seharusnya
dikerjakan oleh Pemerintah Daerah agar menghasilkan web yang semakin
berkualitas.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa website Pemerintah Kabupaten
Purbalingga yang beralamat pada http://www.purbalinggakab.go.id memiliki
kualitas kurang dalam melayani pengguna. Hasil ini menguatkan penelitian
sebelumnya tentang kualitas website Pemerintah Kota Surakarta (Hendra
Rahman, 2010). Hasil penelitian meneunjukkan bahwa skor kinerja/performance
9
(perceived) adalah 3,71 dan lebih rendah dari skor importance (expected) 4,35
atau dengan selisih / gap minus yakni – 0,64 sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Skor Kualitas Website Pemerintah Kabupaten Purbalingga
PROFIL
RESPONDEN
KETERANGAN
FREQ
RATA RATA
PERFOR
IMPOR
MANCE
TANCE
WEB(X)
WEB(Y)
3.70
4.32
SKOR
KUALITAS WEB
(X-Y)
JENIS
LAKI LAKI
29
KELAMIN
PEREMPUAN
11
3.73
4.45
-0.72
KURANG DARI 35 THN
20
3.62
4.38
-0.77
LEBIH DARI 35 TAHUN
20
3.80
4.33
-0.53
AKSES
MODEM USB
16
3.72
4.46
-0.74
INTERNET
KABEL/PROVIDER
24
3.70
4.28
-0.59
PENGALAM AN
KURANG DARI 3 THN
9
3.85
4.29
-0.44
INTERNET
LEBIH DARI 3 TAHUN
31
3.67
4.37
-0.71
USER
18
3.70
4.47
-0.78
USER +
22
3.72
4.26
-0.54
RATA RATA
3.71
4.35
- 0,64
UMUR
PEKERJAAN
-0.62
Sumber : Hasil Penelitian
Hasil analisis statistik deskriptik dengan memperhatikan profil responden
menunjukkan bahwa responden Wanita memiliki skor gap -0.72 yakni lebih
tinggi dari responden Laki-Laki yakni memperoleh -0.62. Hal ini terjadi karena
konten atau isi website Pemerintah Kabupaten Purbalingga bukan ”selera” untuk
wanita sehingga memiliki tuntutan yang tinggi. Sebagaimana dirilis oleh
Kompas.com bahwa pengguna internet perempuan lebih sedikit dibanding
dengan laki-laki, yakni hanya 35 % dari pengguna aktif di Indonesia pada tahun
2010 (http://tekno.kompas.com/read/2011/01/23/12503713/ Perempuan.Lebih.
Dominan.di.Internet). Walau sama-sama mengakses internet, ternyata perempuan
dan laki-laki memiliki selera yang berbeda dalam menentukan konten apa yang
menarik bagi sebagian besar mereka. Perempuan memang lebih suka
bersosialisasi, membeli dan mengikuti topik yang erat hubungannya dengan
10
kaum perempuan, sedangkan laki-laki lebih kepada pengetahuan, berita, forum
dan membeli barang yang dekat dengan karakteristik mereka seperti komputer
dan gadget.
Responden yang menggunakan modem USB, usia responden di bawah 35
tahun, pengalaman internet lebih dari 3 tahun memiliki skor gap yang lebih
tinggi dibandingkan profil lainnya. Dengan demikian semakin tinggi gap / selisih
menandakan semakin rendahnya kepuasan, dan hal itu menunjukkan kurang /
rendahnya kualitas website. Khusus untuk pengguna internet lebih dari 3 (tiga)
tahun memiliki tingkat ketidakpuasan akan kualitas web yang lebih tinggi karena
dengan bertambahnya ketrampilan penguasaan internet maka pengguna akan
memiliki minat terhadap informasi maupun kebijakan publik yang diberikan
melalui situs web Pemerintah Daerah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Rokhman (2010:4) yang berjudul Potential
Users and Critical Success Factors of e-government Services: the Case of
Indonesia, bahwa pengguna internet yang telah cukup lama, lebih dari 3 tahun
akan memiliki perhatian terhadap e-government dibanding dengan pemula.
