RU UMAH SA AKIT ANA AK KELASS C “CHILLDREN’S SPACE” BAB II TINJAU UAN UMUM M LO OKASI TAPAK LOKASI TAP PAK 2.1. Gambaran G U Umum Proy yek D Deskripsi Prroyek • Judul : Rumah Sakit Anak • Tema n’s Space/R Ruang anak : Children • Tipe rum mah sakit : Rumah Sakit Khusu us Kelas C • Sifat : Fiktif • Lokasi : Jalan Puri Indah h Raya, K Kembangan-Jakarta Barat • Peruntukkan lahan : Karya ba angunan um mum, fasilita as kesehata an • Luas Tapak : 10.000m m2 • Tinggi ba angunan : maksima al 4 lantai • KDB : 60% • KLB al 2,4 : maksima • GSB : 10m (untuk ( jala an besar), 8m (untu uk jalan sekunde er) RENI RETNOWATI_ 4 4120601002 22_ARSITEKTTUR’62 4 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” • Fasilitas yang direncanakan: Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat sesuai kekhususannya, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Penunjang Klinik, Pelayanan Penunjang Non Klinik. 3 2.2. Tinjauan Teoritis Proyek 2.2.1 Definisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan dalam dua klasifikasi, yakni: • Rumah sakit umum; rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit, • Rumah sakit khusus; rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. (Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 340/menkes/per/iii/2010. Ketentuan umum, pasal 1) 2.2.2 Definisi Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. 4 Rumah sakit khusus mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit khusus bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan rumah sakit khusus mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit didirikan dengan tujuan nirlaba. 5 3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/Iii/2010. Bab V Rumah Sakit Khusus, Pasal 26 4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 340/menkes/per/iii/2010. Ketentuan umum, pasal 1 5 Wikipedia RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 5 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” Jenis Rumah Sakit khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung, Kanker, Orthopedi, Paru, Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantungan Obat, Stroke, Penyakit Infeksi, Bersalin, Gigi dan Mulut, Rehabilitasi Medik, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah, Ginjal, Kulit dan Kelamin. 6 Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan menjadi : a. Rumah Sakit Khusus Kelas A; Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang lengkap. Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1, Jumlah tempat tidur > 100 (seratus) buah. b. Rumah Sakit Khusus Kelas B; Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang terbatas. Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1, Jumlah tempat tidur minimal 50-100 buah. c. Rumah Sakit Khusus Kelas C; Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang minimal. Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3. Jumlah tempat tidur minimal 25-50 buah. 7 Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan: a. Pelayanan; b. Sumber Daya Manusia; c. Peralatan; d. Sarana dan Prasarana; dan e. Administrasi dan Manajemen. 8 6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/Iii/2010. Bab V Rumah Sakit Khusus, Pasal 23 7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/Iii/2010. Bab V Rumah Sakit Khusus, Pasal 24 dan Lampiran II, dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/Iii/2010. Bab V Rumah Sakit Khusus, Pasal 25 ayat 1 RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 6 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” 2.2.3 Definisi Anak Anak adalah tahap awal perkembangan manusia sampai menajadi manusia dewasa. Menurut beberapa