FOTO PROFIL FACEBOOK DAN IDENTITAS PRIBADI (Studi Korelasi Mengenai Pengaruh Foto Profil Facebook terhadap Identitas Pribadi pada Siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan) Paulus Salvatore Sinaga 090904059 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Foto Profil Facebook dan Identitas Pribadi (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Foto profil Facebook terhadap Identitas Pribadi Pengguna Facebook pada Siswa-Siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan). Penelitian ini menggunakan teori Komunikasi Simbolik, Media Baru Internet, dan Identitas. Analisis data menggunakan teknik analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis dengan rumus Koefisien Relasi Tata Jenjang Spearman melalui SPSS versi 13.0 dan skala Guilford. Penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Penarikan sampel menggunakan tabel random sampling. Populasi adalah Siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan angkatan 2013/2014 sebanyak 257 orang jumlah siswa kelas XII IPA sebanyak 140 orang dan jumlah siswa kelas XII IPS sebanyak 117 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, jadi total sampel adalah 72 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan dua cara, yaitu Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan. Hasil penelitian adalah “Terdapat Hubungan yang Rendah tapi Pasti antara Foto Profil Facebook terhadap Identitas Pribadi pada siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan” dengan angka korelasi sebesar 0,285. Tingkat signifikansi hasil hipotesis menggunakan penghitungan nilai tabel temuan. Nilai tabel temuan adalah 0,15. Hasilnya, hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan. Kata Kunci: Foto Profil dan Identitas Pribadi PENDAHULUAN Facebook.com merupakan situs jejaring sosial yang sekarang sudah menjadi sarana bagi banyak orang untuk mendistribusikan pesan, baik itu pesan verbal maupun nonverbal. Penelitian ini membahas tentang foto profil Facebook yang merupakan bagian dari pesan nonverbal visual. Facebook menyediakan layanan unggah foto ke penggunanya. Tercatat jika ada lebih dari 2,5 juta foto yang diunggah oleh pengguna Facebook tiap harinya (Sumber: http://www.merdeka.com/teknologi/fakta-fakta-menarik-dari-jejaring-sosialfacebook.html). Internet sebagai media baru komunikasi memungkinkan kita untuk mengakses dan bertukar informasi dengan cepat dan mudah di seluruh dunia. Internet juga memberikan kesempatan untuk lari dari batasan identitas sehari-hari. Salah satu hal yang menarik dari internet adalah kesempatan yang diberikannya pada manusia untuk menampilkan diri mereka dalam berbagai cara. Kita dapat 1 mengubah gaya kita atau bereksperimen sesuka hati kita dengan mengganti usia kita, sejarah, kepribadian, penampilan pribadi, bahkan jenis kelamin kita. Username yang kita pilih, informasi mengenai diri yang kita beritahu dan kita rahasiakan, informasi yang kita tampilkan dalam halaman web pribadi kita, personal atau avatar yang kita gunakan dalam sebuah komunitas online adalah semua aspek penting dari bagaimana orang mengatur identitas mereka dalam dunia maya. Kesimpulannya, ketika kita mengakses Facebook berarti kita sudah siap untuk berkomunikasi dengan orang lain dan foto profil Facebook adalah salah satu bagian kode-kode nonverbal yang menunjukkan identitas pribadi kita. Hal inilah yang menjadi minat peneliti untuk meneliti seberapa besar pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti ingin meneliti seberapa besar pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi pengguna Facebook. Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah kelompok anak remaja. Alasan peneliti memilih kelompok anak remaja adalah kondisi perkembangan anak remaja yang masih berada dalam tahapan mancari jati diri. Berdasarkan pada data yang telah dipaparkan sebelumnya, kelompok anak remaja adalah kelompok pengguna Facebook terbanyak, yaitu yang berumur 16-18 tahun. Peneliti mengambil populasi siswa-siswa SMA Kelas XII yang pada umumnya sudah dan yang menggunakan situs jejaring sosial Facebook. Sebagai obyek penelitian adalah siswa-siwa SMA Kelas XII Budi Murni I Jl. Timor No. 34 Medan yang menggunakan Facebook dalam kehidupannya. SMA Budi Murni I memiliki lokasi yang sangat strategis, terletak di pusat kota (dekat Hotel Grand Angkasa dan