i “EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA CETAK

advertisement
“EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA CETAK TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN IB HASANAH CARD BNI
SYARIAH ”
(Suatu Pendekatan Konsep “AIDA”)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah(S.E.Sy)
Oleh:
HAFIDHUDDIN
NIM:
1110046100065
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2015 M
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 07 Mei 2015
Hafidhuddin
NIM : 1110046100065
iv
ABSTRAK
Hafidhuddin. NIM 1110046100065. Efektifitas Periklanan pada Media
Cetak Menggunakan Konsep AIDA Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
iB Hasanah Card BNI Syariah. Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan
Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M. xi + 79 halaman + 16 halaman lapiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas periklanan
berdasarkan konsep AIDA terhadap pengambilan keputusan nasabah
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syaraiah dan untuk mengetahui variabel
mana dari konsep AIDA yang berpengaruh paling dominan terhadap pengambilan
keputusan tersebut.
Populasi penelitian inu adalah nasabah iB Hasanah Card BNI Syariah di
wilayah JABODETABEK. Pengambilan responden sebagai objek penelitian
terkait pada masyarakat nasabah iB Hasanah Card BNI Syariah dan karena
menggunakan metode convenience sampling, maka penelitian ini mendapatkan 73
orang responden. Metode pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan
(field research) dengan membagikan kuesioner dan riset perpustakaan data.
Teknik pengolahan datayang digunakan ialah pengolahan data dengan bantuan
perangkat lunak SPSS versi 19, Eviews versi 7, dan menggunakan skala likers
pada kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, periklanan yang dilakukan iB
Hasanah Card pada media cetak yang didasarkan dengan konsep AIDA bahwa
tidak semua dari variabel-variabel AIDA (attention, interest, desire, dan action)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi yang diatas
dan dibawah 0,05, variabel interest dan variabel desire masing-masing 0,344 dan
0,844, sedangkan variabel attention dan variabel action masing-masing 0,044 dan
0,000.
Kata kunci
: Konsep AIDA, periklanan, media cetak, hasanah card
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Melihat lagi Maha
Mendengar, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Syariah(S.E.Sy) pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini banyak
pihak yang telah membantu baik materil maupun immateril, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H dan H. Abdurrauf, Lc, MA, Ketua dan
Sekretaris Program Studi Muamalat.
3.
Dr. Alimin Mesra, M.Ag dan Fuad Hadziq, M.Si, dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak meluangkan waktu disela-sela kesibukan dalam
memberikan nasihat, kritik dan saran untuk membangun penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4.
Drs. Hamid Farihi, M.A, dosen penasihat akademik yang telah memberikan
nasihat dan arahan.
5.
Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah ikhlas berbagi
ilmu pengetahuan dan pengalamanya kepada penulis.
6.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga atas pengorbanan kedua orang tuaku
tercinta Saidri dan Siti Musdalifah, yang telah memberikan segala dukungan
baik materil maupun immateril serta doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan masa studi S1.
7.
Kakak dan Adikku tersanyang Rosyidah, Arifuddin dan Nurul Khoiriyah
yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan studi S1.
vi
8.
Seluruh keluarga besar PSM UIN Jakarta, khususnya Vista, Parda, Lullaby,
Subito, Abbando, Cahon, Otung, Ardito, Tira, Colica, Gisti, Guji, Gupa,
Vorest, Mudei, Iray, Kendang dan lain-lain, terima kasih atas dukungan dan
pengalaman yang telah diberikan selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
9.
Seluruh teman-teman seperjuangan Program Muamalat angkatan 2010,
khususnya Tomy, Theo, Edwin, Faqih, Ryan, Imam, Ikhwan, Iki, Nimas dan
lain-lain, terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan
selama ini.
10. Seluruh teman-teman LISENSI yang telah memberikan bantuan dan
dukungan selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT
memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan mereka.
Amin.
Demikian ini penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf yang sebesarbesarnya apabila terdapat kata-kata di dalam penulisan skripsi ini yang kurang
berkenan bagi pihak-pihak tertentu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, Maret 2015
Penulis
Hafidhuddin
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
PESETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .............................................................
LEMBAR PERNYATAAN ...............................................................................
ABSTRAK ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR SKEMA ..........................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 7
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................ 7
D. Tujuan dan Manfaat Penulisan ....................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ..................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran ............................................................ ........................... 11
B. Periklanan ....................................................................................... 15
C. Konsep AIDA ............................................................ ..................... 20
D. Keputusan Pembelian ............................................................ ......... 22
E. Kerangka Pikir ............................................................ .................... 23
F. Review Studi Terdahulu ............................................................ .... 24
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................. ............................. 28
B. Sumber Data ............................................................................... .... 28
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... . 29
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 30
E. Objek Penelitian .................................................. ............................ 31
F. Operasional Variabel Penelitian .................................................. ... 31
G. Pengukuran Instrumen Penelitian .................................................. . 32
H. Metode pengolahan dan analisis data ............................................. 33
I. Hipotesis .................................................. ....................................... 37
viii
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BNI Syariah ....................................................... 39
B. Statistik Deskritif......................... ................................................... 48
C. Analisis Deskriptif ....... ................................................................... 52
D. Uji Instrumen penelitian ............................................. .................... 56
E. Uji Hipotesis ............................................. ...................................... 64
F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. ............. 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 76
B. Saran ................................................................................................. . 77
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 81
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 ............................................................................................................. 5
Tabel 2.1 ............................................................................................................. 24
Tabel 4.1 ............................................................................................................. 47
Tabel 4.2 ............................................................................................................. 49
Tabel 4.3 ............................................................................................................. 49
Tabel 4.4 ............................................................................................................. 50
Tabel 4.5 ............................................................................................................. 50
Tabel 4.6 ............................................................................................................. 51
Tabel 4.7 ............................................................................................................. 52
Tabel 4.8 ............................................................................................................. 53
Tabel 4.9 ............................................................................................................. 54
Tabel 4.10 ............................................................................................................ 54
Tabel 4.11 ............................................................................................................ 55
Tabel 4.12 ............................................................................................................ 56
Tabel 4.13 ............................................................................................................ 58
Tabel 4.14 ............................................................................................................ 60
x
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1 ......................................................................................................... 24
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi islam beberapa tahun belakangan ini terlihat
begitu pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya bank umum konvensional yang
berlomba-lomba membuka diri untuk menjadi bank umum syariah, sampai saat ini
tercatat sebanyak 11 bank umum syariah yang telah beroprasi. Keadaan ini telah
menunjukkan indikasi positif bahwa ekonomi Islam dapat diterima dengan baik di
Indonesia.
Dengan banyaknya bank-bank syariah baik yang beroperasi secara stand
alone maupun yang sudah menerapkan dual banking system, yang mana
perbankan konvensional dengan sistem konvensional bisa membentuk unit-unit
perbankan dengan sistem syariah merupakan sebuah fenomena tersendiri di negeri
ini.1
Hanya dalam kurun waktu 13 tahun sejak tahun 1992 hingga sekarang,
lembaga syariah di Indonesia tumbuh dengan pesat seperti perbankan syariah,
Asuransi Syariah, Reksadana syariah, Pegadaian Syariah, bahkan properti.2
Perkembangan ini semakin terlihat dengan jelas saat ini di mana semakin banyak
produk-produk yang muncul dengan lebel Islam ataupun syariah. Mulai dari make
up yang muncul dengan image syariah, bengkel yang muncul dengan label
1
Faisal Baasir, Indonesia Pasca Krisis: Catatan Positif da ekonomi (Jakarta: Pustaka
Sinar Haraan, 2004), h. 161 – 162
2
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan,
2006), cet. 1, h. 160
1
2
syariah, hotel, salon, restoran, dan masih banyak lagi lini usaha yang giat
mengeluarkan diri dengan image Islam ataupun syariah.
Sebagai negara yang mayoritas penduduk beragama Islam maka sudah
selayaknya sistem ekonomi Islam dapat dilaksanakan dengan baik pada negara
kita. Namun sebaliknya, kenyataan yang ada cukup memprihatinkan. Jumlah
penduduk yang beragama Islam lebih banyak seperti negara kita belum tentu
berjalan lurus dengan perkembangan perbankan syariah saat ini. Penggunaan
istilah-istilah seperti al-ijarah (sewa), al-qardh (pinjaman kredit), al-sharf (jual
beli mata uang), murabaha (keuntungan), musyarakah (pembiayaan), dan lain-lain
yang terlalu Arab agak mengganggu sosialisasi produk bank syariah.3
Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut para praktisi
perbankan untuk terus berinovasi dalam rangka menuai kebutuhan transaksi para
nasabah dengan menciptakan produk-produk baru. Dimana saat ini melakukan
transaksi yang cukup besar mengguakan uang tunai merupakan hal yang sangat
beresiko. Untuk itu saat ini mulai muncul solusi produk-produk yang menawarkan
sosuli pembayaran non tunai kepada masyarakat. Untuk itu tidak sedikit
perusahaan-perusahaan perbankan melalukan banyak cara untuk memperkenalkan
produknya. Sebagaimana dasar prinsip ekonomi bahwah setiap perusahaan dalam
menjalankan usahanya tentu mempunyai keinginan agar produknya dapat dikenal
dan digemari oleh masyarakat seperti yang diharapkan. Namun penting untuk
3
Deni Setiawan, “Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 22
April 2014 dari http://www.riaupos.com
3
ditekankan bentuk pemasaran tidak dimulai dengan suatu produk atau penawaran,
tetapi dengan pencarian peluang pasar.4
Meskipun perkembangan dan kinerja perbankan syariah saat ini terus
berkembang, namun proses sosialisasi pada masyarakat harus tetap gencar
dilakukan. Ditambah lagi saat ini semakin banyaknya prodak-prodak perbankan
syariah yang mulai ditawarkan kepada masyarakat. Salah satu cara yang paling
sering digunakan dan ampuh bagi perusahaan perbankan saat ini ialah dengan
memasang iklan baik dimedia cetak maupun di televisi.
Iklan bertujuan untuk meraih pencapaian perspektif positif. Iklan
merupakan
sumber
informasi
konsumen
dalam
pengambilan
keputusan
pembelian. Iklan tidak hanya sebagai medium penyadaran konsumen tentang
suatu produk, tetapi mendorong konsumen untuk membeli. Tujuan akhir dari
sebuah iklan bagi sebuah perusahaan adalah untuk mempengaruhi sikap, persepsi
dalam perilaku konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan yaitu membeli dan menggunakan produknya.
Periklanan seringkali menjadi perhatian penting karena selain posisinya
yang strategis yang mampu menjangkau konsumen secara luas juga memerlukan
biaya yang cukup besar. Yang terjadi dalam prakteknya adalah seringkali sebuah
iklan menjadi sumber pengeluaran yang besar tanpa mampu memberikan return
yang memuaskan ketika produk mereka gagal di pasaran.
Pada sebuah iklan, baik yang dipublikasikan melalui media penyiaran
maupun media cetak, pada dasarnya memiliki struktur. Struktur iklan pada kedua
4
Hendra, Teguh dan Ronny. A Rusli, Manajemen Pemasaran: Analisis, Pemasaran
Implementasi dan Kontrol, (Jakarta: PT Preshallindo, 1997), Jilid 1, h.8
4
media tersebut pada dasarnya sama, hanya bentuknya berbeda karena perbedaan
karateristik medianya. Untuk menghasilkan iklan yang baik selain memperhatikan
struktur iklan diperlukan juga rumus iklan “AIDA”. Pertama yaitu, Attention
berarti bahwa iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu,
iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak atau suarasuara khusus. Kedua, Interest yang mana iklan berurusan dengan bagaimana
konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen
harus dirangsang agar mau membaca, mendengar atau menonton pesan-pesan
yang disampaikan. Perhatian harus segera ditingkatkan menjadi minat agar
pembeli ingin mengetahui lebih rinci. Ketiga, Desire bermakna bahwa iklan harus
mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk
tersebut. Iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen
mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut untuk
menimbulkan rasa percaya pada diri pembeli dan memberikan pandangan positif
pada konsumen tentang produk sebagai acuan dalam keputusan untuk membeli
produk terhadap iklan. Kemudian, Action mengandung arti bahwa iklan harus
memiliki "daya" membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan
suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil,
hubungi, rasakan, gunakan dan lain-lain.
