hubungan antara kualitas tidur dengan kecerdasan emosi pada

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN
KECERDASAN EMOSI PADA KOMUNITAS BAND CAFE
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
MARIA GORETTI NIO VEMBY ARDETHA
NIM : 019114168
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jangan putus asa
di dalam Tuhan ada jalan keluar
Wanita cantik melukis kekuatan lewat masalahnya,
tersenyum jika tertekan, tertawa disaat menangis,
mendoakan disaat terhina, mempesona karena mengampuni.
Wanita cantik mengasihi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam
setiap doa dan pengharapan.
~Thank’s my Lord.. Telah menjadikan aku seorang wanita..~
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya Terindah Ini Kupersembahkan Kepada :
Papa, Mamaku Tercinta.. yang dengan kesabarannya
menunggu hasil karya ini hingga selesai...
I LUV U So Much..
Kakak-kakakku tercinta..
mas Doni~mbak Noni, mbak Dona~mas Yadi…
Ga ada pengungkapan lain selain kata terimakasih..
untuk doa dan cintanya..
I LUV U So Much..
Adekku tercinta.. Pegi… ga kerasa kalo punya adek,
pendewasaanmu banyak mengajarkan aku dek..
I LUV U So Much..
Alm. Paulus Kristiyanto Utomo.. mmmm… aku penuhi janjiku sekarang…
Terimakasih aku di beri kesempatan mengenalmu walaupun sebentar…
Karena makna itu begitu dalam dan akan selalu tersimpan rapi..
Bergembiralah, karena kamu telah bersama Penyelamat kita di Surga..
I Luv U So Much
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KECERDASAN
EMOSI PADA KOMUNITAS BAND CAFE
Maria Goretti Nio Vemby Ardetha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kecerdasan emosi pada
komunitas band cafe. Asumsinya adalah jika kualitas tidur tinggi maka kecerdasan emosi tinggi. Hipotesis yang
diajukan adalah adanya hubungan positif antara kualitas tidur dengan kecerdasan emosi. Variabel dalam penelitian
ini adalah kualitas tidur sebagai variabel bebas dan kecerdasan emosi sebagai variabel tergantung. Jumlah subyek
dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan kriteria subyek yang tergabung dalam salah satu band yang memiliki
kontrak kerja dengan pihak Cafe. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala kualitas tidur dan skala
kecerdasan emosional. Dari 70 item, terdapat 15 item gugur dan 35 item valid pada skala kecerdasan emosional dan
4 item gugur dan16 item valid pada skala kualitas tidur. Reliabilitas yang dihasilkan dari uji coba skala adalah
sebesar 0,941 pada skala kecerdasan emosi dan reliabiltas sebesar 0,943 pada skala kualitas tidur. Hasil analisis data
menyatakan bahwa sebaran data normal dan linear. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Pearson dengan bantuan SPSS for Windows versi 13.00. Hasil perhitungan yang diperoleh
menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) yang didapatkan sebesar 0,259 (p<0.05). Hal ini berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian menyatakan diterima.
.
Kata kunci: kualitas tidur, kecerdasan emosi, komunitas band cafe
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELATIONSHIP BETWEEN QUALITY OF SLEEP AND EMOTIONAL
INTELLIGENCE IN CAFÉ BAND COMMUNITY
Maria Goretti Nio Vemby Ardetha
ABSTRACT
The research aimed to know the relationship between quality of sleep and emotional intelligence in café
band community. The assumption is if the quality of sleep is higher so emotional intelligence is higher. The
existence of the positive relation between quality of sleep with emotional intelligence propose as the hypothesis of
this research. The research variable was quality of sleep as the independent variable and emotional intelligence as
the dependent variable. The subject of the research were 50 people, who has join with band and have job with café
management. The data collection was done through scattered quality of sleep scale and emotional intelligence scale.
From 70 items, there were 15 items invalid and 35 items valid for emotional intelligence scale and 4 items invalid
and 16 items valid for quality of sleep scale. The tried out of two scales resulted reliability 0,943 for quality of sleep
and 0,941 for emotional intelligence. The result of the data analysis revealed that the distribution of the data is
normal and linier. The data research were analyzed using correlation technique of Product Moment from Pearson
helped by SPSS for Windows version 13.00. The result showed that the coefficient correlation was 0,259 (p<0.05) .
It means that the hypothesis of this research is accepted.
Key word: quality of sleep, emotional intelligence, café band community
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala pemberian
dan cinta kasih-Nya yang selalu mengalir tiada pernah henti, hingga pada akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan yang sangat berarti. Sehubungan dengan itu, maka pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapa, Putera dan Roh Kudus,atas segala karunia-Nya dan kesempatan hidup untuk ku.
2. Bpk. V. Didik Suryo Hartoko. S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis
selama penyusunan skripsi berlangsung.
3. P. Henrietta P.D.A.D.S, Spi., terimakasih buat segala ide-ide dan arahannya.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, atas semua bantuan dan
ilmu yang telah diberikan pada penulis, smoga penulis dapat memaknai semuanya untuk
kemajuan penulis di masa mendatang.
5. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma: mbak Nanik, mas
Gandung, pak Gik, mas Doni, mas Muji dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Terimakasih untuk semua pelayanan yang sangat menakjubkan..
5
Papaku tercinta.. Yangtung... Pa, mbik hanya bisa persembahkan ini ke papa.. Bukan
sesuatu yang spesial, tapi mbik lakukan ini dengan perjuangan mbik sendiri berkat
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semangat dan kasih sayang papa setiap waktu... terimakasih buat pengabdian papa untuk
keluarga kita tercinta... makasih pa, mbik sayang papa selalu...
6. Mamaku tercinta.. Yangti...Mam, nuwun buat doa, buat pelukan, buat semangat, buat sun
nya... asyikk mulai sekarang dah bisa liat rambut itemnya mama lagi... hehehe... mam...
mbik sayang mama selalu...
7. Masku Doni sekeluarga di Bandung... pak dokter... mbik akhirnya selese...makasih ya
mas, buat suport dan doanya.. maaf mbik lama sekali selesaikan kuliah.... mas Doni juga
semangat ya buat kuliahnya yang sekarang... semoga cepet kelar biar karier terus lancar..
doaku juga selalu buat mbak Noni, Tesa dan Darel.. semoga saja ada kerjaan yang deketdeket Jogja, biar kalo kngen ga perlu jauh-jauh nemuinya... luv u mas.... GBU always..
8. Mbak Dona plus suami tercinta Mas Yadi... Mbak, Mas... ’nte mbik akhirnya final...
makasih buat suport dan doanya selama ini... Ponakanku tercinta mas Payas, adek
Danish... makasih buat senyum tulus kalian berdua, kalian bedua adalah inspirasi dimana
mbakmbik ngerasa capek...bentar lagi, ada lagi nih... buat dedek yang masih sembunyi di
perut Umi... Sehat selalu ya dek, dah ga sabar nihh nunggu kamu lahir.... I LuvU all..
Muaaaahhh....
9. Adek ku, Pegi... hihihi.... ini dia baru adik.. nuwun nggih dik, buat semua suportnya... Ga
kerasa kalo kamu tuh dah gede, dah mandiri.... mbak mbik kagum ma kamu dek... mbak
mbik cm bisa beri doa buat semua jalan yang kamu pilih.... Septi sayang, makasih juga ya
buat omelannya.. hihihihi.... seneng bisa ngliat kalian bersama... semoga kasih Tuhan
selalu bersama kalian berdua.. I Luv U adek-adek ku sayang.....
10. Alm. Paulus Kristianto Utomo.. hampir taun ketiga mas… kamu dipanggil di usia yang
hampir sama kayak mbik sekarang… Tuhan lebih tau mana yang lebih baik buat kamu
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan buat aku… makasih selalu buat kasih sayangmu… mbik udah penuhi janji sekarang,
udah plong… Bahagialah disana bersama Bapa di surga… I Luv U…
11. Keluargaku tercinta di Gedong Kiwo… Budhe Kusjati, alm. Pak Dhe Kusjati, Mbak Atik,
Mbak Ning, Mas Lilik, Mas Ivan, kakak Azka dan adek Vigo... maturnuwun buat
semuanya… Mbik sayang semua… Semoga berkat Tuhan selalu menyertai dalam
keluarga… amien.
12. My band, Exotic Band… Thank’s a lot….
Mas Imam, sang manajer handal..thanks udah mengantarkan Exotic mpe jadi seperti
sekarang ini, tetaplah dengan semangatmu… dan belajarlah dari masa lalu apapun itu…
jadikan hidup menjadi lebih hidup.. jangan pernah putus asa…
Eric, Jhon, Ayah,…wahhh jenengmu ki akeh banget je Jhon… selamat ya, anda menjadi
Super Dad… semangat terus ya yah, lakukan semua dengan penuh kasih dan
keikhlasan… dan selalu ingat ada Tuhan yang akan membantu kalo kamu merasa
capek…
Meme senthoen…. Nice to be ur patner… akhirnya qta bisa buktikan, kalo penyanyi tu
bisa jadi sarjana…thank girl for ur support..
Roni Tato.. hai kawan… makasih buat suportnya dalam bentuk apapun… aku mengasihi
dan menyayangimu… Semoga Tuhan selalu menjaga dan menuntun jalan hidupmu…
Eja Tham.. taukah kamu ja... untuk belajar tersenyum seperti kamu, banyak sekali
rintangannya, tapi aku akan terus belajar dan belajar..
Isya… ‘qbodist ajaib’, ak ga kan penah lupa sebutan itu.. kmu mank bener-bener ajaib…
nuwun buat segala suportnya.. Tuhan ga akan pernah tidur, dan Dia akan selalu
mendengar.. Semangat terus ya Jhon.. Tuhan akan selalu menunjukkan jalanmu...
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mas Qrun.. meski sekarang statusmu ex-Exotic.. buat ak kamu tetep Exotic, cm keadaan
aja yang akhirnya menyebutnya seperti itu… sukses selalu buat kamu dan keluarga ya…
makasihhh buat tim qta… jangan pernah berhenti buat berharap.. karena hanya itulah
alasan, kenapa qta selalu bisa menjalani semua ini, hingga ke level-level berikutnya… I
Luv U all..
13. Teman-teman band Cafe, Expresion Band, Bintang Band, Kilimanjaro Band, Nulight
Band, Rhu Band, Fix Band, Fix Band, thank’s yahh.. dah mau aku repotin selagi kerja….
Hehehe… thank’s banget dah isi angket yang buat pusing kalian semua… Luv U all…
14. Teman-temanku tercinta seperjuangan di Paingan… Aan Aconk sekontrakan, Broti
sekontrakan, Yoko, Angga, Rini, Yustinus dan semuanya... huhhh haaahhhhh…. Mari
kita lanjutkan perjuangan selanjutnya… bukan saatnya berjuang dengan bambu runcing,
tapi saatnya berjuang dengan ide-ide kreatif yang kita punya… aku sayang kalian
semua…… muaaahhhhhh…
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu… terimakasih selalu buat
dukungannya. Tuhan memberkati.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi semakin sempurnanya skripsi
ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan bagi teman-teman mahasiswa Fakultas Psikologi pada khususnya.
Penulis
Maria G. N. Vemby Ardetha
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
iii
MOTTO .....................................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................
vi
ABSTRAK .................................................................................................................
vii
ABSTRACT ...............................................................................................................
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...........................
ix
KATA PENGANTAR...............................................................................................
x
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL......................................................................................................
xvii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
6
C. TujuanPenelitian………………………………………………….
7
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
7
1. Manfaat Teoritis .........................................................................
7
2. Manfaat Praktis ...........................................................................
7
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI ..........................................................................