penelitian, ada beberapa pandangan mengenai anak, yaitu: • Pandangan filsafat lama: Anak adalah manusia dewasa dalam bentuk dan ukuran kecil dimana sejak lahir, anak membawa bekal dan pembawaan yang lengkap, serta anak akan berkembang dengan sendirinya. • Pandangan ahli pendidikan, antara lain: - J. A. Cornenius: Anak bukanlah sosok manusia dewasa yang sedang bertumbuh dan berkembang. - J. J. Roseau: Pada waktu lahir, anak membawa bekal-bekal pembawaan yang baik dan akan menjadi buruk bila mendapat pengaruh buruk dari kebudayaan atau dari lingkungan sekitarnya. • Pandangan ilmu jiwa modern (setelah tahun 1900): anak bukanlah orang dewasa dalam bentu kecil. Anak mempunyai dunianya sendiri yang lain dengan dunia orang dewasa. Anak adalah makhluk yang sedang dalam tahap perkembangan, yang memiliki perasaan, pikiran, dan kehendak sendiri, yang semuanya akan berlainan pada tiap tahap perkembangan. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang anak-anak, yaitu: - Anak bukan miniatur orang dewasa dan harus diperlakukan seperti anak-anak karena dunia mereka sangat berbeda dengan dunia orang dewasa. - Tiap anak adalah unik, sifat dan perilaku tiap anak bersifat individual. Hal ini juga berlaku pada anak kembar. - Kebutuhan dasar anak-anak adalah bermain, istirahat, penghargaan, kasih sayang, dan teman sebaya. - Anak mudah meniru hal-hal di sekitarnya. Oleh karena itu lingkungan tempat anak tinggal dan berkembang perlu diperhatikan agar anak tidak meniru perilaku yang tidak baik. - Anak bersifat mudah percaya pada orang yang baru dikenalnya dan cenderung tidak dapat menyembunyikan rahasia (polos dan lugu). A. Perilaku Anak Saat Sehat Anak-anak umumnya tidak diam/tinggal di tengah-tengah area luas terbuka kecuali mereka sedang melakukan sesuatu yang membutuhkan RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 7 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” tempat seperti itu, seperti menari, melukis gambar yang besar, dan lain-lain. Mereka akan berdiri di dekat ujung ruangan atau objek seperti meja, lemari buku, pot tanaman, dan lain-lain, saat mereka tidak terlibat dalam aktifitas umum dan hanya ‘hanging out’. Anak yang lebih kecil sering terlihat berdiri atau duduk dekat sebuah benda. 9 Anak-anak akan berkumpul, mengobrol, dan melihat kegiatan anak lain di ruangan itu. Beberapa anak atau kelompok anak menempati meja pada saat yang sama, lebih sering tanpa ada interaksi diantara mereka. Anak-anak baik sendirian atau per kelompok akan duduk atau berbaring di lantai. Sering kali apapun cuacanya, anak-anak akan berbaring di permukaan tarmac dan beton atau rumput. Anak-anak lain akan menandai tempatnya dengan tas, kotak makan, pakaian, dan lain-lain. Selain itu tongkat, batu, ranting sering disebarkan di tanah untuk menandai dan mengklaim ruangan dan anak-anak akan duduk dalam lingkaran dari struktur ini. Cara lain untuk mengekspresikan kepemilikan mereka terhadap playground adalah dengan menggunakan feature seperti struktur arsitektural atau membuat furniture untuk dimainkan. Mereka akan mulai memanjati furniture itu dan merubah fungsinya. 10 B. Perilaku Anak Saat Sakit Anak yang menderita penyakit yang kronis, yaitu penyakit yang diderita lebih dari tiga bulan dalam setahun, atau anak harus menjalani rawat inap secara terus-menerus minimal sebulan dalam setahun. Penyakit kronis tersebut akan sangat berpengaruh pada perkembangan, perilaku, pembentukan kepribadian, dan sikap anak. Beberapa pengaruh tersebut antara lain: • Pertumbuhan dan perkembangan tubuh terhambat • Cacat fisik akibat pengaruh sakit yang berkepanjangan • Perubahan emosi (mudah marah, murung, dan mudah tersinggung) • Perubahan perilaku sosial (sulit menyesuaikan diri dengan teman sebayanya) • Keterbatasan gerak dan terganggunya tugas-tugas sekolah. 