Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA Linda Indiyarti Putri [email protected] Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Wahid Hasyim Semarang ABSTRACT Experience is the result of the construction of interaction with the environment. Learning simple fractional concepts can be learned through connecting with everyday experiences. Simple fractional linkages with SETS (Science, Technology, Environment and Society) can help build cognitive structures and build creativity in learners. This study aims to obtain product development of learning tools of mathematics with vision of SETS to improve learners' learning outcomes, as well as to know the validity, reliability and effectiveness of developed devices. The research was conducted at MI Al Hadi Girikusuma Mranggen Demak by using 4-D model (define, design, develope and desseminate) from Thiagarajan, Semmel and Semmel. Research conducted is research and development (R and D). The development of this learning tool can improve students' learning in the cognitive domain. Percentage mastery reached 87.5% as many as 35 students and learning outcomes increased significantly. Keywords: learning tool, basic concept of fractional, SETS Experience keterampilan tersebut seorang peserta didik A. Pendahuluan dapat bertahan hidup dalam berbagai Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif tersebut diperlukan agar peserta didik dapat kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah-ubah, kompetitif. 14 tidak pasti menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berhubungan matematika. serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi memiliki komunitas masyarakat kaitannya dengan dan Diharapkan dengan bekal 14 Mendiknas RI, Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2006), hlm. 3 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Seorang guru tingkat sekolah dasar yang akan mengajarkan matematika kepada peserta didiknya, hendaklah mengetahui dan memahami diajarkannya. bahwa objek yang Russeffendi matematika lebih akan menyatakan menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang 65 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA berhubungan dengan idea, proses, dan bahasa matematika atua notasi matematika penalaran.15 yang bernilai global (universal). Konsep Proses berfikir secara deduktif pada pembelajaran matematika akan mengantarkan peserta didik pada pola pikir matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. yang sistematis matematis. Dimana pada tahap dasar inilah konsep-konsep Anak yang mencapai suatu prestasi belajar matematika, sebenarnya merupakan matematika yang tersusun secara hierarkis, hasil terstruktur, logis, dan sistimatis mulai dari matematika. konsep yang paling sederhana sampai pada mungkin sukses dalam belajar matematika konsep yang paling kompleks. Oleh karena tanpa adanya minat terhadap matematika. itu untuk mempelajari matematika, konsep Minat dapat tiumbul pada seseorang jika sebelumnya yang menjadi prasyarat, harus menarik perhatian terhadap suatu objek. benar-benar dikuasai agar dapat memahami Perhatian ini akan terjadi dengan sendirinya topik atau konsep selanjutnya. Dalam atau mungkin timbul disebabkan adanya pembelajaran matematika guru seharusnya pengaruh menyiapkan kondisi peserta didiknya agar diberikan kepada peserta didik untuk mampu menguasai konsep-konsep yang menumbuhkan minat belajar matematika. akan dipelajari mulai dari yang sederhana Salah satunya dengan menggunakan inovasi sampai yang lebih kompleks. dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas Matematika pengalaman manusia terbentuk dalam dari kecerdasan dan Jadi dari minat terhadap seorang anak luar.16 tidak Stimulus bisa untuk menggali modal kognitif peserta dunianya didik tersebut. secara empiris. Kemudian pengalaman itu Dalam suatu proses belajar diproses di dalam dunia rasio, diolah secara mengajar peran guru di sekolah sangat analisis dengan penalaran di dalam struktur dibutuhkan kognitif sehingga sampai terbentuk konsep- didiknya untuk mencapai hasil belajar yang konsep matematika supaya konsep-konsep optimal.17 Menurut pengamatan penulis, matematika yang terbentuk itu mudah saat ini masih banyak peserta didik SD/MI dipahami oleh orang lain dan dapat yang mempelajari materi pecahan dengan dalam membantu peserta dimanipulasi secara tepat, maka digunakan 16 Bahan belajar mandiri matematika, hlm. 16 15 Ruseffendi, E.T, dkk. (1992), Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud.hlm. 