ARTIKEL Judul IDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI OLEH GURU SEJARAH DALAM MANAJEMEN KELAS PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA (STUDI KASUS DI SMA N 1 KUBU DESA SUKADANA, KUBU, KARANGASEM, BALI) Oleh Ni Luh Rika 1014021006 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014 IDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI OLEH GURU SEJARAH DALAM MANAJEMEN KELAS PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA (STUDI KASUS DI SMA N 1 KUBU DESA SUKADANA, KUBU, KARANGASEM, BALI) Ni Luh Rika, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A, Dr. Ketut Margi, M.Si Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui mengapa guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. (2) Mengetahui kesulitan apa yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. (3) Mengetahui cara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah yaitu: (1) Penentuan Lokasi Penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, (3) Teknik Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara, Studi Dokumen) , (4) Teknik Validitas Data, (5) Teknik Pengolahan Data, (6) Penulisan Hasil Penelitian. Penelitian ini menghasilkan temuan, antara lain: (1) Penyebab guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, faktor siswa dan faktor fasilitas/sarana prasara. (2) Kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu disebabkan oleh beberapa komponen yaitu pengelolaan kelas/tempat belajar, pengaturan alat-alat pengajaran, pengaturan anak didik, pengelolaan isi/materi pelajaran dan pengelolaan sumber belajar. (3) Cara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu mengidentifikasi masalah siswa, menganalisis masalah, menilai alternatif-alternatif pemecahan, dan mendapatkan balikan (feed-back). Dengan menggunakan cara penyelesaian ini guru sejarah mampu mengatasi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Kubu. Kata kunci: Masalah Manajemen Kelas, Guru Sejarah, Pembelajaran Sejarah. Abstract This research aimed at finding out: (1) Find out why the teacher faced problem in class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu. (2) To find out the difficulties faced by the teacher in applying class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu. (3) To find out the teacher’s technique in facing class management problem on history learning at SMA Negeri 1 Kubu. Methods used in this research is descriptive qualitative research approach with steps, namely: (1) Determination of Location Research, (2) Determination Technique informant, (3) Data Collection Techniques (observations, interviews, document studies), (4) Engineering Data Validity, (5) Data Processing Techniques, (6) Writing Research. This research resulted in findings, among others: (1) The teacher faced problem in class management on history learning was caused by some factors, such as: the teacher it self, the students, and the facilities. (2) The difficulties faced by the teacher in applying class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu was caused by components, such as: class management/location, managing the media of learning, handling the students, managing the materials and the references. (3) The way how the teacher faced the problem in class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu were: to indentify students’ problem, to analyze the problem, to judge the alternatives, solving and getting feedback. By using these problem solving strategies, the history teacher was able to solve the problem in class management on history in class SMA N 1 Kubu. Keywords : Class Management Problem, History Teacher, History Learning. PENDAHULUAN Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang di dalam pelaksanaanya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menunjukkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain. Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif, dan efisien (Usman, 2002:20). Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru adalah upaya untuk memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan setiap potensi siswa, sehingga semua siswa dapat belajar dengan baik dan merasa terfasilitasi dari sisi perkembangan fisik dan psikisnya.Akan tetapi dalam penyelenggaraan pembelajaran di dalam kelas tidak selalu berlangsung dengan memuaskan sering muncul masalah. Masalah dapat kita tinjau dari bebagai sisi, sehingga guru dapat menjadi maklum bila perencanaan yang disusun sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam pelaksanaannya. Masalah dapat kita lihat dari sisi sifat masalah, jenis masalah dan sumber masalah (Dirje, 1996:32). Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari murid/siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Pengajaran memang bukan konsep atau praktek yang sederhana ia bersifat kompleks, menjadi tugas dan tanggung jawab guru yang seharusnya. Pengajaran itu berkaitan erat dengan pengembangan potensi manusia (peserta didik), perubahan dan pembinaan dimensidimensi kepribadian peserta menyikapi makanan pada sang bayi. Dengan kata lain, tugas pengajaran (mengajar) adalah berat, kompleks, perlu keseriusan, tidak asal jadi atau coba-coba (Djamarah, 2000:49). Rohani (2004 : 68) mengatakan bahwa pengajaran merupakan totalitas aktifitas belajar mengajar yang di awali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. diteruskan secara follow up. Proses dalam pengertiannya disini merupakan interaksi semua atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan dengan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Termasuk komponen belajar mengajar antara lain : tujuan instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode mengajar, alat peraga pengajaran dan evaluasi-evaluasi sebagai alat ukur tercapai tidaknya tujuan. Harapan yang tidak adalah bagaimana bahan disampaikan guru dapat anak didik secara tuntas. pernah sirna pelajaran yang dikuasai oleh Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologi dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang menjadi tugas cukup berat bagi guru dalam menggelola kelas dengan baik. Keluhankeluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya menggelola kelas. Akibat kegagalan guru menggelola kelas, tujuan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas adalah upaya lain yang tidak bisa diabaikan. (Bafadal, 2003:2) Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikulum dapat tercapai (Maman, 1999:22). Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terdapat di dalam suatu tujuan (Hamalik, 2004:50). Masalah-masalah yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas antara lain adalah (1) perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi (2) konflik dan motivasi yang kurang sehat (3) lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi yang dihasilkan (4) keuangan (financial) yang tidak terpenuhi (5) penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi, serta (6) kurang adanya hubungan sosial dan publikasi (Sanjaya, 2006:39). Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam pengajaran adalah bagian dari kegiatan manajemen pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Untuk mewujudkan manajemen kelas di sekolah, lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran (Dirjen, 1996:98). Berdasarkan hasil kajian belum ada yang membuat penelitian yang sejenis dengan masalah manajemen pada umumnya dan khususnya pada masalah manajemen kelas pada pembelajaran sejarah.Jadi saya tertarik mengangkat judul penelitian yang berkaitan tentang permasalahan manajemen kelas khususnya pada pembelajaran sejarah. Masalah manajemen kelas bukan saja ada pada pembelajaran sejarah namun ada diberbagai mata pelajaran lainnya namun dalam penulisan ini akan mengkaji tentang masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA. Jumlah guru sejarah yang ada di SMA N 1 Kubu jumlahnya 3 orang namun yang berlatar belakang sebagai guru sejarah hanyalah satu guru sejarah yang menngajar di kelas X, dua guru lainnya berlatar belakang sebagai guru ekonomi yang mengajar di kelas XI dan XII. Penulisi mengambil kelas X dalam penelitian ini karena guru yang mengajar di kelas X memang benar-benar berlatar belakang sebagai guru sejarah. Masalah manajemen kelas bisa kita lihat pada guru sejarah yang mengajar di SMA Negeri 1 Kubu ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam memanajemen kelas salah satunya faktor dari siswa, dimana kita ketahui bersama bahwa setiap siswa memiliki kepribadian dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga menyebabkan kesulitan guru dalam manajemen kelas, selain itu disebabkan oleh faktor fasilitas, kurangnya fasilitas belajar mengajar di ruang kelas juga menyebabkan kesulitan dalam mengelola kelas supaya proses belajar mengajar bisa berjalan secara optimal. Dengan berbagai masalah tersebut di atas menjadikan sebagian besar guru Sejarah merasa kesulitan dalam memanajemen kelas pada pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mencari tahu Masalah-masalah yang dihadapi oleh Guru Sejarah dalam manajemen kelas pada pembelajaran Sejarah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Identifikasi Masalah-masalah yang Dihadapi Oleh Guru Sejarah dalam Manajemen Kelas pada Pembelajaran Sejarah di SMA. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Mengapa guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu, Kesulitan apa yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu, Bagaimana cara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui mengapa guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu, Untuk mengetahui kesulitan apa yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu, Untuk mengetahuicara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Landasan Teori yang dijadikan rujukan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah Manajemen kelas merupakan upaya dalam mendayagunanakan potensi kelas. Karena itu, kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Jadi manajemen kelas suatu upaya mendaya gunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai manajemen kelas yang optimal berikut ada beberapa komponen-komponen manajemen kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Komponen-komponen Manajemen Kelas yaitu Pengelolaan Kelas/tempat belajar, Pengaturan alat-alat pengajaran, Penataan keindahan dan kebersihan kelas, Pengaturan anak didik, Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran dan Pengelolaan Sumber Belajar. Peran Guru dalam