Tabel 3.2 Skor Kualitas Website setiap Variabel
VARIABEL
USABILITY
VARIABEL
SKOR
INFORMATION
QUALITY
VARIABEL
SKOR
INTERACTION
QUALITY
SKOR
PERFORMANCE
3.74
PERFORMANCE
5.78
PERFORMANCE
3.55
IMPORTANCE
4.42
IMPORTANCE
4.44
IMPORTANCE
4.14
SKOR GAP
-0,68
SKOR GAP
-0,66
SKOR GAP
-0.59
Sumber : Hasil Penelitian
Aspek kegunaan (usability) memiliki gap / selisih paling tinggi antara
realitas dan harapan yakni -0,68, kemudian berturut turut aspek kualitas
informasi (- 0,66) dan kualitas interaksi (- 0,59). Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas web Pemerintah Daerah masih dalam tahapan persiapan / web presence
11
atau publish dan belum memasuki tahap pematangan maupun pemantapan
apalagi pemanfaatan. Hasil penelitian menguatkan peneliti sebelumnya Edwi
Arief Sosiawan (2005) dan juga hasil Survai online yang dilakukan terhadap 30
Kabupaten dan enam kota di Jawa Tengah (Rokhman, 2008) yang menyatakan
bahwa sampai dengan saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik
melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs web, namun
implementasi mayoritas situs web Pemerintah Daerah masih berada pada tingkat
pertama yakni publish.
Hasil analisis Importance Performance Analysis menghasilkan diagram
sebagaimana di bawah ini.
Diagram cartesius Importance Performance
10
4.80
11
9
Importance Web Pemkab
4.60
8
2
12
6
5
4.40
14
20
7
19
17
16
4
13
24
18
3
1
4.20
15
23
22
4.00
21
3.80
3.60
3.40
3.60
3.80
4.00
Performance Web Pemkab
Gambar : 3.1. Grafik Importance Performance Analysis
Sumber : Hasil Penelitian
Kuadran satu (high importance & low satisfaction) kondisi pada saat ini belum
memuaskan sehingga
Pemerintah Daerah / pengelola situs berkewajiban
mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja
12
berbagai faktor tersebut, yakni atribut nomor 9, 2, 5 dan 20 kecepatan akses,
kemudahan berinteraksi, penampilan website, rasa aman. Kuadran dua (high
importance & high satisfaction) faktor penunjang bagi kepuasan konsumen
sehingga pengelola situs web berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi
yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai
diantaranya atribut nomor 10, 11, 8, 12, 13, 4, 6 dan 14 yakni akurasi informasi,
dapat dipercaya, menguntungkan, terkini, relevan, desain web dan mudah
dipahami. Sedangkan atribut nomor 21, 22, 15, 23, 16, 17 masuk dalam kuadran
tiga, (low importance & low satisfaction) yakni tingkat kepuasan yang rendah
dan sekaligus dianggap tidak terlalu penting bagi pengguna, sehingga pihak
pengelola situs tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian
pada faktor –faktor tersebut. Termasuk dalam atribut tersebut adalah perasaan
pengunjung, komunikasi dengan admin, detail informasi, dan kelengkapan
informasi. Kuadran empat, (low importance & high satisfaction) tidak terlalu
penting seperti atribut kemudahan mengoperasikan serta menavigasikan web,
sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait
dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas
penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan.
IV.
KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan dan analisis hasil penelitian tentang kualitas
layanan publik berbasis web pada situs Pemerintah Kabupaten Purbalingga
bahwa kualitas layanan website kurang karena skor gap menghasilkan nilai
minus yakni -0,64. Gap paling tinggi adalah usability, kemudian information
quality, dan interaction quality. Tingkat kesesuaian antara unsur importance dan
performance sangat tinggi yakni 85%. Kecepatan akses web, kemudahan
pengunjung berinteraksi, layanan yang dijanjikan maupun desain web memiliki
skor yang paling rendah diantara item yang lain. Responden wanita, penggunaan
USB untuk akses internet, pengalaman lama mengenal internet, usia responden di
13
bawah 35 tahun memiliki kepuasan yang rendah dalam menilai kualitas layanan
website. Pemerintah Kabupaten Purbalingga harus berusaha untuk meningkatkan
kualitas website dengan memperkuat Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan
Anggaran yang memadai.
