4 Budi TR.FH11

advertisement
Jurnal Akuntansi Bisnis
Vol. 03, No. 01 Januari 2016
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN
BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014)
1)
Budi Tri Rahardjo1), Ria Murdani2)
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Kampus Unkris Jatiwaringin
email: [email protected]
2)
Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Kampus Unkris Jatiwaringin
email: [email protected]
ABSTRACT : This study was conducted to determine how much influence partially
or simultaneously between financial performance and disclosure of corporate
social responsibility to corporate value in state-owned companies listed on the
Stock Exchange in 2010-2014. In this study conducted random sampling method
with a selected number of samples as many as 80 state-owned companies on the
Stock Exchange during the five years 2010-2014. Data were analyzed using
multiple regression analysis techniques are processing using software SPSS
version 20.0. The results showed that the variables of financial performance and
corporate social responsibility disclosures partially show a significant effect on
the variable value of the company is to the t value respectively 7.172 and 2.113.
Simultaneous testing also showed a significant effect on all of the independent
variable on the dependent variable, meaning that together the financial
performance and corporate social responsibility disclosures affect the value of
the company is the calculated F value of 35.721.
Kata kunci : Financial Performance, Corporate Social Responsibility Disclosure
and Corporate Values
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian di
Indonesia ditandai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pergerakan
tingkat suku bunga bank dan inflasi yang
cukup stabil, semakin baik kualitas
infrastruktur yang sudah terbangun
khususnya dikawasan perkotaan serta
banyaknya para pelaku bisnis di Indonesia
yang sudah mengoptimalkan kreativitas
dan inovasinya. Hal tersebut, membuat
banyak investor baik dari dalam maupun
luar negeri yang mulai tertarik untuk
menanamkan modalnya ke perusahaanperusahaan di Indonesia dikarenakan
prospek bisnis di Indonesia yang
menjanjikan. Hal ini memicu para pelaku
bisnis untuk meningkatkan kinerjanya
yang tujuan utamanya mendapatkan
profit yang maksimal. Untuk itu banyak
perusahaan go public yang melaporkan
sahamnya ke bursa efek.
Laporan keuangan yang telah
dipublikasikan kepada publik diperlukan
adanya suatu pengungkapan-pengungkapan
1
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
mengenai ruang lingkup aktivitas
perusahaan dan bentuk-bentuk pertanggung jawaban kepada para investor,
kreditor dan para pemangku kepentingan
lainnya yaitu dengan menyampaikannya
melalui laporan tahunan (annual report).
Informasi-informasi yang terkandung
dalam laporan tersebut akan mencerminkan kemampuan baik tidaknya kinerja
keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja
merupakan salah satu faktor yang penting
bagi perusahaan, karena pengukuran
tersebut digunakan sebagai dasar
untuk menyusun sistem imbalan dalam
perusahaan, yang dapat mempengaruhi
perilaku pengambilan keputusan dalam
perusahaan. Melalui rasio profitabilitas
tersebut dapat dilihat seberapa efektif
dan efisiennya pengelolaan asset/sumber
daya perusahaan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan.