Unversitas HKBP Nommensen), tetapi berjarak kira-kira 150 meter dari jalan raya utama sehingga tidak terdengar kebisingan mobil-mobil di lingkungan sekolah. Dengan letak sekolah yang berada di pusat kota, menunjukkan bahwa pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah dapat dirasakan oleh siswa-siswa tersebut, dalam proses mencari identitas diri. Sekolah ini juga memiliki fasilitas yang lengkap untuk mengembangkan kemampuan atau bakat anak-anak peserta didik. Sekolah ini dibangun untuk semua kalangan. Dengan demikian peneliti memutuskan untuk memilih sekolah ini menjadi obyek penelitian. KAJIAN LITERATUR 1. Komunikasi Setiap kegiatan pada umumnya mempunyai tujuan, demikian juga dengan komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy (2003:55), fungsi kegiatan komunikasi adalah: a. Menginformasikan (to inform) b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence) Sementara tujuan komunikasi adalah: a. Mengubah sikap (to change the attitude) b. Mengubah opini, pendapat, dan pandangan (to change the opinion) 2 c. Mengubah perilaku (to change the behavior) d. Mengubah masyarakat (to change the society) Dengan demikian, bentuk kegiatan yang dilakukan siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan dalam situs jejaring sosial Facebook adalah bentuk komunikasi melalui media baru internet. Selain berguna untuk komunikasi, Facebook juga menjadi alat untuk menunjukkan identitas dan jati diri. 2. Komunikasi Sebagai Simbolik 2.1. Simbol dan Kode Pemberian arti pada simbol adalah suatu proses komunikasi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya yang berkembang pada suatu masyarakat (Cangara, 2007:97). Oleh karena itu dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Semua kode memiliki unsur nyata b. Semua kode memiliki arti c. Semua kode tergantung pada persetujuan para pemakainya d. Semua kode memiliki fungsi e. Semua kode dapat dipindahkan, apakah melalui media atau saluransaluran komunikasi lainnya Kode pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kode verbal (bahasa) dan kode nonverbal (isyarat) (Cangara, 2007:99). A. Kode Verbal Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu ialah: a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia B. Kode Nonverbal Kode nonverbal adalah pesan yang disampaikan dalam bentuk komunikasi nonverbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. 2.2 Visualisasi Elemen-elemen dalam visualisasi http://www.ahlidesain.com/elemen-elemen-dalam-desain-komunikasivisual.html), antara lain: (Sumber: A. Tipografi Tipografi atau tata huruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk 3 menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. B. Simbolisme Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. C. Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak software pembantu seperti Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang tinggi. D. Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : cahaya dan "grafo" : melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). 3. Facebook Pada Facebook terdapat halaman profil berisi segala informasi tentang pengguna tersebut yang dapat dilihat teman dan orang lain yang berada dijaringannya. Tampilan profil pada situs Facebook seseorang terdiri dari: a. Info: informasi diri dasar seperti tanggal lahir, domisili tempat tinggal, minat, organisasi atau tempat bekerja. b. Photos: tampilan foto-foto yang ditampilkan oleh pengguna c. Wall: pengungkapan status secara keseluruhan, comment dari teman, pengungkapan pemikiran ataupun perasaan. d. Notes: catatan atau tulisan mengenai berbagai macam topik 4 e. Friends: daftar teman yang juga merupakan pengguna Facebook f. Status: keadaan saat ini, dapat juga berupa pengungkapan pemikiran dan perasaan, serta keberadaan seorang pengguna Facebook 4. Teori Identitas 4.1 Identitas Pribadi/Individu Identitas pribadi terdiri atas karakteristik yang membuat seseorang berbeda dari orang lain di kelompoknya, karakteristik yang membuat unik dan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Budaya juga berperan dalam menentukan identitas pribadi. Orang dengan budaya yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda mengenai dirinya, orang lain, dan keterikatan di antara keduanya (Samovar, dkk, 2010: 192). 