program kreativitas mahasiswa judul kegiatan

advertisement
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL KEGIATAN :
SISTEM PERINGATAN MATI LISTRIK DI PERUMAHAN PENDUDUK
DENGAN BERBASIS PRINSIP KERJA UNINTERUPTIBLE POWER
SUPPLY (UPS) DENGAN ALARM
BIDANG KEGIATAN :
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT)
Diusulkan Oleh :
Ahmad Surya Agung
Teknik Mesin 2008
(13108121)
Gatra Tria Rahendra
Teknik Mesin 2008
(13108085)
Halim Margo
Aeronautika dan Astronautika 2007
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2011
(13607068)
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
: Sistem Peringatan Mati Listrik di Perumahan Penduduk dengan
Berbasis Prinsip Kerja Uninteruptible Power Supply (UPS)
dengan Alarm
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI
( ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Ahmad Surya Agung
b. NIM
: 13108121
c. Jurusan
: Teknik Mesin
d. Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Bandung
e. Alamat Rumah
: Jl. Wilis No.42 Berbek Nganjuk 64473
f. No Tel./HP
: 085649239679
g. Alamat email
: [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap
: Dr.Ing.Ir. Indra Djodikusumo
b. NIP
: 130808002
c. Alamat Rumah dan No.Tel/HP
: Fajar Raya Estate B2/29 Cimahi 40513,
No HP : 0811208675
Bandung, 3 Maret 2011
Menyetujui
Ketua Program Studi Teknik Mesin ITB
Ketua Pelaksana Kegiatan
( ___Dr.Ir. Sigit Yoewono M___ )
NIP. 1954 1102 1979 111001
( _ Ahmad Surya Agung
NIM. 13108121
Kepala Lembaga Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung
Dosen Pembimbing
( ___ Brian Yuliarto, Ph.D.____ )
NIP. 19750727 200604 1 005
( Dr.Ing.Ir. Indra Djodikusumo )
NIP. 130808002
ii
)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan karunia-Nya sehingga dapat membimbing kami dalam
menyelesaikan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis ini. Terima
kasih dan salam sayang selalu kepada orang tua kami yang sentantiasa mendukung
sepenuhnya kegiatan ini. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih pada Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktu Beliau untuk membina dan memberi
arahan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.Ucapan terima kasih juga kami
haturkan kepada Ketua Program Studi Teknik Mesin ITB yang telah membantu
dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini,serta pihak WRAM ITB yang telah
membantu dan mengaudit kesalahan dalam penyusunan proposal ini. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih pada teman-teman seperjuangan di Fakultas Teknik Mesin dan
Dirgantara, khususnya Jurusan Teknik Mesin dan Aeronautika-Astronautika ITB
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Pada kesempatan ini, kami mencoba untuk menyampaikan gagasan ilmiah
kami secara tertulis dalam proposal ini mengenai sistem peringatan mati listrik di
perumahan penduduk dengan berbasis prinsip kerja Uninteruptible Power Supply
(UPS) dengan alarm. Seperti yang diketahui, permasalahan bangsa dewasa ini adalah
masih sering terjadinya mati listrik di beberapa daerah di Indonesia. Apalagi bagi
para pengusaha yang sedang bergerak di bidang home industry tentu sangat
merasakan dampak dari mati listrik ini. UPS (Uninterruptible Power Supply) sendiri
adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memberikan catu sementara ketika
listrik dari PLN padam sehingga, Dengan adanya sistem peringatan mati listrik ini
diharapkan dapat membantu persiapan penduduk atau usahawan mikro jika terjadi
mati listrik di daerah mereka.
Penyusunan proposal ini tentu masih terdapat kekurangan-kekurangan yang
disebabkan oleh masih kurangnya mendalamnya ilmu dan pengalaman yang kami
miliki. Oleh karena itu, diharapkan kritik serta saran yang membangun dari para
pembaca proposal ini sehingga diharapkan dapat menjadi masukan bagi kami dalam
menyusun proposal karya tulis ilmiah ini pada kesempatan selanjutnya. Atas
perhatian pembaca, kami ucapkan terima kasih.