Manajemen Kelas bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai director dan facilitator of learning – pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar. Yang dimaksud dengan keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Penyebab Timbulnya Masalah dalam Manajemen Kelas disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor guru, siswa dan fasilitas belajar. Faktor Guru yang menyebabkan timbulnya masalah dari guru itu sendiri yaitu Kurangnya kesiapan guru baik secara fisik maupun non fisik, Kurang tanggapan seorang pendidik terhadap anak didiknya, Sikap kepribadian pendidik yang tidak mencerminkan tingkah laku seorang pendidik, Penguasaan guru pada bahasa asing kurang, sehingga tidak mampu membaca buku-buku sumber aslinya, Guru kurang memperhatikan siswa secara individual, Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa, Guru terlalu banyak kegiatan diluar sekolah untuk mencari tambahan biaya hidup, Guru mempunyai masalah pribadi yang dapat mengganggu dirinya sehingga terbawa kedalam kelas, Pendidik tidak menguasai materi sehingga peserta didik kurang paham, Pendidik tidak memiliki berwibawadan Guru tidak mempunyai hubungan baik dengan siswa, Guru kurang menggunakan media, strategi, dan metode mengajar dengan baik. Faktor dari siswa dipengaruhi oleh Memiliki masalah dirumah ataupun masalah pribadi, Peserta didik menakuti mata pelajaran, erdapat masalah gangguan fisik peserta didik, Terdapatnya ketidak harmonisan hubungan siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru, Selain itu adanya kekurangsadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas dapat merupakan faktor utama penyebab masalah manajemen kelas(Hamalik, 2005: 10). Faktor fasilitas belajar Ruang kelas yang kecil dibanding dengan jumlah siswa dan kebutuhan siswa untuk bergerak dalam kelas merupakan salah satu problema yang terjadi pada manajemen kelas. Aktifitas dalam kelas baik guru maupun siswa dalam kelas kelangsungannya akan banyak dipengaruhi oleh kondisi dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh karena itu lingkungan fisik kelas berupa sarana dan prasarana kelas harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi, sehingga harmonisasi kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik dari permulaan masa kegiatan belajar mengajar sampai akhir masa belajar mengajar.kriteria minimal meliputi aman, estetika, sehat, cukup, bermutu, dan nyaman, yang terpenting bahwa dengan fasilitas yang minim dapat diatur dengan baik sehingga daya gunanya lebih tinggi. Pengaturan fasilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktifitasnya di dalam kelas.Pengaturan fisik kelas diarahkan untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman dan belajar dengan baik (Mulyadi, 2009:6). Masalah merupakan suatu yang dengan mudah menghinggapi tubuh siapapun.Penyebab masalah dapat berasal dari faktor fisik.Seperti pusing, pegal, lelah, kesemutan, gatal, gerah, dan mengantuk. Sedangkan penyebab yang berupa faktor psikis antara lain: rasa bosan, susah, benci, tertekan,bingung, risau, cemas, malu dan gugup. Konflik tidak hanya terjadi antara murid atau guru, namun melibatkan kebutuhan dua belah pihak.Oleh sebab itu dikatakan bahwa problem dimiliki oleh kedua belah pihak. Penyelesaian Masalah dalam Manajemen Kelas Masalah-masalah yang timbul dalam manajemen kelas harus diselesaikan. Proses penuntasan masalah dalam manajemen kelas menururt Johar Purnama dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Mengidentifikasi masalah siswa Pada langkah ini guru mengenal masalahmasalah pengelolaan kelas yang timbul dalam kelas. Berdasarkan masalah tersebut guru mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latarbelakang yeng membuat siswa melakukan penyimpangan tersebut. Menganalisis masalah Pada langkah ini guru menganalisis penyimpangan siswa dan menyimpulkan latar belakang sertasumber-sumber dari penyimpangan tersebut. Selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya. Menilai alternatif-alternatif pemecahan Pada langkah ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap tepat dalammenanggulangi masalah. Mendapatkan balikan (feed-back) Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring, dengan tujuan menilai keampuhan pelaksanaan darialternatif pemecahan untuk mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Kegiata kilas balik inidapat dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan siswa. METODE PENELITIAN Penelitian mengenai Identifikasi Masalah-masalah yang dihadapi oleh Guru Sejarah dalam Manajemen Kelas pada Pembelajaran Sejarah di SMA (Studi Kasus di SMA N 1 Kubu Desa Sukadana, Kubu, Karangasem, Bali ) menggunakan metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan langkahlangkah sebagai berikut, (1) Penentuan Lokasi Penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, (3) Teknik Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara, Studi Dokumen) , (4) Teknik Validitas Data, (5) Teknik Pengolahan Data, (6) Penulisan Hasil Penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebab guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikulum dapat tercapai. Di dalam suatu manajemen kelas tidak selalu berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan pasti adanya suatu permasalahan yang dialami oleh guru dalam manajemen kelas. suatu permasalahan bisa timbul pasti adanya faktor penyebab dari permasalah yang ada seperti halnya juga dalam permasalahan manajemen kelas disebebkan oleh beberapa faktor yaitu: faktor guru, faktor siswa, faktor fasilitas atau sarana prasarana (1)Faktor Penyebab timbulnya masalah dari guru karena kurang memperhatikan siswa secara individualdan Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa. (2) Faktor penyebab timbulnya manajemen kelas yang disebabkan oleh siswa karena kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya belajar sejarah dan siswa kurang dalam hal kerjasama atau dalam bekerja kelompok sehingga menyebabkan manajemen kelas mengalami masalah. (3) Faktor yang disebabkan oleh Sarana dan Sumber Pembelajaran Sejarah. Karena kurangnya sumber belajar seperti buku paket sejarah dan kuranfnya media pembelajaran seperti LCD menyebabkan timbulnya masalah dalam manajemen kelas pada pembelajarn sejarh di SMA N 1 Kubu. Jadi dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Kubu sangat ditentukan oleh faktor guru, fakor siswa dan faktor fasilitas/sarana prasarana dalam menunjang pembelajaran ketiga faktor ini saling melengkapi satu sama lain agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan demikian masalah manajemen kelas bisa teratasi dengan baik. Kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Penerapan manajemen kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan. maka dari itu sangat dituntut kepada setiap tenaga pengajar khususnya guru pengajar sejarah agar dapat meningkatkan pemahaman dan kecakapan mereka dalam pengelolaan kelas atau manajemen kelas guna memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. karena sangat didasari dalam penerapan manajemen kelas tidak semudah yang kita bayangkan selama ini, karena pada umumnya setiap kelas atau kelompok yang guru sejarah hadapi memiliki perbedaan yang sangat berarti yang membutuhkan kemampuan guru sejarah dalam membaca dan memahami kondisi yang ada, baik dari unsur siswa maupun dari unsur suasana belajar. Kesulitan yang dihadapi guru dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah disebabkan oleh bebrapa hal yaitu (1). Pengelolaan Kelas/tempat belajar. Aksebilitas, yaitu kemudahan siswa untuk menjangkau alat dan sumber belajar yang tersedia masih terbatas, Proses interaksi yang terjadi antar guru denagn siswa maupun siswa dengan siswa masih terbatas. (2) Pengaturan alat-alat pengajaran. Alat peraga yang tersedia di SMA N 1 Kubu tidak tersedia di kelas seperti LCD yang ada jumlahnya terbatas sehingga menyebabkan guru sejarah mengalami kesulitan dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah karena kurangnya media pembe;ajaran yang tersedia. (3) Pengaturan anak didik. Berdasarkan penelitian langsung yang dilakukan di SMA N 1 Kubu pengaturan tempat duduk masih belum sesuai dengan pengaturan tempat duduk yang baik. (4) Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran. Dalam pengelolaan isi/materi pelajaran masih kurang persiapan yang matang sehingga menyebabkan manajemen kelas mengalami kesulitan. (5) Pengelolaan Sumber Belajar. Dalam pengelolaan sumber belajar masih terbatas dimana perpustakaan yang ada di SMA N 1 Kubu hanyalah satu perpustakaan dan lab sejarah juga tidak ada, sehingga menyebabkan guru sejarah mengalami kesulitan dalam manajemen kelas karena terbatasnya sumber belajar sejarah yang bisa dipergunakan dalam proses pembelajaran. Kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas khususnya pada mata pelajaran sejarah disebabkan oleh beberapa komponen yaitu pengelolaan kelas/tempat belajar, pengaturan alat-alat pengajaran, pengaturan anak didik, pengelolaan isi/materi pelajaran dan pengelolaan sumber belajar. Dalam mengatasi kesulitan ini guru sejarah meningkatkan dan menyediakan media dan sumber belajar sejarah agar nantinya manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah bisa berjalan secara optimal. Agar nantinya kesulitan ini bisa diatasi, guru sejarah selalu berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan yang menyebabkan kesulitan pembelajaran sejarah di SMA 1 Kubu bisa terselesaikan dan tujuan pembelajaran bisa dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Cara guru mengatasi masalah manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Dalam pendekatan manajemen kelas proses siswa dipandang sebagai subjek didik dan sebagai objek didik pada pengembangan intelektual dan emosional anak didik , sehingga menjadi manusia yang utuh. Menurut Djamarah (2005:88) tujuan pendekatan keterampilan proses manajemen kelas adalah mengembangkan kreativitas anak didik dalam belajar, sehingga anak didik secara aktif dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan kemampuannya. pendekatan keterampilann proses merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dipilih agar pembelajaran menjadi efektif, efisien dan menarik. hal ini di dukung oleh hasil penelitian Narayanti (2009) bahwa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah. Cara guru sejarah mengatasi masalah manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu masalah-masalah yang timbul dalam manajemen kelas harus diselesaikan. Proses