148 66 17 Darsono, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang : IKIP Semarang Press, 2000), hlm.1 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA cara tekstual dan mencari satu jawaban ulangan harian nilai ketuntasan belajar yang matematika benar tehadap soal-soal yang dengan KKM 55 hanya diberikan, sehingga ilmu yang dipelajari berkisar 50% dari seluruh jumlah peserta tidak materi didik kelas III MI Al-Hadi Girikusumo pecahan merupakan salah satu materi yang Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2016- akrab sekali dengan kehidupan sehari-hari 2016. dan jika dalam pembelajarannya dikaitkan memahami dengan lingkungan sekitar kita dapat seharusnya KKM yang diperoleh oleh bermanfaat dalam membantu memecahkan peserta didik adalah 75%-80% dari jumlah masalah di lingkungan. seluruh peserta didik. bertahan lama. Padahal Rata-rata peserta konsep didik dasar belum pecahan, Guru cenderung lebih menekankan Menurut E. Mulyasa, keberhasilan pada terselesaikannya materi pelajaran (text dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang book oriented), akibatnya peserta didik mampu kurang memandang sains sebagai satu minimal 65% - 75% dari jumlah seluruh kesatuan dengan peserta didik yang ada di kelas tersebut. lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Maksudnya yaitu sekurang-kurangnya 65% Peserta didik tidak menyadari bahwa apa dari keseluruhan peserta didik yang ada di yang dengan kelas tersebut memperoleh nilai yang telah kehidupan nyata dan cenderung bekerja ditetapkan dalam nilai kriteria ketuntasan secara individual berdasarkan prosedural minimum.18 yang mereka saling pelajari terkait terkait tanpa penalaran serta pembelajaran menjadi kurang bermakna. Belum mencapai ketuntasan belajar Salah satu faktor penyebab kesulitan belajar dalam sistem pembelajaran klasikal tercapainya kriteria adalah perbedaan diantara peserta didik. ketuntasan minimum khususnya pada mata Perbedaan tersebut antara lain dari aspek pelajaran matematika bab pecahan yang tingkat kecerdasan, status sosial ekonomi, ditetapkan oleh sekolah adalah indikasi jenis kelamin, rasial dan lain-lain. Carroll, bahwa peserta didik mengalami kesulitan dengan model of learningnya menjelaskan belajar. bersifat bahwa jika kepada peserta didik diberi tradisional menjadikan selama ini nilai waktu yang cukup (sufficient) dan diberi ketuntasan belajar masih jauh dari ideal, perlakuan yang cocok, maka peserta didik Pembelajaran yang karena di lihat dari hasil belajar pada materi konsep dasar pecahan berdasarkan hasil SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 18 E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hlm. 99 67 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA akan dapat menguasai bahan ajar sesuai yang menyenangkan kini telah banyak dengan tingkat tuntutan sasaran yang konsep diharapkan. diimplementasikan Dalam dunia pembelajaran, yang menjadi persoalan mendasar pembelajaran yang dalam dapat usaha meningkatkan mutu pengajaran guru demi adalah ketercapaian indikator kompetensi. Sebagai pemberian waktu yang cukup dan metode upaya mewujudkan harapan tersebut maka yang cocok untuk setiap individu, dua hal berbagai pendekatan dalam pembelajaran inilah yang menjadi permasalahan pokok telah banyak dikemukakan oleh para pakar dalam sistem pembelajaran klasikal. Batas pendidikan. minimum didik pembelajaran yang relevan saat ini adalah terhadap bahan ajar dipersyaratkan bergerak SETS (science, environment, technology, penguasaan peserta antara 75% sampai 80%. 19 Salah satu pendekatan Kompetensi and society). Melalui pendekatan SETS dasar yang harus dicapai melalui indikator peserta didik dilatih untuk dapat berfikir pembelajaran yang kurang bermakna juga secara global, memecahkan masalah dengan dapat mempengaruhi proses belajar bagi menerapkan konsep-konsep dari berbagai peserta didik dan dapat ilmu terkait dengan melihat dari berbagai menghambat kreativitas peserta didik yang berpotensi. Menurut pengamatan penulis, guru di MI AL-HADI 3 sudut pandang lingkungan, ilmu tehnologi pengetahuan, serta sosial Semarang masih masyarakat. Titik pusat pembelajaran SETS menggunakan metode konvensional berupa menghubungkan antara konsep sains yang ceramah dipelajari dan di implikasikan terhadap dan sedikit sekali yang mengembangkan metode pembelajaran saat lingkungan, teknologi dan masyarakat. mengajar, bahkan peserta didik disuruh Perkembangan ilmu pengatahuan membaca sendiri tanpa dipandu oleh guru dan teknologi semakin mendorong upaya- bidang study karena keterbatasan waktu upaya pembaharuan dalam pemanfaatan yang menganggap materi tersebut mudah hasil-hasil teknologi dalam proses belajar untuk dipelajari sendiri oleh peserta didik. mengajar. Para guru dituntut agar mampu Berbicara mengenai pembelajaran menggunakan alat-alat yang telah disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup 19 Karwono, http://Karwono.wordpress.com/2007/11/15/Efektifit as-Pemberian-Rangkuman-Dan-Advance-OrganizerDalam-Remidial-Teaching-TerhadapTingkat-Ketuntasan-Belajar-Bidang-Studi-Fisika-Sm a-di-Kota-Metro 2007. 