(gout artritis).

advertisement
PENDAHULUAN
Asam urat merupakan sebutan orang awan
untuk rematik pirai (gout artritis). Selain
osteoartritis, asam urat merupakan jenis
rematik
artikuler
terbanyak
yang
menyerang penduduk indonesia. Penyakit
ini merupakan gangguan metabolik karena
asam urat (uric acid) menumpuk dalam
jaringan tubuh, yang kemudian dibuang
melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat
timbunan atau defosit kristal asam urat
didalam persendian.8 Selain itu asam urat
merupakan hasil metabolisme normal dari
pencernaan protein (terutama dari daging,
hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran
seperti kacang dan buncis) atau dari
penguraian
senyawa
purin
yang
seharusnya akan dibuang melalui ginjal,
feses, atau keringan.5
Meskipun secara klasis gout relatif jarang,
merupakan bentuk ringan dari penyakit,
yang sering lolos saat di diagnostik,
mungkin lebih umum daripada yang
diperkirakan sebelumnya. Gout adalah
penyakit yang didominasi oleh laki-laki,
rasio menjadi 20:1. Ini mungkin ada
selama masa muda, namun kejadian
puncaknya setelah usia 40 tahun, dan
perempuan jarang menderita penyakit ini
sebelum menopause. Gouty arthritis
terutama melibatkan sendi peripheral
dari kaki dan tangan, sejauh ini keadaan
yang paling
umum adalah
sendi
metatarsophalangeal dari kaki.
Berdasarkan penyebabnya, penyakit asam
urat di golongkan menjadi 2, yaitu:7
a. Penyakit gout primer.
Penyebabnya kebanyakan belum diketahui
(idiopatik). Hal ini di duga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetik dan
faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi
asam urat. Atau bisa juga diakibatkan
karena berkurangnya pengeluaran asam
urat dari tubuh.
b. Penyakit gout sekunder.
1) Meningkatnya produksi asam urat
karena pengaruh pola makan yang
tidak terkontrol, yaitu dengan
mengkonsumsi makanan yang
berkadar purin tinggi. Purin adalah
salah satu senyawa basa organic
yang menyusun asam nukleat
(asam inti dari sel) dan termasuk
dalam kelompok asam amino, yang
merupakan unsur pembentukan
protein.
2) Produksi asam urat juga dapat
meningkat. Karena penyakit pada
darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia, anemia hemolitik),
obat-obatan (alkohol, obat-obat
kanker, vitamin B12, diuretika,
dosis rendah asam salisilat).
3) Obesitas (kegemukan).
4) Intoksikasi (keracunan timbal).
5) Pada penderita diabetes melitus
yang tidak terkontrol dengan baik.
Dimana
akan
ditemukan
mengandung benda-benda keton
(hasil buangan metabolisme lemak)
dengan kadar yang tinggi. Kadar
benda-benda keton yang meninggi
akan menyebabkan kadar asam urat
juga ikut meninggi.8
Tidak semua orang dengan peningkatan
asam urat dalam darah (hiperuremia) akan
menderita penyakit asam urat. Namun ada
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan
seseorang menderita penyakit asam urat,
diantaranya:3
a. Pola makan yang tidak terkontrol.
Asupan makanan yang masuk ke
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
dalam tubuh dapat mempengaruhi
kadar asam urat dalam darah.
Makanan yang mengandung zat
purin yang tinggi akan diubah
menjadi asam urat.
Seseorang dengan berat badan yang
berlebihan (obesitas).
Suku bangsa tertentu. Menurut
penelitian, suku bangsa di dunia
yang paling tinggi prevalensinya
terserang asam urat adalah orang
maori di Australia. Prevalensi
orang maori terserang penyakit
asam urat tinggi. Sedangkan di
Indonesia prevalensi tertinggi pada
penduduk pantai dan yang paling
tinggi di daerah Manado-Minahasa
karena kebiasaan atau pola makan
ikan dan mengkonsumsi alkohol.
Peminum alkohol. Alkohol dapat
menyebabkan pembuangan asam
urat lewat urine ikut berkurang,
sehingga asam urat tetap bertahan
di dalam darah.
Seseorang yang berumur ≥ 45
tahun biasanya pada laki-laki, dan
perempuan saat umur menepouse.
Seseorang yang memiliki riwayat
keluarga dengan penyakit asam
urat.
Seseorang kurang mengkonsumsi
air putih.
