SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

advertisement
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH
LATAR BELAKANG
1. Mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional,
terbuka, dan bertanggung jawab
2. Reformasi Keuangan Negara (3 Paket UU):
a.Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
b.Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
c.Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan
Negara
2
DASAR HUKUM SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
3
DASAR HUKUM SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
Penjelasan Pasal 58 (lanjutan)
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di bidang
perbendaharaan
Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna
barang menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di
bidang pemerintahan masing-masing
Gubernur/Bupati/Walikota mengatur lebih lanjut dan
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan
pemerintah daerah yang dipimpinnya
4
DALAM PENYELENGGARAAN SPIP,
APA YANG HARUS DILAKUKAN
MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA ?
1. Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna
barang menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di bidang
pemerintahan masing-masing (Penjelasan UU No.1/2004 ps 58)
2. Memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah
diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang
memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai
dengan SAP. (UU No.1/2004 ps 55 ay.4)
5
DEFINISI SPIP
(PP Nomor 60 Tahun 2008)
SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
6
6
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
7
Ps. 4
Lingkungan
Pengendalian
Ps. 13
Penilaian Risiko
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Kepemimpinan yang Kondusif
Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Hubungan Kerja yang Baik
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
SPIP
Ps. 18
Kegiatan
Pengendalian
Ps. 41
Informasi &
Komunikasi
Pemantauan
Pengendalian
Intern Ps. 43
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Sarana Komunikasi
Sistem Informasi
Pemantauan Berkelanjutan
Evaluasi Terpisah
Tindak Lanjut
8
9
Karakteristik Utama
Sistem Pengendalian Intern
Karakteristik utama SPI:
1. Tujuan organisasi sebagai
pengarah (A Business
Objective-Driven Approach )
2. Proses
3. Pengendalian 2 tingkatan (Two
Levels of Controls)
4. Pendekatan holistik dan
terintegrasi
5. Fleksibel, Adaptable, No “OneSize-Fits-All Approach”
6. The People Factor
7. Memberi keyakinan memadai
(Reasonable Assurance)
PP 60/2008
1. Pasal 1(1); 2(2);
3(2); 16(a); 17
2. Pasal 1(1)
3. Pasal 13(3); 18
4. Pasal 3(2)&
penjelasannya
5. Pasal 3(2) &
penjelasannya,
6. Pasal 1(1),
Penjelasan Umum
par 3
7. Pasal 1(1); 2(3)
Ref:
•
•
•
Integrated Framework (COSO)
IC-Lynford Graham
SOX 404- Michael Ramos
10
10
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
 Kondisi dalam Instansi Pemerintah yang
mempengaruhi efektivitas SPIP
 Mengarahkan kompetensi teknis dan
komitmen etika untuk mencapai
pengendalian intern yang efektif
 Merupakan Tone at the Top
 Merupakan unsur dominan yg
mempengaruhi unsur lainnya
 Berupa soft control dan hard control
11
11
Lingkungan Pengendalian
(ps.4 PP60/2008)
Penegakan
Integritas Dan Nilai
Etika
Komitmen
Terhadap
Kompetensi
Kepemimpinan
Yang Kondusif
Struktur
Organisasi yg
Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian
Wewenang &
Tanggung Jawab
Yang Tepat
Kebijakan Yang
Sehat Tentang
Pembinaan SDM
Peran APIP Yang
Efektif
Hubungan Kerja
yg Baik dengan
Instansi
Pemerintah Terkait
12
Bagaimana Melakukan Evaluasi Lingkungan
Pengendalian?
Menggunakan Metode CSA
Output:
Peta Lingkungan Pengendalian
13
Langkah Kerja Evaluasi Lingkungan Pengendalian
IDENTIFIKASI MASALAH
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
PETA
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
SUSUN
RENCANA
PERBAIKAN
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
MENILAI KONDISI
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN SESUAI
KRITERIA PP 60 (Pasal 4-11)
14
IDENTIFIKASI MASALAH LINGKUNGAN
PENGENDALIAN SESUAI KRITERIA PP 60
FORM ELP 1 : HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN
NO
1
HASIL
AUDIT/WAWANCARA/
REVIU LAINNYA
2
KETERKAITAN DENGAN UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN
REF
3
SU 1
4
SU 2
5
SU 3
6
SU 4
7
SU 5
8
SU 6
9
SU 7
10
SU 8
11
KESIMPULAN
....................................................
(Uraikan hasil penilaian risiko lingkungan pengendalian, baik kekuatan maupun kelemahannya. Buat simpulan atas
setiap sub unsur lingkungan pengendalian yang terkait)
15
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
16
PENILAIAN RISIKO
(Pasal 13,14,15,16,17)
IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISIS RISIKO
PETA RISIKO
17
RISIKO
Kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran instansi pemerintah
(PP 60/2008).
18
UNSUR-UNSUR RISIKO
 Kejadian atau peristiwa yang dapat terjadi.