Di tengah dunia bisnis yang terus
berkembang, setiap perusahaan berusaha
untuk selalu dinamis mengikuti keinginan
a t a u p e r m i n t a a n p a s a r. S e l a i n i t u ,
perusahaan tidak hanya dituntut mencari
keuntungan atau laba semata tetapi juga
harus memperhatikan tanggung jawab
sosial di masyarakat. Dari segi ekonomi,
memang perusahaan diharapkan
mendapatkan keuntungan yang setinggitingginya. Akan tetapi dari aspek sosial,
perusahaan harus memberikan kontribusi
kepada masyarakat yaitu dengan
meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
Adanya dampak pada kerusakan
lingkungan memperngaruhi kesadaran
masyarakat akan pentingnya melaksanakan tanggung jawab sosial atau yang
dikenal dengan Corporate Social
Responsibility (CSR), sebuah konsep yang
2
Budi TR. & Ria Murdani
tengah berkembang pesat dalam dunia
bisnis. Di Indonesia praktik CSR telah
mendapat perhatian cukup besar. Hal ini
dilatarbelakangi oleh adanya dampak
kerusakan lingkungan yang mempengaruhi
kesadaran masyarakat akan pentingnya
tanggung jawab sosial perusahaan atau
CSR. Tuntutan masyarakat dan
perkembangan demokrasi serta derasnya
arus globalisasi dan pasar bebas
memunculkan kesadaran dari dunia industri
tentang pentingnya melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan
LANDASAN TEORI
Kinerja merupakan hal penting yang
harus dicapai oleh setiap perusahaan
dimanapun, karena kinerja merupakan
cerminan dari kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan
sumber dayanya. Kinerja keuangan
menurut Irham Fahmi (2011:239) adalah :
“Suatu analisis yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan mempergunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar. Seperti dengan membuat
suatu laporan keuangan yang telah
memenuhi standar dan ketentuan dalam
SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau
GAAP (General Accepted Accounting
Principle, dan lainnya.”
Menurut Jumingan (2011:239)
kinerja keuangan merupakan gambaran
kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu baik menyangkut aspek
penghimpunan dana maupun penyaluran
dana, yang biasanya diukur dengan
indicator kecukupan modal, likuiditas, dan
profitabilitas.
Sedangkan menurut Sutrisno (2014:53),
bahwa kinerja keuangan perusahaan
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
merupakan prestasi yang dicapai
perusahaan dalam suatu periode tertentu
yang mencerminkan tingkat kesehatan
perusahaan tersebut.
Konsep CSR merupakan konsep
yang sulit diartikan. Hal inilah yang
membuat definisi CSR sangatlah luas
dan bervariasi. Pengertian CSR menurut
Lord Holme dan Richard Watt, dalam Nor
Hadi (2011:46) adalah sebagai berikut :
“CSR adalah komitmen berkelanjutan dari perusahaan yang berjalan
secara etis dan memiliki kontribusi
terhadap pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan
keluarga mereka, dan juga komunitas lokal
serta masyarakat luas”
Pengertian CSR menurut Johnson
dan Johnson, dalam buku Nor Hadi
(2011:46) menyatakan bahwa :
“CSR is about how companies manage the
business processes to produce an overall
positive impact to society”. Definisi ini
pada dasarnya berangkat dari filosofi
bagaimana mengelola perusahaan baik
sebagian maupun keseluruhan memiliki
dampak positif bagi dirinya dan
lingkungannya.
Menurut Husnan (2010:46) nilai
perusahaan adalah harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual.
Sedangkan menurut Martin, et al
(2013:46) nilai perusahaan adalah nilai
atau harga pasar yang berlaku atas saham
umum perusahaan.
Menurut Fama (2009:14) nilai
perusahaan akan tercermin dari harga
sahamnya. Harga pasar dari saham
perusahaan yang terbentuk antara pembeli
dan penjual disaat terjadi transaksi disebut
nilai pasar perusahaan, karena harga
Budi TR. & Ria Murdani
pasar saham dianggap cerminan dari nilai
asset perusahaan sesungguhnya. Nilai
perusahaan yang dibentuk melalui indikator
nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh
peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif
tentang pertumbuhan perusahaan dimasa
yang akan datang, sehingga akan
meningkatkan harga saham, dengan
meningkatnya harga saham maka nilai
perusahaan pun akan meningkat.
Menurut Christiawan dan Tarigan
(2010:13) terdapat beberapa konsep nilai
yang menjelaskan nilai suatu perusahaan
antara lain :
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum
secara formal dalam anggaran dasar
perseroan, disebutkan secara eksplist
dalam neraca perusahaan dan juga ditulis
jelas surat saham kolektif.
b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah
harga yang terjadi dari prosedur tawar
menawar di pasar saham. Nilai ini hanya
bisa ditentukan jika saham perusahaa
dijual di pasar saham.
c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang
mengacu pada perkiraan nilai riil suatu
perusahaan. Nilai perusahaan dalam
konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar
harga dari sekumpulan aset, melainkan
nilai perusahaan sebagai entitas bisnis
yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan
yang dihitung dengan dasar konsep
akuntansi.
e. Nilai likuidasi, adalah nilai jual seluruh
aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai
sisa itu merupakan bagian para
pemegang saham. Nilai likuidasi bisa
3
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
dihitung berdasarkan neraca performa
yang disiapkan ketika suatu perusahaan
akan likuidasi.