8
A. Kecerdasan Emosional ..................................................................
8
1. Pengertian Emosi………………………………………….……
8
2. Pengertian Kecerdasan Emosional……………………….…….
11
3. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional............................................ 13
B. Kualitas Tidur.................................................................................
16
1. Tidur............................................................................................
16
2. Kualitas Tidur ...........................................................................
19
3. Aspek-aspek Kualitas Tidur.......................................................
20
C. Komunitas Band Cafe .....................................................................
22
D. Keterkaitan antara Kualitas Tidur dengan Kecerdasan Emosional pada
BAB III
Komunitas Band Cafe ....................................................................
24
E. Hipotesis .........................................................................................
25
METODE PENELITIAN ..................................................................
26
A. Jenis Penelitian.................................................................................
26
B. Variabel Penelitian ..........................................................................
26
C. Definisi Operasional........................................................................
26
D. Subyek Penelitian ............................................................................
27
E. Metode dan Teknik Pengambilan Data ............................................
28
F. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................
33
G. Metode Analisis Data .......................................................................
36
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
38
A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... .
38
B. Data Deskriptif Subyek ................................................................... .
38
C. Deskriptif Data Penelitian................................................................
39
D. Tambahan Deskripsi Data Penelitian................................................
40
1. Kategori Skor Skala......................................................................
40
E. Analisis Data Penelitian ..................................................................
43
1. Uji Asumsi ..................................................................................
43
2. Uji Hipotesis ...............................................................................
44
F. Analisis Tambahan..........................................................................
45
G. Pembahasan.....................................................................................
45
PENUTUP............................................................................................
48
A. Kesimpulan ......................................................................................
48
B. Saran .................................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
51
LAMPIRAN ………...................................................................................................
54
BAB V
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosional...................................
31
Tabel 2. Distribusi Item Skala Kualitas Tidur.................................................
33
Tabel 3. Hasil Seleksi Item Skala Kecerdasan Emosional..............................
35
Tabel 4. Hasil Seleksi Item Skala Kualitas Tidur............................................
36
Tabel 5. Data Subjek........................................................................................
40
Tabel 6. Deskriptif Data Penelitian.................................................................
40
Tabel 7. Norma Kategori Skor……………………………………………….
41
Tabel 8. Norma Kategori Skor Kualitas Tidur………………………………...
42
Tabel 9. Norma Kategori Skor Kecerdasan Emosi............................................
43
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Sebaran..........................................................
44
Tabel 11. Hasil Uji Linearitas Hubungan………………………………..…..
45
Tabel 12. Hasil Uji T........................................................................................
46
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Awalnya orang hanya mengenal istilah Intelligence Quotient (IQ) atau yang sering disebut
kecerdasan intelektual. Menurut Binet, hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan
dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai
tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif (Winkel, 1997).
Memasuki abad 21, legenda atau paradigma lama tentang anggapan bahwa IQ sebagai satusatunya tolak ukur kecerdasan, yang juga sering dijadikan parameter keberhasilan dan
kesuksesan kinerja Sumber Daya Manusia, digugurkan oleh munculnya konsep atau paradigma
kecerdasan lain yang ikut menentukan terhadap kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam
hidupnya. Hasil survei statistik dan penelitian yang dilakukan Lohr, yang ditulis oleh Krugman
dalam artikel “On The Road on Chairman Lou“ (The New York Times 26/6/1994), menyebutkan
bahwa IQ ternyata sesungguhnya tidak cukup untuk menerangkan kesuksesan seseorang. Ketika
skor IQ dikorelasikan dengan tingkat kinerja dalam karier mereka, taksiran tertinggi untuk
besarnya peran selisih IQ terhadap kinerja hanyalah sekitar 25%, bahkan untuk analisis yang
lebih seksama yang dilakukan American Psycological Press (1997) angka yang lebih tepat
bahkan tidak lebih dari 10% atau bahkan hanya 4% (Sufnawan, 2007). Setinggi-tingginya, IQ
hanya menyumbang 20% bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang
80% diisi oleh kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kecerdasan emosional atau Emotional Intelligence (EI) yakni kemampuan yang mencakup
pengendalian diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
(Goleman, 2004). Hal ini dapat diartikan, bahwa IQ tidak berpengaruh besar terhadap
performansi kinerja atau keberhasilan seseorang.
Kemunculan istilah EI bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas
kejanggalan tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi
baru terhadap kata cerdas. Walaupun EI merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ,
namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa EI tidak kalah penting dengan IQ
(Goleman, 2004). Menurut Goleman, EI adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan
emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga
keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression)
melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan
sosial. Pada intinya, EI adalah kemampuan orang untuk memahami orang-orang di sekitarnya,
berinteraksi untuk mengembangkan empati, simpati, dan untuk bisa bekerjasama (Goleman,
2002).
Kecerdasan akademis praktis tidak menawarkan persiapan untuk menghadapi gejolak atau
kesempatan yang ditimbulkan oleh kesulitan-kesulitan hidup. Bahkan IQ yang tinggi pun tidak
menjamin kesejahteraan, gengsi, atau kebahagiaan hidupsekolah dan budaya kita lebih
menitikberatkan pada kemampuan akademis, mengabaikan EI, yaitu serangkaian ciriciri─sebagian ada yang menyebutnya karakter─yang juga sangat besar pengaruhnya terhadap
nasib kita. Kehidupan emosional merupakan wilayah yang, sama pastinya dengan matematika
atau kemampuan baca, dapat ditangani dengan keterampilan yang lebih tinggi atau lebih rendah,
dan membutuhkan seperangkat keahlian tersendiri. Kecakapan seseorang dalam keahlian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sangatlah penting untuk memperoleh gambaran mengapa seseorang bisa berkembang dalam
kehidupan, sementara orang lain─dengan kecerdasan yang sama─mengalami kemandekan:
keterampilan emosional adalah meta-ability menentukan seberapa baik kita mampu
menggunakan keterampilan-keterampilan lain manapun yang kita miliki, termasuk intelektual
yang belum terasah (Goleman,2004).
Banyak bukti memperlihatkan bahwa orang yang secara emosional cakap─yang mengetahui
dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan yang mampu membaca dan
menghadapi perasaan orang lain dengan efektif─memiliki keuntungan dalam setiap bidang
kehidupan, entah itu dalam hubungan asmara dan persahabatan atau dalam menangkap aturanaturan tak tertulis yang menentukan keberhasilan dalam politik organisasi. Orang dengan
keterampilan emosional yang berkembang baik berarti menguasai kebiasaan pikiran yang
mendorong produktivitas mereka;orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas
kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka
untuk memusatkan perhatian pada pekerjaan dan memiliki pikiran yang kurang jernih (Goleman,
2004). Pada komunitas Band Cafe, dimana mereka bekerja dalam bidang jasa, sangat dibutuhkan
kecakapan emosional karena berhadapan langsung dengan orang lain. Namun sayang, sering kali
nampak beberapa personil Band Cafe terlihat kurang dapat menguasai emosi disaat-saat tertentu,
terutama saat mereka diatas panggung yang disebabkan oleh beberapa hal yang sifatnya
kondisional.
Goleman (2004) menyebutkan bahwa:
“Pada tahun 1974, sebuah temuan di laboratorium School of Medicine and Dentistry, University of Rochester,
menulis ulang peta biologis tubuh: Robert Ader, seorang ahli psikologi, menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh,
seperti halnya otak, mampu belajar. Hasilnya amat mengejutkan; pendapat yang umum berlaku dalam ilmu
kedokteran adalah bahwa hanya otak dan sistem saraf pusat yang mampu menanggapi pengalaman dengan
mengubah perilaku mereka. Temuan Ader menjurus pada penyelidikan tentang apa yang kemudian diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
merupakan ribuan cara komunikasi antara sistem saraf pusat dan sistem kekebalan─jalur biologis yang membuat
otak, emosi, dan tubuh tidak terpisah, melainkan terjalin dengan eratnya.
Penelitian tersebut dapat diartikan secara umum, bahwa faktor biologis berkaitan erat
dengan emosi dan saling bekerja sama. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
menunjang faktor biologis atau fisik (tubuh) ini agar dapat bekerja secara optimal. Salah satunya
adalah dengan istirahat dan tidur yang merupakan kebutuhan dasar bagi semua orang dan
merupakan aktivitas sehari-hari, yang akan dilakukan jika tubuh merasa lelah. Hal ini
dikarenakan dengan adanya tidur yang baik dan cukup akan ikut memulihkan, meremajakan dan
memberikan energi pada tubuh dan otak. Hal ini dinyatakan oleh Maas (2002) pada proses tidur
jika diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat akan dapat menghasilkan tenaga yang
luar biasa, dengan tidur dapat memulihkan, meremajakan dan memberikan energi pada tubuh dan
otak. Sepertiga hidup kita yang seharusnya dilewati dengan tidur akan berpengaruh besar
terhadap dua pertiga bagian lainnya dalam hal kewaspadaan, energi, suasana hati, berat badan,
persepsi, daya ingat, daya fikir, kecepatan reaksi, produktifitas, kinerja, keterampilan
komunikasi, kreativitas, keselamatan dan kesehatan prima (Indie, 2009).
Pada penampilan, tidur dibutuhkan untuk berpikir dengan jernih, bereaksi dengan cepat dan
menciptakan memori atau ingatan, selain itu juga diperlukan untuk pemecahan masalah yang
kreatif. Kekurangan tidur dapat juga mempengaruhi susana hati, membuat lekas marah, perilaku
yang kurang bagus dan bermasalah dengan relasi, selain itu kualitas tidur yang kurang dapat pula
menyebabkan meningkatnya resiko tekanan darah tinggi, kerusakan hati dan kondisi kesehatan
lainnya.(Bryan F. Read, 2009).
Pada umumnya orang awam memiliki aktivitas sehari-hari dengan bekerja atau berkegiatan
pada pagi sampai sore hari dan pada malam hari digunakan untuk beristirahat dan tidur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sedangkan dalam dunia hiburan hal tersebut tidak mutlak dilakukan oleh mereka yang terlibat
didalamnya. Jam biologis merupakan mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang
bekerja secara otomatis. Jam biologis manusia sudah terprogram secara genetik untuk
menentukan waktu bangun dan tidur, setiap orang memiliki jam biologis yang berbeda- beda
tergantung umur, pekerjaan dan temperamen (dr. Rini:2009).
Sebagian besar sarana tempat hiburan khususnya Café yang menampilkan performance
home band dibuka pada malam hari rata-rata pada pukul 22.30-03.00, sehingga fenomena
aktivitas yang terjadi pada komunitas band Cafe sangat berbanding terbalik dengan aktivitas
pada umumnya, mereka sangat jarang dapat menikmati waktu tidur yang lama dan sehat pada
malam hari karena seakan-akan waktu tidur malam mereka berubah, tidur malam mereka
lakukan pada pagi atau siang hari dan pada malam harinya mereka harus disibukkan dengan
rutinitas pekerjaan. Mereka tidur disaat orang-orang dilingkungannya mulai beraktivitas dimana
kegiatan orang di sekitarnya tersebut menimbulkan suara-suara yang dapat mempengaruhi
kualitas tidur.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diasumsikan bahwa jika tidur tidak bermutu maka
energi pada tubuh dan otak seperti kewaspadaan, suasana hati, persepsi, daya ingat, daya fikir,
kecepatan reaksi, produktifitas, kinerja, keterampilan komunikasi, kreativitas, keselamatan dan
kesehatan individu khususnya pada komunitas band Cafe akan menurun. Seperti pernyataan
salah satu personil Band Cafe yang peneliti temui, menyatakan suasana hatinya nampak tidak
stabil dan fokusnya menjadi menurun jika merasa bangun tidur masih terasa capek dalam artian
kualitas tidurnya buruk atau waktu tidurnya berkurang karena harus melakukan aktifitas.