Setiap perusahaan tentu merasa sangat penting untuk melakukan promosi
agar produk yang ditawarkan dapat diketahui oleh khalayak banyak. Hal ini pun
dilakukan oleh BNI Syariah. BNI Syariah merasa penting untuk melakukan
promasi berupa iklan untuk menggenjot keuntungan perusahaan. Dimana saat ini
BNI Syariah lebih fokus pada promosi berupa iklan pada media cetak; fashion
5
magazine meskipun juga melakukan iklan pada koran, media online, media
televisi dll, namun tidak sebanyak yang dilakukan pada fashion magazine.
Adapun produk yang pernah melakukan iklan secara khusus ialah Tabungan
Hasanah, emas iB Hasanah, Griya Hasanah, dan iB Hasanah Card. Untuk
melakukan promosi tersebut PT. BNI Syariah tentu tidak mengeluarkan biaya
yang sedikit. Hal ini dapat terlihat dari lapoaran keuangan yang telah dirilis pada
tahun 2010 hingga 2014.
Tabel 1.1
Tabel Perbandiangan Biaya Promosi dan Laba PT. BNI Syariah
No
Periode
Biaya Promosi
Laba
1.
Mar – Des 2010
16.284
36.512
2.
Jan – Des 2011
30.706
72.386
3.
Jan – Des 2012
50.420
186.218
4
Jan – Des 2013
46.928
283.680
5
Jan – Jun 2014
18.349
370.161
*dalam juta rupiah
Sumber: Laporan keuanga BNI Syariah melalui www.bnisyariah.com
Dari data tersebut terlihat lonjakan laba yang cukup signifikan pada tahun
2013 meskipun biaya promosi pada tahun yang sama berkurang nilainya. Hal ini
secara sederhana dapat diartikan bahwa biaya promosi ditahun sebelumnya telah
memberikan dampak positif terhadap keuntungan perusahaan ditahun 2013.
Pada waktu belakangan ini iB Hasanah Card BNI Syariah sangat gencar
melakukan iklan pada media cetak khususnya majalah fashion muslim. Banyak
6
produk yang ditawar pada setiap iklannya untuk mengundang ketertarikan
nasabah menggunakan produk yang mereka tawarkan. Hasanah Card merupakan
kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah,
yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan
kompetitif tanpa perhitungan bunga. Hasanah Card adalah salah satu kartu
kredit yang menggunakan akad Syariah, yang diterbitkan oleh BNI Syariah.
Adapun akad yang digunakan dalam produk Hasanah Card BNI Syariah ini ialah
Kafalah, Qardh, dan Ijarah.
Untuk membantu peningkatan penjualan iB Hasanah Card BNI Syariah
pun telah melakukan berbagai macam promosi baik itu pada media televise
maupun media cetak. Terhitung sejak tahun 2012 iB Hasanah Card BNI Syariah
mulai gencar melakukan promosi pada media, khususnya media cetak; majalah.
Biaya yang dikeluarkan untuk promosi ini pun tidaklah sedikit. Menurut data
penulis, untuk satu kali iklan pada media cetak Scarf Magazine pihak iB hasanah
card BNI syariah harus mengeluarkan uang sebesar 15 juta untuk satu edisi. Untuk
biaya promosi yang tidak sedikit ini iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini telah
memiliki lebih 100 ribu nasabah yang terseber di seluruh Indonesia.
Berdasarkan latar belakang ini maka penulis tertarik untuk menulis
permasalahan ini dengan mengambil judul “EFEKTIVITAS IKLAN PADA
MEDIA
CETAK
MENGGUNAKAN
TERHADAP
IB
HASANAH
Pendekatan Konsep “AIDA”).
KEPUTUSAN
CARD
BNI
KONSUMEN
SYARIAH
(Suatu
7
B.
Identifikasi Masalah
1. Biaya promosi atau iklan sebuah produk baik pada televisi maupun pada
media cetak pasti akan menggunakan biaya yang tidak sedikit. Setelah
mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk melakukan promosi perusahaan
pasti menginginkan laba yang lebih besar.
2. Perbedaan output yang dihasilkan dari promosi pada media televisi dan media
cetak sangat berbeda, pada media televisi terdapat perpaduan antara gambar,
kata dan suara sedangkan pada media cetak hanyalah paduan antara gambar
dan kata.
C.
Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka
penelitian ini difokuskan pada aspek strategi pemasaran yang digunakan oleh
Hasanah Card Bank BNI Syariah dan kegiatan periklanan yang dilakukan oleh
Bank BNI Syariah dalam menarik minat masyarakat, terutama pengguna Hasanah
Card yang menjadi pelanggan media cetak.
Dengan demikian, untuk mempermudah pembahasan, maka penulis
memberikan masalah pokok yang diangkat dalam skripsi ini sebagai berikut :
1.
Berdasarkan konsep AIDA, apakah periklanan yang diterapkan PT. BNI
Syariah berpengaruh signifikan terhadap keputusan masyarakat menggunakan
Hasanah Card BNI Syariah.
2.
Di antara Variabel konsep AIDA tersebut, Variabel manakah yang
berpengaruh
dominan
terhadap
keputusan
menggunakan Hasanah Card BNI Syariah.
keputusan
masyarakat
8
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui apakah variabel periklanan menurut konsep AIDA berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan masyarakat menggunakan IB Hasanah
Card BNI Syariah.
2. Mengetahui variabe konsep AIDA manakah yang berpengaruh paling
dominan terhadap keputusan masyarakat menggunakan IB Hasanah Card BNI
Syariah.
Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini :
1. Manfaat Akademis, Menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran
khususnya periklanan menggunakan konsep AIDA.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada Bank tempat objek
penelitian sebagai informasi khususnya mengenai pengaruh periklanan
pada media cetak terhadap keputusan masyarakat menggunakan iB
hasanah card BNI Syariah.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap Bank
tempat objek penelitian yakni Bank Negara Indonesia, sehingga dijadikan
acuan untuk melakukan perbaikan.
c. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam
penelitian selanjutnya. Sehingga dapat dijadikan bahan studi komparasi
untuk penelitian selanjutnya.
9
E.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman
Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara
keseluruhan isi penulisan dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara
singkat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang masalah-masalah yang akan
diteliti, yakni mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kerangka teori, review studi terdahulu, metode penelitian ,dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan tentang Pemasaran, Bauran Pemasaran, Periklanan,
Konsep AIDA, Kerangka Berfikir, dan Review Studi Terdahulu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dikemukakan data penelitian dan metode yang digunakan
untuk melakukan penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dikemukakan tentang analisis data dan pembahasan, yang
menjelaskan analisis fungsi dan peran sumber daya manusia terhadap tingkat
produktivitas karyawan melalui metode analisis deskriptif kuantitatif, kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
10
Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian
sekaligus menjawab dari masalah yang telah dirumuskan. Selain itu juga berisi
saran-saran yang ditujukan untuk berbagai pihak dan rekomendasi yang muncul
berkaitan dengan pembahasan skripsi untuk penelitian selanjutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMASARAN
1. Pengertian Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Setiap perusahaan saat ini yang bergerak dalam bidang apapun pasti
berorientasi pada perolehan laba yang maksimal dalam jangka pendek hingga
jangka panjang. Untuk mencapai semua itu setiap perusahaan ini membutuhkan
apa yang disebut dengan pemasaran. Hal ini dikarenakan pemasaran ialah proses
pengenalan sebuah produk perusaan kepada konsumen.
Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan
barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu
serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.5 Pengertian
lainnya adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.6
Seorang manager pemasaran dalam mempromosikan produk-produknya
harus sesuai dengan kondisi dari produk-produk tersebut dengan benar,
sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quranul karim surah At-Taubah:19:
Artinya: “Hai Orang-oran yang beriman bertakwalah kepada allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah/9: 199)
5
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
h.3.
6
Kotler dan Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEK, 2013), edisi
Sembilan, Jilid 1, h. 6.
11
12
Pemasaran dapat juga kita artikan sebagai proses perpindahan sebuah
produk dari tangan produsen kepada tangan konsumen. Dengan kata lain
pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang berhubungan dengan arus
penyerahan barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.7
Menurut Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.8
Selain itu beberapa ahli juga memiliki persepsi tentang definisi dari
pemasaran, di antaranya adalah:9
a. Philip Kotler dan Duncan, (Marketing) pemasaran adalah semua
langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk menempatkan
barang-barang nyata ketangan konsumen.
b. Menurut
American
Marketing
association
pemasaran
adalah
pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan kepada arus aliran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
c. Menurut P. H Nystrom pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai
penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen.
Pemasaran adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat erat
berhubungan dengan situasi pasar, di mana kegiatan tersebut terdiri oleh:10
7
8
Muhammad Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.26.
J.Stanton, William, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Erlangga) Ed. 7. Jilid ke-1,
h.113
9
Philip Kotler dan Kevin Keller Lane, Marketing Management, Terj. Benyamin Molan,
Manajemen Pemasaran,( Jakarta: PT. INDEKS, 2009), h. 26.
10
Muhammad Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 30
13
1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar
2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi
kebutuhan pasar
3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk.
Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan bisnis perusahaan yang
menyeluruh yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen melalui suatu
proses pertukaran dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dapat
disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
Adapun
manajemen
pemasaran
sebagai
analisis,
perencanaan,
implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.11
2. Fungsi dan Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran menurut Kotler dan Keller dalam buku manajeman
pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa,
sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan.12
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:13
11
Philip, kotler, Prisip-prinsip Pemasaran, h. 18.
Kotler Philip dan Keller Kevin Lane, Marketing Management, Terj. Benyamin Molan,
Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS, 2009), h. 7.
13
Kasmir, Pemasaran Bank, h.57
12
14
1. Memaksimalkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2. Memaksimalkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah. Nasabh yang puas akan menjadi ujung
tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan
kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.
3. Memaksimukan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan
berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam
pilihan pula.
4. Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklan yang efisien.
3. Bauran Pemasaran
Dalam dunia pemasaran selalu terkait dengan yang dinamakan marketing
mix (bauran pemasaran), di mana marketing mix merupakan deskripsi dari suatu
kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi
penjualan.14 Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Bauran pemasaran menurut Kotler adalah kelompok kiat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar
14
Firdaus NH dkk, Dasar & Strategi pemasaran syariah, (Jakarta: Renaisa, 2005), h.22.
15
sasaran,15 sedangkan Jorome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono merumuskan
bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
Keempat strategi tersebut saling mempengaruhi, sehingga semuanya
penting sebagai satu satuan strategi, sedangkan strategi bauran pemasaran ini
merupakan bagian dari strategi pemasaran dan fungsi sebagai pedoman dalam
menggunakan unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan
oleh pemimpin perusahaan, strategi dan bauran pemasaran tersebut antara lain:16
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Promosi
B. PERIKLANAN
1.