Bandung,28 Februari 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI………...……………………………………………………………….iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………vi
RINGKASAN……...………………………………………………………………...vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang………………………………………………………...1
1.2
Tujuan dan manfaat………………………………………………...…1
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1
kapasitor……………………………………………………………….3
2.2
UPS (Uninterruptible Power Supply)……………………………...….4
2.2.1
Rectifier – charger…………………………………………………….5
2.2.2
Inveter…………………………………………………………...……6
2.2.3
Sakelar pemindah (transfer switches)………………………………...6
2.3
alarm…………………………………………………………………..7
BAB III
METODE PENULISAN…………………………………………...…8
iv
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS…………………………………………9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan………………………………………………………..…12
5.2
Saran…………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..13
BIODATA PENULIS…………………………………………………………..……14
LAMPIRAN…………………………………………………………………………16
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.a Rangkaian dasar kapasitor……………………………………………4
Gambar 2.1.b Contoh kapasitor……………………………………………………...4
Gambar 2.2.a Rangkaian UPS……………………………………………………….4
Gambar 2.2.b Rangkaian listrik dengan UPS………………………………………..5
Gambar 2.2.c Rangkaian alarm……………………………………………………..7
Gambar 4 Rangkaian UPS,kapasitor dan alarm……………………………………10
vi
SISTEM PERINGATAN MATI LISTRIK DI PERUMAHAN PENDUDUK
DENGAN BERBASIS PRINSIP KERJA UNINTERUPTIBLE POWER SUPPLY
(UPS) DENGAN ALARM
RINGKASAN
Ahmad Surya Agung,Halim Margo,dan Gatra Tria Rahendra
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB
Masalah pemadaman listrik merupakan masalah kompleks dalam kehidupan
saat ini. Adanya pemadaman listrik dikarenakan sistem transmisi arus listrik terjadi
gangguan ataupun kerusakan. Disamping itu pihak pemasok listrik kehabisan daya
listrik akibat pemakaian listrik yang terlalu besar sehingga pemadaman listrik secara
bergilir pun harus dilakukan demi terjaganya pasokan energi listrik. Maka dibutuhkan
suatu alat sebagai peringatan ke masyarakat bahwa terjadi pemadaman listrik. Alat
yang dapat memberi peringatan serta mensuplai daya listrik sementara sehingga dapat
dilanjutkan langkah-langkah antisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat
kejadian mati listrik.
Adapun dampak yang ditimbulkan antara lain rusaknya komponen alat-alat
elektronik yang pada umumnya mahal seperti komputer, lemari es, televisi dan lainlain. Selain itu dampak yang ditimbulkan yaitu terganggunya aktivitas kerja,aktivitas
ekonomi bahkan dapat menimbulkan gangguan psikologis. Masyarakat dapat pula
melakukan tindakan selanjutnya akibat pemadaman listrik seperti menyalakan
penerangan selanjutnya, dapat mengamankan data-data digital di dalam komputer
yang dapat hilang akibat mati listrik mendadak.
Uninteruptible Power Supply (UPS) adalah suatu alat yang prinsip kerjanya
dapat menyimpan muatan listrik dan dapat menyalurkan arus listrik sementara saat
terjadi mati listrik. Komponen utama alat ini adalah baterai/akumulator yang dapat
menyimpan muatan listrik. Alat tersebut sering digunakan dalam peralatan komputer.
Pengembangan lebih lanjut,penulis mencoba memodifikasi dengan mengganti
baterai/akumulator dengan kapasitor dikarenakan selain harga yang lebih murah juga
kapasitor lebih awet digunakan. Disamping itu,ditambahkan pula alarm sebagai
pengidentifikasi dan sebagai alat peringatan kepada masyarakat bahwa terjadi
pemadaman listrik. Alat ini dapat dipasang diperumahan penduduk dan tepatnya di
meteran listrik karena alasan teknis. Dengan adanya alat ini diharapkan dampak negavii
-tif dan resiko akibat pemadaman listrik dapat dihindarkan.
Pemodifikasian alat ini didasarkan pada data-data yang relevan serta pustaka
seperti prinsip kerja UPS,prinsip kerja kapasitor dan prinsip kerja alarm. Dari datadata tersebut dirangkailah suatu alat yang tepat guna dimana untuk baterai diganti
kapasitor yang prinsip kerjanya sama dan ditambah alarm sebagai peringatan.
