Página (Page)

advertisement
Series:
Secret Church 9
Title:
Rahasia Gereja
Tubuh Kristus
Part:
3
Speaker:
Dr. David Platt
Date:
11 Mei 2010
Text:
"Pesan berikut adalah dari Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt,
pendeta Gereja di Brook Hills."
Kemudian keempat, gereja memelihara, "Dan mereka mengabdikan diri kepada pengajaran rasul-rasul
dan persekutuan." Ini merupakan perkataan yang luar biasa. Saudara mungkin menuliskan kata ini diluar
di samping dimana saja dan kemudian meletakkan di sana katakoinonia. Katakan K-O-I-N-O-N-I-A. Saya
tidak tahu. Saudara mencobanya, koinonia adalah kata yang kita lihat seluruh Perjanjian Baru untuk
Página (Page) 1
persekutuan di gereja. Dan gambaran ini adalah apa gereja bagikan secara bersama. Ini benar-benar
merupakan apa yang dikatakan oleh kata ini. Jadi apa yang anggota gereja miliki bersama? Apa yang
menyatukan kita? Baiklah yang pertama, jelas, dasar rohani yang umum. Saudara lihat dan saya hanya
meletakkan beberapa kasus yang berbeda dalam semua ayat-ayat di bawah ini yang merupakan contoh
koinonia. Kita berbagi dalam tubuh dan darah Kristus dalam 1 Korintus 10, dan kita berbagi dalam Roh
Kristus. Kita berbagi dalam Injil Kristus. Kita berbagi dalam penderitaan Kristus. Kita berbagi dalam
kehidupan Kristus. Jadi kita berbagi dasar rohani yang umum dan interaksi sosial yang umum. Hidup kita
saling berbagi satu sama lain. Inilah keindahan dari paragraf ini. Ini bukan hanya orang-orang yang hadir
di gereja yang anonim, duduk di samping seseorang. Tetapi berbagi kehidupan bersama yang riil, harta
milik dan pergumulan.
Apa yang saya letakkan di sini satu sama lain ada di seluruh Perjanjian Baru ketika sampai ke masalah
gereja, maka saya menempatkan empat kategori di sini dimana kita akan membukanya menurut didikan
yang ada disini. Kita peduli orang-orang lain. Kita melayani bersama orang-orang lain. Kita saling memberi
satu sama lain, dan kita saling memulihkan satu sama lain. Jadi kita akan memeriksanya satu per satu.
Kita adalah untuk orang lain. Inilah yang kita lakukan di dalam gereja. Inilah artinya berbagi kehidupan.
Kita peduli satu sama lain. Roma 12 saya mulai disini yang merupakan gambaran komunitas yang besar
di dalam gereja. Dimulai dengan kita menerima belas kasihan dari Allah. Kita memiliki belas kasihan dari
Allah, dan sebagai akibatnya, kita merefleksikan belas kasihan tersebut satu terhadap yang lain. Maka
dimulai dengan kemurahan Allah, Roma 12, dan di seluruh pasal ini, mereka sedang berbicara tentang
penyembahan di hadapan Allah. Kemudian berbicara tentang komunitas satu dengan yang lain hanya
dengan cara-cara yang indah. Dan kita lihat di sini dan di seluruh Alkitab, saya hanya menempatkan
serangkaian doa satu terhadap yang lain di sini.
Bagaimana kita saling memperhatikan satu terhadap yang lain? Jelas, kita mengasihi satu sama lain.
Inilah yang dikatakan Roma 12:9, "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura.” Kata disini, bukan istilah
umum bagi Paulus untuk menggunakannya dalam budaya pada waktu itu, tetapi kasih agape, istilah ini
berarti tidak egois, kasih yang memberi diri. Dan kemudian ia melanjutkan dan berkata, "Hendaklah
kamu saling mengasihi sebagai saudara.” Kasih filia, kasih storge pada dasarnya adalah kasih dengan
kasih sebagai saudara. Jadi kita melihat gambaran ini, mengasihi sebagai saudara yang ada di dalam
gereja. Kita saling mengasihi satu sama lain. Kita saling menjamu satu sama lain dengan ramah-tamah.
Kita saling memberi salam satu sama lain. Saya kira Saudara bisa memberitkan ciuman di pipi jika Saudara
mau dan dasar Alkitabnya adalag 1 Korintus 16:20, " Sampaikanlah salam seorang kepada yang lain
Página (Page)2
dengan cium kudus.” Tetapi saya setuju dengan memberi salam.. Kita saling menerima satu sama lain.
Kita menghormati satu sama lain. "Mengalah satu sama lain dalam menunjukkan hormat," kata Roma
12:20. Betapa frase yang luar biasa. Mengalah satu sama lain. Kita melayani satu sama lain melalui kasih.
"Layanilah satu terhadap yang lain," kata Galatia 5. "Kita saling mengajar satu sama lain," Roma 15. Kita
saling menunggu satu sama lain. Kita sabar satu sama lain. Kita saling memaafkan satu sama lain. Kita
merendahkan diri satu sama lain, dan saya sudah bicarakan di Ibrani 10, “Kita saling memacu satu
terhadap yang lain.” Kita membangun perdamaian satu terhadap yang lain. Hiduplah dengan damai di
antara kamu.
Saya suka Galatia 6, "Kita bertolong-tolongan menanggung beban orang lain. Kita
menanggung beban satu sama lain. Kita saling mendorong satu sama lain. "Membangun satu sama lain,"
dikatakan itu dan kemudian kita saling menghibur. Jadi setelah kita mendorong satu sama lain, kita saling
menghibur. Dan inilah 2 Korintus 1. Ini adalah gambaran yang indah. Saudara dapat melaluinya bahkan di
perikop itu. Lingkari setiap kali Saudara melihat kata menghibur. Saya pikir kata menghibur disebutkan 10
kali dalam satu paragraf saja. 2 Korintus 1 berbicara tentang bagaimana kita menghibur satu sama lain
dan bagaimana penderitaan yang terjadi dalam hidup kita, Allah menggunakan penderitaan demi untuk
kita yaitu untuk menarik kita kepada-Nya untuk membantu kita bergantung kepada-Nyaa tetapi bukan
hanya untuk kepentingan kita. Allah menggunakan penderitaan untuk kepentingan orang lain sehingga
kita menerima penghiburan dari Tuhan di dalam penderitaan, kita memperluas penghiburan tersebut
bagi orang-orang lain.