Pengertian Periklanan
Well, Burnett, and Moriarty menyatakan periklanan adalah penyajian
komunikasi non personal dengan mengidentifikasi sponsor yang menggunakan
media untuk membujuk dan mempengaruhi audiens (Advertaising is paid non
personal communication from an identified sponsor using mass media to persuade
or infuance to audiance).17 Adapun menurut Stanton, Etzel, dan Walker
periklanan terdiri dari semua aktivitas yang terlibat dalam mempresentasikan
kepada konsumen sebuah produk non pribadi, dengan sponsor yang dikenal dan
pasar yang harus dibayar mengenai produk atau perusahaan (advertaising consists
15
16
Fandi Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), Cet. 1, h. 2
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
h.199.
17
Sandra, Moriatry, dkk, Advertising: Principle and Practice, (Pearson: Prentice Hall,
2008) ed. 8th, h.13
16
of all activities involved in presenting to an audiance a non personal, sponsor
identified, paid for massage about a product or organization).18
Periklanan adalah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh
perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan
masyarakat yang ditargetkan. Pada dasarnya periklanan merupakan salah satu
bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Periklanan harus
mampu membujuk konsumen supaya berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan
strategi pemasaran perusahaan untuk mendapatkan penjualan dan keuntungan.
Di samping itu, periklanan juga dipandang sebagai salah satu media yang
paling efektif di dalam mengkomunikasikan suatu produk barang atau jasa. Selain
itu juga periklanan yang diluncurkan oleh setiap perusahaan tidak lain agar
konsumen tertarik dan berharap tidak akan berpaling ke perusahaan sejenis. Untuk
menciptakan hal tersebut dapat dengan cara menerapkan promosi periklanan yang
menarik dan seefektif mungkin.
Pengertian periklanan menurut Philip Kotler adalah
semua bentuk
penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan
oleh sponsor yang dibayar.19 Sejalan dengan itu, Djaslim Saladin mengartikan
periklanan sebagai berikut: “Periklanan adalah semua bentuk penyajian yang
sifatnya nonpersonal, dan promosi ide-ide, promosi barang-barang atau jasa yang
dibayar oleh sponsor.20 Sedangkan Rhenald Kasali memiliki definisi yang
18
William, J. Stanton, dkk Fundamental Of Marketing, (T.tp. Mc Graw Hill, 1994), ed.
th
9 , h. 502
19
20
Kotler, Philp, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Indeks, 2007), Edisi.12 h. 254
Djaslim Saladin, Manajemen Pemasaran, (Bandung, Linda Karya, 2004), h. 129
17
berbeda, iklan media cetak adalah sebagai berikut: ”Iklan media cetak adalah
suatu media yang statis dan mengutamaka pesan visual”.21
Berdasarkan pendapat para ahli tentang definisi iklan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal
mengenai suatu barang atau jasa maupun ide sponsor tertentu yang dikeluarkan
hanya untuk kegiatan tersebut.
2.
Tujuan dan Fungsi Periklanan
Tujuan periklanan adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang
atau jasa.22 Dari segi lain tujuan periklanan yang nyata adalah mengadakan
komunikasi yang efektif. Adapun yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah
masyarakat sebagai penerima berita atau iklan yang dapat merubah sikap mereka
terhadap suatu produk. Tujuan periklanan tersebut diarahkan untuk memberikan
kesadaran kepada konsumen tentang adanya produk tersebut. Sedangkan tujuan
iklan menurut Kotler dibagi menjadi empat jenis:23
1. Informative Advertising (iklan yang informatif), iklan yang dilakukan
secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk atau untuk
memperkenalkan katagori produk baru, dimana tujuannya adalah
untuk membentuk permintaan utama.
2. Persuasive Advertising (iklan yang membujuk), iklan yang penting
dilakukan dalam tahap persaingan, dimana tujuannya adalah untuk
membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.
21
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 9
22
Basu Swasta, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta : Penerbit BPFI, 2000), h. 187
23
Philip, Koller, Marketing Management, h. 578
18
3. Coomparison Advertising (iklan yang membandingkan), iklan yang
langsung atau tidak langsung membandingkan merek perusahaan yang
satu dengan beberapa merek perusahaan yang lain.
4. Reminder Edvertising (iklan yang mengingat), iklan ini penting untuk
produk yang sudah dewasa sehingga konsumen tetap terus
memikirkan produk tersebut dan untuk meyakinkan konsumen bahwa
mereka telah melakukan pilihan yang benar.
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa tujuan dari periklanan
ialah untuk menyampaikan komunikasi yang ingin disampaikan oleh sebuah
perusahaan kepada nasabah atau masyarakat untuk membujuk dan mempengaruhi
pikiran, pengetahuan, serta kepercayaan sehinga akan terjadi perubahan sikap
untuk menggunakan produk perusahaan yang bersangkutan. Di mana periklanan
merupakan jenis komunikasi yang paling umum digunakan oleh sebuah
perusahaan untuk menyampaikan produk-produknya.
Menurut Basu Swastha fungsi periklanan sebagai berikut :24
a. Memberikan Informasi
Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan
memberikan
informasi
kepada
konsumen.
Membujuk
atau
mempengaruhi periklanan bersifat membujuk terutama kepada
pembeli
potensial
dengan
menyatakan
bahwa
produk
yang
diproduksinya lebih baik dari produk lain secara real dan jujur. Hal ini
sesuai dengan hadist Rasullulah, beliau Bersabda:25
24
Basu Swasta, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta : Penerbit BPFI, 2000), h. 246
Mansur, Ali Nasif, At-taj al-jami’i al-ushul fi ahadist al-rasul, (Beirut: Dar Al-fikr), Jilid 3,
h.196
25
19
Artinya: “Dari abi Said, Rasulullah SAW bersabda: Pedagang
yang jujur dan dapat dipercaya (penuh amanat) adalah bersama para
nabi, orang-orang yang membenarkan risalah nabi (Shiddiqin) dan
dapat dipercaya pada syahada (orang yang mati syahid)”. (HR. AtTirmidzi)
b. Menciptakan pesan (image)
Dengan iklan orang akan mempunyai suatu kesan tertentu
mengenai apa yang diiklankan dan dengan iklan juga dapat
menciptakan
kesan
kepada
masyarakat
untuk
melaksanakan
pembicaraan secara rasional dan ekonomis.
c. Memuaskan keinginan
Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk
mencari tujuan dan dengan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang
saling memuaskan.
d. Merupakan alat komunikasi
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua
arah antar penjual dan pembeli, sehingga dapat bertemu dengan cara
yang efektif dan efisien.
20
C.
KONSEP AIDA
Tujuan akhir dari beberapa promosi adalah untuk membuat seseorang dapat
menggunakan sebuah produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu terdapat model
klasik yang dapat digunakan untuk menjangkau tujuan promosi tersebut yakni
menggunakan konsep AIDA. AIDA sendiri merupakan singkatan dari Attention
(perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan) di mana ia
merupakan tahapan keterlibatan konsumen dengan suatu pesan promosi.
Kotler menjelaskan “Teori AIDA (Attention, Interest, Desire Action)
merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan,
menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas
dari pesan yang baik”, sedangkan menurut Tjetjep Djatnika menjelaskan “Teori
AIDA merupakan pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses
psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali
dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang
kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk
mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika
intensitas ketertarikannya.26
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik penting juga
menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDA,
yang terdiri atas:27
1. Perhatian (Attention)
26
Djatnika, Tjetjep. Komunikasi Pemasaran. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007),
hal. 204
27
Kasali, Renald, Manajemen Periklanan: Konsep Dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Pusaka GrafitiCet ke-4, 2005) hal. 83-86
21
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca,
pendengar, atau pemirsa. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik
khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli, seperti : (a) menggunakan
headline yang mengarahkan, (b) menggunakan slogan yang mudah diingat, (c)
menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (bila harga merupakan
unsur penting dalam mempengaruhi orang untuk membeli), (d) menonjolkan
selling point suatu produk, (e) menggunakan sub-sub judul untuk membagi
naskah dalam beberapa paragraf pendek, (f) menggunakan huruf tebal (bold)
untuk menonjolkan kata-kata yang menjual.
2. Minat (Interest)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi
selanjutnya adalah bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih
lanjut. Untuk itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan
yang disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat
pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut.
3. Kebutuhan/keinginan (Desire)
Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau
menikmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai,
atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.
4. Tindakan (Action)
Upaya terakhir adalah untuk membujuk calon pembeli agar sesegera
mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari itu. Memilih kata yang
tepat agar calon pembeli melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah
suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah agar calon
22
pembeli bergerak, akan tetapi juga diperkirakan dampak psikologis dari kata-kata
perintah tersebut. Seberapa jauh kata-kata tersebut berkenalan dan tidak
menyinggung perasaan calon pembeli.
D.
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Konsumen menganggap bahwa iklan sebagai jendela informasi sebagai
paduan dalam memilih produk. Di lingkungan produsen, iklan merupakan media
promosi tentang kualitas dan ciri-ciri produk kepada masyarakat baik orang tua
maupun anak-anak. Sebagai calon konsumen tentu perlu informasi yang jelas
terhadap produk yang diiklankan. Melalui informasi yang jelas niscaya calon
konsumen akan mempunyai keputusan untuk membeli.
Model perilaku konsumen dapat diterangkan bahwa keputusan konsumen
dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat
dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat
dan promosi. Variabel-Variabel di atas saling mempengaruhi proses keputusan
pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada
pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian dan jumlah
pembelian.28
28
Kotler , Manajemen Pemasaran, (Jakarta, Prenhallindo, 1997), h. 10
23
E.
KERANGKA PIKIR
Semakin ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan harus merancang
program promosi yang tepat. Konsep secara umum yang sering digunakan untuk
menyampaikan pesan adalah apa yang disebut dengan promosi. Salah satu bentuk
promosi yang digunakan adalah periklanan. Jadi strategi yang diterapkan untuk
mengatasi persaingan tersebut adalah dengan menggunakan salah satu bentuk dari
promosi yaitu periklanan.
Periklanan merupakan bagian dari bauran promosi dan salah satu dari alat
yang paling umum yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan
komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat, oleh karena itu
periklanan harus dirancang dengan tepat agar produk yang ditawarkan benerbenar dapat diterimadengan baik oleh konsumen. Iklan lebih diarahkan untuk
membujuk orang supaya membeli, hal inilah yang membedakan iklan dengan
pengumuman biasa.
Dalam kerangka pikir penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel bebas
(independent) berdasarkan konsep kriteria AIDA yaitu: attention (X1), interest
(X2), desire (X3), action (X4). Sedangkan variabel terikat (dependent) terdapat
satu, yaitu: pengambilan keputusan pembelian konsumen (Y). Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh periklanan terhadap
keputusan pembelian konsumen pasta gigi Pepsodent.
Pada penelitian ini, membahas mengenai langkah iB Hasanah Card BNI
Syariah yang melakukan kegiatan periklanan. Dengan adanya iklan tersebut
kemudian
akan
menimbulkan
menggunakan konsumen.
kecenderungan
pengambilan
keputusan
24
Skema 2.1 pengaruh iklan pada media cetak terhadap perilaku masyarakat dalam
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
Keputusan Konsumen Penggunaan iB
Hasanah Card BNI Syariah
Pengaruh iklan pada media cetak
Kriteria Konsep AIDA
Interest
Attention
F.
Action
Desire
REVIEW STUDI TERDAHULU
TABEL 2.1
Studi Terdahulu
No Judul Penelitian
1.
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Teguh Waluyo; 2013 Penelitian ini menggunaka Ada pengaruh positif
(Fakultas
Ekonomi. metode analisis kuantitatif antara perhatian, minat,
Dian dengan
Universitas
validitas,
Nuswantoro
Semarang)
alat
Iklan regresi
Terhadap
Loyalitas mengetahui
Konsumen
(Studi
Konsumen
uji keinginan, rasa percaya,
realibilitas,
uji dan tindakan terhadap
Pengaruh asumsi klasik dan analisis loyalitas
Kreativitas
Motor
analisis
berganda
untuk sepada motor honda di
pengaruh semarang.