Pemodifikasian ini didasarkan pada literatur yang telah ada. Setelah di modifikasi,
kemudian dianalis cara kerjanya, dan berdasarkan penalaran dan bimbingan dosen
teryata tidak ada masalah. Karena hal itu maka gagasan tulisan ini dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan setelah gagasan ini diterima,terjadi tindakan positif dari
pemerintah, badan usaha maupun masyarakat agar program ini diterapkan mengingat
banyak keuntungan yang diperoleh sehingga antara berbagai pihak yang terlibat
sama-sama tidak dirugikan dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian berbagai
pihak.
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini terutama di bidang
elektronika, hal ini juga berdampak meningkatnya kebutuhan manusia akan tenaga
listrik. Dan dapat kita lihat di lingkungan kita bahwa PLN sebagai pusat penyalur
tenaga listrik utama di negara kita, secara tiba-tiba tanpa kita ketahui memadamkan
listrik di rumah dengan alasan ada gangguan sistem atau yang lainnya. Berbagai
dampak yang di timbulkan antara lain rusaknya peralatan elektronik di perumahan,
terganggunya aktivitas kerja, kecelakaan, bahkan dapat menimbulkan gangguan
psikologis masyarakat. Hal ini tentu berdampak negatif dan merugikan masyarakat.
Oleh sebab itu kita selayaknya membutuhkan suatu alat yang dapat memberi daya
listrik untuk sementara dan dapat memberi peringatan bahwa listrik PLN telah padam
secara tiba-tiba. Dengan adanya alat ini maka kita dapat mengurangi dampak-dampak
yang ditimbulkan oleh mati listrik. Yaitu sebuah alat yang bersifat murah sehingga
dapat diterapkan dalam perumahan masyarakat.
Berdasarkan pemikiran diatas pada kesempatan ini penulis memaparkan suatu alat
“uninteruptible power supply dengan alarm “. Uninteruptible power supply dengan
alarm yaitu alat yang dapat menyimpan arus listrik otomatis dan dapat
mentransmisikan arus listrik sesaat serta membunyikan alarm sebagai tanda bahwa
terjadi pemadaman listrik.
1.2.Tujuan dan manfaat
Tujuan dari pemaparan alat uninteruptible power supply dengan alarm adalah :
2
a. Memberi peringatan kepada masyarakat bahwa terjadi pemadaman listrik.
b. Persiapan dini bagi masyarakat untuk mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya
yang dilakukan akibat pemadaman listrik.
c. Menghindari alat-alat elekronik dari kerusakan.
d. Menghindari kecelakaan akibat pemadaman listrik.
e. Membantu pihak PLN agar dapat meningkatkan pelayanannya.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik,maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda)
metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung
metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif
dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan"
selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas,phenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif
di awan.
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk
dapat menampung muatan elektron.Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus
dapat ditulis :
Q = CV
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
4
V = besar tegangan dalam V (volt)
Gambar 2.1.a Rangkaian dasar kapasitor.
Gambar 2.1.b Contoh kapasitor.
2.2 UPS (Uninterruptible Power Supply)
UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah sebuah peralatan elektronik yang
berfungsi memberikan catu daya sementara ketika listrik dari PLN padam.gambar
dibawah ini adalah contoh rangkaian UPS.
Gambar 2.2.a Rangkaian UPS.
5
Penggunaan UPS dilakukan dengan cara menghubungkan AC input UPS ke
sumber PLN dan output UPS ke beban. Kebanyakan UPS digunakan untuk
menyuplai komputer, karena apabila sumber PLN tiba-tiba mati,maka data yang
sedang diproses tidak hilang tetapi masih di back-up oleh UPS sehingga masih ada
waktu untuk
menyimpan data. Gambar di bawah
menunjukkan blok diagram
pemasangan UPS.
