Sistem Bilangan Rudi Susanto 1 Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling familier dengan kita karena berbagai kemudahannya yang kita pergunakan sehari – hari. http://rudist.wordpress.com 2 Sistem Bilangan Secara matematis sistem bilangan bisa ditulis seperti contoh di bawah ini: Bilangan : Dr d n1 , d n 2 ,, d1 , d 0 , d 1 ,, d n Nilai : Dr i n di r n 1 http://rudist.wordpress.com i 3 Contoh: Bilangan desimal: 5185.6810 = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2 = 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01 Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1}) 100112 = 1 16 + 0 8 + 0 4 + 1 2 + 1 1 = 1910 MSB LSB 101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510 http://rudist.wordpress.com 4 Sistem Radiks Himpunan/elemen Digit Desimal r=10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} Biner r=2 {0,1} Oktal r= 8 {0,1,2,3,4,5,6,7} Heksadesimal r=16 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A, B, C, D, E, F} 25510 111111112 3778 Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Heksa Biner 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0000 0001 0010 0011 Contoh FF16 10 11 12 13 14 15 A B C D E F 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111 http://rudist.wordpress.com 5 Konversi Radiks-r ke desimal Rumus konversi radiks-r ke desimal: Dr i n di r i n 1 Contoh: 11012 = 123 + 122 + 021 + 120 = 8 + 4 + 1 = 1310 5728 = 582 + 781 + 280 = 320 + 56 + 2 = 37810 2A16 = 2161 + 10160 = 32 + 10 = 4210http://rudist.wordpress.com 6 Konversi Bilangan Desimal ke Biner Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan Biner: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB). http://rudist.wordpress.com 7 Contoh: Konersi 17910 ke biner: 179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB) / 2 = 44 sisa 1 / 2 = 22 sisa 0 / 2 = 11 sisa 0 / 2 = 5 sisa 1 / 2 = 2 sisa 1 / 2 = 1 sisa 0 / 2 = 0 sisa 1 (MSB) 17910 = 101100112 MSB LSB http://rudist.wordpress.com 8 Konversikan ke biner 1. 2. 3. 4. 100 64 59 25 http://rudist.wordpress.com 9 Konversi Bilangan Desimal ke Oktal Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan oktal: Gunakan pembagian dgn 8 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB). http://rudist.wordpress.com 10 Contoh: Konversi 17910 ke oktal: 179 / 8 = 22 sisa 3 (LSB) / 8 = 2 sisa 6 / 8 = 0 sisa 2 (MSB) 17910 = 2638 MSB LSB http://rudist.wordpress.com 11 Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan hexadesimal: Gunakan pembagian dgn 16 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB). http://rudist.wordpress.com 12 Contoh: Konversi 17910 ke hexadesimal: 179 / 16 = 11 sisa 3 (LSB) / 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B )MSB 17910 = B316 MSB LSB http://rudist.wordpress.com 13 http://rudist.wordpress.com 14 Konversi Bilangan Biner ke Oktal Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal, lakukan pengelompokan 3 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB http://rudist.wordpress.com 15 Biner Oktal 000 0 001 1 010 2 011 3 100 4 101 5 110 6 111 7 http://rudist.wordpress.com 16 Contoh: Konversikan 101100112 ke bilangan oktal Jawab : 10 110 011 2 6 3 Jadi 101100112 = 2638 http://rudist.wordpress.com 17 Konversi Bilangan Oktal ke Biner Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Oktal ke Biner yang harus dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan oktal ke 3 digit