audit manajemen atas fungsi pembelian pada pt. batu

advertisement
AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMBELIAN
PADA PT. BATU INDAH PALEMBANG
Novia ([email protected])
Cherrya ([email protected])
Akuntansi
STIE MDP
Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran audit manajemen dalam mendeteksi
kelemahan fungsi pembelian dan memberikan solusi terhadap masalah yang membuat fungsi pembelian
pada PT. Batu Indah berjalan kurang efektif dan efisien.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini
menggunakan data primer. Dalam penelitian ini menggunakan observasi, dan teknik wawancara,
Hasil yang dicapai dalam penelitian ini ialah menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai struktur
organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab yang cukup jelas, dan pemilihan supplier berdasarkan
pada nilai yang optimal, adapun kelemahan pada perusahaan yaitu terjadi rangkap jabatan, tidak ada
pelatihan karyawan, tidak melakukan rotasi karyawan, tidak memiliki auditor internal, belum memiliki
SOP, pembelian bahan baku yang berlebihan, dan formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut
cetak.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peran audit manajemen sangat dibutuhkan dalam perusahaan
karena banyak temuan terhadap fungsi pembelian.
Kata Kunci : Audit Manajemen, dan Fungsi Pembelian.
Abstract : The purpose of this study was to determine the role of the audit function to detect
weaknesses in the management of purchasing and providing solutions to problems that makes
the purchasing function at PT. Beautiful stone walk less effective and efficient.
The research method used is descriptive research method. The type of data in this study using
primary data. In this study using observation and interview techniques,
The results achieved in this study is to show that the company has the organizational structure,
division of tasks and responsibilities are quite clear, and the supplier selection based on the
optimal value, while weakness in the company that is going double position, no training, no
rotation of employees , does not have an internal auditor, has no SOP, excessive purchases of
raw materials, and
the purchase request form is not numbered prints.
The conclusion of this research is the role of audit in the company's management is needed
because many of the findings of the purchasing function
Key Words : management audit and purchasing function
1.PENDAHULUAN
Audit
manajemen
merupakan
kebijakan dari prosedur spesifikasi yang
dirancang untuk memberikan keyakinan
yang memadai bagi manajemen, bahwa
sasaran dan tujuan penting bagi
perusahaan dapat di penuhi.Tujuan audit
manajemen
ialah
mengidentifikasi
kegiatan, program, dan aktivitas yang
masih memerlukan perbaikan, sehingga
dengan rekomendasi yang diberikan
nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan
aktivitas pada perusahaan.
Salah satu
kegiatan pokok perusahaan adalah
kegiatan pengadaan barang dan jasa yang
akan dipasarkan kembali baik dalam
bentuk aslinya, atau di proses lebih lanjut
untuk menciptakan produk dan jasa yang
Hal - 1
siap untuk dijual, usaha ini dilaksanakan
melalui kegiatan pembelian.
Sebagai
salah satu perusahaan di Palembang, PT.
Batu Indah Palembang memiliki beberapa
masalah yang terjadi terkait dengan fungsi
pembelian, yaitu adanya beberapa
prosedur pembelian yang belum di
laksanakan dengan baik yang bisa
mengurangi efektifitas dan efisiensi
perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Audit Manajemen
1. Menurut
Alejendro
Management Audit adalah
suatu teknik yang secara
teratur
dan
sistematis
digunakan untuk menilai
efektivitas
unit
atau
pekerjaan
dibandingkan
dengan
standar–standar
perusahaan dan industry,
dengan
menggunakan
petugas yang bukan ahli
dalam lingkup objek yang
dianalisis,
untuk
meyakinkan
manajemen
bahwa
tujuannya
dilaksanakan, dan keadaan
yang
membutuhkan
perbaikan ditemukan.
2.1.2 Pengertian Fungsi Pembelian
Menurut
Galloway
dkk.
(2000,h.31) mengenai fungsi
pembelian yaitu:
“ The role of purchasing
function is to make materials
and parts of the right quality,
and quantity available for use
by operations at the right
time and at the right place”
Definisi di atas dapat
diperjemahkan “Peran fungsi
pembelian
adalah untuk
mengadakan material dan
part pada kualitas yang tepat
dan kuantitas yang tersedia
untuk
digunakan
dalam
operasi pada waktu
tempat yang tepat.