Gambar 2.2.b Rangkaian listrik dengan UPS
ada dua jenis UPS,yaitu UPS non kotinyu dan UPS kontinyu. Pada UPS non
kontinyu inverter hanya bekerja bila tidak ada AC input,sedangkan bila ada AC
input,output UPS akan dihubungkan langsung dengan AC input tersebut. Pemindahan
output UPS dari AC input ke inverter menggunakan sakelar elektronik dengan waktu
transfer sekitar 4 ms. Pada UPS kontinyu,inverter bekerja terus menerus baik ada atau
tidak ada AC input,jadi pada output UPS tidak ada transfer pensakelaran atau dapat
dikatakan waktu transfer adalah 0 detik.UPS terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
2.2.1.Rectifier - charger
Bagian ini merupakan rangkaian yang dipakai untuk penyerahan dan
pengisian baterai. Rangkaian blok rectifier-charger ini akan mensuplai daya yang
dibutuhkan oleh inverter dalam kondisi beban penuh dan pada saat itu juga dapat
mempertahankan muatan di dalam baterai. Selain itu blok ini harus mempunyai
kemampuan mengalirkan daya output sebesar 125%-130%.
Karakteristik baterai juga perlu diperhitungkan dalam disain rangkaian
charger-nya karena jika sebuah baterai diisi ulang dengan arus yang melebihi batasan
6
kemampuannya akan dapat memperpendek umur baterai tersebut. Biasanya untuk
arus pengisian sebuah baterai pada UPS ini sebesar 80% dari kondisi arus yang
dikeluarkan oleh baterai pada saat beban penuh. Batasan sebuah sistem UPS yang
baik menurut standar NEMA(National Electical Manufacturer Association) adalah
dapat memberikan daya 100% terus-menerus (continous load) dan 2 jam pada beban
125% tanpa terjadi penurunan kinerja (kerusakan). Baterai masih dapat dikategorikan
sebagai kondisi layak pakai apabila masih mampu memberikan daya 100% selama 1
jam jika lama pengisiannya selama 8 jam (ditentukan oleh manufaktur baterai).
2.2.2. Inveter
Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh
suatu sistem UPS. Inverter berfungsi merubah tegangan DC dari rangkaian rectifiercharger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui pembentukan
gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik
amplitudo tegangan maupun frekuensinya,distorsi yang rendah,tidak terdapat
tegangan transient.
Selain itu,sistem inverter perlu adanya rangkaian umpan-balik (feedback) dan
rangkaian regulator untuk menjaga agar didapatkan tegangan konstan.
2.2.3. Sakelar pemindah (transfer switches)
Sakelar pemindah dibedakan menjadi dua jenis,yaitu elektromekanikal dan
statik. Sakelar elektromekanikal menggunakan relay-relay yang salah satu terminal
mendapatkan suplai tegangan dan yang lain dari sistem UPS. Sistem sakelar statis
menggunakan komponen semikonduktor,seperti SCR.penggunaan SCR akan lebih
baik karena operasi pemindahan yang dilakukan dengan SCR yang hanya
membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms, Sedangkan pada sakelar elektromekanikal
sekitar 50 sampai 100 ms.
7
2.3.alarm
Alarm adalah suatu alat yang dapat berbunyi dan kadang disertai cahaya apabila
mendapat arus listrik. Penggunaannya sering diterapkan dalam mobil,gedung bahkan
dalam peralatan elektronik yang kecil seperti handphone,mainan anak dan lain-lain.
Tujuan dengan adanya alarm yaitu memperingatkan bahwa terjadi ketidaknormalan
dalam suatu sistem sehingga penanggulangan sistem tersebut perlu diprioritaskan
agar dapat berjalan normal. Berikut ini rangkaian alarm pada UPS :
Gambar 2.2.c Rangkaian alarm
8
BAB III
METODE PENULISAN
Penyusunan proposal didasarkan atas berbagai masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan adanya masalah tersebut,diharapkan ada solusi untuk
mengatasinya. Untuk menyusun solusi dari masalah tersebut,dibutuhkan data-data
yang terkait sehingga masalah tersebut tepat teratasi dengan solusi yang tepat pula.
Untuk penyusunan karya tulis ini,dibutuhkan data-data yang dapat
mendukung tujuan dari pemilihan karya tulis.teknik yang digunakan untuk
memperoleh data-data tersebut yakni melalui studi pustaka dari literatur yang sudah
ada. Adapun data-data yang digunakan yaitu literatur yang diperoleh dari buku yang
relevan maupun via internet. Selain itu,dilakukan pula diskusi dengan dosen
pembimbing dalam rangka berbagi pengetahuan mengenai masalah yang diangkat.
Pada saat data itu terkumpul,dilanjutkan pengolahan data yang sudah ada.