Pernyataan personil yang lain pun hampir sama, dimana saat mendapatkan tidur yang tidak
berkualitas ia merasa kesusahan mengatur emosi terutama jika bertemu dengan hal-hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
terduga yang tidak diharapkannya. Rata-rata waktu tidur mereka dimulai sekitar pukul 4 pagi
bahkan ada yang beberapa mulai tidur saat matahari sudah terbit, dan setelah tidur beberapa jam
beberapa dari mereka tetap harus melakukan aktifitas di pagi hari. Hal ini seperti yang
diungkapkan Bryan (2009) bahwa kekurangan tidur dapat juga mempengaruhi susana hati,
membuat lekas marah, perilaku yang kurang bagus dan bermasalah dengan relasi.
Secara sederhana apabila komunitas band Cafe yang kualitas tidurnya buruk maka semua
potensi dan kreativitas yang ada dalam pikirannya yang seharusnya dikeluarkan dan
dikembangkan tidak akan berkembang. Hal ini disebabkan oleh mereka yang memiliki kualitas
tidur yang buruk akan mudah frustrasi, sensitif, kurang bersemangat dan akan mengalami
kelelahan baik fisik maupun mental. Situasi semacam ini tentu saja tidak akan mendukung bagi
komunitas band Cafe untuk melakukan berbagai rutinitas, begitu pula dalam melakukan
hubungan sosial dengan orang lain.
Selanjutnya dapat dirumuskan bahwa dengan kualitas tidur yang baik dapat membuat
kecerdasan emosional yang ada pada diri komunitas band Cafe tersebut dapat lebih
dikembangkan. Mendapatkan kualitas tidur yang baik dan bermutu maka akan membuat
komunitas band Cafe tersebut tidak akan mudah menjadi frustrasi, sensitif, kurang semangat dan
tidak akan mudah mengalami kelelahan baik fisik maupun mental.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian tersebut, peneliti mengajukan permasalahan “Adakah hubungan kualitas tidur
dengan kecerdasan emosi pada komunitas band Cafe?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur
dengan kecerdasan emosi yang terjadi pada komunitas band Cafe.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. MANFAAT TEORiTIS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi atau menambah
pengetahuan pada dunia psikologi terkait dengan hubungan kualitas tidur terhadap
kecerdasan emosional.
2. MANFAAT PRAKTIS
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi, evaluasi,
pengembangan dan peningkatan terhadap masyarakat/individu lain terkait dengan kualitas
tidur terhadap kecerdasan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KECERDASAN EMOSIONAL
1. PENGERTIAN EMOSI
Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau
pergolakan pikiran, perasaan, nafsu;setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”.
Menurut Daniel Goleman emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas,
suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak
(Goleman, 2004).
Menurut William James (dalam Wedge, 1995), emosi adalah “Kecenderungan untuk
memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya”.
Crow&Crow (1962) mengartikan emosi sebagai “Suatu keadaan yang bergejolak pada diri
individu yang berfungsi sebagai inner adjusment (penyesuaian dari dalam) terhadap
lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu”. Definisi tersebut, jelas
bahwa emosi tidak selalu jelek, emosi meminjam ungkapan Jalaludin Rakhmat (1994),
“memberikan bumbu kepada kehidupan; tanpa emosi, hidup ini kering dan gersang” (Sobur,
2003).
Coleman dan Hammen (1974,dalam Rakhmat, 1994) menyebutkan, setidaknya ada
empat fungsi emosi.
a. Emosi adalah pembangkit energi (energizer). Tanpa emosi kita tidak sadar atau mati.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Emosi adalah pembawa informasi (messenger). Bagaimana keadaan diri kita dapat
diketahui dari emosi kita.
c. Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga
pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal.
d. Emosi juga merupakan sumber informasi keberhasilan kita.
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates.
Menurut Descrates, emosi terbagi atas : desire (hasrat), hate (benci), sorrow (sedih/duka),
wonder (heran), love (cinta) dan joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan
tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), rage (kemarahan), love (cinta). Goleman (2004)
mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas,
yaitu :
a. Amarah
: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu,
rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat,
tindak kekerasan dan kebencian patologis.
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi
diri, kesepian,
ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
c. Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada,
sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, fobia dan panik.
d.
Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga,
kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan
luar biasa, senang, senang sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,
hormat, kemesraan, kasih
f.
Terkejut : terkesiap, terkejut
g.
Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h.
Malu
: malu hati, kesal
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong
individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam
the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter
dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan
kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu
membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan
mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles,
masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara
emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2004).
Menurut Mayer (Goleman, 2004) orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam
menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan,
dan pasrah. Melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan
emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani
menjadi sia-sia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. PENGERTIAN KECERDASAN EMOSIONAL
Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog
Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire
untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan.
Salovey dan Mayer (dalam Shapiro,1998) mendefinisikan kecerdasan emosional atau
yang sering disebut EI sebagai :
“himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang
melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan tindakan.”.
Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat
berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa
kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional.
Keterampilan EI bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun
keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia
nyata. Selain itu, EI tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan. (Shapiro, 1998).
Gardner dalam bukunya yang berjudul Frame Of Mind mengatakan bahwa bukan hanya
satu jenis kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih sukses dalam kehidupan,
melainkan ada spektrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu linguistik,
matematika/logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan
ini dinamakan oleh Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut
sebagai kecerdasan emosional (Goleman, 2000).
Menurut Gardner, kecerdasan pribadi terdiri dari :”kecerdasan antarpribadi yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka
bekerja, bagaimana bekerja bahu membahu dengan kecerdasan. Sedangkan kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
intrapribadi adalah kemampuan yang korelatif, tetapi terarah ke dalam diri. Kemampuan
tersebut adalah kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan mengacu
pada diri serta kemampuan untuk menggunakan modal tadi sebagai alat untuk menempuh
kehidupan secara efektif.” (Goleman, 2004).
Dalam rumusan lain, Gardner menyatakan bahwa inti kecerdasan antarpribadi itu
mencakup “kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati,
temperamen, motivasi dan hasrat orang lain.” Dalam kecerdasan antarpribadi yang
merupakan kunci menuju pengetahuan diri, ia mencantumkan “akses menuju perasaanperasaan diri seseorang dan kemampuan untuk membedakan perasaan-perasaan tersebut
serta memanfaatkannya untuk menuntun tingkah laku” (Goleman, 2004).
Pada tahun-tahun terakhir ini sekelompok ahli psikologi yang jumlahnya semakin
banyak sampai pada kesimpulan-kesimpulan serupa, sepakat dengan Gardner bahwa konsepkonsep lama tentang IQ hanya berkisar di kecakapan linguistik dan matematika yang sempit,
dan bahwa keberhasilan meraih angka tinggi pada tes IQ paling-paling hanya menjadi
ramalan sukses di kelas atau sebagai profesor, tetapi semakin lama semakin melenceng
seiring dengan jalur kehidupan yang semakin berbeda dari dunia akademik. Ahli-ahli
psikologi ini ─Sternberg dan Salovey termasuk diantaranya─ telah menganut pandangan
kecerdasan yang lebih luas, berusaha menemukan kembali dalam rangka apa yang
dibutuhkan manusia untuk meraih sukses dalam kehidupannya. Dan jalur penelitian tersebut
menuntun kembali pada pemahaman betapa pentingnya kecerdasan “pribadi” atau
kecerdasan emosional (Goleman, 2004).
Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur
kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its
expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan
keterampilan sosial (Goleman, 2004).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan
siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali
emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan
orang lain.
3. ASPEK-ASPEK KECERDASAN EMOSIONAL
Goleman mengutip Salovey (2004) menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam
definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetuskannya dan memperluas kemapuan
tersebut menjadi lima kemampuan utama, yaitu :
a. Mengenali Emosi Diri
Kesadaran diri ─mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi─merupakan
dasar dari kecerdasan emosional. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita
yang sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan perasan. Orang yang
memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah pilot yang andal bagi
kehidupan mereka, karena mempunyai kepekaan lebih tinggi akan perasaan mereka
yang sesungguhnya atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi, mulai
dari masalah siapa yang akan dinikahi sampai ke pekerjaan apa yang akan diambil.
Menurut Mayer kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun
pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah
larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk
mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi (Goleman, 2004).
b. Mengelola Emosi
Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan
yang bergantung pada kesadaran diri. Orang-orang yang buruk kemampuannya
dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung,
sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari
kemrosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju
kesejahteraan emosi; emosi yang berlebihan ─yang meningkat dengan intensitas
terlampau tinggi atau untuk waktu yang terlampau lama─ akan mengoyak kestabilan
kita (Goleman, 2004).
c. Memotivasi Diri Sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting
dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai
diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional ─menahan diri terhadap
kepuasan dan mengendalikan dorongan hati─ adalah landasan keberhasilan dalam
berbagai bidang. Dan mampu menyesuaikan diri dalam “flow”
memungkinkan
terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki
keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang
mereka kerjakan.
d. Mengenali Emosi Orang Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadan diri emosional,
merupakan “keterampilan bergaul” dasar. Orang yang empatik lebih mampu
menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang
dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Orang-orang seperti ini cocok untuk
pekerjaan-pekerjaan keperawatan, mengajar, penjualan, dan manajemen.
e. Membina Hubungan
Seni membina hubungan, sebagian besar, merupakan ketrampilan mengelola
emosi orang lain. Ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas,
kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi. Orang-orang yang hebat dalam
keterampilan ini akan sukses dalam bidang apa pun yang mengandalkan pergaulan
yang mulus dengan orang lain; mereka adalah bintang-bintang pergaulan.
Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang
menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi (Goleman,
2002). Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam
keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang lain.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam setiap wilayah, beberapa orang
mungkin terampil dalam menangani kecemasan tapi kurang mampu untuk meredam
kemarahan orang lain. Kekurangan-kekurangan dalam keterampilan emosional dapat terus
diperbaiki sampai pada tingkat setinggi-tingginya dimana masing-masing wilayah
menampilkan bentuk kebiasaan dan respon yang dengan usaha yang tepat dapat
dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Kelima aspek yang dikemukakan oleh Salovey tersebut menujukkan hubungan yang erat
antara satu aspek dengan aspek yang lain. Keseimbangan secara menyeluruh melingkupi
kelima aspek tersebut membentuk suatu kemampuan yang utuh dan unik yang kemudian
disebut sebagai kecerdasan emosional.
B. KUALITAS TIDUR
1. TIDUR
Tidur berasal dari bahasa latin "somnus" yang berarti alami periode pemulihan, keadaan
fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran (Erfandi,2008). Evans (1984)
dengan
pendekatan kognitif memandang tidur sebagai periode dimana otak lepas dari dunia
eksternal dan menggunakan waktu off-line (bebas) tersebut untuk memilah pikiran dan
mereorganisasi banyak jenis informasi yang masuk selama sehari. Menurut teori tersebut,
otak seperti komputer dengan bank memori yang besar dan sejumlah program control.
Sebagian dari program itu bersifat diturunkan (instinktif); yang lain dipelajari dan terus
menerus dimodifikasi oleh pengalaman. Tidur, terutama tidur REM, adalah saat dimana otak
menadi off-line, mengisolasi dirinya sendiri dari jalur sensorik dan motorik. Dalam periode
off-line tersebut berbagai bank memori dan file program dibuka dan dapat dimodifikasi serta
direorganisasi berdasarkan pengalaman. Crick dan Mitchison (1983;1986) dalam pendekatan
neurobiologist memandang tidur REM sebagai waktu dimana informasi yang palsu dan tidak
berguna dikeluarkan dari memori (Atkinson,dkk., Edisi Kesebelas)).
Menurut Dr. Andreas A. Prasadja (2009), tidur adalah sumber energi bagi otak: Tidurlah
dalam jumlah yang cukup. Kantuk ringan pun sudah dapat mengganggu performa akademis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
maupun olah raga. Kurang tidur membuat seseorang lesu, mudah marah hingga tertekan.
Tidur merupakan satu kondisi organisme ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang
jelas kelihatan, ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan
relatif terhadap rangsangan (Chaplin, 2002).