bilangan biner http://rudist.wordpress.com 18 Contoh : Konversikan 2638 ke bilangan biner. Jawab: 2 6 3 010 110 011 Jadi 2638 = 0101100112 Karena 0 didepan tidak ada artinya kita bisa menuliskan 101100112 http://rudist.wordpress.com 19 Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal, lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB http://rudist.wordpress.com 20 Biner Heksa 0000 0001 0 1 1000 1001 8 9 0010 2 1010 A 0011 3 1011 B 0100 4 1100 C 0101 5 1101 D 0110 6 1110 E 0111 7 1111 F http://rudist.wordpress.com 21 Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan heksadesimal Jawab : 1011 0011 B 3 Jadi 101100112 = B316 http://rudist.wordpress.com 22 Konversi Bilangan Hexadesimal ke Biner Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit bilangan biner http://rudist.wordpress.com 23 Contoh : Konversikan B316 ke bilangan biner. Jawab: B 3 1011 0011 Jadi B316 = 101100112 http://rudist.wordpress.com 24 Format Basis Bilangan • Suatu bilangan yang dinyatakan dalam basis k ditulis dalam bentuk jumlah dari perkalian koefisien dengan k dipangkatkan derajad koefisien tersebut • Derajat koefisien dihitung mulai dari 0 naik ke kiri untuk bilangan bulat, dan dihitung mulai -1 menurun ke kanan untuk pecahan http://rudist.wordpress.com 25 Format Basis Bilangan (an an-1 an-2 …a1 a0, a-1 a-2…a-m)k Nilainya adalah: (an.kn+an-1.kn-1+an-2.kn-2 +…+ a1.k1+a0.k0+ a-1+a .k-2+…+a .k-m .k 1 -2 -m http://rudist.wordpress.com 26 Contoh (502,31)8 ------------------> n = 2 ; m = 2 5.82+0.81+2.80+3.8-1+1.8-2 320 + 0 + 2 + 0,375 + 0,015625 322,3910 http://rudist.wordpress.com 27 Berapa? (1AB2,8)16 (1AB2,8)16 ------------------> n = 3 ; m = 1 1.163+10.162+11.161+2.160+8.16-1 4096 + 2560 + 176 + 2 + 0,5 6834,5 http://rudist.wordpress.com 28 Berapa? (1011,01)2 (1011,01)2 ------------------> n = 3 ; m = 2 1.23+0.22+1.21+1.20+0.2-1 + 1.2-2 8 + 0 + 2 + 1 + 0 + 0,25 11,25 http://rudist.wordpress.com 29 Konversi Bilangan Bulat • Bilangan bulat : dilakukan pembagian dengan basis bilangan k secara berulang sampai hasilnya 0. Sisa hasil setiap pembagian menjadi koefisien bilangan baru dengan Least Significant Bit (LSB) sebagai nilai terkecil dan Most Significant Bit sebagai nilai terbesar http://rudist.wordpress.com 30 Contoh Mengubah 4510 ke biner 45/2 = 22 sisa 1 ---------a0 = 1 LSB 22/2 = 11 sisa 0 ---------a1 =0 11/2 = 5 sisa 1 --------- a2 =1 5/2 = 2 sisa 1 ----------- a3 =1 2/2 = 1 sisa 0 -----------a4 =0 1/2 = 0 sisa 1 -----------a5 =1 MSB Jadi 4510 = 1011012 http://rudist.wordpress.com 31 Konversi Bilangan Pecahan • Pecahan : dilakukan perkalian dengan basis bilangan k, hasilnya dipisahkan dalam bentuk integer dan pecahan. Bagian Pecahan dikalikan berulang dengan basis bilangan k sampai bagian pecahan menjadi 0,00 atau yang disepakati sebagai batas. • Bagian integer menjadi koefisien dengan bagian pertama sebagai MSB dan yang terakhir sebagai LSB http://rudist.wordpress.com 32 Contoh Mengubah 0,43210 ke basis 4 dengan 4 angka dibelakang koma 0,432 x 4 = 1,728 ------------ a-1 = 1 (MSB) 0,728 x 4 = 2,912 ------------ a-2 = 2 0,912 x 4 = 3,648 ------------ a-3 = 3 0,648 x 4 = 2,592 ------------ a-4 = 2 (LSB) Jadi 0,43210 = 0,12324 http://rudist.wordpress.com 33 Berapa? (167,28)10 =……...8 167/8 = 20 sisa 7 --- a0 = 7 LSB 20/8 = 2 sisa 4 --- a1 = 4 2/8 = 0 sisa 2 --- a2 = 2 MSB 0,28 x 8 = 2,24 --- a-1 = 2 MSB 0,24 x 8 = 1,92 --- a-2 = 1 0,92 x 8 = 7,96 --- a-3 = 7 LSB 247,2178 http://rudist.wordpress.com 34 Oktal <->Biner <-> Heksa Untuk integer : Kelompokkan dari kanan ke kiri sebanyak 3 angka untuk oktal dan sebanyak 4 angka untuk heksa. Kelompok paling kiri boleh kurang dari 3 (oktal) / 4 (heksa) Untuk Pecahan : Kelompokkan dari kiri ke kanan sebanyak 3 angka untuk oktal dan sebanyak 4 angka untuk heksa. Jika kelompok paling kanan kurang dari 3 (oktal)/4 (heksa) maka tambahkan nol dibelakangnya. 