Menurut Smithers dan Wright
(2010:51) nilai perusahaan di proksikan
dengan Tobin’s Q dihitung dengan formula
sebagai berikut :
Keterangan :
Q
= Nilai Perusahaan
EMV = Nilai Pasar Ekuitas
EBV = Nilai Buku dari Total Ekuitas
D
= Nilai Buku dari Total Utang
METODELOGI PENELITIAN
Pengujian ini merupakan pengujian
hipotesis yang menguji pengaruh antara
dua variabel. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan penelitian pada data sekunder
yang berasal dari perusahaan BUMN yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2010-2014. Data diambil dipilih
berdasarkan random sampling dengan
kriteria tertentu. Penelitian penggunaan
periode waktu (time series) pada tahun
2010-2014.
Pada penelitian ini akan
menggunakan perhitungan dengan
menggunakan statistik deskriptif dan
regresi linier berganda. Perhitungan dengan
menggunakan statistik desktiptif
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
Kinerja Keuangan dan Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan.
P e n g u j i a n r e g r e s i l i n i e r b e rg a n d a
digunakan untuk menguji hipotesis antara
variabel independen dengan variabel
4
Budi TR. & Ria Murdani
dependen, oleh karena itu data yang diolah
terlebih dahulu bebas dari asumsi klasik
(multikolinearitas, autokorelasi,
heteroskedastisitas).
Objek dan Lokasi Penelitian
Objek penelitian pada penelitian
ini yaitu pada perusahaan BUMN yang
listing di BEI pada Tahun 2010-2014.
Adapun nama perusahaan BUMN yang
dijadikan objek penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Daftar Perusahaan yang Dijadikan Objek
Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Nama Perusahaan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Pers) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Pers) Tbk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Indofarma (Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Kimia Farma (Persero)Tbk
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Pers) Tbk
PT Perusahaan Gas Negara (Pers) Tbk
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Pers) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Sumber : www.idx.co.id (2015)
Hasil Penelitian
Analisis regresi berganda digunakan
untuk mendapatkan koefisien regresi yang
akan menentukan apakah hipotesis yang
dibuat akan diterima atau ditolak. Berikut
ini adalah hasil analisis regresi berganda
dengan bantuan SPSS versi 20.
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
Tabel 1
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients a
Model
1 (Constant)
Kinerja
Keuangan
Pengungkapan CSR
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig.
.851
.398
.213
.250
.061
.008
.617
7.172 .000
.956
.453
.182
2.113 .038
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Data yang sudah diolah (2015)
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan program SPSS versi 20.0 diketahui bahwa persamaan regresi linier
berganda adalah sebagai berikut :
Y = 0,213 + 0,061 Kinerja Keuangan +
0,956 CSR + e
Dari hasil analisis regresi berganda
tersebut dapat diinterprestasikan bahwa
nilai perusahaan tahun 2010-2014 pada
perusahaan BUMN di BEI sebesar 0,213.
Kemudian besarnya koefisien dari
masing-masing variabel independen dapat
dijelaskan bahwa :
a. Kinerja Keuangan mempunyai koefisien regresi berganda sebesar 0,061
menyatakan bahwa setiap peningkatan
kinerja keuangan sebesar 1% (dengan
asumsi bahwa nilai koefisien variabel
lain tetap atau tidak berubah) maka
akan menurunkan nilai perusahaan
sebesar 0,061. Namun sebaliknya, jika
kinerja keuangan mengalami penurunan sebesar 1% (dengan asumsi bahwa
nilai koefisien variabel lain tetap atau
tidak berubah) maka nilai perusahaan
diprediksi mengalami peningkatan
sebesar 0,061.