Dua macam teori untuk tidur telah diusulkan: teori-teori rekuperasi dan teori-teori
sirkadian. Perbedaan antara kedua pendekatan ini terlihat dari jawaban yang mereka
tawarkan untuk kedua pertanyaan fundamental tentang tidur.
Esensi recuperation theories of sleep (teori-teori rekuperasi tentang tidur) adalah bahwa
bangun mendisrupsi homeostatis (stabilitas fisiologis internal) tubuh dengan cara tertentu
dan tidur dibutuhkan untuk memulihkannya. Berbagai teori rekuperasi berbeda dalam
kaitannya dengan disrupsi fisiologi apa yang mereka kemukakan sebagai pemicu
tidur─misalnya, lazim dipercaya bahwa fungsi tidur adalah untuk memulihkan tingkat
energi. Akan tetapi, terlepas dari fungsi apa yang dirumuskan oleh teori-teori restorasi
tentang tidur, mereka semuanya mengimplikasikan bahwa perasaan mengantuk dipicu oleh
deviasi/penyimpangan dari homeostasis yang disebabkan oleh bangun dan tidur dihentikan
oleh kembalinya homeostatis.
Esensi circadian theories of sleep (teori-teori sirkadian tentang tidur) adalah tidur bukan
reaksi terhadap efek-efek disruptif bangun, tetapi sebagai akibat mekanisme timing internal
24-jam (circadian berarti “berlangsungnya kira-kira 1 hari”) ─artinya, manusia semuanya
terprogram untuk tidur dimalam hari terlepas dari apa pun yang terjadi pada diri kita di siang
hari. Menurut teori ini, kita telah berevolusi untuk tidur dimalam hari, karena tidur
melindungi kita dari kecelakaan dan predator di malam hari (ingat bahwa manusia
berevolusi jauh sebelum ditemukannya pencahayaan artifisial).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Teori-teori sirkadian tentang tidur lebih difokuskan pada kapan kita tidur daripada fungsi
tidur. Akan tetapi, salah satu versi ekstrem teori sirkadian mengatakan bahwa tidur tidak
berperan dalam fungsi fisiologis tubuh yang efisien. Menurut teori ini, manusia zaman
dahulu memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan makanan, minum, dan berproduksi
selama siang har, dan motivasi kuat mereka untuk tidur dimalam hari berevolusi untuk
menghemat sumber energi dan untuk membuat mereka kuarang rentan terhadap kecelakaan
(misalnya, predator) di kegelapan. Teori ini mengatakan bahwa tidur seperti perilaku
reproduktif dalam arti bahwa kita sangat termotivasi untuk melakukannya, tetapi kita tidak
membutuhkannya agar tetap sehat (Pinel, 2009).
Tidur mempunyai fungsi restoratif, yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian tubuh
yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta pemeliharaan kesehatan tubuh. Proses tidur, jika
diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat akan menghasilkan tenaga yang luar
biasa. Lebih lanjut, tidur dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan energi bagi
tubuh dan otak selain itu tidur yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit (Mass, 2002). Kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan
kerusakan otak, bahkan kematian. Beberapa peneliti meyakini bahwa tidur REM
menjalankan fungsi restoratif untuk otak, sedangkan tidur non-REM manjalankan fungsi
restoratif untuk tubuh (Sawyer, 2004).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidur adalah suatu periode
seseorang untuk pemulihan, mengistirahatkan tubuh dan pikiran serta merupakan satu
kondisi organisme ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang jelas kelihatan,
ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan relatif terhadap
rangsangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. KUALITAS TIDUR
Selain kondisi fisik, tidur juga mempengaruhi kondisi mental seseorang, tidur yang
kurang dapat mampengaruhi suasana hati seseorang (Webb,2001). Tidur yang baik
merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia. Tidur yang buruk, sebaliknya, dapat
mengakibatkan kelelahan, mudah tersinggung, mudah marah dan depresi klinis
(Khaviri,1999). Periode kekurangan tidur yang panjang, terkadang menyebabkan
disorganisasi ego, halusinasi dan waham selain itu orang yang kekurangan tidur REM
mungkin menunjukan sikap mudah tersinggung dan letargi (merasa kehilangan energi dan
antusiasme) (Kaplan&Sadock,1997). Yang menjadi pertanyaan adalah ; “Apakah kualitas
tidur itu ?”. Nashori (2004) mendefinisikan kualitas tidur sebagai suatu tingkatan keadaan,
dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan kebugaran dan kesegaran pada saat
bangun. Kekurangan kuantitas dan kualitas tidur dapat menurunkan atau merusak
performansi seseorang secara umum dan keterjagaannya (Sawyer, 2004).
Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kualitas tidur ialah
keadaan dimana seseorang saat dia terbangun dari tidurya dan merasakan suatu kesegaran,
merasa nyaman dan bahagia sehingga dapat memberikan energi yang meningkat bagi otak
dan tubuhnya, selain itu bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Tidur
yang baik akan memberikan efek yang baik pada kehidupan seseorang, baik secara fisik
maupun mental. Bahkan telah dijelaskan pula diatas, keadaaan kurang tidur dalam jangka
waktu yang panjang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur
adalah suatu hal yang penting.
3. ASPEK-ASPEK KUALITAS TIDUR
a. Nyenyak selama tidur (tidak mengalami gangguan tidur)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tidur melalui beberapa tahap, dari tidak nyenyak hingga sangat nyenyak. Tahaptahap tidur tersebut biasanya dibagi dalam fase non-REM dan fase REM. Fase nonREM dibagi lagi empat tahap, yaitu non-REM 1 hingga 4, dan dilanjutkan dengan
tahap terakhir yaitu REM.
Seseorang yang nyenyak tidurnya tidak mengalami gangguan-gangguan, baik
secara internal maupun eksternal. Contoh gangguan internal adalah mudah terbangun
karena ingin kencing, suhu tubuh yang panas, dan lain-lain (Nashori, 2004).
Sedangkan contoh gangguan eksternal adalah suara yang gaduh, suhu udara yang
tidak nyaman (terlalu panas atau terlalu dingin), dan lain-lain (Nashori, 2004).
Apabila seseorang merasakan nyenyak selama tidurnya maka niscaya sewaktu ia
terbangun ia akan merasakan kesegaran baik itu pada otak maupun tubuhnya,
sehingga sewaktu ia akan melakukan aktivitasnya kemampuan berfikir dan
mengeluarkan ide-ide kreatifnya dapat ia keluarkan secara maksimal.
b. Waktu tidur 6-8 jam dalam sehari
Tidur yang cukup akan mempersiapkan seseorang dalam menjalani berbagai
aktivitasnya disaat sadar. Mass menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hutang
tidur (Nashori, 2004). Chapman mendefinisikan hutang tidur sebagai kesenjangan
antara jumlah tidur minimal yang dibutuhkan individu untuk menjalankan
aktivitasnya secara memadai, dan jumlah tidur sebenarnya yang dimiliki individu
tersebut. Dijelaskan pula, semakin bertambah hutang tidur seseorang, degradasi
terhadap performansinya juga semakin meningkat (Sawyer, 2004). LeClair
menyatakan, kurang tidur selama dua jam saja dapat menurunkan performansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
seseorang secara signifikan sehingga kemampuan berfikirnya kreatifnya tidak
optimal (Sawyer, 2004).
Maas menjelaskan pula, disamping hutang tidur, setiap orang juga mempunyai
rekening tidur. Setiap orang perlu menyimpan cukup tidur dalam rekening tersebut,
agar dapat menjaga kondisi homeostatis tubuhnya tetap stabil (Sawyer, 2004).
c. Keteraturan tidur
Keteraturan tidur dan terjaga adalah suatu hal yang sangat penting, namun yang
tidak kalah penting adalah perlunya orang untuk tidur lebih awal dan bangun lebih
awal.
C. KOMUNITAS BAND CAFE
Cafe dari bahasa Perancis café. Arti harafiahnya adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian
menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman
lainnya. Di Indonesia, Café berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana
seseorang bisa makan makanan ringan. Dengan ini kafe berbeda dengan warung
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe).
Pengertian Café itu sesungguhnya adalah tempat duduk bagi orang yang ingin melepaskan
lelah sambil minum kopi dan makanan ringan (http://groups.yahoo.com/phrase/internet-cafe).
Café atau Coffe shop adalah restaurant informal yang menyajikan makanan ringan. Café berbeda
dengan kedai kopi, dimana kedai kopi mempunai menu yang terbatas, dan lebih fokus pada
penjualan kopi. Beberapa Café memiliki ijin secara hukum untuk menyajikan minuman
berakohol. Café-café di Amerika, penyajian lebih mengutamakan penyajian makanan daripada
kopi, dan juga tidak selalu menyajikan minuman beralkohol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Di kota-kota kecil, Café-café lokal sering dijadikan tempat bercakap-cakap ataupun rapat,
dan Café juga merupakan tempat yang cukup populer di kalangan masyarakat, khususnya
sebagai tempat untuk sarapan pagi. Di daerah pusat bisnis, Café-café besar dan kedai kopi lebih
sering buka di pagi hari dan siang hari untuk menyediakan sarapan pagi dan makan siang. Café
juga dapat diartikan sebagai diskusi publik kecil yang dilakukan secara informal. Diskusi
tersebut merupakan percakapan terbuka yang lebih fokus pada topik-topik khusus. Contohnya
adalah
1.
”Cafe
scientifique”
di
UK,
dan
2.
”Cafe
Society”
di
Chicago
(http://en.wikipedia.org/wiki/Caf%C3%A9).
Dapat diamati, semakin marak berdirinya Café yang tersebar di berbagai sudut kota, maupun
tengah kota dan lantai-lantai gedung perkantoran dan ramainya pengunjung khususnya oleh
kalangan muda dari lapisan sosial menengah ke atas dimana pada lapisan ini berlatar belakang
kaum intelektual dan pengusaha muda. Café tersebut merupakan sarana hiburan atau tempat
santai pelepas strees setelah bekerja keras. Café-café ini menyuguhkan hiburan yang mampu
menarik
minat
pengunjung
sesuai
dengan
visi
dan
misinya
(http://zhifaband.wordpress.com/aritikel-musik/fast-foodisasi-lagu-dan-musik-di-cafe-cafesurabaya/).
Promosi dalam rangka memperkenalkan Café dengan menampilkan Home Band yang
membawakan berbagai corak atau jenis lagu dan musik di Surabaya akhir-akhir ini telah
dilakukan oleh pihak pengelola secara gencar melalui media massa. Café-café ini menyuguhkan
hiburan yang mampu menarik minat pengunjung sesuai dengan visi dan misinya, misalkan
dengan mengontrak group Band yang membawakan lagu dan musik dengan corak Rhytem and
Blues, Alternative Rock, Fusion (pop, rock, funk, yang dipadu dengan jazz). Lagu dan musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
merupakan suatu karya seni (budaya) yang mengekspresikan jiwa si pencipta dan lingkungannya.
Tentu saja setiap usaha pihak pemilik dan pengelola café memasyarakatkan lagu dan musik yang
selektif dan penuh karya seni perlu mendapat tanggapan positif, baik dalam pengertian memberi
dukungan praktis, evaluatif, maupun menyikapi secara kritis-reflektif. Respon sosialisasi lagu
dan musik di café dapat datang dari siapa saja seperti musisi, akademisi, budayawan, kritikus
musik,orang awam, dan lain-lain agar pengertian substansial dari suatu lagu dan musik juga
dapat ikut tersebar ke dalam masyarakat luas (http://zhifaband.wordpress.com/aritikelmusik/fast-foodisasi-lagu-dan-musik-di-cafe-cafe-surabaya/).
Café pada dasarnya adalah tempat bertemunya orang-orang yang ingin menikmati sajiansajian dari Café tersebut baik berupa makanan, minuman maupun hiburan untuk melepas
ketegangan saat bersantai dan menikmati waktu luang. Salah satu hiburan yang disuguhkan oleh
pihak Café adalah menampilkan group band yang dikontrak, dimana group band ini
membawakan corak atau jenis musik yang disesuaikan dengan selera pengunjung Café.
