i PENINGKATAN INTEGRITAS BASIS DATA SPASIAL PBB MELALUI PENERAPAN ENTERPRISE RULE TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : SUNARYO NIM : 25106019 Program Magister Teknik Geodesi dan Geomatika Bidang Pengutamaan Administrasi Pertanahan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 ii LEMBAR PENGESAHAN TESIS PENINGKATAN INTEGRITAS BASIS DATA SPASIAL PBB MELALUI PENERAPAN ENTERPRISE RULE Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya, baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain, baik di ITB maupun Institusi Pendidikan lainnya. Bandung, Maret 2008 Penulis, Sunaryo NIM. 25106019 Bandung, Maret 2008 Pembimbing: Pembimbing I Pembimbing II Bambang Edhi Leksono, Dr., Ir., M.Sc. NIP. 131 414 794 Dicky Soeria Atmadja, Ir., MEIE. Mengetahui Program Studi Magister dan Doktor Teknik Geodesi dan Geomatika Ketua, Agung Budi Harto, Dr., Ir., M.Eng. NIP. 132 052 382 iii CATATAN KHUSUS Tesis ini telah diulas dan dinilai dengan memperhatikan substansi tata cara penulisan dan penayangan oleh Ir. Dwi Hendratmo Widyantoro, M.Sc., Ph.D. dari Prodi Teknik Informatika ITB, melalui sidang terbuka pada tanggal 6 maret 2008 jam 14.00 s/d 16.00 di ruang 3104 lantai 2 Labtek IX-C ITB. Pengulas, Dwi Hendratmo W., Ir., M.Sc., Ph.D. NIP. 132 084 094 iv Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata. (QS Al-Ahzab:36) Tesis ini dipersembahkan untuk: Allah SWT, semoga bernilai ibadah Bunda, ghiFari & zhaFira, terima kasih atas doa, cinta dan pengertiannya ABSTRAK PENINGKATAN INTEGRITAS BASIS DATA SPASIAL PBB MELALUI PENERAPAN ENTERPRISE RULE Oleh : Sunaryo NIM : 25106019 Keberadaan basis data PBB baik berupa data atribut maupun data spasial mempunyai peranan penting dalam menunjang kegiatan administrasi PBB di semua level organisasi DJP. Akan tetapi pentingnya peranan tersebut tidak diimbangi dengan kehandalan sistem informasi untuk pengelolaannya. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya data yang tidak valid dalam basis data spasial PBB. Sistem Informasi Geografis PBB (SIG PBB) sebagai sistem informasi pengelola data spasial PBB mempunyai beberapa kelemahan terutama pada basis data spasialnya. Kelemahan tersebut dapat mengakibatkan beberapa permasalahan yang terkait dengan integritas data spasial. Dari permasalahan yang ada berdampak kurang baik bagi kegiatan administasi PBB. Perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Pada penelitian ini dilakukan penerapan enterprise rule pada basis data spasial melalui penyusunan dan transformasi enterprise rule ke dalam SMBD (sistem manajemen basis data). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan integritas basis data spasial. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis basis data spasial eksisting, penyusunan enterprise rule data spasial, perancangan transformasi enterprise rule pada SMBD melalui rancang ulang basis data spasial, implementasi rancangan pada SMBD Oracle serta pengujian dan analisis. Berdasarkan hasil pengujian, basis data spasial PBB hasil proses rancang ulang mampu meningkatkan integritas data spasial PBB melalui pencegahan masuknya berbagai data spasial yang salah (tidak valid) ke dalam sistem basis data. Beberapa kelemahan basis data yang ada sebagaian besar dapat diatasi melalui penerapan enterprise rule. Namun demikian, masih diperlukan pengujian basis data yang komprehensif di KPBB atau KPP Pratama untuk mengetahui kemampuan basis data spasial sebenarnya. Kata kunci : integritas data spasial, enterprise rule i ABSTRACT Improvement of PBB’s Spatial Database by Applying the Enterprise Rule By: Sunaryo NIM : 25106019 Both of PBB (Land and Building Tax) database, attribute data and spatial data, are important to support PBB administrative activities at all DGT (Directorate General Taxes) organization level. However, the importances of them are not followed by reliability of the information system management. This can be seen from the large number of invalid PBB spatial database. PBB Geographic Information System (PBB SIG) that manage PBB database has some weaknesses, particularly spatial database. The weaknesses may pose some problems related to spatial data integrity. These problems give unfavorable impact for PBB administrative activities. Some accomplishments are required to conquer the problems. This research applies enterprise rules in spatial database by compiling enterprise rules and transforms them into the DBMS (database management system) in order to improve the spatial database integrity. The methodologies of this research are analysis of existing PBB spatial database, compiling spatial database enterprise rules, transforming enterprise rules in DBMS by spatial database reengineering, implementation into Oracle DBMS, testing and analysis. According to the test results, the PBB spatial database reengineering is capable to improve PBB spatial database integrity by prevention of invalid spatial database entrance into DBMS. A large number of weaknesses of the existing database can be solved by enterprise rules application. However, a comprehensive database test in KPPBB or KPP Pratama is required to recognize its actual capability. Key Word: spatial database integrity, enterprise rule ii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. iii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, Rabb seluruh mahkluk dan alam. Atas kuasa dan kehendak-Nya tesis ini bisa selesai. Tesis ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Magister Teknik Geodesi dan Geomatika, Bidang Pengutamaan Administrasi Pertanahan, Institut Teknologi Bandung. Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada : 1. Pimpinan Direktorat Jenderal Pajak atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti pendidikan di ITB; 2. Bapak Dr. Ir. Bambang Edhi Leksono, M.Sc, Ketua Progam Magister Administrasi Pertanahan sekaligus Pembimbing I dan dosen wali; 3. Bapak Ir. Dicky Soeria Atmadja, MEIE, selaku pembimbing II, yang dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis; 4. Bapak Dr. Ir. Agung Budi Harto, M.Eng, Ketua Program Magister dan Doktor Teknik Geodesi dan Geomatika, ITB; 5. Seluruh pengajar dan staf pada Program Magister Administrasi Pertanahan, ITB; 6. Bapak Ir. Dwi Hendratmo Widyantoro, M.Sc., Ph.D, selaku reviewer yang telah memberikan masukan berharga pada tesis. 7. Bapak Samsul Hadi, MT dan Bapak Ir. Didik Wihardi, MS., selaku penguji tesis. 8. Rekan-rekan MAP ITB-DJP angkatan 4. Penulis telah berusaha melakukan yang terbaik, namun manusia tidak ada yang sempurna sehingga kritik dan saran sangat diharapkan. Bandung, Maret 2008 Sunaryo iv DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................... i ABSTRACT ............................................................................................................ ii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv DAFTAR ISI ........................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xii Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 1 I.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 I.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 2 I.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................ 3 I.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3 I.5 Batasan Penelitian ............................................................................... 3 I.6 Metodologi .......................................................................................... 3 I.7 Sistematika Penulisan ......................................................................... 5 Bab II Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7 II.1 Data Spasial ....................................................................................... 7 II.1.1 Model Data Spasial ............................................................... 7 II.1.2 Kesalahan Data Spasial ......................................................... 9 II.1.3 Hubungan Spasial ................................................................ 12 II.2 Basis Data Spasial ........................................................................... 13 II.3 Integritas Data ................................................................................. 14 II.3.1 Pengertian Integritas Data ................................................... 14 II.3.2 Batasan Integritas (Integrity Constraints) ........................... 15 II.4 Enterprise Rule ................................................................................ 17 II.5 Konsep Oracle Spasial..................................................................... 17 II.5.1 Representasi Data ................................................................ 18 II.5.2 Model Data .......................................................................... 18 v vi II.5.3 Model Relasional Objek ...................................................... 19 II.6 Penelitian Terdahulu........................................................................ 20 II.6.1 Penelitian tentang Basis Data Spasial PBB ......................... 20 II.6.2 Penelitian tentang Integirtas Data Spasial ........................... 21 Bab III Analisis Basis Data Spasial PBB Eksisting dan Solusi Pemecahan Permasalahan ............................................................................................ 22 III.1 Analisis Basis Data Spasial PBB Eksisting ................................... 22 III.2 Permasalahan Yang Ada ................................................................ 25 III.3 Dampak Permasalahan ................................................................... 31 III.4 Solusi Pemecahan Permasalahan ................................................... 32 Bab IV Perancangan dan Implementasi ................................................................ 34 IV.1 Aturan-aturan Mengenai Data Spasial PBB .................................. 34 IV.2 Perancangan Penerapan Enterprise Rule ....................................... 39 IV.2.1 Penyusunan Enterprise Rule .............................................. 39 IV.2.2 Perancangan Transformasi Enterprise Rule pada SMBD .. 40 IV.2.3 Perancangan Konseptual .................................................... 43 IV.2.4 Perancangan Fisikal ........................................................... 