Seoeda perhatian, minat, keinginan,
Pada rasa percaya, dan tindakan
Sepeda terhadap loyalitas konsumen
Motor Merek Honda sepeda
motor
konsumen
honda
di
25
Semarang
di Semarang)
2.
Maripping Penelitian ini menggunaka Terdapat
Noor
Djuwitasari
2010 metode analisis kuantitatif yang signifikan antara
;
(Fakultas Syariah dan dengan
Hukum
pengaruh
Syarif validitas,
UIN
alat
analisis
realibilitas,
uji media periklanan yang
uji dilakukan
PT.
Bank
Hidayatullah Jakarta), asumsi klasik dan analisis BRI Syariah terhadap
PENGARUH MEDIA regresi
sederhana
untuk prilaku
PERIKLANAN
menegetahui pengaruh iklan menabung
TERHADAP
terhadap prilaku masyarakat
PRILAKU
menabung pada BRI Syariah
masyarakat
MASYARAKAT
MENABUNG
PT.
PADA
BANK
BRI
SYARIAH
3.
Kartika Imasari; 2010 Pada
penelitian
ini Tidak
terdapat
(Univeritas Maranatha digunakan analisis regresi pengaruh
Bandung)
melalui uji interaksi. uji periklanan
media
terhadap
interaksi atau yang sering pengambilan keputusan
PENGARUH MEDIA
disebut dengan Moderated pembelian siswa SMU
PERIKLANAN
Regression Analysis (MRA) di
Bandung
yang
TERHADAP
merupakan aplikasi khusus dimoderasi oleh sikap
PENGAMBILAN
regresi
berganda
linier konsumen.
KEPUTUSAN SISWA
dimana dalam persamaan
26
UNTUK regresinya
SMU
mengandung
DI unsur interaksi (perkalian
MENDAFTAR
UNIVERSITAS
dua
KRISTEN
independen)
MARANATHA
SIKAP
atau
lebih
variabel
:
KONSUMEN
SEBAGAI
VARIABEL
MODERASI
(STUDI
KASUS SISWA SMU
DI BANDUNG).
4.
Angga Sulistiono; 2012 Pada penelitian ini data Daya tarik iklan televisi
(STIE Kesatuan)
yang terkumpul diolah dan mempunyai
dianalisis
menggunakan yang
hubungan
cukup
baik
ANALISIS
rumus regresi linier, analisis terhadap
keputusan
koefisien Korelasi, Analisis pembelian
konsumen.
PENGARUH IKLAN
TELEVISI
Koefisien Determinasi, serta Karena
iklan
yang
TERHADAP
uji
signifikansi
pengaruh ditayangkan
KEPUTUSAN
dan
hubungan
Untuk memberikan suatu daya
PEMBELIAN
mengetahui faktor apa saja tarik
MOTOR
seperti
pada
YAMAHA
yang
mempengaruhi
dan penggunakan
kalimat
JUPITER MX
seberapa
iklan
besar
motor
pengaruh iklan,
penggunaan
terhadap endorsernya dan lain-
27
keputusan pembelian.
lain,
sehingga
konsumen
yang
menyaksikan tayangan
iklan motor Yamaha
Jupiter
Mx
menjadi
tertarik
berkeinginan
untuk
membeli
motor
tersebut.
Adapun perbedaan penelitian penulis kali ini dengan penelitian di atas
adalah pada penelitian ini penulis membahas pengaruh iklan menggunakan konsep
AIDA (Attantion, Interest, Desire, Action) dan objek yang diteliti pada penelitian
ini adalah iB Hasanah Card BNI Syariah JABODETABEK pada tahun 2015
menggunakan metode kuantitatif.
dan
28
BAB III
METODEPENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian pada masalahmasalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat dilakukan, kemudian
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diteliti sebagaimana adanya
diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.29 Selain itu penelitian pada
penelitian ini penulis juga menggunakan metode kuantitatif di mana penelitian
yang datanya dalam angka dan dianalisi dengan teknik statistik.30
B. Sumber Data
Penulis memperoleh data untuk menunjang penelitian ini melalui 2
sumber, yakni:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari objek yang akan diteliti
(responden)31, yakni pihak internal Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melalui
wawancara dan penyebaran kuesioner pada nasabah BNI Syariah Pusat sebanyak
75 orang
29
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada
Universiy Press, 2003), h.64
30
E.G. Carmines dan R.A. Zeller dalam buku Etta Mamang Sangadji dan Sopiah,
Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, (Yogyakarta: ANDI, 2010), h.26
31
Bagong Suyanto,Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011). h.55
28
29
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang yang diperoleh dari lembaga atau institusi
tertentu32. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.33 Dengan demikian populasi
ialah suatu keseluruhan pengamatan atau objek yang menjadi perhatian kita.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian kita.34
Selain itu sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.35 Pengambilan sample akan dilakukan
dengan teknik convenience sampling, yakni tehnik pengambilan sample yang
tidak memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih
menjadi sample.
Beberapa cara yang terdapat dalam metode ini adalah dengan menggunakan
teknik insedental, yakni teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan yang
ditujukan hanya kepada nasabah BNI syariah. Sample dalam penelitian ini adalah
para nasabah Bank BNI Syariah Khususnya Nasabah iB Hasanah Card BNI
Syariah pusat sebanyak 75 responden.
32
Bagong Suyanto,Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011). h.55
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 90.
34
Budiono dan Wayan Koster, “Statistik dan Probabilitas”, (Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 9.
35
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 115.
33
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian ini, terdapat
beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:
1. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. 36 Pada
penelitian ini responden merupakan pihak terkait yang berwenang
pada
perusahaan yang diteliti di mana penulis melakukan wawancara dengan Manager
Marketing iB Hasanah CardBNI Syariah.
2. Kuesioner (Questionnaries)
Penyebaran kuesioner kepada sampel pada suatu populasi dilakukan dalam
penelitian ini. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti. Selanjutnya kuesioner diberikan kepada para nasabah
iB Hasanah Card BNI Syariah yang berada diwilayah JABODETABEK.
3. penelitian kepustakaan (library research)
Penelitian kepustakaan dilakukan guna mendapatkan informasi-informasi
yang berkaitan dengan objek penelitian yang bersumberdari dari berbagai literatur
yang terdiri dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, dan hasil penelitian yang
mempunyai hubungan erat terhadap permasalahan yang diteliti.
36
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian, (Yogyakarta: ANDI, 2010), h.171.
31
E. Objek Penelitian
Perusahaan
yang dijadikan sebagai objek penelitian yakni PT. Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah yang berlokasi di Jl. Rasuna Said, Kuningan,
Jakarta Selatan.
F. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang sifatnya menerangkan variabel lain
yang tidak bebas. Berdasarkan judul penelitian terdapat empat variabel bebas
yaitu
a. Attantion (X1)
Attantion (perhatian) merupakan tahapan dari konsumen
melihat iklan dan memiliki ketertarikan.
b. Interest (X2)
Interest (minat) merupakan tahap dimana konsumen mulai
memiliki keinginan lebih lanjut. Tahap ini juga merupakan dimana
munculnya minat konsumen terhadap objek yang dikenalkan suatu
pemasaran.
c. Desire (X3)
Desire (keinginan) pada tahap ini setelah konsumen merasa
tertarik maka akan timbul hasrat atau keinginan untuk memiliki objek
tersebut. Dimana pada tahap ini konsumen teah mempunyai motifasi
untuk memiliki produk iklan tersebut.
32
d. Action (X4)
Action atau tindakan merupakan bagian dari upaya untuk
mengajak konsumen agar secepat mungkin melakukan tindakan untuk
mengunakan produk yang diiklankan.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya
yang sifatnya bebas. Adapun yang menjadi variabel Y adalah keputusan
konsumen menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah meliputi motivasi,
persepsi, pembentukan sikap, dan integrasi.
G. Pengukuran Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini yang menggunakan instrumen penelitian
kuisoner
berupa
maka penulis mengunakan metode Skala Likert untuk melakukan
pengukuran. Dimana Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.37
Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner pengaruh
periklanan terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen diukur dengan
menggunakan Skala Likert, dengan tingkatan sebagai berikut :38
Sangat Setuju
Skor: 4
Setuju
Skor: 3
Tidak Setuju
Skor: 2
Sangat Tidak Setuju
Skor: 1
37
38
Sugiono, “Metode Penelitian Bisnis”, (Jakarta: Kencana), cetakan ke-11, h.116.
Ibid, h. 117.
33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner maka
diperlukan beberapa pengujian antara lain:
1. Uji Validitas dan Realiabilitas
a. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di
dalam kuesioner mampu mengukur perubahan yang didapatkan dalam penelitian
ini.39 Serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan diuji
validitasnya untuk megurangi pertanyaan yang tidak sesuai dengan tujuan
penelitian ini.
Alat uji yang digunakan untuk mengukur validitas adalah korelasi Product
Moment Person. Suatu instrument dikatakan valid apabila Pearson Correlation >
rtabel, sebaliknya suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila Pearson
Correlation < rtabel.40
b. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran diulangi dua kali atau lebih.41 Uji reabilitas menujuk pada suatu
pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperolah
informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dan
mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan.
39
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: BP
UNDIP, 2005), h. 45
40
Arikunto, Prosedur Penelitian , suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rikena cipta,
2002), h.160
41
Masri Singarimbun, Metodelogi Peneitian Survey, (Jakarta; LP3ES Indonesia, 2006), h.
122
34
Reabilitas mengukur tingkat konsistensi dari suatu instrumen penelitian.
Hal ini diperlukan agar terdapat kesamaan data yang diperoleh pada saat
dilakukan pengujian ulang dalam jangka waktu yang berbeda. Semakin tinggi
reliabilitas suatu alat pengukur tersebut dan sebaliknya jika reliabilitas pengukur
tersebut rendah maka alat tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Hasil
reliabilitas dihitung menggunakan bantuan SPSS Ver 20, Dengan ketentuan 42 :
- Jika koefisien Alpha (α) < 0,6 maka butir pernyataan dinyatakan tidak reliabel.
- Jika koefisien Alpha (α) > 0,6, maka butir pernyataan dinyatakan reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multi kolienaritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinearitas dalam suatu persamaan regresi adalah sebagai
berikut43 :
- Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance, dengan catatan nilai
Tolerance > 0,01 dan VIF < 10
Nilai Tolerance yang rendah maka akan berakibat pada VIF yang tinggi,
dan ini berarti terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan
besarnya VIF lebih besar dari 10.
b. Uji Normalitas
42
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: BP
UNDIP, 2005), h. 42.
43
Ibid, h. 42.
35
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histogram
residual.44
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Selain itu peneliti juga menggunakan program Eviews Ver 7.00 untuk
mengetahui apakah variabel-variabel yang diteliti berdistribusi secara normal atau
tidak dengan ketentuan jika p-value < 0,01 maka Ho (variabel berdistribusi secara
normal) ditolak, dan sebaliknya jika p-value > 0,01 maka H1(model regresi
berdistribusi secara normal) diterima.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis
adalah45 :
44
45
Ibid, h. 74.
Ibid, h.69.