2.1.3 Audit Manajemen
Pembelian
Atas
dan
Fungsi
Menurut Mulyadi (2002, h.120):
“fungsi pembelian bertanggung jawab
untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang, menentukan pemasok
yang dipilih dalam pengadaan barang,
dan mengeluarkan order pembelian
kepada pemasok yang dipilih.”
3. Metode Penelitian
3.1 Pendekatan Penelitian
Menurut Cholid dan Abu (2012:
h.41) berdasarkan atas sifat - sifatnya,
pendekatan
penelitian
dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Penelitian Historis
Penelitian ini bertujuan untuk
merekontruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif, dengan
cara
mengumpulkan,
mengevaluasi dan memferifikasi,
serta mensistematiskan bukti –
bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang
kuat, dihubungkan dengan fakta
yang ada pada masa sekarang dan
proyeksi masa depan.
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif
yaitu
penelitian yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah
yang ada sekarang berdasarkan
data–data,
menganalisis
dan
menginterpretasi, juga bisa bersifat
komperatif
dan
korelatif.
Penelitian
deskriptif
banyak
membantu
terutama
dalam
penelitian
yang
bersifat
longitudinal. Genetik, dan klinis.
Penelitian survey termasuk dalam
penelitian ini.
3. Penelitian Perkembangan
Penelitian
perkembangan
bertujuan untuk menyelidiki pula
dan perurutan pertumbuhan atau
perubahan sebagai fungsi waktu.
Hal - 2
4. Penelitian Kasus dan Penelitian
Lapangan (Case Study and Field
Research)
Tujuan penelitian kasus dan
penelitian lapangan adalah untuk
mempelajari
secara
intensif
tentang latar belakang keadaan
sekarang, dan interaksi lingkungan
sesuatu unit sosial, individu
kelompok,
lembaga
atau
masyarakat.
5. Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian korelasional
adalah untuk menyelidiki sejauh
mana variasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan pada
koefisien korelasi.
6. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki
kemungkinan
hubungan
sebab
akibat
berdasarkan pengamatan terhadap
akibat yang ada, mencari kembali
fakta yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu.
7. Penelitian
Eksperimenttal
Sungguhan
Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab akibat dengan
cara mengenakan kepada satu atau
lebih kelompok eksperimental,
satu atau lebih kondisi perlakuan
dari membandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan.
8. Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh
informasi
yang
merupakan
perkiraan
bagi
informasi yang dapat diperoleh
dengan
eksperimen
yang
sebenarnya dalam keadaan yang
tidak
memungkinkan
untuk
mengontrol atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan.
Peneliti harus mengerti dengan
jelas kompromo – kompromi apa
yang ada pada validitas internal
dan validitas eksternal.
9. Penelitian Tindakan
Penelitian
ini
bertujuan
mengembangkan
keterampilan–
keterampilan atau cara pendekatan
baru dan untuk memecahkan
masalah
dengan
penerapan
langsung di dunia kerja atau dunia
aktual yang lain.
Pendekatan penelitian pada penelitian
ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian ini terlebih dahulu
mengumpulkan data yang ada
kemudian diklarifikasi, dianalisis,
selanjutnya diinterpretasikan sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai keadaan yang diteliti.
3.2 Objek/Subjek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti
adalah audit manajemen atas fungsi
pembelian. Subjek penelitian adalah
orang yang bisa dimintai informasi
dalam penelitian. Dalam penelitian ini
subjek
adalah
bagian
fungsi
pembelian
PT.
Batu
Indah
Palembang.
3.3 Pemilihan Informan Kunci
Dalam penelitian ini yang
menjadi informan kunci adalah Betty
selaku manager PT. Batu Indah
Palembang. Peneliti memilih manajer
PT. Batu Indah sebagaai informan
kunci karena beliau terlibat langsung
dalam kegiatan pembelian.
3.4 Jenis Data
Data primer merupakan data
penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara), dapat
berupa opini subyek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil
observasi, dalam hal ini keterangan–
keterangan dari para karyawan khusus
nya bagian fungsi pembelian pada PT.
Batu Indah Palembang.
