FOTO PROFIL FACEBOOK DAN IDENTITAS PRIBADI (Studi

advertisement
FOTO PROFIL FACEBOOK DAN IDENTITAS PRIBADI
(Studi Korelasi Mengenai Pengaruh Foto Profil Facebook terhadap Identitas
Pribadi pada Siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan)
Paulus Salvatore Sinaga
090904059
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Foto Profil Facebook dan Identitas Pribadi (Studi
Korelasional Mengenai Pengaruh Foto profil Facebook terhadap Identitas Pribadi
Pengguna Facebook pada Siswa-Siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan).
Penelitian ini menggunakan teori Komunikasi Simbolik, Media Baru Internet, dan
Identitas. Analisis data menggunakan teknik analisis tabel tunggal, analisis tabel
silang, dan uji hipotesis dengan rumus Koefisien Relasi Tata Jenjang Spearman
melalui SPSS versi 13.0 dan skala Guilford. Penarikan sampel menggunakan
teknik simple random sampling. Penarikan sampel menggunakan tabel random
sampling. Populasi adalah Siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan
angkatan 2013/2014 sebanyak 257 orang jumlah siswa kelas XII IPA sebanyak
140 orang dan jumlah siswa kelas XII IPS sebanyak 117 orang. Teknik penarikan
sampel menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat
kepercayaan 90%, jadi total sampel adalah 72 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan dua cara, yaitu Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan. Hasil
penelitian adalah “Terdapat Hubungan yang Rendah tapi Pasti antara Foto Profil
Facebook terhadap Identitas Pribadi pada siswa-siswa Kelas XII SMA Budi
Murni I Medan” dengan angka korelasi sebesar 0,285. Tingkat signifikansi hasil
hipotesis menggunakan penghitungan nilai tabel temuan. Nilai tabel temuan
adalah 0,15. Hasilnya, hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan.
Kata Kunci: Foto Profil dan Identitas Pribadi
PENDAHULUAN
Facebook.com merupakan situs jejaring sosial yang sekarang sudah
menjadi sarana bagi banyak orang untuk mendistribusikan pesan, baik itu pesan
verbal maupun nonverbal. Penelitian ini membahas tentang foto profil Facebook
yang merupakan bagian dari pesan nonverbal visual. Facebook menyediakan
layanan unggah foto ke penggunanya. Tercatat jika ada lebih dari 2,5 juta foto
yang diunggah oleh pengguna Facebook tiap harinya (Sumber:
http://www.merdeka.com/teknologi/fakta-fakta-menarik-dari-jejaring-sosialfacebook.html).
Internet sebagai media baru komunikasi memungkinkan kita untuk
mengakses dan bertukar informasi dengan cepat dan mudah di seluruh dunia.
Internet juga memberikan kesempatan untuk lari dari batasan identitas sehari-hari.
Salah satu hal yang menarik dari internet adalah kesempatan yang diberikannya
pada manusia untuk menampilkan diri mereka dalam berbagai cara. Kita dapat
1
mengubah gaya kita atau bereksperimen sesuka hati kita dengan mengganti usia
kita, sejarah, kepribadian, penampilan pribadi, bahkan jenis kelamin kita.
Username yang kita pilih, informasi mengenai diri yang kita beritahu dan kita
rahasiakan, informasi yang kita tampilkan dalam halaman web pribadi kita,
personal atau avatar yang kita gunakan dalam sebuah komunitas online adalah
semua aspek penting dari bagaimana orang mengatur identitas mereka dalam
dunia maya. Kesimpulannya, ketika kita mengakses Facebook berarti kita sudah
siap untuk berkomunikasi dengan orang lain dan foto profil Facebook adalah
salah satu bagian kode-kode nonverbal yang menunjukkan identitas pribadi kita.
Hal inilah yang menjadi minat peneliti untuk meneliti seberapa besar pengaruh
foto profil Facebook terhadap identitas pribadi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti ingin meneliti
seberapa besar pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi pengguna
Facebook. Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah kelompok anak remaja.