Budi TR. & Ria Murdani
b.Pengungkapan Corporate Social
Responsibility mempunyai koefisien
r e g r e s i b e rg a n d a s e b e s a r 0 , 9 5 6
menyatakan bahwa setiap peningkatan pengungkapan CSR sebesar 1%
(dengan asumsi bahwa nilai koefisien
variabel lain tetap atau tidak berubah)
maka
akan menurunkan nilai
perusahaan sebesar 0,956. Namun
sebaliknya, jika pengungkapan CSR
mengalami penurunan sebesar 1%
(dengan asumsi bahwa nilai koefisien
variabel lain tetap atau tidak berubah)
maka nilai perusahaan diprediksi
mengalami peningkatan sebesar 0,956.
Uji t dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel-variabel bebas dalam
model regresi berpengaruh secara individu
terhadap variabel terikat. Untuk
menentukan apakah hipotesis diterima
atau ditolak adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dan nilai
signifikansinya dalam penelitian ini
menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil pengujian model secara parsial
dengan uji statistik t dengan pengujian
dengan taraf signifikansi 5% atau a=0,05
dengan uji dua sisi (two tail test) dengan
ketentuan dk = n – 1 atau dk = 80 - 2 = 78
yang didistribusikan dalam t tabel dan
diperoleh t tabel sebesar 1,990
Dengan bantuan SPSS versi 20.0
maka hasil perhitungan uji t dapat dilihat
pada tabel 2 dibawah ini :
5
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
Tabel 2
Hasil Uji Signifikansi Parsial (UJI T)
Coefficients a
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig.
1(Constant)
Kinerja
Keuangan
Pengungkapan CSR
.213
.250
.851
.398
.061
.008
.6177
.172
.000
.956
.453
.1822
.113
.038
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Data yang sudah diolah (2015)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Pengaruh kinerja keuangan terhadap
nilai perusahaan.
Melalui uji statistik t, diperoleh
hasil nilai t untuk variabel kinerja
keuangan adalah sebesar 7,172 dengan
signifikansi atau probabilitas sebesar
0,000 atau 0,0%. Karena t hitung lebih
besar dari t tabel yaitu 7,172 > 1,990
dan profitabilitas signifikansinya jauh
dibawah 0,05 , hal ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti ada pengaruh yang signifikan
antara variabel kinerja keuangan
dengan variabel nilai perusahaan
sebesar 7,172.
b)Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
Melalui uji statistik t, diperoleh
hasil t untuk variabel pengungkapan
CSR adalah sebesar 2,113 dengan
signifikansi atau probabilitas sebesar
0,038 atau 3,8%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa probabilitas
signifikansinya dibawah 0.05 dan t
hitung > t tabel yaitu 2,113 > 1,990.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
pengungkapan Corporate Social
6
Budi TR. & Ria Murdani
Responsibility berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan yaitu sebesar
2,113.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji signifikansi simultan (Uji F)
digunakan untuk menunjukkan apakah
semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependennya. Dengan bantuan
SPSS 20.0 maka hasil perhitungan
ANOVA dapat dilihat pada tabel 3 sebagai
berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji)
FANOVA a
Model
Sum of
Squares
Df
Mean
Squares
1 Regression
Residual
Total
27.084
29.191
56.275
2
77
79
13.542
.379
F
Sig.
35.721 .000b
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
b.Predictors: (Constant), Peng. CSR, Kinerja Keuangan
Sumber : Data yang sudah diolah (2015)
Dari uji ANOVA (Analysis of
Varians) atau Uji F, menunjukkan
bahwa nilai F hitung sebesar 35,721 dan
memiliki signifikansi sebesar 0,000,
sedangkan F tabel sebesar 3,12 dengan
df pem- bilang = 2, df penyebut 77
yang diperoleh dari rumus dk = n – k - 1
dan taraf signifikan a = 0,05, hal tersebut
menunjukkan bahwa probabilitas
signifikansinya dibawah 0.000 sehingga
F hitung > F tabel. Dengan demikian
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen (Kinerja
Keuangan dan Pengungkapan Corporate
Social Responsibility) secara simultan
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
atau bersama-sama terhadap variabel
dependen (Nilai Perusahaan).