Ini adalah gambaran seluruhnya. Saudara buka 2 Korintus 7, “Allah menghibur yang sedih, menghibur
kita dengan kedatangan Titus, dimana tidak hanya oleh kedatangannya saja, tetapi juga oleh penghiburan
yang dinikmatinya di tengah-tengah kamu.” Inilah lingkaran seluruhnya dari penghiburan. Ini gambaran
tentang bagaimana Allah menggunakan penderitaan untuk membantu kita belajar untuk bergantung
padanya dan kemudian untuk memperluas penghiburan bagi orang lain dan kemudian pada akhirnya
Allah menggunakan penderitaan kita demi Dia agar kita bisa percaya pada kekuatan-Nya saat kita lemah.
Kita berdoa dan saling mengakui satu sama lain, Yakobus 5. Kita saling menghargai satu sama lain. Kita
saling memperbaiki satu sama lain, saling membangun. Kita saling mengajar satu sama lain, mengajar dan
menegur satu sama lain dengan segala hikmat. Kita ramah satu terhadap yang lain. Bacalah Yakobus 5,
tidak semuanya. Saudara mendapatkan poin seperti semua tempat seperti gereja jauh lebih banyak
daripada duduk di samping seseorang dalam sebuah kebaktian. Ini melibatkan investasi kehidupan yang
riil. Dibutuhkan waktu untuk melakukan hal-hal tersebut. Dibutuhkan energi dan emosi dan kerentanan.
Jadi ketika saya mengatakan, "Apakah Saudara berkomitmen untuk sebuah gereja lokal? Apakah Saudara
melakukan hal ini di sebuah gereja lokal di suatu tempat dengan sekelompok orang." Mengapa begitu
Página (Page) 3
penting? Sukacita di keluarga mencerminkan kemuliaan Bapa. Ketika kita saling mengasihi satu terhadap
yang laini dalam kuasa Injil seperti ini, Allah akan mendapatkan kemuliaan yang besar, yang luar biasa.
Jadi kita peduli satu sama lain di dalam gereja. Inilah bagian dari pengasuhan, dan kemudian kita
melayani bersama satu sama lain. Ini adalah bagian lain dari Roma 12 dimana kita melihat Paulus
berbicara tentang bagaimana kita memiliki karunia yang berbeda-beda di dalam tubuh Kristus. Sekarang
ikuti ini. Inilah gambaran yang indah.
Roma 12:3-8 mengajarkan bahwa kita adalah keluarga yang dirancang oleh kasih karunia. Tuhan telah
memberi kita kasih karunia, kita masing-masing anugerah. Kita semua telah diberi anugerah. Setiap hal
yang baik dalam salah satu dari kita adalah bukti kasih karunia-Nya kepada kita. Jadi kita dirancang oleh
kasih karunia Allah dan kemudian dibuat bervariasi dengan hadiah. Jadi ketika kita melihat karuniakarunia rohani yang kita bicarakan, inilah yang Alkitab ajarkan, bahwa karunia rohani adalah hadiah kasih
karunia. Karunia rohani diberikan kepada kita oleh Allah, dan setiap orang di gereja memilikinya. Inilah
keindahannya.
Gereja adalah satu keluarga seiman di mana setiap orang diperhiungkan. Gambaran satu tubuh di dalam
1 Korintus 12 ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada kita setiap bagian dari tubuh. Mata tidak bisa
melakukannya tanpa kaki, tanpa tangan. Itulah yang Paulus katakan, dan inilah kuncinya. Setiap orang
penting di sini. Tidak ada yang lebih rendah. Di gereja kita harus waspada terhadap pencelaan terhadap
diri sendiri, gagasan dimana "Saudara tidak membutuhkan saya. Mereka tidak membutuhkan saya " Ya!
Gereja lokal membutuhkan Saudara.. Dan kita juga mencegah superioritas. Kita menjaga terhadap
peninggian diri, "Ya, saya tidak membutuhkan kamu." Saudara membutuhkan gereja lokal, dan Saudara
membutuhkan talenta yang ada di dalam gereja lokal. Jadi bukan opsional. Kita membutuhkannya, dan
mereka membutuhkannya dari kita. Tidak ada yang lebih rendah. Tidak ada yang lebih unggul. Tidak perlu
membandingkan, harus berhati-hati untuk tidak membandingkan diri, "Yah, aku tidak berbakat seperti
orang itu atau orang ini." Tidak, tidak, ini semua karena kasih karunia semata-mata. Ini semua karena
kasih karunia. Jadi ambillah kasih karunia di dalam diri Saudara. Tinggallah dit dalam kasih karunia di
dalam diri Saudara. Jangan membandingkan, tidak perlu meniru, tidak perlu mencoba meniru orang lain
dan apa yang mereka miliki. Tidak, bagaimana Tuhan telah mengikat Saudara? Semua orang penting
dalam hal ini dan Tuhan telah memberi Saudara talenta, apa yang tidak dimiliki orang ini, dimiliki oleh
Saudara dan mereka membutuhkan talenta yang Saudara miliki di dalam hidup mereka. setiap orang
diperhitungkan dan setiap orang memberikan kontribusi penting. Dimanapun setiap orang memberikan
kontribusi atau setiap orang menggunakan karunia-karunia mereka untuk kemuliaan Allah. Ini adalah
bagaimana kita saling membina satu sama lain dengan saling memperhatikan, dengan saling melayani
Página (Page)4
satu sama lain dengan talenta kasih karunia kita yang telah diberikan kepada kita. Ketiga, kita saling
memberi satu sama lain. Dan Tuhan mengatur masalah ini jika kita kembali ke Perjanjian Lama, Ulangan
15, di antara umat-Nya. Dan kemudian kita melihat bahwa pada dasarnya gambaran di dalam Ulangan 15
dinyatakan di dalam Kisah Para Rasul 2 dan 4 dan kemudian di dalam 2 Korintus 8 dan 9 dan saya ingat
kita sudah mempelajari bagian ini karena kita telah berbicara mengenai ini di topik Gereja Rahasia, Harta
dan Kekayaan Injil di bagian terakhir.