Alasan peneliti memilih kelompok anak remaja adalah kondisi perkembangan
anak remaja yang masih berada dalam tahapan mancari jati diri. Berdasarkan pada
data yang telah dipaparkan sebelumnya, kelompok anak remaja adalah kelompok
pengguna Facebook terbanyak, yaitu yang berumur 16-18 tahun. Peneliti
mengambil populasi siswa-siswa SMA Kelas XII yang pada umumnya sudah dan
yang menggunakan situs jejaring sosial Facebook. Sebagai obyek penelitian
adalah siswa-siwa SMA Kelas XII Budi Murni I Jl. Timor No. 34 Medan yang
menggunakan Facebook dalam kehidupannya. SMA Budi Murni I memiliki lokasi
yang sangat strategis, terletak di pusat kota (dekat Hotel Grand Angkasa dan
Unversitas HKBP Nommensen), tetapi berjarak kira-kira 150 meter dari jalan raya
utama sehingga tidak terdengar kebisingan mobil-mobil di lingkungan sekolah.
Dengan letak sekolah yang berada di pusat kota, menunjukkan bahwa pengaruh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah dapat dirasakan oleh
siswa-siswa tersebut, dalam proses mencari identitas diri. Sekolah ini juga
memiliki fasilitas yang lengkap untuk mengembangkan kemampuan atau bakat
anak-anak peserta didik. Sekolah ini dibangun untuk semua kalangan. Dengan
demikian peneliti memutuskan untuk memilih sekolah ini menjadi obyek
penelitian.
KAJIAN LITERATUR
1. Komunikasi
Setiap kegiatan pada umumnya mempunyai tujuan, demikian juga dengan
komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy (2003:55), fungsi kegiatan
komunikasi adalah:
a. Menginformasikan (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Mempengaruhi (to influence)
Sementara tujuan komunikasi adalah:
a. Mengubah sikap (to change the attitude)
b. Mengubah opini, pendapat, dan pandangan (to change the opinion)
2
c. Mengubah perilaku (to change the behavior)
d. Mengubah masyarakat (to change the society)
Dengan demikian, bentuk kegiatan yang dilakukan siswa-siswa Kelas XII
SMA Budi Murni I Medan dalam situs jejaring sosial Facebook adalah bentuk
komunikasi melalui media baru internet. Selain berguna untuk komunikasi,
Facebook juga menjadi alat untuk menunjukkan identitas dan jati diri.
2. Komunikasi Sebagai Simbolik
2.1. Simbol dan Kode
Pemberian arti pada simbol adalah suatu proses komunikasi yang
dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya yang berkembang pada suatu masyarakat
(Cangara, 2007:97). Oleh karena itu dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Semua kode memiliki unsur nyata
b. Semua kode memiliki arti
c. Semua kode tergantung pada persetujuan para pemakainya
d. Semua kode memiliki fungsi
e. Semua kode dapat dipindahkan, apakah melalui media atau saluransaluran komunikasi lainnya
Kode pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kode verbal
(bahasa) dan kode nonverbal (isyarat) (Cangara, 2007:99).
A. Kode Verbal
Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Bahasa
memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang
erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga
fungsi itu ialah:
a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
B. Kode Nonverbal
Kode nonverbal adalah pesan yang disampaikan dalam bentuk
komunikasi nonverbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua
isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi nonverbal mencakup semua
rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi,
yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu,
yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
2.2 Visualisasi
Elemen-elemen
dalam
visualisasi
http://www.ahlidesain.com/elemen-elemen-dalam-desain-komunikasivisual.html), antara lain:
(Sumber:
A. Tipografi
Tipografi atau tata huruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata
huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk
3
menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk
mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni
tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai
elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa
diabaikan.
B. Simbolisme
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat
tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Simbol sangat efektif digunakan
sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo.
C. Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan
subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah
untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi
tertulis lainnya.
Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak
software pembantu seperti Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD.
Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang
tinggi.
D. Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani
yaitu "photos" : cahaya dan "grafo" : melukis/menulis.) adalah proses
melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,
fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari
suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi
adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu
membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran
luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya
yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
3. Facebook
Pada Facebook terdapat halaman profil berisi segala informasi tentang
pengguna tersebut yang dapat dilihat teman dan orang lain yang berada
dijaringannya. Tampilan profil pada situs Facebook seseorang terdiri dari:
a. Info: informasi diri dasar seperti tanggal lahir, domisili tempat tinggal,
minat, organisasi atau tempat bekerja.
b. Photos: tampilan foto-foto yang ditampilkan oleh pengguna
c. Wall: pengungkapan status secara keseluruhan, comment dari teman,
pengungkapan pemikiran ataupun perasaan.
d. Notes: catatan atau tulisan mengenai berbagai macam topik
4
e. Friends: daftar teman yang juga merupakan pengguna Facebook
f. Status: keadaan saat ini, dapat juga berupa pengungkapan pemikiran dan
perasaan, serta keberadaan seorang pengguna Facebook
4. Teori Identitas
4.1 Identitas Pribadi/Individu
Identitas pribadi terdiri atas karakteristik yang membuat seseorang berbeda
dari orang lain di kelompoknya, karakteristik yang membuat unik dan bagaimana
seseorang memandang dirinya sendiri. Budaya juga berperan dalam menentukan
identitas pribadi. Orang dengan budaya yang berbeda memiliki pandangan yang
berbeda mengenai dirinya, orang lain, dan keterikatan di antara keduanya
(Samovar, dkk, 2010: 192).