9 Children and physical environment in school settings-Shunsuke Itoh ‘Territorialising’ the Primary School Playground: Deconstructing the Geography of Playtime-Sarah Thomson 10 RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 8 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” Dalam proses penyembuhan yang membutuhkan waktu lama, anak-anak akan mulai mengembangkan perilaku atau strategi untuk menghadapi dan beradaptasi dengan penyakitnya. Beberapa perilaku tersebut antara lain penolakan, mengalihkan perhatian, berupaya aktif dan mencari dukungan. 11 C. Penyakit Kronis Pada Anak Penyakit kronis umumnya termasuk penyakit yang tidak menular seperti gangguan jantung, kelainan darah, leukimia, dan lain-lain. Keadaan kronis anak dan orang dewasa sangat berbeda karena prang dewasa menghadapi keadaan kronis umum (diabetes, osteoartritis, dan arteri koronaria) dan tidak banyak penyaki langka, sedangkan anak-anak harus menghadapi berbagai penyakit yang tergolong sangat jarang ditemui (leukimia (kanker darah), penyakit jantung (penyakit jantung bawaan), tumor, asma, gangguan tumbuh kembang (keterbelakangan mental, cerebral palsy, epilepsi, dan autisme), gagal ginjal, diabetes (juvenile onset diabetes), dan spina bifida (kelainan tulang belakang). 12 D. Hospitalisasi Pada Anak Hospitalisasi anak adalah suatu proses yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan sesuai dengan kebutuhannya. Tiap anak memiliki reaksi yang berbeda saat menjalani hospitalisasi. Reaksi tersebut akan bervariasi menurut usia dan perkembangan mental mereka. • Usia 0-1 tahun (stranger anxiety), • Usia 1-3 tahun (protes, putus asa, penyangkalan), • Usia 3-6 tahun (tidak kooperatif pada petugas kesehatan, ketergantungan dengan orang tua), • Usia 6-12 tahun (dikomunikasikan dalam bentuk verbal maupun non verbal). 13 11 Wahyuni, para. 5 Shyrock 13 Supartini 188-192 12 RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 9 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” E. Kebutuhan Anak di Rumah Sakit Kebutuhan anak-anak di rumah sakit bervariasi tergantung dari usia mereka dan penyakit atau ketidakmampuan (cacat) yang mereka derita. Umumnya pasien anak-anak yang berada di fasilitas perawatan jangka panjang, unit rehabilitasi, dan psikitarik memiliki kebutuhan yang lebih khusus daripada anak normal. Pada tahap infant (0-12 bulan), kebutuhan dasarnya adalah makan, kehangatan, keamanan dan higienitas serta pengalaman sensoris yang akan mengembangkan indera-indera mereka untuk mengenal lingkungannya dan orang-orang disekitar mereka. Untuk bayi yang berada di inkubator atau perawatan intensif, kebutuhannya akan berbeda dan lebih khusus. Pada tahap toddler dan preschooler (1-6 tahun), kebutuhannya yang perlu disediakan adalah pengawasan visual secara langsung oleh perawat, lingkungan yang aman, area bermain yang aman (untuk anak normal atau dengan kursi roda atau menggunakan tongkat), dimensi interior yang tepat, peralatan kamar mandi yang dibuat rendah, pembekalan bagi anak untuk merawat dirinya sendiri, dan stimulasi yang memadai dari lingkungan. Pada tahap grade school children (6-12 tahun), kebutuhannya yang perlu disediakan adalah kesempatan untuk mendapatkan dan melatih keterampilan kognitif dan motorik, ruang untuk belajar atau bermain alat musik, area bermain outdoor, area untuk makan secara berkelompok, kamar tidur untuk 24 orang anak dengan ruang kosong dekat tempat tidur untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, kesempatan untuk merawat dirinya sendiri, kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, dapur kecil bagi orang tua yang ingin menyiapkan makanan kecil atau snack, fasilitas tambahan yang spesial seperti perpustakaan, greenhouse dimana anak-anak dapat memilih tanaman untuk dirawat atau tempat untuk memilih binatang yang non allergenic (kura-kura, ikan, dan lain-lain) untuk dirawat di kamar pasien. 