Seseorang dengan gangguan ginjal
dan hipertensi.
Seseorang yang menggunakan
obat-obatan dalam jangka waktu
lama.
Seseorang
yang
mempunyai
penyakit diabetes mellitus.
Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada
penyakit asam urat antara lain adalah
sebagai berikut :2
a. Nyeri hebat pada malam hari,
sehingga
penderita
sering
terbangun saat tidur.
b. Saat dalam kondisi akut, sendi
tampak terlihat bengkak, merah
dan teraba panas. Keadaan akut
biasanya berlangsung 3 hingga 10
hari, dilanjutkan dengan periode
tenang. Keadaan akut dan masa
tenang dapat terjadi berulang kali
dan makin lama makin berat. Dan
bila berlanjut akan mengenai
beberapa sendi dan jaringan bukan
sendi.
c. Disertai
pembentukan
kristal
natrium urat yang dinamakan thopi.
d. Terjadi deformitas (kerusakan)
sendi secara kronis.
Berdasarkan diagnosis dari American
Rheumatism
Association
(ARA),
seseorang dikatakan menderita asam urat
jika memenuhi beberapa kriteria berikut:7
1) Terdapat
kristal
MSO
(monosodium urat) di dalam cairan
sendi.
2) Terdapat
kristal
MSO
(monosodium urat) di dalam thopi,
di
tentukan
berdasarkan
pemeriksaan
kimiawi
dan
mikroskopik
dengan
sinar
terpolarisasi.
3) Di dapatkan 6 dari 12 kriteria di
bawah ini :
a) Terjadi serangan arthritis akut
lebih dari satu kali.
b) Terjadi peradangan secara
maksimal pada hari pertama
gejala atau serangan datang.
c) Merupakan
arthritis
monoartikuler (hanya terjadi di
satu sisi persendian).
d) Sendi yang terserang berwarna
kemerahan.
e) Sendi
metatarsophalangeal
pertama (ibu jari kaki) terasa
sakit atau membengkak.
f) Serangan nyeri unilateral (di
salah satu sisi) pada sendi
metatarsophalangeal.
g) Serangan nyeri unilateral pada
sendi tarsal (jari kaki).
h) Adanya topus (Deposit besar
dan tidak teratur yang berasal
dari natrium urat) di kartilago
artikular (tulang rawan sendi)
dan kapsula sendi.
i) Terjadinya peningkatan kadar
asam urat dalam darah (lebih
dari 7mg/dL).
j) Pada gambaran radiologis
tampak pembengkakan sendi
secara asimetris (satu sisi tubuh
saja).
k) Pada gambaran radiologis
tampak kista subkortikal tanpa
erosi.
l) Hasil kultur cairan sendi
menunjukkan nilai negative.
Bengkak, kemerahan, panas
dan rasa nyeri yang hebat pada
sendi metatarsofalangeal ibu
jari kaki (podagra) adalah tanda
khas gout. Keadaannya dapat
amat
menyerupai
arthritis
sepsis, tetapi tidak ada tandatanda infeksi sistemik. Kadar
asam urat dalam serum dapat
meningkat.
Kadang-kadang
sendi pergelangan kaki, atau
salah satu jari kaki, dapat
terkena terutama setelah suatu
cedera kecil. Nyeri dibawah
tumit akibat fasiitis plantaris
adalah manifestasi lain dari
gout,
meskipun
kaitannya
mungkin sulit dibuktikan dalam
sautu kasus khusus.
Diagnosa asam urat dilakukan dengan
pemeriksaan
lewat
laboratorium,
pemeriksaan radiologis, dan cairan sendi.
Selain itu, kita juga bisa melakukan
diagnosa melakukan diagnosa melalui
roentgen.1
a. Pemeriksaan Laboratorium
Seseorang dikatakan menderita asam urat
ialah apabila pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar asam urat dalam darah
diatas 6 mg/dL untuk pria dan lebih dari
5,5 mg/dL untuk wanita. Bukti adanya
kristal urat dari cairan sinovial atau dari
topus melalui mikroskop polarisasi
sudah membuktikan, bagaimanapun juga
pembentukan topus hanya setengah dari
semua pasien dengan gout.1 Pemeriksaan
gula darah dilakukan untuk mendeteksi
ada dan tidaknya penyakit diabetes
mellitus. Ureum dan kreatinin diperiksa
untuk mengetahui normal dan tidaknya
fungsi ginjal.Sementara itu pemeriksaan
profil lemak darah dijadikan penanda ada
dan tidaknya gejala aterosklerosis.
b. Pemeriksaan Cairan Sendi
Pemeriksaan cairan sendi dilakukan di
bawah mikroskop. Tujuannya ialah untuk
melihat kristal urat atau monosodium urate
(kristal MSU) dalam cairan sendi. Untuk
melihat perbedaan jenis arthritis yang
terjadi perlu dilakukan kultur cairan sendi.