4.2 Identitas Sosial
Sebagai lawan dari diri personal, diri sosial diartikan sebagai suatu
identitas kolektif yang meliputi dua komponen, yaitu:
a. Berasal dari hubungan interpersonal
b. Aspek-aspek identitas yang berasal dari keanggotaan pada kelompok yang
lebih besar dan kurang pribadi seperti ras, etnis, dan budaya.
Pada kenyataannya, identitas seseorang terdiri atas berbagai jenis identitas
yang saling berhubungan. Suatu identitas menjadi penting dan nyata tergantung
dari situasi yang ada (Samovar, dkk, 2010:186). Beberapa identitas yang
menggambarkan situasi pribadi atau individu, yaitu:
A. Identitas Rasial
SMA Budi Murni I Medan adalah sekolah yang dibangun untuk umum.
Siswa-siswanya ada yang dari ras pribumi dan ada yang dari ras Tionghoa.
Keberagaman budaya ini menyatu dalam lingkup sekolah dan dihidupi oleh siswasiswanya.
B. Identitas Etnis
Sebagai pelajar, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan
menunjukkan identitas etnis mereka. Hal ini bukan untuk menunjukkan
perbedaan, tetapi menerima keberagaman budaya dalam lingkup sekolah.
C. Identitas Gender
Sebagai pelajar dan sebagai anak-anak remaja, siswa-siswa Kelas XII
SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas gender mereka. Misalnya,
anak laki-laki lebih tertarik kepada musik dan olahraga, sedangkan anak
perempuan lebih tertarik kepada fashion dan film.
D. Identias Nasional
Sebagai pelajar, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan
menunjukkan identitas nasional mereka. Mereka yang menghormati dan
5
menghargai negaranya, mereka akan menunjukkan rasa cinta dan bangga kepada
Indonesia.
E. Identitas Regional
Sebagai pelajar yang berasal dari daerah yang berbeda, siswa-siswa Kelas
XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas regional mereka.
Misalnya mereka yang berasal dari daerah Tapanuli menampilkan karakter orang
Batak-nya lewat ikon Danau Toba, Ulos, atau bahasa Batak yang dicetak lewat
kaos oblong dan stiker.
F. Identitas Organisasi
Sebagai pelajar dan sebagai anak-anak remaja yang selalu aktif berkarya,
siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas
organisasi apa yang mereka ikuti atau identitas komunitas apa yang mereka ikuti.
Misalnya, mereka yang tergabung dalam kepengurusan OSIS, kelompok
ekstrakulikuler paskibra, sanggar seni, dan olahraga yang ada di sekolah;
komunitas yang mereka ikuti di luar sekolah akan menampilkan identitas mereka
sesuai dengan organisasi atau komunitas mereka sendiri.
2.2 Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya, kerangka
konsep yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas/Independent Variable (X) adalah variabel yang
menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat/dependent
variable (Pohan, dkk, 2012: 12). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah foto profil Facebook.
b. Variabel terikat/Dependent Variable (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjaadi akibat karena adanya variabel
bebas/independent variable (Pohan, dkk, 2012:12). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah identitas pribadi.
c. Karakteristik Responden merupakan ciri-ciri responden yang akan
dijadikan sampel pada penelitian. Karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah jenis kelamin, jurusan, minat dan bakat, frekuensi
menggunakan Facebook, dan perangkat yang digunakan.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan penggunaan metode
korelasional, maka penelitian ini diarahkan untuk menganalisis apakah terdapat
hubungan antara Foto Profil Facebook dan Identitas Pribadi Pengguna Facebook
pada Siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uji hipotesis pada tabel di atas yang diperoleh melalui
program SPSS versi 13.0, diperoleh hasil koefisien korelasi (rs) sebesar 0,285.
Dari tabel dapat dilihat bahwa pada rs 0,285 terlihat angka signifikansi (sig-
6
2tailed) = 0,15 yang berarti bahwa angka signifikansi > 0,05 yang berarti
hubungan tidak signifikan yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Maka
disimpulkan bahwa foto profil Facebook tidak berkorelasi secara signifikan
dengan identitas pribadi pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan.