4.2 Identitas Sosial Sebagai lawan dari diri personal, diri sosial diartikan sebagai suatu identitas kolektif yang meliputi dua komponen, yaitu: a. Berasal dari hubungan interpersonal b. Aspek-aspek identitas yang berasal dari keanggotaan pada kelompok yang lebih besar dan kurang pribadi seperti ras, etnis, dan budaya. Pada kenyataannya, identitas seseorang terdiri atas berbagai jenis identitas yang saling berhubungan. Suatu identitas menjadi penting dan nyata tergantung dari situasi yang ada (Samovar, dkk, 2010:186). Beberapa identitas yang menggambarkan situasi pribadi atau individu, yaitu: A. Identitas Rasial SMA Budi Murni I Medan adalah sekolah yang dibangun untuk umum. Siswa-siswanya ada yang dari ras pribumi dan ada yang dari ras Tionghoa. Keberagaman budaya ini menyatu dalam lingkup sekolah dan dihidupi oleh siswasiswanya. B. Identitas Etnis Sebagai pelajar, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas etnis mereka. Hal ini bukan untuk menunjukkan perbedaan, tetapi menerima keberagaman budaya dalam lingkup sekolah. C. Identitas Gender Sebagai pelajar dan sebagai anak-anak remaja, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas gender mereka. Misalnya, anak laki-laki lebih tertarik kepada musik dan olahraga, sedangkan anak perempuan lebih tertarik kepada fashion dan film. D. Identias Nasional Sebagai pelajar, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas nasional mereka. Mereka yang menghormati dan 5 menghargai negaranya, mereka akan menunjukkan rasa cinta dan bangga kepada Indonesia. E. Identitas Regional Sebagai pelajar yang berasal dari daerah yang berbeda, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas regional mereka. Misalnya mereka yang berasal dari daerah Tapanuli menampilkan karakter orang Batak-nya lewat ikon Danau Toba, Ulos, atau bahasa Batak yang dicetak lewat kaos oblong dan stiker. F. Identitas Organisasi Sebagai pelajar dan sebagai anak-anak remaja yang selalu aktif berkarya, siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan akan menunjukkan identitas organisasi apa yang mereka ikuti atau identitas komunitas apa yang mereka ikuti. Misalnya, mereka yang tergabung dalam kepengurusan OSIS, kelompok ekstrakulikuler paskibra, sanggar seni, dan olahraga yang ada di sekolah; komunitas yang mereka ikuti di luar sekolah akan menampilkan identitas mereka sesuai dengan organisasi atau komunitas mereka sendiri. 2.2 Kerangka Konsep Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya, kerangka konsep yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas/Independent Variable (X) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat/dependent variable (Pohan, dkk, 2012: 12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah foto profil Facebook. b. Variabel terikat/Dependent Variable (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjaadi akibat karena adanya variabel bebas/independent variable (Pohan, dkk, 2012:12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah identitas pribadi. c. Karakteristik Responden merupakan ciri-ciri responden yang akan dijadikan sampel pada penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, jurusan, minat dan bakat, frekuensi menggunakan Facebook, dan perangkat yang digunakan. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan penggunaan metode korelasional, maka penelitian ini diarahkan untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara Foto Profil Facebook dan Identitas Pribadi Pengguna Facebook pada Siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uji hipotesis pada tabel di atas yang diperoleh melalui program SPSS versi 13.0, diperoleh hasil koefisien korelasi (rs) sebesar 0,285. Dari tabel dapat dilihat bahwa pada rs 0,285 terlihat angka signifikansi (sig- 6 2tailed) = 0,15 yang berarti bahwa angka signifikansi > 0,05 yang berarti hubungan tidak signifikan yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Maka disimpulkan bahwa foto profil Facebook tidak berkorelasi secara signifikan dengan identitas pribadi pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan. Untuk mengukur derajat hubungan ini, digunakan nilai rs menurut Guilford yaitu sebagai berikut: ≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah, tapi pasti 0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat ≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Berdasarkan uraian Guilford di atas diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini menunjukkan hubungan rendah tapi pasti karena rs berada di antara 0,20 – 0,39. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara foto profil Facebook terhadap identitas pribadi siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan. Berdasarkan hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis adalah 0,285 sesuai dengan kaidah Spearman rs koefisien rs > 0, maka hipotesis diterima. Signifikansi korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih besar dari 0,05 (0,15 > 0,05) dengan tanda * (flag of significant) yang menunjukkan kedua variabel tidak berkorelasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelititan ini ditolak dan hubungannya tidak signifikan. PEMBAHASAN Setelah melalui tahapan analisis data yang dilanjutkan dengna uji hipotesis menggunakan program SPSS 13.0, hasil penelitian menunjukkan bahwa Ha : terdapat pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan ditolak. Hubungan tersebut memiliki nilai rendah tapi pasti. Melihat hubungan foto profil Facebook yang merupakan kode nonverbal terhadap identitas pribadi/identitas individu pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan, peneliti memilih enam faktor pengukuran identitas pribadi/individu yang dikemukakan oleh Samovar, yaitu identitas rasial, identitas etnis, identitas gender, identitas nasional, identitas regional, dan identitas organisasi. Menurut Pinney, tujuan utama dari masa remaja adalah membentuk identitas dan mereka yang gagal dalam mencapai identitas yang aman akan dihadapkan pada kerumitan identitas itu sendiri, kejelasan akan siapa diri mereka, dan apa peranan mereka dalam hidup. Perkembangan identitas berperan penting bagi kejiwaan seseorang. Identitas merupakan konsep yang abstrak, kompleks dan dinamis. Identitas itu tidak mudah untuk diartikan, sehingga ada banyak gambaran yang disediakan oleh ahli ilmu komunikasi. Gardiner dan Kosmitzki, melihat identitas sebagai definisi diri seseorang sebagai individu yang berbeda dan terpisah, termasuk perilaku, kepercayaan, dan sikap. Ting-Toomey, menganggap identitas sebagai konsep diri yang direfleksikan atau gambaran diri bahwa kita berasal dari keluarga, gender, 7 budaya, etnis, dan proses sosialisasi individu. Identitas pada dasarnya merujuk pada pandangan reflektif mengenai diri kita sendiri ataupun persepsi orang lain mengenai gambaran diri kita. Martin dan Nakayama, menyatakan identitas sebagai konsep diri sendiri, siapa kita sebagai seorang manusia. Tabel silang menunjukkan hubungan antara variabel kelompok dalam foto profil Facebook dengan variabel dalam kelompok identitas pribadi pada siswasiswa SMA Budi Murni I Medan. Dengan jumlah n=72 maka angka ttabel=1,645 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara variabel dalam kelompok foto profil Facebook dengan variabel dalam kelompok identitas pribadi. Pembahasan uji hipotesa ini merupakan akhir dari keseluruhan analisis data. Selanjutnya akan dibuat beberapa kesimpulan berdasarkan hasil hipotesa yang diperoleh. PENUTUP 1. Kesimpulan Terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan. Walaupun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh foto profil Facebook terhadap identitas pribadi siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan, dapat disimpulkan bahwa foto-foto profil yang diunggah oleh siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan berpengaruh terhadap identitas pribadi pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan. 2. Saran Responden Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama penelitian, peneliti melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Saran ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif demi kebaikan bersama. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 2.1 Saran Responden Penelitian 1. Foto-foto yang diunggah pada media sosial Facebook pada dasarnya baik, namun responden mengharapkan setiap pengguna Facebook harus berani menampilkan konsep diri sesuai dengan identitas pengguna Facebook yang sebenarnya untuk menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara sesama pengguna media sosial Facebook. Responden juga mengharapkan agar setiap pengguna media sosial Facebook memanfaatkan media sosial Facebook dengan sebaik-baiknya agar tidak berpengaruh negatif bagi pengguna media sosial Facebook yang lain. 2. Responden mengharapkan kepada setiap pengguna media sosial yang hadir saat agar menggunakannya dengan positif dana bijaksana. 