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi fungsinya
untuk mengukur besarnya peranan Variabel
X terhadap Variabel Y. Dengan bantuan
SPSS versi 20.0 maka hasil perhitungan
uji t dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini
Tabel 4
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary b
Model
1
R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
.694a
.481
.468
.61571318
a. Predictors: (Constant), Pengungkapan CSR, Kinerja Keuangan
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Data yang sudah diolah (2015)
Dari tabel 4 diketahui bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,481. Hal ini
berarti bahwa 48,1% nilai perusahaan dapat
dijelaskan oleh variasi variabel independen
yaitu Kinerja Keuangan dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility sisanya
sebesar 51,9% (100% - 48,1%) dijelaskan
oleh sebab-sebab lain diluar model.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang digunakan sesuai tujuan
hipotesis yang dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan return on assets berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dengan t
hitung sebesar 7,172 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Nilai ROA
yang tinggi diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan.
Budi TR. & Ria Murdani
b. Variabel pengungkapan corporate social
responsibility memiliki pengaruh yang
signifikan dengan nilai t hitung sebesar
2,113 dan signifikansi probabilitasnya
adalah 0,038. Hasil ini menunjukkan
dengan adanya pengungkapan tanggung
jawab social (corporate social
responsibility) yang tinggi maka akan
berakibat meningkatnya nilai perusahaan
karena investor tertarik untuk
berinvestasi pada perusahaan yang
tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosialnya tinggi.
c. Kinerja keuangan dan pengungkapan
tanggung jawab sosial juga bersamasama mempengaruhi nilai perusahaan
yaitu dengan F hitung sebesar 35,721
dan signifikansi probabilitasnya adalah
0,000 berada lebih rendah pada a = 0,05.
Keterbatasan
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, maka keterbatasan
dalam penelitian ini adalah :
a. Terdapat keterbatasan sampel penelitian
yang hanya terdapat 16 perusahaan
untuk tiap tahunnya. Keterbatasan ini
terjadi karena sulitnya peneliti dalam
memperoleh data annual report yang
dipublikasikan dalam situs internet.
b. Terdapat unsur subjektifitas dalam
menentukan indeks pengungkapan,
karena tidak ada suatu ketentuan baku
yang dijadikan standar dan acuan,
sehingga penentuan indeks untuk
indikator dalam kategori yang sama
dapat berbeda antar setiap peneliti.
7
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan sebelumnya dapat ditarik
beberapa saran sebagai berikut :
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mempeluas lingkup penelitian, tidak
hanya pada perusahaan BUMN dan
periode penelitian di tambah waktunya
supaya di peroleh hasil penelitian
yang akurat dalam jangka panjang.
b.Penelitian selanjutnya perlu
mempertimbangkan sampel yang lebih
luas. Hal ini berujuan agar kesimpulan
yang dihasilkan tersebut memiliki
cakupan yang lebih luas pula.
c. Item pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan senantiasa hendaknya
selalu di perbaharui agar bisa sesuai
dengan kondisi yang ada dalam
masyarakat.
Saran bagi perusahaan bahwa
pengungkapan CSR diterapkan secara
konsisten agar dapat meningkatkan nilai
perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert, 2010, Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia (The Intelligent
Guide to Indonesia Capital Market ),
Jakarta : Mediasoft Indonesia.
Anggusti, Martono, 2010, Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, Cetakan
Pertama, Bandung : Books Terrace &
Library.
Anne T, Lawrence, James Weber and James
E, 2011, Business and Society :
Stakeholder, Ethics, Public Policy,
New York-Hill Companies.