46 IV.3 Implementasi .................................................................................. 51 IV.3.1 Persiapan Implementasi ..................................................... 51 IV.3.2 Implementasi Rancangan Basis Data Spasial .................... 52 IV.3.2.1 Pembuatan skema SIG PBB................................ 52 IV.3.2.2 Pembuatan Tablespace ....................................... 52 IV.3.2.3 Eksekusi Skrip Basis Data .................................. 53 IV.3.2.4 Eksekusi Skrip Trigger ....................................... 53 Bab V Analisis Hasil Perancangan ....................................................................... 54 V.1 Persiapan Pengujian ........................................................................ 54 V.1.1 Perencanaan Pengujian........................................................ 54 V.1.2 Data yang Digunakan .......................................................... 54 V.1.3 Pemasukan Data .................................................................. 55 V.2 Pelaksanaan Pengujian dan Analisisnya ......................................... 55 V.2.1 Kesalahan ID Data Spasial .................................................. 56 vii V.2.2 Data Spasial yang ID-nya Ada Tetapi Objeknya Tidak Ada (Null) ................................................................................. 57 V.2.3 Kesalahan Karena Kondisi Geometri dan Topologi ........... 59 V.2.4 Kesalahan Penempatan Objek Data Spasial pada Layer ..... 60 V.2.5 Kesalahan Hubungan Spasial Objek Data Spasial ............. 61 V.2.6 Kesalahan Pemilihan Sistem Proyeksi dan Zona ................ 63 V.3 Hasil Analisis .................................................................................. 64 Bab VI Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 66 VI.1 Kesimpulan .................................................................................... 66 VI.2 Saran .............................................................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Daftar entitas, atribut dan relasi antar entitas model data konseptual ............................................................................ Lampiran B Daftar tabel, deskripsi Kolom/kolom dan daftar hubungan referensi (foreign key) ......................................................... Lampiran C 69 71 Tablespace C.1 Daftar tablespace dan penggunannya ........................... 76 C.2 Skrip pembuatan tablespace ......................................... 77 Lampiran D Beberapa Contoh Algoritma Trigger Data Spasial ............. 78 Lampiran E Skrip pembuatan basis data ................................................. 82 Lampiran F Skrip pembuatan triggers .................................................... 88 Lampiran G Skrip pembuatan functions .................................................. 105 Lampiran H Skrip program pemindahan data ke skema SIGPBB ........ 110 Lampiran I Contoh tampilan data dan pesan error saat pengujian basis data ...................................................................................... viii 114 DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Metodologi penelitian ............................................................ 4 Gambar II.1 Struktur model data raster ...................................................... 8 Gambar II.2 Berbagai kesalahan bentuk geometri dan topologi ............... 11 Gambar II.3 Macam-macam hubungan topologi ....................................... 13 Gambar II.4 Tipe geometri pada Oracle Spasial ........................................ 18 Gambar III.1 Model konseptual basis data spasial PBB .............................. 23 Gambar III.2 Akses terhadap basis data spasial dan atribut pada SIG PBB 24 Gambar III.3 Contoh kesalahan ID data spasial (NOP<18 digit) ................ 26 Gambar III.4 Contoh data spasial tidak ada (a).Objek kosong (null) pada layer bidang ............................ 27 (b).Objek kosong (null) pada layer jalan ............................... 27 Gambar III.5 Contoh kesalahan representasi objek bidang (duplicate line) 28 Gambar III.6 Contoh kesalahan penempatan objek pada layer (objek jalan dan sungai berada di layer bidang) ............................. Gambar III.7 29 Contoh kesalahan hubungan spasial objek pada layer dalam dan antar layer ........................................................................ 30 Gambar IV.1 Model konseptual basis data spasial hasil perancangan ........ 45 Gambar IV.2 Model fisikal basis data spasial hasil perancangan ................ 48 Gambar V.1 Transaksi insert tabel blok dimana primary key-nya tidak lengkap (KD_BLOK kosong) ................................................ Gambar V.2 57 Tampilan wilayah kelurahan yang objek data spasialnnya tidak ada ................................................................................. 58 Gambar V.3 Tampilan error saat menghapus objek wilayah kelurahan .... 58 Gambar V.4 Overshoot pada objek bidang ................................................ 59 Gambar V.5 Tampilan error saat melakukan perubahan objek bidang yang overshoot ....................................................................... 