Terkadang pihak Cafe dapat mengontrak group band yang berbeda-beda. Group band yang
sering mengisi live music didalam Cafe ini sering disebut dengan band Café dan tidak hanya satu
tetapi ada beberapa group band Café , sehingga terdapatlah komunitas band Café.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. KETERKAITAN
KECERDASAN
ANTARA
EMOSIONAL
KUALITAS
PADA
TIDUR
KOMUNITAS
DENGAN
BAND
CAFE
Fenomena yang terjadi pada komunitas band Cafe memiliki keunikan tersendiri, dimana
rutinitas mereka berbanding terbalik dengan masyarakat sekitarnya. Mereka bekerja pada malam
hari dan beraktifitas hingga dini hari. Saat matahari mulai muncul, dimana disekeliling mereka
mulai beraktifitas, justru mereka mempergunakan waktu tersebut untuk tidur hingga di siang
hari. Kondisi yang demikian apakah dapat memberikan kualitas tidur yang baik pada masingmasing individu yang termasuk dalam komunitas band cafe sedangkan mereka membutuhkan
tidur yang berkualitas untuk melakukan aktifitas selanjutnya. Tidur mempunyai fungsi restoratif,
yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta
pemeliharaan kesehatan tubuh. Tidur juga dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan
energi bagi tubuh dan otak selain itu tidur yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit (Mass, 2002). Kekurangan tidur dapat juga mempengaruhi susana hati,
membuat lekas marah, perilaku yang kurang bagus dan bermasalah dengan relasi. Kekurangan
kuantitas dan kualitas tidur dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang secara umum
dan keterjagaannya (Sawyer, 2004).
Kondisi-kondisi tersebut dapat mempengaruhi stabilitas emosi komunitas band Cafe.
Goleman (2004) berpendapat bahwa kemampuan seseorang untuk menghasilkan kinerja yang
cemerlang dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya, namun tidak semua orang memiliki
kecerdasan emosional yang cukup baik. McCown (dalam Goleman, 2002) menyatakan bahwa
setiap orang memiliki pilihan masing-masing dalam menanggapi emosi. Seorang yang memiliki
kecerdasan emosional yang baik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menanggapi
emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat sekitar ataupun orang lain diluar
komunitasnya disaat mereka memiliki energi yang masih optimal dengan orang lain yang
energinya mulai berkurang, sedangkan bertingkah laku dan merespon stimulus sangat berkaitan
dengan emosi, baik yang berasal dari dalam ataupun luar dirinya sendiri.
Tuntutan yang terjadi pada masyarakat yang luas bukanlah perkara yang mudah, karena kita
diharapkan dapat menjalin relasi, kerjasama serta aktifitas lain yang dapat diterima oleh orang
lain. Hal tersebut membutuhkan suatu kecerdasan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan yang
mengharapkan setiap individu dapat diterima oleh individu yang lainnya yaitu kecerdasan
emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya
dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan
kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial (Goleman,
2002:512).
E. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori sebagaimana diuraikan dimuka, dapat dirumuskan hipotesa
penelitian ini sebagai berikut, ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kecerdasan
emosional pada komunitas band Cafe, semakin tinggi kualitas tidur individu yang berada dalam
komunitas band cafe semakin tinggi pula kecerdasan emosionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian korelasional. Penelitian
korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan
dengan variasi pada variabel lain berdasarkan koefisien korelasi (Narbuko, 1997).
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. variabel tergantung
= kecerdasan emosional
2. variabel bebas
= kualitas tidur
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional variable penelitian ini adalah mengenai kecerdasan emosional dan
kualitas tidur seperti dijelaskan sebagai berikut:
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu komunitas band Cafe untuk
menyadari
perasaan
dan
keadaannya
saat
ini
yang
sebenarnya,
untuk
mengatur/menangani emosinya selama beraktifitas, untuk memotivasi dirinya dan
menjalin relasi
yang baik dengan teman dalam satu band. Kecerdasan emosional
individu komunitas band Cafe nampak dalam skala skor total yang
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dihasilkan dari skala kecerdasan emosional. Semakin tinggi skor kecerdasan emosional
maka semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang dan semakin rendah skor
kecerdasan emosional maka semakin rendah kecerdasan emosional seseorang.
2. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah keadaan seseorang saat dia terbangun dari tidurnya dan
merasakan suatu kesegaran, merasa nyaman dan bahagia sehingga dapat memberikan
energi yang meningkat bagi otak dan tubuhnya, selain itu bisa berdampak pada berbagai
aspek kehidupan manusia. Kualitas individu nampak dalam skor total yang dihasilkan
dari skala kualitas tidur. Semakin tinggi skor kualitas tidur maka semakin tinggi kualitas
tidur seseorang dan semakin rendah skor maka semakin rendah kualitas tidur seseorang
seseorang.
D. SUBYEK PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan saat komunitas band Café sedang beraktifitas atau saat
istirahat disela-sela menjalani rutinitas sehari-hari di dalam Cafe. Subyek penelitian adalah
individu yang tergabung dalam suatu band yang memiliki kontrak kerja dengan pihak
manajemen Café.
Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Dalam purposive sampling, pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri
atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri atau sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapaun criteria tersebut adalah:
1. Individu yang tergabung dalam band Café.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Subyek penelitian ini adalah para individu yang tergabung dengan group band Café, dimana
group band ini masih eksis sampai sekarang.
2.
Band Café yang memiliki kontrak kerja dengan pihak manajemen Cafe.
Band Cafe yang dipilih oleh peneliti adalah group band yang saat ini memiliki kontrak kerja
dengan pihak manajemen Cafe
E. METODE DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Metode pengumpulan data dalam penelitian data kali ini adalah dengan menggunakan
metode skala. Metode skala adalah suatu metode penyelidikan dengan menggunakan daftar
pernyataan yang berisi aspek-aspek yang hendak diukur, yang harus dijawab oleh orang-orang
yang menjadi subyek penelitian (Suryabrata,2002). Dengan kata lain, metode ini digunakan
untuk mengungkap aspek yang hendak di ukur dan disertai dengan lembar identitas subyek.
Subyek diminta untuk memilih salah satu jawaban yang telah disediakan yang sesuai dengan
dirinya.
1. Skala Kecerdasan Emosional
Skala kecerdasan emosional disusun berdasarkan 5 aspek kecerdasan emosional dari
Goleman (2002) sebagai berikut :
a.
Kesadaran diri :
kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu terjadi atau
mengetahui apa yang dirasakan dan menggunakan perasaan
tersebut untuk mengambil keputusan, kesadaran akan diri atau
ukuran atas kemampuan diri serta kepercayaan diri yang kuat.
b.
Pengaturan diri :
kemampuan untuk menangani perasaan sehingga dapat
terungkapkan atau tersalurkan dengan tepat, pengendalian diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sesuai
kata
hati,
kesanggupan
mengontrol
hasrat
atau
kenikmatan dan kemampuan untuk pulih dari tekanan emosi.
c.
Motivasi :
kemampuan menggunakan pertimbangan yang paling dalam
untuk mengerakkan dan menuntun kita menuju sasaran,
membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif,
dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.
d.
Empati :
kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan
termasuk kebutuhan dan keinginan mereka, memahami reaksi
dan arti dari ekspresi seseorang serta memahami perspektif
orang lain yang berbeda-beda.
e.
Keterampilan sosial : kemampuan membaca situasi, menyesuaikan diri dengan
bermacam-macam orang, berinteraksi dengan baik, mengelola
emosi
orang lain, membina
bekerjasama
dengan
orang
hubungan
lain,
saling percaya,
bernegosiasi,
dan
menyelesaikan masalah.
Tehnik pengumpulan data untuk kecerdasan emosional komunitas band Cafe adalah
dengan menggunakan Skala Kecerdasan Emosional. Skala ini menggunakan skala tipe
Likert, dimana masing-masing item terdiri dari empat kategori jawaban yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S) , Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap
kategori diberi skor sebagai berikut:
a.
Untuk item-item yang favorable jawabannya:
Sangat Setuju dengan skor 4, Setuju dengan skor 3, Tidak Setuju dengan skor 2 dan
Sangat Tidak Setuju dengan skor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b.
Untuk item-item yang unfavorable jawabannya:
Sangat Setuju dengan skor 1, Setuju dengan skor 2, Tidak Setuju dengan skor 3,
Sangat Tidak Setuju dengan skor 4.
Peneliti sengaja hanya menggunakan empat pilihan jawaban untuk menghindarkan
bias yang terjadi apabila peneliti memberikan lima jawaban atau dengan jumlah jawaban
ganjil. Hadi (2004) berpendapat bahwa subyek memiliki kecenderungan untuk memilih
jawaban yang ada ditengah atau yang disebut juga dengan central tendency effect.
Kecenderungan tersebut dapat dihindari dengan tidak memberikan jawaban tengah yaitu
dengan hanya memberikan empat pilihan jawaban.
Skor total yang diperoleh dari skala Kecerdasan Emosiaonal tersebut menunjukkan
tinggi rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki subyek. Item berjumlah 50
pertanyaan dengan komposisi seimbang pada tiap aspeknya. Pembagian antara item
yang favorabel dengan item yang unfavorabel juga seimbang. Distribusi atau penyebaran
item dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1
Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosional
No
1
Aspek Kecerdasan
Emosional
Kesadaran Diri
2
Pengaturan Diri
3
Motivasi
4
Empati
5
Keterampilan Sosial
TOTAL
No Item
Favorabel
Unfavorabel
1, 11, 21, 41, 6, 36, 46, 26, 16
31
17, 7, 47, 27, 2, 42, 32, 12, 22
37
3, 13, 33, 43, 28, 38, 18, 8, 48
23
29, 9, 39, 49, 4, 44, 14, 24, 34
19
5, 45, 35, 25, 40, 20, 30, 10, 50
15
25
25
Jumlah
Total
10
10
10
10
10
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Skala Kualitas Tidur
Skala kualitas Tidur disusun berdasarkan 5 aspek kualitas tidur dari Maas (2000)
dan Nashori (2004) sebagai berikut :
a.
Tidur nyenyak (tidak mengalami gangguan tidur)
Tidurnya yang tidak mengalami gangguan-gangguan, baik secara internal
maupun eksternal. Saat terbangun merasakan kesegaran baik itu pada otak maupun
tubuhnya, sehingga sewaktu ia akan melakukan aktivitasnya kemampuan berfikir
dan mengeluarkan ide-ide kreatifnya dapat ia keluarkan secara maksimal.
b.
Waktu tidur 6 – 8 jam/hari
Tidur yang cukup akan mempersiapkan seseorang dalam menjalani berbagai
aktivitasnya disaat sadar. Jumlah tidur minimal yang dibutuhkan individu untuk
menjalankan aktivitasnya secara memadai, dan jumlah tidur sebenarnya yang
dimiliki individu tersebut. Setiap orang perlu menyimpan cukup tidur agar dapat
menjaga kondisi homeostatis tubuhnya tetap stabil.
c.
Keteraturan Waktu Tidur
Keteraturan tidur dan terjaga adalah suatu hal yang sangat penting, namun yang
tidak kalah penting adalah perlunya orang untuk tidur lebih awal dan bangun lebih
awal.
Tehnik pengumpulan data untuk kualitas tidur adalah dengan menggunakan Skala
Kualitas Tidur. Skala ini menggunakan skala tipe Likert, dimana masing-masing item
terdiri dari empat kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S) , Tidak Setuju
(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap kategori diberi skor sebagai berikut:
a.
Untuk item-item yang favorable jawabannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Sangat Setuju dengan skor 4, Setuju dengan skor 3, Tidak Setuju dengan
skor 2 dan Sangat Tidak Setuju dengan skor 1.
b. Untuk item-item yang unfavorable jawabannya:
Sangat Setuju dengan skor 1, Setuju dengan skor 2, Tidak Setuju dengan
skor 3, Sangat Tidak Setuju dengan skor 4.