V. SARAN
1. Perlu
diupayakan
agar
pengelolaan
website
Pemerintah
Kabupaten
Purbalingga mengacu pada buku panduan pengelolaan website (USDRP,
2010).
2. Hendaknya Pemerintah Kabupaten memiliki desain / blue print dalam
pengembangan e-gov sebagai tindaklanjut rekomendasi dari Konsultan
Jaringan Lintas Utara (Jatara) serta implementasi dari Instruksi Presiden
Nomor 03 tahun 2003 tentang strategi pengembangan e-gov.
3. Kecepatan akses serta kemudahan untuk berinteraksi dengan admin maupun
pengunjung web harus menjadi skala prioritas dengan cara perawatan dan
penempatan SDM yang memadai.
4. Desain dan content web Pemerintah Kabupaten Purbalingga hendaknya
dibangun dengan menarik, berisi content yang senantiasa di update sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Sub domain link hendaknya diupayakan dapat
diakses dengan melibatkan serta mengefektifkan peran Dinas / SKPD terkait.
14
DAFTAR PUSTAKA
Denhardt & Denhardt. 2003. The New Public Service: An Approach To Reform.
International Review of Public Administration Vol 8 No 1.
Denhardt, Janet Vinzant. 2007. The new public service: serving, not steering. Library
of Congress Cataloging-in-Publication. M.E. Sharpe, Inc. Data 80
Business Park Drive, Armonk, New York 10504 240 p.
Edaran Menteri Komunikasi dan Informasi No. 65/2002 Pengembangan Layanan
Pemerintah Secara Elektronis pada berbagai instansi pemerintah .
Edwi Arief Sosiawan, 2005. Evaluasi Implementasi E-government pada Situs Web
Pemerintah Daerah di Indonesia : Perspektif Coontent dan Manajemen.
http://www. edwi.dosen.upnyk.ac.id/manajemen%20egov.pdf
Faisal, Sanapiah. 2001. Format-format Penelitian Sosial. PT Raja Grasindo Persada
Jakarta, 293 hlm.
Hendra Rahman. 2010. Kualitas Pelayanan Website Resmi Milik Pemerintah Kota
Surakarta. Pustaka.uns.ac.id
Instruksi Presiden No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government
Jatara. PDE. 2006. Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Master Plan
Egovernment Kabupaten Purbalingga. PT Jaringan Lintas Utara
Yogyakarta dan Kantor PDE dan Arsip Daerah Kabupaten Purbalingga.
John A. Martilla and John C. James , Importance-Performance Analysis. The Journal
of Marketing Vol. 41, No. 1 (Jan., 1977), pp. 77-79
Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction – Teknik Mengukur dan
Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN –
JP. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rokhman, Ali. 2008, “Potret dan hambatan e-government Indonesia”. Inovasi online,
edisi vol.11/XX, Juli 2008.
Rokhman, Ali. 2010 .Potential Users and Critical Success Factors of e-government
Services: the Case of Indonesia. Paper. INCOPO Yogyakarta 2011.
15
Stuart J. Barnes, Kenny Liu, Richard T. Vidgen. 2001. Evaluating Wap News Sites
School of Management, University of Bath, Bath BA2 7AY, United
Kingdom.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta
Bandung, 334 hlm.
USDRP. 2010. Panduan Pembangunan Situs Web Pemerintah Daerah. Urban Sector
Development Reform Project. Jakarta.
---------; (http: // tekno.kompas.com / read / 2011/ 01/23/ 12503713 /Perempuan.
Lebih. Dominan.di.Internet).
----------;Peraturan Menkominfo Nomor 28 Tahun 2006 tentang Penggunaan nama
domain go.id untuk situs resmi pemerintah pusat dan daerah.
Download