68 kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri menggunakan bersahaja alat tetapi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA yang murah merupakan dan daya serap dan retendi belajar peserta didik. keharusan Berdasarkan pengamatan yang dalam upaya mencapai tujuan pengajaran dilakukan di yang diharapkan. pada waktu kegiatan belajar mengajar, Guru Disamping mampu menggunakan MI Al-Hadi 3 Girikusuma menyampaikan materi secara klasikal alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut dengan metode ceramah, pemberian tugas untuk dapat mengembangkan alat-alat yang latihan dan tanya jawab. Hal ini cenderung tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mebuat peserta didik merasa bosan dan mengembangkan keterampilan membuat jenuh yang akhirnya menjadi pasif ketika media pengajaran yang akan digunakan menerima pelajaran. Padahal, jika peserta apabila media tersebut belum tersedia. didik mempunyai motivasi untuk belajar Pemakaian media pembelajaran dalam peserta didik hasil belajar pasti akan lebih proses dapat optimal, baik motivasi yang berasal dari membangkitkan keinginan dan minat baru dalam diri peserta didik (intrinsik) maupun bagi otivasi belajar peserta mengajar didik, juga membangkitkan dari luar diri (ekstrinsik). pengaruh psikologi terhadap peserta didik. diketahui Selain dapat meningkatkan motivasi belajar menumbuhkan motivasi berbeda-beda. media juga pemahaman dapat peserta meningkatkan didik terhadap pembelajaran. kaitan didik motivasi belajar dan bahkan membawa peserta didik, pemakaian atau pemanfaatan Dalam peserta bahwa cara itu perlu dan jenis Penelitian akan dilakukan berkaitan dengan pengembangan pembelajaran materi perangkat pokok pecahan menggunakan konsep dasar kelas III bervisi Media yang dimanfaatkan memiliki SETS. Pentingnya penelitian potensi sebagai alat bantu guru dalam pengembangan dikemukakan oleh De Jong mengajar. Misalnya grafik, film, slide, foto, yang serta pembelajaran dengan menggunakan pengembangan, komputer. untuk matematika diperlukan untuk meningkatkan menangkap dan memproses serta enyusun kolaborasi antara peneliti dan para guru. kembali Lebih lanjut De Jong menyarankan suatu Gunanya informasi adalah visual dan verbal. mengatakan Sebagai alat bantu dalam mengajar, media metode diharapkan dapat memberi pengalaman “developmental”, konkret, motivasi belajar, mempertinggi tahapan-tahapan SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 bahwa terutama penelitian di yang dengan siklus penelitian bidang disebut melibatkan yang diulang 69 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA melalui serangkaian uji coba dan revisi. kualitas. Tingkah laku yang dimaksud Melalui penelitian ini diharapkan meliputi pengetahuan, keterampilan, dan pengajaran materi konsep dasar pecahan nilai atau norma yang berfungsi sebagai sederhana di kelas III dapat mencapai pengendali sikap dan perilaku peserta pengembangan indikator kompetensi dasar didik. Tujuan lain terkait pembelajaran yang telah ditetapkan dan menjadi lebih adalah: bermakna dengan bervisi SETS. Pada a. Mendapatkan pengetahuan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar Hal ini ditandai dengan pemilihan peserta didik. pengetahuan dan kemampuan berfikir A. Pengembangan membutuhkan Perangkat adanya bahan Pembelajaran Matematika di MI pengetahuan dan kemampuan berfikir Proses dapat memperluas pengetahuan. pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal mempunyai tujuan-tujuan yang ingin b. Artinya dicapai, tentunya antara satu lembaga dengan lembaga lain mengalami perbedaan Tujuan persoalan membantu para peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik bertambah, baik kuantitas maupun 70 untuk masalah atau konsep. c. adalah kreatifitas menyelesaikan dan merumuskan suatu menerima pembelajaran atau ruhani yang menyangkut persoalan- kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap pendapat orang lain. gerak yang sedang belajar, atau ketrampilan untuk mencapai nurturant effects seperti demokratis, ketrampilan penampilan anggota tubuh seseorang effects) yang sedang tujuan sampingan lainnya adalah dan konsep pada tindakan berbentuk pengetahuan dan ketrampilan, terbuka konsep/merumuskan dialami sehingga menitik beratkan bahwa secara eksplisit tujuan belajar adalah instruksional (innstructional penanaman ketrampilan jasmani yang dapat dilihat berbagai variasi. Namun perlu diketahui mencapai bahwa memerlukan suatu ketrampilan baik lain karena tujuan-tujuan belajar mengalami untuk Penanaman konsep dan keterampilan Pembentukan konsep Guru harus bertindak bijaksana dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi peserta didik. Ia harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berfikir bahwa pribadi guru harus SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA dipakai sebagai uswah. Dalam kegiatan pembelajaran matematika menjadi lebih belajar mengajar, baik dan terarah. sumber informasi dan sumber ilmu tidak Kompetensi pedagogik yang wajib hanya terletak pada guru semata. Paradigma dimiliki oleh guru dapat menjadi barometer bahwa untuk melihat kesiapan mengajar di dalam guru merupakan satu-satunya sumber informasi bagi peserta didik sudah kelas. waktunya dibuang jauh-jauh. Dalam proses merencanakan dan belajar mengajar, termasuk matematika, pembelajaran, merencanakan segala sumber daya harus dimanfaatkan melaksanakan seoptimal mungkin, baik sumber daya Wujud nyata dari kompetensi pedagogik manusia maupun sumber daya sarana tersebut adalah kemampuan guru untuk prasarana. Sumber daya manusia termasuk mengembangkan perangkat pembelajaran guru, peserta didik, kepala sekolah, serta kemudian warga sekolah yang lain. Sumber daya dalam proses belajar mengajar di kelas, sarana dan prasarana termasuk buku, sehingga pembelajaran akan lebih terarah lembar kerja, leaflet, sumber berita, serta dan dapat mencapai tujuan pendidikan lingkungan. Semua itu merupakan sumber sesuai informasi pembelajaran. bagi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Bahan ajar (teaching Kompetensi tersebut meliputi melaksanakan penilaian atau dan evaluasi. mengimplementasikannya dengan indikator di ketercapaian Perangkat pembelajaran adalah salah material) satu wujud persiapan yang dilakukan oleh merupakan bagian dari sumber belajar guru sebelum mereka melakukan proses dalam perangkat pemebelajaran. Bahan ajar pembelajaran. adalah segala bentuk bahan yang digunakan merupakan sebagian dari suksesnya seorang untuk membantu guru dalam melaksanakan guru dalam melaksanakan proses belajar kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar dapat mengajar di dalam kelas. Kegagalan dalam berupa bahan tertulis maupun bahan tidak perencanaaan tertulis. Bahan ajar tertulis termasuk buku, merencanakan lembar kerja (worksheet), maupun lembar- pentingnya melakukan lembar penyerta dari alat peraga atau media pembelajaran melalui pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan perangkat belajar mengajar. Bahan ajar matematika melakukan tindakan pembelajaran. Menurut dapat membantu guru dalam melaksanakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Persiapan sama saja kegagalan. mengajar dengan Betapa persiapan pengembangan pembelajaran sebelum 71 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA Tahun 2005 tentang Standar Nasional pada lingkungan (E) secara fisik maupun Pendidikan Pasal 20, “perencanaan proses mental. Pendekatan Salingtemas secara pembelajaran meliputi silabus dan rencana mendasar dapat dinyatakan bahwa melalui pelaksanaan pembelajaran yang memuat pendidikan Salingtemas ini diharapkan agar sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui tiap-tiap materi ajar, metode pengajaran, sumber unsur salingtemas dan juga memahami belajar, dan penilaian hasil belajar. implikasi antar hubungan elemen-elemen Penelitian ini fokus pada unsur-unsurnya. Selain itu, Salingtemas pembelajaran akan membimbing peserta didik agar silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, berpikir secara global/ keseluruhan dan bahan ajar serta lembar kerja peserta didik bertindak yang bervisi SETS pada materi pokok lingkungan, baik lingkungan lokal maupun konsep dasar pecahan sederhana di tingkat hubungan Madrasah Ibtidaiyah. sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat mengembangan perangkat B. Pembelajaran Matematika Bervisi lingkungan masalah dengan segala dan berperan serta dalam pemecahan masalah internasional sesuai kapasitasnya. 