Pengolahan data dilakukan dengan cara menggabung teori-teori yang didapat dan
disusun berdasarkan penalaran. Selain itu data terkini(up to date) merupakan data
yang lebih diprioritaskan untuk dianalisis lebih lanjut. Dengan demikian,validitas
data yang dipergunakan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah dilakukan pengolahan data,langkah selanjutnya adalah analisis
terhadap data. Berdasarkan data yang diperoleh pertama-tama dilakukan identifikasi
mengenai masalah mati listrik dan dampak yang ditimbulkan. Kemudian ditentukan
teknologi yang relevan untuk memecahkan masalah tersebut,dengan hasil berupa
rangkaian peringatan mati listrik menyerupai UPS. Langkah terakhir yang dilakukan
yaitu pembuatan gagasan sistem UPS di meteran listrik terhadap masalah mati listrik.
9
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
Dalam sistem peringatan mati listrik di perumahan penduduk dengan berbasis
prinsip kerja Uninteruptible Power Supply (UPS) dengan alarm, komponenkomponen seperti UPS, alarm dan kapasitor akan dipasang di meteran listrik. Tujuan
dipasang di meteran lisrik adalah agar mudah mendapatkan arus listrik karena
meteran listrik adalah jembatan antara pemasok listrik (PLN) dengan rumah
penduduk. Disamping itu karena sistem ini harus mensuplai daya sementara ke semua
peralatan lisrik diperumahan,maka penempatan UPS sangat tepat ditempatkan di
meteran listrik. Faktor untuk mempermudah maintenance juga dipertimbangkan
dalam pemilihan penempatan UPS.
Sistem UPS yang ada saat ini menggunakan baterai/akumulator sebagai
penyimpan muatan listrik.karena harga baterai/akumulator yang mahal dan mudah
rusak maka digunakan kapasitor sebagai penyimpan muatan listrik. Kapasitor yang
ada saat sekarang harganya lebih murah dengan kapasitas penyimpanan lebih lama.
Kapasitor juga tidak mudah rusak sehingga untuk masalah maintenance tidak
merepotkan masyarakat di pemukiman.
Selain mensuplai daya listrik sementara sekitar 5 menit diperlukan juga alarm
sebagai tanda bahwa terjadi pemadaman listrik. Dan tentunya alarm ini dapat bekerja
dari arus yang disuplai oleh UPS sehingga masyarakat tahu bahwa ada pemadaman
listrik. Tindakan yang diharapkan antara lain masyarakat segera untuk mematikan
peralatan elektronik yang rentan atau mudah rusak akibat mati listrik,masyarakat
segera
mempersiapkan
sistem
penerangan
rumah
seperti
lampu
chargeable,senter,lampu tepel,lilin dan tindakan lainnya. Jadi resiko akibat mati
10
listrik seperti kecelakaan saat gelap,serangan jantung dan resiko lainnya dapat di cegah.
Berikut ini rangkaian UPS yang telah termodifikasi dengan kapasitor dan
alarm,
Gambar 4 Rangkaian UPS,kapasitor dan alarm
Pada prinsipnya rangkaian UPS sama dengan rangkaian UPS pada umumnya tapi
perbedaanya adalah penggantian baterai dengan kapasitor karena alasan biaya yang
lebih murah dan awet dalam pemakaian. Penyusunan kapasitor pun dilakukan secara
paralel agar didapat muatan yang lebih besar. Dengan muatan yang lebih
besar,diharapkan dapat untuk menyalakan alat-alat elektronik di perumahan sekitar 5
menit. Selama 5 menit itu,masyarakat dalam menyelamatkan alat-alat elektronik
dengan mematikannya satu per satu. Masyarakat pun dapat melakukan tindakan lain
akibat pemadaman listrik seperti menyalakan penerangan ruangan selanjutnya.
11
Pembuatan rangkaian ini sangat mudah serta murah dan dapat diterapkan
dalam program peningkatan pelayanan PLN sehingga antara pihak PLN dan
masyarakat sama-sama tidak dirugikan.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Rangkaian UPS dengan alarm dapat diterapkan di lingkungan masyarakat
sehingga masyarakat dapat diperingatkan oleh adanya kegiatan pemadaman listrik.