Tetapi gambaran di dalam 2 Korintus 8 dan 9 pada khususnya, di mana kita melihat begitu dijadikan
model di dalam Kisah Para Rasul 2 dan 4. Saling membagikan harta satu sama lain, menjual rumah dan
tanah mereka untuk saling memberi satu sama lain. Jadi kita melihat begitu dijadikan model kemudian
Saudara lihat di dalam 2 Korintus 8 dan 9, dan kemudian Saudara benar-benar melihat ayat ini
mendorong dan mendesak dan memerintahkan yang digambarkan dengan beberapa indera. Kita
member dengan rela. Jadi kita tidak menggerutu memberi di gereja. Kita memberi didasarkan pada
berkat Tuhan kepada kita. Keseluruhan gambaran di dalam 2 Korintus 8 adalah gereja-gereja di
Makedonia yang miskin yang memberi persembahan dengan berlimpah-limpah, dengan rendh hati. Ini
terjadi di gereja-gereja rumah di Asia. Ini terjadi beberapa minggu yang lalu di Asia Tenggara dimana saya
mendapat hak istimewa untuk mengajar Firman Tuhan di sebuah gereja rumah, gereja ini adalah gereja
yang saya kunjungi di Asia Tenggara. Kemudian setelah itu mereka datang dan mereka mengatakan,
"Baiklah, kami ingin memberi Bapak persembahan uang ini." Orang-orang ini dalam beberapa konteks
sangat miskin, dan mereka mengatakan kami ingin memberi, dan tidak menggerutu. Dan tentu saja
dalam pengertian, temukan cara untuk menggunakannya untuk memberikan kembali ke gereja itu dan
tidak mengambilnya. Tetapi inilah keindahannya. Ini persis seperti apa yang Paulus bicarakan dalam 2
Korintus 8. Kita memberi setidaknya menurut kemampuan kita. Inilah gambaran dari persembahan
sangat sedikit dari seorang janda miskin di dalam Markus 12 dan apa yang Paulus bicarakan di dalam 2
Korintus 8.
Realita Perjanjian Baru adalah memberi sebe\anyak yang Saudara bisa. Berikan sebanyak yang Saudara
bisa dan sesuai dengan ukuran yang berbeda dari kasih karunia yang kita miliki untuk memberi. Kita
member dengan rela. Kita memberi dengan murah hati. Orang yang murah hati memberi kepada Allah
yang berakibat mendapatkan pemberian yang lebih besar dari Allah, dan saya ingin berhati-hati di sini.
Saya tidak mengatakan bahwa jika Saudara memberi kepada Tuhan, Saudara akan menjadi kaya. Orang
Makedonia cukup banyak menolak kepalsuan seseorang ini. Tuhan tidak menjanjikan bahwa Dia akan
membuat Saudara kaya, tetapi seluruh gambaran di dalam 2 Korintus 8. Saudara buka kembali dan
Página (Page) 5
bacalah dan dia berkata, "Tuhan mempercayakan talenta-talenta supaya tujuan-Nya tercapai." Allah
memberi cukup bagi kita dan dia memberi dengan berlimpah-limpah bagi orang lain.
Kita berbicara tentang hal ini dan John Wesley adalah contohnya, meletakkan topi di dalam hidupnya.
Charles Edward White adalah orang yang menulis biografinya, tetapi berbicara tentang bagaimana ia
meletakkan topi di dalam hidupnya, dimana saya ingin memberikan sebanyak yang saya bisa dan pada
dasarnya seperti meletakkan topi di dalam hidupnya yang setara dengan gaji sekitar $ 20,000.00 dan
pada dalam hal ini ia membuat $ 160,000.00. Tetapi dia masih tinggal di sini dan ia menyerahkan $
140,000.00, inilah gambarannya. Tidak ada ukuran legalistik sini tetapi gambaran kita member, kita
member dengan rela dan murah hati dan kita memberi dengan sukacita.
Firman Tuhan di dalam 2 Korintus 9, "Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." Firman
Tuhan ini adalah seperti, "Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan gembira, Mike. Tulislah cek."
Ah-ah, ya. Inilah rencana Allah. Kita tidak dipaksa oleh Allah untuk memberi. Kita diberi kebebasan oleh
Allah untuk memberi. Di gereja ketika kita ditunjukkan di Injil, 2 Korintus 8-9 adalah ayat kunci di sini. Kita
mengorbankan hak-hak kita untuk orang lain dan menghabiskan sumber daya kita untuk orang lain, dan
pada akhirnya, kita memberi untuk menunjukkan ucapan syukur kita kepada Allah. Dengan memberi, ini
menjadi kunci. Memberi dapat mempersatukan umat Allah.
Aku ingin kau melihat Roma 15 cepat. Aku tahu kita sudah terbang, tapi lihatlah ini cepat nyata dengan
saya, "Makedonia dan Akhaya telah senang untuk membuat beberapa kontribusi untuk orang miskin di
antara orang-orang kudus di Yerusalem." Mereka senang untuk melakukannya, dan saya ingin Saudara
lingkaran bahwa kata "kontribusi," di sana. Itu koinonia diterjemahkan, kontribusi sini, tapi gambar
persekutuan dalam Perjanjian Baru. Apa yang saya sukai tentang ayat itu, itu hanya sebuah ayat
sederhana real pada akhir Roma, tapi apa itu menunjukkan kita adalah gereja ini di Makedonia Akhaya.
Gereja-gereja miskin, gereja-gereja miskin yang memberikan persembahan untuk bagi gereja Yerusalem,
dan dalam melakukan mereka bahwa, ini adalah gambar dari masyarakat. Ini adalah gereja di Makedonia
dan Akhaya, mengatakan kepada jemaat di Yerusalem, "Kita dengan Saudara," dan "kita bersama-sama."