Data sekunder merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh secara
tidak langsung melalui media
perantara ( diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder dapat
Hal - 3
berupa bukti, dokumen, catatan atau
laporan
historis
baik
yang
dipublikasikan atau yang tidak
dipublikasikan, buku– buku teks
literatur mengenai audit manajemen
atas fungsi pembelian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Cholid dan Abu
(2012,h.70)
ada
tiga
teknik
pengumpulan data yaitu:
1. Teknik Observasi ( Pengamatan )
Teknik
pengamatan
yaitu
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik gejala–gejala yang
diselidiki.
2. Teknik Kuesioner (Angket)
Teknik kuesioner adalah suatu daftar
yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau
bidang yang akan diteliti. Untuk
memperoleh data, angket disebarkan
kepada responden ( orang–orang yang
menjawab jadi yang diselidiki ),
terutama pada penelitian survei.
3. Teknik Wawancara ( Interview )
Wawancara adalah proses tanya
jawab
dalam
penelitian
yang
berlangsung secara lisan dalam mana
dua orang atau lebih bertatap muka,
mendengarkan
secara
langsung
informasi–informasi atau keterangan–
keterangan.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penilitian ini adalah
teknik observasi (pengamatan) dan
teknik wawancara (Interview). Teknik
Observasi yaitu metode pengumpulan
data dengan pengamatan secara
langsung terhadap subjek dan
keadaan perusahaan, serta kegiatan
dilakukan perusahaan.
Teknik
wawancara
yaitu
mengadakan tanya jawab langsung
kepada responden atau pihak yang
terkait dalam perusahaan. Metode ini
digunakan untuk memperoleh data
tentang gambaran umum perusahaan,
Audit manajemen, dan fungsi
pembelian.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Syahirman dan Umiyati
(2009,h.102) ada dua teknik analisis
data, yaitu:
1. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data
yang diukur dalam suatu skala
numerik (angka),
2. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang
tidak dapat diukur dalam skala
numerik Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
data
kualitatif
yaitu
dengan
menggunakan tahapan audit sebagai
berikut:
1. Survei Pendahuluan ( Relimenary
Survey)
2. Review
dan
Pengujian
Pengendalian Manajemen
3. Pengujian Terinci ( Detailed
Examination )
4. Pengembangan Laporan ( Report
Development )
Temuan
audit
harus
dilengkapi dengan kesimpulan dan
saran dan harus direview oleh
manajer
audit
sebelum
didiskusikan dengan auditee.
Komentar dari auditee mengenai
apa yang disajikan dalam konsep
laporan harus diperoleh.
5. Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit
manajemen,
tindak
lanjut
bertujuan
untuk
mendorong
pihak–pihak yang berwenang
untuk melaksanakan tindak lanjut
(perbaikan)
sesuai
dengan
rekomendasi yang diberikan.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Batu Indah adalah
sebuah badan usaha yang
berbentuk badan usaha terbatas
yang didirikan pada tahun 2006
yang telah disahkan oleh
Hal - 4
departemen
hukum
dan
perundang–undangan. PT. Batu
Indah
adalah
sebuah
perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri yang
membuat jenis produksi seperti
ember dengan bermacam–
macam jenis. Perusahaan ini
beralamatkan di jalan desa
pegayut no.468 ogan ilir.
4.1.2 Struktur Organisasi
1. Direktur Utama
2. Manager Pembelian
3. Pembelian
4. Accounting
5. Kepala Gudang
6. Penerimaan Barang
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1
Hasil Penelitian
4.2.1.1 Prosedur
Pembelian
Bahan Baku
Untuk
Transaksi
pembelian lokal bahan
baku pada PT. Batu
Indah
melibatkan
Bagian-bagian Produksi,
Gudang,
Pembelian,
Penerimaan Barang dan
Akuntansi.
Dokumen
sumber dan dokumen
pendukung yang dibuat
dalam
transaksi
pembelian lokal bahan
baku
adalah
surat
permintaan pembelian,
surat
permintaan
penawaran harga, surat
order pembelian, laporan
penerimaan barang dan
faktur
dari
penjual.