penuntasan masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Kubu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut yaitu (1)Mengidentifikasi masalah siswa artinya Pada langkah ini guru mengenal masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam kelas. Berdasarkan masalah tersebut guru mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar belakang yeng membuat siswa melakukan penyimpangan tersebut. (2)Menganalisis masalah. Pada langkah ini guru menganalisis penyimpangan siswa dan menyimpulkan latar belakang serta sumber-sumber dari penyimpangan tersebut. Selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya. (3)Menilai alternatif-alternatif pemecahan. Pada langkah ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap tepat dalam menanggulangi masalah. (4)Mendapatkan balikan (feedback). Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring, dengan tujuan menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan untuk mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilas balik ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan siswa. Dengan menggunakan cara-cara pemecahan kesulitan dan masalah yang ada dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Kubu dapat teratasi dan tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai. Dengan berbagai cara dan upaya yang dilakukan oleh guru sejarah di SMA N 1 Kubu dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah dengan harapan supaya manajemen kelas atau pengelolaan kelas yang dilakukan di kelas bisa terlaksana dengan baik agar tujuan pembelajaran pun bisa tercapai dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan penelitian yang telah dipaparkan pada pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. Mengapa guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor dari guru, faktor dari siswa dan faktor dari fasilitas atau srana prasarana. namun faktor penyebab yang paling kelihatan pada kasus di SMA N 1 Kubu yaitu disebabkan oleh siswanya dimana kurangnya kesadaran siswa akan tugas dan kelajibannya sebagai siswa. dimana pada saat guru mengajar dikelas siswa masih banyak yang rebut dan kurang fokusnya menerima pelajaran yang diberkan guru. Kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu motivasi belajar siswa yang kurang, sikap masa bodo/cuek siswa yang ada hampir sebagaian besar siswa dalam pembelajaran, siswa malas dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru bahkan hampir sebagian besar siswa mengerjakan tugas disekolah dengan menjiplak pekerjaan temannya. Cara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu dengan menggunakan beberapa Pendekatan keterampilan proses (1) Anak didik akan berperan secara aktif dalam kegiatan belajarnya, (2) Anak didik mengalami proses untuk mendapatkan konsep maupun keterangan tentang suatu sehingga ia dapat memahami, (3) Melalui pendekatan proses ini , pengembangan ilmu dan perubahan-perubahan konsep yang mungkin terjadi mudah diterima, (4) Membiasakan anak didik untuk mengemukakan pendapatnya secara sistematis dan menghargai pendapat orang lain. Saran dari penulisan ini ditujukan kepada. (1) Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu sekolah khususnya dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah dan bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah. (2) Bagi siswa akan menjadi pedoman belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga siswa tidak monoton belajar dengan metode konvensional, dan diharapkan hal ini membawa dampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Dapat mengkondisikan pembelajaran dengan baik karena manajeme kelas bisa terlaksana denagn baik maka siswa akan lebih mudah menerima dan memahami materi ajar. (3)Bagi guru Sejarah. dapat menjadi bahan pertimbangan serta masukan dalam mengatasi Masalahmasalah yang dihadapi oleh Guru Sejarah dalam Pembelajaran Sejarah untuk memenuhi tujuan pembelajaran sejarah yang diinginkan sesuai dengan indikator pembelajaran sejarah. KATA PERSEMBAHAN Sebagai akhir dari tulisan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Prof. Dr Nengah Bawa Atmadja. M.A selaku pembimbing I sekaligus sebagai pembimbing akademik penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran sehingga penulis bisa menyusun artikel ini dengan tepat waktu. Dan juga kepada Bapak Dr. I Ketut Margi. M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan dalam penulisan ini. DAFTAR PUSTAKA Bafadal. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru: Dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edis Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media. Soekamto, dkk. 1994. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: PAU-Dirjen-DiktiDepdiknas. Sudaryo, dkk. 1990. Strategi Belajar Mengajar I. Wonosobo: Unnes Press. Dirjen POUD dan Dirjen Dikdasmen. 1996. Pengelolaan Kelas, Seri Peningkatan Mutu 2. Jakarta: Depdagri dan Depdikbud. Maman Rahman. 1999. Manajemen Kelas, Proyek Pendidikan Guru dan Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Peningkatan Bafadal, I. 2003. Profesionalisme Guru: Dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Danim, S., 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto, HM. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.