Dengan mengeluarkan cairan sendi yang
meradang maka pasien akan merasakan
nyeri sendi yang berkurang. Dengan
memasukkan obat ke dalam sendi, selain
menyedot cairan sendi tentunya, maka
pasien akan lebih cepat sembuh.
Mengenai metode penyedotan cairan sendi
ini, ketria mengatakan bahwa titik dimana
jarum akan ditusukkan harus dipastikan
terlebih dahulu oleh seorang dokter.
Tempat penyedotan harus disterilkan
terlebih dahulu, lalu jarum tersebut
disuntikkan dan cairan disedot dengan
spuite.5
Kadang bisa juga ditemukan bakteri bila
terjadi septic arthritis.
Pada umumnya, sehabis penyedotan
dilakukan, dimasukkan obat anti-radang ke
dalam sendi. Jika penyedotan ini dilakukan
dengan cara yang tepat maka pasien tidak
akan merasa sakit. Jarum yang dipilih juga
harus sesuai kebutuhan injeksi saat itu dan
lebih baik dilakukan pembiusan pada
pasien terlebih dahulu. Jika lokasi
penyuntikan tidak steril maka akan
mengakibatkan infeksi sendi. Perdarahan
bisa juga terjadi jika tempat suntikan tidak
tepat dan nyeri hebat pun bisa terjadi jika
teknik penyuntikan tidak tepat. Selain
memeriksa keadaan sendi yang mengalami
peradangan,
dokter
biasanya
akan
memeriksa kadar asam urat dalam darah.
Kadar asam urat yang tinggi adalah sangat
sugestif untuk diagnosis gout arthritis.
Namun, tidak jarang kadar asam urat
ditemukan dalam kondisi normal. Keadaan
ini biasanya ditemukan pada pasien
dengan pengobatan asam urat tinggi
sebelumnya. Karena, kadar asam urat
sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh
pengobatan maka kadar standar atau kadar
normal di dalam darah adalah berkisar dari
3,5 – 7 mg/dL.5
Selain ketiga diagnosa tersebut, kita juga
bisa melakukannya dengan cara Roentgen.
Pemeriksaan ini baiknya dilakukan pada
awal setiap kali pemeriksaan sendi. Dan,
jauh lebih efektif jika pemeriksaan
roentgen ini dilakukan pada penyakit sendi
yang
sudah
berlangsung
kronis.
Pemeriksaan
roentgen
perlu
dilakukanuntuk melihat kelainan baik pada
sendi maupun pada tulang dan jaringan di
sekitar sendi. Seberapa sering penderita
asam urat untuk melakukan pemeriksaan
roentgen
tergantung
perkembangan
penyakitnya. Jika sering kumat, sebaiknya
dilakukan pemeriksaan roentgen ulang.
Bahkan kalau memang tidak kunjung
membaik, kita pun dianjurkan untuk
melakukan
pemeriksaan
magnetic
9
resonance imaging (MRI).
Pemeriksaan cairan sendi ini merupakan
pemeriksaan yang terbaik. Cairan hasil
aspirasi jarum yang dilakukan pada sendi
yang mengalami peradangan akan tampak
keruh karena mengandung kristal dan selsel radang. Seringkali cairan memiliki
konsistensi seperti pasta dan berkapur.
Agar mendapatkan gambaran yang jelas
jenis kristal yang terkandung maka harus
diperiksa di bawah mikroskop khusus yang
berpolarisasi. Kristal-kristal asam urat
berbentuk jarum atau batangan ini bisa
ditemukan di dalam atau di luar sel.
c. Pemeriksaan dengan Roentgen
Sebuah sumber lain mengatakan bahwa
berdasarkan diagnosis dari American
Rheumatism
Association
(ARA),
seseorang dikatakan menderita asam urat
jika memenuhi beberapa kriteria berikut:7
1) Terdapat kristal MSU di dalam
cairan sendi.
2) Terdapat kristal MSU di dalam
cairan tofus.