36
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Selain itu peneliti juga menggunakan program Eviews Ver 7.00 untuk
mengetahui apakah variabel-variabel yang diteliti terjadi Heterokedastisidas atau
tidak dengan ketentuan jika p-value obs* R-Square < 0,01 maka Ho (terjadi
heteroskedastisidas) ditolak, dan sebaliknya jika p-value obs* R-Square > 0,01
maka H1(tidak terjadi heteroskedastisidas) diterima.
d. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel independen
dalam menjelaskan variasi dependen. Nilai koefisien
deteminasi adalah antara nol sampai satu. Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1
(satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0
(nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat.
e. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel
penjelas atau independen berpengaruh secara individual (parsial) terhadap
variabel dependennya. Maka dalam penelitan ini adakn diuji peranan dan
37
pengaruh iklan pada media cetak
terhadap perilaku masyarakat terhadap
penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah.
f. Uji Statistik F
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel
dependen secara keseluruhan (simultan) berpengaruh pada variabel dependennya.
Jika nilai dignifikansi >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, sebaliknya jika nilai
signifikansi < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.
g. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier
Berganda untuk menguji pengaruh periklanan pada media cetak terhadap perilaku
masyarakat penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah. Dimana secara matematis
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
Dimana:
a = Konstanta
b = Intensitas
X1 = Attention
X2 = Interest
X3 = Desire
X4 = Action
Y = Pengambilan Keputusan Pembelian
I. Hipotesis
38
Berdasarkan pada kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
a. Diduga Variabel – Variabel dalam konsep AIDA berpengaruh sgnifikan
terhadap keputusan konsumen menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah.
b. Dugaan sementara variabel Attantion (daya tarik iklan) dari konsep kriteria
IDA merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan
konsumen menggunakan iB Hasabah Card BNI Syariah
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BNI Syariah
1. Sejarah Singkat BNI Syariah46
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbabankan syariah. Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan
maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan
yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,
pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan
Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor
Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional
perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga
telah memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan
keputusan
gubernur
Bank
Indonesia
Nomer
12/14/Kep.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai memberikan izin usaha
kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000
46
www.BNISyariah.co.id diakses pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14.00
39
40
ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun
2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan
beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu
spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi
yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan
syariah juga semakin meningkat.
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161
Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak, dan 20
Payment Point.
2. Visi dan Misi BNI Syariah47
Visi BNI Syaraiah adalah Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja.
Misi BNI Syariah adalah:
1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
47
www.BNISyariah.co.id diakses pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14.00
41
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Produk-Produk BNI Syariah48
a. Deposito iB Hasanah (BNI Syariah Deposito) yaitu investasi berjangka
yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah
perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan akad mudharabah.
b. Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro) ialah titipan dana dari pihak ketiga
yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek,
Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
pemindahbukuan.
c. Tabungan
iB
Baitullah
Hasanah adalah
tabungan
dengan
akad
Mudharabah atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk
mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji
(Reguler/Khusus) dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan
penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang
Rupiah dan USD.
d. Tabungan iB Hasanah Prima (BNI Syariah Tabungan Prima) ialah adalah
tabungan dengan akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas
serta kemudahan bagi Nasabah segmen high networth individuals secara
perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
48
www.BNISyariah.co.id diakses pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14.00
42
e. (tabungan ib tunas Hasanah) adalah tabungan dengan akad Wadiah
yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17
tahun
f. Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah
yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan
dan bagi hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.
g. Tabungan iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah
atau Wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam
mata uang Rupiah.
h. Tabungan iB Tapenas Hasanah (BNI Syariah Tabungan Rencana) adalah
tabungan berjangka dengan akad Mudharabah untuk perencanaan masa
depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran
bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa
depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana
masa depan lainnya
i. TabunganKu iB ialah produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang
dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam mata
uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat.
j. iB Hasabah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai
kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan
biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan
bunga. iB hasanah card kartu berbasis Syariah yang berfungsi seperti
kartu
pembiayaan
sehingga
diterima
di
seluruh
tempat
bertanda MasterCard dan semua ATM yang bertanda CIRRUS di seluruh
43
dunia. iB hasanah card adalah salah satu kartu kredit yang menggunakan
akad Syariah, yang diterbitkan oleh BNI Syariah, berikut ketentuan
Fatwa.
k. Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas) merupakan fasilitas
pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam
bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui
akad murabahah (jual beli).
l. BNI
Syariah
KPR
Syariah
fasilitas pembiayaan konsumtif
(Griya
yang
iB
diberikan
Hasanah)
adalah
kepada
anggota
masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk
ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah
kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan
pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon.
m. Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan
berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak
bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak
termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam
n. Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang
diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan
44
bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
pembiayaan ini
o. CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu
dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan
yang diterbitkan BNI Syariah
p. Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh
kementerian agama, untuk mendapatkan nomer porsi haji dengan
menggunakan akad ijarah.
q. Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan
konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai
material) dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional
dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari
penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum
yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah
Islam
r. Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan
langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya
dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.
45
s. Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI
Syariah sebagai pemilikdana menyalurkan pembiayaan dengan pola
executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS,
KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan
menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara
langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping
t. Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah
produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan
(Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip
syariah ke end user/pegawai
u. Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan
untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi ) kepada
pengusaha
pada
segmentasi
besar
berdasarkan
prinsip-prinsip
pembiayaan syariah.
v. Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit
operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri,
dalam bentuk mata uang valuta asing
w. Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada
eksportir (perusahaan ekspor), baik dalam rupiah maupun valuta asing
untuk keperluan modal kerja dalam rangka pengadaan barang-barang
yang akan diekspor (sebelum barang dikapalkan/preshipment) dan/atau
46
untuk keperluan pembiayaan proyek investasi dalam rangka produksi
barang ekspor
x. Onshore iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit
operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri,
dalam bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha yang
dikategorikan kegiatan ekspor (penghasil devisa)
y. Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau
lebih Lembaga Keuangan untuk membiaya suatu proyek/usaha dengan
syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang
sama dan diadministrasikan oleh Agen yang sama pula.
z.
4. iB Hasanah card BNI Syariah
a. Pengertian iB hasabah Card49
iB Hasabah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai
kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya
bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga. iB
hasanah card kartu berbasis Syariah yang berfungsi seperti kartu pembiayaan
sehingga diterima di seluruh tempat bertanda MasterCard dan semua ATM yang
bertanda CIRRUS di seluruh dunia. iB hasanah card adalah salah satu kartu
kredit yang menggunakan akad Syariah, yang diterbitkan oleh BNI Syariah,
berikut ketentuan Fatwa.
49
www.BNISyariah.co.id diakses pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14.00
47
b. Mekamisme Operasional Hasanah Card50
Business flow dari Hasanah Card diawali dengan mengajukan aplikasi
oleh nasabah pemohon kepada pihak issuer bank yang dalam hal ini adalah BNI
Syariah. Dilanjutkan dengan proses scoring/verifikasi berdasarkan aplikasi yang
dilakukan oleh nasabah. Jika proses scoring/verifikasi telah selesai dilaksanakan
maka proses approval adalah langka berikutnya.
Langkah selanjutnya adalah proses cetak kartu Hasanah Card, rekeing
Hasanah Card dan Plafon Hasanah Card. Rekening awal hasanah card merupakan
goodwill Investment/tabungan Mudharabah hasanah Card (khusus kartu classic)
10% dari plafon. Lalu kartu Hasanah Crad, rekening tabungan hasanah Card, dan
petunjuk aktivasi dikirimkan kepada nasabah.
Untuk mengaktifkan kartu hasanah card, nasabah pemohon harus
menyetorkan Goodwill Investment kepada kantor cabang BNI atau BNI Syariah.
Lalu proses aktivasi dilakukan.
Tabel 4.1 Jenis kartu dan Nominal Biaya Ta’widh
Jenis Kartu
Classic
Gold
Platinum
x hari-29 hari
Rp. 15.000,00
Rp. 35.000,00
Rp. 110.000,00
30 - 59 hari
Rp. 20.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 160.000,00
60 - 89 hari
Rp. 25.000,00
Rp. 65.000,00
Rp. 220.000,00
90 - 199 hari
Rp. 40.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 340.000,00
120 - 149 hari
Rp. 50.000,00
Rp. 120.000,00
Rp. 410.000,00
150 - 179 hari
Rp. 60.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 480.000,00
> 180 hari
Rp. 320.000,00
Rp. 800.000,00
Rp. 2.800.000,00
Sumber: BNI Syariah Pusat
c. Keuntungan Dan Kelemahan iB Hasanah Card
50
Hasil Interview dengan Senior Marketing BNI Syariah Pusat Ibu Salmah
48
Keunggulan dar iB Hasanah Card:
1. Lebih aman, karena tanpa bunga
2. Dapat digunakan dibanyak merchant karena bekerja sama degan
mastercard
3. Tidak menyebabkan utang yang berlipat
4. Terdapat cast rebate bagi nasabah yang proporsional dalam
melakukan pembayaran
Sedangkan kelemahan dari iB Hasanah Card adalah:
1. Proses penerbitan kartu yang lebih rumit jika dibandingkan dengan
kartu kredit konvensional
2. Kurangnya informasi mengenai hasanah cardsehingga belum
banyak masyarakat yang menegetahui Hasanah Card
B. Statistik Deskriftif
Penelitian ini menjelaskan mengenai efektifitas periklanan terhadap
keputusan
konsumen
menggunakan
Hasanah
Card
BNI
Syariah
JABODETABEK. Dalam penelitian lapangan ini penulis menyebar sebanyak 75
koesioner kepada para nasaba Hasanah Card BNI Syariah untuk dijadikan sampel.
Penelitian ini menggunakan lima buah item pertanyaan untuk mengetahui
karakteristik responden. Karakteristik responden dikelompokkan menurut jenis
kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan tingkat pendapatan perbulan.
Adapun uraian tentang karakteristik responden dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
49
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
FREKUENSI
PERSENTASE (%)
LAKI – LAKI
27
36,99 %
PEREMPUAN
46
63,01 %
TOTAL
73
100 %
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (36,99%) dan jumlah responden yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 46 orang (63,01%). Sehingga dapat
dikatakan bahwa rata-rata masyarakat yang menggunakan iB Hasanah card BNI
Syariah adalah perempuan.
2. Usia
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
USIA
FREKUENSI
PERSENTASE (%)
15 – 25
6
8.22 %
25 – 36
51
69.86 %
37 – 47
16
21,92 %
> 48
0
0%
TOTAL
73
100 %
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia antara
15 – 25 tahun sebanyak 6 orang (8,22%), responden yang berusia antara 25 - 36
tahun sebanyak 51 orang (69,86), responden yang berusia antara 37 – 47 tahun
sebanyak 16 orang (21,92%), dan responden yang berusia > 48 tahun tidak ada
50
atau nol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang
menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah berada pada range usia 25 – 36
tahun.
3. Pendidikan
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
PENDIDIKAN
FREKUENSI
PERSENTASE (%)
SMA
0
0%
AKADEMIK
10
13,70%
S1
55
75,34%
S2
8
10,96%
TOTAL
73
100%
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berpendidikan
SMA sebanyak nol orang (0%), responden yang berpendidikan Akademik
sebanyak 10 orang (13,70%),responden yang berpendidikan S1 sebanyak 55 orang
(75,34%), dan responden yang berpendidikan S2 sebanyak 8 orang (10,96%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang menggunakan iB
Hasanah card BNI Syariah berlatar belakang pendidikan S1.