0,112 = …8 0,112 = 0,110 = 0,68 0,112 = …16 0,112 = 0,1100 = 0,C16 http://rudist.wordpress.com 35 FUNGSI ARITMATIKA BINER http://rudist.wordpress.com 36 Topik • • • • • Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian Sistem Bilangan Lain http://rudist.wordpress.com 37 Penjumlahan • Penjumlahan dasar pada kolom LSB http://rudist.wordpress.com 38 Penjumlahan • Penjumlahan lanjut selain kolom LSB http://rudist.wordpress.com 39 Penjumlahan • Contoh http://rudist.wordpress.com 40 Pengurangan • Pengurangan dasar pada kolom LSB http://rudist.wordpress.com 41 Pengurangan • Pengurangan lanjut selain kolom LSB http://rudist.wordpress.com 42 Pengurangan • Contoh http://rudist.wordpress.com 43 Perkalian • • • Perkalian biner pada dasarnya sama dengan perkalian desimal, nilai yang dihasilkan hanya “0” dan “1” Bergeser satu ke kanan setiap dikalikan 1 bit pengali Setelah proses perkalian masing-masing bit pengali selesai, lakukan penjumlahan masing-masing kolom bit hasil http://rudist.wordpress.com 44 Pembagian • • Pembagian biner pada dasarnya sama dengan pembagian desimal, nilai yang dihasilkan hanya “0” dan “1” Bit-bit yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka bagilah bit-bit tersebut, tetapi jika setelah bergeser 1 bit nilainya masih di bawah nilai pembagi, maka hasil bagi = 0. http://rudist.wordpress.com 45 Sistem Bilangan Lain • Untuk operasi aritmatika selain bilangan biner bisa dilakukan dengan cara/acuan yang sama dengan bilangan biner. • Atau bisa juga dikonversikan dulu ke bilangan biner, baru dioperasikan secara biner http://rudist.wordpress.com 46 Kerjakan! 1. Jumlahkanlah bilangan biner 01010111 dan 00110101 ! Jawab : 111 111 Bit-bit carry 01010111 00110101 + 10001100 2. Pecahkanlah pengurangan-pengurang berikut ini, dan lakukan juga pengurangan dalam bilangan biner ! (a) 27 – 10 (b) 9 – 4 Jawab : 27 – 10 = 17 9–4=5 00011011 00001010 – 0 0 0 1 0 0 0 1 17 00001001 00000100 – 00000101 5 http://rudist.wordpress.com 47 Kerjakan! 3. Kalikan bilangan biner berikut 101 x 11 = …….(2) Jawab: 101 11 ----- x 101 101 ------- + 3. Lakukan operasi pembangian bilangan biner berikut 11001 : 101 Jawab: http://rudist.wordpress.com 48 Kode Bilangan http://rudist.wordpress.com 49 Kode Bilangan • BCD, panjang 4 bit dengan bobot tiap bilangan biner penyusun adalah 8,4,2,1 • Excess-3, panjang 4 bit dengan menambah desimal dengan 3 (03, 14) • dll http://rudist.wordpress.com 50 Tabel Kode Bilangan Desimal BCD Excess-3 0 0000 0011 1 0001 0100 2 0010 0101 3 0011 0110 4 0100 0111 5 0101 1000 6 0110 1001 7 0111 1010 8 1000 1011 9 1001 1100 http://rudist.wordpress.com 51 Contoh • 24 dalam BCD : 0010 0100 • 24 dalam Excess-3 : 0101 0111 http://rudist.wordpress.com 52 Kode ASCII • American Standart Code for Information Interchange • Kode komputer untuk bilangan, simbol, dan huruf • Terdiri dari 8 bit sehingga memiliki 256 karakter http://rudist.wordpress.com 53 Contoh kode ascii Karakter ASCII