Sistem pembelian lokal
bahan baku terdiri dari:
1. Prosedur Permintaan
Pembelian
Bahan
baku
2. Prosedur
Order
Pembelian
3. Prosedur Penerimaan
Bahan Baku
4. Prosedur Pencatatan
Penerimaan
Bahan
Baku
di
Bagian
Gudang
4.2.2
Pembahasan
4.2.2.1 Survey Pendahuluan
Auditor
harus
memahami lingkungan
pemeriksaannya
agar
audit dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar.
Karena itu dilakukannya
survey
pendahuluan
untuk
memperoleh
pemahaman atas latar
belakang perusahaan dan
mengumpulkan berbagai
informasi
yang
diperlukan
dalam
kegiatan
audit
manajemen. Selain itu
juga, untuk mengetahui
secara jelas mengenai
gambaran
aktivitas
pembelian pada PT. Batu
Indah
Palembang.
Survey
pendahuluan
yang dilakukan untuk
memperoleh informasi
mengenai
fungsi
pembelian
dilakukan
dengan cara sebagai
berikut:
1. Melakukan
pembicaraan dengan
manager
keuangan
sebagai wakil dari
perusahaan
dan
beberapa
karyawan
yang
dapat
memberikan informasi
yang diperlukan serta
menjelaskan
tujuan
dan
sasaran
pemeriksaan.
2. Mengumpulkan datadata tertulis mengenai
sejarah
perusahaan,
operasi
perusahaan,
struktur organisasi dan
uraian tugasnya, serta
Hal - 5
prosedur
yang
berhubungan dengan
fungsi pembelian yang
ditetapkan perusahaan.
3. Melakukan wawancara
dengan
bagian
pembelian,
bagian
akuntansi, dan bagian
keuangan PT. Batu
Indah
untuk
mengetahui kebijakan
dan prosedur yang
diterapkan.
4. Mempelajari prosedur
pemesanan pembelian.
5. Memberikan kuesioner
yang berkaitan dengan
pemesanan pembelian.
6. Melakukan
pengamatan
atas
kegiatan pembelian
Dengan
Mengetahui
proses audit pendahuluan
kegiatan pembelian PT.
Batu Indah Palembang
maka penulis dapat lebih
mudah melakukan audit
manajemen
terhadap
fungsi pembelian
.
4.2.2.2 Review dan Pengujian
Pengendalian
Manajemen
Tahap selanjutnya
dalam penelitian dengan
mengikuti tahapan audit
manajemen atas fungsi
pembelian PT. Batu
Indah Palembang adalah
melakukan review dan
pengujian pengendalian
manajemen perusahaan,
dengan tujuan untuk
menilai
efektivitas
pengendalian manajemen
dalam
mendukung
pencapaian
tujuan
perusahaan. Dari hasil
pengujian ini, peneliti
dapat lebih memahami
pengendalian
yang
berlaku pada PT. Batu
Indah sehingga lebih
mudah dapat diketahui
potensi–potensi
terjadinya
kelemahan
pada berbagai aktivitas
yang dilakukan.
Berdasarkan
hasil
kuesioner
dapat
disimpulkan bahwa pada
dasarnya
perusahaan
sudah
memiliki
pengendalian intern yang
memadai. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban yang
diperoleh
untuk
mengindikasi
adanya
kekuatan–kekuatan dan
kelemahan–kelemahan
yang dalam kegitan
pembelian. Dari hasil
wawancara
dan
pengamatan yang telah
dilakukan
ditarik
kesimpulan
bahwa
sebenarnya perusahaan
sudah memiliki sistem
pengendalian
yang
cukup baik. Memiliki
pengendalian
yang
cukup baik bukan berarti
tidak
memiliki
kelemahan– kelemahan
dalam
pegendalian
kegiatan
perusahaan
yang
ditetapkan
perusahaan.
Hasil dari review
dan penilaian sistem
pengendalian manajemen
atas fungsi pembelian
perusahaan adalah :
1. Perusahaan memiliki
struktur
organisasi
yang cukup jelas
yang disertai tugas
dan
wewenang
masingmasing
bagian sebagai modal
dasar
dalam
menjalankan kegiatan
operasional
perusahaan,
Hal - 6
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
khususnya
bagian
pemebelian.
Perusahaan
telah
memiliki kebijakan
tertulis yang dapat
dipakai sebagai acuan
dalam
mencapai
tujuannya.