4. Pekerjaan
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
PEKERJAAN
FREKUENSI
PERSENTASE (%)
PELAJAR/MAHASISWA 1
1,37%
PEGAWAI SWASTA
49
62,12%
PEGAWAI NEGERI
4
5,48%
51
WIRASWASTA
19
26,03
TOTAL
73
100%
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang bekerja sebagai
pelajar/mahasiswa sebanyak 1 orang (1,37%), responden yang bekerja sebagai
pegawai swasta sebanyak 49 orang (62,12%),responden yang bekerja sebagai
pegawai negeri sebanyak 4 orang (5,48%), dan responden yang bekerja sebagai
wiraswasta sebnyak 19 orang (26,03%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata –
rata masyarakat yang menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah bekerja sebagai
pegawai swasta
5. Tingkat Pendapatan Perbulan
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan
PENDAPATAN
FREKUENSI
PERSENTASE (%)
< 5.000.000
19
26,03%
5.000.000 – 10.000.000
33
45,21%
10.000.000 – 15.000.000
17
23,29%
> 15.000.000
4
5,48%
TOTAL
73
100%
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang memiliki
pendapatan < 5.000.000 sebanyak 19 orang (26,03%), responden yang memiliki
pendapatan antara 5.000.000 – 10.000.000 sebanyak 33 orang (45,21%),
responden yang berpendapatan antara 10.000.000 – 15.000.000 sebanyak 17 orang
(23,29%), dan responden yang memiliki pendapatan > 15.000.000 sebanyak 4
orang (5,48%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang
52
menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah memiliki pendapatan antara
5.000.000 – 10.000.000.
C. Analisis Deskriptif
1. Penilaian Responden Terhadap Variabel Attaention
Tabel 4.7
Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Attention (X1)
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI
Syariah
Pernyataan Skor
X1.1
218
X1.2
204
X1.3
206
X1.4
205
X1.5
205
X1.6
204
X1.7
209
X1.8
198
X1.9
188
X1.10
201
Rata-rata
204
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap
variabel attention mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan
bahwa iklan iB
Hasanah Card BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan
skor rata – rata sebesar 204, yang berarti masuk dalam kategori setuju.
2. Penilaian Responden Terhadap Variabel Interest
53
Tabel 4.8
Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Interest (X2)
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI
Syariah
Pernyataan Skor
X2.1
191
X2.2
192
X2.3
208
X2.4
208
X2.5
202
X2.6
211
X2.7
200
X2.8
201
Rata-rata
201
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap
variabel Interest mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB Hasanah
Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan bahwa iklan iB Hasanah Card
BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan skor rata – rata
sebesar 201, yang berarti masuk dalam kategori setuju.
54
3. Penilaian Responden Terhadap Variabel Desire
Tabel 4.9
Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Desire (X3)
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI
Syariah
Pernyataan Skor
X3.1
199
X3.2
196
X3.3
204
X3.4
209
X3.5
195
X3.6
197
X3.7
190
X3.8
189
Rata-rata
197
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap
variabel desire mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB Hasanah
Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan bahwa iklan iB Hasanah Card
BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan skor rata – rata
sebesar 197, yang berarti masuk dalam kategori setuju.
4. Penilaian Responden Terhadap Variabel Action
Tabel 4.10
Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Action (X4)
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI
Syariah
55
Pernyataan Skor
X4.1
202
X4.2
201
X4.3
209
X4.4
207
X4.5
201
X4.6
202
X4.7
202
X4.8
296
Rata-rata
203
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa tanggapan responden
terhadap variabel action mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan
bahwa iklan iB
Hasanah Card BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan
skor rata – rata sebesar 203, yang berarti masuk dalam kategori setuju.
5. Penilaian Responden Terhadap Variabel Keputusan Menggunakan
Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan
Nasabah (Y) Menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
Pernyataan Skor
Y.1
213
Y.2
211
Y.3
209
Y.4
218
Y.5
206
Y.6
209
Y.7
208
Rata-rata
211
56
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa 73 nasabah menggunakan
memiliki kepuasan terhadap iB Hasanah Card BNI Syariah.
D. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Hasil uji validitas melalui program SPSS 20.00 dengan
menggunakan rumus pearson (korelasi product moment) terhadap
instrumen penelitian diperoleh angka korelasi yang diuraikan pada tabel
berikut.
Tabel 4.12
Validitas Instrumen Penelitian
Item
Pearson Correlation
R table
Keterangan
X1.1
0,363
0.2257
Valid
X1.2
0,325
0.2257
Valid
X1.3
0,375
0.2257
Valid
X1.4
0,619
0.2257
Valid
X1.5
0,676
0.2257
Valid
X1.6
0,598
0.2257
Valid
X1.7
0,303
0.2257
Valid
X1.8
0,619
0.2257
Valid
X1.9
0,676
0.2257
Valid
X1.10
0,598
0.2257
Valid
X2.1
0,842
0.2257
Valid
X2.2
0,858
0.2257
Valid
X2.3
0,830
0.2257
Valid
X2.4
0,776
0.2257
Valid
57
X2.5
0,835
0.2257
Valid
X2.6
0,852
0.2257
Valid
X2.7
0,792
0.2257
Valid
X2.8
0,725
0.2257
Valid
X3.1
0,863
0.2257
Valid
X3.2
0,858
0.2257
Valid
X3.3
0,816
0.2257
Valid
X3.4
0,783
0.2257
Valid
X3.5
0,870
0.2257
Valid
X3.6
0,844
0.2257
Valid
X3.7
0,823
0.2257
Valid
X3.8
0,837
0.2257
Valid
X4.1
0,807
0.2257
Valid
X4.2
0,844
0.2257
Valid
X4.3
0,771
0.2257
Valid
X4.4
0,785
0.2257
Valid
X4.5
0,804
0.2257
Valid
X4.6
0,837
0.2257
Valid
X4.7
0,773
0.2257
Valid
X4.8
0,825
0.2257
Valid
Y1
0,766
0.2257
Valid
Y2
0,780
0.2257
Valid
Y3
0,774
0.2257
Valid
Y4
0,790
0.2257
Valid
Y5
0,818
0.2257
Valid
Y6
0,828
0.2257
Valid
Y7
0,778
0.2257
Valid
Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015
Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas, diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan yag digunakan dallam penelitian ini adalah valid,
58
yang ditunjukkan dengan nilai dari masing-masing item pertanyaan
memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari pada rtable.
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas mengukur tingkat konsistensi dari suatu
instrumen
penelitian. Hal ini diperlukan agar terdapat kesamaan data yang diperoleh
pada saat dilakukan pengujian ulang dalam jangka waktu yang berbeda.
Hasil reliabilitas dihitung menggunakan bantuan SPSS ver 20.00, Dengan
ketentuan:
1. Jika koefisien Alpha (α) < 0,6 maka butir pernyataan dinyatakan tidak
reliabel.
2. Jika koefisien Alpha (α) > 0,6, maka butir pernyataan dinyatakan reliabel.
Tabel 4.13
Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliability Statistics X1
Cronbach's Alpha
N of Items
,828
10
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2015
Reliability Statistics X2
Cronbach's Alpha
N of Items
,940
8
Reliability Statistics X3
Cronbach's Alpha
,781
N of Items
8
59
Reliability Statistics X4
Cronbach's Alpha
N of Items
,783
8
Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha
N of Items
,939
7
Dari hasil pengujian instrumen maka semua instrumen dikatakan
reliabel karena nilai koefisien alpha Cronbach yang diperolah lebih besar
dari 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
cukup handal dalam mengukur persepsi responden terhadap variabel yang
diteliti.
c. Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam suatu
persamaan regresi adalah dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance, dengan catatan nilai Tolerance > 0,01 dan VIF <
10 maka tidak terjadi multikolineritas.
Tabel 4.14
Multikolineritas Instrumen Penelitian
Coefficientsa
60
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
,064
,203
ATTENTION
,271
,132
-,172
DESIRE
ACTION
1INTEREST
a.
Beta
Tolerance
VIF
,317
,752
,271
2,055
,044
,256
3,899
,180
-,171
-,954
,344
,139
7,205
,031
,155
,033
,198
,844
,162
6,162
,733
,172
,733
4,260
,000
,151
6,625
Dependent Variable: KEPUTUSAN NASABAH
Sember: Hasil pengolahan SPSS, 2015
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
61
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
1.5
2.0
1.0
1.5
0.5
1.0
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
-2.0
5
10
15
20
25
30
Residual
35
40
45
Actual
50
55
60
65
70
Fitted
Sember: Hasil pengolahan e-views, 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat jika tidak terjadi heterokedastisidas,
hal ini dikarenakan residualnya tidak membentuk pola tertentu atau dengan
kata lain residualnya cenderung konstan. Untuk mematikan lebih lanjut
jika tidak terjadi heteroskedastisidas maka kita akan melakukan uji white
heteroscedasticity dengan ketentuan jika p-value obs* R-squared < 0,01
maka H0(tidak terjadi heterokodastisidas) ditolak, sebaliknya jika p-value
obs* R-squared > 0,01 maka H1(tidak terjadi heterokodastisidas) diterima.
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
0.112322
Prob. F(4,68)
0.9778
Obs*R-squared
0.479160
Prob. Chi-Square(4) 0.9755
Scaled explained SS 0.379984
Prob. Chi-Square(4) 0.9841
62
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 03/07/15 Time: 14:42
Sample: 1 73
Included observations: 73
Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
0.360576 0.160796
2.242440
0.0282
X2^2
0.008614 0.044574
0.193258
0.8473
X3^2
-0.014613 0.043596
-0.335190 0.7385
X4^2
-0.011104 0.057147
-0.194311 0.8465
Y^2
0.018804 0.036667
0.512849
R-squared
0.006564
0.6097
Mean dependent var 0.348389
Adjusted R-squared -0.051874
S.D. dependent var
0.474276
S.E. of regression
0.486422
Akaike info criterion 1.462553
Sum squared resid
16.08921
Schwarz criterion
Log likelihood
-48.38319
Hannan-Quinn criter. 1.525073
F-statistic
0.112322
Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.977790
1.619434
1.633247
Dari tabel diatas dapat kita lihat jika jika p-value obs* R-squared =
0,9755 > 0,01 maka H0(tidak terjadi heterokodastisidas) diterima. Dengan
63
demikian dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 90% dapat
dikatakan tidak terjadi heterokodestisidas dalam model regresi.
e. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal.
Untuk memastikan apa model regresi berdistrusi secara normal
atau tidak dapat diketahui dengan ketentuan jika p-value < 0,01 maka
H0(model regrasi berdistribusi normal) ditolak, sebaliknya jika p-value >
0,01 maka H1(model regrasi berdistribusi normal) diterima.
8
Series: Residuals
Sample 1 73
Observations 73
7
6
5
4
3
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
7.01e-16
0.005206
1.203637
-1.516785
0.594330
-0.080698
2.827859
Jarque-Bera
Probability
0.169364
0.918804
2
1
0
-1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
Sember: Hasil pengolahan SPSS, 2015
Dari tabel diatas dapat kita lihat jika jika p-value = 0,918804 >
0,01 maka H0(model regrasi berdistribusi normal) diterima. Dengan
64
demikian dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 90% dapat
dikatakan model regresi berdistribusi secara normal.
E. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien
Determinasi
bertujuan
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen.