Dan ini adalah di mana kita memiliki kecenderungan berbahaya di gereja-gereja kita di sini dengan
menghabiskan uang kita pada lebih dan lebih dan lebih banyak barang untuk diri kita sendiri dan dengan
mengirim begitu sedikit untuk saudara-saudara yang benar-benar kelaparan. Dengan kita tidak memberi
kepada mereka, itu seperti kita katakan kita tidak dengan Saudara. Dan saya ingin mendorong karena
Saudara bagian dari gereja dan gereja-gereja lain, mari kita menunjukkan saudara-saudara kita di seluruh
Página (Page)6
dunia koinonia. Mari kita menunjukkan kepada mereka bahwa kita bersama mereka dan bahwa kita
peduli terhadap mereka dengan memberikan kepada mereka.
Saya ingin Saudara melihat Roma 15 dengan cepat. Saya tahu kita sudah cepat, tetapi mari kita lihat
bersama ayat ini dengan sangat cepat, "Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk
menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.."
Mereka senang melakukannya, dan saya ingin Saudara melingkari kata "kontribusi," di sini. Kontribusi
adalah terjemahan dari kata koinonia, kontribusi disini, merupakan gambaran persekutuan di dalam
Perjanjian Baru. Apa yang saya sukai tentang ayat ini, ini benar-benar sebuah ayat sederhana di bagian
akhir kitab Roma, tetapi apa yang ditunjukkan kepada kita adalah gereja di Makedonia Akhaya ini. Gerejagereja miskin, gereja-gereja miskin yang memberikan persembahan bagi gereja Yerusalem, dan ketika
mereka melakukan ini, ini merupakan gambaran dari masyarakat. Ini adalah gereja di Makedonia dan
Akhaya, mengatakan kepada jemaat di Yerusalem, "Kami bersama dengan kamu," dan "kita bersamasama." Dan kita memiliki kecenderungan berbahaya di gereja-gereja kita dengan menghabiskan uang
kita untuk membeli lebih banyak dan lebih banyak dan lebih banyak barang untuk diri kita sendiri dan
mengirim begitu sedikit untuk saudara-saudara kita yang benar-benar kelaparan. Jikalau kita tidak
memberi kepada mereka, itu seperti kita mengatakan kita tidak bersama-sama dengan Saudara. Dan saya
ingin mendorong Saudara karena Saudara adalah bagian dari gereja dan banyak gereja-gereja lain, mari
kita menunjukkan koinonia kepada saudara-saudara kita di seluruh dunia. Mari kita menunjukkan kepada
mereka bahwa kita bersama-sama dengan mereka dan bahwa kita peduli terhadap mereka dengan
memberi kepada mereka.
Menyatukan kita bersama, menyatukan umat Allah. Mereka memberi secara rutin kepada gereja.
Saudara lihat ini, 1 Korintus 16, "Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masingmasing—sesuai dengan apa yang kamu peroleh—menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah.”
Saya suka dengan cara Paulus di dalam 2 Korintus 8 yang benar-benar sangat disengaja menunjukkan
bagaimana karunia yang diberikan yang pasti digunakan untuk apa yang telah mereka katakan akan
mereka gunakan. "Memberikan pujian akan kebaikan Tuhan. Syukur kepada Allah oleh karunia-Nya yang
tak terkatakan itu, " dimana semua cara ini berakhir di dalam 2 Korintus 8 dan 9.
Oke, jadi bagaimana kita memelihara? Kita peduli satu sama lain. Kita melayani bersama satu sama lain
dan kita saling memberi satu sama lain. Hal keempat, kita saling memulihkan satu sama lain, dan ini
adalah di mana saya ingin berbicara tentang disiplin gereja. Sekarang mari kita mengeluarkannya dari
atas meja, keluarkan saja disana. Ini bukan topik yang paling disenangi di dalam benak kebanyakan orang
Página (Page) 7
atau topik yang paling umum di banyak gereja-gereja, dan saya pikir merugikan kita. Kita telah
mengabaikan gambaran pemulihan ini. Galatia 6:1-5 berbicara tentang saling menanggung beban satu
sama lain dan berkata, "Kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang
rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut." Dan orang berkata,
"Ya, ada segala macam alasan mengapa bukan disiplin gereja, " dan ada setumpuk alasan di sini. Hanya
pikirkan tentang alasan, dan saya akan datang kembali dengan beberapa tanggapan dari mereka,
sehingga kita akan loncat sedikit di dalam catatan Saudara, tetapi beberapa orang mengatakan disiplin
gereja itu legalistik, bertentangan dengan kasih karunia Allah dan kasih-Nya. Dan jelas, Saudara mulai
berbicara tentang disiplin gereja, dan Saudara mungkin akan mendapatkan tanggungjawab dengan
beberapa jenis legalisme, dan pertanyaannya adalah apa - baik, kita akan lihat.
Bagaimana dengan Matius 7:1, "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi,” yang selalu
dibuang keluar sana. Jangan menghakimi. Yohanes 8:7 adalah ayat yang lain, " Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." jadi jika
Saudara tidak berdosa, maka Saudara dapat berbicara tentang dosa orang lain. Nah, ini cukup banyak
mencakup itu: tidak ada yang bisa berbicara tentang dosa orang lain dalam hal ini. Baiklah, kita akan
mendapatkannya. Orang-orang akan meninggalkan gereja yang mereka katakan.
Biarkan saya
memberitahu Saudara apa yang tidak di puncak grafik dari majalah pertumbuhan gereja. Seperti Saudara
menempatkan diluar pada banner seperti kita adalah gereja yang mendisiplin orang berdosa. Saudara
tidak menggambar kerumunan itu. Kita adalah gereja yang peduli, yang mengasihi, yang mengasuh. Kita
adalah gereja yang mendisiplin. Bagaimanapun juga, orang-orang akan meninggalkan gereja. Saya
sedang berbicara dengan seorang pendeta ketika kami mempelajari beberapa hal ini di Brook Hills,
berbicara tentang disiplin gereja dan saya berkata, "Man, kita akan menyelaminya ke dalam.” Dan dia
berkata,"Baiklah, beri saya panggilan jika Saudara masih di sana dan memberitahu saya bagaimana
kelanjutannya " Dan begitu pula,"Terima kasih Saudaraku.” Orang-orang akan meninggalkan gereja.
