BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar dalam

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar dalam arti luas merupakan perubahan yang dilakukan banyak orang. Ada
juga belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji
dalam bentuk informasi/ materi pelajaran. Namun ada juga sebagai latihan belaka seperti
yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Di sekolah tugas pelajar adalah belajar
dan menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, dengan belajar siswa akan
dapat mengembangkan potensi dan meraih prestasi.
Morgan (dalam M. Ngalim Purwanto, 2007: 84) mengemukakan bahwa belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pada sisi lain Gestalt (dalam Sumadi
Suryabrata, 2010: 277) mengatakan bahwa inti dari belajar adalah memperoleh insight.
Insight adalah didapatkannya pemecahan problem atau dimengertinya persoalan.
Apa yang dipelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam memori ingatan atau bisa
dikatakan lupa. Tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang diterima mudah melekat
dalam ingatan. Untuk dapat mengetahui peristiwa lupa dalam belajar ini, dilatar
belakangi oleh adanya perubahan sikap dan minat siswa dalam belajar siswa yang di
perlihatkan saat waktu belajar. Seorang ahli pendidikan Winkel (dalam Djamarah 2008:
207) mengemukakan sejumlah kesan yang telah didapat sebagai buah dari pengalaman
belajar tidak akan pernah hilang, tetapi kesan-kesan itu mengendap ke alam bawah sadar.
Bila diperlukan kembali kesan-kesan terpilih ke alam sadar. Pengalian kesan-kesan
11
2
terpilih bisa karena kekuatan “asosiasi” atau bisa juga karena kemauan yang keras
melakukan “reproduksi” dengan pengandalan konsentrasi.
Pendapat di atas mengatakan bahwa peristiwa lupa dapat terjadi pada siapapun
juga akibat ketiadaannya konsentrasi. Tak peduli itu anak-anak, remaja, atau siapapun.
Meskipun demikian peristiwa lupa dapat dikurangi. Dengan upaya meningkatkan
kemampuan mengingat pada siswa dalam belajar dan memberikan penjelasan materi
pelajaran yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka sebab itu betapa pentingnya kemampuan mengingat dalam proses belajar
guna untuk meningkatkan prestasi akademik atau mendapatkan hasil yang memuaskan
dalam setiap uji kompetensi siswa. Kemampuan mengingat merupakan hal yang sering
kita anggap sebagai hal yang mudah, namun pada kenyataannya mengingat merupakan
kegiatan otak yang melalui beberapa proses yang tidak sesederhana yang kita pikirkan.
Ormrod (2009:275) mengemukakan bahwa proses mengingat informasi yang telah
disimpan sebelumnya yaitu menemukan memori disebut pemanggilan (retrival ). Pada
dasarnya kegiatan mengingat diawali dengan adanya informasi yang diterima oleh indera
kita, yaitu indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, dan taktil. Selanjutnya stimulus
tersebut akan diolah, diproses, dan akhirnya disimpan di otak yaitu dibagian storage
(penyimpanan). Storage (penyimpanan) yaitu proses menempatkan informasi baru ke
dalam memori. Informasi tersebut yang telah tersimpan apabila dibutuhkan suatu kali
waktu maka akan dengan cepat kita dapat mengungkapkannya.
Kemampuan mengingat dan melupakan yang dimiliki manusia tersebut harus
diorganisir dengan sebaik-baiknya. Kemampuan mengingat harus dipertahankan,
sedangkan kemampuan melupakan harus diminimalisir. Hal ini dilakukan untuk
3
mendukung keberhasilan belajar seorang individu dalam belajar. Banyak siswa yang
tidak berhasil dalam belajar karena pengaruh lupa. Siswa tidak mengetahui cara-cara
untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan mengingatnya.
Kemampuan mengingat pada setiap diri manusia berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi dari berbagai faktor yang dapat mengakibatkan apakah pengalaman hidup
seseorang tersebut memang dapat meningkatkan kemampuan mengingat atau malah
menurunkan kemampuan mengingat seseorang. Pada dasarnya manusia lebih condong
menerima informasi melalui indera penglihatan, kemudian pendengaran, kinestetik, dan
taktil.