14 F. Trauma Pasca Sakit Mencegah terjadinya trauma pasca sakit pada anak dapat dilakukan dengan cara: • Menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak 14 Malkin 133 RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 10 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” • Melibatkan orang tua dalam proses penyembuhan dan membiarkan mereka berada di dekat anaknya setiap saat • Memberikan kesempatan bagi anak untuk mengambil keputusan • Memberikan fasilitas bagi anak untuk bertemu dengan keluarga, teman sekolah dan gurunya. 15 2.2.4 Definisi Rumah Sakit Anak Rumah sakit anak adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan khusus untuk anak-anak. Luasan Rumah Sakit Anak bergantung pada jumlah pengunjung, staf dan cakupan area yang mampu dilayani oleh Rumah Sakit Anak tersebut. Jumlah anak yang menjadi pasien di Rumah Sakit anak terbagi dalam usia 0-1 tahun, 2-3 tahun, 4-5 tahun, 6-7 tahun, 8-9 tahun dan 10-12 tahun. Fasilitas pada Rumah Sakit Anak mencakup Fasilitas Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat sesuai kekhususannya, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Penunjang Klinik, Pelayanan Penunjang Non Klinik. 15 Supartini 196-197 RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 11 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C [Pick the date] “CHILDREN’S SPACE” 2.3 STUDI BANDING 2.3.1 Studi Banding Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita berlokasi di Jl. Let. Jen.S.Parman Kav 87, Jakarta Barat Rumah sakit ini memiliki tempat tidur berjumlah 339 tempat tidur yang terbagi atas: Klasifikasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita: - VIP : 57 tempat tidur - Anak : 0-18 tahun - Kelas I : 43 tempat tidur - Dewasa : Perempuan - Kelas II : 131 tempat tidur - Kelas III : 108 tempat tidur RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 Dengan jenis pasien: pasien umum, pasien askes, dan pasien perusahaan/asuransi. 12 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C [Pick the date] “CHILDREN’S SPACE” Rawat Inap Anak VIP A Rawat Inap Anak Kelas I & Rawat Inap Anak Kelas III Kelas ii Bank Lippo, Bank BRI & kantor parkir pengelola pengurus pengelola dan Rawat Intensif Anak dan Rawat Inap Ibu (ICU) Neonatus koperasi Poliklinik Amanda RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 Rawat Sehari Anak Entrance Bangunan Utama Toko-toko RSAB Apotik karyawan UGD Intensif Klinik Tumbuh Kembang Anak Area parkir di bagian depan RSAB 13 Pusat jajanan dan kantin ananda Musholah & jalan menuju rawat inap di lantai 1 [Picck the daate] RUMA AH SAKITT ANAK K KELAS C “CHILDREN “ N’S SPACEE” Area di Ru umah Sakit Ib bu dan Anak Harapan Kita terbagi dalam beberap pa zona: ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Zo ona Poliklinikk (poliklinik aanak dan keb bidanan) Zo ona UGD Zo ona M & E Zo ona Klinik dan Paviliun Raawat Inap Zo ona Fakultas Kedokteran Zo ona Asrama P Perawat UGD dan kklinik UGD tidak berada d dalam satu b bangunan, teetapi waktu p pencapaian d dari klinik ke bangunan U UGD cepat kaarena terdapat jalur yang lan ngsung menu uju bangunan UGD. wat Inap terd dapat di lantaai 1‐3 dan deekat dengan UGD. Kamar raw Bengkel daan bangunan n M & E beraada di belakaang dan