Perusahaan memiliki
standar operasional
perusahaan
yang
menjelaskan
alur
kerja setiap bagian
dari perusahaan.
Perusahaan
belum
memiliki
pedoman
baku secara tertulis,
dalam prosedur dan
sistem akuntansi yang
digunakan saat ini.
Perusahaan
mempunyai
bagian
gudang yang bertugas
memeriksa
apakah
jumlah barang yang
diterima
sesuai
dengan jumlah barang
yang dipesan.
Perusahaan
tidak
memiliki
sistem
pelatihan karyawan.
Formulir permintaan
pembelian
tidak
bernomor urut cetak.
Perusahaan
tidak
melakukan
rotasi
karyawan
secara
berkala.
Perusahaan
tidak
memiliki
auditor
internal dan staff
akuntan lah yang
berfungsi
sebagai
internal auditor.
Terdapat
rangkap
jabatan pada staff
pembelian
yang
merangkap sebagai
bagian gudang.
4.2.2.3 Pemeriksaan Terinci
Penulis
setelah
melaksanakan
survey
pendahuluan
dan
pengujian pengendalian
manajemen, selanjutnya
mengadakan
pemeriksaan terperinci.
Adapun temuan–temuan
pada
pemeriksaan
terperinci adalah sebagai
berikut:
1. Penulis menemukan
bahwa
di
dalam
perusahaan
terjadi
rangkap
jabatan,
bagian
pembelian,
bagian hutang, dan
bagian
penjualan
hanya dilakukan oleh
manajer pembelian.
Keadaan ini tidak
baik
karena
memberikan
kesempatan
bagi
pihak–pihak
yang
terkait
untuk
melakukan
kecurangan
yang
tidak semestinya dan
juga
memberikan
beban stress kerja
bagi
pihak
yang
terkait.
2. Perusahaan
tidak
memberikan
pelatihan
bagi
karyawan. Hal ini
membuat karyawan
menjadi
tidak
berpengalaman serta
kurang efisien dan
efektif
dalam
melakukan pekerjaan
dan susah beradaptasi
dengan
lingkungan
kerja.
3. Perusahaan
tidak
melakukan
rotasi
karyawan
secara
berkala
terhadap
bagian pemasaran dan
penjualan.
Hal - 7
4. Perusahaan
tidak
memiliki
auditor
internal dan staf
akuntan lah
yang
berfungsi
sebagai
auditor internal. Hal
ini
dapat
menyebabkan
diragukannyan
kebenaran
laporan
yang dibuat.
5. Pembelian
bahan
baku yang berlebihan.
Hal
ini
dapat
menyebabkan
penumpukan
beberapa jenis barang
digudang.
6. Formulir permintaan
pembelian
tidak
bernomor urut cetak.
Penggunaan nomor
urut
tercetak
menjamin
kelengkapan transaksi
pembelian
yang
dicatat dalam catatan
akuntansi.
Penulis juga membuat
kertas kerja yang
memperlihatkan
kriteria, sebab, dan
akibat
yang
berhubungan dengan
temuan.
4.2.2.4 Pengembangan
Temuan Audit
Pengembangan
temuan
audit
dan
rekomendasi
adalah
elemen paling kritis dari
manajemen audit, yaitu
mekanisme
untuk
meyakinkan
dan
mempengaruhi
manajemen
untuk
mengambil
tindakan.
Setiap temuan audit
harus diidentifikasi dan
dikembangkan kemudian
harus dilaporkan ke
pihak manajemen supaya
pihak manajemen dapat
mengambil
tindakan
perbaikan
sesegera
mungkin.
4.2.2.5 Pelaporan
Hasil akhir dari
manajemen audit adalah
tahapan pelaporan hasil
audit. Pada tahap ini
temuan dan rekomendasi
untuk
perbaikan
kelemahan
dan
kekurangan perusahaan
dilaporkan.
Hasil
pekerjaan
manajemen
audit
harus
segera
dilaporkan
kepada
pejabat yang berwenang
sebagai dasar untuk
mendorong diambilnya
tindakan koreksi atau
untuk bahan informasi
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
dan analisis yang telah penulis
lakukan mengenai fungsi pembelian
pada PT. Batu Indah , maka penulis
menarik kesimpulan:
1. Peran audit manajemen dalam
mendeteksi kelemahan fungsi
pembelian pada PT. Batu Indah
sangat dibutuhkan bagi perusahaan
karena banyak temuan terhadap
kelemahan fungsi pembelian.