Model Summaryb
Model
R
R Square
,834a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,696
,678
,31352
a. Predictors: (Constant), ACTION, ATTENTION, DESIRE, INTEREST
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN NASABAH
Sember: Hasil pengolahan SPSS, 2015
R Squere 0,696. Artinya besarnya sumbangan varian keseluruhan
Variabel Independen terhadap Variabel Dependen adalah sebesar 0,696
atau sebesar 69,6% kebervariasian Variabel Dependen dapat dijelaskan
oleh Variabel Independen, sedangkan 30,4% lainnya, dijelaskan oleh
variabel lain di luar variabel yang diteliti.
b. Uji Koefisien Regresi Berganda
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 03/07/15 Time: 14:47
Sample: 1 73
Included observations: 73
65
Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
X1
0.271337 0.064045
0.166093
0.0440
X2
- 0.17256 0.158702
0.186269
0.3440
X3
0.031852 0.159997
0.486586
0.8440
X4
0.733267 0.177451
4.064595
0.0001
C
0.064588 0.285759
0.505980
0.7145
R-squared
0.676994
Mean dependent var 2.467710
Adjusted R-squared 0.657994
S.D. dependent var
0.552391
S.E. of regression
0.323046
Akaike info criterion 0.643988
Sum squared resid
7.096372
Schwarz criterion
Log likelihood
-18.50554
Hannan-Quinn criter. 0.706507
F-statistic
35.63066
Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
0.800868
1.592642
Sember: Hasil pengolahan Eviews, 2015
Tabel diatas menunjukkan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 0,064 + 0,271 (X1) - 0,172 (X2) + 0,031 (X3) + 0,733 (X4)
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. a = 0,064 artinya jika X1(attention) = X2 (interest) = X3 (desire) = X4
(action) = 0,
maka pengambilan keputusan nasabah menggunakan
Hasanah Card berpengaruh sebesar 0,064.
2. b1 = 0,271 menunjukkan bahwa jika variabel attention (X1) meningkat
sebesar 1% maka pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB
66
Hasanah Card BNI Syariah akan meningkat sebesar 0,271 dengan asumsi
X2, X3, dan X4 konstan.
3. b2 = - 0,172 menunjukkan bahwa jika variabel interest (X2) meningkat
sebesar 1% maka pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syariah akan menurun sebesar 0,172 dengan asumsi
X1, X3, dan X4 konstan.
4. b3 = 0,031 menunjukkan bahwa jika variabel desire (X3) meningkat
sebesar 1% maka pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syariah akan meningkat sebesar 0,031 dengan asumsi
X1, X2, dan X4 konstan.
5. b4 = 0,733 menunjukkan bahwa jika variabel action (X4) meningkat
sebesar 1% maka pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syariah akan meningkat sebesar 0,733 dengan asumsi
X1, X2, dan X3 konstan.
c. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel dependen secara keseluruhan (simultan) berpengaruh pada
variabel dependennya. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
1. H0 diterima bila nilai prob > 0,05
2. H1 diterima bila nilai prob < 0,05
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 03/07/15 Time: 14:47
Sample: 1 73
67
Included observations: 73
Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
X1
0.271337 0.064045
0.166093
0.0440
X2
- 0.17256 0.158702
0.186269
0.3440
X3
0.031852 0.159997
0.486586
0.8440
X4
0.733267 0.177451
4.064595
0.0001
C
0.064588 0.285759
0.505980
0.7145
R-squared
0.676994
Mean dependent var 2.467710
Adjusted R-squared 0.657994
S.D. dependent var
0.552391
S.E. of regression
0.323046
Akaike info criterion 0.643988
Sum squared resid
7.096372
Schwarz criterion
Log likelihood
-18.50554
Hannan-Quinn criter. 0.706507
F-statistic
35.63066
Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
0.800868
1.592642
Sember: Hasil pengolahan E-Views, 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai prob adalah 0,000 yang
berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan hubungan variabel dependen secara
keseluruhan (simultan) berpengaruh pada variabel dependen.
d. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh masing-masing
variabel penjelas atau independen berpengaruh secara individual (parsial)
68
terhadap variabel dependennya. Tabel koefisien dapat melihat signifikansi
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Sebuah
variabel dikatakan signifikan apabila nilai prob < 0,05.
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 03/07/15 Time: 14:47
Sample: 1 73
Included observations: 73
Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
X1
0.271337 0.064045
0.166093
0.0440
X2
- 0.17256 0.158702
0.186269
0.3440
X3
0.031852 0.159997
0.486586
0.8440
X4
0.733267 0.177451
4.064595
0.0001
C
0.064588 0.285759
0.505980
0.7145
R-squared
0.676994
Mean dependent var 2.467710
Adjusted R-squared 0.657994
S.D. dependent var
S.E. of regression
0.323046
Akaike info criterion 0.643988
Sum squared resid
7.096372
Schwarz criterion
Log likelihood
-18.50554
Hannan-Quinn criter. 0.706507
F-statistic
35.63066
Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
Sember: Hasil pengolahan E-Views, 2015
0.552391
0.800868
1.592642
69
Dari data table diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Nilai probaliti menunjukkan 0,044 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel
attention
(X1)
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB hasanah Card saat ini.
b. Nilai probaliti menunjukkan 0,344 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel interest (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB hasanah Card saat ini.
c. Nilai probaliti menunjukkan 0,844 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel desire (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB hasanah Card saat ini.
d. Nilai probaliti menunjukkan 0,00 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel action (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan
keputusan nasabah menggunakan iB hasanah Card saat ini.
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa variabel action
merupakan variabel yang memiliki nilai t
hitung
yang paling besar yakni
4,260. Hal ini menunjukkan bahwa diantara variabel-variabel iklan
berdasarkan konsep AIDA yaitu attention, intrest, desire, dan action,
variabel action merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan masyarakat menggunakan iB Hasanah
Card BNI Syariah.
70
F. Pembahasan hasil Penelitian
a. Variabel attention
Berdasarkan hasil pengujian yang didasar pada hipotesis diketahui
bahwa untuk variabel attention (X1) berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
khususnya nasabah JABODETABEK, hal ini terlihat dari nilai signifikasi
yang didapatkan dari hasil perhitungan yang lebih kecil dari pada 0,05 atau
0,044 < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel attention
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syariah. Berdasarkan definisi indikator variabel
penelitian yang dikaitkan pada item pertanyaan kuisioner, jawaban yang
diberikan nasabah sebagai responden mengindikasikan pula bahwa
pertanyaan tentang slogan iklan yang digunakan iB Hasanah Card
memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan masyarak dalam
menggunakan iB hasanah Card BNI Syariah. Peneliti berpendapat bahwa
slogan yang digunakan BNI Syariah yaitu “Memberikan yang Terbaik
Sesuai Kaidah” dapat memunculkan ketertarikan nasabah akan produk
yang selamah ini mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada poin
pertanyaan ini masyarakat dengan latar belakang sarjana (S1) yang paling
banyak memilih pertanyaan ini. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat
pengetahuan masyarakat akan berpengaruh terhadap keputusan memilih
sebuah produk.
71
Hal ini pun sesuai dengan penelitian sebulumnya yang dilakukan
oleh Teguh Wulyono; 2013 dan Angga Sulistiono; 2012 bahwa variabel
attantion memiliki pengaruh terhadap keputusan masayarak menggunakan
sebuah produk.
Variabel attention merupakan salah satu aspek yang menjadi tahap
awal dari suatu iklan yang disimak oleh setiap calon konsumen. Sudah
seharusnya sebuah iklan dapat menarik perhatian khalayak sasarannya.
Sebuah iklan memerlukan beberapa kombinasi agar dapat terlihat menarik
oleh calon konsumennya hal ini dapat berupa ukuran iklan tersebut,
penggunaan warna dalam iklan, tata letak, hingga jenis-jenis huruf yang
digunakan. Hal ini tentu dikarenakan setiap perusahaan khususnya BNI
Syariah
menjadikan
variabel
ini
sebagai
pondasi
dalam
upaya
memperkenalkan produknya dan membangun citra perusahaan lewat
media cetak, sehingga tentu calon konsumen merasakan langsung
bagaimana kehadiran dari produk yang diperkenalkan.
b. Variabel Interest
Berdasarkan hasil pengujian yang didasar pada hipotesis diketahui
bahwa untuk variabel interest (X2) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
khususnya nasabah JABODETABEK, hal ini terlihat dari nilai signifikasi
yang didapatkan dari hasil perhitungan yang lebih besar dari pada 0,05
atau 0,344 > 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel interest tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB
72
Hasanah Card BNI Syariah.Variabel interest seharusnya menjadi tahapan
selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut produk yang sedang
ditawarkan. Perhatian yang telah direbut dapat ditingkatkan menjadi
minat sehingga memunculkan ketertarikan yang lebih dalam oleh calon
konsumen untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Sayariah.
Hal ini pun sesuai dengan penelitian sebulumnya yang dilakukan
oleh Kartika Imasari; 2010 bahwa variabel desire memiliki pengaruh
terhadap keputusan masayarak menggunakan sebuah produk. Hal ini
dapat dikarenakan kurang maksimalnya iklan yang dilakukan oleh BNI
Syariah untuk produk iB Hasanah Card.
c. Variabel Desire
Berdasarkan hasil pengujian yang didasar pada hipotesis diketahui
bahwa untuk variabel desire (X3) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
khususnya nasabah JABODETABEK, hal ini terlihat dari nilai signifikasi
yang didapatkan dari hasil perhitungan yang lebih besar dari pada 0,05
atau 0,844 > 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel attention
berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card
BNI Syariah. Pada titik ini konsumen berada pada tahap untuk mencerna
dan memahami makna pesan iklam iB Hasanah Card BNI Syariah.
Tumbuhnya kesadaran konsumen terhadap produk baik lewat pengalaman
masa lalu maupun kebiasaan iklan yang menipu sering kali memunculkan
keragu-raguan kepada calon konsumen.
73
Hal ini pun sesuai dengan penelitian sebulumnya yang dilakukan
oleh Kartika Imasari; 2010 bahwa variabel desire memiliki pengaruh
terhadap keputusan masayarak menggunakan sebuah produk. Hal ini
dapat dikarenakan kurang maksimalnya iklan yang dilakukan oleh BNI
Syariah untuk produk iB Hasanah Card.
d. Variabel Action
Berdasarkan hasil pengujian yang didasar pada hipotesis diketahui
bahwa untuk variabel action (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
khususnya nasabah JABODETABEK, hal ini terlihat dari nilai signifikasi
yang didapatkan dari hasil perhitungan yang lebih kecil dari pada 0,05
atau 0,000 < 0,05.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
variabel
action
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB
Hasanah Card BNI Syariah. Berdasarkan definisi indikator variabel
penelitian yang dikaitkan pada item pertanyaan kuisioner, jawaban yang
diberikan nasabah sebagai responden mengindikasikan pula bahwa
pertanyaan tentang gambar yang ditawarkan dalam iklan yang digunakan
iB Hasanah Card memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan
masyarak dalam menggunakan iB hasanah Card BNI Syariah untuk
variabel ini.
Hal ini pun sesuai dengan penelitian sebulumnya yang dilakukan
oleh Teguh Wulyono; 2013 dan Angga Sulistiono; 2012 bahwa variabel
74
action memiliki pengaruh terhadap keputusan masayarak menggunakan
sebuah produk.
Munculnya kesadaran dan keyakinan konsumen terhadap produk
baik itu lewat pengalaman sebelumnya hingga melalui iklan yang
disuguhkan akan mendorong konsumen untuk mengambil langkah dalam
menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah dengan menjadi
nasabah baik itu hanya sebatas untuk mencoba hingga untuk
menggunakannya secara berkelanjutan.
Dengan demikian berdasarkan hasil analisi diatas penulis bahwa
variabel-variabel dalam konsep AIDA tidak seluruhnya berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah
Card BNI syariah dan variabel action dari konsep kriteria AIDA
merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan
masyarakat menggunakan iB Hasanah Card BNI Syaraih. Hal ini dapat
menyimpulkan jika nasabah telah benar-benar menggunakan iB Hasanah
Card BNI Syariah maka nasabah baru mendapatkan tingkat kepuasan yang
tinggi terhadap produk iB Hasanah Card BNI Syariah.