Gereja tidak tahu bagaimana cara mempraktekkan disiplin. Dan saya telah diberitahu dengan baik, hanya
tidak berhasil di gereja-gereja kita dalam konteks kita hari ini. Nah, mari kita pikirkan tentang hal itu.
Disiplin gereja adalah legalistik. Bukan, disiplin gereja mengasihi.
Kita pikir itu mulia, bahkan penuh kasih ketika kita hanya duduk kembali dan berkata, "Baiklah, apa yang
orang lainlakukan adalah antara mereka dan Tuhan. Itu bukan urusan saya. " Inilah mengasihi itu bukan
hal lain. Jika saya berjalan dari ujung dalam menuju ke dosa dan Saudara mengasihi saya, mengatakan
sesuatu kepada saya. Jangan hanya duduk dan pikirkan kalau ini adalah urusan saya, tidak!
Saya
membutuhkan Saudara sebagai saudara saya di dalam Kristus untuk menarik saya kembali. Inilah cara
Página (Page)8
Saudara mengasihi saya. Inilah cara Allah mengasihi kita. Dia mendisiplin orang-orang yang Ia kasihi.
Jadi kita perlu saling mengasihi.
Dietrich Bonheoffer mengatakan (saya seharusnya menempatkan
kutipan ini di sana), "Tidak ada hal lain yang begitu kejam seperti kelemahlembutan yang menyingkirkan
orang lain karena dosanya." Allah membantu kita untuk saling mengasihi satu sama lain. Inilah disiplin
gereja. Bagaimana Matius 7:1? Baiklah, lanjutkan ke Matius 7:5, "Keluarkanlah dahulu balok dari
matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu.” Jadi, apa yang Dia katakan adalah mengambil balok keluar dari mata Saudara - Dia tidak
mengatakan jangan khawatir tentang saudaramu. Dia berkata, "Bersihkan terlebih dahulu diri Saudara
dan kemudian bantulah dia mengeluarkannya juga,” ya seperti itu, lakukanlah.
Orang akan meninggalkan gereja.
Baiklah, inilah kesepakatannya. Ini adalah gereja Tuhan yang
bertumbuh bukan milik kita. Ada cara-cara yang lebih mudah untuk menumbuhkan sebuah gereja
daripada berbicara tentang disiplin gereja. Saudara ingat Kisah 5, Ananias dan Safira, mencoba untuk
memberikan persembahan dan mereka berbohong, dan mereka dipukul mati. Bagaimana Saudara pergi
ke gereja? Mintalah Tuhan membunuh beberapa orang di persembahan itu. Akan melakukannya.
Baiklah, Tidak, oke, inilah hal yang sulit, tetapi kemudian lihatlah di bagian akhir ini. Ayat 13, " Orangorang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati
orang banyak. Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik lakilaki maupun perempuan.” Tuhan tahu bagaimana menumbuhkan gereja-Nya. Kita bisa percaya padaNya dalam hal inii. Inilah yang Tuhan lakukan, ya, oke. Gereja tidak tahu bagaimana cara mempraktekkan
disiplin gereja. Nah, maka gereja harus belajar bagaimana mempraktekkan disiplin gereja. Apa ini benarbenar terlihat seperti di gereja? Jadi apa yang gereja disiplin dan apa yang saya ingin kita lihat. Ini bukan
berbicara tentang beberapa pemburu tukang sihir atau beberapa investigasi rumor. Pikirkan hal ini
dengan cara ini. Dua aspek dari disiplin gereja, satu, disiplin gereja formatif. Pelatihan terus-menerus
orang-orang percaya menerima dari Firman Tuhan dari tubuh Kristus karena memungkinkan Saudara
untuk berubah menjadi serupa dengan Kristus.
Kita sedang disiplin setiap hari, benar? Roh Allah dan Firman Allah mendisiplin kita. Dia melatih kita
untuk mengikuti di belakang Kristus. Hal ini terjadi sepanjang waktu. Iniadalah tentang pengudusan,
bertumbuh dan disiplin. Tetapi kemudian disiplin gereja yang menyembuhkan, dan inilah perawatan
korektif yang diambil oleh tubuh Kristus dalam hal dosa yang tidak bertobat dalam kehidupan saudaraSaudari. Jadi ketika kita terjebak dalam dosa, Galatia 6:1 mengatakan, dan kita akan melihatnya di dalam
Matius 18, ketika ada dosa dalam kehidupan seorang saudara yang tidak bertobat, maka dia akan terus
masuk
Página (Page) 9
Apa yang saya ingin kita lihat adalah ada satu dasar untuk disiplin gereja, dan itu adalah kasih karunia
Allah. Tuhan mendisiplin kita oleh karena anugerah, dan Titus 2:11 berbicara tentang bagaimana kasih
karunia mendisiplin kita di dalam disiplin kita dalam kesalehannya. Jadi tantangan bagi gereja adalah
untuk memastikan kasih karunia adalah di tengah disiplin. Jadi bagaimana saya membawa keduanya
bersama-sama? Nah, Yesus membantu kita. Mendekati disiplin gereja hanya sebentar dan akan melihat
di dalam Matius 18:15-20. dan instruksi utama Yesus memberi mereka, disiplin gereja. Apa yang saya
ingin Saudara lihat meskipun itu berarti adalah apa yang mengelilingi ini adalah kontekstual.
Ini dibicarakan di dalam Matius 18:4. Kita perlu rendah hati seperti anak-anak. Dia mulai berbicara
tentang merendahkan diri seperti seorang anak, dan kemudian Dia berbicara tentang jangan membawa
orang-orang lain ke dalam dosa. Matthew 18:6, kita harus benar-benar prihatin terhadap kekudusan. Kita
harus prihatin terhadap kekudusan kita di dalam tubuh Kristus. Kerendahan hati, kekudusan. Kita
memerlukan belas kasihan untuk untuk mereka yang terluka dan dibicarakan di dalam Matius 18:14,
"Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
Tuhan telah merancang disiplin gereja bagi jemaat untuk menjaga dan melindungi setiap orang di gereja.