Untuk mengukur derajat hubungan ini, digunakan nilai rs menurut
Guilford yaitu sebagai berikut:
≤ 0,20
= hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 – 0,39
= hubungan rendah, tapi pasti
0,40 – 0,70
= hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90
= hubungan yang tinggi; kuat
≥ 0,90
= hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Berdasarkan uraian Guilford di atas diketahui bahwa kedua variabel dalam
penelitian ini menunjukkan hubungan rendah tapi pasti karena rs berada di antara
0,20 – 0,39. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah tapi
pasti antara foto profil Facebook terhadap identitas pribadi siswa-siswa SMA
Budi Murni I Medan.
Berdasarkan hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji
hipotesis adalah 0,285 sesuai dengan kaidah Spearman rs koefisien rs > 0, maka
hipotesis diterima. Signifikansi korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih
besar dari 0,05 (0,15 > 0,05) dengan tanda * (flag of significant) yang
menunjukkan kedua variabel tidak berkorelasi secara signifikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelititan ini ditolak dan
hubungannya tidak signifikan.
PEMBAHASAN
Setelah melalui tahapan analisis data yang dilanjutkan dengna uji hipotesis
menggunakan program SPSS 13.0, hasil penelitian menunjukkan bahwa Ha :
terdapat pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi siswa-siswa
SMA Budi Murni I Medan ditolak. Hubungan tersebut memiliki nilai rendah tapi
pasti.
Melihat hubungan foto profil Facebook yang merupakan kode nonverbal
terhadap identitas pribadi/identitas individu pada siswa-siswa SMA Budi Murni I
Medan, peneliti memilih enam faktor pengukuran identitas pribadi/individu yang
dikemukakan oleh Samovar, yaitu identitas rasial, identitas etnis, identitas gender,
identitas nasional, identitas regional, dan identitas organisasi. Menurut Pinney,
tujuan utama dari masa remaja adalah membentuk identitas dan mereka yang
gagal dalam mencapai identitas yang aman akan dihadapkan pada kerumitan
identitas itu sendiri, kejelasan akan siapa diri mereka, dan apa peranan mereka
dalam hidup. Perkembangan identitas berperan penting bagi kejiwaan seseorang.
Identitas merupakan konsep yang abstrak, kompleks dan dinamis. Identitas itu
tidak mudah untuk diartikan, sehingga ada banyak gambaran yang disediakan oleh
ahli ilmu komunikasi. Gardiner dan Kosmitzki, melihat identitas sebagai definisi
diri seseorang sebagai individu yang berbeda dan terpisah, termasuk perilaku,
kepercayaan, dan sikap. Ting-Toomey, menganggap identitas sebagai konsep diri
yang direfleksikan atau gambaran diri bahwa kita berasal dari keluarga, gender,
7
budaya, etnis, dan proses sosialisasi individu. Identitas pada dasarnya merujuk
pada pandangan reflektif mengenai diri kita sendiri ataupun persepsi orang lain
mengenai gambaran diri kita. Martin dan Nakayama, menyatakan identitas
sebagai konsep diri sendiri, siapa kita sebagai seorang manusia.
Tabel silang menunjukkan hubungan antara variabel kelompok dalam foto
profil Facebook dengan variabel dalam kelompok identitas pribadi pada siswasiswa SMA Budi Murni I Medan. Dengan jumlah n=72 maka angka ttabel=1,645
diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara variabel dalam kelompok foto
profil Facebook dengan variabel dalam kelompok identitas pribadi.
Pembahasan uji hipotesa ini merupakan akhir dari keseluruhan analisis
data. Selanjutnya akan dibuat beberapa kesimpulan berdasarkan hasil hipotesa
yang diperoleh.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh foto profil
Facebook terhadap identitas pribadi pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan.
Walaupun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh foto profil
Facebook terhadap identitas pribadi siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan, dapat
disimpulkan bahwa foto-foto profil yang diunggah oleh siswa-siswa SMA Budi
Murni I Medan berpengaruh terhadap identitas pribadi pada siswa-siswa SMA
Budi Murni I Medan.