jauh h dari lingkun ngan perawatan dan pengobatan. Terdapa kantin khususs pegawai ru umah sakit yaang terletak di belakang dan dekat deengan bengkkel pan bangunaan klinik dijadikan area p parkir khususs pengelola d dan dokter. Area didep RENI RETTNOWATI_ 4 4120601002 22_ARSITEKT TUR’62 14 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C [Pick the date] “CHILDREN’S SPACE” 2.3.2 Studi Banding Children’s Hospital Boston Sumber: • Children's medical center. boston, massachusetts-carr, lynch associates, inc. • Institutional Master Plan. 1st Amendment - Main Building Expansion. February 27, 2009. Shepley Bulfinch Richardson & Abbott. RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 15 RUMAH SAKIT ANAK KELAS C [Pick the date] “CHILDREN’S SPACE” • The Center for Communication Disorders (kelainan dalam hal komunikasi/berbicara) • The Developmental Medicine Center (pusat pengembangan obat) • Multi-disciplinary Vascular Anomalies Center (kelainan sistem pembuluh darah) • Program Kardiovaskular yang dinamakan National Center of Excellence • Dua Sistem operasi da Vinci untuk robotic surgery • 30 tempat tidur untuk Medical Surgical Intensive Care Unit • Program multi-disciplinary Craniofacial Anomalies. (Program ini bertujuan untuk Entrance ke tempat parkir key plan mendiagnosa dan mengobati kondisi kelainan pada tulang/tengkorak kepala, Entrance pejalan kaki termasuk sindrom yang dapat menyebabkan efek samping dari penyakit itu) • Sumber: Institutional Master Plan. 1st Amendment - Main Building Expansion. February 27, 2009. Shepley Bulfinch Richardson & Abbott. Pusat transplantasi hati, paru-paru, ginjal, jantung, usus, multivisceral dan stem cell transplantations. • Departemen Operasi Plastik untuk prosedur pasien rawat inap dan konsultasi pasien rawat jalan dan perawatan berkelanjutan untuk perawatan dengan berbagai kondisi. Fasilitas Rumah Sakit: • Sumber: Wikipedia 390 tempat tidur (~50% medical) 29 bed multidisciplinary ICU 2.3.3 Kesimpulan Studi Banding 26 bed cardiac ICU (unit jantung) Façade bangunan 24 bed neonatal ICU (bayi prematur) Kriteria Ruang untuk Anak pada RSAB Harapan 12 bed medicine ICU Kita dan Children’s Hospital Boston (CHB) Gambar 10 bed medical intermediate care unit Lobby rest room 13 bed stem cell transplantation unit Teritorial / Batas-Batas: 6 bed clinical research center • • 22,600 pasien rawat inap • 22,400 prossedur operasi • 472,000 pasien rawat jalan >100 program untuk pasien rawat jalan • 56,500 departemen emergency • bersifat nyata terhadap lingkungan luar RSAB. • Batas antara CHB dengan ruang luar berupa batas semu dengan 6th floor: general oncology, stem cell • 9th floor: tumor otak gigi, 1100 suster • Offices, Diagnostics / Treatment • Research, Public Assembly longwood Level III Neonatal Intensive Care Unit • Hematopoietic Unit Transplantasi Stem Sel • Unit Neuroscience (termasuk mobile MRI suite pertama di rumah sakit pediatric) • Level I Pediatric Trauma Center .ave, di depan bangunan utama CHB. • Batas semu pada Sekat-sekat yang membatasi ruang tunggu di Fasilitas Klinik Rumah Sakit: • Facade CHB dari Wikipedia menggunakan jembatan di atas transplantation 900 kedokteran dan staf kedokteran RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 Pagar RSAB menjadi batas yang r. tunggu klinik alamanda RSAB setiap klinik di RSAB. • Batas semu di sekat-sekat pemisah di r. perawatan CHB 16 Sumber: r. perawatan CHB (CHB showcase) RUMA AH SAKITT ANAK K KELAS C [Picck the daate] “CHILDREN “ N’S SPACEE” hanya a ada di r. bermain, sedangkan n di r. tunggu, Kriteria a ruang ses suai usia: • Rua ang bermaiin outdoor di d klinik tum mbuh kembang furnitu