3) Didapatkan 6 dari 12 kriteria di
bawah ini :
a) Terjadi inflamasi maksimal
pada hari pertama gejala atau
serangan datang.
b) Terjadi serangan arthritis akut
lebih dari satu kali.
c) Merupakan
arthritis
monoartikuler yaitu hanya
terjadi di satu sisi persendian.
d) Sendi yang terserang berwarna
kemerahan.
e) Pembengkakan dan sakit sendi
di sendi pangkal ibu kaki.
f) Serangan nyeri di salah satu sisi
sendi metatarsofalangeal.
g) Serangan nyeri di salah satu sisi
sendi tarsal.
h) Adanya tofus.
i) Terjadi peningkatan asam urat
dalam darah.
j) Pada gambar radiologis tampak
ada
pembengkakan
sendi
asimetris.
k) Pada gambar radiologis tampak
kista subkortikal tanpa erosi.
l) Hasil kultur cairan sendi
positif.
Pengobatan
diperoleh
dengan
menggunakan
resep
dokter.
Obat3
obatannya antara lain:
1) Obat Anti Inflamasi Non-Steroid
(OAINS), yang berfungsi untuk
mengatasi nyeri sendi akibat proses
peradangan.
2) Kortikosteroid, yang berfungsi
sebagai obat anti radang dan
menekan reaksi imun. Obat ini
dapat diberikan dalam bentuk tablet
atau suntikan dibagian sendi yang
sakit.
3) Imunosupresif, yang berfungsi
untuk menekan reaksi imun. Obat
ini jarang digunakan karena efek
sampingnya cukup berat yaitu
dapat
menimbulkan
penyakit
kanker dan bersifat racun bagi
ginjal dan hati
4) Suplemen
antioksidan
yang
diperoleh dari asupan vitamin dan
mineral yang berkhasiat untuk
mengobati asam urat. Asupan
vitamin
dan
mineral
dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi
buah atau sayuran segar atau
orange, seperti wortel.
Selain obat-obatan tersebut, pengobatan
secara medis dapat juga dilakukan melalui
program rehabilitasi. Rehabilitasi ini
berfungsi
untuk
mengembalikan
kemampuan penderita seperti semula
sehingga dapat menjalankan kehidupan
sehari-hari dengan lancar. Caranya adalah
dengan mengistirahatkan sendi yang sakit,
melakukan pemanasan atau pendinginan,
dan memanfaatkan arus listrik untuk
meningkatkan ambang rasa sakit.9
Asam urat darah adalah hasil pemecahan
dari protein yang secara khusus disebut
purin dan selanjutnya 75 persen asam urat
dibuang oleh tubuh melalui urine.
Peningkatan kadar asam urat dapat terjadi
akibat produksi lebih banyak dari pada
pembuangan asam urat. Penyakitnya
sendiri tidak bisa dicegah, tetapi beberapa
faktor
pencetusnya
bisa
dihindari
(misalnya cedera, alkohol, makanan kaya
protein).10
Untuk mencegah kekambuhan, dianjurkan
untuk minum banyak air, menghindari
minuman beralkohol dan mengurangi
makanan yang kaya akan protein. Banyak
penderita yang memiliki kelebihan berat
badan, jika berat badan mereka dikurangi,
maka kadar asam urat dalam darah
seringkali kembali ke normal atau
mendekati normal.
Pastikan sepatu tidak terlalu ketat atau
teralu longgar. Upayakan ibu jari kaki
dapat digerakkan dengan mudah. Trauma
ringan pada ibu jari kaki dapat memicu
serangan gout. Beberapa penderita
(terutama yang mengalami serangan
berulang yang hebat) mulai menjalani
pengobatan jangka panjang pada saat
gejala telah menghilang dan pengobatan
dilanjutkan
sampai
diantara
serangan.Kolkisin dosis rendah diminum
setiap hari dan bisa mencegah serangan
atau paling tidak mengurangi frekuensi
serangan. Mengkonsumsi obat anti
peradangan non-steroid secara rutin juga
bisa mencegah terjadinya serangan.
Kadang kolkisin dan obat anti peradangan
non-steroid diberikan dalam waktu yang
bersamaan.4
Tetapi kombinasi kedua obat ini tidak
mencegah maupun memperbaiki
kerusakan sendi karena pengendapan
kristal dan memiliki risiko bagi penderita
yang memiliki penyakit ginjal atau hati.
Download