mempelajari kesehatan dan keselamatan kerja (k3) di cv. inotek

advertisement
MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA
Disusun oleh:
Muchamad Firdaus T
32411607
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2015
LATAR BELAKANG
Resiko kecelakaan kerja
Faktor lingkungan kerja
CV. Inotek Kimia Utama
TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui proses produksi di CV. Inotek Kimia Utama
2. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan di lingkungan produksi CV. Inotek
Kimia Utama
PEMBATASAN MASALAH
1. Kerja praktek dilakukan di CV. Inotek Kimia Utama.
2. Kerja praktek dilakukan pada bulan Agustus hingga September.
3. Tema yang dibahas dalam laporan ini adalah tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
PROFIL PERUSAHAAN
CV. Inotek Kimia Utama adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang perdagangan barang kimia,
khususnya penjernih limbah industri. Kami bekerjasama dengan banyak partner terpercaya dari Indonesia.
Dengan pengalaman dan jaringan yang luas di industri ini, maka kami dapat berorientasi di bidang perdagangan
barang kimia secara efektif dan konsisten. CV. Inotek Kimia Utama berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat,
dengan tempat produksinya di Sentul, Bogor.
Visi CV. Inotek Kimia Utama :
 Menjadi supplier pilihan utama pelanggan
 Meningkatkan pelayanan dan kualitas produk terbaik baik pelanggan
 Menjunjung tinggi kode etik dalam melakukan semua kegiatan transaksi baik keluar maupun ke dalam
perusahaan
Misi CV. Inotek Kimia Utama :
 Menciptakan lingkungan yang dapat memaksimalkan potensi karyawan dan nilai bisnis kami
 Mengembangkan bisnis kami untuk memberikan pandangan masa depan
• Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan, baik pribadi maupun dalam perusahaan kami
PROSES PRODUKSI
CV. Inotek Kimia Utama adalah sebuah perusahaan yang memproduksi penjernih limbah
industri dengan bahan utamanya adalah Asam Sulfat dan Alumunium Foil. Proses pembuatan
penjernih limbah industri ini yaitu dengan mencampurkan Asam Sulfat dan Alumunium Foil,
setelah dicampurkan bahan – bahan tersebut diaduk dengan menggunakan mesin mixer yang
telah tersedia hingga beberapa jam, sambil menunggu proses pengadukan para pegawai
membersihkan drum tempat penampungan penjernih limbah yang telah di proses.
Setelah diaduk selama beberapa jam penjernih limbah dimasukan kedalam deum-drum yang
telah dibersihkan unduk melakukan proses selanjutnya yaitu pengendapan unduk
memisahkan pasir sisa-sisa produksi agar penjernih limbah bersih dari pasir-pasir sisa
pengadukan. Setelah diendapkan kemudian para pegawai memisahkan pasir dan penjernih
limbah agar pada saat pengiriman hasil produksi memiliki kualitas yang tinggi agar
konsumen puas dengan hasil produk yang dibuat.
POTENSI BAHAYA PEKERJA
Bahan kimia yang diolah memiliki kadar asam yang sangat tinggi, yaitu asam sulfat dan berbahaya jika terkena kulit, akibatnya
dapat mengakibatkan gatal-gatal hingga menimbulkan luka bakar. Salah satu pekerja hanya memakai sepatu boots, tanpa
menggunakan masker maupun sarung tangan. Pentingnya masker pada pengolahan bahan kimia penjernih limbah industri yaitu
agar pekerja tidak menghirup asap yang dikeluarkan oleh cairan kimia tersebut pada saat proses produksi. Cairan kimia yang
bersifat asam tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika dicampur dengan cairan kimia lainnya. Akibatnya timbul bau
yang sangat menyengat dan dapat mengganggu pernafasan pekerja. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, pekerja dapat
mengalami gangguan pernafasan yang serius. Selain itu, sarung tangan khusus untuk melindungi tangan agar tidak terkena
cipratan bahan kimia asam tersebut. Kulit yang terkena bahan kimia asam tersebut dapat mengalami gatal-gatal, bahkan dalam
skala besar dapat membuat kulit terluka bakar. Minimnya sosialisasi dari pihak perusahaan, serta tidak tersedianya alat
pelindung diri yang lengkap di lokasi produksi merupakan beberapa alasan bagi pekerja yang tidak menggunakan alat
pelindung diri. Tidak hanya merugikan pekerja dan perusahaan, namun juga dapat menjadi kebiasaan buruk bagi pekerja.
Pekerja menjadi tidak memprioritaskan keselamatan bagi dirinya sendiri, tingkat kecelakaan kerja pun menjadi tinggi.
Perusahaan tidak cukup hanya menetapkan peraturan penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja, namun juga sangat perlu
mensosialisasikan dan menyediakan alat pelindung diri yang dibutuhkan pekerja secara lengkap di lokasi produksi.
POTENSI BAHAYA DI LOKASI
letak kabel listrik yang berantakan di lokasi produksi CV. Inotek Kimia Utama. Tata letak kabel listrik yang tidak beraturan
ini tentu akan mengakibatkan konsleting arus listrik yang berdampak kebakaran. Selain itu, jika terjadi kebakaran maka akan
secara cepat menyebar ke seluruh lokasi produksi karena bahan kimia yang diproduksi termasuk bahan kimia yang dapat
terbakar jika terkena api. kabel listrik yang tidak terlindung akibat tutup stop kontak listrik dalam keadaan terbuka. Selain itu,
tutup saklar listrik juga tidak tertutup. Kondisi ini jika dibiarkan maka dapat berakibat fatal. Listrik merupakan salah satu
penyebab kebakaran karena listrik sangat riskan, apalagi jika terkena air. Kondisi atap lokasi produksi CV. Inotek Kimia
Utama yang tidak rapat, memungkinkan air masuk jika terjadi hujan lebat. Listrik yang tidak terlindungi, bisa berakibat fatal
jika terkena air hujan tersebut.
Lokasi produksi CV. Inotek Kimia Utama juga tidak dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR). Padahal, standar
kesehatan dan keselamatan kerja salah satunya yaitu memiliki alat pemadam api. Alat pemadam api ini tidak harus yang besar
seperti hydrant, minimal memiliki alat pemadam api ringan yang biasanya tersedia di gedung-gedung perusahaan. Alat ini
merupakan langkah awal pemadaman api jika terjadi kebakaran ringan, sehingga meminimalisir api yang meluas ke seluruh
area kerja.
KESIMPULAN
1. Proses produksi yang dilakukan yaitu mencampurkan asam sulfat
dan alumunium foil dengan mesin mixer. Setelah dicampur, larutan
tersebut kemudian dimasukan ke dalam drum untuk diendapkan agar
terpisah dari pasir-pasir sisa pengadukan.
2. Potensi bahaya yang timbul adalah apabila para pegawai terkena
cipratan dari proses pengadukan yaitu dapat menimbulkan kulit gatalgatal atau terasa seperti terbakar dan apabila cipratan mengenai mata
akan mengakibatkan mata terasa perih hingga mengalami kebutaan,
yang lebih fatal lagi yaitu apabila pegawai tercebur kedalam kuali
tempat pengadukan akan mengakibatkan luka bakar pada sekejur
tubuh pegawai tersebut. Bahaya juga timbul akibat letak kabel-kabel
listrik yang tidak beraturan sehingga dapat menimbulkan konsleting
listrik.
Download