20 SETS Pembelajaran merupakan memecahkan bervisi pembelajaran yang SETS Pengertian tersebut hampir sama lebih dengan yang dinyatakan dalam Depdiknas memusatkan permasalahan dari dunia nyata bahwa yang Salingtemas/SETS memiliki komponen Sains dan dengan peserta dikondisikan dalamnya menerapkan prinsip proses, selanjutnya peserta didik diajak menghasilkan karya untuk menginvestigasi, menganalisis, dan dengan pemikiran untuk mengurangi atau menerapkan konsep dan proses itu pada mencegah kemungkinan dampak negatif situasi yang nyata yakni di komponen yang mungkin timbul dari munculnya Lingkungan Urutan produk teknologi ini terhadap lingkungan ringkasan SETS membawa pesan bahwa dan masyarakat.21 Pendekatan SETS harus dan konsep-konsep Masyarakat. dan mau didik Teknologi dari perspektif peserta didik, di terdapat agar pendekatan dan mampu sains untuk teknologi diikuti untuk menggunakan sains (S-pertama) ke bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S-kedua) diperlukan pemikiran tentang berbagai implikasinya 72 20 Binadja, Pendekatan Bervisi SETS, 2005, hlm.2 (online) http//www.penulislepas.com.print. diakses tanggal: 5 Maret 2012 21 Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas, 2002) hlm.5 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri memberikan PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA kepada didik praktisi pendidikan banyak mengungkapkan pengetahuan yang sesuai dengan tingkatan istilah yang serupa dengan salingtemas pendidikannya. yang sebenarnya memiliki inti yang sama, Isi peserta pendidikan SETS diberikan sesuai dengan hasil pendidikan seperti yang ditargetkan. Hubungan yang tepat Technology, and Society (SETS); Science, antara SETS dalam pembahasannya adalah Technology, and Society (STS) atau dapat keterkaitan antara topik bahasan dengan diterjemahkan menjadi Sains, Teknologi, kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini Masyarakat berarti bahwa bahasan yang berkaitan Environment, dengan kehidupan peserta didik harus lebih Menurut Binadja, urutan singkatan SETS diutamakan. memberi Sasaran pengajaran SETS adalah cara membuat peserta melakukan didik agar penyelidikan istilah Science, (STM); Environment, dan Science, Technology (SET).22 gambaran bahwa untuk mengaplikasikan sains kedalam bentuk dapat teknologi dalam untuk masyarakat, harus memenuhi dipikirkan kebutuhan berbagai mendapatkan pengetahuan yang berkaitan implikasi pada lingkungan secara fisik dengan sains, lingkungan, teknologi dan maupun masyarakat yang berkaitan. Dengan kata berpendekatan lain, peserta didik dibawa pada suasana membantu peserta didik memahami sains yang dekat dengan kehidupan nyata peserta dan didik sehingga diharapkan peserta didik perkembangan sains terhadap lingkungan, dapat mengembangkan pengetahuan yang teknologi dan masyarakat secara timbal telah dapat balik.23 Pembelajaran berpendekatan SETS yang harus mampu membuat peserta didik yang sekitar mempelajarinya mengerti hubungan tiap- mereka menyelesaikan diperkirakan miliki untuk masalah-masalah akan timbul di kehidupannya. Memahami mental. SETS perkembangannya Pembelajaran ditujukan serta untuk pengaruh tiap elemen dalam SETS. Hubungan yang pendekatan SETS tidak terpisahkan antara sains, lingkungan, diperlukan pemahaman terhadap unsurunsur yang terdapat dalam pembelajaran yang saling terintegrasi yaitu antara Sains sebagai konsep materi, Teknologi Masyarakat, dan Pendidikan Lingkungan. Menurut Poedjiadi (2005 : 115 ), para SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 22 Poedjiadi, Mewujudkan Literasi Sains dan Teknologi Melalui Pendidikan. Disampaikan pada Seminar FPMIPA IKIP Bandung 2005, hlm. 115 23 Binadja, Hakekat dan Tujuan Pada SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dan Konteks Kehidupan Pendidikan yang Ada. Makalah Seminar Lokakarya Pendidikan SETS, Kerjasama antara SEAMEO dan Unnes Semarang, 1999, hlm. 3 73 Linda Indiyarti Putri teknologi, dan PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA masyarakat merupakan hubungan timbal balik yang dapat dikaji manfaat-manfaat maupun kerugian- kerugian yang ditimbulkan. metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji memberikan pengetahuan tentang konsep- keefektifan produk tersebut.24 Produk yang konsep dan struktur abstrak serta mencari dikembangkan dan diuji dalam penelitian hubungan dan ini adalah perangkat pembelajaran konsep struktur matematika. Belajar