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengingat salah
satunya adalah pendidikan. Dalam pendidikan kemampuan mengingat sangatlah penting
untuk kelancaran proses belajar mengajar. Dengan pendidikan kita dapat meningkatkan
kemampuan mengingat dengan berbagai macam metode atau teknik. Bimbingan dan
Konseling merupakan salah satu unsur yang ada didalam pendidikan. Bimbingan dan
Konseling dilaksanakan melalui berbagai layanan, dengan mempertimbangkan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial dan perkembangan kehidupan pembelajaran serta perencanaan
karir. Bentuk pelayanan bagi peserta didik dapat dikembangkan dengan menggunakan
berbagai cara dan variasi sesuai kebutuhan sekolah, kekhasan atau karakteristik budaya.
Layanan Konten merupakan salah satu jenis layanan didalam bimbingan dan
konseling. Melalui layanan konten kita dapat membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi. Kompetensi adalah kualitas seseorang atau kecocokan
seseorang yang bisa ditampilkan untuk keperluan tertentu. Layanan ini merupakan istilah
baru dari layanan pembelajaran yang telah diartikan seperti pengajaran yang dilakukan
4
oleh guru. Layanan konten juga merupakan bentuk layanan yang sangat penting sehingga
perlu dilakukan di sekolah. Dengan dilaksanakan layanan penguasaan konten di sekolah
siswa diharapkan memiliki kompetensi kemampuan mengingat. Agar dapat memperoleh
hasil yang lebih baik dan tidak mendapatkan kendala dalam belajar.
Bertitik tolak dari hal itu layanan konten dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kemampuan mengingat pada siswa dan meningkatnya kemampuan mengingat merupakan
kompetensi yang akan dikembangkan melalui layanan konten dengan menggunakan
teknik loci.
Teknik loci merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan mengingat. Loci berasal dari bahasa latin yang berarti lokasi
atau tempat. Metode loci memanfaatkan kemampuan otak khususnya di bagian
hippocampus untuk menguatkan ingatan dengan konteks spasial.
Metode loci adalah teknik mengingat yang paling sering digunakan oleh para
peserta dan pemenang tahunan dalam Kejuaraan Memori Dunia. Kejuaraan ini menuntut
para partisipan untuk menghafal informasi sebanyak mungkin. Data yang harus diingatingat biasanya berupa urutan angka, digit biner, kata-kata acak, nama serta wajah, tanggal
bersejarah, gambar abstrak, dan kartu.
Dengan teknik loci kita bisa menggunakan metode loci sebagai teknik memori
untuk membantu kita dalam menghafal dan mengingat sesuatu atau beberapa hal. Dengan
kata lain, metode loci ini bekerja dengan mengasosiasikan hal-hal yang ingin kita ingatingat dengan gambaran suatu atau beragam tempat dan lokasi yang spesifik serta familiar.
Menggunakan ingatan kita yang telah dimiliki sebelumnya tentang beberapa tempat dan
5
rute yang sudah dikenal dengan baik sebagai alat bantu dalam menghafal beberapa hal
yang ingin kita ingat-ingat nantinya.
Maka sebab itu penulis memandang perlu untuk memberikan layanan konten
teknik loci guna untuk meningkatkan kemampuan mengingat siswa. Agar siswa dapat
kembali mengulang pelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
Berdasarkan wawancara dengan siswa-siswi SMA Negeri 6 Medan, peneliti
memperoleh informasi bahwa siswa kelas X membutuhkan layanan terkait peningkatan
kemampuan mengingat, agar nantinya mereka semakin semangat dalam belajar dan tidak
ada merasa kesulitan dalam belajar. Terlebih masih adanya jiwa-jiwa ketika masih SMP
yang cenderung lebih santai dalam belajar dan masih memikirkan bermain. Maka sebab
itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada siswa kelas X SMA Negeri 6
Medan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang Siahaan (guru BK SMA Negeri 6
Medan) yang mengatakan bahwa masih adanya siswa yang lupa dengan materi pelajaran
yang baru saja dipelajari hal itu diambil dari ketidak bisanya siswa itu untuk mengulang
kembali materi pelajaran yang baru dijelaskan oleh guru, apalagi pada siswa kelas X.