2. Saran Responden Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama penelitian, peneliti
melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Saran ini diharapkan dapat menjadi
masukan yang positif demi kebaikan bersama. Adapun saran tersebut adalah
sebagai berikut:
2.1 Saran Responden Penelitian
1. Foto-foto yang diunggah pada media sosial Facebook pada dasarnya baik,
namun responden mengharapkan setiap pengguna Facebook harus berani
menampilkan konsep diri sesuai dengan identitas pengguna Facebook
yang sebenarnya untuk menciptakan hubungan komunikasi yang baik
antara sesama pengguna media sosial Facebook. Responden juga
mengharapkan agar setiap pengguna media sosial Facebook
memanfaatkan media sosial Facebook dengan sebaik-baiknya agar tidak
berpengaruh negatif bagi pengguna media sosial Facebook yang lain.
2. Responden mengharapkan kepada setiap pengguna media sosial yang
hadir saat agar menggunakannya dengan positif dana bijaksana.
2.2 Saran Dalam Kaitan Akademis
Adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan mahasiswa khususnya dalam
bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut
8
pandang yang berbedadan mendapatkan kesimpulan yang akan memperkaya
khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai
visualisasi.
2.3 Saran Dalam Kaitan Praktis
1. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan
hendaknya mempelajari terlebih dahulu dan mengerti bagaimana
menggunakan media sosial Facebook demi terciptanya hubungan
informasi dan komunikasi global yang baik dan positif. Pembelajaran ini
terdapat dalam setiap ketentutan dan kebijakan yang dibuat pihak
Facebook dalam media sosial tersebut.
2. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa Budi Murni I Medan
hendaknya mampu menjadi pengendali sosial bagi semua pengguna
Facebook yang mereka kenal dalam media sosial tersebut.
3. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan
hendaknya memanfaatkan media sosial Facebook untuk tujuan yang
positif bagi kepentingan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Allport, G. W. (1954). The Nature of Prejudice. Reading, MA: Addison-Wesley
Baron, R.A. & Donn Byrne. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga
______________________. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga
Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
____________. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta ilmu-ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta:
Kencana
Prenada Media
Collier, M. J. (1998). Researching Cultural Identity. Thousand Oaks, CA: Sage
Publication
Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
____________. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Danandjaja. (2012). Metode Penelitian Sosial: Disertai Aplikasi SPSS for
Windows. Yogyakarta: 2012
Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT Citra Aditya Bakti
___________________. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT Citra Aditya Bakti
___________________. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Febrian, Jack. (2005). Menggunakan Internet: Menjalankan Berbagai Aktivitas
Internet Melalui: PC, Note Book, Handphone, dan PDA. Bandung:
Informatika
9
Gardiner & Kosmitzki. (2008) page 154. Live Across Cultures. Thousand Oaks,
CA: Sage Publications
Hall, B. J. (2005). Among Cultures, edisi ke-2. Belmont, CA: Thomson
Wardsworth
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi. (2008). Universitas Negeri Medan
Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Kurniali, S. (2009). Step by step facebook. Jakarta: Gramedia
Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Nasution, Zulkarimein. (1989). Teknologi Komunikasi: Dalam Perspektif Dan
Latar Belakangnya. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI
Nazir, Moh. Ph. D. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Nurudin. (2003). Komunikasi Massa. Malang: Cesper
Pinney, J. S.. (1993) page 62. A Three-Stage Model of Ethnic Identity
Development in Adolescence. NY: State University of New York Press
Pohan, Syafruddin, dkk. (2012). Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal
Penelitian. Medan: PT Grasindo Monoratama
Purwasito,
Andrik.
(2003).
Komunikasi
Multikultural.
Surakarta:
Muhammaddiyah University Press
Samovar, Larry A, dkk. (2010). Komunikasi Lintas Budaya Communication
Between Cultures. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
Silalahi, Uber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. (1984). Metode Penelitian Survai. Jakarta:
PT Pertja
(2008). Metode Penelitian Survey: Edisi
Revisi. Jakarta: PT Pustaka LP3S Indonesia
Suler, J. (2002). Identity Management in Cyberspace. Journal of Applied
Psychoanalitic Studies
Ting-Toomey. (2005) page 212. Identity Negotiation Theory. Thousand Oaks,
CA: Sage Publications
Turner, J. C. (1987). Rediscovering the Social Group: A Self-Categorization
Theory. Oxford: Basil Blackwell
Van Zanten, Wim.(1980). Statistika Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT
Gramedia
https://www.facebook.com, diakses tanggal 30 Oktober 2013
http://merdeka.com, diakses tanggal 20 November 2013
http://socialbakers.com, diakses tanggal 22 November 2013
http://www.tahupedia.com, diakses tanggal 25 November 2013
http://id.wikipedia.org, diakses tanggan 22 Desember 2014
10
Download