Karakter ASCII 0 0011 000 < 0011 0010 1 0011 0001 = 0011 0011 A 0100 0001 a 0110 0001 http://rudist.wordpress.com 54 D3 TKJ STMIK DUTA BANGSA? http://rudist.wordpress.com 55 EWB dan Gerbang Logika http://rudist.wordpress.com 56 Brief Gerbang Logika • Harga peubah (variabel) logika, pada dasarnya hanya dua, yaitu benar (true) atau salah (false). Dalam persamaan logika, umumnya simbol 1 dipakai untukmenyatakan benar dan simbol 0 dipakai untuk untuk menyatakan salah. • Dengan memakai simbol ini, maka keadaan suatu logika hanya mempunyai dua kemungkinan, 1 dan 0. Kalau tidak 1, maka keadaan itu harus 0 dan kalau tidak 0 makakeadaan itu harus 1. http://rudist.wordpress.com 57 GERBANG NOT/INVERTER Operasi NOT : •Jika Input A HIGH, maka output X akan LOW •Jika Input A LOW,mak aoutput X akan HIGH http://rudist.wordpress.com 58 GERBANG OR Operasi OR : •Jika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output X akan HIGH •Jika Input A dan B keduanya LOW maka output X akan LOW http://rudist.wordpress.com 59 CARA KERJA GERBANG OR http://rudist.wordpress.com 60 GERBANG AND Operasi AND: •Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH •Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW maka output X Akan LOW http://rudist.wordpress.com 61 CARA KERJA GERBANG AND http://rudist.wordpress.com 62 Dasar EWB Sources VCC : nilai 1 Gates and Diodes nand LED Ground : nilai 0 or nor not http://rudist.wordpress.com 63 Pengujian Rangkaian Sederhana http://rudist.wordpress.com 64 MEMBUAT RANGKAIAN DIGITAL Langkah-langkah : 1. Diskripsikan permasalah manjadi sistem digital 2. Buatlah table kebenaranya 3. Tentukan Persamaan Aljabarnya 4. Buat rangkaian logikanya 5. Buat rangkaian elektronikanya mengunakan simulasi electronic workbench http://rudist.wordpress.com 65 Contoh Penerapan Ada Tungku A dan tungku B, jika ada salah satu tungku tersebut terlalu panas maka alarm akan berbunyi. http://rudist.wordpress.com 66 Diskripsi menjadi sistem digital http://rudist.wordpress.com 67 Tabel kebenaran Bentuk ekspresi aljabar boolenya X=A+B adalah sebuah gerbang OR http://rudist.wordpress.com 68 Rangkaian http://rudist.wordpress.com 69 CONTOH Kasus: Suatu Bank HAFINA menerapkan sistem keamanan untuk membuka brangkas penyimpan uang dengan sistem tiga kunci. Pintu brangkas dapat dibuka jika paling sedikit ada dua orang yang memasukkan kunci. Kunci dipegang oleh tiga orang yaitu Kepala Bank (A), Manager Keuangan (B) dan Manager Perkreditan (C). Pintu brangkas tidak akan terbuka jika hanya satu orang yang memasukkan kunci. Dengan menerapkan sistem digital maka perancangan dapat kita diskripsikan sbb: 1. Ada tiga masukan (A, B, C) 2. Kunci masuk = "1", kunci tdk masuk = "0" 3. Pintu brangkas membuka = "1", pintu brangkas tertutup = "0" http://rudist.wordpress.com 70 Tabel kebenaran http://rudist.wordpress.com 71 Persamaan Aljabar Cara penyederhanaan mengunakan K Map, aljabar boolean, gambar dll Baris warna kuning menunjukkan bahwa paling tidak ada 2 orang yang mambawa kunci dan memasukkannya sehingga pintu brangkas terbuka (F=1), Kaidah penyelesaian logika yang kita pakai adalah, kita fokus pada baris yang manghasilkan output F=1, yaitu jika untuk masukan A, B, C yang kondisinya adalah: http://rudist.wordpress.com 72 Rangkaian logika http://rudist.wordpress.com 73 Rangkaian elektronika digital http://rudist.wordpress.com 74 Terima Kasih http://rudist.wordpress.com 75