matematika dasar pecahan berpendekatan SETS materi harus melalui proses yang bertahan dari kelas III SD/MI semester 2. Perangkat konsep yang sederhana ke konsep yang pembelajaran yang dikembangkan meliputi lebih kompleks. Setiap konsep matematika Silabus, dapat dipahami dengan baik jika pertama- Pembelajaran (RPP), tama disajikan dalam bentuk konkrit. Oleh konsep dasar pecahan. antara itu, dalam pelajaran & D (Research and Development). Metode yang karena mata Penelitian ini merupakan penelitian R penelitian dan pengembangan adalah suatu Matematika bagian dari materi Sains merupakan C. Metodologi Penelitian konsep-konsep menyajikan materi Rencana Langkah-langkah Pelaksanaan dan bahan ajar yang matematika kepada peserta didik tingkat dalam dasar harus diawali dengan hal-hal yang pengembangan kongkrit untuk mengantarkan bangunan konsep dasar pecahan berpendekatan SETS kognitifnya. materi sistem koloid menggunakan sepuluh Kesesuaian pembelajaran matematika meteri konsep dasar pecahan dengan pembuatan ditempuh perangkat produk dan pembelajaran langkah dalam research and development yang dimodifikasi oleh Borg and Gall menggunakan pembelajaran bervisi SETS (1983) sebagai berikut: diharapkan dapat memberikan warna baru a. Melakukan pengumpulan informasi dalam mengantarkan materi tersebut kepada meliputi kajian pustaka, identifikasi peserta didik, sehingga peserta didik akan kebutuhan pembelajaran, deskripsi dan mampu memahami tidak hanya pada analisis temuan. komponen sains saja akan tetapi lebih luas b. Melakukan perencanaan berupa lagi berupa implikasi yang ditimbulkan pengambangan silabus, RPP, dan bahan pada komponen masyarakat, lingkungan, ajar. dan teknologi melalui diskusi terbimbing oleh guru. 74 24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:Alfabeta, 2008) hlm. 28 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA c. Mengembangkan produk awal, yaitu perbaikan perangkat pembelajaran. d. Review oleh pakar e. Perbaiakan (revisi 1) f. Melakukan uji coba kelompok kecil di kelas III dengan jumlah peserta didik 10 orang. g. Melakukan revisi terhadap produk utama berdasar uji coba kelas kecil h. Melakukan uji coba kelas besar di kelas III dengan jumlah 30 orang oleh peneliti dengan 2 orang guru sebagai pengamat. i. Melakukan revisi terhadap produk akhir berdasar uji kelas besar SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 75 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA Analisis awal Pengumpulan data (kurikulum, karakteristik peserta didik, kondisi sekolah sekolah) Analisis tugas sesuai indikator KD D e f i n e Analisis konsep pecahan Merumuskan tujuan pembelajaran materi pecahan Merancang Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran berpendekatan SETS materi pecahan (Silabus, RPP, bahan ajar, power point, instrumen penilaian) D e s i g n Draf I: Desain awal pengembangan perangkat bembelajaran berpendekatan SETS materi pecahan Validasi ahli Revisi I Draf II: Uji coba terbatas pada kelas kecil D e v e l o p Analisis hasil uji coba Revisi II Draf III: Implementasi perangkat pembelajaran berpendekatan SETS pada kelas besar Gambar 4.1. Bagan desain penelitian 76 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA Penelitian ini menggunakan analisis data pemberian kegiatan yang dapat merangsang deskriptif dengan teknik pengumpulan data potensi kreativitas peserta didik. Hal ini berupa metode observasi untuk mengamati terlihat dari minimnya aktivitas peserta proses pembelajaran di kelas, metode tes didik berupa evaluasi untuk mengukur tingkat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. penguasaan konsep bagi peserta didik pada Menurut beberapa guru, jika dilihat dari pokok bahasan pecahan, dan teknik cheklist input peserta didik banyak yang memiliki untuk menguji valid tidaknya perangkat kemampuan awal yang rata-rata. pembelajaran seperti lembar dan cenderung lalai dalam validasi Wawancara juga dilakukan kepada Silabus dan RPP, lembar validasi bahan beberapa peserta didik. Menurut mereka, ajar. Lembar ini divalidasi oleh pakar/ahli. pelajaran-pelajaran Matematika termasuk Dalam penelitian ini pengembangan bahan pelajaran yang sulit dan menakutkan, ajar dikatakan berhasil jika memenuhi sehingga mereka kurang menyukainya. target 75% tuntas KKM dengan nilai ≥ 65 Peserta hasil belajar peserta didik. konsentrasi dan memaknai dalam menerima didik cenderung kurang bisa materi yang tengah dipelajari, sehingga mereka merasa apa yang dipelajari sangat D. Hasil Penelitian