2.2 Saran Dalam Kaitan Akademis Adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan mahasiswa khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut 8 pandang yang berbedadan mendapatkan kesimpulan yang akan memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai visualisasi. 2.3 Saran Dalam Kaitan Praktis 1. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan hendaknya mempelajari terlebih dahulu dan mengerti bagaimana menggunakan media sosial Facebook demi terciptanya hubungan informasi dan komunikasi global yang baik dan positif. Pembelajaran ini terdapat dalam setiap ketentutan dan kebijakan yang dibuat pihak Facebook dalam media sosial tersebut. 2. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa Budi Murni I Medan hendaknya mampu menjadi pengendali sosial bagi semua pengguna Facebook yang mereka kenal dalam media sosial tersebut. 3. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan hendaknya memanfaatkan media sosial Facebook untuk tujuan yang positif bagi kepentingan bersama. DAFTAR PUSTAKA Allport, G. W. (1954). The Nature of Prejudice. Reading, MA: Addison-Wesley Baron, R.A. & Donn Byrne. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga ______________________. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group ____________. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Collier, M. J. (1998). Researching Cultural Identity. Thousand Oaks, CA: Sage Publication Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada ____________. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Danandjaja. (2012). Metode Penelitian Sosial: Disertai Aplikasi SPSS for Windows. Yogyakarta: 2012 Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti ___________________. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti ___________________. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Febrian, Jack. (2005). Menggunakan Internet: Menjalankan Berbagai Aktivitas Internet Melalui: PC, Note Book, Handphone, dan PDA. Bandung: Informatika 9 Gardiner & Kosmitzki. (2008) page 154. Live Across Cultures. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Hall, B. J. (2005). Among Cultures, edisi ke-2. Belmont, CA: Thomson Wardsworth Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi. (2008). Universitas Negeri Medan Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Kurniali, S. (2009). Step by step facebook. Jakarta: Gramedia Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nasution, Zulkarimein. (1989). Teknologi Komunikasi: Dalam Perspektif Dan Latar Belakangnya. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI Nazir, Moh. Ph. D. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Nurudin. (2003). Komunikasi Massa. Malang: Cesper Pinney, J. S.. (1993) page 62. A Three-Stage Model of Ethnic Identity Development in Adolescence. NY: State University of New York Press Pohan, Syafruddin, dkk. (2012). Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian. Medan: PT Grasindo Monoratama Purwasito, Andrik. (2003). Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammaddiyah University Press Samovar, Larry A, dkk. (2010). Komunikasi Lintas Budaya Communication Between Cultures. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika Silalahi, Uber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. (1984). Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT Pertja (2008). Metode Penelitian Survey: Edisi Revisi. Jakarta: PT Pustaka LP3S Indonesia Suler, J. (2002). Identity Management in Cyberspace. Journal of Applied Psychoanalitic Studies Ting-Toomey. (2005) page 212. Identity Negotiation Theory. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Turner, J. C. (1987). Rediscovering the Social Group: A Self-Categorization Theory. Oxford: Basil Blackwell Van Zanten, Wim.(1980). Statistika Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia https://www.facebook.com, diakses tanggal 30 Oktober 2013 http://merdeka.com, diakses tanggal 20 November 2013 http://socialbakers.com, diakses tanggal 22 November 2013 http://www.tahupedia.com, diakses tanggal 25 November 2013 http://id.wikipedia.org, diakses tanggan 22 Desember 2014 10