Tumbuhan Tapak Dara dan Kanker Payudara Hingga hari ini, kanker masih menjadi momok yang sangat menakutkan. Para pakar kesehatan bahkan memasukkannya dalam lima besar penyakit yang sering mengakibatkan kematian. Penyakit ini memang sangat sulit untuk diusir. Meskipun dioperasi, kanker dapat muncul kembali tanpa diketahui. Untuk menyembuhkannya, penderita tidak saja menjalani proses pengobatan modern, tetapi juga bisa dengan menggunakan cara tradisional. Dari sejumlah penelitian, sejumlah pakar berhasil menemukan beberapa jenis tumbuhan yang dinilai efektif dalam mengobati kanker, salah satunya adalah tumbuhan tapak dara. Tumbuhan ini memang telah lama terdengar sebagai obat yang efektif untuk menyembuhkan kanker, bahkan saat ini sedang ada penelitian lanjutan di beberapa laboratorium. Salah satu kanker yang dapat disembuhkan oleh tumbuhan tapak dara ini adalah kanker payudara. Gejala kanker payudara ini berawal dari adanya benjolan seperti bisul, tetapi lama kelamaan melebar dan membesar di sekitar puting susu. Benjolan itu mengeras apabila diraba dan sakitnya tak kunjung hilang. Akan bertambah buruk lagi apabila sampai mengganda dan meradang. Peradangan yang disertai dengan perdarahan biasanya merupakan gejala awal dari kanker. Gejala ini disebabkan karena perkembangan sel-sel atau jaringan abnormal secara tak terbatas dengan sangat cepat. Tidak terkendalinya pembentukan jaringan tersebut akan merugikan jaringan normal di sekitarnya. Akibatnya, jaringan normal itu menjadi rusak dan terdesak. Sel-sel abnormal yang dikenal dengan kanker ini selalu berpindah melalui jaringan tempat mereka berada. Suatu waktu dapat menjangkau bagian yang lebih jauh secara metastatis. Penularan ke seluruh tubuh biasanya melalui kelenjar getah bening atau limpa. Setelah itu baru ke jaringan lain. Pada penderita kanker payudara, yang diserang adalah kulit maupun jaringan ikat (karsinoma). Penyebabnya sampai saat ini masih belum jelas. Menurut Walter H. Lewis dalam Medical Botany, ada beberapa faktor yang berperan dalam tumbuhnya kanker payudara; gangguan hormonal (terutama estrogen pada wanita), luka berat, kegagalan dalam perawatan setelah kehamilan, penyakit peradangan tumor jaringan ikat (fibrocytis), dan gangguan virus pada kelenjar susu. Pengobatan dan pencegahan secara medis terhadap kanker payudara melalui pengangkatan tumor, kemoterapi, atau radio-terapi ternyata menemui kendala. Tak beberapa lama, kankernya bisa muncul kembali. Tak heran kalau kemudian penderita beralih untuk mencoba pengobatan dengan menggunakan tanaman (herb therapy) dengan berbagai alasan. Dari suatu studi etnobotani di beberapa daerah, tumbuhan tapak dara menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam hal pengobatan di masyarakat. Misalnya, para pakar dari laboratorium Universitas Western, Ontario, yang melakukan uji coba berkali-kali dan kemudian memperoleh hasil yang positif. Dari hasil uji coba tersebut, tanaman tapak dara bisa digunakan sebagai bahan pencegahan dan penumpas sel kanker. Menurut para peneliti dari Kanada itu, beberapa senyawa alkaloid dari ekstrak kasar tapak dara secara drastis mampu menurunkan jumlah sel darah putih, khususnya butir-butir dalam protoplasma (granulum), pada tikus-tikus yang menjadi bahan percobaannya. Ekstrak tadi juga sangat menekan aktivitas sumsum tulang pada tikus yang menderita leukemia. Dari pengamatan in vitro, pengaruh senyawa aktif tapak dara yang melawan sel darah putih ternyata juga sangat luar biasa. Senyawa tadi juga aktif menghalangi perkembangan sistem sirkulasi tumor. Dengan pengembangan teknologi, akhirnya tapak dara berperan penting pada komersialisasi produk vinblastine dan vincristine sebagai senyawa anti kanker secara kemoterapi. Dalam mengobati kanker payudara, diperlukan campuran tapak dara, buah adas dan kulit kayu manis, ketiganya dicuci dan direbus dengan tiga cangkir air, kemudian diminum. Produk komersial dari vinblastine dan vincristine dalam perdagangan obat dikenal dengan nama vincaleukoblastine sulfate (vinblastine sulfate, VLB, Velban) dan leurocristine sulfate (vincristine sulfate, VCR, Oncovin). Seperti jamur mistake, daun dan juga teh hijau yang sudah dijual dalam bentuk tablet, tanaman tapak dara juga sudah menjadi bahan baku obat komersial. Salah satu perusahaan Amerika yang aktif dengan mengembangkan produk-produk yang berasal dari tumbuhan memproduksi senyawa anti kanker vinblastine dan vincristine ini.