ure mengik kuti skala orang dew wasa tetap pi r. ana ak diperuntukkan bag gi anak pre-school dan tunggu u menyedia akan furnitu ure untuk dimainkan anak- ana ak usia sek kolah (4-7 tahun), hal ini terlihat dari anak di d r. tunggu. Sumber:r. tunggu & r. berm main ma ainan yang ada di rua angan itu seperti ayun nan, ind door CHB (CH HB showcasse) perrosotan, are ea bermain pasir, tunne el. Dan di area a • itu tidak terda apat matras s (untuk menolong an nak- Area Transisi: T ak bila terjatuh) karen na anak-an nak di usia a itu ana Area transisi t di RSAB berrupa korido or penghub bung ras sa keamana annya sudah lebih meningkat m bila lobby dengan Un nit UGD d dan Unit Rehabilitasi R diisi dibandingkan dengan bay yi dan toddller. Sumber: r. berm main indoor CHB C R. bermaina anak a di CH HB memiliki furniture yang (CH HB showcase) n toko-toko,, Unit admin nistrasi dan ATM dengan Korido or RSAB dise esuaikan dengan d sk kala anak--anak dan di Kebisingan: rua angan itu terdapat t te empat duduk yang bisa b Tingka at digunakan berpen ngaruh neg gatif terhad dap pasien karena ru uang oleh orang dewasa. R. berm main dile engkapi me eja, bangku u dan lemari buku ses suai kebising gan di ru uang rawa at inap tidak t rawat inap terletak k jauh dari u unit M&E da an jalan ray ya. Ske etsa r. berma ain indoor RS SAB Penzoninga an RSAB den ngan skala anak sertta artwork yang dipajang • ses suai view an nak View dan d pencah hayaan: Rua ang bermain indoor di d klinik tum mbuh kembang Jendela ana ak, diperunttukkan bagii toddler da an bayi, terllihat hayaan ala ami pada ruangan dan d view pada p pencah darri furniture seperti mattras dan je enis permainan • Ske etsa r. timban ng RSAB kaca berukuran besar memberrikan anak-a anak dan memperlua m as jangkaua an penglihatan balok yang dis sediakan. mereka a di RSAB. ang timban ng untuk bayi penye esuaian un ntuk Rua Hal yan ng sama jug ga berlaku d di CHB Jendela di r..tunggu RSA AB usia anya terliha at dari inte erior dinding dan mainan yan ng digantun ng di plafon. Sumber:unit pe erawatan (CH HB sho owcase) Skala: urniture rua ang tunggu RSAB R masiih berdasarrkan Skala fu Warna a: skala orang dewas sa, sehingg ga anak-ana ak lebih sering Penera apan warna a di RSAB B sudah mengikuti m asas a ah fungsi da ari furniture atau tidak mengguna akan meruba warna untuk ruma ah sakit: furniture e sama sek kali. r. tunggu Contoh: RSAB a lantai digu unakan untuk memberrikan Warna putih pada da ruang tunggu UGD kesan higienis pad 1) Ana ak-anak le ebih suka berdiri diatas d bangku Penggunaan warrna hijau pada motif lantai untuk u darripada dudu uk njukkan jatu uhan cairan n tubuh, agar a mence egah menun 2) Ana ak-anak su uka berlari di koridor ruang tunggu kecelakaan karena lantai yan ng licin. poliklinik atau memperhattikan ikan di d akuarium dak digunakkan karena tidak ideal Warna abu-abu tid Skala furniture f ya ang sesuai dengan sk kala anak-a anak RENI RETTNOWATI_ 4 4120601002 22_ARSITEKT TUR’62 17 Pola lantai di d r.tunggu RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE” untuk rumah sakit anak atau unit persalinan dimana orang-orang lebih menyukai lingkungan yang lebih upbeat. Warna pada ruang-ruang di CHB di dominasi oleh warna biru yang memberi kesan menenangkan. Polapola pada lantai yang tidak terlalu ramai dan pencampuran warna yang baik memberikan kesan menyenangkan di lingkungan CHB. Sumber:koridor dan area recepstionis (CHB showcase) Warna untuk pengkodean dan navigasi untuk fasilitas umum dan khusus dan penunjang mudah dipahami dan tidak ada visual noise. Navigasi di RSAB RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62 18