Inilah tujuan seluruhnya. Dan kemudian kita perlu memiliki hati yang mengampuni, Matius 18 setelah Dia
berbicara tentang gereja, di dalam ayat 21 dan 22 Ia berbicara tentang mengampuni saudaramu. Dan
ada satu cara supaya ini dapat berhasil. Saya mendapat surat dari anggota keluarga seiman di sini yang
mengatakan:
Pendeta, dua minggu yang lalu pada hari Minggu pagi, istri saya datang kepada Bapak
dengan permintaan yang menakutkan untuk didoakan. Ini memang mengerikan karena
saya berada di ambang kesalahan besar telah saya lakukan yang akan menghantui saya
selama sisa hidup saya. Saya sedang dalam proses meninggalkan keluarga saya untuk
mencari siapa yang mengetahui sesuatu, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang langsung
dari permainan setan. Saya berada di tepi tebing dengan satu kaki di atas, dan istri saya
dan semua orang yang mengenal istri saya sedang berdoa supaya saya kembali. Dan
karena doa-doa dan akibat usaha mereka, Tuhan tidak membiarkan saya melakukan apa
yang saya pikir ingin saya lakukan, tetapi Ia mencurahkan kasih karunia-Nya kepada saya
dan keluarga saya, dan kami bersatu kembali.
Ini yang harus terjadi di seluruh gereja, tetapi ini tidak mudah. Jadi bagaimana kita melakukannya? Di
dalam Matius 18 Yesus memberikan petunjuk:
Página (Page)10
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan
nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah
seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak
disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan
jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak
mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang
kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas
di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka.
Inilah salah satu dari satu-satunya waktu dimana Yesus menggunakan kata "gereja" dan benar-benar
ditujukan kepada gereja seperti ini di seluruh Injil. Hal ini penting dan pada dasarnya ada empat langkah
di sini, satu, koreksi pribadi. Saudara didapati berbuat dosa, Galatia 6 mengatakan, "Pergilah kepadanya."
Matius 18, "Pergilah kepadanya." Jangan pergi membicarakan masalah ini dengan orang lain. Efesus 4:2932, "Jangan membicarakan Saudaramu dengan cara yang tidak membangun karakternya." Gosip itu
membunuh. Gereja yang baik mendisiplin. Jadi pergi dan berbicaralah dengan dia hanya antara Saudara
berdua. Itu luar biasa. Jangan biarkan dia mengembara di tebing tetapi pergilah kepadanya. Miliki
kerendahahan hati seperti anak-anak, peduli terhadap kekudusan, kasih karunia dan kasih.
Langkah kedua, jika ia masih tidak mau bertobat, terus di dalam dosa, lalu mereka bertobat, oke. Ini
bagus, ya. Saudara telah memenangkan dia, ya. Jika mereka terus hidup dalam dosa, langkah kedua,
klarifikasi kelompok kecil, ajaklah beberapa orang lain bersama. Disinilah Yesus mengutip dari Ulangan
19. Jadi temukan orang lain yang lemah-lembut dan rendah hati dan penuh kasih. Tujuannya bukan untuk
mengeroyok orang ini. Tujuannya adalah untuk membawa beberapa orang lain bersama-sama yang
penuh kasih dan perhatian dan Roh Kristus dan kasih karunia Kristus di dalam mereka supaya
menguatkan untuk mengatakan bahwa kami mengasihimu. Kami ingin Saudara berbalik dari dosa yang
merupakan bibit dari alam yang merusak kemanapun Saudara akan pergi. Jadi bawalah mereka.
Jika itu tidak berhasil, jika mereka terus hidup dalam dosa, langkah ketiga, teguran gereja, ceritakan
masalahnya kepada gereja. Mengapa mengirimnya ke pertemuan seluruh jemaat? Dan ini tampak kejam
bagi beberapa orang. Sekarang semua orang tahu orang ini pergi ke arah ini, tetapi intinya adalah
Página (Page)
1
1
sekarang Saudara telah mendapatkan seluruh tubuh orang percaya berlari di depan orang percaya
tersebut dan mengatakan kami mengasihimu dan kami peduli terhadap Saudara dan kami ingin menarik
Saudara kembali kepada Kristus. Kita ingin membantu Saudara melihat. Inilah cara cara yang dipersiapkan
Allah bagi seluruh tubuh-Nya, umat-Nya untuk mengatakan pergi dapatkan dia kembali dan kasihi dia dan
bawalah dia kembali. Inilah Kristus. Inilah belas kasihan. Inilah kasih, teguran gereja.
Dan kemudian langkah empat, jika ia terus berbuat dosa, perlakukan dia seperti seorang kafir dan
seorang pemungut cukai atau orang yang tidak mengenal Allah, pengucilan gereja. Gereja mengucilkan
sehingga dia tidak lagi diperlakukan sebagai anggota tubuh Kristus. Sekarang, oh, ini tampak begitu sulit
bukan? Karena pada dasarnya gereja harus menendang seseorang keluar supaya berbicara. Saya pikir
gereja seharusnya menjadi tempat di mana semua orang selalu disambut? Sekarang Saudara mengatakan
bahwa Saudara tidak bisa menjadi bagian dari kelompok ini lagi? Apakah itu mengasihi? Apakah itu
memperhatikan? Apakah itu murah hati? Ya dan ini saleh.
Dengarkan apa yang dikatakan Paulus di dalam 1 Korintus 5 ketika ia menghadapi masalah ini. Kita akan
membaca bagian ini.
Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu
rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian kamu sombong.
Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari
tengah-tengah kamu? Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir,
aku—sama seperti aku hadir—telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal
yang semacam itu. Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku,
dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada
Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Kemegahanmu tidak
baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang
lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak
domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan
dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang
tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya
kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua
orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan
semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
Página (Page)12
Seperti jika Saudara tidak bergaul dengan orang-orang yang tidak bermoral, percabulan Saudara bahkan
tidak bisa hidup di dunia. Kita bicara tentang gereja di sini.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang
sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah,
pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersamasama. Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat?
Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Mereka yang berada
di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah
kamu
Tentang apa perikop ini?
Ini adalah sebuah perikop yang tidak banyak kita perhatikan.
Kita
membutuhkannya.
Pengucilan Gereja ekskomunikasi untuk alas an apa? Pengucilan Gereja ekskomunikasi untuk alas an apa?
Untuk kemurnian gereja. Ini adalah masalah besar di sini. Dia mengatakan baik kita tidak akan bertumbuh
dan mencapai banyak orang jika kita melakukan hal ini. Tuhan lebih tertarik dalam hal kesucian umat-Nya
daripada keberhasilan gereja Saudara. Dia serius dengan kemurnian di antara umat-Nya, dan anggota
gereja bertanggung jawab untuk ini. Ikuti ini. Paulus tidak menulis di sini untuk orang yang bersalah
melakukan percabulan. Dia berbicara kepada gereja, dan Dia sedang membicarakan toleransi mereka
terhadap dosa, dan Dia mengatakan Saudara bertanggungjawab di hadapan Allah untuk ini dan Saudara
bertanggung jawab satu sama lain.
Ini membingungkan. Ini mengejutkan. Gereja sebenarnya bertanggung jawab atas dosa anggotanya. Kita
bertanggung jawab atas satu sama lain. Inilah yang dimaksudkan menjadi tubuh Kristus bersama. Kita
bertanggung jawab dan bertanggung jawab kepada Allah satu sama lain. Sehingga jika Saudara melarikan
diri dan berbuat dosa dan saya tidak menghentikan Saudara, saya bertanggung jawab kepada Allah untuk
itu. Anggota Gereja bertanggung jawab, dan anggota gereja harus rendah hati. Apa dosa gereja di sini di
Korintus? Ini kesombongan. Dia mengatakan Saudara sombong. Saudara membual. Apa kebanggaan
mereka? Kebanggaan mereka adalah toleransi terhadap orang-orang berdosa yang tidak bertobat di
dalam gereja. Mereka berpandangan terbuka dan mereka membual tentang hal itu. Kita hanya
menyambut siapa pun dapat menjadi anggota gereja ini. Dan Dia mengatakan ini kesombogan. Ini
kesombongan untuk mengklaim Saudara adalah gereja kebebasan dan kasih karunia dan Saudara
bertoleransi terhadap orang-orang berdosa yang tidak bertobat di tengah-tengah Saudara. Alternatifnya
Página (Page)
1
3
adalah kerendahan hati, dan kerendahan hati adalah pengecualian dari orang-orang berdosa yang tidak
bertobat dari gereja. Jangan bergaul dengan dia, dan Paulus tidak hanya mengalami hari yang buruk di
dalam 1 Korintus 5. Hal ini terjadi di poin yang lain dalam surat-suratnya yang lain.
Sekarang, inilah kesepakatannya. Kita memikirkan cara yang berlawanan. Kita pikir kesombongan itu
untuk mengatakan kepada seseorang, "Saudara tidak bisa kembali." Kita pikir akan lebih rendah hati
menahannya di dalam diri mereka, kan? Inilah di mana kita begitu menyesatkan di dalam pemikiran kita
karena kenyataannya adalah kesombongan yang menoleransi dosa di antara satu sama lain sepertinya ini
bukan masalah besar. Inilah kesombongan. Kerendahan hati mengatasi dosa dalam hidup saudarasaudara kita dan bahkan mengusirnya dari gereja jika perlu. Keanggotaan gereja sangat penting di sini.
Kita berbicara tentang hal itu sebelumnya, tetapi ini jelas masalah besar di sini.
Pertama-tama, gereja mendefinisikan siapa anggota gereja itu. Seorang individu tidak mendefinisikan
apakah dia anggota dari sebuah gereja atau bukan, 1 Korintus 5. Gereja mendefinisikan ini dan baginya
untuk dibiarkan keluar dari gereja, jika keanggotaan gereja itu hanya opsional, baiklah, oke, ini persoalan
penting. Jadi dia tidak lagi di dalam gereja Korintus. Tetapi ini masalah besar. Pemisahan dari gereja
mencerminkan pemisahan dari Kristus. Sama seperti di dalam 1 Korintus 5 dihapus dari tubuh Kristus.
Inilah yang Yesus bicarakan. Pada dasarnya Saudara tidak diidentifikasi sebagai saudara lagi. Saudara
adalah orang yang tidak mengenal Allah atau pemungut cukai sebagai orang yang tidak percaya.
Sekarang, ini frase yang utuh, "Serahkan orang ini kepada Iblis, sehingga rohnya dapat diselamatkan pada
hari Tuhan." Ada banyak yang kita bisa bicarakan tentang yang ada tetapi gambarannya adalah, ya, kita
melakukan ini untuk kemurnian gereja dan untuk keselamatan secara individu. Kita melakukan ini untuk
kebaikan mereka, sehingga mereka akan melihat efek dari daging dan dosa mereka dan mereka oleh
kasih karunia Allah mungkin mereka akan berpaling darinya. Inilah tujuannya. Saudara berkata, "Baiklah,
mengapa Setan melakukan ini?" Ya, kita lihat di dalam 2 Korintus 12, ada gambaran disini dan 1 Timotius
1 tentang bagaimana Allah menggunakan bahkan pekerjaan Setan untuk menarik orang-orang percaya
kepada-Nya.
Jadi kita melakukan ini untuk kemurnian gereja, untuk keselamatan secara individu dan akhirnya untuk
kemuliaan Allah. Ini sangat besar. Di sinilah semuanya ini benar-benar mengkristal bagi saya sebagai
seorang pendeta karena tidak lama setelah saya datang ke sini, para penatua dan saya dihubungi oleh
seorang wanita di dalam komunitas kami. Suaminya telah melakukan perzinahan dengan wanita lain
dalam pernikahan mereka, dan ia meninggalkan wanita ini, telah berzinah dengan wanita lain, dan ia dan
Página (Page)14
wanita lain tersebut telah bergabung bersama dengan gereja kami. Dan dia menelepon saya dan berkata,
"Apa masalahnya? Bapak membiarkan suami saya yang telah membohongi saya, Bapak sudah
meneguhkan dia sebagai anggota di gereja Bapak. Dia hidup dengan wanita lain sekarang, " dan saya
pikir," Wow."