Analisis kondisi diawali dengan sulit untuk masuk ke dalam memori. Latar analisis secara teoritis kebutuhan peserta belakang keluarga yang hampir 70% adalah didik, yaitu dengan menganalisis adakah petani dan pekerja juga mempengaruhi pola ketidakcocokan kondisi saat ini dengan asuh peserta didik. Para orang tua yang kebutuhan peserta didik, dan menentukan sudah lelah bekerja tidak sedikit yang tujuan membiarkan pembelajaran. Langkah yang atau tidak mendampingi dilakukan adalah melakukan observasi dan anaknya untuk belajar di rumah. Selain itu, wawancara kepada beberapa guru untuk orang mengetahui gambaran umum pembelajaran memahami materi pelajaran matematika matematika di MI Al Hadi Girikusuma putra putrinya. Mranggen Demak. Menurut beberapa guru, selama ini tua minim kemampuan dalam Sebelum dilakukannya penelitian ini pencapaian kriteria ketuntasan minimum nilai mata pelajaran matematika cukup (KKM) memprihatinkan, semangat belajar peserta pembelajaran hanya 20% - 40 % (6-12 didik juga rendah dan belum adanya orang) dari jumlah peserta didik dalam SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 pada tiap materi pokok 77 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA kelas. Banyaknya peserta didik dalam satu mengemukakan pendapat, serta kreativitas kelas berkisar 30 orang. Padahal besarnya untuk mengkaitkan dan memanfaatkan KKM matematika yang ditetapkan oleh MI benda-benda di sekitarnya dengan ilmu Al Hadi Girikusuma hanyalah 55. Kondisi matematika yang diperoleh. ini jauh di bawah kriteria pencapaian KKM Hasil belajar peserta didik sebagai ideal yaitu 75% yang setara dengan 23 aspek kognitif mengalami perubahan akibat orang tuntas di tiap kelas. Pada penelitian pelaksanaan ini, peneliti mengambil standar pencapaian Pembelajaran yang dilaksanakan mampu KKM sebesar 65 dengan 75% peserta didik merubah struktur kognitif peserta didik mencapai KKM. sehingga lebih memahami materi dan Dalam analisis bermakna. ini, menguasainya. Hal tersebut dapat diketahui ditemukan adanya ketidakcocokan antara dari pencapaian nilai pre-test dan post-test apa yang dibutuhkan peserta didik dengan yang dilakukan. Pre-test yang dilakukan kondisi sebelum kegiatan pembelajaran dan post- pembelajaran kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung. Selama ini, pembelajaran test terlalu menekankan pada aspek kognitif pembelajaran keempat berakhir. Perlakuan saja, padahal peserta didik membutuhkan uji kognitif ini dilakukan pada kelas kecil pendidikan yang tidak hanya terfokus pada dan kelas besar. materi saja. Peserta didik membutuhkan pembelajaran kimia setelah kegiatan rata-rata nilai kognitif peserta didik mendukung pada kedua kelas mengalami peningkatan di potensi tiap individu, sehingga mampu tiap variabelnya. Rata-rata kelas kecil menghilangkan kesan menyeramkan pada maupun kelas besar pada pre-test masih mata sekaligus berada di bawah KKM yang ditetapkan memberikan dalam penelitian ini, yaitu sebesar 65. Pada tambahan pengetahuan terkait lingkungan, kelas kecil hanya peserta didik yang tuntas tehnologi, dan masyarakat serta skill yang 4 orang dari 10 orang (40%), sedangkan dibutuhkan ketika mereka lulus sekolah pada kelas besar ketuntasan hanya 20% (8 sebagai bekal untuk menghadapi tantangan dari 40 orang), hal ini berarti prosentase dan persaingan di dunia kerja. Ketrampilan- ketuntasan ketrampilan yang bisa diajarkan adalah keberhasilan yang diharapkan yaitu 75% ketrampilan tuntas secara klasikal. pelajaran pembelajaran sains yang dilakukan kimia, yang bekerjasama dalam tim, masih jauh dari indikator presentasi, diskusi, belajar secara mandiri, 78 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA Setelah mendapatkan pembelajaran, rata-rata nilai post-test kedua kelas 87,5% (35 dari 40 orang). Peningkatan hasil belajar mengalami peningkatan secara kemudian diukur dengan uji peningkatan signifikan (lampiran 24). Uji proporsi hasil belajar menggunakan uji t (Paired ketuntasan belajar klasikal juga menyatakan Sample T Test). Pada perhitungan kelas bahwa hasil belajar kelas besar telah kecil diperoleh thitung sebesar 7,31 > ttabel mencapai ≥ 75% ketuntasan klasikal dan sebesar 1,83 sehingga t berada pada daerah telah mencapai sebanyak KKM 35 orang penolakan Ho, maka dapat disimpulkan Selanjutnya uji N-gain scor, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan digunakan untuk menganalisis data skor nilai post-tes yang lebih baik dari nilai pre- pre-tes dan post-tes tiap peserta didik. test. Perhitungan