Karena siswa kelas X cenderung lebih santai dalam belajar dan masih terbawa situasi
ketika masih SMP yang mengakibatkan adanya ketidak seriusan dalam belajar sehingga
menyebabkan menurunnya prestasi nilai rata-rata siswa. Kemudian juga pemberian
layanan bimbingan dan konseling kurang dimanfaatkan dan kurang berkembang karena
ketidak adaannya jam BK/BP, terlebih dalam hal pemberian layanan konten berupa
teknik-teknik yang dapat meningkatkan kemampuan mengingat pada siswa.
Dalam peristiwa tersebut peneliti menyimpulkan adanya ketidak seriusan ataupun
ketiadaan konsentrasi dalam belajar yang terjadi pada siswa kelas X SMA Negeri 6
6
Medan terutama dalam hal belajar. Dan hal ini sesuai dengan pendapat Asyah (2011:53),
disamping untuk menganalisis kebutuhan siswa, data-data yang diperoleh ini juga dapat
dijadikan bahan untuk mengetahui potensi anak, sehingga guru BK dapat memberikan
pengembangan kepada siswa sesuai dengan potensi yang ada. Baik pengembangan diri,
minat-bakat, maupun mengurangi peristiwa lupa dalam belajar siswa. Pengembangan diri
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dibidang akademik maupun seni, olahraga
dan lainnya (ekskul) dengan cara bekerjasama dengan personil sekolah lainnya, seperti
kepala sekolah, guru bidang studi, maupun kerjasama dengan pihak yang berkompeten
(diluar instansi sekolah).
Dari hal tersebut di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam
pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak direncanakan dengan baik dan peneliti
merencanakan untuk mengadakan penelitian tentang “Meningkatkan Kemampuan
Mengingat Melalui Pemberian Layanan Penguasaan Konten Teknik Loci Pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Medan Tahun Ajaran 2014/ 2015”.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalahnya penelitian ini adalah:
1) Siswa memiliki tingkat kemampuan mengingat yang rendah
2) Siswa tidak mampu mengingat pelajaran yang telah dipelajari
3) Siswa tidak serius dalam belajar
4) Siswa tidak konsentrasi
5) Siswa tidak sadar akan potensi kemampuan mengingat yang dimiliknya
7
6) Siswa tidak menggunakan kemampuan mengingat dengan efektif
7) Siswa tidak memiliki usaha belajar
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah yang
diteliti. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti maka penelitian hanya
dibatasi tentang : “Meningkatkan kemampuan mengingat melalui pemberian layanan
penguasaan konten teknik loci pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Medan Tahun Ajaran
2014/2015”.
4. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian di atas adalah: “Apakah melalui pemberian
layanan penguasaan konten teknik loci dapat meningkatkan kemampuan mengingat pada
siswa kelas X SMA Negeri 6 Medan Tahun Ajaran 2014/2015?”
5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dapat diungkap melalui:
5.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan
pemberian layanan penguasaan konten teknik loci dalam meningkatkan kemampuan
mengingat pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
5.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui tingkat kemampuan mengingat siswa kelas X SMA Negeri 6
Medan
8
b. Untuk mengetahui kemampuan siswa menerapkan teknik loci dalam meningkatkan
kemampuan mengingat
c. Untuk melihat kemampuan mengingat siswa setelah diberikan layanan konten
teknik loci.
6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
6.1. Manfaat Praktis
a. Menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang berkaiatan dengan
layanan bimbingan dan konseling.
b. Dapat menjadi bahan masukan, sumber informasi atau referensi bagi Jurusan
PPB/BK dan mahasiswa UNIMED
c. Bahan masukan bagi sekolah, guru pembimbing maupun guru bidang studi dalam
pelaksanaan program Layanan Penguasaan Konten (pembelajaran) di sekolah agar
dapat dilaksanakan tepat sasaran dan tepat guna.
d. Bahan masukan bagi para guru, tentang pentingnya layanan penguasaan konten
teknik loci untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat
e. Bagi siswa, sebagai masukan dalam membantu meningkatkan kemampuan
mengingat melalui penerapan penggunaan teknik loci yang dilaksanakan melalui
layanan penguasaan konten ini.
6.2. Manfaat Konseptual
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan, sumber informasi
atau referensi untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan terkait
9
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah khususnya dalam pelaksanaan
layanan penguasaan konten teknik loci dan kemampuan mengingat.
Download