Ini menusuk tajam. Hal ini penting. Hal ini penting untuk banyak alasan. Kemurnian gereja, kebaikan
orang itu. Tetapi ini penting bagi kemuliaan Tuhan dan gereja. "Dia akan menguduskan nama-Nya yang
besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa," kata Yehezkiel 36. Jadi apa yang kita lakukan?
Tindakan disiplin gereja, kita taat dengan kasih Kristus. Kita taat. Kita melakukan hal ini. Tujuannya adalah
pemulihan rohani. Inilah yang ingin kita lakukan. Kita ingin membawa kembali saudara kita yang
mengembara, sehingga inilah yang kita kejar. Bagaimana kita melakukannya? Jadilah rendah hati. Ya, kita
semua orang-orang berdosa. Kita semua membutuhkan kasih karunia. Jadilah rendah hati terus-menerus.
Jadilah alkitabiah. Jadilah alkitabiah. Pastikan bahwa Saudara tidak hanya merasa frustrasi dengan
seseorang atau berpikir Saudara mendapatkan hewan peliharaan yang mengesalkan dimana mereka
tidak melakukan ini atau itu. Ajukan pertanyaan-pertanyaan ini. Apakah ada dosa tidak menghormati
Allah? Apakah ada dosa yang merusak Injil? Paulus berbicara tentang hal ini dalam 1 dan 2 Timotius.
Apakah ada dosa yang menyakiti kesatuan gereja, yang membawa perpecahan dan menyakiti gereja dan
perlu ditangani? Apakah ada dosa yang melukai kesatuan gereja, dan kemudian apakah ada dosa yang
melukai kesaksian gereja, kemuliaan Allah dan masyarakat sekitar kita?
Jadilah rendah hati, jadilah alkitabiah, ketiga, harus murni. Jadilah murni. Inilah keindahan Matius 7:1-5.
Disiplin gereja menyebabkan kita menguji hidup kita sendiri. Saudara melihat seorang saudara berada di
dalam dosa. Saudara mengatakan saya berjuang dengan hal yang sama? Ambillah balok dimatamu
sendiri. Kemudian bantulah mereka keluar. Ya, Tuhan yang merancang semuanya tidak hanya bagi
mereka supaya dipulihkan tetapi bagi kita supaya bertumbuh di dalam kemurnian. Periksalah hidup
Saudara. Periksalah motif Saudara. Jadilah murni dan berdoalah terus. Berdoa, berdoa, berdoa. Hanya
Allah yang dapat melakukan pemulihan ini.
Berdiamlah, berarti berbicara hanya dengan orang yang Saudara perlu diajak bicara. Bukan semua orang
lain di gereja.
Cepatlah.
Maksud saya bukan penyelesaian yang terburu-buru tetapi jangan
memperpanjang ini. Patuhi dan jadilah lembut. Jadilah lembut. Itulah keseluruhan gambaran di dalam
Galatia 6. Mengembalikan mereka dengan lembut dan hati-hati. Dan dengan disengaja. Ikuti langkah-
Página (Page)
1
5
langkah yang baru saja kita bicarakan. Jadilah taat dengan kasih Kristus. Percayalah pada otoritas
Kristus. Inilah yang Yesus bicarakan di dalam Matius 18. Inilah yang Dia katakan ketika Ia mengatakan,
"Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia
ini akan terlepas di sorga.” Apa yang Dia bicarakan adalah ketika Saudara berbicara kepada seorang
saudara yang bertobat adalah, "Kembalilah kepada Kristus," ya, Saudara akan diampuni.. Ini bukan berarti
bahwa perkataan Saudara memaafkan dia, Saudara mengucapkan apa yang Yesus telah katakan
dipercayakan kepada gereja.
Berdoalah sesuai dengan janji Kristus. " Dan lagi Aku berkata kepadamu jika dua orang dari padamu di
dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
sorga.” Ini adalah ayat-yang benar-benar disalahgunakan. Ini bukan berarti mencari orang Kristen lain
yang ingin berdoa untuk hal yang sama seperti yang Saudara lakukan dan Saudara akan mendapatkannya.
Bukan begitu maksud perkataan-Nya inin. Ini adalah konteks disiplin gereja. Dua atau tiga orang
berkumpul dan menyepakati sesuatu atau sedang mencari Tuhan, Aku akan memberkati dan bahkan
kemudian sampai ke ayat yang paling disalahgunakan, mengharapkan kehadiran Kristus. "Di mana dua
atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Berapa kali
dikatakan, "Baiklah, kita sudah mendapat dua atau tiga orang atau lebih maka Yesus ada di sini."
Baiklah, ya, tetapi ketika Saudara berada di ruang doa Saudara pagi ini Dia ada di sana, juga, meskipun
Saudara sendirian. Jadi oke, ya, dua atau tiga orang. Dia masih di sini tetapi intinya adalah Yesus
mengatakan dalam situasi sulit gereja, ketika Saudara menghadapi seorang saudara yang berbuat dosa,
ketahuilah, Aku akan hadir disana bersama dengan kamu. Aku akan ada di sana dengan kamu dan
menghormati salib Kristus. Inilah yang dibicarakan Paulus dalam 1 Korintus 5 ketika ia berbicara tentang
Paskah. Kristus telah membayar dosa. Kita membutuhkan Kristus yang mengampuni, tetapi apakah kita
membutuhkan Kristus yang menyucikan?
Ketika kita mentoleransi dosa di gereja, ketika kita
memperlakukan dosa seperti bukan masalah besar atau seperti bukan masalah kita, kita menginjak-injak
pengorbanan Kristus. Dia mati untuk membebaskan kita dari dosa. Mari kita hidup seperti itu. Kematian
Kristus di kayu salib mengubah hidup kita di gereja.
"Anda telah mendengarkan Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt,
pendeta Gereja di Brook Hills."
Página (Page)16
Download