Peneliti sengaja hanya menggunakan empat pilihan jawaban untuk menghindarkan
bias yang terjadi apabila peneliti memberikan lima jawaban atau dengan jumlah jawaban
ganjil. Hadi (2004) berpendapat bahwa subyek memiliki kecenderungan untuk memilih
jawaban yang ada ditengah atau yang disebut juga dengan central tendency effect.
Kecenderungan tersebut dapat dihindari dengan tidak memberikan jawaban tengah yaitu
dengan hanya memberikan empat pilihan jawaban.
Skor total yang diperoleh dari skala Kualitas Tidur tersebut menunjukkan tinggi
rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki subyek. Item berjumlah 20 pertanyaan
dengan komposisi lebih banyak pada aspek pertama dan seimbang pada berikutnya.
Distribusi atau penyebaran item dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2
Distribusi Item Skala Kualitas Tidur
No Aspek Kualitas Tidur
1
Tidur Nyenyak
2
Waktu Tidur 6-8/hari
3
Ketarturan
Tidur
TOTAL
No Item
Favorabel
Unfavorabel
1, 6, 8, 12, 9, 15, 20, 18, 14,
10,16
4
7, 13
2, 17
Waktu 3, 19
11, 5
10
Jumlah
Total
12
4
4
10
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas dan reliabilitas adalah dua hal yang sangat berkaitan dan berperan dalam membuat
suatu alat ukur yang berkualitas. Dari alat ukur ini nantinya akan menunjukkan aik atau
buruknya suatu penelitian.
1. Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan suatu alat ukur untuk mengungkapkannya
sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
tersebut (Azwar, 1999). Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi yang
akan menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi
yang hendak diukur, artinya tes itu bukan saja harus komprehensif tetapi isinya harus
tetap relevan dan tidak keluar dari penelitian (Azwar, 1997). Validitas isi dari skala ini
diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes atau melalui professional judgement,
yaitu dengan cara melihat apakah item-item dalam tes telah ditulis sesuai dengan batasan
yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing item telah sesuai
dengan indikator perilaku yang hendak diungkapkan.
2. Seleksi Item
Seleksi item alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat koefisien
korelasi item-total (r ix ) atau indeks daya beda item (indeks diskriminasi item). Harga
indeks diskriminasi item yang baik adalah ≥ 0,3 (Ebel dalam Supratiknya, 1998).
Kriteria item yang dapat diterima adalah item yang memiliki koefisien korelasi yang
berkisar antara 0,30 hingga 0,50 (Azwar, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan hasil seleksi item skala kecerdasan emosional, dari 50 item total
terdapat 41 item valid dan 9 item gugur. Untuk menyelaraskan komposisi tiap aspeknya
maka 6 item digugurkan seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3
Hasil Seleksi Item Skala Kecerdasan Emosional
No
1
Aspek Kecerdasan
Emosional
Kesadaran Diri
2
Pengaturan Diri
3
Motivasi
4
Empati
5
Keterampilan Sosial
TOTAL
No Item
Jumlah
Total
Favorabel
Unfavorabel
(1), 11, (21), 41, 6, 36, 46, 26,
7
31
(16)
17, 7, (47), 27, 2, 42, (32), (12),
7
37
22
(3), 13, 33, 43, 28, (38), 18, 8,
7
23
(48)
29, 9, (39), (49), 4, 44, 14, 24,
7
19
(34)
(5), 45, 35, 25, (40), 20, 30, 10,
7
15
(50)
18
17
35
Keterangan:
( ) : item yang gugur
( ) : item yang digugurkan
Berdasarkan hasil seleksi item, dari 20 item skala kualitas tidur terdapat 17 item
valid dan 4 item gugur. Untuk menyelaraskan tiap aspeknya maka terdapat 1item
yang digugurkan seperti yang terdapat dalam tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 4
Hasil Seleksi Item Skala Kualitas Tidur
No Aspek Kualitas Tidur
1
Tidur Nyenyak
2
Waktu Tidur 6-8/hari
3
Keteraturan
Tidur
TOTAL
No Item
Favorabel
Unfavorabel
1, (6), 8, 12, 9, (15) , 20, (18)
10,16
, 14, (4)
7, 13
2, 17
Waktu 3, 19
11, 5
9
Jumlah
Total
8
4
4
7
16
Keterangan:
( ) : item yang gugur
( ) : item yang digugurkan
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Tinggi
rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas
tes ini diukur dengan pendekatan konsistensi internal yang didasarkan pada data dari
sekali pengenaan skala pada sekelompok subyek (single trial administration).
Penghitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tehnik Alpha
Cronbach. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabel tidaknya suatu alat ukur
adalah dengan membandingkan nilai koefisien alpha. Suatu alat ukur dikatakan memiliki
reliabilitas yang baik apabila nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,90 (Azwar, 2000).
Tepatnya suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas yang
berkisar antara 0,60 hingga 0,90 (Azwar,2000). Pada penelitian ini, hasil alat ukur
kecerdasan emosi memiliki koeisien reliabilitas sebesar 0,941 dan hasil alat ukur kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tidur memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,943, sehinga dapat diartikan bahwa pada
alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik.
G. METODE ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan tehnik
analisis korelasi Product Moment Pearson, digunakan untuk melihat tinggi rendahnya koefisien
korelasi yang dihasilkan dari korelasi skor total antara dua variabel, yaitu kualitas tidur dan
kecerdasan emosional.
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan atau
gangguan terhadap variable-variabel yang ada dalam model (Algifari,2000). Uji
persyaratan analisis korelasi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji linearitas.
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran atau
distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
teknik one sample Kolmogorov-Smirnov test. Kenormalan distribusi data dapat
dinilai dari KS-Z dengan asymp.sig lebih besar dari 0,05 (p>0,05).
b.
Uji Linearitas
Uji linearitas berujuan untuk mengetahui pola hubungan linear atau tidak antara
variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan test of linearity. Linear tidaknya variabel-variabel penelitian dapat
dilihat dari nilai Fhitung dan nilai signifikansi (p<0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara kualitas
tidur dengan kecerdasan emosi pada individu yang tergabung dalam komunitas band
Cafe. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment dari
Pearson, dengan bantuan SPSS versi 13.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dimulai dari tanggal 2-23 Agustus 2009. Proses
pengambilan data dilakukan pada malam hari dimana para subyek sedang bekerja di Café dan
peneliti mengambil data disela-sela waktu istirahat mereka, selain itu peneliti juga mendatangi
subyek secara personal. Peneliti menyebar skala kualitas tidur dan skala kecerdasan emosi
kepada 50 subyek penelitian secara langsung dan mengambil hasilnya pada saat itu juga. Pada
penelitian ini, peneliti memakai tryout terpakai yang akan digunakan sebagai data penelitian.
B. DATA DESKRIPIF SUBJEK
Pada dasarnya seseorang yang bergabung pada komunitas band Cafe ini tidak didasarkan
dari segi umur, jenis kelamin ataupun latar belakang lainnya, namun lebih dilihat pada
kemampuan yang terampilan dalam bidang musik dan entertaiment. Pada penelitian ini, subyek
yang dipilih oleh peneliti adalah subyek yang tergabung dalam salah satu band yang
menampilkan performance dan memiliki kontrak kerja dengan pihak Cafe dimana pada
umumnya subjek memiliki waktu tidur yang tidak teratur yang artinya waktu tidur subjek
mengikuti aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Usia dari subyek pun beraneka ragam dan
berkisar dari usia 20 tahun sampai 35 tahun. Jenis kelamin subyek penelitian lebih dominan lakilaki dari pada perempuan.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5
Data Subjek
NO
USIA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
20 - 22 tahun
5
3
8
2
23 - 29 tahun
17
6
23
3
30 < atas
15
4
19
Total
50
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Deskripsi hasil pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 6, yaitu sebagai berikut:
Tabel 6
Deskriptif Data Penelitian
Variabel
Skor Teoritik
Skor Empirik
Mean
SD
Xmin Xmax Mean
SD
Xmin Xmax
Kualitas Tidur
42.5
8.5
41
164
45.64 10.484
28
73
Kecerdasan Emosi
102.5
20.5
17
68
147.4 16.247
124
191
Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian. Mean teoritik ini diperoleh dari angka
yang menjadi titik tengah alat ukur penelitian sedangkan mean empirik adalah rata-rata skor data
penelitian. Mean empirik diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata data hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Nilai mean empirik kualitas tidur lebih besar dari mean teoritiknya. Hal ini menandakan
bahwa rata-rata subyek penelitian memiliki kualitas tidur yang tinggi. Pada kecerdasan emosi,
mean empiriknya lebih besar daripada mean teoritiknya yang berarti bahwa subyek penelitian
memiliki kecerdasan emosi yang cenderung tinggi.
D. TAMBAHAN DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Deskripsi data ini terdiri dari 2 hal, yaitu kategorisasi skor subyek penelitian dan
sumbangan efektif masing-masing aspek variabel kualitas tidur.
1. Kategorisasi Skor Skala
Tujuan dilakukannya kategori skor adalah untuk menempatkan subjek secara
terpisah ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut
kontinum berdasarkan atribut yang akan diukur. Sebelum melakukan kategorisasi skor
skala, terlebih dahulu ditetapkan kriteria kategorisasi kualitas tidur subyek penelitian.
Norma kategorisasi skor skala terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 7
Norma Kategorisasi Skor
Skor
Kategori
X ≤ (µ-1,5σ)
Sangat rendah
(µ-1,5σ) <X≤ (µ-0,5σ)
Rendah
(µ-0,5σ) <X≤ (µ+0,5σ)
Sedang
(µ+0,5σ) <X≤ (µ+1,5σ)
Tinggi
(µ +1,5σ ) <X
Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Variabel kualitas tidur memiliki item yang berjumlah 17 dengan skor: 1,2,3,4
sehingga skor minimum= 17, skor maksimum = 68, rentang skor skala = 68 – 17 = 51,
standar deviasi (σ)= 51/6 = 8.5 dan mean teoritik (µ) = 42.5. Setelah dilakukan
penghitungan, maka kategorisasi skor skala
kualitas tidur dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 8
Norma Kategorisasi Skor Kualitas Tidur
Skor
Kategori
X ≤ 29.75
Sangat rendah
29.75 <X≤ 38.25
Rendah
38.25 <X≤ 46.75
Sedang
46.75 <X≤ 55.25
Tinggi
55.25 <X
Sangat tinggi
Berdasarkan tabel 10, subyek penelitian terbagi dalam lima kategori skor, yaitu
kategorisangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Jumlah subyek yang
masuk dalam kategori sangat rendah adalah 3 orang (6%), kategori rendah 8 orang
(16%), sedang 17 orang (34%), kategori tinggi 14 orang (28%), dan kategori sangat
tinggi ada 8 orang (16%). Semakin rendah skor yang diperoleh subjek pada skala
kualitas tidur maka kualitas tidur mereka akan semakin buruk. Sebaliknya, semakin
tinggi skor yang diperoleh subjek pada skala kualitas tidur maka kualitas tidur mereka
akan semakin bagus. Artinya, subyek yang masuk dalam kategori skor sangat rendah
berarti memiliki kualitas tidur sangat buruk, kategori rendah berarti buruk, kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sedang berarti biasa, kategori tinggi berarti bagus, dan kategori sangat tinggi berarti
sangat bagus.