Ardianto. Elvinaro dan Dindin M,
Mahfudz, 2011, Efek Kedermawanan
Pebisnis dan CSR Berlipat-lipat,
8
Budi TR. & Ria Murdani
Jakarta : PT. ELex Media Komputindo
Kompas Gramedia.
Bringham & Houston, 2011, Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Buku Kedua,
Jakarta : Salemba Empat.
Christiawan, Y. J dan Tarigan, J, 2010,
Kepemilikan Manajerial dan
Mekanisme Corporate Governance.
Simposium Nasional Akuntansi VIII
Denpasar, Bali.
Daniri, M.A, 2011, Standarisasi Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, Galang :
Jurnal Filantropi dan Masyarakat
Madani.
Darwin, Ali, 2011, Penerapan
Sustainability Reporting di Indonesia,
Yogyakarta.
Fahmi, Irham, 2011, Analisis Kinerja
Keuangan, Penerbit : Alfabeta.
Fama, Eugene F and Jensen, M.C , 2010,
Agency Problem and Residual Claims,
Journal of Law & Economics, vol
XXVI.
Ghozali, Imam, 2012, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS,
Edisi 6, Yogyakarta : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hackston, David and Markus J. Milne,
2013, Some Determinants of Social
and Environmental Disclosure in New
Zealand Companies, Accounting
Auditing and Accountability Journal,
vol 9 No. 1.
Hadi, Nor, 2011, Corporate Social
Responsibility, Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Haniffa dan Cooke, 2011, The Impact of
Culture and Governance on Corporate
Social Reporting, Journal of
A c c o u n t i n g a n d P u b l i c P o l i c y.
Hendriksen, Eldon S, dan Michael F.
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
Va n B r e d a , 2 0 1 0 , Te o r i A k u n t i n g
terjemahan dari Accounting Theory,
Jakarta : Interaksara.
Horngren, T Charles, 2010, Akuntansi di
Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad dan Enny, Pudjiastuti, 2010,
Dasar-dasar Manajemen Keuangan
No. 1, Penerbit : Salemba Empat,
Jakarta.
Ken, Isnaeni, 2010, “Pengaruh Kinerja
K e u a n g a n Te r h a d a p N i l a i
Perusahaan Dengan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
Sebagai Variabel Pemoderasi”,
Simposium Nasional Akuntansi,
Jakarta.
Jumingan, 2011, Analisis Laporan
Keuangan, Jakarta : Bumi Aksara.
Lako, Andreas, 2011, Dekonstruksi CSR
dan Reformasi Paradigma Bisnis dan
Akuntansi, Jakarta: Erlangga.
Mahsun, Mohamad, 2009, Pengukuran
Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta :
BPFE Yogyakarta.
Martin, 2010, Competencw System. New
Jersey : Prentice Hall Inc.
Mulyadi, 2013, Akuntansi Manajemen,
Edisi Ketiga, Cetakan kelima, Jakarta
: Salemba Empat.
Munawir, 2010, Analisa Laporan
Keuangan, Yogyakarta : Liberty.
Sembiring, Eddy Rismanda, 2010,
Perkembangan Corporate Social
Responsibility di Indonesia, Penerbit:
: Simposium Nasional Akuntansi 8,
Solo.
Smithers, Andrew and Wright, Stephen,
2010, Valuing Wall Street, McGraw
Hill.
Subramanyan, K.R dan J.J Wild, 2010,
Analisis Laporan Keuangan,
Penerjemah : Dewi Yanti, Buku 2.
Jakarta : Salemba Empat.
Budi TR. & Ria Murdani
Sutrisno, Edy, 2014, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Cetakan keenam,
Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Zeghal, D, dan Ahmed S.A, 2013,
Comparison of Social Responsibility
Information Disclosure Media Used
by Canadian Firms, Accounting,
Auditing & Accountability Journal.
Sumber lain :
Global Reporting Initiative, GRI
Sustainability Reporting Guidelines.
Diambil dari : pada tanggal 15 Desember
2014.
(diakses 2014-2015)
9
Download