Rangkaian UPS ini dapat mensuplai arus listrik sekitar 5 menit. Tindakan yang
diharapkan selanjutnya yaitu masyarakat dapat mematikan peralatan elektroniknya
dalam rentang waktu 5 menit sehingga resiko kerusakan peralatan dapat dihindarkan.
Disamping itu masyarakat dapat melakukan tindakan berikutnya akibat pemadam
listrik seperti menyalakan penerangan selanjutnya sehingga kecelakaan akibat
pemadaman listrik(saat gelap) dapat dihindarkan pula.
5.2 Saran
Karena masyarakat belum tentu dapat menerima program ini, penulis mengharapkan
ada kerjasama antara pihak masyarakat dengan pihak pemasok listrik(PLN) dalam
menyukseskan program ini. Sehingga antara produsen dengan konsumen listrik tidak
sama-sama dirugikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Widiharso(2000). Pembuatan UPS. Bandung: DEPDIKNAS
Supriyadi,Ahmad. Konfigurasi Instalasi UPS,.Ilmu Komputer, Januari 2006
Wikipedia.2011. Uninterruptible Power Supply.Diambil dari
:http://id.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply[22 Januari 2011]
Azriyenni,S.T., M.Eng, Ir. Edy Ervianto, M.T.,Tri Yuli Nurjianto.2010.
Uninterruptible Power Supply dengan Emergency Lamp. Fakultas Teknik Universitas
Riau.diambil dari : http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/394 [22 Februari
2011]
V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky.“Computer Organization”,
(5th Edition).McGraw-Hill, 2001
Scribd.2011.diambil dari : http://www.scribd.com/doc/13853572/Power-Supply[22
februari 2011]
Rashid, M. H. 2007. Power Electronics Handbook: Devices, Circuits, and
Applications. elsevier Inc.hal : 627-632.diambil dari :
http://books.google.com/books?id=417BMFjnnsC&pg=PA627&dq=ups+systems&hl=en&ei=HV5oTeHxA4G0rAe08IDD
Cw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CDIQ6AEwAA#v=onepag
e&q=ups%20systems&f=false[23 Februari 2011]
J. Schiff,Anshel.1999. Guide to Improved Earthquake Performance of Electric Power
System. the american society of civil engineering.hal: 225-281.diambil dari :
http://books.google.com/books?id=s6oKVtxA62UC&pg=PA255&dq=ups+systems&
hl=en&ei=HV5oTeHxA4G0rAe08IDDCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnu
m=3&ved=0CDsQ6AEwAg#v=onepage&q=ups%20systems&f=false [22 Februari
2011]
14
BIODATA PENULIS
I.ketua
1.
Nama
: Ahmad Surya Agung
2.
Jenis kelamin
:Laki-laki
3.
NIM
:13108121
4.
Tempat/tanggal lahir
:Nganjuk,24 november 1988
5.
Pendidikan
:Program Strata 1 Teknik Mesin ITB
6.
Alamat rumah
: jl.kebon bibit 238A/58 Tamansari,Bandung
7.
Telepon/ email
: 085649239679 / [email protected]
II. Anggota
anggota 1
1.
Nama
: Halim Margo
2.
Jenis kelamin
: Laki-laki
3.
NIM
: 13607068
4.
Tempat/tanggal lahir
: Jakarta,09 maret 1989
5.
Pendidikan
: Program Strata 1 Aeronotika dan Astronotika ITB
6.
Alamat rumah
: jl.kebon bibit 238A/58 Tamansari,Bandung
7.
Telepon/ email
: 08578002362 / [email protected]
anggota 2
1.
Nama
: Gatra Tria Rahendra
2.
Jenis kelamin
: Laki-laki
3.
NIM
: 13108085
4.
Tempat/tanggal lahir
: Semarang, 24 Maret 1990
5.
Pendidikan
: Program Strata 1 Teknik Mesin ITB
15
6.
Alamat rumah
: jl.Satrio Wibowo II No.22 Tlogosari Semarang
7.
Telepon/ email
: 08112717103 / [email protected]
16
LAMPIRAN
Rangkaian Inverter dengan tipe Quasi-Square Wave
Rangkaian Step Wave Inverter
17
Rangkaian Pulse Width Modulation Inverter
Rangkaian Saklar Elektromekanikal
18
Rangkaian Saklar Statis
Download