Variabel kecerdasan emosi memiliki item yang berjumlah 41 dengan skor: 1,2,3,4
sehingga skor minimum= 41, skor maksimum = 164, rentang skor skala = 164 – 41 =
123, standar deviasi (σ)= 123/6 = 20.5 dan mean teoritik (µ) = 102.5. Setelah dilakukan
penghitungan, maka kategorisasi skor skala
kualitas tidur dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 9
Norma Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosi
Skor
Kategori
X ≤ 71.75
Sangat rendah
71.75 <X≤ 92.25
Rendah
92.25 <X≤ 112.75
Sedang
112.75 <X≤ 133.25
Tinggi
133.25 <X
Sangat tinggi
Berdasarkan tabel 11, subyek penelitian terbagi dalam lima kategori skor, yaitu
kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Jumlah subyek yang
masuk dalam kategori sangat rendah adalah 0 orang (0%), kategori rendah 0 orang (0%),
sedang 0 orang (0%), kategori tinggi 13 orang (26%), dan kategori sangat tinggi ada 37
orang (74%). Semakin rendah skor yang diperoleh subjek pada skala kualitas tidur maka
kecerdasan emosi mereka akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin tinggi skor yang
diperoleh subjek pada skala kecerdasan emosi maka kecerdasan emosi mereka akan
semakin tinggi. Artinya, subyek yang masuk dalam kategori skor sangat rendah berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
memiliki kecerdasan emosi yang sangat rendah, kategori rendah berarti rendah, kategori
sedang berarti sedang, kategori tinggi berarti tinggi, dan kategori sangat tinggi berarti
sangat tinggi.
E. ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk
melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan
menggunakan analisis korelasi. Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran variabel bebas dan
variabel tergantung dalam penelitian ini normal atau tidak. Uji normalitas ini
dilakukan dengan menggunakan tehnik Sample Kolmogorov-Smirnov Test dalam
program SPSS for Windows versi 13. hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas Sebaran
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp.Significant
Skor Kualitas Tidur
0.735
0.653
Skor Kecerdasan Emosi
0.495
0.967
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa distribusi sebaran variabel
kualitas tidur dan variabel kecerdasan emosi bersifat normal karena signifikansi
kedua variabel lebih besar daripada 0.05 (p>0.05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel
kualitas tidur dan skor variabel kecerdasan emosi merupakan garis lurus atau tidak.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan test for linearity dari program SPSS
for Windows versi 13, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 11
Hasil Uji Linearitas Hubungan
Skor
Kualitas (combined)
Tidur*Skor
Linearity
Kecerdasan Emosi Deviation from linearity
F
0.609
4.726
0.430
Sig
0.886
0.039
0.977
Berdasarkan hasil uji linearitas, didapatkan bahwa taraf signifikansi untuk
lineritas lebih kecil dari pada 0,05 (p < 0,05), dengan kata lain hubungan antara skor
kualitas tidur dan variabel kecerdasan emosi mengikuti fungsi linear.
2. Uji Hipotesis
Analisis data menggunakan tehnik korelasi product moment Pearson dalam program
SPSS for Windows versi 13. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi untuk
variabel kualitas tidur dan variabel kecerdasan emosi adalah 0.259 dengan taraf
signifikansi 0.01 (p<0.01). Analisis data ini membuktikan bahwa ada hubungan
signifikan dan positif antara kualitas tidur dengan kecerdasan emosi. Taraf signifikansi
di tes dengan uji satu ekor (I-tarled), karena hipotesis pada penelitian ini sudah berarah,
yaitu berarah positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
F. ANALISIS TAMBAHAN
Pada analisis tambahan ini, peneliti menggunakan Uji T untuk melihat apakah ada perbedaan
kecerdasan emosi didalam kategori usia. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 12
Hasil Uji T
Paired Differences
Mean
Kecerdasan
80.40
t
Std.
Std.
95% Cinfidence
Deviation
Error
Interval of the
Mean
Difference
13.729
1.942
Lower
Upper
76.498
84.302
df
Sig
(2-tailed)
42.209
49
.000
Emosi Umur
Dari hasil pengolahan data dengan SPSS maka diperoleh sign = 0.000, karena sign <0.05
maka Ho ditolak. Yang artinya bahwa terdapat perbedaan kecerdasan emosi dalam kategori usia.
D. PEMBAHASAN
Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab I dimana temuan Arder menyatakan bahwa
faktor biologis memiliki kaitan erat dengan emosi dan saling bekerja sama. Salah satu untuk
menunjang faktor biologis atau fisik adalah dengan istirahat dan tidur yang merupakan
kebutuhan dasar bagi semua orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan uji korelasi antara kualitas tidur dan kecerdasan emosi, didapatkan koefisien
hasil korelasi (r) sebesar 0.259. Korelasi tersebut signifikan pada level 0.01. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas tidur dan
kecerdasan emosi pada komunitas band Café. Hasil tersebut juga didukung oleh pernyataan
Maas (2002) bahwa pada proses tidur jika diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat
akan dapat menghasilkan tenaga yang luar biasa, dengan tidur dapat memulihkan, meremajakan
dan memberikan energi pada tubuh dan otak.
Komunitas band Cafe bergerak di bidang jasa khususnya dalam hal music entertainment,
dimana mereka diharapkan untuk memperhatikan penampilan. Salah satu faktor pendukung
penampilan yang prima adalah tidur dengan kualitas yang baik. Tidur yang berkualitas
dibutuhkan untuk dapat berpikir dengan jernih, bereaksi dengan cepat dan menciptakan memori
atau
ingatan
yang
baik
(http://www.supermemo.com/articles/sleep.htm#vertes#vertes).
Kebutuhan kualitas tidur agar dapat berpikir dengan jernih, diperlukan oleh subyek penelitian
untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin apa saja yang perlu mereka lakukan selama live
perfrom berlangsung, karena perform yang mereka tampilkan langsung dilihat dan didengar oleh
para pengunjung Cafe. Kualitas tidur dibutuhkan untuk menciptakan memori atau ingatan yang
baik dan bereaksi dengan cepat, hal ini sangat berkaitan saat subyek-subyek penelitian live
perform dimana subyek harus membawakan berbagai macam jenis musik rata-rata 40 lagu sekali
perform, dengan lirik lagu dan kunci nada yang berbeda-beda, selain itu mereka juga harus bisa
dengan cepat membaca situasi pengunjung dengan tujuan agar pengunjung dapat benar-benar
menikmati live perform yang disuguhkan oleh mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pada intinya adalah kesegaran tubuh sangat dibutuhkan oleh tiap individu untuk dapat
beraktifitas secara maksimal. Kesegaran tubuh dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
yang salah satunya adalah dengan menjaga kualitas tidur sebaik mungkin disaat tidur. Menjaga
kualitas tidur sangat besar manfaatnya untuk beraktifitas selama seharian, tubuh akan terasa
segar karena mendapatkan istirahat yang berkualitas dan kemampuan untuk berkonsentrasi lebih
terfokuskan, dengan tubuh yag terasa sehat maka dapat menambah semangat untuk
berkreatifitas. Selain itu pengendalian diri juga lebih terkontrol dan setiap individu dapat
berkomunikasi dengan individu lain dengan lebih rileks, nyaman dan komunikatif. Sehingga tiap
individu dapat mencapai kecerdasan emosinya secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan bahwa adanya hubungan positif antara kualitas tidur dengan kecerdasan
emosi pada komunitas band Cafe. Hal ini mengandung arti bahwa semakin tinggi kualitas tidur
maka semakin tinggi pula kecerdasan emosinya, sebaliknya semakin rendah kualitas tidurnya
maka semakin rendah kecerdasan emosinya. Koefisien korelasi (r) yang dihasilkan dalam
penelitian ini sebesar 0.345. Korelasi tersebut signifikan pada level 0.01. Dengan demikian,
hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kecerdasan
emosional pada komunitas band Cafe diterima kebenarannya.
B. SARAN
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merekomendasikan beberapa
saran yang mungkin dapat dipakai guna mendukung proses penulisan skripsi mahasiswa.
Beberapa saran yang peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Komunitas Band Cafe
Berdasarkan hasil korelasi yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kualitas
tidur dengan kecerdasan emosional pada komunitas band Cafe maka disarankan agar
komunitas band Café lebih
dikarenakan
memperhatikan kualitas tidur mereka sendiri. Hal ini
dengan memperhatikan kualitas tidur dapat
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
meningkatkan kecerdasan emosional yang sangat diperlukan untuk memenuhi tuntutan
pekerjaan mereka yang bergerak dalam bidang jasa. Pekerjaan dalam bidang jasa
bukanlah pekerjaan yang mudah karena mereka lebih diharapakan dapat memberikan
pelayanan dan memenuhi tuntutan-tuntutan dari orang lain.
2. Bagi Penelititian Selanjutnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tryout terpakai dikarenakan jumlah
individu yang sangat terbatas dalam komunitas band Café, disarankan untuk penelitian
selanjutnya mengenai komunitas band Café, penelitian dapat lebih di perluas areanya
dan tidak hanya dalam lingkup satu kota saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, R.L., dkk. Pengantar Psikologi Edisi kesebelas, jilid 1. Batam: Interaksara.1953.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikolog (cetakan kedua)i. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Azwar, S. (1997). Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Brontoq-internet-cafe. http://groups.yahoo.com/phrase/internet-cafe. Diakses
Desember 2008.
tanggal
23
Erfandi. 2008. Konsep Dasar Istirahat dan Tidur . http://puskesmas –
oke.blogspot.com/2008/12/konsep-dasar-istirahat-dan-tidur.html Diakses tanggal 21
Desember 2008.
Fast foodisasi lagu dan musik di cafe-cafe Surabaya. http://zhifaband.wordpress.com/aritikelmusik/fast-foodisasi-lagu-dan-musik-di-cafe-cafe-surabaya/. Diakses tanggal 23 Desember
2008.
Goleman, Daniel. (2004). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Hadi. (2004). Statistik 2. Jilid dua. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J.(1997). Synopsis of Psychiatry. Library March Record.
Maas, James B. (2002) – James B. Maas, Power Sleep, Terjemahan. Sugeng Haryanto, Bandung:
Kaifa, 2002.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Nashori, Suroso. (2004). Metodologi Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Narbuko, C. & Achmadi, A. (1997). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Pinel, John, P.J, Biopsikologi Edisi ketujuh, cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.
Prasadja, Dr. Andreas A. Pola Tidur Remaja Dewasa Muda. [email protected].
Diakses tanggal 21 Desember 2008
Rini, dr. Jam Biologis. http://en.wordpress.com/tag/jam-biologis. Diakses tanggal 9 Mei 2009
Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Suryabrata, S. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo Persada Indonesia.
Skripsi Hubungan Antara Kualitas Tidur Malam Dengan Kreativitas Verbal Pada Mahasiswa
Teknik Arsitektur. http://indiegost.blogspot.com/2009/05/hubungan-antara-kualitas-tidurmalam.html. Diakses tanggal 10 Mei 209.
Sufnawan, Fathul Huda. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Auditor terhadap
Kinerja
Auditor
dalam
Kantor
Akutan
Publik.
http://www.jurnalskripsi.com/10/25/pengaruh-kecerdasan-emosional-dan-spiritual-auditorterhadap-kinerja-auditor-dalam-kantorakutan-publik.htm. Diakses tanggal 21 Desember
2008.
Sleep deprivation in society. http://www.supermemo.com/articles/sleep.htm#vertes#vertes.html.
Diakses tanggal 9 Mei 2009.
Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
Wikipedia bahasa Indonesia. Ensiklopedia bebas. Kafe. http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe.
Diakses tanggal 23 Desember 2008.
Wikipedia the free encyclopedia. Cafe. http://en.wikipedia.org/wiki/Caf%C3%A9. Diakses
tanggal 23 Desember 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Webb, James T.,Edward R. Amend,Nadia Webb. Misdiagnosis and Dual Diagnoses of Gifted
Children and Adults. Scottsdale: Great Potential Press, Inc.2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANGKET PENELITIAN
SKALA KUALITAS TIDUR
Inisial Nama/Group Band
:
Pendidikan Terakhir
:
Jenis Kelamin
:
Usia
:
Petunjuk Pengisian:
Dibawah ini terdapat sejumlah 20 pertanyaan tentang beberapa kondisi diri.