60 Gambar V.6 Objek jalan pada layer bidang ............................................... 61 Gambar V.7 Terdapat perpotongan (overlap) pada bidang yang berbatasan .............................................................................. ix 62 x Gambar V.8 Tampilan error saat transaksi perubahan bidang yang berpotongan ........................................................................... Gambar V.9 Contoh tampilan kesalahan pemilihan sistem proyeksi dan zona ........................................................................................ Gambar V.10 62 63 Pesan error saat insert objek wilayah kelurahan dengan memilih sistem proyeksi yang salah (Non-Earth) ................ 63 DAFTAR TABEL Tabel II.1 Contoh representasi data vektor dan atributnya ....................... 9 Tabel II.2 Sumber dan Jenis Kesalahan Data Spasial ............................... 10 Tabel III.1 Struktur layer basis data spasial PBB ...................................... 22 Tabel IV.1 ID Objek pada layer .................................................................. 34 Tabel IV.2 Jenis-jenis representasi objek data spasial PBB ....................... 34 Tabel IV.3 Daftar objek data spasial beserta layernya ............................... 35 Tabel IV.4 Hubungan spasial antar objek data spasial PBB yang diperbolehkan ............................................................................ Tabel IV.5 35 Contoh gambar hubungan spasial antar jenis representasi objek ......................................................................................... 37 Tabel IV.6 Rancangan transformasi enterprise rule pada SMBD ....…...... 40 Tabel IV.7 Tanda hubung antar entitas ....................................................... 45 Tabel IV.8 Daftar trigger dan fungsinya ..................................................... 49 Tabel IV.9 Objek-objek basis data hasil dari sub menu generate .............. 51 Tabel V.1 Skenario kesalahan data untuk pengujian basis data spasial ... 56 Tabel V.2 Hasil pengujian basis data spasial hasil perancangan ............... 64 xi DAFTAR ISTILAH BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan DJP (Direktorat Jenderal Pajak) adalah unsur pelaksana Departemen Keuangan yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi dengan kebijakan yang teknis di bidang perpajakan sesuai ditetapkan oleh menteri keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Enterprise rule adalah aturan-aturan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan-hubungan (keterkaitan atau relasi) antara satu entitas dengan entitas lainnya beserta prosedur atau fungsi yang dapat dikenakan terhadap entitas-entitas yang bersangkutan. Entitas adalah objek atau kejadian yang ada pada dunia nyata. Export adalah suatu proses mengekstraksi data yang ada pada backup dan ditempatkan kembali pada basis data. Geocoding adalah proses untuk mencocokkan (matching) objek yang ada pada peta dengan data atribut yang ada pada tabel. Import adalah suatu proses untuk menggandakan data yang ada pada basis data dan disimpan pada file backup Integritas Data adalah keutuhan dan kesatuan data dalam basis data sehingga data tersebut dapat menjadi sumber informasi yang dapat digunakan KANWIL DJP (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak) adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Konversi adalah proses mengubah format data dari satu format ke format lainnya. KP PBB (Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan) adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) xii xiii dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam wilayah wewenangnya. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) adalah pajak pusat yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan. Query adalah proses meminta data yang ada pada basis data. Referential integrity adalah hubungan antar tabel pada basis data yang berfungsi untuk menjaga integritas data. Restore adalah istilah untuk mengembalikan data pada backup ke basis data. Role adalah kumpulan dari privilege Sharing folder adalah metode pada sistem operasi untuk memberikan wewenang kepada pengguna lain dalam satu komputer atau komputer lainnya untuk melakukan operasi pada folder tertentu. SIG PBB (Sistem Informasi Geografis PBB) adalah sistem yang dirancang terintegrasi dengan aplikasi SISMIOP dengan menekankan pada analisis secara spasial yang selama ini tidak dapat ditangani oleh aplikasi SISMIOP. SISMIOP adalah sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data objek dan subjek PBB dengan bantuan komputer, sejak dari pengumpulan data, pemberian identitas objek pajak, perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran, pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada WP melalui Pelayanan Satu Tempat. SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. SMBD Spasial adalah SMBD yang memiliki kemampuan untuk mengelola data spasial. Tablespace adalah objek internal Oracle yang digunakan untuk menyimpan objek-objek basis data secara logikal. Trigger adalah program yang dieksekusi secara otomatis oleh sistem basis data sebagai akibat dari perubahan (insert, update, delete) basis data.