Prosentase ketuntasan belajar N-gain pada kelas kecil kelompok kecil mencapai 100%, hal ini menunjukkan rata-rata seluruh peserta didik dibuktikan nilai dengan menggunakan g sebesar 0,70 sehingga perhitungan uji t. Hasil perhitungan dengan disimpulkan taraf kesalahan 0,05 diperoleh thitung 9,74 > termasuk kriteria tinggi, sedangkan pada ttabel 1,83, sehingga t berada di daerah kelas besar peningkatan termasuk kriteria penerimaan Ho maka dapat disimpulkan sedang karena rata-rata nilai g sebesar 0,59. bahwa hasil belajar kelas kecil mencapai KKM. Selain itu hasil, peningkatan Pengembangan hasil dapat belajar perangkat pengujian dilaksanakan pada kelas kecil sedangkan ketuntasan klasikal kemampuan kognitif pengujiannya pada kelas besar. Indikator peserta didik digunakan rumus uji proporsi: keberhasilan ketuntasan belajar berhasil uji satu pihak. Dengan kriteria ketuntasan dicapai pada kelas besar dan kelas kecil, secara klasikal adalah 75 % peserta didik yakni proporsi ketuntasan belajar ≥ 75% tuntas belajar, berarti 0 = 75 %. Hasil mencapai ketuntasan belajar secara klasikal perhitungan diperoleh nilai Zhitung sebesar dari KKM yang ditetapkan dalam penelitian 1,58 > Ztabel sebesar 1,6, sehingga Z berada ini sebesar ≥ 65. Penerapan perangkat di daerah penerimaan Ho, maka dapat pembelajaran bermakna bervisi SETS pada disimpulkan bahwa proporsi ketuntasan materi pecahan sederhana akan tercipta belajar kelas kecil mencapai ketuntasan suatu pembelajaran bermakna yang dapat klasikal. meningkatka hasil belajar peserta didik. Demikian pula hasil post-test pada kelas besar prosentase ketuntasan mencapai SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Pada pembelajaran matematiaka materi pokok pecahan sederhana, peserta 79 Linda Indiyarti Putri didik menyatakan membosankan. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA menarik Dengan dan tidak yang digunakan dalam penetapan efektifitas bervisi SETS ini peserta didik lebih penyelesaian materi tertantang suatu banyaknya peserta didik yang mencapai dalam KKM sebesar ≥ 65 sebanyak 35 orang untuk permasalahn pembelajaran 3. Indikator mnyelaesaikan yang dihadapi kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan adalah pembelajaran, dari 40 orang peserta didik. bahwa, untuk memahami kebutuhan peserta didik dalam memberikan pengetahuan baru bagi mereka adalah penting. Mengingat manfaat jangka panjang yakni sebagai modal untuk menjalani tantangan kerja. E. Simpulan Berdasarkan data penelitian “Pengembangan Pembelajaran Konsep Dasar Perangkat Matematika Pecahan Materi Madrasah Ibtidaiyah Bervisi SETS di MI Al Hadi Girikusuma” dapat disimpulkan: 1. Produk penelitian ini berupa perangkat pembelajaran matematika materi pecahan sederhana berupa silabus, RPP, dan bahan ajar yang telah dikembangkan dan bervisi SETS. 2. Perangkat pembelajaran bervisi SETS pada materi pecahan sederhana yang dikembangkan dikategorikan sebagai bentuk perangkat pembelajaran yang valid dan efektif digunakan dalam pembelajaran. 80 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 Linda Indiyarti Putri PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KONSEP DASAR PECAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH BERVISI SETS DI MI AL HADI GIRIKUSUMA Fisika-Sma-di-Kota-Metro, 2007 DAFTAR PUSTAKA Binadja, Hakekat dan Tujuan Pada SETS Mendiknas RI, Permendiknas RI No. 22 (Science, Environment, Technology, Tahun 2006, Jakarta: CV Mini Jaya and Abadi, 2006 Society) dan Konteks Kehidupan Pendidikan yang Ada. Makalah Seminar Lokakarya Pendidikan SETS, Kerjasama antara SEAMEO dan Unnes Semarang, ______, Pendekatan Bervisi SETS, 2005, hlm.2 (online) http//www.penulislepas.com.print. diakses tanggal: 5 Maret 2012 Belajar Teknologi Melalui Pendidikan, disampaikan pada Seminar FPMIPA IKIP Bandung 2005 1999 Darsono, Poedjiadi, Mewujudkan Literasi Sains dan dan Ruseffendi, E.T, dkk., Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud, 1992, Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Pembelajaran, Semarang : IKIP Semarang Press, Kualitatif, dan R & D, Bandung:Alfabeta, 2008 2000 Depdiknas, Kompetensi, Kurikulum Berbasis Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas, 2002 E Mulyasa, Kompetensi, Kurikulum Berbasis Bandung: Rosda Karya, 2004 Karwono, Http://Karwono.wordpress.com/200 7/11/15/Efektifitas-PemberianRangkuman-Dan-AdvanceOrganizer-Dalam-RemidialTeaching-Terhadap-TingkatKetuntasan-Belajar-Bidang-StudiSOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017 81