Pilihlah dengan memberi tanda silang (x) pada kolom jawaban yang telah
disediakan. Harap anda membayangkan situasi-situasi nyata seperti yang
disebutkan dalam pertanyaan tersebut. Jawablah seluruh pertanyaan, karena
tidak ada jawaban benar atau salah dan skala ini bukan suatu TEST, silahkan
menjawab yang paling sesuai dengan diri anda sendiri.
Pilihan jawabannya adalah :
SS : Sangat Sering bila pernyataan sangat sering anda alami.
S : Sering bila pernyataan sering anda alami.
J : Jarang bila pernyataan jarang anda alami.
SJ : Sangat Jarang bila pernyataan sangat jarang anda alami.
Contoh pernyataan dan cara pengisian :
no
1
Pernyataan
Saya tidur 1 jam
Tanggapan
SS
x
S
J
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
Pernyataan
Tanggapan
SS
1
Saya merasa dapat tidur nyenyak
2
Saya biasa tidur kurang dari 6-8 jam dalam sehari
3
Saya memiliki jadwal yang teratur untuk waktu tidur
4
6
Fokus saya mudah terganggu karena tidur saya tidak
nyenyak
Waktu tidur saya tidak teratur dan menyesuaikan
dengan aktifitas yang dijalani
Saya tidak merasa terbangun saat tidur
7
Saya tidur antara 6-8 jam dalam sehari
8
Energi saya terasa penuh saat bangun tidur
9
Saya merasa tidak dapat tidur nyenyak
10
Saya merasa segar setelah bangun tidur
11
Saya tidak memiliki jadwal tidur yang tetap
12
13
14
Saya bermimpi hal-hal yang menyenangkan bagi saya
saat tidur
Saya tidur minimal 6 jam dalam sehari
Saya merasa tidak bugar saat bangun tidur
15
Saya mudah terbangun saat saya sedang tidur
16
17
Saya merasa mudah berkonsentrasi karena telah tidur
nyenyak
Tidur minimal saya kurang dari 6 jam dalam sehari
18
Saya mendapatkan mimpi buruk saat tidur
19
Saya terbiasa bangun tidur dengan waktu yang relatif
sama dengan hari sebelumnya
Saya masih merasa capek walaupun telah tidur cukup
lama
5
20
S
J
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kualitas Tidur Sebelum Item Gugur
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Processing Summary
N
%
Valid
50
100.0
Excludeda
0
.0
Total
50
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.912
N of Items
20
Item-Total Statistics
item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
item8
item9
item10
item11
item12
item13
item14
item15
item16
item17
item18
item19
item20
Scale Mean if
Item Deleted
42.84
43.68
43.68
43.40
44.10
42.98
43.68
42.98
43.16
43.00
43.66
43.68
43.68
43.04
43.34
42.86
43.68
42.64
43.68
43.40
Scale
Variance if
Item Deleted
98.178
93.202
93.202
103.878
99.724
111.938
93.202
103.449
101.117
101.796
98.515
93.202
93.202
100.488
113.045
99.878
93.202
105.541
93.202
103.061
Corrected
Item-Total
Correlation
.717
.865
.865
.320
.608
-.155
.865
.427
.479
.521
.537
.865
.865
.541
-.215
.555
.865
.285
.865
.384
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.904
.900
.900
.913
.907
.924
.900
.911
.910
.909
.909
.900
.900
.908
.925
.908
.900
.913
.900
.912
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kualitas Tidur Setelah Item Gugur
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Processing Summary
N
%
Valid
50
100,0
Excludeda
0
,0
Total
50
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,943
N of Items
16
Item-Total Statistics
item1
item2
item3
item5
item7
item8
item9
item10
item11
item12
item13
item14
item16
item17
item19
item20
Scale Mean if
Item Deleted
32,64
33,48
33,48
33,90
33,48
32,78
32,96
32,80
33,46
33,48
33,48
32,84
32,66
33,48
33,48
33,20
Scale
Variance if
Item Deleted
93,704
87,969
87,969
94,010
87,969
98,420
96,325
96,735
93,315
87,969
87,969
96,015
95,127
87,969
87,969
97,959
Corrected
Item-Total
Correlation
,683
,889
,889
,656
,889
,422
,463
,522
,549
,889
,889
,505
,539
,889
,889
,384
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,939
,934
,934
,940
,934
,944
,944
,943
,943
,934
,934
,943
,942
,934
,934
,945
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANGKET PENELITIAN
SKALA KECERDASAN EMOSIONAL
Inisial Nama/Group Band
:
Pendidikan Terakhir
:
Jenis Kelamin
:
Usia
:
Petunjuk Pengisian:
Dibawah ini terdapat sejumlah 50 pertanyaan tentang beberapa kondisi diri. Pilihlah dengan
memberi tanda silang (x) pada kolom jawaban yang telah disediakan. Harap anda
membayangkan situasi-situasi nyata seperti yang disebutkan dalam pertanyaan tersebut.
Jawablah seluruh pertanyaan, karena tidak ada jawaban benar atau salah dan skala ini bukan
suatu TEST, silahkan menjawab yang paling sesuai dengan diri anda sendiri.
Pilihan jawabannya adalah :
SS : Sangat Setuju bila pernyataan sangat sesuai dengan keadaan diri anda.
S : Setuju bila pernyataan sesuai dengan keadaan diri anda.
TS : Tidak Setuju bila pernyataan tidak sesuai dengan diri anda.
STS: Sangat Tidak Setuju bila pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
Contoh pernyataan dan cara pengisian :
no
Pernyataan
Tanggapan
SS
1
Saya dapat mengartikan apa yang saya
rasakan pada saat ini
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
Pernyataan
Tanggapan
SS
1
2
3
Saya mampu mengenali perubahan-perubahan yang
terjadi dalam diri saya sendiri
Saya jarang memperhatikan kata hati saya
8
Saya selalu bersemangat dengan apa yang sedang saya
lakukan
Saya tidak memperdulikan ekspresi orang lain ketika
saya sedang berbicara
Saya terlibat akrab/ikut berperan dalam suatu
perbincangan dengan orang lain
Saya tidak memperdulikan dengan perubahan yang ada
dalam diri saya
Saya mampu mengekpresikan perasaan saya dengan
tepat
Saya merasa ragu akan kemampuan diri sendiri
9
Saya bisa membuat orang lain merasa nyaman
10
Bekerja dengan banyak orang akan memperlambat
tugas yang saya emban
Saya bisa merasakan perasaan-perasaan yang sedang
saya rasakan
Saya bingung dengan apa yang akan saya lakukan
ketika sedang kalut
Saya tidak pernah menyerah menghadapi kesulitan
karena pasti ada jalan keluarnya
Saya merasa sulit memahami pandangan orang lain
yang berbeda
Saya cepat menyesuaikan diri bila keadaan berubah
4
5
6
7
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Saya merasa malu saat berhadapan dengan orang yang
baru saya kenal
Saya mengikuti kata hati
Saya merasa sering melakukan pekerjaan yang sia-sia
dan membuang waktu
Saya dapat mengetahui perasaan orang lain, meskipun
mereka tidak membicarakannya
Saya merasa sulit beradaptasi dengan lingkungan baru
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
22
23
24
25
26
27
28
Saya sadar bahwa saya mampu mendapatkan keinginan
yang saya inginkan
Saya terkadang membutuhkan orang lain untuk
menyelesaikan masalah
Saya dengan tekun tetap melaksanakan tugas kendati
banyak rintangan
Saya merasa sulit memahami arti dari gerak-gerik
seseorang
Saya merasa mudah mendapatkan kepercayaan dari
orang lain
Kritikan yang ditujukan kepada saya hanya rasa iri
akan kemampuan saya
Saya tetap tenang bahkan dalam situasi yang menekan
31
Saya melakukan sesuatu dengan perasaan yang biasabiasa saja
Saya merasakan apa yang orang lain rasakan, ketika
sedang menghadapi permasalahan
Saya merasa panik bila berhadapan dengan orang yang
mudah marah
Saya merasa percaya diri
32
Saya orang yang spontanitas dalam melakukan sesuatu
33
Saya berusaha memaksimalkan kemampuan saya dan
tidak takut gagal
Saya malas mengetahui perasaan orang lain yang
bukan masalah saya
Saya berusaha menghibur orang yang sedang sedih
dengan berbagai cara agar ia gembira
Terkadang saya bingung merasakan perasaan yang saya
rasakan
Saya mampu menyelesaikan konflik yang saya hadapi
29
30
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Saya mudah frustasi bila menghadapi tekanan yang
saya rasa berat
Saya mengerti bahwa setiap orang memiliki keinginan
yang berbeda-beda
Saya berbicara seperlunya dalam kelompok kerja
Saya bisa menerima kekurangan-kekurangan yang ada
pada diri saya
Ketika menghadapi masalah saya melampiaskan emosi
saya kepada orang lain
Saya yakin, saya akan menjadi lebih baik dari yang
sekarang ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
45
46
47
48
49
50
Saya merasa tidak perlu memahami perasaan orang lain
ketika berbicara dengannya
Walaupun berbicara dengan orang yang baru saya
kenal, saya tetap tenang dan tidak canggung
Kepercayaan diri saya hilang saat menginginkan
sesuatu
Saya terbiasa membuat perencanaan dalam kerangka
yang jelas sebelum bertindak
Saya segera menghentikan atau merubah tugas atau
kebiasaan yang sulit diselesaikan
Saya mengetahui ketika perasaan seseorang berubah
secara tiba-tiba
Saya hanya diam ketika topik pembicaraan berubah
menjadi tidak menarik lagi
Tuhanlah yang membalas kebaikan hati anda~Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kecerdasan Emosi Sebelum Item Gugur
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Processing Summary
N
%
Valid
50
100.0
Excludeda
0
.0
Total
50
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.925
N of Items
50
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
item8
item9
item10
item11
item12
item13
item14
item15
item16
item17
item18
item19
item20
item21
item22
item23
item24
item25
item26
item27
item28
item29
item30
item31
item32
item33
item34
item35
item36
item37
item38
item39
item40
item41
item42
item43
item44
item45
item46
item47
item48
item49
item50
Scale Mean if
Item Deleted
144.30
144.52
144.18
144.16
145.56
144.30
144.32
144.44
144.08
144.72
144.08
145.02
143.86
144.66
144.24
145.28
144.10
144.68
144.26
144.64
144.24
144.44
144.10
144.88
144.44
144.12
144.58
144.86
144.26
144.78
144.20
145.48
143.90
144.78
144.14
144.86
144.30
144.80
143.86
145.12
144.04
144.42
143.74
144.30
143.74
144.52
144.26
144.72
144.40
144.92
Scale
Variance if
Item Deleted
256.255
244.785
253.824
254.709
264.251
250.133
254.467
247.843
250.687
250.981
253.300
255.938
252.123
249.045
248.758
268.410
254.010
246.508
253.217
244.031
259.533
254.864
254.010
251.740
256.864
251.863
251.922
246.898
256.400
248.951
251.633
268.173
254.622
259.481
256.286
246.898
256.704
252.082
260.286
260.638
255.182
252.820
252.727
250.949
252.727
250.704
259.380
251.226
261.633
254.279
Corrected
Item-Total
Correlation
.372
.695
.470
.444
-.033
.571
.450
.681
.592
.398
.552
.309
.626
.659
.629
-.199
.557
.661
.440
.667
.181
.452
.557
.501
.371
.575
.484
.664
.395
.633
.510
-.189
.521
.154
.381
.664
.399
.453
.167
.118
.471
.388
.616
.496
.616
.586
.139
.499
.087
.360
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.924
.921
.923
.923
.927
.922
.923
.921
.922
.924
.923
.925
.922
.922
.922
.929
.923
.921
.923
.921
.925
.923
.923
.923
.924
.922
.923
.921
.924
.922
.923
.929
.923
.926
.924
.921
.924
.923
.925
.926
.923
.924
.922
.923
.922
.922
.926
.923
.926
.924
Page 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Normalitas
Korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Download