 Memiliki dampak atau konsekuensi (jika terjadi, risiko akan
membawa akibat atau konsekuensi terhadap tujuan organisasi).
 Kemungkinan kejadian (risiko masih berupa kemungkinan atau
diukur dalam bentuk probabilitas).
– Selain dari unsur-unsur risiko di atas, ada satu hal lagi yang juga mutlak ada
dalam penilaian risiko, yaitu adanya tujuan, baik tujuan tingkat instansi maupun
tujuan di tingkat kegiatan.
19
PETA RISIKO
Probabilitas
Sangat Sering
(4)
Sering
(3)
Tidak Ditoleransi
Tidak Diinginkan
Jarang
(2)
Dapat Ditoleransi
Diterima
Sangat Jarang
(1)
Sangat Kecil
(1)
Kecil
(2)
Besar
(3)
Sangat
Besar (4)
Dampak
20
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
21
KEGIATAN PENGENDALIAN
kebijakan dan prosedur yang dapat
membantu memastikan
dilaksanakannya arahan pimpinan
Instansi Pemerintah untuk
mengurangi risiko yang telah
diidentifikasi selama proses
penilaian risiko
22
Kegiatan Pengendalian
Tinggi
DAMPAK
Risiko Melekat
Risiko Residu
Selera Risiko
Rendah
Rendah
PROBABILITAS
Tinggi
23 23
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
24
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
– Pimpinan
Instansi
Pemerintah
wajib
mengidentifikasi,
mencatat,
dan
mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan
waktu yang tepat (pasal 41, PP 60 Tahun 2008).
– Komunikasi
atas
informasi
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 wajib diselenggarakan
secara efektif (pasal 42 ayat 1, PP 60).
25
Informasi dan Komunikasi





Tujuan instansi
Lingkungan Pengendalian
Risiko
Kegiatan Pengendalian
Pemantauan
26
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
27
Pemantauan Pengendalian Intern
(Pasal 43)
1. Pemantauan berkelanjutan
2. Evaluasi Terpisah
3. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan
reviu lainnya
28
Tujuan Pemantauan
1. Menyediakan informasi
berjalan secara efektif
tertentu.
apakah SPIP
dalam periode
2. Mengidentifikasi kelemahan SPIP
3. Mengkomunikasikan
kelemahan
SPIP
secara tepat waktu kepada para pihak
terkait untuk perbaikan
29
Desain dan Implementasi
Pemantauan
 Prioritas risiko : Evaluasi pengendalian dalam lingkup risiko yang
berarti (lihat Form Pemantauan)
 Pengendalian kunci: memilih pengendalian yg tepat dalam evaluasi
terhadap beberapa atau seluruh 5 unsur pengendalian.
 Identifikasi informasi yang dapat menyimpulkan efektifitas
pengendalian intern.
 Implementasi prosedur pemantauan yang terdiri dari pemantauan
berkelanjutan dan evaluasi terpisah
30
Pengendalian
Dasar Awal
Tidak Ada
Perubahan
Kesimpulan
Direvalidasi
Perubahan yg
Teridentifikasi
Perubahan yg
Teridentifikasi
Perubahan yg
Teridentifikasi
Proses Perubahan Manajemen
Perubahan
Verifikasi
31
Revalidasi/Update
Pengendalian
Dasar
Pemantauan Berkelanjutan & Evaluasi
Terpisah Secara Periodik
BEBERAPA PENYEBAB KEGAGALAN
IMPLEMENTASI SPIP
 SPIP tidak dirancang dengan baik di awal
 SPIP tidak dilaksanakan dengan baik di awal
 Tidak fleksibel terhadap perubahan (risiko, orang, proses,
teknologi, dsb.)
 Dirancang dan dilaksanakan dengan baik, namun
perubahan pelaksanaannya membuat tidak efektif
mengelola reisiko
32
TAHAPAN PERCEPATAN IMPLEMENTASI
SPIP
TAHAP 1:
- Sosialisasi
- Risk Briefing
- Risk workshop
- Workshop atas Keg
Peng
TAHAP 2:
TAHAP 3:
Workshop atas desain
monitoring SPIP
• Workshop atas Evaluasi
Lingkungan Pengendalian
(CEE Survey)
• Workshop atas desain
Informasi dan komunikasi
• Update Peta Risiko
• Update Kegiatan
Pengendalian
TAHAP 4
Pelaksanaan
Pemantauan
EfektivitasSPIP
- Training Internal Audit
• Risk Register
• Keg.Pengendalian
eksisiting
• Keg Pengendalian
baru
• Peta Lingkungan
•
•
Pengendalian
Renc Informasi dan
Komunikasi
Up-date Kegiatan
Pengendalian dan
Peta Risiko
•
Desain & Rencana
Pemantauan SPIP
• Laporan Hasil
Pemantauan Efektivitas
Pengendalian Intern
33
Download