2. Temuan aktivitas pada PT. Batu
Indah :
a. Perusahaan memiliki struktur
organisasi yang cukup jelas
yang
mengatur
tentang
wewenang,
tugas,
dan
tanggung
jawab
masingmasing bagian.
b. Perusahaan mempunyai
prosedur pembelian secara
tertulis.
c. Perusahaan memiliki standar
operasional perusahaan yang
Hal - 8
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
menjelaskan alur kerja setiap
bagian dari perusahaan.
Pemilihan supplier
berdasarkan pada nilai yang
optimal.
Terjadi rangkap jabatan oleh
beberapa karyawan.
Perusahaan tidak memberikan
pelatihan bagi karyawan.
Perusahaan tidak melakuakan
rotasi karyawan
Perusahaan tidak memiliki
auditor internal.
Perusahaan belum memiliki
SOP.
Pembelian bahan baku yang
berlebihan.
Formulir permintaan
pembelian tidak bernomor urut
cetak.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dengan
mengikuti tahapan audit manajemen,
maka penulis memberikan saran–saran
bagi perusahaan, yaitu:
1. Perusahaan
harus
melakukan
pemisahan–pemisahan jabatan yang
dirangkap oleh satu orang. Selain
itu, perusahaan disarankan untuk
menambah jumlah karyawan dengan
tujuan menutupi kekurangan orang
pada posisi tertentu.
2. Perusahaan harus melaksanakan
pelatihan karyawan yang memadai
serta berkala untuk meningkatkan
keahlian kerja karyawan.
3. Perusahan harus melakukan rotasi
karyawan pada posisi – posisi yang
ada secara berkala, seperti pada
posisi pemasaran dan penjualan..
4. Perusahaan diharapkan merekrut
auditor internal yang bertugas
membantu
manajemen
dalam
melaksanakan tanggung jawab
dalam memberi analisis, saran,
penilaian, dan komentar mengenai
pemeriksaan yang dilakukannya.
5. Perusahaan diharapkan di bagian
produksi mampu mengidentifikasi
permintaan pembelian sebaiknya
disesuaikan
dengan kebutuhan
produksi, dan ada dokumen
pendukung yang memuat jumlah
persediaan bahan baku yang diminta
6. Perusahaan di harapkan membuat
SOP
yang
mengatur
proses
pembelian. Perusahaan seharusnya
membuat nomor urut cetak pada
formulir permintaan pembelian.
7. Perusahaan seharusnya membuat
nomor urut cetak pada formulir
permintaan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal 2009, Pemeriksaan
Internal Audit, Indeks, Jakarta.
Bhayangkara,
IBK
Manajemen
Implementas,
Jakarta.
Manajemen
2008,
Auditing
Prosedur
dan
Salemba
empat,
Dinawan, Muhammad Rhendria 2010,
Analisis
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian, Skripsi S1, Universitas
Diponegoro, Semaranag
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian, Skripsi S1,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Maipan, Randi dan Indah Mustikawati 2012,
Audit Manajemen Atas Fungsi
Produksi Pada PTP. Nusantara VI
Kayu Aro Kerinci, Jambi, diakses
pada 19 September 2012 dari
journal.uny.ac.id/index.php/nominal/a
rticle/view/999
Mulyadi 2004, Auditing Buku 2, Salemba
Empat, Jakarta.
Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi 2012,
Metodelogi Penelitian, Bumi Aksara,
Jakarta.
Sugiyono 2006, Metodelogi
Alfabeta, Palembang.
Penelitian.
Tampang, Bartholomeus Elvira 2011, Audit
Manajemen Atas Fungsi Keuangan
Hal - 9
PT. Tirta Makna Bahagia, Skripsi S1,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tunggal, Amin Widjaja 2000, Management
Audit Suatu Pengantar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Yusi, Syahirman dan Umiyati Idris 2009,
Metodelogi Penelitian Kuantitatif,
Citrabooks Indonesia, Palembang.
Hal - 10
Download