Selain itu, hasil pengujian data diatas menunjukan bahwa
periklanan memiliki hubungan dengan keinginan nasabah menggunakan
iB Hasanah Card BNI Syariah. Hal ini terbukti dengan nilai R Square yang
dihasilkan dari uji determinasi, yakni sebesar 69,6% sedangkan sisanya
sebesar 30,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti informasi dari keluarga atau teman, penawaran
75
langsung dari pihak bank, kepercayaan tehdapan Bank Negara Indonesia
(BNI), serta agama yang mereka yakini.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis melekatkan sebagaimana
teori tentang penilaian konsumen dalam hal ini bagaimana iklan
memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen. Pihak
perusahaan dalam hal ini PT. BNI Syariah, perlu lebih meningkatkan
kreatifitas dan kualitas pesan iklan dalam upaya memperoleh penilaian
baik dari konsumen serta memupuk dan memberikan pengertian tentang
produk yang ditawarkan sebagaimana yang sedang dibutuhkan oleh calon
konsumen. Akan menjadi sebuah nilai lebih apa bila kepercayaan dan
kepuasan nasabah terhadap produk turut membangun etikat baik dari
nasabah dalm membembantu mempromosikan produk dan mengatasi
prasangka buruk pada calon konsumen lain terhadap produk yang
ditawarkan.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Periklanan yang dilakukan iB Hasanah Card pada media cetak yang
didasarkan dengan konsep AIDA bahwa tidak semua dari variabelvariabel AIDA (attention, interest, desire, dan action) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah
Card BNI Syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi yang diatas
dan dibawah 0,05, variabel interest dan variabel desire masing-masing
0,344 dan 0,844 artinya kedua variabel ini tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputuan masyarakat menggunakan iB Hasanah Card
BNI Syariah sedangkan variabel attention dan variabel action masingmasing 0,044 dan 0,000 artinya kedua variabel ini berpengaruh secara
signifikan terhadap keputuan masyarakat menggunakan iB Hasanah Card
BNI Syariah
2.
Variabel action dalam periklanan berdasarkan konsep AIDA dengan
coefficient 0,7332 dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 memiliki pengaruh
paling dominan terhadap pengambilan keputusan nasabah menggunakan
iB Hasanah Card BNI syariah dibandingkan dengan variabel lainnya.
76
77
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
selanjutna penulis akan menyajikan saran-saran sebagai masukan bagi pihak
perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1.
Meskipun periklanan yang dilakukan oleh PT. BNI Syariah dapat
dikategorikan cukup berhasil dalam mengenalkan produknya kepada
nasabah. Namun, secara keseluruhan pihak perusahaan harus senantiasa
mengembangkan kualitas produk dan pelayanan pemasaran yang baik
kepada nasabah karena periklanan yang dilakukan belum bisa dikatakan
maksimal.
2.
Pihak PT. BNI Syariah bisa menggunakan media lain selain media cetak
khususnya majalah fashion muslim untuk melakukan promosi misalnya
melalui televisi ataupun media lainnya agar dapat memaksimalkan
promosi yang dilakukan.
3.
Melalui penelitian ini variabel action memiliki pengaruh yang paling
dominan dan hal tersebut mengidentifikasikan perlunya pengembangan
yang menyeluruh terhadap variabel dan varian strategi periklanan yang
akan dijalankan guna mencapai pemenuhan kebutuhan konsumen
sebagaimana yang diharapkan.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rikena
cipta, 2002
Ascarya. Akad & Prodak Perbankan syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
2008
Assauri Sofyan, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004
____________, Bank dan Manajemen: Cakrawala Baru Dunia Perbankan Dan
Manajemen. Jakarta: Divisi Pendidikan & Pelatihan BNI. 2010
Budiono. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2001
Budiono dan Wayan Koster, “Statistik dan Probabilitas”, Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008
Baasir Faisal, Indonesia Pasca Krisis: Catatan Positif da ekonomi. Jakarta:
Pustaka Sinar Haraan, 2004
Deni Setiawan, “Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses
pada 22
Hendra, Teguh dan Ronny. A Rusli, Manajemen Pemasaran: Analisis,
Pemasaran Implementasi dan Kontrol, Jakarta: PT Preshallindo, 1997
Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:
BP UNDIP, 2005
Kertajaya Hermawan, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung:
Mizan, 2006
Kotler, Philip dan Kevin Keller Lane, Marketing Management, Terj. Benyamin
Molan, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. INDEKS, 2009
Irianto, Agus. Statistika Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. 2008
Ismanto, Kuat. Manajemen Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009
J William Stanton, dkk Fundamental Of Marketing, T.tp. Mc Graw Hill, 1994
Kasali Rhenald, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007
79
Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.2012
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. 2010
Kertajaya, Hermawan. Marketing Klasik Indonesia. Jakarta: PT.Mizan. 2006
Kotler dan Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: PT. INDEK, 2013
Mamang Etta Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis
Dalam Penelitian, Yogyakarta: ANDI, 2010
Muhammad, Frans Royan. Getting Rich As a Marketer. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. 2008
Mursid Muhammad, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1993
Nadratuzzaman, Muhamad, “Produk Keuangan Islam Di Indonesia Dan
Malaysia”, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012
Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada
Universiy Press, 2003
NH Firdaus dkk, Dasar & Strategi pemasaran syariah, Jakarta: Renaisa, 2005
Philp Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta:Indeks, 2007
Rianto, Nur Arif. Teori Makro Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta. 2010
Sharif, Muhammad Chaudary, “Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar”, Jakarta:
PT. Kencana, 2012
Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran, Bandung, Linda Karya, 2004
Sandra, Moriatry, dkk, Advertising: Principle and Practice, Pearson: Prentice
Hall, 2008
Masri Singarimbun, Metodelogi Peneitian Survey, Jakarta; LP3ES Indonesia,
2006
Sinungan, Muchdarsyah . Produktivitas: Apa Dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Aksara.2005
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010
Suprapto,J. Ekonometri Jilid 1. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2005
Suprapto,J. Ekonometri Jilid 2. Cet II.Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2010
Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial. Cet III. Jakarta: Kencana. 2007
80
Syafi’i, Muhammad Antonio, “Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik”, Depok: PT
Gema Insan, 2012
Syakir, M Sula. Hermawan. Syariah Marketing. Jakarta: Mizan pustaka. 2006
Swasta Basu, Manajemen Penjualan, Yogyakarta : Penerbit BPFI, 2000
Tjetjep Djatnika, Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
2007
Tjiptono Fandi, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2005
81
LAMPIRAN
KUESIONER
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa jurusan perbankan syariah UIN Syarif
Hidayatullah jakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Efektifitas Iklan Pada Media Cetak Terhadap Keputusan Masyarakat
Menggunakan iB Hasanah Card Bni Syariah”.
Dengan ini saya meminta kesediaan bapak/ibu seta saudara sekalian
untuk berkenan mengisi beberapa pertanyaan yang tersedia dalam daftar
kuesioner yang saya berikan. Hasil jawaban dari kuesioner ini kelak akan
saya gunakan sebagai bahan data untuk penyusunan tugas akhir yang sedang
saya kerjakan ini.
Atas segala bantuan, perhatian dan kesediaan bapak/ibu serta
saudara sekalian untuk menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Selebihnya bila ada yang kurang berkenan, saya mohon maaf sebesarbesarnya.
Hafidhuddin
Peneliti
DATA DIRI RESPONDEN
Mohon dijawab dengan memberikan tanda ( √ ) pada kotak yang disediakan
sesuai dengan pilihan anda:
1. Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
2. Usia
15 – 25 thn
26 – 36 thn
37 – 47 thn
48
thn keatas
3. Pendidikan
SMU
AKADEMIK
S1
S2
4. Pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wirasawta
5. Tingkat Penghasilan per Bulan
Kurang dari Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000 – Rp.
10.000.000
Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000
keatas
Rp.
15.000.000
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berikan tanda check mark ( √ ) pada jawaban yang menurut Anda paling
sesuai .
Keterangan :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Butiran pertanyaan Attention (Variabel X1)
No
Pernyataan
1.
Slogan dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah menarik
perhatian saya
2.
Design dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah menarik
perhatian saya
3.
Informasi dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
menarik perhatian saya
4.
Visualisasi iklan iB Hasanah Card BNI Syariah menarik
perhatian saya
5.
Kalimat kreatif dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
menarik perhatian saya
6.
Warna dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah menarik
perhatian saya
SS
S
TS
STS
7.
Gambar dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
menarik perhatian saya
8.
Slogan dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah mudah
untuk diingat saya
9.
Alur cerita iklan iB Hasanah Card BNI Syariah menarik
perhatian saya
10.
Model iklan iB Hasanah Card BNI Syariah menarik
perhatian saya
Butiran pertanyaan Interest (Variabel X2)
No
Pernyataan
1.
setelah melihat iklan, saya tertarik untuk menggunakan
SS
iB Hasanah Card BNI Syariah
2.
Design dalam iklan membuat saya tertarik untuk
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
3.
Informasi layanan dalam iklan membuat saya tertarik
untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
4.
Informasi fasilitas dalam iklan membuat saya tertarik
untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
5.
Visualisasi
iklan
membuat
saya
tertarik
untuk
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
6.
Kalimat kreatif dalam iklan membuat saya tertarik untuk
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
7.
Warna dalam iklan membuat saya tertarik untuk
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
8.
Gambar dalam iklan membuat saya tertarik untuk
menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah
S
TS
STS
Butiran pertanyaan Desire (Variabel X3)
No
Pernyataan
1.
Iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan
SS
keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card
BNI Syariah
2.
Design dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna
iB Hasanah Card BNI Syariah
3.
Informasi layanan dalam iklan iB Hasanah Card BNI
Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi
pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah
4.
Informasi fasilitas dalam iklan iB Hasanah Card BNI
Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi
pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah
5.
Visualisasi
iklan
iB
Hasanah
Card
BNI
Syariah
memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna
iB Hasanah Card BNI Syariah
6.
Kalimat kreatif dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna
iB Hasanah Card BNI Syariah
7.
Warna dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna
iB Hasanah Card BNI Syariah
8.
Gambar dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna
iB Hasanah Card BNI Syariah
S
TS
STS
Butiran pertanyaan Action (Variabel X4)
No
Pernyataan
1.
Iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan
SS
keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah
Card BNI Syariah saat ini
2.
Design dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan
produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini
3.
Informasi layanan dalam iklan iB Hasanah Card BNI
Syariah
memunculkan
keyakinan
saya
untuk
menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat
ini
4.
Informasi fasilitas dalam iklan iB Hasanah Card BNI
Syariah
memunculkan
keyakinan
saya
untuk
menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat
ini
5.
Visualisasi
iklan
iB
Hasanah
Card
BNI
Syariah
memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan
produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini
6.
Kalimat kreatif dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan
produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini
S
TS
STS
7.
Warna dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keyakinan
untuk saya menggunakan
produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini
8.
Gambar dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah
memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan
produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini
Butiran pertanyaan Keputusan Konsumen (Variabel Y)
No
Pernyataan
1.
Ketertarikan saya untuk menjadi nasabah iB Hasanah
card BNI Syariah karena keyakinan bahwa iB Hasanah
card BNI Syariah yang terbaik
2.
Ketertarikan saya untuk menjadi nasabah iB Hasanah
card BNI Syariah karena keyakinan Anda dengan
mekanisme iB Hasanah card BNI Syariah
3.
Mekanisme dan prinsip-prinsip syariah dalam iB
Hasanah card BNI Syariah
meyakinkan saya untuk
menjadi nasabah
4.
iB Hasanah Card BNI Syariah telah menceminkan
ekonomi islam yang berkembang
5.
iB Hasanah Card BNI Syariah memiliki layanan dan
fasilitas yang baik
6.
iB Hasanah Card BNI Syariah menawarkan aplikasi yang
tidak rumit
7.
iB Hasanah Card BNI Syariah memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan produk lain yang sejenis
SS
S
TS
STS
Download